Momok Menakutkan di Udara
Dua jet tempur siluman F-22 Raptor milik Angkatan Udara AS terbang dekat Andersen Air Force Base, di Guam, 4 Agustus 2010. Kecepatan maksimal pesawat ini mencapai 2.410 km per jam dengan jarak tempuh 2.000 km. [REUTERS/U.S. Air Force/Master Sgt. Kevin J. Gruenwald]
Dua jet tempur siluman F-22 Raptor milik Angkatan Udara AS terbang dekat Andersen Air Force Base, di Guam, 4 Agustus 2010. Kecepatan maksimal pesawat ini mencapai 2.410 km per jam dengan jarak tempuh 2.000 km. [REUTERS/U.S. Air Force/Master Sgt. Kevin J. Gruenwald]
Peluru kendali senjata jet tempur F-22 Raptor milik Angkatan Udara AS di hanggar pangkalan udara Spangdahlem Air, Jerman, 3 September 2015. Jet tempur ini tidak bisa terdeteksi oleh radar lawan ketika mode stealth atau fitur siluman diaktifkan. [REUTERS/Ina Fassbender]
Jet tempur F-22 Raptor terbang di atas Laut Baltik menuju pangkalan udara NATO di Aemari, Estonia, 4 September 2015. Dibekali dengan fly-by-wire control system dan full authority digital engine control (FADEC) menjadikan pesawat ini sangat mudah dikendalikan saat bermanuver di kecepatan supersonik dan subsonik. [REUTERS/Wolfgang Rattay]
Jet tempur F-22 Raptor mengisi bahan bakar di udara di atas Laut Baltik saat menuju pangkalan udara NATO di Aemari, Estonia, 4 September 2015. Hukum federal Amerika Serikat tidak mengizinkan jet tempur F-22 diekspor untuk kepentingan kekuatan militer negara lain. [REUTERS/Wolfgang Rattay]
Pilot jet tempur F-22 Raptor, Eric Kordus membawa `Mr. Bone` maskot 95th Fighter Squadron di pangkalan udara Spangdahlem, Jerman, 4 September 2015. Amerika Serikat menempatkan sejumlah jet tempur F-22 Raptor di wilayah Eropa untuk merespon campur tangan Rusia dikonflik Ukraina. [REUTERS/Wolfgang Rattay]
✈ Tempo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.