OMSP Pesawat TNI AU
TNI AU telah mengevakuasi tiga Warga Negara Indonesia (WNI) korban ledakan tambang batu bara Sri Aman, Sarawak, Malaysia Timur, yang mengalami koma ke rumah sakit lain di Malaysia Barat untuk mendapatkan perawatan yang lebih mamadai.
Berdasarkan berita dari Wakil Duta Besar RI di Kuala Lumpur, Malaysia, Hermono, yang diterima Antara di Jakarta, Selasa, ketiga korban yang mengalami koma tersebut bernama Triono (34), Abdul Salam (26) dan Mohd Zainudin (25).
Ketiganya dipindahkan dari Rumah Sakit Sarawak menggunakan Pesawat Hercules TNI AU menuju Malaysia Barat, untuk kemudian dirawat di Rumah Sakit Poli Trengganu (Triono), Rumah Sakit Umum Sains Malaysia, Kota Bahru, Kelantan (Mohd Zainudin) dan Rumah Sakit Sungai Buluh Selangor (Abdul Salam).
TNI AU juga menolong evakuasi dua korban warga negara Korea Utara dan satu warga Myanmar untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut di rumah sakit di Malaysia Barat.
Dalam ledakan di tambang batu bara Sri Aman, 190 Km dari Kuching, Sarawak, Malaysia Timur, pada Sabtu (22/11) lalu, total sembilan WNI menjadi korban dan satu orang di antaranya, Kardianto (38) meninggal dunia.
Jenazah Kardianto telah dibawa ke Rumah Sakit Umum Sarawak, Senin (24/11) lalu, untuk diotopsi, sedangkan korban lain yang masih dirawat di rumah sakit Kuching, Sarawak, yakni Sutarman (25), Nurul Huda (21), Nurfatomi (25), dan Nyiar (53).
Hermono mengatakan pihak KBRI di Malaysia akan terus memantau dan mendampingi para korban ledakan tambang batu bara tersebut, serta bekerja sama dengan pihak rumah sakit yang merawat mereka.
Selain WNI, terdapat enam warga negara Myanmar, lima Tiongkok, tujuh warga negara Korea Utara dan dua warga Bangladesh yang menjadi korban ledakan tambang batu bara Sri Aman.
Hingga kini penyebab ledakan masih terus diselidiki, namun ada dugaan berasal dari percikan api kipas angin yang rusak.
Ketua Polisi Daerah Sri Aman, Deputi Superintendan Mat Jusoh Mahamad menjelaskan percikan api itu terjadi di kawasan 451,6 meter dari pintu masuk dan menimbulkan ledakan serta api dengan jarak mencapai 60 meter di dalam terowongan.
Ledakan di lokasi tambang tersebut merupakan kali kedua dalam tiga tahun terakhir, sebelumnya juga terjadi di pertambangan batu bara Lucky Hill, Abok, Pantu, Serawak yang menewaskan tiga warga negara Cina.
TNI AU telah mengevakuasi tiga Warga Negara Indonesia (WNI) korban ledakan tambang batu bara Sri Aman, Sarawak, Malaysia Timur, yang mengalami koma ke rumah sakit lain di Malaysia Barat untuk mendapatkan perawatan yang lebih mamadai.
Berdasarkan berita dari Wakil Duta Besar RI di Kuala Lumpur, Malaysia, Hermono, yang diterima Antara di Jakarta, Selasa, ketiga korban yang mengalami koma tersebut bernama Triono (34), Abdul Salam (26) dan Mohd Zainudin (25).
Ketiganya dipindahkan dari Rumah Sakit Sarawak menggunakan Pesawat Hercules TNI AU menuju Malaysia Barat, untuk kemudian dirawat di Rumah Sakit Poli Trengganu (Triono), Rumah Sakit Umum Sains Malaysia, Kota Bahru, Kelantan (Mohd Zainudin) dan Rumah Sakit Sungai Buluh Selangor (Abdul Salam).
TNI AU juga menolong evakuasi dua korban warga negara Korea Utara dan satu warga Myanmar untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut di rumah sakit di Malaysia Barat.
Dalam ledakan di tambang batu bara Sri Aman, 190 Km dari Kuching, Sarawak, Malaysia Timur, pada Sabtu (22/11) lalu, total sembilan WNI menjadi korban dan satu orang di antaranya, Kardianto (38) meninggal dunia.
Jenazah Kardianto telah dibawa ke Rumah Sakit Umum Sarawak, Senin (24/11) lalu, untuk diotopsi, sedangkan korban lain yang masih dirawat di rumah sakit Kuching, Sarawak, yakni Sutarman (25), Nurul Huda (21), Nurfatomi (25), dan Nyiar (53).
Hermono mengatakan pihak KBRI di Malaysia akan terus memantau dan mendampingi para korban ledakan tambang batu bara tersebut, serta bekerja sama dengan pihak rumah sakit yang merawat mereka.
Selain WNI, terdapat enam warga negara Myanmar, lima Tiongkok, tujuh warga negara Korea Utara dan dua warga Bangladesh yang menjadi korban ledakan tambang batu bara Sri Aman.
Hingga kini penyebab ledakan masih terus diselidiki, namun ada dugaan berasal dari percikan api kipas angin yang rusak.
Ketua Polisi Daerah Sri Aman, Deputi Superintendan Mat Jusoh Mahamad menjelaskan percikan api itu terjadi di kawasan 451,6 meter dari pintu masuk dan menimbulkan ledakan serta api dengan jarak mencapai 60 meter di dalam terowongan.
Ledakan di lokasi tambang tersebut merupakan kali kedua dalam tiga tahun terakhir, sebelumnya juga terjadi di pertambangan batu bara Lucky Hill, Abok, Pantu, Serawak yang menewaskan tiga warga negara Cina.
⚛ Republika
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.