Awak Pesawat Hercules C-130 bernomer A-1319 melakukan pencarian pesawat AirAsia QZ8501, melalui udara di wilayah Bangka Belitung. Senin, 29 Desember 2014. CNN Indonesia/Adhi Wicaksono.
Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) TNI AU, Marsekal Pertama Hadi Tjahjanto, menyatakan bahwa para awak kapal Hercules yang hari ini dikirim untuk mencari pesawat AirAsia QZ8501 adalah memiliki jiwa kepahlawanan.
"Mereka ini sangat heroik," ujar Hadi di Lapangan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa (30/12). Hadi menyebut predikat itu bukan tanpa alasan. Menurutnya, proses penerbangan Hercules pada misi pencarian kali ini tidak biasa. Ada dua hal yang Hadi soroti.
"Pertama, Hercules terbang rendah, yaitu sekitar 500 feet dengan kecepatan tinggi. Biasanya Hercules itu terbang 1.000-5.000 feet," papar Hadi.
Dengan terbang rendah dan kecepatan tinggi, menurut Hadi, daya pandang pilot akan susah membedakan antara warna langit dan laut. "Kalau mereka lengah sedikit saja, pesawat bisa jatuh," ucapnya. Suasana kokpit Pesawat Hercules C-130 bernomer A-1319 saat melakukan pencarian pesawat AirAsia QZ8501, melalui udara di wilayah Bangka Belitung. Senin, 29 Desember 2014. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Hadi membeberkan bahwa inilah kendala utama yang dihadapi oleh para awak Hercules. "Ya, itu dia vertigo paling bahaya. Makanya mereka tidak boleh selalu fokus di satu titik terus. Harus sesekali lihat sekitar," tukas Hadi.
Di akhir perbincangan, kembali berkata, "Jadi dengan risiko seperti itu, mereka mau melakukannya demi negara."
Esok, Hadi memastikan bahwa TNI AU akan tetap membantu proses pencarian dan evakuasi pesawat AirAsia QZ8501.TNI AU Siapkan 6 Pesawat Cari AirAsia QZ8501 TNI AU tetap menyiapkan enam pesawatnya untuk membantu pencarian dan evakuasi penumpang dan kru AirAsia QZ8501 pada operasi hari keempat yang akan digelar besok Rabu, 31 Desember 2014. (Detikcom/Grandyos Zafna)
Panglima Komando Operasional TNI Angkatan Udara I Marsekal Muda A. Dwi Putranto memastikan TNI AU akan tetap membantu proses pencarian dan evakuasi pesawat AirAsia 8501 Rabu besok (31/12). TNI AU sudah menyediakan enam pesawat yang siap diluncurkan kapanpun.
"Kami tetap siagakan baik itu Boeing, CN, Hercules, maupun helikopter untuk evakuasi jenazah. Kami siagakan enam pesawat," ujar Dwi di Lapangan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa (30/12).
Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) TNI AU, Marsekal Pertama Hadi Tjahjanto, lantas menjabarkan secara spesifik jenis pesawat yang disiapkan. "Satu CN, satu Boeing dua helikopter, dan dua Hercules," ujar Hadi. Dia memastikan bahwa dua Hercules akan bersiap di Lanud Halim Perdanakusuma, sedangkan sisanya akan siaga di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.
TNI AU sendiri dapat mulai beroperasi pada pagi hari, dan pesawat pertama akan bergerak sekitar pukul 05.00 WIB. "Kami harus tunggu terang tanah agar cahaya mendukung," kata Hadi. Hari ini, TNI AU merupakan pihak pertama menemukan puing pesawat AirAsia QZ8501 pada sekitar pukul 09.30 WIB di wilayah pencarian Sektor 5. Dari sana, TNI AU berkoordinasi dengan Badan SAR Nasional dan TNI Angkatan Laut.(nez/nez)
Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) TNI AU, Marsekal Pertama Hadi Tjahjanto, menyatakan bahwa para awak kapal Hercules yang hari ini dikirim untuk mencari pesawat AirAsia QZ8501 adalah memiliki jiwa kepahlawanan.
"Mereka ini sangat heroik," ujar Hadi di Lapangan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa (30/12). Hadi menyebut predikat itu bukan tanpa alasan. Menurutnya, proses penerbangan Hercules pada misi pencarian kali ini tidak biasa. Ada dua hal yang Hadi soroti.
"Pertama, Hercules terbang rendah, yaitu sekitar 500 feet dengan kecepatan tinggi. Biasanya Hercules itu terbang 1.000-5.000 feet," papar Hadi.
Dengan terbang rendah dan kecepatan tinggi, menurut Hadi, daya pandang pilot akan susah membedakan antara warna langit dan laut. "Kalau mereka lengah sedikit saja, pesawat bisa jatuh," ucapnya. Suasana kokpit Pesawat Hercules C-130 bernomer A-1319 saat melakukan pencarian pesawat AirAsia QZ8501, melalui udara di wilayah Bangka Belitung. Senin, 29 Desember 2014. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Hadi membeberkan bahwa inilah kendala utama yang dihadapi oleh para awak Hercules. "Ya, itu dia vertigo paling bahaya. Makanya mereka tidak boleh selalu fokus di satu titik terus. Harus sesekali lihat sekitar," tukas Hadi.
Di akhir perbincangan, kembali berkata, "Jadi dengan risiko seperti itu, mereka mau melakukannya demi negara."
Esok, Hadi memastikan bahwa TNI AU akan tetap membantu proses pencarian dan evakuasi pesawat AirAsia QZ8501.TNI AU Siapkan 6 Pesawat Cari AirAsia QZ8501 TNI AU tetap menyiapkan enam pesawatnya untuk membantu pencarian dan evakuasi penumpang dan kru AirAsia QZ8501 pada operasi hari keempat yang akan digelar besok Rabu, 31 Desember 2014. (Detikcom/Grandyos Zafna)
Panglima Komando Operasional TNI Angkatan Udara I Marsekal Muda A. Dwi Putranto memastikan TNI AU akan tetap membantu proses pencarian dan evakuasi pesawat AirAsia 8501 Rabu besok (31/12). TNI AU sudah menyediakan enam pesawat yang siap diluncurkan kapanpun.
"Kami tetap siagakan baik itu Boeing, CN, Hercules, maupun helikopter untuk evakuasi jenazah. Kami siagakan enam pesawat," ujar Dwi di Lapangan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa (30/12).
Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) TNI AU, Marsekal Pertama Hadi Tjahjanto, lantas menjabarkan secara spesifik jenis pesawat yang disiapkan. "Satu CN, satu Boeing dua helikopter, dan dua Hercules," ujar Hadi. Dia memastikan bahwa dua Hercules akan bersiap di Lanud Halim Perdanakusuma, sedangkan sisanya akan siaga di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.
TNI AU sendiri dapat mulai beroperasi pada pagi hari, dan pesawat pertama akan bergerak sekitar pukul 05.00 WIB. "Kami harus tunggu terang tanah agar cahaya mendukung," kata Hadi. Hari ini, TNI AU merupakan pihak pertama menemukan puing pesawat AirAsia QZ8501 pada sekitar pukul 09.30 WIB di wilayah pencarian Sektor 5. Dari sana, TNI AU berkoordinasi dengan Badan SAR Nasional dan TNI Angkatan Laut.(nez/nez)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.