Selain tentara, Irak juga melatih personel dari suku-suku untuk memerangi ISIS. (Reuters/Stringer)
Seorang penembak jitu membunuh komandan Garda Revolusi Iran yang sedang berada di Irak.
Komandan itu, Brigjen Hamid Taqavi, melatih tentara Irak dan milisi Syiah untuk melawan militan ISIS di kota Samarra, Irak, media resmi Iran melaporkan pada hari Minggu (28/12).
Hamid Taqavi adalah seorang veteran perang Iran-Irak pada 1980-1988. Ia dibunuh oleh penembak jitu yang bersembunyi di balik transformator daya di Samarra, kota yang menjadi wilayah pertempuran di sebelah utara Baghdad dan rumah bagi kuil suci Syiah, menurut pernyataan dari Garda Revolusi.
Penembak jitu itu juga melukai beberapa orang yang berada di dekat Tagavi.
"Taqavi menjadi martir ketika memenuhi tugasnya sebagai penasehat militer dalam memerangi teroris Daesh (ISIS), akhir mulia untuk pengabdian panjangnya setelah revolusi Islam (di Iran pada 1979),” kata situs kementerian pertahanan.
Dikatakan sang jenderal telah berjuang melawan "musuh di berbagai front.”
Tidak disebutkan jumlah penasihat dan pasukan Iran yang ikut mempertahankan situs suci Syiah di Irak dan Suriah dari serangan militan Sunni ISIS.
Iran mengirim bala bantuan ke Irak untuk membantu mencegah ISIS menguasai Baghdad atas permintaan dari pemerintah dan pemimpin Syiah di Irak.
Seorang penembak jitu membunuh komandan Garda Revolusi Iran yang sedang berada di Irak.
Komandan itu, Brigjen Hamid Taqavi, melatih tentara Irak dan milisi Syiah untuk melawan militan ISIS di kota Samarra, Irak, media resmi Iran melaporkan pada hari Minggu (28/12).
Hamid Taqavi adalah seorang veteran perang Iran-Irak pada 1980-1988. Ia dibunuh oleh penembak jitu yang bersembunyi di balik transformator daya di Samarra, kota yang menjadi wilayah pertempuran di sebelah utara Baghdad dan rumah bagi kuil suci Syiah, menurut pernyataan dari Garda Revolusi.
Penembak jitu itu juga melukai beberapa orang yang berada di dekat Tagavi.
"Taqavi menjadi martir ketika memenuhi tugasnya sebagai penasehat militer dalam memerangi teroris Daesh (ISIS), akhir mulia untuk pengabdian panjangnya setelah revolusi Islam (di Iran pada 1979),” kata situs kementerian pertahanan.
Dikatakan sang jenderal telah berjuang melawan "musuh di berbagai front.”
Tidak disebutkan jumlah penasihat dan pasukan Iran yang ikut mempertahankan situs suci Syiah di Irak dan Suriah dari serangan militan Sunni ISIS.
Iran mengirim bala bantuan ke Irak untuk membantu mencegah ISIS menguasai Baghdad atas permintaan dari pemerintah dan pemimpin Syiah di Irak.
♞ CNN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.