Laut Jawa yang menjadi fokus operasi pencarian pesawat AirAsia QZ8501 merupakan 'kuburan' bagi kapal perang sisa-sisa Perang Dunia II. Diperkirakan ada banyak bangkai kapal yang karam di dasar lautan dekat Kalimantan tersebut.
Seperti dilansir AFP, Jumat (2/1/2015), Laut Jawa menjadi lokasi kekalahan pasukan Sekutu dari pasukan imperial Jepang yang menduduki wilayah Indonesia kala itu. Perang di Laut Jawa pada tahun 27 Februari 1942 silam berujung kekalahan bagi pihak sekutu yang terdiri atas pasukan Belanda, Amerika Serikat, Inggris dan Australia.
Sedikitnya lima kapal perang sekutu bersama dengan 2.300 personel Angkatan Laut hancur dalam perang tersebut. Sedangkan Jepang kehilangan salah satu kapal penghancurnya dan 36 personel militernya.
Pertempuran kedua terjadi kembali pada 1 Maret 1942, antara pasukan sekutu Inggris dan AS dengan Jepang. Tiga kapal Sekutu tenggelam dalam perang tersebut, bersama satu lagi kapal penghancur milik Jepang.
Puing-puing dari Perang Dunia II diketahui masih banyak berada di dasar Laut Jawa dan cukup populer di kalangan penyelam.
Pada Agustus 2014 lalu, arkeolog dari Angkatan Laut AS yang bekerja sama dengan penyelam TNI Angkatan Laut berhasil mengidentifikasi sebuah kapal jelajah USS Houston yang tenggelam dalam perang di Selat Sunda pada tahun 1942 silam.
Dalam perang di Selat Sunda pada 1 Maret 1942, USS Houston dan sebuah kapal jelajah milik Australia, HMAS Perth tenggelam di tengah pertempuran dengan Jepang.
Keberadaan puing-puing kapal perang bisa menjadi petunjuk palsu dalam pencarian bawah laut yang mengandalkan teknologi modern. Ketika tim mendeteksi adanya benda logam di sekitar perairan yang diduga menjadi lokasi jatuhnya AirAsia QZ8501, belum tentu logam itu merupakan bangkai pesawat yang dicari.(nvc/ita)
♘ detik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.