Bawa Alat Canggih untuk Cari Black Box QZ8501 Rombongan dari Rusia yang dikirimkan untuk membantu pencarian Black Box Pesawat AirAsia QZ8501 yang jatuh di perairan selatan Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, tiba di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta. Mereka mengaku membawa peralatan canggih dan modern.
Pantauan di lokasi, rombongan tiba pada pukul 14.15 WIB, Jumat (02/01/2014). Rombongan yang membawa alat canggih tersebut merupakan tim Emercom, yang merupakan badan kemanusiaan Rusia. "Dari Rusia mereka mengirimkan 2 pesawat, ini Ilyushin II-76. Satu lagi nanti malam," ujar Kepala KNKT Tatang Kurniadi yang menyambut rombongan di lokasi.
Menurut Konselor Kedubes Rusia untuk Indonesia, Veronika Novoseltseva, kedatangan rombongan Rusia atas inisiatif mereka sendiri untuk membantu Indonesia dalam menemukan Pesawat AirAsia rute Surabaya-Singapura tersebut. Untuk rombongan pertama ini ada 46 tenaga ahli yang datang.
"Atas inisiatif kami. Kami mengusulkan ke Indonesia, dan disambut baik. Untuk yang ini mendatangkan membawa peralatan penyelaman, 46 orang termasuk penyelam dan operator untuk alat," kata Veronika di lokasi yang sama.
"Itu peralatan paling modern dan canggih, kedalamannya bisa sampai 1000 meter," sambungnya.(ear/fjr)Rombongan Kedua Rusia Datang Malam Nanti dengan Jet Amfibi BE-200 BE 200 (foto: Beriev.com)
Rombongan pertama dari Rusia yang akan membantu KNKT mencari Black Box Pesawat AirAsia QZ8501 telah tiba di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, dan akan disusul tengah malam nanti dengan rombongan kedua. Rombongan tim Emercom yang merupakan badan kemanusiaan Rusia itu akan tiba dengan menggunakan Pesawat Jet Amfibi Beriev BE-200.
Rombongan pertama Rusia tiba dengan Pesawat transportasi Ilyushin II-76 di Halim pada pukul 14.15 WIB, Jumat (02/01/2015). Mereka membawa sebagian peralatan untuk mencari Black Box Pesawat AirAsia yang jatuh di selatan Perairan Pangkalan Bun, Kalteng. Selain itu, rombongan pertama juga membawa 47 orang tenaga ahli, termasuk penyelam dan operator alat.
"Ini baru datang sebagian. Rombongan kedua datang nanti malam dengan BE 200, pesawat Amfibi yang bisa mendarat di laut. Akan membawa sekitar 30 orang dan sisa peralatan. Itu peralatan paling modern dan canggih, kedalaman sampai 1000 meter," ungkap Konselor Kedubes Rusia untuk Indonesia, Veronika Novoseltseva saat menyambut rombongan.
Jet Amfibi BE-200 ini merupakan pesawat yang disebut akan dibeli Indonesia untuk memperkuat patroli laut sebagai upaya mengamankan kedaulatan NKRI dari illegal fishing. Pesawat tersebut juga bisa berfungsi sebagai pemadam kebakaran dari udara.
"Jenis BE-200 ada beberapa. Ini nanti yang akan datang yang untuk keadaan darurat. Dulu Indonesia memang pernah sewa untuk memadamkan kebakaran lahan," kata Veronika.
Sementara itu, alat canggih yang akan digunakan tim Emercom Rusia untuk mencari Black Box Pesawat Rusia rute Surabaya-Singapura tersebut bernama Valkom. Alat yang disebut menggunakan teknologi paling canggih ini semacam alat selam untuk mencari benda-benda yang ada di dasar laut.
"Bisa mencari dengan memanfaatkan berbagai jenis radar dan kamera semacam manipulator yang bisa bergerak ke mana-mana sesuai arahan. Suatu alat yang lengkap dengan berbagai alat teknologi paling canggih. Bisa angkat benda dari dalam laut ke tempat yang dituju," jelas pimpinan rombongan Emercom, Chizhicov saat dikonfirmasi.
Sementara itu Kepala KNKT Tatang Kurniadi yang ikut menyambut rombongan menyatakan tim dari Rusia ini kemungkinan akan memulai operasi pencarian besok, Sabtu (3/1/2015). Ia pun optimis Black Box Pesawat AirAsia jenis Airbus tersebut akan segera ditemukan.
"Mungkin besok (mulai pencarian). Ya (optimis), kalau banyak yang bantu makin cepat dapatnya," ucap Tatang.(ear/fjr)
Pantauan di lokasi, rombongan tiba pada pukul 14.15 WIB, Jumat (02/01/2014). Rombongan yang membawa alat canggih tersebut merupakan tim Emercom, yang merupakan badan kemanusiaan Rusia. "Dari Rusia mereka mengirimkan 2 pesawat, ini Ilyushin II-76. Satu lagi nanti malam," ujar Kepala KNKT Tatang Kurniadi yang menyambut rombongan di lokasi.
Menurut Konselor Kedubes Rusia untuk Indonesia, Veronika Novoseltseva, kedatangan rombongan Rusia atas inisiatif mereka sendiri untuk membantu Indonesia dalam menemukan Pesawat AirAsia rute Surabaya-Singapura tersebut. Untuk rombongan pertama ini ada 46 tenaga ahli yang datang.
"Atas inisiatif kami. Kami mengusulkan ke Indonesia, dan disambut baik. Untuk yang ini mendatangkan membawa peralatan penyelaman, 46 orang termasuk penyelam dan operator untuk alat," kata Veronika di lokasi yang sama.
"Itu peralatan paling modern dan canggih, kedalamannya bisa sampai 1000 meter," sambungnya.(ear/fjr)Rombongan Kedua Rusia Datang Malam Nanti dengan Jet Amfibi BE-200 BE 200 (foto: Beriev.com)
Rombongan pertama dari Rusia yang akan membantu KNKT mencari Black Box Pesawat AirAsia QZ8501 telah tiba di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, dan akan disusul tengah malam nanti dengan rombongan kedua. Rombongan tim Emercom yang merupakan badan kemanusiaan Rusia itu akan tiba dengan menggunakan Pesawat Jet Amfibi Beriev BE-200.
Rombongan pertama Rusia tiba dengan Pesawat transportasi Ilyushin II-76 di Halim pada pukul 14.15 WIB, Jumat (02/01/2015). Mereka membawa sebagian peralatan untuk mencari Black Box Pesawat AirAsia yang jatuh di selatan Perairan Pangkalan Bun, Kalteng. Selain itu, rombongan pertama juga membawa 47 orang tenaga ahli, termasuk penyelam dan operator alat.
"Ini baru datang sebagian. Rombongan kedua datang nanti malam dengan BE 200, pesawat Amfibi yang bisa mendarat di laut. Akan membawa sekitar 30 orang dan sisa peralatan. Itu peralatan paling modern dan canggih, kedalaman sampai 1000 meter," ungkap Konselor Kedubes Rusia untuk Indonesia, Veronika Novoseltseva saat menyambut rombongan.
Jet Amfibi BE-200 ini merupakan pesawat yang disebut akan dibeli Indonesia untuk memperkuat patroli laut sebagai upaya mengamankan kedaulatan NKRI dari illegal fishing. Pesawat tersebut juga bisa berfungsi sebagai pemadam kebakaran dari udara.
"Jenis BE-200 ada beberapa. Ini nanti yang akan datang yang untuk keadaan darurat. Dulu Indonesia memang pernah sewa untuk memadamkan kebakaran lahan," kata Veronika.
Sementara itu, alat canggih yang akan digunakan tim Emercom Rusia untuk mencari Black Box Pesawat Rusia rute Surabaya-Singapura tersebut bernama Valkom. Alat yang disebut menggunakan teknologi paling canggih ini semacam alat selam untuk mencari benda-benda yang ada di dasar laut.
"Bisa mencari dengan memanfaatkan berbagai jenis radar dan kamera semacam manipulator yang bisa bergerak ke mana-mana sesuai arahan. Suatu alat yang lengkap dengan berbagai alat teknologi paling canggih. Bisa angkat benda dari dalam laut ke tempat yang dituju," jelas pimpinan rombongan Emercom, Chizhicov saat dikonfirmasi.
Sementara itu Kepala KNKT Tatang Kurniadi yang ikut menyambut rombongan menyatakan tim dari Rusia ini kemungkinan akan memulai operasi pencarian besok, Sabtu (3/1/2015). Ia pun optimis Black Box Pesawat AirAsia jenis Airbus tersebut akan segera ditemukan.
"Mungkin besok (mulai pencarian). Ya (optimis), kalau banyak yang bantu makin cepat dapatnya," ucap Tatang.(ear/fjr)
♖ detik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.