Kekuatan Falklands di tinjau ulang Kekuatan Falklands di tinjau ulang setelah kerjasama Rusia dengan Argentina
Kekuatan pertahanan di Falklands sedang ditinjau kembali setelah muncul rencana Rusia untuk menawarkan pembom jarak jauh ke Argentina. Rencananya Moskow akan melakukan operasi rutin di atas Port Stanely dengan imbalan Argentina memberikan daging sapi dan gandum.
Pejabat Departemen Pertahanan Inggris khawatir Buenos Aires akan mengambil pengiriman pesawat sebelum penyebaran kapal induk Queen Elizabeth pada tahun 2020 dan jet tempur siluman F-35B.
Minimnya anggaran menjadikan Inggris hanya mampu meninggalkan empat Typhoon, rudal permukaan ke udara Rapier dan kurang dari 1.200 tentara, didukung oleh sebuah kapal perang angkatan laut.
Kunjungan Presiden Putin ke Argentina pada bulan Juli meletakkan dasar untuk bertukar perangkat keras militer Rusia untuk gandum, daging sapi dan barang lainnya. Moskow perlu karena embargo makanan Uni Eropa. Kesepakatan itu melibatkan sewa / pinjaman dari 12 Sukhoi Su-24 pesawat tempur supersonik, semua cuaca.
Pesawat ini memang bisa disebut sudah cukup tua, tetapi NATO menganggap pesawat dengan kode “Fencers” ini sebagai pesawat tempur super dengan jarak jelajah 2.000 mil dan rudal dipandu laser.
Rusia telah meningkatkan hubungan dengan Argentina sejak 2010, dengan memberikan dua helikopter serbu Mi17 yang digunakan oleh Brigade 7 Angkatan Udara Argentina.
Buenos Aires perlu mengganti armada tempur tuanya yang terus melemah. Pada bulan Oktober, menteri pertahanan Agustin Rossi mengumumkan pembelian 24 pesawat tempur Saab Gripen, yang akan dibeli dari produksi Brazil, yang baru saja membeli 36 jet jenis itu. Tetapi rencana ini diganjal Inggris.
Komodor Udara Andrew Lambert mengatakan Kementerian Pertahanan khawatir dengan apa yang terjadi antara Rusia dan Argentina.
“Satu-satunya solusi nyata adalah untuk menyebarkan kekuatan yang cukup besar dari Typhoon setidaknya ada satu skuadron, untuk memberikan kami kesempatan membuat rumusan pertahanan yang tepat,” (VIT/jejaktapak)
Kekuatan pertahanan di Falklands sedang ditinjau kembali setelah muncul rencana Rusia untuk menawarkan pembom jarak jauh ke Argentina. Rencananya Moskow akan melakukan operasi rutin di atas Port Stanely dengan imbalan Argentina memberikan daging sapi dan gandum.
Pejabat Departemen Pertahanan Inggris khawatir Buenos Aires akan mengambil pengiriman pesawat sebelum penyebaran kapal induk Queen Elizabeth pada tahun 2020 dan jet tempur siluman F-35B.
Minimnya anggaran menjadikan Inggris hanya mampu meninggalkan empat Typhoon, rudal permukaan ke udara Rapier dan kurang dari 1.200 tentara, didukung oleh sebuah kapal perang angkatan laut.
Kunjungan Presiden Putin ke Argentina pada bulan Juli meletakkan dasar untuk bertukar perangkat keras militer Rusia untuk gandum, daging sapi dan barang lainnya. Moskow perlu karena embargo makanan Uni Eropa. Kesepakatan itu melibatkan sewa / pinjaman dari 12 Sukhoi Su-24 pesawat tempur supersonik, semua cuaca.
Pesawat ini memang bisa disebut sudah cukup tua, tetapi NATO menganggap pesawat dengan kode “Fencers” ini sebagai pesawat tempur super dengan jarak jelajah 2.000 mil dan rudal dipandu laser.
Rusia telah meningkatkan hubungan dengan Argentina sejak 2010, dengan memberikan dua helikopter serbu Mi17 yang digunakan oleh Brigade 7 Angkatan Udara Argentina.
Buenos Aires perlu mengganti armada tempur tuanya yang terus melemah. Pada bulan Oktober, menteri pertahanan Agustin Rossi mengumumkan pembelian 24 pesawat tempur Saab Gripen, yang akan dibeli dari produksi Brazil, yang baru saja membeli 36 jet jenis itu. Tetapi rencana ini diganjal Inggris.
Komodor Udara Andrew Lambert mengatakan Kementerian Pertahanan khawatir dengan apa yang terjadi antara Rusia dan Argentina.
“Satu-satunya solusi nyata adalah untuk menyebarkan kekuatan yang cukup besar dari Typhoon setidaknya ada satu skuadron, untuk memberikan kami kesempatan membuat rumusan pertahanan yang tepat,” (VIT/jejaktapak)
♆ express
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.