Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Madya Agus Supriatna ingin meningkatkan pertahanan udara Indonesia melalui penguatan radar. Hal itu ia sampaikan seusai dilantik oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Jumat (2/1/2015).
"Yang utama kita menginginkan pertahanan udara, yaitu radar-radarnya," kata Agus.
Ia menjelaskan, penguatan radar akan memberi banyak manfaat. Selain untuk meningkatkan sistem pertahanan, radar juga berfungsi menangkap sinyal saat ada kecelakaan pesawat seperti yang menimpa AirAsia QZ8501.
Agus mengungkapkan, dalam rencana strategi (renstra) sedikitnya diperlukan 12 radar baru. Adapun radar-radar lama, menurut Agus, harus kembali diperiksa agar dapat segera diperbaiki jika ditemukan kerusakan.
"Radar pertahanan, semuanya," ucap Agus.
Selain radar, Agus juga ingin menambah jumlah pesawat angkut TNI AU. Pesawat tersebut ia anggap dapat dimanfaatkan untuk membantu evakuasi dan distribusi logistik saat penanganan wilayah bencana. "Pesawat angkut kalau ada bencana alam jelas kita harus membantu," tandasnya.
"Yang utama kita menginginkan pertahanan udara, yaitu radar-radarnya," kata Agus.
Ia menjelaskan, penguatan radar akan memberi banyak manfaat. Selain untuk meningkatkan sistem pertahanan, radar juga berfungsi menangkap sinyal saat ada kecelakaan pesawat seperti yang menimpa AirAsia QZ8501.
Agus mengungkapkan, dalam rencana strategi (renstra) sedikitnya diperlukan 12 radar baru. Adapun radar-radar lama, menurut Agus, harus kembali diperiksa agar dapat segera diperbaiki jika ditemukan kerusakan.
"Radar pertahanan, semuanya," ucap Agus.
Selain radar, Agus juga ingin menambah jumlah pesawat angkut TNI AU. Pesawat tersebut ia anggap dapat dimanfaatkan untuk membantu evakuasi dan distribusi logistik saat penanganan wilayah bencana. "Pesawat angkut kalau ada bencana alam jelas kita harus membantu," tandasnya.
♖ Kompas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.