✈️ Beri Perhatian kepada New NormalKepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo menggelar Entry Briefing dengan pejabat TNI AU, pimpinan Pangkotama TNI AU, dan Komandan Satuan.
Entry Briefing dilaksanakan melalui telekonferensi di Gedung Raden Suryadi Suryadarma Mabesau, Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (26/5).
KSAU menyampaikan bahwa di era Revolusi Industri 4.0 yang sangat dinamis ini kita harus mengedepankan cara kerja yang komunikatif, inklusif, dan kolaboratif yang muaranya adalah dukungan Sumber Daya Manusia TNI AU yang berkualitas.
Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas, selain memiliki jiwa nasionalisme, penguasaan teknis, kepribadian yang baik, dan kualitas fisik yang tangguh, juga harus didukung kemampuan literasi.
"Saya melihat setidaknya ada dua jenis literasi yang dapat dijadikan modal berharga bagi prajurit TNI Angkatan Udara dalam menghadapi kemajuan teknologi informasi yang semakin cepat, yaitu literasi baca tulis dan literasi digital," ujar Fadjar.
Selaras dengan hal tersebut, KSAU merumuskan sembilan program prioritas, khususnya terkait strategi pembinaan kemampuan dan pembangunan kekuatan TNI AU yaitu:
★ The new normal, dimana berbagai tugas tetap dapat berjalan dan dampak pandemi dapat ditekan serendah mungkin. Oleh karena itu segera rumuskan the new normal sebagai mekanisme dan prosedur kinerja yang baru.
★ Kemudian dalam bidang Perencanaan, dengan mempercepat pemenuhan Minimum Essential Force Tahap III hingga tahun 2024, dengan fokus pada pencapaian air superiority. Melalui kemampuan Network Centric Warfare dan pemenuhan alutsista dengan teknologi yang tetap relevan hingga 30 tahun kedepan.
★ Berikutnya Organisasi, yaitu dengan menyiapkan penerapan organisasi TNI AU, mengatur Prosedur Mekanisme hubungan Kerja (Prosmekhubja), dan menata organisasi yang selaras dengan kebijakan proportional growth dan right sizing.
★ Dalam bidang Intelijen, yaitu mewujudkan informasi superiority TNI AU.
★ Prioritas bidang Operasi, yaitu meningkatkan kualitas operasi TNI AU, baik Operasi Militer perang (OMP) maupun Operasi Militer Selain Perang (OMSP).
★ Prioritas Bidang Latihan, KSAU akan menitikberatkan pada peningkatan efektivitas dan efisiensi latihan, sebagai upaya komprehensif untuk meningkatkan kemampuan personel dan kemampuan satuan, secara cepat dan tepat sasaran.
★ Bidang Sumber Daya Manusia, Marsekal Fadjar menyoroti bagaimanapun canggihnya teknologi yang digunakan, namun pada akhirnya unsur manusialah yang menentukan keberhasilan tugas.
★ Bidang Pemeliharaan, menjamin terpeliharanya operational readiness TNI AU.
★ Dalam bidang Lambangja, menjadikan safety culture sebagai landasan utama yang sangat esensial. Dengan menempatkan safety sebagai faktor utama dalam setiap pengambilan keputusan misi operasi dan latihan.
Terkait dampak pandemi Covid-19, KSAU menjelaskan agar segera memformulasikan the new normal untuk pelaksanaan berbagai tugas TNI AU. Harapannya dengan the new normal, TNI AU tetap dapat melaksanakan tugasnya dengan baik, aman, dan lancar, meskipun berada di tengah pandemi Covid-19 maupun untuk menghadapi munculnya wabah serupa di masa depan.
Oleh karena itu, guna menghadapi tatanan kehidupan baru atau the new normal, KSAU mencanangkan program 100 hari:
☆ Melaksanakan penguatan komunitas intelijen dengan sharing data guna menghadapi dampak perkembangan lingkungan strategis.
☆ Menyiapkan penerapan organisasi TNI Angkatan Udara berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 66 tahun 2019.
☆ Membuat petunjuk referensi pelaksanaan kegiatan kedinasan TNI Angkatan Udara, yang disupervisi oleh Dinas Kesehatan dan Dinas Psikologi, khususnya bidang operasi dan latihan.
☆ Menerapkan pelaksanaan kegiatan operasi dan latihan sesuai kondisi new normal.
☆ Mengoptimalkan penggunaan sistem informasi TNI Angkatan Udara (e-office) pada prosedur mekanisme hubungan kerja sehari-hari.
☆ Meningkatkan kualitas SDM guna menghadapi tantangan teknologi 4.0
☆ Menjamin kesiapan alutsista untuk mendukung program pemerintah dan tugas-tugas TNI terutama dalam mengatasi dampak Covid-19.
☆ Meningkatkan ketahanan pangan prajurit TNI Angkatan Udara dengan memanfaatkan potensi yang dimiliki TNI Angkatan Udara dan melibatkan masyarakat sekitar yang terdampak Covid-19.
Marsekal Fadjar Prasetyo yang alumnus AAU 1988 kelahiran Jakarta ini tercatat menjadi Kasau ke-23, menggantikan Marsekal TNI Yuyu Sutisna. Fadjar sebelumnya menjabat Panglima Komando Wilayah Gabungan (Pangkogabwilhan) II.
Mengawali karier di Skadron Udara 11 Lanud Sultan Hasanudin Makassar, tugasnya berlanjut sebagai penerbang Skadron Udara 17 Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta.
Beberapa jabatan strategis yang pernah diemban diantaranya Danskadron udara 17, Atase Udara di Malaysia, Dirdiklat Kodiklatau, Danlanud Halim Perdananakusuma, Pangkoopsau II, Pangkoopsau I, dan Pangkogabwilhan II.
Entry Briefing dilaksanakan melalui telekonferensi di Gedung Raden Suryadi Suryadarma Mabesau, Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (26/5).
KSAU menyampaikan bahwa di era Revolusi Industri 4.0 yang sangat dinamis ini kita harus mengedepankan cara kerja yang komunikatif, inklusif, dan kolaboratif yang muaranya adalah dukungan Sumber Daya Manusia TNI AU yang berkualitas.
Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas, selain memiliki jiwa nasionalisme, penguasaan teknis, kepribadian yang baik, dan kualitas fisik yang tangguh, juga harus didukung kemampuan literasi.
"Saya melihat setidaknya ada dua jenis literasi yang dapat dijadikan modal berharga bagi prajurit TNI Angkatan Udara dalam menghadapi kemajuan teknologi informasi yang semakin cepat, yaitu literasi baca tulis dan literasi digital," ujar Fadjar.
Selaras dengan hal tersebut, KSAU merumuskan sembilan program prioritas, khususnya terkait strategi pembinaan kemampuan dan pembangunan kekuatan TNI AU yaitu:
★ The new normal, dimana berbagai tugas tetap dapat berjalan dan dampak pandemi dapat ditekan serendah mungkin. Oleh karena itu segera rumuskan the new normal sebagai mekanisme dan prosedur kinerja yang baru.
★ Kemudian dalam bidang Perencanaan, dengan mempercepat pemenuhan Minimum Essential Force Tahap III hingga tahun 2024, dengan fokus pada pencapaian air superiority. Melalui kemampuan Network Centric Warfare dan pemenuhan alutsista dengan teknologi yang tetap relevan hingga 30 tahun kedepan.
★ Berikutnya Organisasi, yaitu dengan menyiapkan penerapan organisasi TNI AU, mengatur Prosedur Mekanisme hubungan Kerja (Prosmekhubja), dan menata organisasi yang selaras dengan kebijakan proportional growth dan right sizing.
★ Dalam bidang Intelijen, yaitu mewujudkan informasi superiority TNI AU.
★ Prioritas bidang Operasi, yaitu meningkatkan kualitas operasi TNI AU, baik Operasi Militer perang (OMP) maupun Operasi Militer Selain Perang (OMSP).
★ Prioritas Bidang Latihan, KSAU akan menitikberatkan pada peningkatan efektivitas dan efisiensi latihan, sebagai upaya komprehensif untuk meningkatkan kemampuan personel dan kemampuan satuan, secara cepat dan tepat sasaran.
★ Bidang Sumber Daya Manusia, Marsekal Fadjar menyoroti bagaimanapun canggihnya teknologi yang digunakan, namun pada akhirnya unsur manusialah yang menentukan keberhasilan tugas.
★ Bidang Pemeliharaan, menjamin terpeliharanya operational readiness TNI AU.
★ Dalam bidang Lambangja, menjadikan safety culture sebagai landasan utama yang sangat esensial. Dengan menempatkan safety sebagai faktor utama dalam setiap pengambilan keputusan misi operasi dan latihan.
Terkait dampak pandemi Covid-19, KSAU menjelaskan agar segera memformulasikan the new normal untuk pelaksanaan berbagai tugas TNI AU. Harapannya dengan the new normal, TNI AU tetap dapat melaksanakan tugasnya dengan baik, aman, dan lancar, meskipun berada di tengah pandemi Covid-19 maupun untuk menghadapi munculnya wabah serupa di masa depan.
Oleh karena itu, guna menghadapi tatanan kehidupan baru atau the new normal, KSAU mencanangkan program 100 hari:
☆ Melaksanakan penguatan komunitas intelijen dengan sharing data guna menghadapi dampak perkembangan lingkungan strategis.
☆ Menyiapkan penerapan organisasi TNI Angkatan Udara berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 66 tahun 2019.
☆ Membuat petunjuk referensi pelaksanaan kegiatan kedinasan TNI Angkatan Udara, yang disupervisi oleh Dinas Kesehatan dan Dinas Psikologi, khususnya bidang operasi dan latihan.
☆ Menerapkan pelaksanaan kegiatan operasi dan latihan sesuai kondisi new normal.
☆ Mengoptimalkan penggunaan sistem informasi TNI Angkatan Udara (e-office) pada prosedur mekanisme hubungan kerja sehari-hari.
☆ Meningkatkan kualitas SDM guna menghadapi tantangan teknologi 4.0
☆ Menjamin kesiapan alutsista untuk mendukung program pemerintah dan tugas-tugas TNI terutama dalam mengatasi dampak Covid-19.
☆ Meningkatkan ketahanan pangan prajurit TNI Angkatan Udara dengan memanfaatkan potensi yang dimiliki TNI Angkatan Udara dan melibatkan masyarakat sekitar yang terdampak Covid-19.
Marsekal Fadjar Prasetyo yang alumnus AAU 1988 kelahiran Jakarta ini tercatat menjadi Kasau ke-23, menggantikan Marsekal TNI Yuyu Sutisna. Fadjar sebelumnya menjabat Panglima Komando Wilayah Gabungan (Pangkogabwilhan) II.
Mengawali karier di Skadron Udara 11 Lanud Sultan Hasanudin Makassar, tugasnya berlanjut sebagai penerbang Skadron Udara 17 Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta.
Beberapa jabatan strategis yang pernah diemban diantaranya Danskadron udara 17, Atase Udara di Malaysia, Dirdiklat Kodiklatau, Danlanud Halim Perdananakusuma, Pangkoopsau II, Pangkoopsau I, dan Pangkogabwilhan II.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.