Sabtu, 26 Desember 2015

[Foto] Mengenal Sovremenny Milik Rusia

Kapal Perang Jenis DestroyerKapal perang kelas destroyer Sovremenny adalah salah satu penjaga laut Rusia yang dapat diandalkan. Kelas Sovremenny atau Proyek 956 merupakan warisan dari Uni Soviet yang beroperasi sejak 1980.

Uni Soviet membangun 20 kapal destroyer kelas Sovremenny, lima kapal masih memperkuat Angkatan Laut Rusia hingga saat ini. [weaponsystems.net]

Mengenal Kapal Destroyer Kelas Sovremenny Milik Rusia

Kapal perang kelas Sovremenny dibangun di galangan Zhdanov, kemudian berubah menjadi Northern Yard, di Saint Petersburg. Kapal pertama, diberi nama Sovremenny, mulai dibangun pada 1977 dan selesai pada 1980. Kapal kelima belas, Bespokoiny, selesai pada 1992, setelah Uni Soviet pecah. Bespokoiny dikenal dengan proyek 956A, yang mengalami pengembangan dalam persenjataan dan sistem perang elektronika. [deagel.com]
Mengenal Kapal Destroyer Kelas Sovremenny Milik Rusia

Kelas Sovremenny yang dibangun pada masa Uni Soviet atau proyek 956 dilengkapi dengan rudal anti kapal P-80 Zubr, sedangkan pada proyek 956A rudal P-80 Zubr diganti dengan rudal P-270 Moskit yang memiliki jangkauan lebih jauh. Rudal P-80 adalah rudal yang terbang rendah di atas permukaan laut dengan kecepatan 2,2 mach. P-80 mampu membawa hulu ledak seberat 320 kg atau hulu ledak nuklir 200 kilo ton. [youtube.com]
Mengenal Kapal Destroyer Kelas Sovremenny Milik Rusia

Untuk pertahanan udara, proyek 956 mengandalkan rudal Uragan (SA-N-7 Gadfly) yang memliki kecepatan 3 mach dengan jangkauan maksimum 44 km dan ketinggian 15 km. Sedangkan kelas Sovremenny yang dibangun setelah Uni Soviet pecah atau proyek 956A mengandalkan rudal Yozh (SA-N-12 Grizzly). Destroyer ini membawa 44 rudal pertahanan udara. Meriam utama yang digunakan adalaj AK-130-MR-184 kaliber 130 mm. Kapal ini juga dilengkapi dengan torpedo 533 mm dan roket anti kapal selam. [military-today.com]
Mengenal Kapal Destroyer Kelas Sovremenny Milik Rusia

Tiongkok membeli dua destroyer kelas Sovremenny proyek 956A, pada 2000 dan 2001. Kedua kapal kemudian berganti nama Hangzhou bernomor lambung 136 (ex-Yekaterinburg) dan Fuzhou-137 (ex-Alexandr Nevsky). Angkatan Laut Tiongkok kemudian menerima lagi dua destroyer kelas ini (Taizhou-138 dan Ningbo-139), yang merupakan pengembangan proyek 956A atau disebut 956EM. [pentapostagma.gr]
Mengenal Kapal Destroyer Kelas Sovremenny Milik Rusia

Empat kapal destroyer kelas Sovremenny milik Angkatan Laut Tiongkok. Tiongkok dilaporkan memiliki opsi untuk menambah dua kapal destroyer proyek 956EM lagi setelah pembelian empat kapal kelas Sovremenny. Namun, akhirnya Tiongkok lebih memilih membangun kapal destroyer sendiri, yaitu kelas 052 seri DDG, pada 2005. [defence.pk]
  Tempo  

[World] Rusia Berikan Informasi Soal Turki pada Prancis

Foto jalur penyelundupan minyak ISIS lewat Turki | (Istimewa)

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan, pihaknya telah memberikan informasi pada Prancis mengenai peran Turki dalam pencurian sumber daya alam Suriah dan pembiayaan ISIS.

"Jenderal Angkatan Darat Valery Gerasimov memberikan informasi pencurian sumber daya nasional Suriah, di mana hasilnya digunakan untuk membiayai ISIS, serta peran Turki dalam proses tersebut," begitu bunyi pernyataan Kementerian Pertahanan Rusia, seperti dikutip dari Sputniknews, Kamis (24/12/2015).

Selian itu, Kementerian Pertahanan Rusia juga menyatakan bahwa Kepala Staf Angkatan Darat juga sepakat dengan Prancis untuk melakukan pertukaran informasi operasi untuk mengkoordinasikan aksi dalam memerangi ISIS.

"Rusia dan Prancis telah sepakat untuk melakukan pertukaran informasi operasi untuk mengkoordinasikan aksi yang lebih efektif untuk menghancurkan peralatan militer, depot, jalur suplai milisi dan infrastruktur lainya milik ISIS di Suriah," demikian pernyataan tersebut. (ian)

 Telepon Disadap, ISIS dan Petugas Turki Ketahuan Komunikasi 

Petugas Turki di perbatasan Suriah ketahuan telah berkomunikasi dengan militan Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS). Demikian laporan media Turki, Cumhuriyet mengutip hasil penyelidikan Kantor Kepala Kejaksaan Ankara yang menyadap panggilan telepon mereka.

Penyadapan tersebut berlangsung tahun lalu sebagai bagian dari penyelidikan atas enam warga Turki yang hilang. Kerabat mereka yang hilang percaya bahwa mereka mungkin telah bergabung dengan kelompok ISIS atau Daesh.

Menurut laporan medi Turki itu, sebuah penyelidikan diluncurkan terhadap 27 tersangka. Beberapa dari mereka berada di Suriah.

Kantor Kepala Kejaksaan diduga mendapat izin untuk menyadap telepon dari 19 orang yang diduga telah menempatkan enam orang hilang yang berhubungan dengan ISIS. Menurut hasil penyelidikan, mereka yang ingin bergabung dengan ISIS menerima beberapa bentuk "pelatihan ideologis”.

File penyelidikan itu telah diserahkan ke Kantor Kejaksaan Militer pada bulan Maret lalu, setelah kantor Kejaksaan Ankara dianggap bekerja di luar yurisdiksinya.

Mereka (yang bergabung dengan ISIS) dari Ankara sering menggunakan Distrik Elbeyli (dari Kilis) yang untuk bepergian ke Desa Able; bagian dari Distrik Al-Bab Suriah, melalui Gaziantep dan Kilis,” tulis Zaman Today, kemarin, mengutip laporan penyelidikan.

Cumhurriyet juga mencontohkan kutipan percakapan yang disadapan. Orang yang ditunjuk dalam transkrip penyadapan disebut sebagai "X2", seorang anggota dari militer Turki.

Miitan ISIS: “…Ya saudara.

X2: “Kami berada di lahan bekas tambang, di mana saya menyampaikan kendaraan. Kami telah menempatkan lampu kami. (Kami memiliki) materi; datang ke sini dengan laki-laki Anda.”

Ankara baru-baru ini menghadapi sejumlah tuduhan, yang salah satunya telah membeli minyak dari ISIS dan membiarkan militan ISIS melewati perbatasan Turki dengan Suriah. Namun, Pemerintah Presiden Tayyip Erdogan menyangkal. (mas)

 ISIS Ubah Rute Penyelundupan Minyak ke Turki 

Kelompok Negara Islam Irak Suriah atau ISIS telah mengubah rute penyelundupan minyak mentah. Mereka kini menggunakan jalur baru untuk menghindari serangan udara Rusia di Suriah. Kendati begitu, Turki tetap menjadi tujuan akhir mereka.

"Mereka mengubah logistik dan menggunakan rute baru untuk menyelundupkan minyak mentah mereka guna menghindari serangan udara Rusia," kata Staf Umum Kepala Operasional Direktorat Umum Angkatan Bersenjata Rusia, Letjen Sergey Rudskoy, dikutip dari TASS, Jumat (25/12/2015).

Rudskoy mengungkapkan, rute baru ini berada di Provinsi Deir ez-Zor yang merupakan wilayah yang dikuasai kelompok tersebut. Dalam rute terbaru itu, truk-truk tangki milik ISIS akan melewati permukiman di wilayah perbatasan Guna dan Tell-Sfuk di Suriah menuju Mosul dan Zaho di Irak.

"Konvoi truk ini secara otomatis akan mengikuti rute terpendek menuju perbatasan Suriah-Irak, dimana mereka menyeberang lewat Tell-Sfuk," katanya sembari menambahkan bahwa Turki tetap merupakan tujuan akhir dari penyelundupan minyak tersebut.

Rudskoy mengatakan, minyak diselundupkan ke Turki melalui pos pemeriksaan di daerah Zaho. Rute ini sebagian wilayahnya disebut sebagai rute timur. (ian)

  sindonews  

Jumat, 25 Desember 2015

KRI Usman Harun-359 Siap Beraksi di India

Mengikuti International Fleet Review (IFR) 2016KRI USH 359 [Joko Susilo/supermarine]

KRI Usman Harun-359, kapal terbaru TNI Angkatan Laut yang masuk jajaran Satuan Kapal Eskorta (Satkor) Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim) siap menampilkan kesenian budaya asli Indonesia, seperti sendratari Ramayana versi Tari Kecak Bali, pagelaran musik keroncong yang mengiringi lagu Bengawan Solo serta menampilkan beberapa tarian khas India. Atraksi tersebut akan ditampilkan pada event International Fleet Review (IFR) 2016 di India tanggal 4-8 Februari 2016.

Komandan KRI Usman Harun-359 Kolonel Laut (P) Didong Rio Duta selaku Komandan Satgas IFR 2016 India menyampaikan kesiapan tersebut kepada Pangarmatim Laksamana Muda TNI Darwanto, di Ruang Rapat Pangarmatim Gedung Laksamana Nala Koarmatim Ujung, Surabaya, Selasa (22/12).

Selain TNI Angkatan Laut, IFR 2016 di India akan diikuti lebih dari 50 Angkatan Laut dari seluruh dunia.

Menurut Kadispenarmatim, Letkol Laut (KH) Maman Sulaeman, hadir dalam kesempatan tersebut, Kasarmatim Laksamana Pertama TNI Mintoro Yulianto, Komandan Guspurlatim Laksamana Pertama TNI ING. Ariawan, para pejabat utama Mako Koarmatim.(fri/jpnn)

  JPNN  

Kapal Perusak Rusia 'Bystry' Berlabuh di Tanjung Priok

Kerja sama militer dengan IndonesiaKapal Perang Destroyer Rusia 'Bystry' [rt]

Kapal perang antipermukaan Rusia "Bystry" dijadwalkan tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, hari ini, Jumat (25/12). Demikian hal tersebut dilaporkan Kedutaan Besar Rusia di Jakarta.

Berdasarkan informasi dari Kedubes Rusia, kapal perang tersebut akan berlabuh di Tanjung Priok hingga Selasa (29/12). Kapal perang dari Armada Pasifik Rusia ini tiba di Jakarta dengan tujuan mengembangkan kerja sama militer dengan Indonesia. Adapun informasi lebih rinci mengenai kapal perang ini dan hasil apa yang dicapai oleh pihak Rusia dan Indonesia akan disampaikan Duta Besar Rusia untuk Indonesia Mikhail Galuzin dalam sesi jumpa pers kepada awak media Senin (27/12) mendatang.

Kapal perang antipermukaan "Bystry" masuk dalam kapal perusak (destroyer) kelas Sovremennyy. Kapal kelas ini merupakan kapal perusak antipermukaan yang paling utama milik Angkatan Laut Rusia. Selain berperan untuk menyerang kapal perang musuh, kapal perusak berpeluru kendali ini juga menyediakan pertahanan laut dan udara bagi kapal perang dan kapal angkut yang berada di bawah pengawalan.

Selain "Bystry", ada empat jenis kapal perusak kelas Sovremenny lainnya yang beroperasi di dunia, yaitu Gremyashchiy (Armada Utara), Bespokoyny (Armada Baltik), Nastoychivy (Armada Baltik), dan Admiral Ushakov (Armada Utara).

  RBTH  

Yonif Para Raider 501/Bajra Yudha

Yonif Para Raider 501/Bajra Yudha akan mempunyai dua kemampuan yaitu lintas udara dan raiderLogo Para Raider

Kasdivif 2 Kostrad Brigjen TNI Ainur Rahman sebagai Inspektur Upacara pada penutupan Latihan Raider Yonif 501/Bajra Yudha, yang dihadiri oleh Danrem 083/Baladhika Jaya, Danpusdikif, Dirbindiklat Pussenif Kodiklat TNI AD, Danbrigif Linud 18/ Trisula, Danrindam V/ Brawijaya, Paban II/ Binlat Sopsad, para Asisten Kasdivif-2 Kostrad, dan para Unsur Muspida Kab.Malang bertempat di Pantai Tamban Kab. Malang Jawa Timur, Senin (14/12).

Dalam amanat Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Mulyono, yang dibacakan oleh Kasdivif 2 Kostrad, “selaku Kepala Staf Angkatan Darat dan pribadi, saya mengucapkan terimakasih dan penghargaan yang tulus kepada Pangkostrad, Pangdivif-2/Kostrad, Komandan Latihan dan Penyelenggara Latihan yang telah menyelenggarakan latihan Raider secara sungguh-sungguh dengan segala kemampuan yang dimiliki. Ucapan yang sama, juga saya sampaikan kepada prajurit Yonif Linud 501/Bajra Yudha, atas upaya dan kerja kerasnya selama menjalani latihan, sehingga dapat berjalan dengan aman dan lancar. Semoga, kualifikasi Raider yang telah kalian sandang, dapat memberikan keyakinan dan memacu semangat untuk senantiasa mengukir prestasi terbaik dalam setiap penugasan”.

Yonif Raider merupakan satuan yang disiapkan untuk menghadapi perkembangan lingkungan strategis berdasarkan hakikat ancaman yang akan terjadi. Dengan berakhirnya latihan Raider ini, maka prajurit Yonif Linud 501/Bajra Yudha telah memiliki kemampuan khusus, berupa keterampilan teknik dan taktik Raider. Prajurit Raider yang profesional, handal dan tangguh maka Batalyon Linud 501/Bajra Yudha Kostrad, akan menyandang nama Batalyon Para Raider 501/Bajra Yudha. Perubahan status sebagai satuan Para Raider berarti merupakan peningkatan kemampuan, sehingga siap ditugaskan sesuai kualifikasi Raider yang dimiliki.

  Kostrad  

[World] Korvet C-28A Aljazair

Korvet rasa FrigatKorvet C-28A Aljazair [forcesdz]

Menurut laman Janes, salah satu kapal pesanan Aljazair telah selesai dan dalam perjalanan menuju Afrika Utara. Aljazair diketahui telah memesan kapal korvet ini sebanyak 3 unit dari galangan kapal Hudong-Zhonghua Shipbuilding Group, China. Dalam perjalannanya kapal sempat berlabuh di Malaysia untuk mengisi logistik.

Kapal korvet pertama dengan nomor lambung 920 dinamai Adhafer (920), kapal dengan panjang 120 meter berbobot sekitar 3000 tons. Radar diketahui dari Perancis, Smart S-Mk2. Dan terdapat hanggar helikopter kelas medium.

Pesenjataan kapal ini cukup komplit, didepan dipasang kanon meriam ukuran 76 mm, rudal antikapal C-802 sebanyak 8 unit. Untuk pertahanan udaranya digunakan FM-90N dan 2 unit CIWS 30 mm Type 730B. Juga terpasang dua triple-tube torpedo launchers, dan empat peluncur decoy 24-barreled. Melihat alutsista yang dibawanya kapal ini bisa disebut sebagai light frigate.

  Garuda Militer  

[World] Tank T-90 Rusia Perkuat Armada Militer Iran


Tank T90 Rusia

Angkatan Darat Iran akan dilengkapi dengan tank tempur T-90 buatan Rusia dalam waktu dekat, kata Panglima Pasukan Darat Iran Brigadir Jenderal Ahmad Reza Pourdastan di Ibu Kota Iran, Teheran, pada Rabu (23/12).

Persiapan telah dilakukan bagi pembelian tank Rusia tersebut, dan Angkatan Darat Iran akan segera memperoleh kendaraan tempur itu, kata Pourdastan sebagaimana dikutip kantor berita Tasnim. Iran sendiri memproduksi tank T-72 dengan kemampuan bagus, tapi tank T-70 buatan Rusia lebih canggih, kata Panglima Iran tersebut.

Pada November, Pembantu Presiden Rusia Vladimir Kozhin juga mengatakan Moskow akan mulai mengirim sistem pertahanan rudal modern S-300 ke Teheran paling lambat pada akhir tahun ini.

"Kontrak telah ditandatangani. Saya berharap beberapa bagian akan dipasok tahun ini; sebagian akan dipasok tahun depan," kata Kozhin, sebagaimana diberitakan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Kamis siang.

Pada April tahun ini, Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani dekrit untuk mencabut larangan penjualan sistem rudal anti-pesawat S-300, setelah Iran dan enam negara besar dunia --termasuk Rusia-- mencapai kesepakatan kerangka kerja mengenai parameter program nuklir Iran, yang kontroversial.

  Republika  

[World] Pasukan Irak Serbu Ramadi

IS Sembunyi di Tengah Warga SipilSebanyak 31 anggota Islamic State (IS) di tangkap militer Irak dan di tahan di sebuah markas militer di Irak. (AFP Photo/Ali Al-Saadi)

Pasukan Irak bertempur melawan sisa-sisa kelompok militan Islamic State (IS) di pusat kota Ramadi, Kamis (24/12), namun aksi mereka diperlambat oleh perlawanan sengit, jebakan booby bomb, dan kekhawatiran jatuhnya korban sipil.

Pertempuran meletus di sekitar gedung pusat pemerintahan di Ramadi, wilayah kunci yang akan menjadi keberhasilan penting pasukan pemerintah dalam upaya merebut kota yang direbut IS sejak Mei lalu.

Pasukan Irak berada di pemukiman Hoz, sekitar 500 meter dari kompleks pemerintah,” kata seorang tentara berpangkat Letkol seperti dikutip AFP.

Mereka bergerak maju dengan sangat waspada," kata Sabah Karhout, kepala DPRD Provinsi Anbar.

Menurutnya, hambatan terbesar adalah banyaknya peledak yang dipasang para pejuang IS di berbagai penjuru kota dan ada kemungkinan musuh menggunakan warga sipil sebagai tameng.

Ada perlawanan sengit, pertempuran sudah berlangsung lebih dari 24 jam di wilayah selatan kota Ramadi,” kata juru bicara koalisi pimpinan Amerika Serikat, Kol. Steve Warren.

Mereka menciptakan pertahanan kuat dengan menggunakan bom rakitan sebagai ladang ranjau dan booby traps yang bisa membuat semua rumah meledak."

Booby trap adalah jebakan bom yang bisa meledak sendiri secara mekanis, misalnya ketika daun pintu dibuka.

Komandan Divisi ke-8 Irak, Brigjen Majid al-Fadlawi, mengatakan anak buahnya telah menjinakkan ratusan bom dalam beberapa hari terakhir.

Ramadi telah mengalami kerusakan parah dalam pertempuran selama beberapa bulan dan menurut Fadlawi rumah-rumah yang dipasangi booby trap harus diledakkan dari jauh untuk mencegah jatuhnya korban.

IS telah menempatkan sekitar 100 pejuang di sepanjang jalur menuju kompleks pemerintah, kata Warren.

Karena sulitnya medan, kekuatan tempur massal juga sulit diterapkan. Mudah bagi sekelompok kecil orang untuk bertahan dari gempuran banyak orang," ujarnya.

Setidaknya satu tentara pemerintah terbunuh dan tujuh lainnya terluka dalam beberapa jam terakhir pertempuran di Hoz.

Sementara itu menurut pernyataan IS jumlah korban jiwa di kubu pemerintah jauh lebih besar, termasuk dalam sebuah serangan yang dilakukan lima pelaku bom bunuh diri di wilayah barat Ramadi, Kamis pagi.

Menurut IS, serangan bunuh diri di lokasi para polisi bernama Kilo 110 menewaskan beberapa orang.

Para pejabat militer Irak punya versi berbeda soal serangan itu, dengan mengatakan para penyerang tewas oleh peluru polisi atau bom mereka sendiri yang meledak sebelum bisa mencapai target, dan hanya tiga polisi yang terluka.

Ibrahim al-Osej, seorang anggota DPRD Ramadi, mengatakan jumlah pejuang IS yang tersisa di kota itu kurang dari satu batalion, atau kurang dari 400 orang.

Puluhan keluarga melarikan diri dari IS Rabu lalu dan diselamatkan oleh tentara ke sebuah kamp di Habbaniyah, wilayah timur Ramadi.

Salah satunya adalah Saad al-Dulaimi, 47. Dia mengatakan para pejuang IS menggunakan warga sipil sebagai tameng dalam upaya meloloskan diri, sebelum kemudian meninggalkan warga di luar kota, di mana tentara melakukan penyisiran dan mengevakuasi warga sipil.

Situasi di kota sangat sulit karena tidak ada makanan tersisa di toko-toko," kata Dulaimi.

Kami hidup dengan makan kurma atau apa pun yang tersisa di rumah kami," ujarnya, sembari menambahkan puluhan keluarga masih terjebak di dalam kota dan tidak bisa pergi karena serangan udara dan pertempuran yang berlangsung.

Menurut Warren, koalisi menjatuhkan 50 bom di target-target IS di Ramadi pada hari Rabu.

Operasi pembebasan Ramadi sudah dimulai sejak beberapa bulan silam, di mana pasukan Irak memutus jalur pasokan IS di berbagai wilayah di Anbar sebelum secara bertahap masuk kota, merebut jembatan-jembatan penting, jalan dan berbagai posisi satu demi satu.

Jatuhnya Ramadi ke tangan IS Mei lalu merupakan pukulan telak bagi Baghdad. Pada Juni 2014, IS mencaplok banyak wilayah di Irak dan kemudian memproklamirkan pembentukan kekalifahan di Irak dan Suriah.

Jika Ramadi berhasil direbut kembali, hal itu akan memberi suntikan moral bagi militer Irak yang banyak dikritik.

IS masih menguasai sebagian besar wilayah di Anbar, yang merupakan provinsi terbesar Irak dan berbatasan dengan Suriah, Yordania, dan Arab Saudi.

  Berita Satu  

Korea Inspects Pilot System of Local T-50 Trainers

http://2.bp.blogspot.com/-tP212F910uw/VnyHgKUkpRI/AAAAAAAAIJo/aRtFwuofbr0/s1600/12370814_760077814123882_4129495250567198960_o.jpgT50i TNI AU @ Yogyakarta

South Korea said Monday it was looking into the pilot-related system of its T-50 trainer aircraft following the crash of a jet in Indonesia over the weekend.

Two pilots were killed in a crash on Sunday of the plane South Korea exported to Indonesia, during an air show celebrating the 70th anniversary of Indonesia's flight school in Yogyakarta, a tourist city on the main island of Java.

While the Indonesian defense ministry is investigating the cause of the crash, South Korea is conducting its own safety checks on 48 T-50 Golden Eagles, an official said.

"On our part, we plan to examine the pilot system of the (South Korean) Air Force's T-50s," Defense Ministry spokesman Kim Min-seok told reporters.

The Air Force briefly grounded all of the T-50s in service for inspection.

Some of them resumed flights in the afternoon but the Air Force said it would continue efforts to see if there is any glitch.

The T-50 is a single-engine, two-seater aircraft, jointly built by Korean aerospace company Korea Aerospace Industries and U.S. defense manufacturing giant Lockheed Martin.

The doomed plane was apparently spinning out of control during its aerobatic maneuvering in the Indonesian air show and crashed into an air force base complex, according to local media in the Southeast Asian country.

  Korea Herald  

[World] PBB Sulit Buktikan Laporan Amnesty Internasional

Serangan Rusia di Suriah Tewaskan Warga SipilAmenesty Internasional dalam laporan terbarunya menuturkan, serangan yang dilancarkan Rusia di Suriah telah menewaskan ratusan warga sipil. (Reuters)

Amenesty Internasional dalam laporan terbarunya menuturkan, serangan yang dilancarkan Rusia di Suriah telah menewaskan ratusan warga sipil. Mereka yang tewas tersebar di wilayah Homs, Idlib dan Aleppo.

"Serangan udara Rusia telah menewaskan sedikitnya 200 warga sipil dan sekitar selusin pejuang di Homs, Idlib dan provinsi Aleppo antara September dan November," bunyi laporan Amensty, seperti dilansir Al Jazeera pada Kamis (24/12).

Kelompok itu menuturkan, dengan banyaknya korban tewas dari sisi warga sipil menunjukan bahwa Rusia telah melakukan pelanggaran serius terhadap hukum kemanusiaan internasional, dan juga hukum perang.

"Serangan udara Rusia di Suriah telah menewaskan ratusan warga sipil dan menyebabkan kerusakan besar di daerah pemukiman, menyerang rumah, sebuah masjid dan sebuah pasar yang ramai, serta fasilitas medis," sambungnya.

"Serangan tersebur telah menunjukkan bukti jelas bahwa Rusia telah melakukan pelanggaran terhadap hukum humaniter internasional," pungkas kelompok yang berbasis di London, Inggris tersebut.

 Sulit Buktikan Laporan Amnesty Terkait Rusia 
PBB menuturkan, sulit untuk bisa membuktikan secara independen laporan Amnesty Interansional terkait serangan yang dilancarkan Rusia di Suriah. (Istimewa)

PBB menuturkan, sulit untuk bisa membuktikan secara independen laporan Amnesty Interansional terkait serangan yang dilancarkan Rusia di Suriah. Dalam laporannya, Amnesty menyebut serangan Rusia menewaskan ratusan warga sipil.

Melalui juru bicaranya, Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon menuturkan, laporan Amnesty soal serangan Rusia di Suriah benar-benar mengkhawatirkan. Tapi, di sisi lain PBB juga tidak bisa memverifikasi laporan yang dibuat oleh kelompok yang berbasis di London itu.

"Sekretaris Jenderal melihat dengan pernuh kekhawatiran laporan Amnesty Internasional tentang dugaan pelanggaran hukum humaniter internasional yang dilakukan oleh Rusia di Suriah. PBB tidak dapat secara independen mengkonfirmasi kasus yang disajikan dalam laporan," kata juru bicara Ki-moon, Farhan Haq seperti dilansir Russia Today pada Kamis (24/12).

Amnesty diketahui mendapatkan data mengenai pelanggaran yang dilakukan Rusia dari hasil wawancara telepon dengan sejumlah saksi mata, dan juga dari informasi yang dikirimkan oleh aktivis yang berada di lapangan.

Rusia sendiri sejatinya sudah menolak keras laporan yang dibuat oleh Amensty itu. Juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia Igor Konashenkov menyebut laporan yang dibuat oleh Amnesty adalah sebuah laporan palsu, klise, dan tidak memiliki dasar yang kuat.

 Rusia Sebut Laporan Amnesty Internasional Palsu 
Dalam laporannya, Amnesty menuturkan, serangan yang dilancarakan Rusia di Suriah telah menewaskan ratusan warga sipil. (Reuters)

Pemerintah Rusia menolak keras laporan yang dirilis oleh Amensty Internasional. Dalam laporannya, Amnesty menuturkan, serangan yang dilancarakan Rusia di Suriah telah menewaskan ratusan warga sipil.

Dalam sebuah pernyataan, juru bicara Kementeriah Pertahanan Rusia, Igor Konashenkov menyebut laporan yang dibuat oleh Amnesty adalah sebuah laporan palsu, klise, dan tidak memiliki dasar yang kuat.

"Kami sudah terbiasa dengan adanya laporan semacam ini, dan seperti biasa, tidak ada yang konkret dan tidak ada yang baru yang diterbitkan di dalamnya," ucap Konashenkov seperti dilansir Al Jazeera pada Kamis (24/12).

Sementara itu, di kesempatan yang sama Konashenkov juga membantah klaim bahwa Rusia menggunakan bom curah di Suriah.

Amnesty dalam laporannya menuturkan bahwa serangan udara Rusia telah menewaskan sedikitnya 200 warga sipil dan sekitar selusin pejuang di Homs, Idlib dan provinsi Aleppo antara September dan November.

Kelompok itu mengatakan bahwa dengan banyaknya korban tewas dari sisi warga sipil menunjukan bahwa Rusia telah melakukan pelanggaran serius terhadap hukum kemanusiaan internasional, dan juga hukum perang. (esn)

  sindonews  

Tidur di Gerbong Kosong

✈ Sudah Akrab dengan Suara LedakanMEMBANGGAKAN: Tak hanya membanggakan dengan bergabung di dalam Kontingen Satgas Polisi Militer Garuda XXVA United Nations Interim Force in Lebanon (UNIFIL), Afsistaliana pun kerap memperkenalkan budaya Indonesia lewat musik dan tarian pada saat bertugas di Lebanon. [ANGGI PRADITHA/KALTIMPOST/JPG]

KAPTEN Cpm (K) Afsistaliana merupakan prajurit Korps Wanita Angkatan Darat (Kowad) pertama yang menjadi bagian dari misi perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di area konflik di Lebanon. Dia terpilih setelah melewati serangkaian tes.

Tentara cantik itu perempuan satu-satunya dari Indonesia yang tergabung dalam Kontingen Satgas Polisi Militer Garuda XXVA United Nations Interim Force in Lebanon (UNIFIL) pada 2008.

Letusan senjata, ranjau, dan bom sudah menjadi “kawan” akrab di telinganya saban pagi hingga malam. Saat itu, dia bertugas di selatan Lebanon. Dia bersama personel lainnya bergerak cepat mengevakuasi korban. Rasa takut dicueki demi menjalankan tugas.

Zona perbatasan segera dikepung prajurit demi menetralisasi keadaan. Ransel seberat 30 kilogram terus melekat di pundak.

Kami tidur di semacam gerbong kosong. Suhu sangat dingin dan tidak ada tempat tidur sama sekali,” ucap perempuan kelahiran Palembang 23 September 1972 ini.

Setiap hari dia mengenakan helm berwarna biru, baju rangkap, dan dibekali pistol. Selain menjalankan tugas sebagai polisi militer, dia kerap mengisi acara kesenian.

Saya waktu di Lebanon sering mempertunjukkan budaya Indonesia, baik tarian hingga memainkan angklung,” ucap ibu satu anak ini.

Saat itu, dia merasakan sambutan masyarakat Lebanon sangat hangat kepada prajurit Indonesia. Selain itu, mereka sering mengundang setiap mengadakan jamuan dan memainkan pentas seni. Jika memungkinkan, atau kondisi sedang aman setiap regu akan menampilkan kesenian asli dari masing-masing negara.

Selama setahun tugas di Lebanon, dia kembali ke Tanah Air. Saat itu tugas di Bandung, Jawa Barat. Kini, dia menjabat sebagai Kaurperslog Pomdam VI/Mulawarman.

Ibu yang akrab disapa Afsis ini telah menetap di Kota Minyak selama 5 tahun belakangan. Sebelumnya pernah bertugas di Jakarta selama 9 tahun dan Bandung 9 tahun.

Tahun depan direncanakan kembali ke Bandung. Kurang lebih 23 tahun sudah mengabdikan diri sebagai Kowad, kecintaan pada dunia militer tidak berkurang.

Afisis menuturkan, sosok Cut Nyak Dhien dan Kartini yang membuat dia yakin terus meniti karier sebagai anggota Polisi Militer (POM) di TNI AD. Kerap mengenakan pakaian PDL berbaret biru serta berpatroli menggunakan motor besar menjadi kebiasaannya dulu, sekarang dia lebih banyak di kantor.

Tugas dan fungsi kami sama dengan prajurit pria. POM lebih kepada penegak dan menjaga kedisiplinan prajurit di lingkungan Kodam,” tutur istri dari Mayor Infantri Lawiriadi ini. (*/azu/rom/k15)
 

  JPNN  

Kamis, 24 Desember 2015

Terduga Teroris Etnis Uighur

✈ Terduga Teroris Ali Diduga Berasal dari Uighur, TiongkokDetasemen Khusus 88/Mabes Polri kembali menangkap dua orang terduga teroris, Abu Muzab dan Ali, di dua tempat berbeda di Medan Satria, Bekasi, Jawa Barat Rabu (23/12).

Mereka adalah pecahan kelompok Jamaah Anshar Daulah Khilafah Nusantara (JAKDN). Abu Muzab diduga merekrut Ali untuk melakukan teror.

"Kami kesulitan menginterogasi Ali. Dia sedikit berbahasa Indonesia dan kita duga berasal dari Uighur, Tiongkok. Sedang kita cari cara dan bagaimana rekrutmen ini dilakukan," kata seorang sumber di Mabes Polri Kamis (24/12).

Radar penyidik Densus 88/Antiteror untuk menangani etnis Uighur semakin sensitif. Itu karena tersangka pengeboman di kuil Erawan di Thailand pada Agustus lalu disebut polisi Thailand beretnis Uighur.

Densus juga pernah menangkap empat orang Uighur saat mereka hendak bergabung dengan Mujahidin Indonesia Timur di Poso, Sulawesi Tengah, pada pertengahan September 2014 lalu.

"Ali ini sedang belajar bahasa Indonesia. Dia siap menjadi 'pengantin' jika dibutuhkan. Tapi belum ada rencana serangan akan dilakukan kapan dan di mana," tambah sumber tersebut.

Sebelum menangkap dua orang ini, pada pekan lalu, Densus juga menangkap sembilan terduga teroris di Jawa Barat (Jabar), Jawa Tengah (Jateng), dan Jawa Timur (Jatim).

Mereka yang ditangkap di Jatim adalah Joko Ardiyanto alias Ardiyanto alias Luluk alias Asmaro yang ditangkap di Perum Kotabaru, Driyorejo, Gresik.

Lalu M Khairul Anam alias Muhamad alias Karto alias Bravo alias Amin, lalu Teguh Prambanan, dan Imran dibekuk di Mojokerto. Mereka berempat adalah jaringan Jamaah Islamiah yang membuat senjata rakitan di Klaten, Jawa Tengah.

Lalu jaringan di Jateng dan Jabar adalah jaringan Abu Jundi. Mereka ditangkap terkait rencana teror pengeboman pengikut Syiah.

Mereka adalah Riswandi alias Iwan alias Zaid dan Yudinon Syahputra alias Kholid yang ditangkap di Majenang serta Zaenal dan Asep Urip di Tasikmalaya, dan Abu Jundi alias Abdul Karim di Sukoharjo.

Kelompok ini berniat melakukan pengeboman pada pengikut Syiah di Pekalongan, Bandung, dan Pekanbaru. Dana pembuatan bom itu didapat dari seorang TKI di Hong Kong berinisial TA sejumlah Rp 8 juta yang merupakan istri dari Zaenal.

 Dari Uighur, Ali Diduga Masuk Indonesia dengan Kedok Pengungsi 
Ali diduga adalah warga negara asing beretnis Uighur, Tiongkok yang siap menjadi "pengantin" alias pelaku bom bunuh diri kendati belum ada plot untuk melakukan aksi tersebut.

"Kita cari darimana dia masuk ke Indonesia. Kita curiga dia berkedok pengungsi yang saat ini banyak di tampung di Puncak, Cianjur itu. Tapi kita kesulitan melakukan interogasi," kata seorang sumber di lingkungan Mabes Polri Kamis (24/12).

Etnis Uighur kebanyakan hidup di wilayah Xinjiang, Tiongkok. Mayoritas mereka beragama Islam dan digambarkan hidup di bawah tekanan Beijing.

Itu karena sebagian warga Uighur menuntut pemisahan diri dari Beijing. Sebagian aksi perlawanan kaum Uighur terhadap Beijing dilakukan dengan menggunakan kekerasan.

Bukan kali ini saja Densus berurusan dengan etnis Uighur. Pada September lalu, empat orang Uighur ditangkap di Poso, Sulawesi Tengah saat mereka dalam perjalanan hendak bergabung dengan kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) yang dipimpin Santoso.

Keempat orang itu adalah Ahmed Bozoglan, yang berusia 27 tahun, Ahmet Mahmut, 20, Altinci Bayram, 29, dan Tuzer Abdul Basit, 23. Mereka telah divonis bersalah melakukan "konspirasi jahat" dan dianggap melanggar Undang-undang terorisme.

"Maka itu, kami juga kembangkan apakah Ali ini juga datang dari Poso bersama Uighur yang kemarin itu atau bagaimana. Kita sedang ajak dia ke lapangan untuk pengembangan," lanjut sumber tersebut.

Seperti diberitakan, Abu Muzab dan Ali adalah pecahan kelompok Jamaah Anshar Daulah Khilafah Nusantara (JAKDN). Abu Muzab diduga merektrut Ali untuk melakukan plot teror.

 Teroris di Bekasi Pecahan Kelompok Jamaah Kalifah Daulah Nusantara 
Penggerebekan kelompok Uighur di Poso, Sulsel (republika)

Detasemen Khusus 88/Mabes Polri kembali menangkap dua orang terduga teroris di dua tempat berbeda di Bekasi, Jawa Barat Rabu (23/12).

"Kedua orang itu pecahan kelompok yang mengatasnamakan dirinya Jamaah Kalifah Daulah Nusantara. Terpengaruh ISIS namun berbeda dengan kelompok yang kami tangkap sebelumnya," kata seorang sumber di lingkungan Mabes Polri saat dihubungi Kamis (24/12).

Kedua orang itu, menurut sumber tersebut, bernama Abu Muzab dan Ali. Keduanya ditangkap di kawasan Medan Satria, Bekasi.

"Di antara mereka sendiri ada yang bertentangan. Ada yang sudah berniat ngebom, ada yang masih mengatakan ini saatnya melakukan persiapan dulu. Bersama mereka kami sita bahan dan cara membuat bom," lanjut sumber tersebut.

Sebelum menangkap dua orang ini, pada pekan lalu, Densus juga menangkap sembilan terduga teroris di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

Mereka yang ditangkap di Jatim adalah Joko Ardiyanto alias Ardiyanto alias Luluk alias Asmaro yang ditangkap di Perum Kotabaru, Driyorejo, Gresik.

Lalu M Khairul Anam alias Muhamad alias Karto alias Bravo alias Amin, lalu Teguh Prambanan, dan Imran dibekuk di Mojokerto. Mereka berempat adalah jaringan Jamaah Islamiah yang membuat senjata rakitan di Klaten, Jawa Tengah.

Lalu jaringan di Jateng dan Jabar adalah jaringan Abu Jundi. Mereka ditangkap terkait plot teror pengeboman Syiah.

Mereka adalah Riswandi alias Iwan alias Zaid dan Yudinon Syahputra alias Kholid yang ditangkap di Majenang serta Zaenal dan Asep Urip di Tasikmalaya, dan Abu Jundi alias Abdul Karim di Sukoharjo.

 JAKDN Disebut Polisi Wadah Pendukung ISIS di Indonesia 
Ilustrasi kelompok ISIS di Irak. (ABNA)

Nama kelompok Jamaah Anshar Daulah Khilafah Nusantara (JAKDN) muncul dalam penangkapan dua terduga teroris, Abu Muzab dan Ali, di dua tempat berbeda di Medan Satria, Bekasi, Jawa Barat Rabu (23/12) kemarin.

Dua orang itu disebut polisi adalah pecahan dari JAKDN karena mereka hingga saat ini menolak untuk bergabung. Mereka lebih memilih untuk "berjuang" dengan bendera sendiri.

Tapi apa itu JAKDN?

"Ini yang disebut Pak Kapolri kemarin tapi belum lengkap. JAKDN itu adalah satu diantara sembilan kelompok teror yang kita terus monitor dan begitu pula sempalannya," kata seorang penyidik Densus 88/Antiteror Kamis (24/12).

Saat apel Operasi Lilin di Mapolda Metro Jaya kemarin Kapolri Jenderal Badrodin Haiti memang mengatakan ada sembilan kelompok teror yang dimonitor pihaknya.

Di antaranya adalah Mujahidin Indonesia Timur (MIT), Mujahidin Indonesia Barat (MIB) Laskar Jundullah, Jamaah Anshoru Tauhid (JAT), dan Daulah Islamiyah Nusantara alias JAKDN itu.

"JAKDN itu terbentuk sekitar Maret lalu. Isinya adalah mereka yang mendukung ISIS dan merupakan pemasok milisi ISIS asal Nusantara untuk berangkat ke Suriah," sambungnya.

Isi dari JAKDN macam-macam kata sumber tersebut. Ada MIT, MIB, Jamaah Islamiyah, JAT, dan tim Hisbah Solo.

"Tokoh tim Hisbah sudah kita tangkapi seperti Ibadurahman alias Ali Robani alias Ibad, Yus Karman, dan Giyanto alias Gento, pada Agustu lalu di Solo," lanjut sumber itu.

Mereka saat itu ditangkap karena merencanakan meledakkan bom di beberapa tempat. Yakni kuil Budha Kepunton Solo terkait isu Rohingnya, Mapolsek Pasar Kliwon dan kantor polisi lain di wilayah Surakarta, serta gereja di wilayah yang sama.

 Kronologi Penangkapan Abu Muzab dan Ali, Dua Teroris di Bekasi 
Terduga teroris dari etnis Uighur, Cina. Ditangkap di Sulawesi

Nama kelompok Jamaah Anshar Daulah Khilafah Nusantara (JAKDN) muncul dalam penangkapan dua terduga teroris, Abu Muzab dan Ali, di dua tempat berbeda di Medan Satria, Bekasi, Jawa Barat Rabu (23/12) kemarin.

Kronologis penangkapan dimulai saat Abu Muzab alias Arif Hidyatulloh (31) dibekuk lebih dulu sekitar pukul 07.15 WIB di Gerbang pintu masuk Perumahan Taman Harapan Baru, Bekasi.

Saat itu, karyawan PT Astra Otopart yang beralamat di Desa Sabrang Lor, Mojosongo, Jebres, Kota Surakarta itu hendak berangkat kerja. Bersamanya disita sejumlah barang bukti.

Barang bukti antara lain sebuah foto kopi buku kursus peledakan, kertas berisi daftar nama ikhwan dan akhwat (baik yang ada di penjara maupun yang ada di Suriah), berbagai identitas diri atas namanya dan kartu ATM.

Dari mulut Abu Muzab didapatkan keterangan keberadaan Ali yang berasal dari Uighur itu. Penyidik pun bergerak ke sebuah kos di Perumahan Boulevard Hijau, Taman Harapan Indah, Bekasi pada Rabu pukul 16.30 WIB.

Disitulah ditangkap Ali--yang belum diketahui nama lengkapnya dikarenakan tidak memiliki paspor-- dan diyakini merupakan WNA Uighur. Pelaku menggunakan identitas palsu berupa KTP atas nama Fariz Kusuma.

KTP itu menyebutkan pelaku lahir di Pontianak, 7 Februari 1980, dan beralamat di Jalan R.A. Kartini Gang Hambali RT 03 RW 024 Desa Margahayu Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi.

Tempat kos itu diyakini merupakan tempat membuat bahan peledak dan bom. Diduga di sana masih terdapat residu atau sisa pembuatan bahan peledak dan bom.

Kapolri Jenderal Pol Badrodin Haiti yang dihubungi Berisatu.com membenarkan adanya penangkapan dua orang tersebut.

"Ali itu diduga warga Uighur yang sedang belajar bahasa Indonesia. Dia calon "pengantin" yang dipersiapkan," katanya Kamis (24/12).

 Terima Dana dan Order dari Suriah, Ini Target Kelompok Abu Muzab 
Ilustrasi (lensaindonesia)

Abu Muzab alias Arif Hidayatullah (31) yang ditangkap Densus 88/Antiteror di Bekasi Rabu (23/12) ternyata juga melakukan kontak langsung dengan Bahrum Naim yang kini telah bergabung dengan ISIS dan berada di Suriah.

Berdasarkan data yang didapat Beritasatu.com, Kamis (24/12), ada dua hal yang diperintahkan Naim pada Muzab yaitu menjadi koordinator atau memfasilitasi pengiriman WNI ke Suriah untuk bergabung ke ISIS dan juga untuk melakukan amaliah alias aksi di Indonesia.

Target yang dipilih pun sudah ada. Yaitu Kapolri Jenderal Badrodin Haiti, mantan Kadensus 88/Antiteror Komjen (pur) Gories Mere, Kepala Bidang Penindakan Densus 88 Kombes Ibnu Suhendra, dan Kapolda Metro Jaya Irjen Tito Karnavian.

Lalu juga Kapolda Jawa Tengah Irjen Nur Ali, tempat ibadah Syiah, orang asing, dan tempat berkumpulnya orang asing.

Seperti diberitakan penangkapan kelompok Bekasi itu memunculkan nama Jamaah Anshar Daulah Khilafah Nusantara (JAKDN).

Isi dari JAKDN macam-macam. Ada Mujahidin Indonesia Timur, Mujahidin Indonesia Barat, Jamaah Islamiyah, Jamaah Anshoru Tauhid, dan tim Hisbah Solo.

"Tokoh tim Hisbah sudah kita tangkapi di Solo pada Agustus lalu seperti Ibadurahman alias Ali Robani alias Ibad, Yus Karman, dan Giyanto alias Gento. Abu Muzab ini juga terkait tim Hisbah itu," kata seorang sumber di Densus 88/Antiteror, Kamis (24/12).

Ibad Cs itu ditangkap karena merencanakan meledakkan bom di beberapa tempat. Yakni kuil Budha Kepunton Solo terkait isu Rohingnya, Mapolsek Pasar Kliwon dan kantor polisi lain di wilayah Surakarta, serta gereja di wilayah yang sama.

Mereka sedianya memilih waktu aksi pada 17 Agustus 2015 atau tepat pada peringatan hari kemerdekaan Indonesia untuk meledakkan bom yang dikendalikan dengan sistem timer.

Ibad adalah orang yang menerima kiriman uang dari Bahrum Naim dan bersama-sama dengan Yuskarman merakit bom. Naim, residivis kasus teror, kini sudah berada di Suriah bergabung bersama ISIS.

Sedangkan Giyanto berperan menyiapkan sarana dan prasarana untuk penyediaan bahan peledak. Dia juga berperan mensurvei lokasi target bom.

 Bawa Bom, Perakit Bom Kelompok Abu Muzab Masih Buron 
Abu Muzab alias Arif Hodayatullah (31), yang ditangkap Densus 88/Antiteror di Bekasi Rabu (23/12) berperan aktif dalam jaringannya.

Selain menerima dana dan order untuk melakukan aksi teror di Indonesia dari Bahrum Naim, tokoh sentral teroris Indonesia yang kini telah berada di Suriah, ada beberapa hal lain yang dilakukannya.

Berdasarkan data yang didapat Beritasatu.com, Abu Muzab yang menerima kiriman dana dari Naim melalui istrinya itu, juga menyediakan tempat untuk menginap tiga orang yaitu Ali , NR, dan An.

Jika Ali, yang diyakini sebagai WNA Uighur dan berperan sebagai "pengantin" telah tertangkap, dua nama terakhir masih buron.

Peran NR adalah berbelanja bahan-bahan pembuatan bahan peledak dan sekaligus membuatnya sebagai bom dan An berperan membuat bahan peledak dan bom.

Gawatnya dua buron itu masih kabur dengan membawa bahan peledak yang telah dibuat yatu jenis HMTD (Heksametilendiamin peroksida) dan RDX.

Barang berbahaya itu sebelumnya dirakit ditempat kos Ali di sebuah kos di Kelurahan Pejuang, Medan Satria, Bekasi yang kemudian digrebek itu.

"Sementara yang ditangkap dua orang itu dan lainnya masih kita kejar," kata seorang sumber di lingkungan Mabes Polri saat dihubungi Kamis (24/12). Dia tak mau menyebut berapa banyak buron yang dia maksud.

Seperti diberitakan penangkapan kelompok Bekasi itu memunculkan nama Jamaah Anshar Daulah Khilafah Nusantara (JAKDN).

Isi dari JAKDN macam-macam. Ada Mujahidin Indonesia Timur, Mujahidin Indonesia Barat, Jamaah Islamiyah, Jamaah Anshoru Tauhid, dan tim Hisbah Solo.

Tokoh tim Hisbah sudah ditangkap Densus di Solo pada Agustus lalu seperti Ibadurahman alias Ali Robani alias Ibad, Yus Karman, dan Giyanto alias Gento.

Mereka saat itu ditangkap karena merencanakan meledakkan bom di beberapa tempat. Yakni kuil Budha Kepunton Solo terkait isu Rohingnya, Mapolsek Pasar Kliwon dan kantor polisi lain di wilayah Surakarta, serta gereja di wilayah yang sama.

  Berita Satu  
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...