Sabtu, 10 Juli 2021

TNI AL Ujung Tombak Vaksinasi Covid-19 Sektor Maritim

KAL Tedung Selar II-8-26 [TNI AL]

TNI AL melalui Lantamal VIII/Manado mengerahkan satu unit kapal patroli untuk menjangkau wilayah kepulauan dan mempercepat upaya vaksinasi COVID-19.

KAL Tedung Selar II-8-26 merupakan unsur kapal patroli TNI AL, membawa tim kesehatan bersama dengan logistik yang dibutuhkan, mengarungi lautan menjangkau pulau-pulau di Kabupaten Kepulauan Talaud, Sangihe, Sitaro dan pulau-pulau kecil lainnya di Minahasa Utara.

Mayoritas warga yang bermukim di wilayah kepulauan tersebut berprofesi sebagai nelayan. Pulau Kinabuhutan, Pulau Talise dan Pulau Gangga, tiga dari sekian pulau yang disinggahi sebagai tempat pelaksanaan vaksinasi.

Pulau yang terletak di Kabupaten Minahasa Utara tersebut terbilang cukup dekat dari Manado, ibukota Provinsi Sulawesi Utara.

Meski tergolong dekat, tidak semua pulau tersebut memiliki infrastruktur yang memadai. Ketiadaan dermaga yang menyebabkan transportasi air sebagai satu-satunya transportasi yang menghubungkan ke daratan utama sangat bergantung pada pasang surutnya air laut.

Fasilitas sinyal telekomunikasi yang tidak merata hingga ketersediaan listrik yang tidak bisa digunakan selama 24 jam.

Di Desa Airbanua, Pulau Talise misalnya, ketiadaan jalur darat memadai yang menghubungkan dengan desa lainnya serta ketiadaan sinyal telekomunikasi seluler mengakibatkan kurangnya koordinasi antar pemerintah desa setempat dalam mensosialisasikan program vaksinasi.

Hal tersebut berdampak pada ketidaktahuan warga atas program vaksinasi yang telah disosialisasikan jauh hari sebelumnya.

Beragam tantangan di lapangan diatasi dengan pendekatan simpatik pihak TNI AL. KAL Tedung Selar II-8-26 diinstruksikan Brigjen TNI (Mar) I Wayan Ariwijaya selaku Danlantamal VIII/Manado untuk berkeliling di perairan sekitar pulau dan mendatangi kerumunan perahu nelayan.

Warga di desa-desa pesisir juga diberi kesempatan untuk mengikuti vaksinasi di atas kapal, selain untuk menarik minat warga masyarakat juga sebagai solusi menghindari kerumunan warga yang mengantre vaksin.

Tidak hanya di atas kapal, Tim kesehatan TNI AL juga mendatangi langsung desa-desa pesisir dan membuka posko vaksinasi dengan menggandeng unsur tenaga kesehatan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa Utara.

Kegiatan Serbuan Vaksinasi tersebut telah berhasil memvaksin kurang lebih 1.400 orang warga masyarakat sektor maritim hanya dalam waktu tiga hari.

TNI AL sebagai ujung tombak Serbuan Vaksinasi kepada masyarakat sektor maritim masih akan terus melaksanakan kegiatan ini dengan target sebanyak mungkin.

  ★ sindonews  

[Global] Presiden Haiti Ditembak Mati

28 Orang Terlibat Termasuk 2 Warga AShttps://pict-c.sindonews.net/dyn/620/pena/news/2021/07/09/42/478194/presiden-haiti-ditembak-mati-28-orang-terlibat-termasuk-2-warga-as-ksc.jpgPresiden Haiti Jovenel Moise. Dia ditembak mati sekelompok pria bersenjata di rumahnya pada Rabu pagi. [Foto/REUTERS/Valerie Baeriswyl/File Photo]

Direktur Jenderal Polisi Nasional Haiti (PNH), Leon Charles, mengumumkan sebanyak 28 orang terlibat dalam pembunuhan Presiden Jovenel Moise. Dari 28 orang tersebut, dua di antaranya warga Amerika Serikat (AS).

Sang presiden ditembak mati di kediamannya pada Rabu pagi lalu dalam penyerbuan sekelompok pria bersenjata, yang menurut diplomat Haiti adalah tentara bayaran terlatih.

"Itu adalah komando dari 28 penyerang, termasuk 26 warga Kolombia yang melakukan operasi untuk membunuh presiden," kata Charles pada hari Kamis waktu setempat.

Dia merinci bahwa dua warga AS dan 15 warga Kolombia telah ditangkap, tiga warga Kolombia telah terbunuh dan delapan lainnya masih buron.

"Senjata dan bahan yang digunakan oleh para penyerang telah ditemukan," imbuh Charles, seperti dikutip Sputniknews, Jumat (9/7/2021).

Menteri Pertahanan Kolombia Diego Molano Aponte mengatakan bahwa tersangka pembunuh Moïse adalah pensiunan militer Kolombia.

"Atas pembunuhan Presiden Haiti Jovenel Moise, Interpol hari ini meminta pemerintah Kolombia dan polisi nasional untuk berbagi informasi tentang pelaku kejahatan ini," katanya.

"Informasi awal menunjukkan bahwa ini adalah warga negara Kolombia, pensiunan militer tentara nasional," ujarnya yang dia tulis di halaman Twitter-nya pada Kamis malam.

Dia menambahkan bahwa pemerintah Kolombia telah memberi tahu polisi dan tentara untuk segera membantu penyelidikan.

Sebelumnya pada hari Kamis, Mathias Pierre, menteri pemilu dan hubungan antar partai Haiti, mengidentifikasi salah satu pria yang ditangkap oleh polisi bernama James Solages, seorang warga negara AS dan orang kedua adalah warga Haiti-AS.

Departemen Luar Negeri AS belum mengkonfirmasi kewarganegaraan Amerika yang disandang Solages.

Laporan awal berdasarkan video dan saksi mata menunjukkan para pembunuh adalah "orang asing" yang berbicara bahasa Spanyol dan Inggris dan mengidentifikasi diri mereka sebagai agen Badan Penegakan Narkoba (DEA) AS, sebuah badan polisi federal AS.

DEA, yang dibentuk pada tahun 1973 dan secara resmi ditugaskan untuk mengganggu perdagangan narkoba, umumnya beroperasi di negara lain dan melatih dan berperilaku dengan pakaian paramiliter yang sebagian besar independen.

DEA telah lama beroperasi di Kolombia, menargetkan petani koka dan bandar narkoba di negara itu. Namun, Bocchit Edmond, duta besar Haiti untuk Amerika Serikat, mengatakan kepada Sputniknews bahwa "tidak mungkin" para tersangka pembunuh presiden adalah agen DEA.

"Mereka berpura-pura menjadi agen operasi DEA. Kami tahu itu salah karena mereka hanya ingin menutupi tindakan mengerikan itu," katanya.

Sementara itu, hakim di Haiti mengungkap bahwa ada 12 peluru kaliber tinggi yang menerjang Presiden Jovenel Moise dalam pembunuhannya pada Rabu pagi lalu. Salah satu peluru telah memecahkan satu matanya.

"Kami menemukan 12 lubang di tubuh presiden," kata hakim di Petion-Ville, Carl Henry Destin, kepada surat kabar Le Nouvelliste. "Lubang itu dibuat dengan senjata kaliber besar."

Kantor dan kamar tidur presiden digeledah. Kami menemukannya berbaring telentang, celana biru, kemeja putih berlumuran darah, mulutnya terbuka, mata kirinya pecah," kata hakim kepada surat kabar berbahasa Prancis tersebut.

"Kami melihat ada peluru yang mengenai dahinya, satu di masing-masing puting, tiga di pinggul, satu di perut," ungkap hakim yang dilansir New York Post, Jumat (9/7/2021).

Meskipun Moise memiliki pasukan keamanannya sendiri—bagian dari unit khusus Kepolisian Nasional Haiti—hanya presiden dan istrinya, Martine Moise, yang tertembak selama penggerebekan regu pembunuh.

Ibu Negara kemudian diterbangkan ke Miami, Florida, untuk menjalani operasi dan diperkirakan akan selamat.

Salah satu dari tiga anak pasangan itu, Jomarlie Jovenel Moise, ada di rumah pada saat itu. Namun, menurut Destin, dia bersembunyi dari para pembunuh di kamar tidur saudara laki-lakinya.

Menurut hakim, saudara laki-laki—yang tidak disebutkan namanya—diikat bersama seorang pembantu.

"Selain peluru di tubuh presiden, banyak kotak peluru 5,56 dan 7,62 mm ditemukan di antara gerbang dan bagian dalam kediaman,” kata Destin. Sebagian dari aksi para pembunuh juga tertangkap dalam rekaman video. (min)

  Anggota Unit Komando Warga Kolombia Tersangka 
https://pict-c.sindonews.net/dyn/620/pena/news/2021/07/10/42/478930/jadi-tersangka-pembunuh-presiden-haiti-warga-as-mengaku-cuma-penerjemah-rbg.jpgPara anggota unit komando pembunuh presiden Haiti. Foto/REUTERS

Satu unit komando bersenjata lengkap yang membunuh Presiden Haiti Jovenel Moise pekan ini terdiri atas 26 warga Kolombia dan dua warga Haiti Amerika.

Perburuan masih berlangsung untuk menangkap dalang pembunuhan brutal itu.

Moise, 53, ditembak mati pada Rabu pagi di rumahnya oleh apa yang dikatakan para pejabat sebagai sekelompok pembunuh asing terlatih.

Pembunuhan mengejutkan itu membuat negara termiskin di benua Amerika itu semakin bergejolak di tengah perpecahan politik, kelaparan, dan kekerasan geng yang meluas.

Menteri Pertahanan Kolombia Diego Molano mengatakan temuan awal menunjukkan warga Kolombia yang dicurigai terlibat dalam pembunuhan itu adalah purnawirawan anggota angkatan bersenjata negaranya. Dia berjanji mendukung penyelidikan di Haiti.

Polisi melacak para tersangka pembunuh pada Rabu ke satu rumah di dekat tempat kejadian perkara (TKP) di Petionville, pinggiran utara perbukitan ibukota, Port-au-Prince.

Baku tembak berlangsung hingga larut malam dan pihak berwenang menahan sejumlah tersangka pada Kamis (8/7) waktu setempat.

Kepala Polisi Leon Charles mengarak 17 pria di depan wartawan pada konferensi pers Kamis malam. Dia menunjukkan sejumlah paspor Kolombia, ditambah senapan serbu, parang, walkie-talkie dan sejumlah peralatan termasuk pemotong baut dan palu.

"Warga asing datang ke negara kami untuk membunuh presiden," papar Charles, mencatat ada 26 warga Kolombia dan dua warga Amerika Haiti.

Dia mengungkapkan 15 warga Kolombia ditangkap, seperti juga warga Amerika Haiti. “Tiga orang pelaku tewas dan delapan orang masih buron,” ujar Charles.

Direktur polisi nasional Kolombia Jorge Luis Vargas telah menerima permintaan informasi dari Haiti tentang enam tersangka, dua orang di antaranya tampaknya tewas dalam pertukaran dengan polisi Haiti. Empat orang lainnya ditahan.

Kementerian Luar Negeri di Taiwan, yang memelihara hubungan diplomatik formal dengan Haiti, mengatakan 11 tersangka ditangkap di kedutaannya setelah mereka masuk.

Menteri Pemilu dan Hubungan Antar Partai Haiti, Mathias Pierre, mengidentifikasi tersangka Haiti-Amerika bernama James Solages, 35, dan Joseph Vincent, 55.

Juru bicara Departemen Luar Negeri tidak dapat memastikan apakah ada warga Amerika Serikat (AS) di antara mereka yang ditahan, tetapi pihak berwenang AS telah menghubungi pejabat Haiti, termasuk penyelidik, untuk membahas bagaimana AS dapat membantu.

Para pejabat di negara Karibia yang sebagian besar berbahasa Prancis dan Kreol itu mengatakan para pembunuh tampaknya berbicara dalam bahasa Inggris dan Spanyol.

"Itu adalah komando (serangan) dengan peralatan yang baik dan penuh, dengan lebih dari enam mobil dan banyak peralatan," papar Pierre.

Para pejabat belum memberikan penjelasan motif pembunuhan itu.

Sejak menjabat pada 2017, Moise menghadapi protes massal terhadap pemerintahannya, pertama atas tuduhan korupsi dan pengelolaan ekonominya, kemudian atas cengkeramannya pada kekuasaan yang meningkat.

Warga yang marah berkumpul pada Kamis pagi untuk menyaksikan operasi polisi berlangsung. Beberapa orang membakar mobil para tersangka dan menuju rumah tempat mereka dibekuk. Selongsong peluru berserakan di jalan.

Bakar mereka!” teriak ratusan orang di luar kantor polisi tempat para tersangka ditahan.

Charles mengatakan masyarakat telah membantu polisi menemukan para tersangka, tetapi dia memohon kepada penduduk kota tepi laut berpenduduk 1 juta orang itu untuk tidak main hakim sendiri.

Keadaan darurat 15 hari diumumkan pada Rabu untuk membantu pihak berwenang menangkap para pembunuh.

Namun, Perdana Menteri Haiti sementara Claude Joseph mengatakan sudah waktunya bagi ekonomi untuk dibuka kembali. Dia telah memberikan instruksi kepada bandara untuk memulai kembali operasi.

Kematian Moise menimbulkan kebingungan tentang siapa pemimpin sah negara berpenduduk 11 juta orang itu. Haiti berbagi pulau Hispaniola dengan Republik Dominika. (sya)


  Warga AS Mengaku Cuma Penerjemah 
https://akcdn.detik.net.id/community/media/visual/2021/07/09/pelaku-pembunuhan-presiden-haiti-3_169.jpeg?w=700&q=90Para pelaku digelandang untuk dihadirkan dalam jumpa pers di Port-au-Prince, Haiti.

Dua warga Amerika Serikat (AS) membantah terlibat dalam pembunuhan Presiden Haiti Jovenel Moise . Mereka mengaku hanya bertindak sebagai penerjemah bagi regu pembunuh mendiang presiden Haiti, seperti dilaporkan The New York Times.

Menteri pemilihan dan hubungan antar partai Haiti, Mathias Pierre, sebelumnya mengidentifikasi warga AS James Solages (35) dan Joseph Vincent (55) sebagai dua orang Amerika yang ditahan.

Clement Noel, seorang hakim yang terlibat dalam penyelidikan dan berbicara dengan kedua pria itu, mengatakan keduanya mengklaim plot itu direncanakan secara intensif selama sebulan terakhir.

Menurut Noel kedua pria itu bertemu dengan anggota regu pembunuh di sebuah hotel di Petionville, pinggiran Ibu Kota Haiti, untuk merencanakan serangan.

Selain itu, rencana tersebut diduga hanya untuk menculik presiden dan membawanya ke istana nasional, bukan membunuhnya.

Kepada Noel, Vincent mengatakan bahwa dia telah berada di Haiti selama enam bulan terakhir dan tinggal bersama sepupunya. Sedangkan Solages berada di negara itu selama satu bulan, dan Noel diberitahu bahwa orang-orang Kolombia yang diduga terlibat dalam serangan itu berada di negara itu selama tiga bulan.

Moise ditembak mati dan istrinya terluka parah dalam serangan di rumah mereka oleh sekelompok pria pada Rabu pagi sekitar pukul 01.00 waktu setempat.

Rekaman video muncul setelah pembunuhan seorang penyerang yang berteriak "ini adalah operasi DEA" dengan aksen yang terdengar seperti Amerika.

Rekaman itu diambil dalam kegelapan malam sambil melihat ke bawah di properti Moise, dengan salah satu pria menggunakan megafon untuk mengklaim bahwa mereka adalah agen dari US Drug Enforcement Administration (DEA). Sementara kedutaan AS mengkonfirmasi kepada Associated Press bahwa DEA memiliki kantor di Ibu Kota Haiti, juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price membantah AS terlibat dalam pembunuhan itu. Duta Besar Haiti Bocchit Edmond mengatakan sebelumnya mereka adalah "DEA palsu", berdasarkan kesannya dari rekaman kamera keamanan.

Solages mengatakan kepada Noel bahwa dia adalah orang yang berteriak "ini adalah operasi DEA" selama serangan itu dan mengklaim dua orang Amerika itu beroperasi sebagai penerjemah untuk regu pembunuh.

Noel juga diberitahu bahwa Solages mendapatkan pekerjaan penerjemah melalui postingan pekerjaan online, tetapi dia tidak akan mengatakan berapa banyak baik dia atau orang Amerika lainnya dibayar.

Vincent mengatakan kepada Noel bahwa plot yang lebih luas diatur oleh orang asing bernama "Mike" yang berbicara bahasa Inggris dan Spanyol. Tidak ada rincian lebih lanjut yang diberikan tentang orang asing itu seperti dikutip dari Independent, Sabtu (10/7/2021).

Sebuah biografi dari sebuah organisasi nirlaba yang beroperasi di Haiti menggambarkan Solages sebagai presiden dewan direksi yang sebelumnya adalah "kepala komandan pengawal kedutaan Kanada di Haiti".

Dikatakan dia menjabat sebagai politisi yang mempromosikan negaranya melalui program pembangunan ekonomi saat bekerja sebagai eksekutif perusahaan di Florida Selatan.

Beberapa detail tersedia tentang Tuan Vincent saat ini.

Presiden Haiti Jovenel Moise ditembak mati dan istrinya terluka dalam serangan di rumah mereka pada dini hari Rabu.

Secara total, 17 tersangka telah ditahan oleh polisi di mana 15 di antaranya dikatakan berasal dari Kolombia, kata Leon Charles, kepala Kepolisian Nasional Haiti.

Pemerintah Kolombia mengatakan telah ditanya tentang enam tersangka yang ditahan di Haiti, termasuk dua yang tewas. Ditetapkan bahwa para tersangka adalah pensiunan tentara, tetapi tidak ada identitas yang dirilis.

Pihak berwenang mengatakan penyelidikan masih berlangsung atas serangan itu, dengan para pejabat mencari tersangka lain yang berpotensi terlibat.

Kami akan terus memburu mereka. Entah mereka akan ditangkap, atau mereka akan dihentikan dalam baku tembak. Pengejaran akan berlanjut," kata Charles pada konferensi pers. (ian)

 ♖ Sindonews  

Anggaran Prabowo Untuk Memperkuat TNI AL-AU

⚓️ Jaga Kekayaan Laut Rp 435 T FREMM Bergamini class [RID]

Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto berencana mengalokasikan anggaran mencapai US$ 2 miliar atau Rp 29 triliun per tahun (kurs Rp 14.500/U$) untuk memperkuat TNI AL dan AU dalam menjaga laut Indonesia.

Menurut Prabowo, penguatan keamanan ini penting mengingat nilai jual sektor perikanan Indonesia mencapai US$ 30 miliar atau Rp 435 triliun per tahun sebagaimana disebutkan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Wahyu Sakti Trenggono.

"Apakah tidak pantas kita keluarkan untuk jaga 30 miliar (dolar) per tahun? Kita mengeluarkan satu miliar dolar per tahun untuk angkatan laut yang kuat, satu miliar per tahun untuk angkatan udara yang kuat," kata Prabowo dalam webinar, Universitas Padjadjaran Optimalisasi Industri Pertahanan dalam Konteks Kepentingan Nasional RI, Jumat (9/7/2021).

"Karena untuk menjaga laut kita harus menjaga dari udara juga," kata pensiunan letnan jenderal ini.

Ketua umum Partai Gerindra itu menyebut ribuan kapal asing masuk ke laut Indonesia dan mencuri ikan serta berbagai tangkapan lainnya.

"Apakah kita rela 30 miliar dolar ini diambil oleh negara-negara asing? Yang itu dilakukan tiap hari, ribuan kapal asing datang ke laut kita mengambil ikan kita," ujarnya.

Rafale, pesawat yang dipersiapkan sebagai penyerang maritim {Dassault]

"Apakah tidak layak 2 miliar dolar per tahun untuk menjaga 30 miliar dolar ini? Berarti negara akan untung 28 miliar dolar per tahun, 28 miliar dolar 1 tahun dengan kurs yang sekarang bisa dihitung berapa ratus triliun," kata mantan Danjen Kopassus ini.

Prabowo menyebut keuntungan dari sektor perikanan ini nantinya bisa disalurkan untuk membantu rakyat di sektor lain, misal untuk keperluan pertanian warga.

"Jadi saudara-saudara, dengan investasi 2 miliar dolar kita akan punya 28 miliar dolar cash. Di mana salahnya kita keluarkan 2 miliar dolar tiap tahun," ujarnya.

Lebih lanjut Prabowo mengatakan bahwa anggaran pertahanan Indonesia saat ini masih minim dibandingkan negara lain. Dengan demikian, butuh pengelolaan anggaran yang sangat baik supaya kedaulatan negara masih bisa terjaga.

Selain itu, untuk pengadaan alutsista (alat utama sistem persenjataan) tak bisa buru-buru butuh tahunan untuk sampai datang ke Indonesia.

Prabowo menjelaskan anggaran belanja pertahanan RI hanya 0,8% dari PDB negara saat ini.

"Sementara negara tetangga di atas itu, sebut Singapura 3% dari GDP, India, 2,4%, Indonesia hanya 0,8%. Tapi kalau dikelola dengan baik kita bisa lumayan kuat. Untuk membela NKRI, bumi dan laut kita jaga itu," katanya. (tas/tas)

 ⚓️  CNBC  

Kalau Ada Uang Beli F15-Rafale

Datang 3 Tahun Lagi! Jet Rafale dengan persenjataan [Dassault]

Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto berbicara mengenai anggaran pertahanan Indonesia yang masih minim dibandingkan negara lain. Sehingga butuh pengelolaan anggaran yang sangat baik supaya kedaulatan negara masih bisa terjaga. Selain itu, untuk pengadaan alutsista tak bisa buru-buru butuh tahunan untuk sampai datang ke Indonesia.

Dalam webinar, Universitas Padjadjaran Optimalisasi Industri Pertahanan Dalam Konteks Kepentingan Nasional RI, Jumat (9/7/2021), Prabowo menjelaskan anggaran belanja pertahanan RI hanya 0,8% dari PDB negara saat ini.

"Sementara negara tetangga di atas itu, sebut Singapura 3% dari GDP, India, 2,4%, Indonesia hanya 0,8%. Tapi kalau dikelola dengan baik kita bisa lumayan kuat. Untuk membela NKRI, bumi dan laut kita jaga itu," katanya.

"Kita tidak butuh kapal selam yang begitu canggih bisa menyusup berbulan-bulan, kita hanya butuh menjaga negara kita," katanya.

Dari paparan, budget militer India 2,4% dari PDB negara, Singapura 3,1 %, Thailand 1,3%, Vietnam 0,8%, dan Australia 1,9%.

Sementara dari porsi APBN, Prabowo mengatakan anggaran belanja militer Indonesia hanya 5%, beda dengan Singapura yang mencapai 30% untuk pertahanan negara.

Dari anggaran itu Prabowo menyebut Indonesia lumayan kuat. Namun, jika anggaran bisa dinaikkan lagi Indonesia bisa menjadi negara kuat. "Kalau kita sekarang 0,8% kita naik saja porsinya menjadi 1,6% betapa kuatnya kita," katanya.

Prabowo juga bercerita tentang proses pembelian alutsista. Dia menyebut proses pembelian pesawat canggih tidak bisa langsung didapatkan setelah melakukan penandatanganan kontrak pembelian.

"Tidak ada alat perang langsung datang setelah kita beli. Kalau punya uang lalu beli pesawat sebut F 15, Sukhoi 35, Rafale Perancis, kita tanda tangan datangnya enam tahun lagi, mungkin pesawat pertama bisa didapat waktu tiga tahun. Mungkin kita punya satu dua skuadron baru enam tahun lagi," katanya.

Prabowo mengatakan pembelian alutsista ini membutuhkan perencanaan yang panjang. Sehingga dalam waktu menunggu sampai enam tahun itu, Indonesia tetap akan mendapatkan ancaman.

"Enam tahun menunggu kalau ada ancaman gimana? Ya mudah mudahan nggak ada ancaman. Kita berharap tidak terjadi ancaman atau invasi," jelasnya.

Prabowo sendiri mendapat mandat untuk membuat master plan perkembangan alutsista Indonesia hingga 25 tahun ke depan. Dalam harapan kedaulatan dan keamanan negara terjaga.

  Ancaman Keamanan Negara Selalu Ada 

Prabowo mengatakan potensi kekayaan Indonesia sangat besar. Sehingga banyak negara lain yang ingin coba - coba melirik potensi sumber daya alam tanah air. Ancaman negara saat ini juga bukan dari perang fisik, namun perang ilmu pengetahuan, perang cyber, juga perang sensor.

"Ibu Bapak ingat baca dua tiga bulan lalu ada drone nyangkut di jaring nelayan. Itu bukan satu dua, jadi sudah ada drone dari luar masuk ke kita di laut. Karena laut kita kaya, hutan kita juga kaya," jelasnya.

"Jadi sekarang kita bicara perang teknologi. Kita butuh ilmuwan yang bisa memberi kita teknologi yang siap menghadapi gangguan dari luar. itu intinya. Kita butuh radar, teknologi elektronika peluru kendali, ilmu material dan lainnya," jelasnya. (hoi/hoi)

 
CNBC  

Jumat, 09 Juli 2021

Perusahaan Pertahanan RI Tak Masuk 100 Besar Dunia

Direktur Utama PT Pindad (Persero) Abraham Mose mengatakan tak ada satu pun perusahaan pertahanan milik Indonesia yang masuk dalam peringkat 100 besar globalIlustrasi Anoa bersama Baracuda [istimewa] ★

D
irektur Utama PT Pindad (Persero) Abraham Mose mengatakan tak ada satu pun perusahaan di industri pertahanan Indonesia yang masuk dalam peringkat 100 besar global. Abraham menjelaskan hingga saat ini 10 besar perusahaan pertahanan global masih didominasi China.

"Kalau kita lihat, bagaimana posisi kita terhadap peringkat 100 besar di industri pertahanan global yang ada, Indonesia belum masuk," kata Abraham dalam Diskusi Pertahanan yang digelar Universitas Padjadjaran, Jumat (9/7).

Hal ini menjadi tugas dari Pindad yang merupakan salah satu perusahaan pertahanan milik BUMN agar bisa masuk jajaran 100 besar dunia.

"Ini yang tentu menjadi PR kami bersama untuk membawa industri pertahanan masuk ke dalam paling tidak 100 besar perusahaan pertahanan global," katanya.

Menurut Abraham ada beberapa hal yang harus dibenahi demi mencapai tujuan tersebut, salah satunya adalah kemandirian industri pertahanan.

Dia memaparkan kemandirian yang dimaksud berkaitan dengan kemampuan dalam integrasi alat utama sistem persenjataan hingga kebebasan memilih sumber material, sistem teknologi, dan inovasi yang akan dilakukan.

"Kemudian bagaimana kita jangan ketergantungan berbagai ikatan saat kerja sama, baru kita bisa menuju goal kita yaitu kemandirian industri pertahanan," katanya. (tst/age)

 
CNN  

Yang Tidak Siap Perang, Nasibnya Selalu Dijajah

Prabowo Subianto ingin meningkatkan kekuatan pertahanan Indonesia agar seluruh kekayaan yang ada di negeri bisa bermanfaat dan membuat masyarakat sejahteraIlustrasi FREMM yang diberitakan akan diauisisi sebanyak 6 unit [Difesa]

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengingatkan bahwa Indonesia sejak dulu kerap diinvasi oleh negara lain karena memiliki kekayaan berlimpah. Atas dasar itu, dia menegaskan bahwa aspek pertahanan adalah hal penting yang harus dibangun oleh Indonesia.

Prabowo ingin meningkatkan kekuatan pertahanan Indonesia agar seluruh kekayaan yang ada di negeri bisa bermanfaat dan membuat masyarakat sejahtera.

"Wilayah kita, nusantara kita ini, bahkan walau dulu belum jadi satu negara, tapi selalu didatangi, selalu diganggu. Mereka berusaha agar kekayaan kita dikuasai," kata Prabowo dalam webinar yang disiarkan daring, Jumat (9/7).

"Perang itu tidak memang populer. Tetapi ini kuncinya. Bangsa-bangsa dan negara yang tidak siap perang, nasibnya selalu dijajah orang lain. Ini pelajaran sejarah," tambahnya.

Prabowo menjelaskan bahwa hampir semua negara memiliki tujuan untuk menguasai sumber daya ekonomi. Baik yang ada di wilayahnya sendiri maupun negara lain.

Semua negara, lanjutnya, butuh sumber daya untuk menghidupi negaranya masing-masing. Mulai dari pangan hingga energi.

Berangkat dari itu, negara-negara melakukan invasi. Terutama kepada negara yang memiliki sumber daya namun tidak terlalu kuat pertahanan atau angkatan perangnya.

Ilustrasi OPV

Prabowo tidak mau Indonesia seperti itu. Dia mengatakan bahwa kekayaan yang ada harus bermanfaat sepenuhnya untuk masyarakat Indonesia demi meraih kesejahteraan. Oleh karena itu Prabowo ingin meningkatkan kekuatan pertahanan Indonesia.

"Karena kekayaan kita, karena lingkungan strategis kita, kita akan selalu diganggu. Lingkungan strategis menuntut kita untuk selalu siap untuk diganggu," katanya.

Prabowo mengamini bahwa istilah pertahanan identik dengan perang. Istilah itu pun sering tidak disukai oleh intelektual karena perang senantiasa menimbulkan korban jiwa.

Prabowo lalu merujuk amanat UUD 1945. Menurutnya, konstitusi menghendaki Indonesia untuk mementingkan aspek pertahanan. Terutama frasa melindungi segenap bangsa dan tumpah darah Indonesia.

Menurut Prabowo, frasa itu bermakna bahwa konstitusi menghendaki Indonesia untuk mementingkan pertahanan. Bukan berarti untuk menginvasi negara lain, melainkan menjaga negara kesatuan Republik Indonesia beserta kekayaan yang dimilikinya.

"Dalam konstitusi negara kita, hampir semua negara juga, tujuan nasional negara didirikan, tujuan nasional yang pertama itu rata-rata selalu adalah masalah pertahanan," ujar Prabowo. (bmw/gil)
 

 
CNN  

Dislitbangad Gelar Ujicoba Senjata Lawan Tank

 Serta sertifikasi 
https://www.dimensinews.co.id/wp-content/uploads/2021/07/IMG-20210709-WA0115-e1625817281903.jpgUjicoba Alcotan 100

D
inas Penelitian dan Pengembangan TNI AD (Dislitbangad) menggelar kegiatan ujicoba (sertifikasi) Senjata Lawan Tank (SLT) Instalaza C90 Reusable, C90-CS, Alcotan-100 (M2), FTV Rifle Grenade dan Alhambra Hand Grenade buatan Instalaza Sa Spanyol di Batujajar, Bandung, Jawa Barat.

Demikian disampaikan Kepala Kepala Dinas Penelitian dan Pengembangan TNI AD (Kadislitbangad) Brigjen TNI Terry Tresna Purnama, S.I.Kom., M.M., dalam keterangan tertulisnya, Kamis (8/7/2021).

Dijelaskan Kadislitbangad selaku Kepala Kegiatan (Kagiat) bahwa uji coba (sertifikasi) Senjata Lawan Tank (SLT) Instalaza C90 Reusable, C90-CS, Alcotan-100 (M2), FTV RIFLE Grenade dan Alhambra Hand Grenade buatan Instalaza Sa Spanyol tersebut sesuai Peraturan Kasad, tentang Organisasi dan Tugas Dinas Penelitian dan Pengembangan TNI Angkatan Darat, yang memiliki tugas pokok membina dan menyelenggarakan fungsi penelitian dan pengembangan dalam rangka mendukung tugas pokok TNI AD.

Kadislitbangad mengatakan, uji coba (sertifikasi) materiel TNI AD merupakan tugas penelitian karena dalam pelaksanaannya memiliki metode dan teknik penelitian yang diatur dalam suatu tolok ukur Syarat-Syarat Tipe (SST).

Syarat-Syarat Tipe (SST) Senjata Lawan Tank (SLT) Instalaza C90 Reusable, C90-CS, Alcotan-100 (M2), FTV RIFLE Grenade dan Alhambra Hand Grenade, merupakan menjadi pedoman yang akan digunakan pada pelaksanaan uji coba/sertifikasi guna mendapatkan materiel yang berkualitas,” ujarnya.

Selanjutnya Kadislitbangad menambahkan bahwa Senjata Lawan Tank (SLT) Instalaza C90 Reusable, C90-CS, Alcotan-100 (M2), FTV RIFLE Grenade dan Alhambra Hand Grenade, Granat Senapan (Rifle Grenade) ini harus memenuhi persyaratan umum yang meliputi syarat (kaidah) ilpengtek. Sesuai dengan Ketentuan Standar Umum (KSU) materiel Angkatan Darat.

Aspek yang harus dipertimbangkan dalam persyaratan umum adalah aspek politik, ekonomi, tingkat teknologi yang digunakan, kemampuan dukungan industri dalam negeri dan kemampuan dukungan logistik nasional. Persyaratan ini bersifat kualitatif, namun demikian penilaiannya dalam bentuk angka (kuantitatif) yang telah ditentukan batas-batasnya secara jelas dan harus dijadikan sebagai salah satu dasar pertimbangan dalam menganalisa hasil uji coba Senjata Lawan Tank (SLT) Instalaza C90 Reusable, C90-CS, Alcotan-100 (M2), FTV RIFLE Grenade dan Alhambra Hand Grenade, Granat Senapan (Rifle Grenade).


https://3.bp.blogspot.com/-ahXnD9Wh_ks/UnCGqwr7q-I/AAAAAAAAP9Y/OMsCGW-NCWk/s1600/Spain+alcotan100.jpgAlcotan 100

Adapun aspek yang menjadi persyaratan umum paparnya meliputi :

Pertama, materiel berasal dari dalam dan luar negeri yang tidak terkait dengan masalah politik. Senjata Lawan Tank (SLT) Instalaza C90 Reusable, C90-CS, Alcotan-100 (M2), FTV RIFLE Grenade dan Alhambra Hand Grenade, Granat Senapan (Rifle Grenade) ini dapat berasal dari dalam negeri sebagai hasil dari kegiatan Litbanghan baik pada kegiatan rancang bangun ataupun modifikasi, sedangkan yang berasal dari luar negeri sedapat mungkin dari negara asal materiel dan telah memiliki hubungan diplomatik dengan Indonesia.

Kedua, memiliki nilai ekonomis yang tinggi baik dalam rangka pengadaan maupun selama penggunaan. Senjata Lawan Tank (SLT) Instalaza C90 Reusable, C90-CS, Alcotan-100 (M2), FTV RIFLE Grenade dan Alhambra Hand Grenade, Granat Senapan (Rifle Grenade) selama pengoperasionalannya memiliki nilai yang lebih tinggi (ekonomis) dibandingkan dengan harga pada saat pengadaannya.

Ketiga, memiliki teknologi yang tinggi/maju. Senjata Lawan Tank (SLT) Instalaza C90 Reusable, C90-CS, Alcotan-100 (M2), FTV RIFLE Grenade dan Alhambra Hand Grenade, Granat Senapan (Rifle Grenade) harus merupakan produk terbaru dengan menggunakan teknologi yang terbaru/tidak ketinggalan jaman.

Keempat, ungkap Kadislitbangad yaitu mudah dalam dukungan dan pengadaan materiel. Senjata Lawan Tank (SLT) Instalaza C90 Reusable, C90-CS, Alcotan-100 (M2), FTV RIFLE Grenade dan Alhambra Hand Grenade, Granat Senapan (Rifle Grenade) dalam proses pengadaan suku cadangnya harus dapat terpenuhi sampai dengan habis masa pakainya (Life of Time)

Kelima, memiliki usia pakai yang relatif lama. Granat Senapan (Rifle Grenade) harus dapat digunakan minimal selama 15 tahun.

Sementara itu Kepala Sub Tim (Katim) uji coba dalam kegiatan tersebut Letkol Chb Sukamto mengatakan bahwa pelaksanaan pengujian dengan mempedomani aspek konstruksi dan perlangkapan, kemudian materi uji aspek kemampuan, materi uji aspek kelancaran kerja serta materi uji aspek insani.

Hadir dalam kegiatan ujicoba diantaranya Kadislaikad, Dirbinlitbang Pussenif, perwakilan dari Mabes TNI, Paban III/Litbangasro Srenaad, Paban IV/Binsisops Sopsad, Paban VI/Alpal Slogad, Kasubditbinsiapsat dan Alutsista Sdirsen Pussenif, Kasubditbinjat Optronik Sdircab Puspalad, Kasubditbinmu Sdircab, Kaliti Dislitbangad, Pa Ahli Matum Dislitbangad, Kasubdismat Dislitbangad, Kepala Laboratorium Dislitbangad, Kasubdismat Dsilitbangad.*(dng)

  ★ Dimensinews  

Pesawat Wolfhound Milik Militer AS Mendarat di Jakarta

 🛩https://akcdn.detik.net.id/community/media/visual/2021/07/08/contoh-pesawat-wolfhound-as-dok-istimewa-via-kadispen-tni-au.jpeg?w=1080Ilustrasi pesawat Wolfhound AS (Dok Istimewa via Kadispen TNI AU)]

Pesawat Wolfhound milik militer angkatan udara Amerika Serikat (AS) mendarat di Jakarta. Apa yang dilakukan pesawat ini?

Sejumlah akun di media sosial menyebut ada pesawat militer AS C-146A pada Kamis (8/7/2021) sore.

TNI Angkatan Udara (AU) mengecek informasi ini. Benar, pesawat Wolfhound mendarat di Jakarta, yakni di Halim Perdanakusuma.

"Pesawat tipe C-146A bernomor registrasi 03077, mendarat pukul 16.19 WIB," kata Kepala Dinas Penerangan AU Marsma Gilang Indan Buldansyah kepada detikcom.

Pesawat itu datang dari Filipina dan mendarat di Halim Perdanakusuma. Rencananya, pesawat itu bakal terbang ke Paya Lebar, Singapura. Dalam misi apa Wolfhound itu mendarat di Jakarta?

"Misi dukungan logistik Kedutaan Amerika Serikat," kata Gilang. (dnu/aik)

  detik  

Kamis, 08 Juli 2021

PT Len Berencana Bangun Pusat Industri Radar Nasional

Radar yang dikembangkan LEN [istimewa] ♔

Audit teknologi industri radar yang dilakukan BPPT pada 2019 telah merekomendasikan PT Len Industri (Persero) sebagai lead integrator industri radar nasional. Perusahaan plat merah ini ingin menjadi pemeran utama dalam pengembangan industri radar di Indonesia.

Direktur Utama PT Len Industri, Bobby Rasyidin menjelaskan, Len Industri berencana mulai mengintegrasikan semua ekosistem industri radar nasional pada tahun ini.

"Suksesnya industri radar ini membutuhkan kerjasama dan kolaborasi antara strategic partners dan kegiatan litbangyasa dalam negeri," ujarnya.

Pengembangan Pusat Industri Radar Nasional bertujuan untuk menjaga keamanan wilayah NKRI, penguasaan dan kemandirian teknologi, pemenuhan kebutuhan pasar domestik dan regional, hingga dapat menggerakkan perekonomian di Indonesia.

Kemudian Pembangunan Industri Radar Nasional dapat meningkatkan GDP (Gross Domestic Product) dan pertumbuhan perekonomian dengan mengurangi impor, menumbuhkan investasi dan orientasi expor ke depannya, sekaligus menciptakan tenaga kerja.

"Selain itu juga dapat melakukan penghematan devisa melalui kontribusi industri-industri lokal, kontribusi pajak, serta menjadi supply chain pada skala pasar regional. Dan tentunya akan meningkatkan kemandirian teknologinya," ujar Bobby.

Di bidang radar, Len Industri sudah memiliki kompetensi, pengalaman, kualitas SDM, dan fasilitas penunjang. Di samping itu, Len Industri juga punya portofolio berbagai kegiatan penelitian dan pengembangan, perbaikan, serta integrasi sistem radar pertahanan milik TNI AD, AL, AU, hingga integrasi radar cuaca milik BMKG.

Banyak manfaat dari Pengembangan Pusat Industri Nasional yang hendak dilakukan PT Len Industri, mulai dari keamanan wilayah NKRI hingga menggerakan perekonomian. (Arsip PT LEN Industri).

Mengenai hal ini, Len Industri sudah melakukan audiensi dengan stakeholder terkait seperti Wamen Kementerian BUMN, Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP), Kementerian Perhubungan, Direktorat-direktorat Kementerian Pertahanan (Pothan, Renhan, Kuathan), Bakamla.

"Semuanya sangat mendukung rencana pembangunan industri ini," kata Bobby.

  Target Pertama Radar Pertahanan GCI 

Radar adalah teknologi yang sangat berguna bagi kehidupan manusia. Radar dapat diaplikasikan ke banyak bidang, seperti sistem penerbangan, prediksi cuaca, navigasi pelayaran, kepolisian, penelitian, deteksi benda luar angkasa, hingga kemiliteran.

Namun sayangnya, jangkauan radar-radar pengawasan wilayah laut dan udara RI belum menyeluruh. Ditambah pengadaan radar saat ini hampir semuanya masih impor.

Penambahan radar pertahanan mutlak dibutuhkan dalam mengantisipasi dinamika dan konflik yang mungkin terjadi seperti di Laut Cina Timur dan Laut Cina Selatan.

Kebutuhan domestik dan regional terhadap pembelian dan sparepart radar militer maupun sipil dinilai tinggi. Di pasar domestik saja, potensi pasar diperkirakan mencapai Rp 33,3 triliun meliputi Radar GCI, radar cuaca, radar airborne, radar airport surveillance, hingga naval radar.

"Penguasaan teknologi radar sangat mungkin dicapai dengan kemampuan Indonesia saat ini. Di dalam negeri, Indonesia telah memiliki Konsorsium Litbangyasa Radar GCI Balitbang Kementerian Pertahanan yang melibatkan PT Len Industri, PT LAPI ITB, dan Infoglobal," ucapnya.

Pemenuhan kebutuhan sejumlah Radar GCI TNI AU menjadi target pertama pembangunan Pusat Industri Radar Nasional ini. Len Industri diharapkan akan menjadi strategic partnersip bersama mitra vendor radar ternama dunia agar dapat mengakselerasi penguasaan dan alih teknologi radar GCI melalui proyek pengadaan radar GCI.

PT LEN IndustriLen Industri menjadikan pengadaan radar GCI untuk pertahanan udara nasional sebagai target pertama. (Arsip PT LEN Industri).

Menurut Bobby, Pengembangan Radar Nasional merupakan salah satu dari 7 Program Prioritas Nasional.

"Sesuai visi Presiden Joko Widodo, Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia, maka menjaga kedaulatan seluruh perairan dan daratan Indonesia setiap waktu adalah sebuah kewajiban," pungkasnya.

Kebutuhan radar GCI sangat penting. Misalnya pesawat pencegat atau buru sergap membutuhkan peran penuntun radar GCI dalam melakukan penggiringan, pengusiran, atau pemaksaan mendarat, bahkan penghancuran.

Radar GCI juga menjadi salah satu alutsista utama dalam operasi pertahanan udara dengan kemampuan deteksi hingga 450 km. Radar ini memandu pesawat tempur menuju sasaran dengan memperhitungkan kemungkinan adanya pesawat-pesawat asing lain yang akan melindungi pergerakan objek musuh. (osc)

  ★ CNN  

Rabu, 07 Juli 2021

Rusia dan Indonesia Tengah Jajaki Kerjasama Keamanan Siber

Dan produksi vaksinhttps://pict-c.sindonews.net/dyn/620/pena/news/2021/07/06/40/475810/lavrov-sebut-rusia-dan-indonesia-tengah-jajaki-kerjasama-keamanan-siber-eyo.JPGLavrov menuturkan, isu keamanan, khususnya keamanan siber adalah satu hal yang menjadi pembahasan utama saat dia melakukan pertemuan dengan Retno Marsudi. [Foto/Kemlu RI]

Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov menuturkan, isu keamanan adalah satu hal yang menjadi pembahasan utama saat dia melakukan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi. Fokus pembicaraan berada di seputar keamanan siber.

Lavrov, yang berbicara saat menyampaikan pernyataan pers bersama dengan Retno, menuturkan bahwa kedua pihak sedang mempersiapkan dokumen soal kerjasama bidang keamanan siber.

"Kami membahas topik penting dalam agenda internasional, seperti keamanan siber. Kami sedang mengembangkan dokumen bilateral Rusia-Indonesia tentang kerja sama di bidang keamanan siber," ucapnya pada Selasa (6/7/2021).

Dia mengatakan, pihaknya mempertahankan dialog yang erat tentang topik ini di Forum Regional ASEAN tentang Keamanan dan juga di PBB.

Di mana, jelasnya, awal tahun ini ada sebuah konsensus penting telah dicapai untuk meluncurkan negosiasi antar pemerintah yang efektif dengan tujuan mengembangkan konvensi internasional tentang aturan perilaku yang bertanggung jawab masing-masing negara. negara di bidang keamanan informasi.

"Dokumen lain yang disepakati untuk dibahas di PBB adalah Convention on Combating Cybercrime and Criminal Actions in Cyberspace," ujarnya.

Diplomat senior Rusia kemudian menuturkan, dalam pertemuan itu, dia dan Retno juga membahas mengenai perkembangan terbaru situasi di kawasan dan dunia. Salah satu yang dibahas adalah soal isu Israel-Palestina.

"Kami membahas keadaan di kawasan, pertama-tama, situasi di Timur Tengah dan Afrika Utara dengan penekanan pada konflik Palestina-Israel, yang harus diselesaikan dengan bantuan keputusan yang ada dari Majelis Umum dan Keamanan PBB. Dewan, Inisiatif Perdamaian Arab," tukasnya.


  Kerja Sama Produksi Vaksin 

Menteri Luar Negeri (Menlu) Indonesia, Retno L.P. Marsudi dan Menlu Rusia, Sergey Lavrov telah memimpin bersama Pertemuan Khusus Tingkat Menteri ASEAN-Rusia yang dilaksanakan secara virtual pada Selasa (6/7/2021).

Pertemuan telah membahas kerja sama kemitraan strategis ASEAN dan Rusia yang tahun ini memasuki tahun ke-25. Menlu Retno juga mendorong penguatan kerja sama dalam sektor kesehatan, khususnya penanganan pandemi dan pemulihan ekonomi.

Kenaikan kasus COVID-19 , kemunculan berbagai varian baru dan kesenjangan vaksinasi global merupakan pengingat bahwa ASEAN dan Rusia harus bekerjasama dengan lebih baik dalam menghadapi pandemi,” ujarRetnodalam pidato pembukaannya.

Namun di sisi lain, upaya menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan tetap harus menjadi perhatian utama,” tambahnya seperti dikutip dari situs Kementerian Luar Negeri (Kemlu) yang dipantau Sindonews.

Lebih lanjut, Retno menyampaikan dua isu utama pada pertemuan: Pertama, mengenai kerja sama penanganan pandemi. Retno mendorong Rusia untuk mendukung pemenuhan kebutuhan vaksin di kawasan melalui doses-sharing, memprioritaskan negara ASEAN sebagai penerima vaksin Rusia serta menjajaki kemungkinan joint-production dengan Negara Anggota ASEAN.

Retno juga mengajak ASEAN dan Rusia untuk bersama-sama memperkuat dukungan terhadap COVAX Facility, negosiasi TRIPS Waiver serta keseteraan pengakuan terhadap vaksin.

Selain itu, Retno menegaskan pentingnya penguatan ketahanan kesehatan kawasan. Kolaborasi dengan Rusia diharapkan dapat meningkatkan kemandirian kawasan dalam industri kesehatan dan farmasi, penelitian serta penguatan sistem pencegahan dini kawasan.

ASEAN-Rusia juga memiliki tanggung jawab untuk memperkuat WHO dan tatanan kesehatan global untuk mengantisipasi munculnya pandemi di masa mendatang,” tegas perempuan berkacamata itu.

Kedua, terkait arsitektur kawasan. Retno melihat persamaan prinsip-prinsip Visi Rusia mengenai arsitektur kawasan dan ASEAN Outlook on The Indo Pacific (AOIP), yang menjadi semakin relevan di masa pandemi.

Saatnya kita mengedepankan kerja sama dibandingkan persaingan, kolaborasi dibandingkan kompetisi,” imbuh Retno menggarisbawahi pentingnya kerja sama dan kolaborasi kedua belah pihak.

Indonesia juga mengajak Rusia untuk mendukung sentralitas ASEAN serta upaya mengatasi situasi di Myanmar, termasuk implementasi Five-Point Consensus.

Terkait usulan Rusia untuk menyelenggarakan Pertemuan Tingkat Tinggi ASEAN Rusia pada Oktober 2021, mantan Dubes Indonesia untuk Belanda ini menekankan bahwa KTT harus menjadi momentum penguatan kemitraan ASEAN dan Rusia untuk mengatasi berbagai tantangan dan juga meningkatkan kontribusi Rusia di kawasan.

Pertemuan yang diselenggarakan untuk mendorong komitmen dan peran aktif Rusia di kawasan Asia Tenggara tersebut telah menghasilkan outcome document berupa Co-chairs Summary yang pada intinya menyepakati untuk mempercepat proses pemulihan paska-pandemi, termasuk menekan dampak-dampak sosio-ekonomi, mengembalikan stabilitas makroekonomi dan finansial, supply chain, konektivitas dan memperkuat ketahanan lingkungan.

Pertemuan juga menyepakati rencana diselenggarakannya KTT ASEAN-Russia pada bulan Oktober 2021, dan berbagai kesepakatan kerja sama di berbagai bidang, antara lain keamanan maritim, kemanan teknologi komunikasi dan informasi, penanganan bencana, serta penanggulangan terorisme dan kejahatan lintas batas.

Rusia telah menjadi mitra strategis ASEAN sejak tahun 1996, dan dalam kurun waktu 25 tahun tersebut telah mengembangkan hubungan dan kerja sama yang erat di berbagai bidang, termasuk politik dan keamanan, ekonomi, sosial dan budaya. Indonesia menjadi negara koordinator kemitraan ASEAN-Russia untuk periode tahun 2018-2021. (ian)

 ♖ Sindonews  

Selasa, 06 Juli 2021

[Video] PT DRU Kunjungi Balai Teknologi Hidrodinamika BPPT

Dalam rangka meninjau pengujian model kapal OPV 90 m Desain OPV 90 PT. DRU  {screenshoot}

Pada Bulan Juni 2021 PT DRU mengunjungi Balai Teknologi Hidrodinamika BPPT.

Mengutip BTH BPPT, kunjungan PT. Daya Radar Utama dalam rangka meninjau pengujian model kapal OPV 90 meter.


Nampaknya desain kapal OPV 90 rancangan PT DRU akan menjadi pilihan TNI kedepan.

  Berikut video diambil dari Youtube : 


  ✪ Indonesia Teknologi  

Prabowo Dikabarkan Tengah Lobi Pembelian Senjata ke AS

Ilustrasi pesawat tempur F-15EX [Boeing Defence]

Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto dikabarkan tengah melobi pembelian senjata dari Amerika Serikat (AS).

Hal itu terungkap melalui dokumen publik yang berisi pendaftaran sebuah lembaga lobi ke Kementerian Hukum AS.

Lobi ini terjadi ketika Prabowo melakukan kunjungan kerja ke Perancis dan Jerman beberapa waktu lalu.

Dikutip dari Kompas.id, dalam dokumen yang dibuat berdasarkan Foreign Agents Registration Act (FARA) tertanggal 21 Juni 2021, disebutkan kantor pengacara Ott, Bielitzki and O’Neill telah menandatangani perjanjian dengan Prabowo untuk jasa yang akan diberikan.

Jasa itu berupa konsultasi hukum dan hubungan pemerintah terkait rencana Kementerian Pertahanan Indonesia untuk membeli persenjataan.

"Jasa itu di antaranya mengatur pertemuan dengan pejabat AS, dari Kongres dan Kementerian Pertahanan AS. Tema yang akan didiskusikan adalah soal pengendalian ekspor senjata AS," tulis Kompas.id, Senin (5/7/2021).

Kepada Kompas, Juru Bicara Menteri Pertahanan Dahnil Anzar Simanjuntak, pada Jumat (2/7/2021) atau Kamis waktu Jerman, menolak berkomentar terkait senjata apa yang hendak dibeli Indonesia dari AS.

Hanya saja, Dahnil menyampaikan, Prabowo melaksanakan pertemuan dengan Wakil Menteri Pertahanan Jerman merangkap Sekretaris Negara dari Parlemen Jerman, Thomas Silberhorn.

Pertemuan ini membahas hubungan pertahanan kedua negara, baik di bidang pelatihan, pendidikan, maupun misi pasukan perdamaian.

Dalam pertemuan itu juga membahas upaya kerja sama alat utama sistem persenjataan (alutsista) antara Indonesia dan Jerman.

Termasuk membuka peluang kerja sama dalam misi pasukan perdamaian di Mali.

 
Kompas  
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...