Sabtu, 16 Desember 2017

TNI AU Uji Coba Bom P250

✈️ Pesawat Sukhoi TS-3010 membawa bom P250 [NET]
Pesawat Tempur Sukhoi Su-30 melakukan uji coba bom P250 buatan anak bangsa di Lanud Iswahjudi, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, dari Senin-Kamis (11-14 Desember 2017).

Bom seberat seperempat ton itu diledakkan di area latihan Pandanwangi, Jawa Timur, dari ketinggian 2.000 kaki.

"Saat ini ada uji coba bom buatan Dislitbang TNI AU jenis P250 di Pandanwangi. Ini buatan anak bangsa," ujar Danlanud Iswahjudi Marsma TNI Samsul Rizal, Kamis (14/12/2017).

Samsul mengatakan, kemampuan bom P250 sama dengan bom MK82 berberat 250 kilogram.

Kepala Depohar 60 Lanud Iswahjudi Kolonel (Pnb) Wahyu Laksito menyatakan, bom P250 dirakit untuk menunjang persenjataan pesawat tempur jenis Sukhoi SU-30. Sebelumnya, TNI AU sudah membuat bom seberat 100 kilogram.

"Ini buatan yang kedua khusus untuk pesawat Sukhoi. Sebelumnya, 100 kilogram sudah digunakan," kata Wahyu.

Wahyu mengatakan, bom P250 dirancang dan dibuat Dislitbang TNI AU bekerja sama dengan pihak ketiga. Sebelum diproduksi massal, bom P250 diuji coba terlebih dahulu.

Daya ledak bom P250 diperkirakan mencapai 1,2 kilometer. Satu pesawat tempur jenis Sukhoi Su-30 bisa mengangkut 3 ton bom.

  ✈️ Kompas  

Dua Unit Pesawat Tempur TNI Tertahan di Hawaii

Pesawat tempur F16 hibah dari Amerika Serikat yang sudah tiba di duluan Lanud Iswahyudi, Madiun, kemarin. [Jawa Pos]

TNI Angkatan Udara (AU) harus bersabar lagi untuk bisa menggenapi 24 unit pesawat tempur F-16 Fighting Falcon C/D program hibah Amerika Serikat (AS). Sebab, baru empat unit yang tiba di Lanud Iswahjudi, Maospati, Magetan, Jawa Timur.

Jumlah itu baru dari total di antara enam pesawat yang sedianya dikirim pada tahap akhir. Dua unit pesawat itu masih tertahan di Utah-Hickam Air Force Base (AFB), Hawaii.

''Sebenarnya ada enam pesawat yang dijadwalkan tiba hari ini (kemarin, Red). Tetapi, dua unit lainnya belum bisa diikutkan,'' kata Danlanud Iswahjudi Marsma TNI Samsul Rizal.

Samsul mengungkapkan, dua pesawat F-16 itu belum bisa tiba di tanah air lantaran mesinnya bermasalah. Namun, dia menyatakan tidak mengetahui detailnya.

Saat ini dua unit pesawat tempur itu diperbaiki. ''Kami juga sedang menunggu konfirmasi dan hasil evaluasi dari pihak di Hawaii terkait berapa lama perbaikannya,'' ujarnya.

Dia menuturkan, sebetulnya jadwal kedatangan terakhir pesawat F-16 itu Senin lalu (11/12).

Namun, jadwal itu molor hingga kemarin. Samsul menjelaskan, keterlambatan kedatangan empat pesawat F-16 yang diawaki penerbang AS tersebut terjadi bukan karena permasalahan engine seperti dua pesawat lainnya, melainkan faktor cuaca buruk.

''Mereka menempuh perjalanan selama dua hari, berangkat pada Minggu (10/12) dari AS,'' jelasnya.

   JPNN  

Jumat, 15 Desember 2017

[Dunia] Wagner, Tentara Swasta Rusia

Digunakan dalam Perang SuriahIlustrasi pasukan Rusia di Suriah [medium]

Sebelum dia dibunuh oleh seorang penembak jitu di Suriah, Ivan Slyshkin menulis pesan yang penuh kasih kepada tunangannya di media sosial; “Kami akan segera bertemu satu sama lain dan saya akan memegangmu sekuat mungkin.

Namun pria 23 tahun itu tidak akan ditemukan dalam korban resmi di Kementerian Pertahanan Rusia dalam perang melawan Islamic State atau ISIS.

Itu karena pemuda yang meninggalkan kampung halamannya di Ozyorsk di Pegunungan Ural adalah satu dari ribuan orang Rusia yang dikerahkan ke Suriah oleh kontraktor militer swasta yang dikenal sebagai Wagner, yang tidak akan dibicarakan oleh pemerintah Presiden Vladimir Putin.

Batu nisan Slyshkin menunjukkan gambar dia memegang senapan mesin, dan dipenuhi bunga. Teman-temannya mengatakan kepada media setempat bahwa dia bergabung dengan Wagner untuk membiayai pernikahannya.

Dia berada di kelompok Wagner,” kata temannya Andrei Zotov kepada The Associated Press, dalam laporan investigasi yang dilansir Kamis (14/12/2017). Slyshkin terbunuh di ladang minyak Al-Shayer di utara Palmyra, Suriah.

Ada banyak orang baik di sana. Dia mengajukan diri untuk bergabung dengan perusahaan tersebut,” ujar Zotov. ”Seperti banyak petempur Rusia, dia ingin memecahkan masalah keuangnnya.

Pemerintah Rusia telah menolak keberadaan kelompok Wagner, namun para analis mengklaim bahwa tentara bayaran itu beroperasi di “dunia gelap” yang memungkinkan Putin mengklaim kemenangan politik dengan menyembunyikan jumlah korban tewas yang sebenarnya.

Kematian Slyshkin menambah sorotan yang semakin meningkat pada kekuatan tentara bayaran rahasia. Kematian Slyshkin menjadi celah investigasi yang dilakukan oleh The Conflict Intelligence Team (CIT) yang berbasis di Saint Petersburg dan Associated Press.

Untuk sementara pemerintah Rusia telah menolak keberadaan tentara swasta, di mana teman dan keluarga dari mereka yang terbunuh mulai berbicara. Perkiraan kekuatam pasukan Wagner berkisar antara 3.000 sampai 25.000. Pasukan swasta ini dibayar untuk dijadikan “pasukan kejut” di Suriah.

Kekasih dari salah satu tentara Wagner yang terbunuh baru-baru ini mengklaim bahwa petempur diberi tahu bahwa mereka akan dibayar sekitar USD 4.000 per bulan. Dia mengatakan bahwa kondisi di lapangan jarang bertemu dengan apa yang dijanjikan dan keluarga korban dibayar antara USD 22.000 hingga USD 52.000 untuk kematian, tergantung pada peringkatnya.

Penggunaan kontraktor militer swasta oleh negara-negara besar bukan hal baru. Amerika Serikat (AS) juga pernah menggunakan tentara swasta saat operasi militer di Irak dan Afghanistan selama bertahun-tahun.

Namun, di Rusia ada undang-undang yang melarang perekrutan tentara bayaran. Operasi Wagner diyakini meniru model serupa dari ”tambal sulam” kekuatan yang digunakan di Ukraina timur pada tahun 2014.

Para petempur telah memainkan peran penting dalam membantu mengubah gelombang perang saudara Suriah untuk mendukung sekutu Rusia, yakni Presiden Suriah Bashar al-Assad.

Penyebarannya yang secara rahasia juga membantu menutupi jumlah korban tewas secara resmi demi citra Putin yang kembali maju dalam pemilu presiden Rusia tahun depan.

Orang-orang Rusia tidak terlalu antusias dengan gagasan tentang sebuah dinasti yang melibatkan anak laki-laki mereka pulang ke rumah dengan kantong jenazah. Jelas kurangnya antusiasme untuk konflik ini,” kata Mark Galeotti, peneliti senior di Institute of International Relations di Praha.

Dengan memiliki perusahaan militer Wagner ini, mereka dapat memiliki kekuatan yang benar-benar dapat mereka gunakan, tapi ketika orang meninggal, itu tidak harus diumumkan,” kata Galeotti.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan 41 tentaranya tewas di Suriah. Namun menurut laporan Fontanka News, 73 kontraktor swasta lainnya telah terbunuh di sana.

Kantor berita tersebut telah memperoleh apa yang digambarkannya sebagai spreadsheet Wagner dan formulir rekrutmen yang mengindikasikan ribuan orang Rusia telah bertempur di Suriah.

Menurut jurnalis Fontaka, Denis Korotkov, dari sekitar 3.000 karyawan Wagner yang dikerahkan ke Suriah selama bertahun-tahun, kontingen terbesar pada waktu tertentu adalah sekitar 1.500 personel. Sejak 2015, setidaknya 73 di antaranya telah tewas. (mas)

   sindonews  

Kamis, 14 Desember 2017

[Video] Hibah Pesawat Tempur F-16 dari AS Tiba di Indonesia

Liputan CNN


   Youtube  

KSAL Laporkan Rencana Pembangunan Galangan Kapal Militer ke Jokowi

Ilustrasi Lantamal

Kepala Staf TNI Angkatan Udara Laksamana Ade Supandi melaporkan rencana pembangunan area pembuatan kapal atau galangan kapal militer di Indonesia kepada Presiden Joko Widodo.

Hal tersebut dilaporkan ketika Presiden menjamu Laksamana Ade makan siang di Istana Kepresidenan Bogor, Kamis (14/12/2017), bersama-sama Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal Mulyono.

"Tadi Bapak KSAL menyampaikan (rencana) pembangunan galangan kapal," ujar Hadi usai jamuan makan siang Presiden.

KSAL, lanjut Hadi, menyampaikan kepada Presiden, terdapat tingkat-tingkatan dalam setiap galangan kapal militer. Ada tingkatan kecil, sedang dan besar.

"Galangan kapal yang lebih kecil itu dibangun di mana. Karena industri kapal di negara- negara lain pun tergantung dengan kelasnya," ujar Hadi.

Ia mencontohkan galangan kapal yang sudah dibangun di Surabaya. Menurut Hadi, area itu sebenarnya hanya dapat digunakan untuk membangun kapal kecil.

"Jadi mungkin kapal-kapal panjang dan besar nanti akan (dibangun) di tempat lain," ujar Hadi.

Rencana pembangunan galangan kapal, lanjut Hadi, adalah dalam rangka mewujudkan industri strategis dalam negeri. Program tersebut merupakan program jangka panjang Presiden Jokowi dalam rangka pemenuhan kebutuhan tiga matra di TNI.

   Kompas  

Rabu, 13 Desember 2017

Boeing Tawarkan Chinook

Setelah Pengadaan Apache DiserahkanIlustrasi [US Army] ✈️

Menteri Pertahanan Republik Indonesia Ryamizard Ryacudu menerima Wakil Direktur Global Sales and Marketing Boeing Defence Space (BDS) Mr. Yeong Tae Pak, Rabu (13/12) di kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta.

Dalam pertemuan tersebut, kedua pihak membicarakan tentang kerja sama pengadaan Alutsista yakni terkait dengan pengadaan helikopter serbu Apache dan juga penawaran helikopter angkut besar Chinook.

Wakil Direktur Global Sales and Marketing Boeing Defence Space menyampaikan ucapan selamat kepada Indonesia yang dalam waktu dekat akan menerima helikopter serbu Apache pesanan TNI AD. Pihaknya menjamin bahwa Apache adalah helikopter terbaik saat ini.

Selain itu pihak Boeing juga menjanjikan akan memberikan pelatihan dan dukungan yang terbaik. “Jadi terkait dengan dukungan suku cadang dan pemeliharaan sudah dibicarakan dengan pihak PT DI”, ungkapnya.

Terkait dengan penawaran helikopter Chinook, Wakil Direktur Global Sales and Marketing Boeing Defence Space lebih lanjut menjelaskan apabila Indonesia berminat, maka pihak Boeing akan memberikan penawaran dengan skema pembiyaan dan harga yang terbaik.

Boeing juga bersedia memberikan penjelasan selengkap – lengkapnya bagaimana sistem offset-nya yang sesuai dengan keinginan Indonesia untuk memajukan industri pertahanan dalam negeri.

Lebih lanjut dijelaskannya, helikopter Chinook memiliki multi fungsi karena dapat digunakan untuk mendukung berbagai macam tugas kebutuhan mulai dari operasi militer khusus, hingga penanganan bencana alam dan kebakaran hutan.

Sementara itu menanggapi penawaran tersebut, Menhan RI menyampaikan akan berkomunikasi dengan pihak pengguna dalam hal ini TNI AD atau TNI AU. Karena dalam setiap proses pengadaan Alutsista, didasarkan kepada kebutuhan pengguna.
 

  Kemhan  

Kemhan dan PT Infoglobal Laksanakan Uji Fungsi Unmanned Survace Vehicle (USV)

Balitbang Kemhan bekerja sama dengan PT Infoglobal melaksanakan kegiatan penelitian dan pengembangan (litbang) uji fungsi model 1 : 10 Unmanned Survace Vehicle (USV), di Laboratorium Hidrodinamika Indonesia, BPPT, Komplek ITS Surabaya Jawa Timur.

Kegiatan uji fungsi USV ini disaksikan oleh Kabalitbang Kemhan Dr. Anne Kusmayati, Sekretaris Balitbang Kemhan Laksma TNI Ir. A.Budiharja Raden, Kapuslitbang Iptekhan Balitbang Kemhan Marsma TNI Bambang Wijanarko, SE, ST, M.Si.(Han), Kabid Dager Puslitbang Iptekhan Kolonel Chb Achmad Agung Santoso, S.E., M.Sc., Kabag Datin Kolonel Inf Fatih El Amin, S.Ip., M.Si., Peneliti Madya Puslitbang Iptekhan Kolonel Arh Sriwahyanto, S.T., M.M, Tim PT. Infoglobal dan personel yang terkait.

Unmanned Survace Vehicle (USV) merupakan sebuah wahana tanpa awak yang dioperasikan pada permukaan air. USV dikendalikan otomatis dengan memberikan perintah-perintah seperti waypoint melalui ground control. USV selain dapat digunakan sebagai pengawasan juga dapat digunakan untuk kapal riset, pertahanan dan pencegahan.

Wahana yang digunakan pada penelitian ini menggunakan model Trimaran, yaitu kapal dengan 3 lambung kapal 2 bagian side hull dan 1 bagian main hull. Kapal berjenis ini lebih efisien dan efektif. Perlengkapan meliputi sistem propulsi, sistem navigasi dan sistem control. Perangkat yang terpasang pada wahana dikendalikan dengan menggunakan sebuah portable remote.

Sasaran akhir dari pembuatan model USV ini mampu mewujudkan kemandirian industri pertahanan, meningkatkan kemampuan pertahanan negara. Litbang pembuatan model USV merupakan salah satu langkah inovatif yang bernilai strategis dalam membangun penguasaan teknologi perkapalan sehingga dengan adanya kegiatan ini dapat mengakselerasi kemampuan dan juga dapat memenuhi kebutuhan perkapalan nasional di masa mendatang.
 

  Kemhan  

TNI AU Gelar Kekuatan di Pangkalan Terdepan

F16 TNI AU [detik] ✈️

Kasau Marsekal TNI Hjadi Tjahjanto S.IP menyatakan, TNI AU akan mengubah pola gelar kekuatan tempur. Pola gelar yang selama ini terpusat di wilayah tertentu, diperbarui dengan kebijakan menempatkan satu flight pesawat tempur di beberapa pangkalan udara terdepan. Dengan pola gelar tersebut diharapkan TNI AU dapat mewujudkan konsep “No Area left with no air cover” (tidak ada wilayah dibiarkan tanpa perlindungan udara).

Saat ini sedang digelar satu flight pesawat T-50i Golden Eagle di Kupang. Kedepan juga akan di gelar unsur-unsur pesawat tempur di Pangkalan terdepan lainnya”. Kata Kasau Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.IP., dalam pembekalannya kepada 105 Pasis Sekolah Komando Kesatuan Angkatan Udara (Sekkau) Angkatan 102 di ksatrian Sekkau, Halim Perdanakusuma, Selasa (12/12). Sekkau Angkatan 102 diikuti 101 TNI AU, tiga Pasis diantaranya Wara, lima Pasis TNI AU di luar negri, serta dua Pasis TNI AD dan dua Pasis TNI AL.

Kasau optimis kebijakan dan strategi tersebut dapat dilaksanakan mengingat kondisi kesiapan pesawat mencapai 100% demikian juga kesiapan pesawat helikopter yang tinggi untuk misi SAR, akan mendukung penempatan pesawat tempur di beberapa pangkalan udara terdepan. Bila hal ini dikaitkan dengan kebijakan pemerintah untuk mengembangkan Indonesia sebagai poros maritim dunia maka, kebijakan penggelaran “No area left with no air cover” dapat memberikan jaminan perlindungan udara di atasnya.

 Pembangunan Kekuatan TNI AU

Di bidang pembangunan kekuatan, kedepan TNI AU akan menambahan 3 Skadron tempur, 2 Skadron angkut berat/sedang/ringan,1 Skadron helikopter, 2 Skadron PTTA/UAV. Selain itu juga pengadaan pesawat berkemampuan khusus terdiri dari 4 Pesawat Airborne Early Warning and Control (AEW&C), 4 Pesawat jet tanker, Helikopter anti teror, 12 Satuan Radar, serta pengadaan pesawat Multipurpose Amphibious.

Sedangkan bidang pembinaan kemampuan, TNI AU akan memenuhi siklus latihan yang telah direncanakan secara ketat dan terus meningkatkan kualitasnya melalui pelaksanaan evaluasi serta melaksanakan latihan bersama dengan negara lain.
 

  TNI AU  

Selasa, 12 Desember 2017

Gerakan Papua Merdeka Minta Uang dan Senjata pada AS

Pasukan Indonesia disiagakan untuk melawan kelompok kriminal bersenjata di wilayah Papua. [Foto/REUTERS/Muhammad Yamin]

Sejumlah dokumen Amerika Serikat (AS) yang baru-baru ini dideklasifikasi menunjukkan cikal bakal lahirnya Gerakan Papua Merdeka. Berkas-berkas itu mengungkap mengungkap bahwa orang-orang yang mencetuskan gerakan itu meminta bantuan uang dan senjata kepada AS.

Permohonan uang dan senjata kepada AS terjadi tahun 1960-an. Tujuannya, untuk melawan pasukan Indonesia yang mereka anggap melakukan kolonisasi di wilayah tambang kaya raya tersebut.

Dokumen-dokumen AS ini dirilis setelah isu Papua Barat sempat jadi perhatian di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Menteri Pertahanan Indonesia Ryamizard Ryacudu pada pekan lalu mengatakan bahwa para aktivis yang menghadiri pertemuan kemerdekaan pro-Papua baru-baru ini di Vanuatu harus ditangkap saat kembali ke Indonesia.

Berkas tersebut termasuk di antara ribuan halaman kontak kabel diplomatik antara Departemen Luar Negeri dan Kedutaan Besar AS di Jakarta dari tahun 1960-an yang dideklasifikasi awal tahun ini. Ada 37 kotak telegram yang disimpan di National Archives and Records Administration di Maryland dan para periset sedang berupaya membuatnya tersedia secara online.

Kabel April 1966 dari Departemen Luar Negeri mencatat “kefasihan dan intensitas” Markus Kaisiepo, seorang pemimpin Papua yang diasingkan, yang berbicara dengan pejabat senior AS. Kaisiepo kala itu mengklaim bahwa ada penderitaan yang menyedihkan dari orang-orang Papua di bawah kekuasaan Indonesia.

Kaisiepo mengatakan bahwa orang Papua bertekad untuk merdeka, namun butuh sumber keuangan atau peralatan militer untuk melawan Indonesia.

Kaisiepo, yang putranya juga akan menjadi advokat terkemuka untuk kemerdekaan Papua, kemudian melobi AS. ”Apakah AS dapat memberikan uang dan senjata secara diam-diam untuk membantunya dan gerakannya,” bunyi dokumen tersebut.

Dia ditolak, seperti juga pemimpin Papua lainnya, Nicolaas Jouwe, yang mengajukan permintaan serupa ke AS dan Australia pada bulan September 1965.

Kaisiepo yang dikutip dalam dokumen April 1966 itu mengatakan, setelah pasukan PBB meninggalkan Papua, para pejabat Indonesia secara sistematis “menjarah” properti umum peninggalan Belanda dan mengirim barang “rampasan” ke Jakarta.

Victor Yeimo, Ketua Komite Nasional Papua Barat yang pro-kemerdekaan, mengatakan bahwa dokumen tersebut sangat penting. Alasannya, jadi bukti bahwa militer Indonesia melakukan kejahatan di Papua dan peran AS dalam menolak penentuan nasib orang-orang Papua sendiri.

Informasi yang diperoleh dari dokumen-dokumen ini menunjukkan kepada dunia dan generasi sekarang bahwa AS dan Indonesia telah saling bahu-membahu dalam, kepentingan ekonomi dan politik AS memainkan peran besar dalam penjajahan Papua Barat,” kata Yeimo, seperti dikutip New York Times, Selasa (12/12/2017). (ian)

  ✈️ sindonews  

LAPAN Kembangkan UAV LSU-03 Full Carbon

✈️ UAV LAPAN Surveillance LSU-03 FC [LAPAN]

Tim aerostruktur Pusat Teknologi Penerbangan @pustekbang LAPAN mengembangkan pesawat tanpa awak LAPAN Surveillance UAV Full Carbon LSU-03 FC (Full Carbon).

Diharapkan dengan body yang terbuat dari karbon yang lebih ringan daripada body sebelumnya dari bahan GFRP (Glass Fiber Reinforced Polymer) pesawat ini mampu meningkatkan ketahanan jelajah dengan konsumsi bahan bakar yang lebih irit.

Pada body sebelumnya (LSU-03 NG, generasi sebelum LSU-03 FC), pesawat ini mampu terbang sejauh 600 km dengan muatan seberat 24 kg. Kecepatan jelajah 100 km/jam kecepatan max 150 km/jam (arah angin juga berpengaruh).

Pesawat tanpa awak ini menjelajah pada ketinggian 150-300 meter. Pada November 2015 lalu, pesawat LSU-03 NG meraih Rekor Muri sebagai pesawat tanpa awak dengan daya jelajah terlama dan terjauh 340 km dalam jangka waktu 3 jam 39 menit. Dengan body full carbon composite nanti diharapkan akan jadi lebih cepat dan jadi lebih jauh.

  ✈️ Lapan  

4 Pesawat F16 C dari Guam Mendarat di Lanud Iswahjudi

✈️ 2 pesawat mengalami masalah engine✈️ Pesawat F16 C memerlukan waktu sekitar 5 jam dari Guam menuju Lanud Iswahjudi [detik]

Sebanyak empat pesawat F16 C tiba di Lanud Iswahjudi Madiun. Keempat pesawat tempur tersebut langsung didatangkan dari Guam untuk mengisi skuadron udara 3 Lanud Iswahjudi.

"Ada 4 pesawat tempur jenis F16 C kami datangkan langsung dari Guam untuk melengkapi sarana pengamanan wilayah udara Indonesia," ujar Komandan Lanud Iswahjudi Marsekal Pertama Samsul Rizal kepada wartawan di Lanud Iswahjudi Madiun, Jalan Raya Solo Maospati, Magetan, Selasa (12/12/2017).

Samsul mengatakan, seharusnya batch terakhir ini yang datang ada 6 pesawat. Namun karena masih ada masalah engine, maka dua pesawat lain belum bisa diikutkan.

"Seharusnya batch terakhir ini yang datang 6 pesawat. Karena masih ada masalah engine sehingga masih di Guam. Masih harus menunggu perbaikan dulu," terang Samsul.

Dengan hadirnya empat pesawat F16 Tipe C ini, berarti total sudah ada 22 pesawat F16 C yang di datangkan ke Indonesia. 22 Pesawat tersebut di tempatkan di Skuadron 3 Lanud Iswahjudi dan Skuadron 16 Lanud Rusmin Nurjadin Pekanbaru. Sesuai rencana, jumlah pesawat tempur F16 C yang didatangkan berjumlah 24 pesawat.

Empat pesawat F16 C ini menempuh perjalanan sekitar 5 jam dari Guam. Berangkat pukul 05.30 WIB dari Guam dan mendarat di Lanud Iswahjudi Madiun pukul 11.45 WIB. Empat pesawat tempur F16 Tipe C yang memiliki kursi tunggal ini dipiloti oleh pilot dari USAF Amerika Serikat.

Samsul menambahkan pesawat yang didatangkan dari Guam ini adalah bekas pesawat AS yang kondisinya terbilang masih bagus. Mesinnya dibuat tahun 1990 dan masih bisa digunakan hingga 20 tahun ke depan.

"Iya, ini pesawat bekas Amerika tapi masih bagus buatan tahun 1990 dan masih bisa di pakai 20 tahun ke depan," pungkas Samsul.

"Seharusnya batch terakhir ini yang datang 6 pesawat. Karena masih ada masalah engine sehingga masih di Guam. Masih harus menunggu perbaikan dulu," terang Samsul.

Dengan hadirnya empat pesawat F16 Tipe C ini, berarti total sudah ada 22 pesawat F16 C yang di datangkan ke Indonesia. 22 Pesawat tersebut di tempatkan di Skuadron 3 Lanud Iswahjudi dan Skuadron 16 Lanud Rusmin Nurjadin Pekanbaru. Sesuai rencana, jumlah pesawat tempur F16 C yang didatangkan berjumlah 24 pesawat.

Kedatangan empat pesawat tempur F16 disambut pejabat muspida dan muspika se-Bakorwil Madiun. Setibanya di Lanud Iswahjudi keempat pilot mendapat kalung bunga dari Komandan Lanud Iswahjudi Marsekal Pertama Samsul Rizal. Tampak Bupati Madiun Muhtarom juga hadir memberikan karangan bunga serta Kapolres Magetan AKBP Muslimin dan Komandan Kodim 0804 Letkol Heri Bayu Widiatmoko.

  ✈️ detik  

Senin, 11 Desember 2017

TNI AL Laksanakan Uji Coba Kelaikan Hyperbaric Chamber Low Magnetic

Kapal pemburu ranjau Tripartite Class KRI Pulau Rupat 712 [Husni Ibrahim] ★

TNI AL melaksanakan Uji Coba Kelaikan Hyperbaric Chamber Low Magnetic DDC dan DART yang dilaksanakan di KRI Pulau Rupat-712, Koarmatim, Surabaya, Jawa Timur (10/12). Uji coba kelaikan tersebut dilakukan terhitung dimulai tanggal 7 sampai dengan 10 Desember 2017 dengan hasil yang baik dan direkomendasikan lulus setelah menjalani beberapa rangkaian verifikasi dan uji fungsi terhadap 13 sistem.

Sistem tersebut yakni Unit Hull Chamber, Sistem Udara Bertekanan, Sistem O2 (Oksigen murni) (Tabung O2 DDC bahan baja), Sistem Pendingin, Sistem CO2 (Karbondioksida) Scrubber, Sistem Listrik/Elektrik, Sistem Komunikasi, Video dan Audio, Panel Pengendali/Console Panel, Sistem PMK Inner Chamber, Sistem PMK External/Ruangan, Dokumen Teknis, Pengawak dan Fasilitas Pendukung.

Pada sistem Uji Coba PMK Inner Chamber tanpa tekanan telah terlaksana dan berhasil dengan baik. Pelaksanaan uji coba tersebut dilakukan pada kedalaman 30 meter selama 10 menit.

Kolonel Laut (T) Sujono, S.E., selaku Ketua Tim Kelaikan menyampaikan bahwa Chamber untuk KRI Pulau Rupat -712 adalah benar Chamber type LOW MAGNETIC dengan merek DRAGER buatan Jerman tersebut telah melalui serangkaian uji kelaikan sesuai dengan prosedur dan ketentuan kelaikan direkomendasikan lulus dan aman untuk dioperasikan dalam mendukung tugas pokok TNI AL.

Dalam kesempatan tersebut Tim Kelaikan yang turut berpartisipasi mendukung kegiatan uji kelaikan tersebut yakni Mayor Laut (T) Ir. Dwi S Puto, Mayor Laut (K) Setiawan, S Farm, Peltu MES Moch. Yusuf dan Peltu Mes Winarto.

  TNI AL  

TNI AL Segera Bangun Dermaga Baru Di Sultra

Pembebasan Lahan Tuntas
Ilustrasi ★

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tenggara (Sultra) akhirnya menuntaskan pembebasan lahan milik PT Dharma Samudra dengan pembayaran Rp 12.5 miliar untuk kepentingan dermaga TNI Angkatan Laut (AL).

Plt Gubernur Sultra, Saleh Lasata menyebutkan, pembebasan lahan tersebut adalah bagian dari proses dan syarat utama pembangunan jembatan Bahteramas di Teluk Kendari.

Dermaga TNI AL yang lama itu dilewati oleh pembangunan jembatan Bahteramas, jadi harus ada dermaga TNI AL baru yang dibangun dan Alhamndulillah hari ini kita sudah selesaikan pembebasan lahannya,” ucapnya saat ditemui di kantor Gubernur Sultra, Kamis (07/12).

Lanjut dia, usai pembebasan lahan tersebut pembangunan jembatan Bahteramas sudah bisa berjalan optimal dan dermaga TNI AL yang baru segera dibangun.

Pekerja jembatan Bahteramas mendesak kita supaya dermaga itu segera dipindahkan karena pembangunan jembatan ini sudah mau ketemu dan disambung. Jadi prosesnya kita ikuti, baik adimistrasi maupun proses-proses pembangunan lainnya termasuk dermaga AL ini,” tukas Wagub Sultra dua periode ini.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Sultra, Hado Hasina mengatakan, usai pembebasan lahan pihaknya segera memulai pembangunan pelabuhan untuk kepentingan TNI AL.

Setelah penyelesaian kompenisasi harga tanah Rp 12,5 miliar kepada pihak PT Dharma Samudra, sekarang kita akan mulai pembangunannya. Namanya pembangunan pelabuhan untuk kepentingan TNI AL,” kata Hado.

Sementara itu, Komisaris Utama PT Dharma Samudra, Yohanes L menilai pemebebasan lahan miliknya semata untuk kepentingan nasional dan kepentingan masyarakat, sehingga dirinya harus ikut bekerja sama dalam menyukseskan program nasional dalam hal ini pembangunan jembatan Bahteramas tersebut.

Ia juga membeberkan, luas tanah yang dibebaskan kepada pemprov Sultra sesuai dengan sertifikat tanah adalah kurang lebih 15.400 persegi.

Kendala sebelumnya hanya penyelesaian adiministrasi. Tapi hari ini kita sudah tuntaskan jadi tinggal dilengakapi adimistrasi lainnya,” jelas Yohanes usai pertemuan dengan Plt Gubernur Sultra.

  Media Kendari  

Minggu, 10 Desember 2017

Pengadaan Alutsista Tetap Merujuk pada MEF

KRI REM 331 [GM Reedit]

Salah satu tugas utama yang dihadapi Marsekal Hadi Tjahjanto sebagai Panglima TNI baru, adalah memperbaharui alat utama sistem persenjataan (alutsista) TNI. Hadi menyebut pengadaan alutsista tetap merujuk pada Minimum Essential Force (MEF) alias daftar minimum alutsista yang harus dipenuhi.

Alutsista yang dimiliki TNI saat ini kita berpedoman pada Minimum Essential Force. Saat ini sudah masuk Renstra kedua 2014 sampai 2019. Sehingga kita menunggu saja apa yang segera harus dipenuhi,” ujar Hadi usai pelantikan di Istana Negara, Jakarta Pusat, Jumat (8/12).

Rencana Hadi untuk peremjaan alutsista sesuai MEF, masih ada daftar pemenuhan pesawat tempur, beberapa kapal selam serta alutsista penunjang lainnya.

Pemenuhan pesawat tempur, kemudian ada beberapa pelesat transport, radar, dan kapal selam. Itu yang sedang kita tunggu,” jelas Hadi.

Jadi kalau renstra pertama pembagiannya 30 persen, 30 persen, dan 40 persen. Semuanya jadi 100 persen, dan saat ini kita menunggu realisasinya sampai dengan 2019 nanti renstra kedua harus sudah tercapai 30 persen,” tutup Hadi.

  ⚓️ Kumparan  

Medium Term Notes Pindad Raup 1 Trilliun

Rampungkan Kontrak Pesanan Anoa, Badak dan KomodoRanpur Pindad

Sekretaris Perusahaan PT Pindad Bayu A. Fiantoro mengatakan Pindad sudah menuntaskan penerbitan surat utang medium term notes (MTN). “Sampai Desember ini, kita sudah dapat Rp 1 triliun. Kita mendapat rating A-,” katanya saat dihubungi Tempo, Rabu, 8 Desember 2017.

Bayu menuturkan surat utang ini berjangka tiga tahun dengan rate 9,25 persen. Pindad, kata dia, sengaja menerbitkan MTN itu untuk menambah investasi dan modal kerja. “Selama ini, kami dalam memenuhi pesanan bergantung pada pinjaman bank karena untuk melaksanakan order itu pasti butuh modal. Dengan MTN ini, suku bunganya lebih kecil dan tanpa jaminan,” ujarnya.

Sebelumnya, Pindad sudah mendapat realisasi penanaman modal negara (PMN). Namun dia tidak merinci besarnya. “Kemarin, kami melakukan perluasan lini produksi amunisi kaliber kecil untuk meningkatkan kapasitas produksi dari 165 juta per tahun menjadi 275 juta per tahun. Itu salah satu implementasi penggunaan PMN,” ucapnya. Pindad berencana menggunakan dana PMN, dan MTN itu untuk modal kerja pemenuhan sejumlah pesanan. Pindad, misalnya, saat ini tengah merampungkan kontrak pesanan alutsista dari Kementerian Pertahanan dan Markas Besar Tentara Nasional Indonesia, di antaranya kendaraan tempur Anoa, panser Badak, kendaraan taktis Komodo, serta sejumlah senjata dan munisi. Pindad juga mendapatkan pesanan sejumlah produk industrial.

Bayu mengatakan, saat ini, penggunaan dana MTN itu masih dibahas. “Masih belum diputuskan digunakan untuk membiayai proyek yang mana,” ujarnya.

Sebelumnya, Direktur Utama PT Pindad Abraham Mose mengatakan perusahaannya bersiap memasarkan MTN. “Kami akan bermain di MTN. Gunanya untuk mencari sumber pendanaan dengan bunga lebih rendah dan jangka waktu lebih panjang,” ucapnya di Bandung, Rabu, 25 Oktober 2017.

Abraham berujar persiapan tersebut sudah dilakukan, salah satunya Pindad sudah memperoleh rating pemeringkatan. “Kemarin, kita sudah (memperoleh) rating PT Pindad dan alhamdulillah kita dapat level A,” tuturnya.

Menurut Abraham, penerbitan MTN itu menjadi strategi Pindad untuk mencari pendanaan yang efisien. “Karena bermain di industri pertahanan, kita butuh dukungan keuangan, yang selama ini barang impor. Kita masih banyak beli dari luar sehingga mau tidak mau kita harus lakukan cost efficient, mencari pendanaan dengan bunga rendah,” katanya.

   Tempo  
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...