Sabtu, 22 Juni 2019

Cope West 2019, Ajang Tepat Penerbang F-16 TNI AU Asah Keterampilan dan Tingkatkan Kemampuan

Cope West 2019 [USAF]

L
atihan Bersama (Latma) menjadi ajang yang tepat bagi para pesertanya untuk mengasah keterampilan dan menambah pengalaman guna meningkatkan kemampuan, seperti yang terlihat dalam pelaksanaan Latma Cope West 2019 antara TNI AU-USAF.

Latma seperti ini merupakan sebuah kesempatan baik untuk membahas dan bertukar pikiran tentang taktik pertempuran udara, sehingga dapat menambah pengetahuan dan pengalaman serta keterampilan para penerbang semakin terasah,” ujar Komandan Skadron Udara (Danskadud) 3 Mayor Pnb Agus Dwi Aryanto, S.E.M.M.O.A.S., di sela kegiatan latihan, di Lanud Sam Ratulangi Manado, Jumat (21/6/2019).

Ditambahkannya, bagi para teknisi, melalui ajang ini mereka juga dapat langsung berdiskusi dengan teknisi USAF sehingga dapat meningkatkan kemampuan mereka dalam perawatan pesawat untuk menjaga kesiapsiagaan pesawat F-16 TNI AU.

Dalam latihan yang akan berlangsung hingga 28 Juni nanti, para penerbang TNI AU dan USAF akan berlatih skema latihan yang berkaitan dengan strategi dan taktik pertempuran udara.

Diawali taklimat di pagi hari, para peserta latma mendengarkan serta memperhatikan dengan saksama berbagai hal, meliputi informasi tentang ATC (Air Traffic Control), meteorologi, kesiapan penerbangan hingga rencana penerbangan yang akan dilaksanakan.

Selanjutnya, setiap penerbang yang akan berlatih, akan melakukan taklimat kecil sesuai dengan jadwal dan skema latihan yang telah ditentukan.

Seusai terbang, para penerbang akan melakukan taklimat akhir (debrief) sebagai bahan evaluasi latihan untuk perbaikan pada latihan selanjutnya.

Melalui latihan ini Danskadud 3 mengharapkan agar hubungan kedua angkatan udara semakin solid dan terus menuju ke arah yang positif.

Bagian terpenting dari latma ini adalah semakin mempererat persahabatan serta hubungan baik yang sudah terjalin sejak lama antara kedua angkatan udara dan kedua negara,” tutupnya.

Sebagaimana kita ketahui bahwa Indonesia dan Amerika Serikat memperingati 70 tahun hubungan diplomatik secara bilateral pada tahun ini.

  ★ TNI AU  

PAL Tawarkan New Strategic Sealift Vessel

Di Philmarine 2019, Manila New SSV pada pameran Philmarine 2019 [defence.pk]

K
eberadaan PT PAL Indonesia (Persero) dalam mendukung pemenuhan dan pengembangan industri maritim, selama lebih dari 39 tahun menunjukkan kesiapan matang dalam menjadi pemeran pasar nasional dan global. Komitmen PT PAL Indonesia (Persero) dibuktikan dengan adanya success story PT PAL Indonesia (Persero) dalam menyerahkan lebih dari 45 unit kapal ekspor kepada pasar internasional baik produk kapal niaga maupun kapal perang, seperti salah satunya ekspor Kapal Perang berjenis Strategic Sealift Vessel (SSV) 123 meter pesanan Kementerian Pertahanan Filipina.

Dalam memperluas pasar internasional, khususnya di wilayah Asia Tenggara. PT PAL Indonesia (Persero) berperan aktif dalam pameran sekaligus konverensi di bidang industri pertahanan dan energi di Filipina, melalui program Philippines Marine Expo (Philmarine) 2019 yang diselenggarakan oleh Philippines Maritime Industry Authority.

New SSV PAL kepada Philippines Navy [rhk111]

Philmarine 2019 merupakan pameran internasional di bidang maritim, pembangunan kapal, teknologi minyak dan gas, industri berat serta industri penunjang. Diadakan dari Tanggal 18 – 20 Juni 2019 bertempat di SMX Convention Center Manila, Mall of Asia Complex, Pasay City, Philippines. Pembukaan acara Philmarine 2019 dihadiri langsung oleh The Deputy of Chief Staff, Armed Forces of The Philippines Vice Admiral Narcisco A. Vingston Jr.

Pada acara Philmarine 2019, PT PAL Indonesia (Persero) menampilkan beberapa produk unggulannya seperti New Version of Strategic Sealif Vessel, Landing Platform Dock, Offshore Platform Vessel, Kapal Selam Diesel Elektrik U209/1400 serta Barge Mounted Power Plant (BMPP). Direktur Utama PT PAL Indonesia (Persero) yang turut hadir di dalam Philmarine 2019 pada kesempatan pertama menyampaikan bahwa momentum tersebut harus dijadikan sebagai sarana memperkuat posisi PT PAL Indonesia (Persero) dalam memperluas pasar serta menunjukkan eksistensi PT PAL Indonesia (Persero) dalam penguasaan teknologi kapal perang di kancah internasional.

OPV PAL kepada Philippines Navy [rhk111]

Komunikasi dan kerjasama yang kuat antara PT PAL Indonesia (Persero) dalam mendukung program modernisasi alat utama persenjataan Filipina sudah terbangun sejak adanya pembangunan kapal perang berjenis Strategic Sealift Vessel (SSV); BRP Tarlac LD-601 yang telah diserahkan pada tahun 2016 dan BRP Davao Del Sur LD-602 yang telah diserahkan pada tahun 2017 dan menjadi Hak Kekayaan Intelektual yang terdaftar di Indonesia atas nama PT PAL Indonesia (Persero).

Dalam acara pameran kali ini PT PAL Indoneisa (Persero) menunjukkan salah satu inovasi produk unggulannya, dan menjadi bukti kesiapan PT PAL Indonesia (Persero) untuk selalu hadir mendukung program modernisasi system persenjataan dan alat pertahanan Pemerintah Filipina khususnya di Kementerian Pertahanan Filipina.

Kapal selam Nagapasa class [rhk111]

Landing Dock (LD) yang merupakan pengembangan dari produk sebelumnya Strategic Sealift Vessel (SSV) memiliki fungsi azasi sama yaitu, Militer dan Non-Militer; Operasi Militer di laut, Logistik serta sebagai Kapal Angkut.

Selain itu, kapal ini mampu membawa Tank dengan kapasitas 40 ton, serta memiliki landasan pendaratan yang dapat mengangkut 2 Helikopter di landasan dan 1 Helikopter di Hangar dengan kapasitas ukuran Helikopter 10 Ton. 4 kapal support; 2 jenis Kapal Pengangkut Pasukan Batalyon (LCU) yang berfungsi untuk mendaratkan prajurit saat melakukan operasi militer ke darat dan 2 kapal pengangkut pasukan patroli militer (RHIB) untuk misi patroli pengintaian di perairan.

Kemampuan lain dari kapal adalah dilengkapi dengan fasilitas support medis ini mampu menjalankan operasi kemanusian (non-militer) yang diemban. Adapun salah satu pengembangan teknis teknologi rancang bangun pada Landing Dock (LD) yang tidak ditemui di Strategic Sealift Vessel (SSV) adalah Provision Armament/persenjataan pada buritan kapal tepat di sisi port & straboard.

Produk unggulan tersebut diharapkan mampu memenuhi kebutuhan Alutsista Pemerintah Filipina serta meningkatkan kepercayaan diri dan profesionalisme Angkatan Laut Flipina di mata dunia.

  ★ PAL  

Jumat, 21 Juni 2019

TNI AU Diharapkan Cetak 52 Penerbang per Tahun

✈️ Alutsista Akan Tiba Tahun 2021✈️ Pesawat TNI AU [TNI AU]

Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU), Marsekal TNI Yuyu Sutisna, berharap TNI AU setiap tahun mampu mencetak minimal 52 penerbang. Hal itu untuk memenuhi kebutuhan seiring dengan penambahan alutsista.

"Saya berharap setiap tahun tak kurang dari 52 penerbang yang dicetak dari setiap angkatan," kata Yuyu di sela acara Tupdik dan Wisuda Sarjana Taruna Tk.IV 2019 Akademi Angkatan Udara (AAU) di Gedung Sabang Merauke (GSM) Kampus AAU, Yogyakarta, Kamis (20/6/2019).

Yuyu menjelaskan, kebutuhan penerbang TNI AU sudah hitung sampai renstra keempat yang akan dimulai tahun 2020-2024. "Saat ini berada di akhir renstra ketiga, tak hanya penerbang, tapi juga teknisi, pendukung, semuanya kita hitung," ujarnya.

"Dengan penambahan alutsista, banyak pengadaan alutsista di renstra ketiga ini, pesawat tempur, pesawat angkut, helikopter, rudal, pesawat tanpa awak, itu akan tiba mulai 2021 awal. Penambahan personel sudah kita perhitungkan," lanjutnya.

Yuyu menambahkan, terkait wisuda sarjana Taruna Tk IV ini, dia mengingatkan bahwa tantangan bagi TNI AU ke depan semakin kompleks seiring dengan perkembangan di bidang teknologi, sumber daya dan peralatan yang semakin canggih.

"Harus dijawab dengan kualitas pendidikan yang memadai. Sehingga alutsista bisa diawaki SDM yang memadai," kata Yuyu.

"Tantangan revolusi industri perlu diantispiasi dengan sebaik mungkin, terlebih AU, pesawat tempur sudah generasi terbaru, harus lebih meningkatkan kualitas pendidikan dan mengarahkan ke tantangan tersebut, buka lagi program yang normatif," sambungnya.

Dalam wisuda ini, AAU meluluskan 99 orang sarjana bergelar Sarjana Terapan Pertahanan dari 3 program studi, yakni studi Aeronautika Pertahanan, Elektronika Pertahanan, dan Teknik Manajemen Industri Pertahanan. Seluruhnya lulus dan 15 di antaranya berpredikat cumlaude.

"Lulusan tahun ini jauh lebih baik peningkatannya dibandingkan tahun-tahun lalu. Lulusan 2019 ini insyaallah dilantik bapak presiden menjadi letnan dua pada 16 Juli di Jakarta, mudah-mudahan mereka bisa mengisi organisasi di AU dan menjawab tantangan yang akan dihadapi AU ke depan," imbuhnya. (mbr/mbr)

  ✈️ detik  

Kamis, 20 Juni 2019

PT PAL Ikuti Gelaran Philmarine 2019

 SSV produk desain PT PAL

PT PAL mengikuti gelaran Philippines Marine Expo (Philmarine) 2019 yang diselenggarakan oleh Philippines Maritime Industry Authority.

Philmarine 2019 merupakan pameran internasional di bidang maritim, pembangunan kapal, teknologi minyak dan gas, industri berat serta industri penunjang.

Pameran ini diadakan pada 18-20 Juni 2019 bertempat di SMX Convention Center Manila, Mall of Asia Complex, Pasay City, Philippines.

Pembukaan acara Philmarine 2019 dihadiri langsung oleh The Deputy of Chief Staff, Armed Forces of The Philippines Vice Admiral Narcisco A. Vingston Jr.

Pada acara Philmarine 2019, PT PAL menampilkan beberapa produk unggulannya seperti New Version of Strategic Sealif Vessel, Landing Platform Dock, Offshore Platform Vessel, Kapal Selam Diesel Elektrik 1.1209/ 1400 serta Barge Mounted Power Plant (BMPP).

Direktur Utama PT PAL Budiman Saleh yang turut hadir di dalam Philmarine 2019 pada kesempatan pertama menyampaikan bahwa momentum tersebut harus dijadikan sebagai sarana memperkuat posisi PT PAL dalam memperluas pasar serta menunjukkan eksistensi PT PAL dalam penguasaan teknologi kapal perang di kancah internasional.

Komunikasi dan kerjasama yang kuat antara PT PAL Indonesia (Persero) dalam mendukung program modernisasi alat utama persenjataan Filipina sudah terbangun sejak adanya pembangunan kapal perang berjenis Strategic Sealift Vessel (SSV); BRP Tarlac LD – 601 yang telah diserahkan pada tahun 2016 dan BRP Davao Del Sur yang telah diserahkan pada tahun 2017. Dan ini telah menjadi Hak Kekayaan Intelektual yang terdaftar di Indonesia atas nama PT PAL Indonesia,” terang Budiman Saleh, Surabaya, Rabu (19/ 06/ 2019).

Dalam acara pameran kali ini PT PAL menunjukkan salah satu inovasi produk unggulannya, dan menjadi bukti kesiapan PT PAL untuk selalu hadir mendukung program modernisasi sistem persenjataan dan alat pertahanan Pemerintah Filipina khususnya di Kementerian Pertahanan Filipina.

Landing Dock (LD) yang merupakan pengembangan dari produk sebelumnya.

Strategic Sealift Vessel (SSV) memiliki fungsi azasi sama yaitu, militer dan non-militer; operasi militer di laut, logistik serta sebagai kapai angkut.

Selain itu, kapal ini mampu membawa tank dengan kapasitas 40 ton, serta memiliki landasan pendaratan yang dapat mengangkut 2 helikopter di landasan dan 1 helikopter di hanggar dengan kapasitas ukuran helikopter 10 ton.

Selain itu juga 4 kapal support; 2 jenis kapal pengangkut pasukan batalyon (LCU) yang berfungsi untuk mendaratkan prajurit saat melakukan operasi militer ke darat dan 2 kapal pengangkut pasukan patroli militer (RHIB) untuk misi patroli pengintaian di perairan.

Kemampuan lain dari kapal adalah dilengkapi dengan fasilitas support medis ini mampu menjalankan operasi kemanusian (non-militer) yang diemban.

Salah satu pengembangan teknis teknologi rancang bangun pada Landing Dock (LD) yang tidak ditemui di Strategic Sealift Vessel (SSV) adalah Provision Armament/ persenjataan pada buritan kapal tepat di sisi port & starboard,” terangnya.

Produk unggulan tersebut diharapkan mampu memenuhi kebutuhan Alutsista Pemerintah Filipina serta meningkatkan kepercayaan diri dan profesionalisme Angkatan.

  Kabar Bisnis  

Kemhan Dapat Tambahan Anggaran Rp 17,5 Triliun

Menjadi Rp 126,5 triliun untuk 2020 https://cdn.sindonews.net/webp/620/content/2019/06/19/14/1413011/kemhan-dapat-tambahan-anggaran-rp17-5-triliun-8vw.webpMenhan Ryamizard Ryacudu bersama Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto saat rapat kerja dengan Komisi I DPR RI. [Foto/SINDOnews] ♣

K
ementerian Pertahanan (Kemhan) bakal mendapatkan tambahan anggaran sekitar Rp 17,5 triliun. Kepastian itu didapatkan dalam rapat bersama Komisi I soal anggaran kerja tahun 2020 di Ruang Komisi I DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (19/6/2019).

Sekjen Kemhan Laksamana Muda TNI Agus Setiadji mengatakan, pagu indikatif 2020 sekitar Rp 126,5 triliun. Naik sekitar Rp 17,5 triliun dari 2019 sebesar Rp 108 triliun. ”Anggaran yang kita ajukan Rp 126,5 triliun untuk 2020, dan alhamdulillah disetujui oleh Komisi I,” ujar Agus Setiadji kepada wartawan usai rapat tertutup.

Agus mengatakan bahwa anggaran tersebut dialokasikan untuk Mabes TNI, Kemhan, dan tiga matra AD, AL dan AU. Salah satunya untuk pengadaan alat utama sistem persenjataan (alutsista), serta untuk kebutuhan bela negara. ”Kenaikan utama adalah untuk sumber daya manusia. Dalam hal ini juga untuk pendidikan latihan, kemudian alutsista, dan untuk di Kemhan otomatis sesuai prioritas kita adalah untuk bela negara,”paparnya.

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menambahkan, dari kenaikan anggaran sekitar Rp 17,5 triliun itu, sebesar Rp 1,9 triliun untuk pengembangan organisasi baru yaitu Koopsus TNI sebesar Rp 1,9 triliun. Sekitar Rp 3,4 triliun akan digunakan untuk modernisasi alutsista, nonalusista, sarana dan prasarana Matra Darat. Sedangkan untuk Angkatan Laut mendapatkan jatah Rp 2,8 triliun. ”Ini juga hal yang sama untuk modernisasi alutsista, nonalusista dan sarpras matralaut,” katanya.

Sementara untuk Angkatan Udara mendapatkan jatah Rp 3,9 triliun untuk merealisasikan alusista, nonalusista dan sarpras Matra Udara.

Jadi total Rp 17 triliun mudah-mudahan akan dibahas sesuai pagu indikatif nanti keluarnya untuk pembangunan khususnya adalah wilayah bagian timur,” katanya. (sco)

  sindonews  

Rabu, 19 Juni 2019

Jokowi Luncurkan Perpres Pengadaan Alat Pertahanan-Keamanan

Perpres Pengadaan Alat Pertahanan-Keamanan Jangka Panjang https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgeJAykI2aFeQluP1BGvvjsHaA0t9zVO8oxO5LbI4mfSYEG5DF1aHqdqKLLXM1G6KnlCPGIHL9fOt2ElNUkuIijY1P71gIc4exbiLZadSO5fJW4VSasKzSo-348DQ8Qmz4T2UPoewenbEo/s400/chris+cavas-2.pngJenis alutsista untuk kontrak jangka panjang ditetapkan oleh KKIP ♣

P
residen Jokowi telah menandatangani Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 27 Tahun 2019 tentang Syarat dan Tata Cara Pengadaan Alat Peralatan Pertahanan dan Keamanan Produk Industri Pertahanan dengan Kontrak Jangka Panjang.

Hal itu untuk melaksanakan ketentuan Pasal 44 ayat (4) Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2012 tentang Industri Pertahanan. Alat Peralatan Pertahanan dan Keamanan yang selanjutnya disebut Alpalhankam, menurut Perpres tersebut adalah segala alat perlengkapan untuk mendukung pertahanan negara serta keamanan dan ketertiban negara.

Disebutkan dalam Perpres tersebut, Industri Pertahanan menghasilkan Alpalhankam yang terdiri atas:

a. alat utama sistem senjata;
b. alat pendukung; dan
c. alat perlengkapan.

Pengadaan Alpalhankam sebagaimana dimaksud huruf a dilakukan dengan Kontrak Jangka Panjang,” bunyi Pasal 2 ayat (2) Perpres tersebut.

Sedangkan untuk pengadaan Alpalhankam sebagaimana dimaksud huruf b dan c, menurut Perpres ini, dilakukan dengan Kontrak Jangka Panjang jika memenuhi kriteria:

a. digunakan sebagai alat material khusus Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri); dan
b. digunakan sebagai alat utama dalam rangka melaksanakan tugas pokok kementerian dan/atau lembaga.

Jenis produk Alpalhankam yang dilakukan dengan Kontrak Jangka Panjang ditetapkan oleh Ketua KKIP (Komite Kebijakan Industri Pertahanan) dengan mempertimbangkan usulan pengguna melalui mekanisme pengambilan keputusan KKIP,” bunyi Pasal 2 ayat (4).

Selain Alpalhankam, menurut Perpres ini, pengadaan Alpalhankam dapat dilakukan dengan Kontrak Jangka Panjang sepanjang memenuhi kriteria:

a. proses produksi lebih dari 1 (satu) tahun;
b. memenuhi persyaratan operasional;
c. memiliki spesifikasi teknis sama selama kurun waktu 5 (lima) tahun atau lebih; dan/atau
d. bernilai strategis sesuai kebutuhan pengguna.

 Pengadaan 

Pengadaan Alpalhankam dengan Kontrak Jangka Panjang, menurut Perpres ini, harus memenuhi persyaratan:

a. tercantum dalam Rencana Induk Pemenuhan Kebutuhan Alpalhankam yang ditetapkan oleh Ketua KKIP;
b. dilakukan oleh Menteri (yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pertahanan), menteri, atau pimpinan lembaga; dan
c. dapat diproduksi oleh Industri Pertahanan.

Pengadaan Alpalhankam untuk pertahanan negara dilakukan oleh Menteri, pengadaan Alpalhankam untuk keamanan dan ketertiban masyarakat dilakukan oleh menteri, Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri), atau pimpinan lembaga sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan,” bunyi Pasal 5 ayat (2) Perpres ini.

Disebutkan dalam Perpres ini, pengadaan Alpalhankam dengan Kontrak Jangka Panjang dilakukan dalam bentuk:

a. pengadaan barang pemerintah; atau
b. penugasan pemerintah.

Pengadaan barang pemerintah sebagaimana dimaksud dengan huruf a dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Sementara penugasan pemerintah sebagaimana dimaksud dengan huruf b dapat digunakan untuk:

a. Alpalhankam dengan tingkat kerahasiaan tinggi;
b. penelitian dan pengembangan untuk prototipe Alpalhankam; dan/atau
c. tahap lanjutan dari prototipe untuk menghasilkan produk yang siap untuk diproduksi massal (first article)

 Alpalhankam 

Selanjutnya pengendalian dan pengawasan Pengadaan Alpalhankam dengan Kontrak Jangka Panjang, menurut Perpres ini, dilaksanakan oleh Ketua Harian KKIP, yang diatur dengan Peraturan Menteri.

Peraturan Presiden ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan,” bunyi Pasal 12 Peraturan Presiden Nomor 27 Tahun 2019, yang telah diundangkan oleh Menteri Hukum dan HAM Yasonna H. Laoly pada 2 Mei 2019 itu.

  Gesuri  

Jakarta Will Acquire Four CL-515s

Viking Air wins launch order for CL-515 water bomber https://www.flightglobal.com/assets/getasset.aspx?itemid=77929BillyPix ♣

V
iking Air has secured a launch order for its new-generation CL-515 water bomber from Indonesia, with a seven-unit deal that also includes a single modernised CL-415EAF.

Jakarta will acquire four CL-515s in a "first responder" multimission configuration, and two examples delivered in a configuration optimised for aerial firefighting missions. Deliveries are set for 2024. No value was disclosed for the transaction.

In addition, the agreement provides for the enhancement of a CL-215 to the new CL-415 Enhanced Aerial Firefighter standard.

Upgrade work is to be performed by Viking sister company Longview Aviation Services.

Although the agreement with Indonesia is a firm one, it still hinges on parent company Longview Aviation Capital approving the launch of production.

The CL-series programme was acquired by Longview from Bombardier in 2016.

"We are thrilled to welcome Indonesia as the first customer for this extraordinary aircraft," says David Curtis, chief executive of Longview Aviation Capital, describing the contract as a "major milestone" in bringing the twin-turboprop to market.

"The confidence of a sovereign government in our programme is matched by our own confidence in our ability to deliver this new aircraft platform to the world."

Curtis says it is nearing a decision on manufacturing and final assembly sites for the CL-515 and expects to "complete the remaining programme milestones in the near future".

  Flightglobal  

[World] Philippines Opens Landing Dock Acquisition Project

 SSV PT PAL

The Department of National Defense (DND) has released the invitation to bid for two units of landing docks for the Philippine Navy with approved budget for contract of PHP5,560,000,000.00.

The Philippine Navy is currently operating two Tarlac-class landing platform docks acquired under Armed Forces of the Philippines (AFP) Modernization Program First Horizon.

This new landing dock acquisition project is under the AFP Modernization Program Second Horizon.

“The DND/AFP, sealed bids for the Acquisition of Two (2) units New Construction Landing Docks Vessels with Four (4) units Landing Craft Utility (LCU) and Four (4) units Rigid Hull Inflatable Boat (RHIB) with Integrated Logistics Support (ILS) for the Philippine Navy. Delivery of Goods or the contract duration should not be later than 1,095 calendar days as per Bidding Documents. Similar contract shall refer to the construction and delivery of Military Vessel with a minimum gross tonnage of 7,000 tons,” the DND said in its invitation to bid.

“The Philippine Navy requires tie-up with local companies or shipyard so that a minimum of one (1) unit of the LD will be constructed in-country,” it added.

A pre-bid conference is set on June 20, 2019. The bid opening is scheduled on July 04, 2019.

  Mintfo  

Selasa, 18 Juni 2019

[Dunia] Turki Luncurkan Jet TF-X Generasi Ke-5

✈️ Alternatif Pengganti F-35 AS✈️ Model jet tempur TF-X generasi kelima Turki yang diluncurkan di Paris Air Show, Senin (17/6/2019). [Foto/Twitter/Valerie Insinna]

Turki membuat kejutan setelah dihambat Amerika Serikat (AS) untuk memperoleh pesawat jet tempur siluman F-35 Lockheed Martin. Kejutan tersebut adalah peluncuran model jet tempur generasi kelima buatan sendiri yang dijuluki jet tempur TF-X.

Pesawat TF-X diluncurkan Turki di Paris Air Show hari Senin. Pesawat jet tempur pribumi itu menjadi alternatif pengganti F-35 Lockheed Martin AS.

Perancang TF-X generasi kelima adalah Turkish Aerospace Industries (TAI), biro desain pesawat utama Turki.

Ankara sejatinya telah memesan 100 unit jet tempur F-35 dari AS. Namun, Washington baru-baru ini menangguhkan kesepakatan itu atas keberatannya yang berkelanjutan terhadap pembelian sistem pertahanan rudal S-400 Rusia oleh Ankara.

Di landasan pacu di Bandara Paris-Le Bourget, peluncuran dramatis itu menunjukkan kepada dunia sebuah pesawat tempur bermesin ganda dan canted-vertical-tail. Mengutip Military.com, Selasa (18/6/2019), pesawat jet tempur buatan Turki ini mirip F-35, tetapi badan pesawat lebih sempit dan sayap yang lebih lebar.

"Pada F-35, sebenarnya, perusahaan saya sedang membangun badan pusat," kata Presiden dan CEO TAI Temel Kotil pada upacara tersebut. Menurut data Defense News, TAI selama ini menjadi pemasok sekunder untuk kontraktor Northrop Grumman yang berpusat di AS, yang membangun mayoritas pesawat F-35.

"Jadi ini berarti, dalam hal pembuatan, Dirgantara Turki memiliki kekuatan yang cukup untuk membangun pesawat tempur ini," kata Kotil. “Mesin kami adalah tiruan, tetapi pada tahun 2023 akan ada mesin yang nyata, dan penerbangan pertama pada tahun 2025, dan (itu akan dalam) layanan pada tahun 2028," ujarnya.

TF-X dilaporkan memiliki kecepatan tertinggi Mach 2 dengan kisaran tempuh 600 mil, dan akan mampu mengangkat beban 60.000 pound saat lepas landas. Mesinnya, masing-masing akan memberikan jet tempur itu dengan daya dorong 20.000 pound yang membuatnya sebanding dengan F-35 Joint Strike Fighter.

BAE Systems, yang telah berkolaborasi dalam program jet tempur itu dengan TAI, mengatakan bahwa TF-X akan menjadi "petarung terbaik di Eropa" dan mampu membawa rudal Meteor air-to-air dalam jarak jauh yang sedang dikembangkan oleh pabrikan Eropa, MBDA.

Seorang pejabat Pentagon yang dihubungi oleh Defense News menolak mengomentari apakah TF-X mewakili langkah tegas Turki yang dihambat untuk membeli F-35 Lockheed Martin AS.

Para pemimpin pertahanan AS selama ini menyuarakan kekhawatiran bahwa jika Turki mengoperasikan F-35 dan sistem rudal S-400 bersama-sama, senjata pertahanan Rusia itu bisa mengungkap kelemahan dan kerentanan F-35.

Sebelumnya, Ankara juga menyatakan minatnya pada pesawat tempur generasi kelima lainnya, termasuk Su-57 Rusia dan pesawat tempur FC-31 China. (mas)

  ✈️ sindonews  

Senin, 17 Juni 2019

Cope West 2019 di Manado

✈️ TNI AU kerahkan 7 F16Meningkatkan profesionalisme prajurit angkatan udara, sekaligus memperkokoh persahabatan dua negara yang telah terjalin selama 70 tahun, menjadi tujuan TNI AU dan Angkatan Udara Amerika Serikat (United States Air Force-USAF) menggelar latihan bersama (latma), di Lanud Sam Ratulangi (Sri) Manado, Sulawesi Utara.

Latma bersandi “Cope West 2019” ini dibuka secara resmi dengan upacara militer dan bertindak selaku inspektur upacara (Irup) Komandan Wing Udara 3 Lanud Iswahjudi Kolonel Pnb M. Satriyo Utomo, yang didampingi Vice Commander 35th Fighter Wing, Colonel Paul Donald Kirmis selaku Exercise Director dari TNI AU dan USAF, Senin (17/6/2019).

Kolonel Pnb M. Satriyo dalam sambutannya menyampaikan latihan ini memberikan kesempatan bagi kedua angkatan udara untuk meningkatkan kemampuan dan profesionalitas personel, baik TNI AU maupun USAF yang terlibat dalam latihan ini.

Yang terpenting adalah untuk mempererat hubungan bilateral, tidak hanya antara kedua angkatan udara, tetapi juga antara kedua negara, yang akan sangat berguna bagi kita di masa yang akan datang,” ujar Danwing 3.

Pada kesempatan ini Danwing 3 juga mengingatkan agar seluruh peserta latihan selalu mengedepankan keselamatan terbang dan kerja (lambangja) sehingga seluruh latihan dapat berjalan dengan aman dan lancar.

Senada dengan Danwing 3, Colonel Paul D. Kirmis juga mengatakan bahwa latihan ini akan memberikan kesempatan untuk memperkuat persahabatan yang sudah ada seraya mengasah kemampuan dan keterampilan personel yang terlibat.

Kami semua sangat bersemangat untuk melaksanakan latihan ini. Bersama kita akan mendorong keamanan, stabilitas dan kemakmuran di seluruh wilayah Indo-Pasifik,” ujarnya.

Selain melibatkan 13 pesawat tempur dari TNI AU dan USAF, Cope West 2019 juga didukung hampir 300 personel dari kedua Angkatan Udara.

TNI AU mengerahkan 7 pesawat tempur F-16 dari Skadron Udara 3 Lanud Iswahjudi Madiun sementara USAF mengerahkan 6 pesawat dari 14th Fighter Squadron yang berpangkalan di Misawa Jepang.

Hadir dalam pembukaan latihan, Duta Besar AS untuk Indonesia YM. Joseph R. Donovan Jr., Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey, S.E., Pangdam XIII/Merdeka, Kapolda Sulut, Danlanud Iswahjudi, Danlantamal VIII, Danrem 131/Santiago, jajaran Forkopimda Sulut, Paban III/Lat Sopsau, Danlanud Samratulangi serta pejabat TNI-Polri wilayah Manado lainnya.

  ✈️ TNI AU  

Minggu, 16 Juni 2019

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...