Sabtu, 09 Maret 2024

[Video] Ujicoba Rantis B6 & Magna 4x4

 Diposkan Ardian Channel  

Rantis APC B6 dan MAGNA buatan lokal RAD (Ralika Armored Defense).

 Berikut video dari Youtube : 


  ♘ Youtube  

Jumat, 08 Maret 2024

Menhan Prabowo Menerima Kunjungan Dubes Iran untuk Indonesia

 Bahas Pengembangan Teknologi Pertahanan 
https://www.kemhan.go.id/wp-content/uploads/2024/03/1709902728900-768x512.jpg(Kemhan)

M
enteri Pertahanan RI Prabowo Subianto menerima kunjungan kehormatan (courtesy call) Duta Besar (Dubes) Iran untuk Indonesia H.E. Mr. Mohammad Boroujerdi di Kantor Kemhan, Jakarta, Jumat (8/3).

Di awal pertemuan, Menhan Prabowo menyampaikan ucapan selamat kepada Mohammad Boroujerdi atas pengangkatan sebagai Duta Besar Iran yang baru. “Saya yakin Yang Mulia akan memainkan peran penting dalam meningkatkan kerja sama bilateral kedua negara. Kami berkomitmen untuk bekerja sama dalam mencapai tujuan kita bersama,” tegas Menhan.

Iran merupakan negara yang berpengaruh di kawasan dengan pengembangan teknologi modern dan kemampuan mandiri dalam Alutsista. Untuk itu dengan kemampuan teknologi maju yang dimiliki Iran, Menhan Prabowo berharap Indonesia dapat saling berkolaborasi dalam pengembangan teknologi di masa depan. Hal ini akan berdampak pada pencapaian kemandirian yang lebih besar, khususnya di bidang teknologi pertahanan.

Dalam kesempatan ini, Iran telah menawarkan beasiswa untuk satu mahasiswa pada program doktoral bidang pertahanan dan riset di Universitas Pertahanan Nasional Iran pada tahun akademik 2024-2025. Hal ini menjadi peluang bagi Perwira TNI dalam memahami langsung doktrin, strategi, dan teknologi militer Iran.

Selain itu beberapa peluang kerja sama yang memungkinkan antara lain, pertukaran kunjungan personel militer dan kolaborasi di bidang kesehatan militer seperti pertukaran tenaga medis, pelatihan bersama, dan pendidikan bagi tenaga medis.

Turut hadir mendampingi Menhan dalam pertemuan bilateral yaitu Dirjen Strahan Kemhan dan Kabaranahan Kemhan. (Biro Humas Setjen Kemhan)

  ★ Kemhan  

Indonesia Segera Salurkan Bantuan ke Gaza Lewat Udara

 Pemerintah Indonesia terus berkomitmen dalam memberikan dukungan kepada rakyat Palestina. Dengan bantuan ini, Indonesia berharap dapat meringankan beban yang dihadapi oleh masyarakat di Gaza.(Istimewa) ✈️

Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa pemerintah Indonesia akan segera mengirimkan bantuan kemanusiaan kepada warga Palestina di Gaza. Bantuan tersebut akan disalurkan dengan pesawat Hercules melalui jalur udara.

Pernyataan tersebut disampaikan Presiden Jokowi dalam keterangannya kepada awak media usai meresmikan pelaksanaan Inpres Jalan Daerah (IJD) di Kabupaten Madiun, Provinsi Jawa Timur, Jumat, 8 Maret 2024.

Kita tadi melihat peragaan ngedrop bantuan yang akan kita segera lakukan di Gaza karena Indonesia merupakan salah satu negara yang diberi kesempatan untuk bisa memberikan bantuan ke Gaza, ke rakyat Palestina dengan lewat udara karena lewat darat sudah sulit,” ujar Presiden.

Sebelumnya, Presiden Jokowi meninjau langsung simulasi pengiriman bantuan tersebut di Pangkalan TNI AU Iswahjudi, Kabupaten Magetan. Dalam simulasi tersebut, sejumlah pesawat Hercules dan helikopter melakukan aksi melepas heli box dari ketinggian tertentu.

Tadi kita coba terlebih dahulu kira-kira akan seperti apa dengan menggunakan pesawat Hercules dan ini akan segera kita bawa bantuan ke Gaza dan di-drop dari udara dengan pesawat Hercules kita. Tadi sudah disimulasi dan saya melihat hasilnya baik,” imbuh Kepala Negara.

Pemerintah Indonesia terus berkomitmen dalam memberikan dukungan kepada rakyat Palestina. Dengan bantuan ini, Indonesia berharap dapat meringankan beban yang dihadapi oleh masyarakat di Gaza. (BPMI Setpres)


  🪂
Presiden  

[Video] MBT T-72B3 Rusia Bikin Tank Utama Ukraina dari AS Babak Belur

Disiarkan VIVA.co.id
K
ementerian Pertahanan Rusia mengatakan dalam laporan perang bahwa prajuritnya terus menyerang pasukan aktif dan peralatan tentara Ukraina ke berbagai arah, termasuk wilayah Avdiivka.

Serangan ini menghancurkan tank tempur utama, Abrams yang disediakan oleh Amerika Serikat (AS) untuk tentara Ukraina.

 Berikut dari Youtube : 
 

  Youtube  

Kamis, 07 Maret 2024

[Video] Kostrad Terbesar & Terkuat

 Diposkan Penerangan Kostrad 


  🎥 Youtube 

Menhan Prabowo Menerima Kunjungan Dubes Korea

 Perdalam Kerja Sama dan Tingkatkan Kapabilitas Pertahanan 
https://www.kemhan.go.id/wp-content/uploads/2024/03/Korsel-3-768x512.jpg(kemhan)

M
enteri Pertahanan RI Prabowo Subianto menerima kunjungan Duta Besar (Dubes) Korea Selatan H.E Mr. Lee Sang-Deok, di Kemhan, Jakarta, Rabu (6/3).

Menhan Prabowo menyambut baik kehadiran Dubes Korea Selatan dan menekankan pentingnya memperkuat hubungan antara Indonesia dan Korea Selatan dalam bidang pertahanan.

Menhan juga menegaskan komitmen Indonesia untuk memperdalam kerja sama bilateral guna meningkatkan kapabilitas pertahanan kedua negara.

Kami berkomitmen menjajaki peluang untuk memperkuat kolaborasi dan terbuka untuk bekerja sama dalam hal transfer teknologi. Hal ini tentunya akan berdampak pada peningkatan kapabilitas pertahanan ke depan yang lebih baik,” ungkap Menhan.

Selain itu, Menhan juga menyampaikan penghargaan yang sebesar-besarnya atas kontribusi Korea Selatan yang sangat berharga terhadap proyek pertahanan bersama Indonesia.

Ke depan, saya berharap upaya kita di masa depan tidak hanya memprioritaskan kualitas tetapi juga teknologi mutakhir dan transfer pengetahuan,” sambung Menhan Prabowo. (Biro Humas Setjen Kemhan)

  ★ Kemhan  

Kasal Tinjau Pembangunan Kapal Perang Patroli Cepat 60

⚓ Di PT. Caputra Mitra Sejati, Banten(Dispenal)

TNI Angkatan Laut akan kembali menambah kekuatan Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista) berupa dua unit Kapal Perang Patroli Cepat (PC) 60 Meter melalui Satuan Tugas Proyek Pengadaan Dalam Negeri (Satgas Yekda DN) Kapal PC 60 yang ditinjau langsung oleh Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal), Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali di Galangan PT. Caputra Mitra Sejati (CMS), Serang, Banten, Selasa (05/03).

Peninjauan ini diawali dengan sambutan oleh Direktur Utama PT. CMS Kriss Pramono yang dilanjutkan paparan fasilitas galangan oleh Project Leader, M.Ghufron dan safety induction oleh Manager HSE PT CMS, Ambar Setyowati, serta paparan laporan kemajuan pembangunan Kapal PC 60 oleh Dansatgas, Kolonel Laut (P) Sigit Pujiman Catur Ap., M. Tr. Hanla., M.M. yang menyampaikan bahwa pembangunan PC 60 ini berjalan dengan baik ditandai dengan hasil pencapaian progress riil sebesar 76,67% dari perencanaan sesuai kontrak sebesar 75,42% sehingga memperoleh nilai deviasi positif pembangunan sebesar 1,25%.

Dalam kegiatan tersebut, Kasal menyebutkan bahwa dengan kunjungan kerja ini, dapat ditunjukkan secara langsung pembangunan Kapal PC 60, selain itu Kasal juga menyampaikan terima kasih atas progress yang sudah diberikan kepada TNI AL.

"Terima kasih kepada PT. Caputra Mitra Sejati yang dengan baik memproduksi, kunker ini bertujuan untuk melihat proyek kita PC 60 M, semoga kerja sama ini berjalan dengan baik dan dapat ditingkatkan sehingga bisa mendukung produksi Alutsista TNI AL", ujar Kasal.

Seusai menerima paparan, Kasal melanjutkan kegiatan dengan melaksanakan peninjauan langsung ke workshop tempat produksi Kapal PC 60 untuk mengetahui proses pembuatan, melihat fasilitas pendukung yang terdiri dari ruang kelas pelatihan dan messing bagi calon pengawak (Cawak) kapal PC 60.

Kapal yang memiliki panjang 61,20 M, lebar 8,5 M dan tinggi 4,95 M ini dipersenjatai dengan 1 X Mer 40 mm Marlin ILOS dan 2 X Senjata Metraliur 12,7 mm. Kapal PC 60 ini akan diluncurkan pada bulan Mei 2024 dan direncanakan rampung pada November 2024 mendatang. Sebelumnya, PT CMS juga memproduksi Alutsista Kapal Perang TNI Angkatan Laut yang meliputi KRI Cakalang-852, KRI Kurau-856, KRI Albakora-867, KRI Bubara-868, KRI Gulamah-869, KRI Posepa-870, KRI Escolar-871, KRI Dorang-874 dan KRI Bawal-875.

Turut hadir dalam peninjauan tersebut diantaranya Wakasal, Irjenal, Asrena Kasal, Aslog Kasal, Askomlek Kasal, Danlantamal III Jakarta, Kadislaikmatal, Kadiskomlekal, dan Kadisadal, serta Danlanal Banten.
 

  💂 TNI  

Rabu, 06 Maret 2024

[Video] Momen Helikopter Perang TNI AD Gelar Latihan di Pegunungan Sanghyang Cipatat

 Liputan Kompas https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg8-O2eNO53B9OZ3e8d70WXri_yd8-yPYlxhvnmkI84nshLKEs8vW4VdjrQlkwRaEJE20FZWgjZJTIiVKc8x7tt1mrhiFPPU0HBFdHP_uiXIVjo2Kh2hu462CTrvKCtW2HZZzJC4cCNdNLsqz-3oAP3neBSy_g9h2Vdx8fSTtFrJOKpF8KlNLls1HDXE-HV/s750/65e6b0b6797cc.jpgHelikopter Apache TNI AD (Kompas)

Sebanyak 8 helikopter perang mengudara di atas langit perbukitan Gunung Sanghyang, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, Selasa (5/3/2024).

Dalam latihan pertempuran prajurit TNI di pegunungan karst itu, lima helikopter menjadi kendaraan perang. Sedangkan tiga unit lainnya menjadi helikopter serbu.

Ada pula satu unit yang difungsikan menjadi helikopter evakuasi dan pemadam kebakaran.

Helikopter itu membidik target yang berada di tengah hutan di badan gunung dengan menembakkan roket yang dikendalikan oleh Prajurit Korps Penerbangan Angkatan Darat (Penerbad).

 Berikut video dari Youtube : 


  ✪ Youtube 

Super Hercules A-1343 Sukses Melaksanakan Uji Pendaratan di Bandara Wamena

 Misi Papua Super Hercules A-1343 TNI AU (Dispenau) ✈️

Pesawat C-130 Tipe J Super Hercules A-1343 TNI Angkatan Udara, sukses melaksanakan uji pendaratan di Bandara Wamena, Jayawijaya, Papua, Minggu (3/3/2024).

Pesawat C-130J Super Hercules yang diawaki oleh Letkol Pnb Alfonsus Fatma Astana Duta S.E., menempuh Rute penerbangan dari Timika ke Wamena.

Pesawat tersebut berhasil mendarat dengan aman dan selamat di Bandara Wamena, kemudian kembali ke Timika pada hari yang sama.

Sebelum melaksanakan uji pendaratan, Panglima Komando Operasi Udara (Pangkoopsud) III Marsda TNI Benny Arfan, M.MP., MMDS., MSS.. memimpin briefing penerbangan di Ruang Operasi Lanud Yohanis Kapiyau (YKU) Timika.

Dalam kesempatan tersebut, Pangkoopsud III menyampaikan bahwa kehadiran pesawat angkut TNI AU di Papua, khususnya di Wamena, sangat diharapkan oleh Pemerintah Daerah dalam mendukung program pemenuhan logistik dan meningkatkan roda perekonomian daerah.
 

 
TNI AU  

[Global] Kapal China Tabrak dan Tembaki Kapal Filipina

 Di Laut China Selatan 
https://awsimages.detik.net.id/visual/2024/03/05/laut-china-selatan-pcg-via-reuters-4_169.png?w=800&q=90Penjaga pantai Filipina menuturkan kapal penjaga pantai China dan sejumlah kapal lain melakukan "manuver dan pemblokiran berbahaya" yang menyebabkan tabrakan. (PCG via Reuters)

F
ilipina pada Selasa (5/3/2024) mengatakan, kapal-kapal Penjaga Pantai China menyebabkan dua tabrakan dengan kapal-kapal Filipina dan menembaki sebuah kapal dengan meriam air.

Filipina menyebut tindakan awak kapal China tersebut menyebabkan empat awak kapal mereka terluka dalam sebuah misi pengisian bahan bakar di Laut China Selatan.

Insiden ini terjadi di perairan sekitar Second Thomas Shoal di Kepulauan Spratly di mana kedua negara memiliki klaim maritim yang diperebutkan.

"Kapal-kapal Penjaga Pantai China dan Milisi Maritim China mengganggu, memblokir, mengerahkan meriam air, dan melakukan manuver berbahaya dalam upaya lain untuk secara ilegal menghalangi atau menghalangi misi pasokan dan rotasi rutin," jelas gugus tugas pemerintah Filipina dalam sebuah pernyataan, dikutip dari AFP.

Sementara itu, Pasukan Penjaga Pantai China menjelaskan, bahwa pihaknya "mengambil tindakan pengendalian" terhadap "gangguan ilegal" kapal-kapal Filipina di perairan sekitar Terumbu Karang Ren'ai di Kepulauan Nansha, China. Itu adalah nama China untuk kawanan karang dan Kepulauan Spratly.

BRP Sindangan, bersama dengan kapal sejenisnya, telah dikerahkan untuk mendukung kapal sewaan militer Unaizah 4 Mei dan Unaizah 1 Mei yang membawa tentara pengganti dan perbekalan ke Second Thomas Shoal.

Itu adalah tempat pasukan Filipina ditempatkan di atas kapal angkatan laut Filipina yang sedang berlabuh, yaitu BRP Sierra Madre.

"Empat awak kapal Unaizah 4 Mei terluka ketika dua kapal Pasukan Penjaga Pantai China secara bersamaan menembakkan meriam air ke arah kapal tersebut, menghancurkan kaca depan kapal," ungkap Gugus Tugas Nasional untuk Laut Filipina Barat dalam sebuah pernyataan.

Dikatakan bahwa sebuah kapal Penjaga Pantai China juga menyebabkan "tabrakan kecil" dengan Unaizah 4 Mei, yang berbalik kembali ke pantai tanpa mengirimkan kargonya.

Sebelumnya di pagi hari, gugus tugas menambahkan, sebuah kapal Penjaga Pantai China menyebabkan "tabrakan kecil" terpisah dengan salah satu kapal Penjaga Pantai Filipina yang mengawal kapal-kapal pasokan.

Juru bicara Pasukan Penjaga Pantai China Gan Yu menuduh kapal Pasukan Penjaga Pantai Filipina "dengan sengaja" menabrak kapal China, menyebabkan "goresan kecil".

Unaizah 1 Mei dapat menurunkan perbekalannya, yang menjadi andalan pasukan di BRP Sierra Madre untuk kelangsungan hidup mereka.

China mengeklaim hampir seluruh Laut China Selatan, mengesampingkan klaim-klaim yang bersaing dari sejumlah negara Asia Tenggara dan keputusan internasional yang telah menyatakan bahwa pendiriannya tidak berdasar.

Insiden ini terjadi sehari setelah Menteri Luar Negeri Filipina Enrique Manalo meminta China untuk berhenti menganggu mereka ketika ia membela strategi Manila dalam mempublikasikan manuver-manuver China di Laut China Selatan.

Presiden Filipina Ferdinand Marcos juga bersikap sama ketika ia tampil pada Senin (4/3/2024) malam di sebuah acara yang diselenggarakan oleh sebuah lembaga pemikir Australia.

"Kami tidak akan pernah menyerahkan satu inci persegi pun wilayah kami dan yurisdiksi maritim kami," katanya di sela-sela KTT ASEAN di Melbourne.

  ★ Kompas  

Selasa, 05 Maret 2024

Pesawat Hawk 109/209 Menolak Tua!

✈ Hawk TNI AU

MEDIO Februari kemarin TNI AU dan TNI AL melaksanakan latihan bersama di Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) I. Pada latihan tersebut TNI AU mengerahkan dua pesawat Hawk 109/209 milik Skadron Udara I Wing Udara 7 Lanud Supadio dan TNI AL mengandalkan KRI John Lie-358.

Berdasar skenario latihan yang bertajuk Air Joining Procedure (AJP), dua pesawat Hawk TNI AU melaksanakan prosedur pengenalan berhasil diidentifikasi radar udara AWS-9 KRI John Lie-358 sebelum akhirnya melaksanakan prosedur penggabungan.

Selanjutnya, dua pesawat Hawk melaksanakan simulasi penyerangan udara ke permukaan terhadap KRI John Lie-358, yang diikuti aksi self-defense kapal korvet tersebut dengan menggunakan meriam Oto Melara 76 mm, Oerlikon 30 mm, dan Mitraliur 12,7 mm. Dua pesawat Hawk TNI AU kemudian melaksanakan taktik ofensif terhadap kapal perang sekaligus melatih manuver penghindaran dari serangan balasan.

Untuk diketahui, latihan ini merupakan pelaksanaan perintah Pangkoarmada I untuk meningkatkan profesionalisme prajurit dan kemampuan unsur gelar operasi TNI yang responsif dan integratif dalam melaksanakan operasi pengamanan ALKI I dengan alutsista TNI yang modern dan adaptif dalam merespons segala ancaman yang mungkin terjadi, baik di masa damai maupun di masa perang.

Sekilas, latihan interoperabilitas di antara unsur kekuatan TNI AL dan TNI sebagai latihan biasa. Namun di balik itu, ada pemandangan yang sebenarnya Istimewa, yaitu bagaimana pesawat Hawk 109/209 masih survive dan mampu mengemban misi menjawab dinamika tantangan yang sangat progresif dan membutuhkan teknologi militer teranyar.

Realitas tersebut tentu serta-merta mengulik pertanyaan bagaimana pesawat tua tersebut masih menjadi andalan TNI AU untuk menjaga dirgantara Indonesia? Apakah pesawat buatan British Aerospace (BAE) itu mampu menghadapi dinamika tantangan yang mutlak mensyaratkan dukungan state of the art teknologi militer? Atau apakah TNI AU terpaksa masih mengandalkan pesawat tersebut karena pesawat teranyar yang dibeli, yakni Rafale masih butuh waktu lama untuk tiba di Tanah Air.

Cercaan pertanyaan itu wajar karena pesawat Hawk 109/209 sudah menjadi tulang punggung kekuatan TNI AU sejak 1996. Kala itu total TNI AU membeli 8 Hawk 109 dan 16 Hawk 209 yang diterima antara 1996 hingga 1997. Pada 1980, TNI AU menambah sejumlah varian Hawk Mk 53. Pembelian pesawat jenis ini antara lain untuk mengemban misi air superiority dan ground attack, terutama untuk Hawk Mk 209 yang merupakan varian single seater.

Pertanyaan juga patut disampaikan karena sejumlah insinden yang dialami. Pada 2012 misalnya, pesawat Hawk 200 Skuadron 12 TNI AU Rusmin Nuryadin mengalami kecelakaan saat melakukan latihan rutin. Bersyukur pilot Letnan Pnb Reza selamat setelah berhasil keluar dengan kursi pelontar (eject seat). Masih di Riau, pada 15 Juni 2020 pesawat Hawk 109 celaka dalam pendaratan usai latihan. Sang pilot, Lettu Pnb Apriyanto Ismail selamat dengan cara yang sama.

Saat itu pesawat yang relatif masih berusia muda diduga celaka karena masalah perawatan. Di usia jelang 30 tahun, risiko operasi pesawat Hawk 109/209 sudah pasti semakin tinggi. Pemerintah tentu menyadari kondisi tersebut. Karena itu, wacana penggantian pesawat tersebut sudah menyeruak beberapa tahun jelang pesawat Hawk 109/209 menginjak usia 25 tahun.

Rencananya, penggantian armada Hawk 109/209 yang bermarkas di dua skadron operasional TNI AU tersebut akan dilaksanakan secara bertahap pada pelaksanaan Rencana Strategis (Renstra) TNI AU ke-4 periode 2020-2024. Hal ini pun sudah masuk dalam pengajuan pemenuhan kebutuhan pokok minimal (MEF) Tahap IV untuk periode yang sama. Pembelian Rafale dan F-15 EX menjadi opsi penggantinya.

 Membangun Interoperabilitas dan NCW
Dari latihan bersama TNI AL-TNI AU yang melibatkan pesawat Hawk 109/209 dengan KRI John Lie-358, maka fokus utama yang diuji kapasitasnya adalah kemampuan melakukan interoperabilitas. Prasyarat demikian bisa terwujud di antaranya karena sistem avionik yang dimiliki, termasuk oleh Hawk 109/209, memiliki kapasitas untuk tugas tersebut.

Dengan demikian, alutsista yang terlibat dalam latihan, simulasi tempur atau bahkan dalam peperangan bisa melakukan koordinasi atau satu komando dalam melaksanakan misi. Berdasar definisi, interoperabilitas dimaknai sebagai kemampuan dari sebuah blockchain untuk dapat berkomunikasi, berinteraksi, dan berbagi informasi dengan sistem eksternal.

Dalam dunia blockchain, kebanyakan blockchain lebih mirip sebuah sistem tertutup daripada sistem terbuka yang bisa berinteraksi dengan leluasa. Interoperabilitas adalah masalah besar karena pengguna akan sulit memindahkan aset ke ekosistem lain.

Ketua Bidang Ketahanan Informasi Desk Cyberspace Nasional (DCN) Kemenkopolhukam dan tulisan bertajuk ‘’Meraih Interoperabilitas TNI AU, Sebuah Pendekatan Ilmiah Sederhana’’ menyebut interoperabilitas sering dikaitkan dengan sistem informasi dan komunikasi yang digunakan dalam operasi udara mandiri atau operasi gabungan dengan matra lain.

Dipaparkan, dengan avionik berbasis komputer, maka pesawat dapat dianalogkan sebagai komputer mandiri di angkasa. Bila operasi melibatkan dua atau lebih pesawat, maka pembentukan saluran komunikasi untuk pertukaran data pesawat yang terbang diibaratkan sebagai jaringan komputer. Jaringan akan semakin besar jika terhubung dengan stasiun bumi, laut ataupun luar angkasa. Konsep ini yang lazim disebut network-centric: system of system yang terhubung menjadi satu.

Dalam dunia militer, network-centric dikembangkan menjadi network-centric warfare (NCW) atau peperangan jaringan terpusat. Komputer direpresentasikan berbagai alutsista yang terhubung menjadi satu membentuk jaringan besar dalam rangka peperangan. Dalam konsep NCW, setiap alutsista adalah adalah simpul mandiri yang berkemampuan mengolah informasi dan bertukar data satu sama lain. Kemampuan tersebut akan menghadirkan sinkronisasi, kecepatan komando dan kendali, serta tempo operasi.

TNI menyadari pentingnya mewujudkan interoperabilitas untuk setiap alutsista digunakan, baik di lingkup antar-kesatuan ataupun melibatkan seluruh matra. Dalam artikel ‘’NCW sebagai Upaya Transformasi Perang TNI’’ tulisan Thomas Andrew yang dimuat di Jurnal Defendonesia yang dipublikasikan Lembaga Kajian Pertahanan Strategis (Keris) pada medio 2021 terungkap bahwa konsep NCW sudah menjadi perhatian serius sejak kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Perhatian kian serius diberikan pada periode selanjutnya.

Peningkatan kapasitas interoperabilitas dimulai sejak latihan militer 2018, dengan mengembangkan sistem C4 (communication, command, control, computer) yang berbasis satelit. Selanjutnya, Latihan Gabungan “Angkasa Yudha” 2019 TNI melakukan serangkaian uji coba. Tercatat pada momen Korps Marinir berperan sebagai unit tempur utama, sedangkan TNI AU menggunakan drone untuk peran ISR (intelligence, surveillance, and reconnaissance).

Dalam latihan ini juga, TNI AU melakukan simulasi serangan SEAD dengan menggunakan empat pesawat F-16, yang berperan sebagai penyerang situs radar, dan dua pesawat Su27. Untuk memperkuat infrastruktur, pada akhir 2019 TNI telah mendirikan Komando Gabungan Wilayah (Kogabwilhan) yang mengoordinasikan tiga matra (darat, laut, dan udara) dengan arah agar bisa menerjukan mereka dengan cepat dan fleksibel ke wilayah yang mengalami eskalasi.

Kendati berbagai upaya sudah disiapkan, TNI masih terkendala beberapa kekurangan, seperti keterbatasan kapasitas SDM, penggunaan senjata dari beragam produsen karena berdampak tidak bisa singkron. Contoh kongkretnya pesawat F-16 tidak bisa berbagi informasi dengan Su-27, karena sistem link berbeda dan tidak bisa disinkronisasi. Padahal NCW mengharuskan setiap unit militer saling terhubung dalam satu sistem.

 Peningkatan Sistem Avionik dan Mesin
Dari fakta yang ada, TNI sudah menunjukkan keseriusan meningkatan kapasitas interoperobilitas di semua matra, dengan berbagai cara mulai dari peningkatan sistem, SDM, infrastruktur dan menguji cobanya dalam bentuk latihan gabungan tiga matra TNI.

Untuk sistem komunikasi misalnya, PT LEN telah bekerja sama dengan Rohde & Schwarz untuk membuat sistem komunikasi. Secara khusus untuk Hawk 100/200 TNI AU, TNI AU telah melakukan modernisasi. Program dimaksud dilakukan PT Infoglobal Teknologi Semesta bekerja sama dengan BAE Systems.

Dalam kerja sama yang diteken di gelaran Indo Defence Expo & Forum 2022 pada 3 November 2022 di JIEXPO Kemayoran Jakarta, Infoglobal akan menerima dukungan teknis dan materil untuk mendukung upgrade pesawat Hawk Mk 109 TNI-AU. Adapun perjanjian ini mencakup overhaul komponen utama dan penyediaan data interface pada sistem avionik existing bersama dengan layanan reach back ke tim teknis yang berbasis di Inggris.

Melalui kerja sama tersebut akan dicapai transfer of technology (ToT) untuk mendukung percepatan pengembangan sistem asli yang akan menjadi inti sistem pesawat Hawk Mk 109 baru. BAE System berharap perjanjian ini dapat menyediakan data yang diperlukan Infoglobal untuk mengembangkan avionik pesawat Hawk 100/200 dan memperpanjang umur pesawat hingga ke dekade berikutnya.

Selain modernisasi sistem avionik yang mengarah pada hadirnya kemampuan interoperabilitas, mustahil pesawat Hawk 100/200 bisa melakukan misi secara maksimal bila tidak ada peremajaan dan pemeliharaan mesin. Untuk mesin, juga dipercayakan kepada PT Infoglobal. Perusahaan yang berbasis di Surabaya ini merangkul PT Nusantara Turbin dan Propulsi (NTP) untuk melakukan reverse engineering engine adour MK-871 Hawk 109/209.

TNI AU juga konsisten melakukan perawatan rutin. Misalnya jika pesawat ringan tersebut telah melaksanakan 2.000 jam terbang, makan akan menjalani pemeliharaan major servicing. Tugas ini dilakukan Satuan Pemeliharaan 32 (Sathar 32), satuan pelaksana di bawah Depo Pemeliharaan 30 (Depohar 30) Lanud Abdulrachman Saleh Malang. Kesatuan sama juga mendapat tugas pemeliharaan Super Tucano dan Cassa C-212.

Latihan Air Joining Procedure (AJP) bersama KRI John Lie-358 menunjukkan pesawat Hawk 100/200 masih layak diandalkan mengawal wilayah udara NKRI. Sebagai bukti, dalam latihan tersebut dua pesawat Hawk 100/200 berhasil melaksanakan prosedur pengenalan yang berhasil diidentifikasi oleh radar udara AWS-9 KRI John Lie-358 sebelum akhirnya melaksanakan prosedur penggabungan.

Bahkan kemudian dua pesawat yang dilibatkan melaksanakan simulasi penyerangan udara ke permukaan terhadap KRI John Lie-358. Hal tersebut menjadi bukti kapasitas pesawat Hawk 100/200 melaksanakan taktik ofensif terhadap kapal perang di laut bebas dan bermanuver menghindari serangan balasan unsur kapal permukaan.

Kondisi pesawat Hawk 100/200 yang masih prima dan mampu mengikuti tantangan jaman serta merta mengingatkan peran krusial yang pernah diembannya. Peristiwa monumental diukirnya pada 1 September 1999 saat Hawk 209 meng-intersep penerbangan ilegal F-18 Hornet Australia saat tengah melakukan misi patroli di langit Kupang.

Bahkan saat itu dua pesawat TNI AU yang dipiloti Kapten Azhar 'Gundala' Aditama dengan nomor seri Hawk Mk 209 single-seat TT-1207, dan Henri Alfiandi dengan callsign 'Tucano' dengan Anton 'Tomcat' Mengko di Hawk Mk 109 TL-0501 berkursi ganda, sempat menanjak ke ketinggian 28.000 kaki untuk duel udara. Walaupun lawannya F-18 Hornet, Hawk 209 mampu mengunci F-18 dan bersiap menembakkan rudal udara ke udara AIM-9 Sidewinder ke Hornet. Akibatnya pesawat Australia langsung ngacir.

Kendati modernisasi mampu memperpanjang usia hingga sepuluh tahun ke depan, tentu TNI AU tidak bisa berharap lebih pada pesawat Hawk 100/200. Apalagi untuk berhadapan dengan pesawat tempur generasi lebih anyar, yakni generasi 4.5 atau bahkan generasi 5.

Namun paling tidak, pesawat tersebut masih layak dan memenuhi standar ukuran pesawat modern – yang didukung kemampuan interoperabilitas untuk membantu melakukan tugas patroli udara. Karena secara faktual jumlah pesawat tempur TNI AU masih terbatas dan belum hadirnya pesawat tempur teranyar yang dibeli pemerintah. (*/hdr)
 

 
sindonews  

Senin, 04 Maret 2024

TNI AL dan TNI AU Tingkatkan Latihan Interoperability Antar Matra

⚓️ Di Perairan ALKI I (Koarmada I)

Dalam meningkatkan kemampuan dan profesionalisme serta interoperabality antar matra, 3 unsur gelar Koarmada I dan 3 Pesud Hawk 109/209 TNI AU melaksanakan latihan kerja sama taktis di perairan Alur Laut Kepulauan Indonesia I (ALKI I).

KRI Wiratno-379 (KRI WIR-379), KRI Surik-645 (KRI SUR-645), dan KRI John Lie-358 (KRI JOL-358) bertindak sebagai Air Control Unit (ACU) dalam pengendalian unsur-unsur pesawat udara TNI AU yang dikerahkan sebagai unsur pemukul dalam mendukung tugas pokok unsur kapal permukaan.

Beberapa serial latihan yang dilaksanakan yaitu, Air Joining Procedure (AJP) dilaksanakan oleh KRI John Lie-358 sebagai awal dalam menerima tugas dan tanggung jawab sebagai ACU dari Pangkalan TNI AU Roesmin Nurjadin (Lanud RSN) Pekanbaru.

Pesud Hawk 109/209 TNI AU melaksanakan prosedur identifikasi yang dideteksi oleh KRI JOL-358 dengan menggunakan radar udara AWS-9 dan untuk selanjutnya bergabung dengan konvoi KRI.

KRI John Lie-358 melaksanakan Air Joining Procedure (AJP) diawali dengan menerima tugas dan tanggung jawab sebagai ACU dari Lanud RSN Pekanbaru. Selanjutnya pesud Hawk melaksanakan prosedur identifikasi yang dideteksi oleh radar udara AWS-9 milik kapal MRLF ini sebelum akhirnya bergabung dengan konvoi KRI.

Pada serial Air Defense Exercise (ADEX), KRI Wiratno-379 sebagai pengendali latihan peperangan anti udara, mengisyaratkan kepada seluruh unsur KRI untuk melaksanakan aksi self defense menggunakan senjata anti-udara yang dimiliki, di mana Pesud Hawk 109/209 TNI AU disimulasikan sebagai kontak udara musuh.

Kegiatan latihan ini juga sebagai bentuk kehadiran nyata TNI dalam menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia baik di laut maupun udara.

  ⚓️
Koarmada I 

Mengenal P2 Tiger 4x4

 Rantis Lapis Baja Terbaru Kopasgat  P2 Tiger APC PT SSE (Medef)

K
omando Pasukan Gerak Cepat (d/h Paskhas) TNI AU memperkaya arsenalnya dengan kehadiran yang menarik dan unik: P2 Tiger 4x4, rantis lapis baja lokal yang memukau.

Selain Tugasanda Turangga 4x4, P2 Tiger juga menjadi pilihan yang tak kalah menarik bagi segmen rantis lapis baja APC.

 Keunikan Desain dan Identitas 
P2 Tiger 4x4, diproduksi oleh PT Sentra Surya Ekajaya (SSE), mengusung keunikan dalam desainnya.

Meskipun berbeda dengan P2 Commando, namun P2 Tiger memiliki kemiripan dengan Turangga 4x4, terutama dalam kapasitasnya yang mampu membawa 10 pasukan serta dilengkapi dengan kontrol senjata remote control weapon system (RCWS) untuk senapan mesin berat kaliber 12,7 mm.

 Dibangun dari Sasis Rantis Kamaz Rusia 
Yang membuat P2 Tiger semakin istimewa adalah penggunaan sasis rantis Kamaz buatan Rusia dalam konstruksinya. Dengan ini, kehandalan dan ketangguhan P2 Tiger semakin teruji.

 Standar Proteksi yang Tinggi 
P2 Tiger 4x4 menawarkan standar proteksi tinggi dengan memenuhi standar STANAG 4569 level 1.

Ini berarti rantis ini mampu menahan terjangan proyektil kaliber 5,56 mm dan 7,62 mm NATO, menjadikannya pilihan ideal untuk berbagai misi termasuk penyerangan, pengintaian, patroli jarak jauh, dan penyelamatan VVIP.

 Performa Mesin dan Teknologi Canggih 
Ditenagai oleh mesin diesel V8 cylinder turbo charged berkapasitas 10.857 cc, P2 Tiger memiliki power output mencapai 260 hp pada 2.000 rpm, dengan peak torque mencapai 1080 Nm pada 2.000 rpm.

Sistem kemudi menggunakan power steering dengan hydraulic, sementara transmisinya mengadopsi sistem manual dengan 6 tingkat percepatan maju dan 1 mundur.

Teknologi CTIS (central tyre inflation system) memberikan kemampuan untuk mengatur tekanan angin pada tiap ban secara otomatis, memastikan traksi optimal di berbagai medan.

 Dimensi dan Kemampuan Taktis 
Dengan panjang 6,75 meter, lebar 2,5 meter, dan tinggi 2,6 meter, P2 Tiger memiliki wheelbase sepanjang 4,18 meter dan ground clearance mencapai 380 mm.

Beratnya mencapai 10.500 kg (normal) dan 12.500 kg (berat penuh), membuatnya dapat dengan mudah dimuat dalam ruang kargo pesawat sekelas C-130 Hercules.

P2 Tiger 4x4 merupakan pilihan yang menarik dan unik bagi Kopasgat dalam memperkuat kemampuan operasionalnya.

Dengan kombinasi desain yang tangguh, standar proteksi tinggi, performa mesin yang handal, dan teknologi canggih, P2 Tiger siap menjawab berbagai tantangan di medan tempur modern. ***

 
Palpos  
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...