Sabtu, 05 Februari 2022

[Teror] Seorang Prajurit TNI Luka Ditembak KST

Di Intan Jaya PapuaPrajurit TNI di Intan Jaya, Papua, tertembak KKB. (Foto: dok. Istimewa)

Seorang prajurit TNI, Prada Giyade Ramadhani Fattah, terkena luka tembak oleh kelompok separatis teroris (KST). Giyade tertembak saat menjaga Pos Titigi Kampung Titigi, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua.

Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Aqsha Erlangga mengatakan insiden itu terjadi pada pagi hari tadi, pukul 08.30 WIT, Sabtu (5/2/2022). Personel Satgas Kodim Yonif PR 328/DGH itu akhirnya langsung dilakukan evakuasi.

"Setelah ada informasi penembakan yang dilakukan KST, kemudian dua tim beranggotakan personel Satgas Kodim Yonif PR 328/DGH dari Pos Mamba tiba di Koramil 1705-08/Sugapa untuk melakukan evakuasi," ujar Aqsha.

Setiba di Koramil 1705-08/Sugapa, tim evakuasi kemudian menuju Pos Titigi untuk membantu proses evakuasi menuju Pos Kotis Mamba. Evakuasi saat itu dibantu dengan heli TNI AU Caracal dan Penerbad Bell-412EP yang diterbangkan dari hanggar Bandara Mozes Kilangin, Timika.

Setiba di Bandara Bilorai Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, korban selanjutnya diterbangkan menuju Kabupaten Timika. Prajurit tersebut mendapatkan perawatan intensif di RSUD Kabupaten Mimika.

"Pukul 14.00 WIT, heli TNI AU yang mengevakuasi tiba di helipad Lanud Y Kapiyau Timika. Kemudian korban luka tembak segera dibawa menuju RSUD Kabupaten Mimika menggunakan ambulans untuk mendapat perawatan lebih intensif," ujarnya.

Aqsha menjelaskan luka tembak yang mengenai prajurit TNI tersebut terdapat pada bagian pangkal paha kaki kanan, yang tembus ke belakang. Giyade diketahui masih dalam kondisi sadar.

"Mohon doanya semoga Prada Giyade Ramadhani segera pulih dan dapat bertugas kembali," katanya.

  💂 detik  

[Global] Korea Selatan Akan Serahkan Korvet Pohang Class ke FilipinaTahun Ini

⚓ Merupakan yang kedua setelah Filipina memesan 2 korvet baru dari Korea SelatanPohang Class Korea Selatan [ROKN]

Korea Selatan akan menyerahkan korvet kelas Pohang ke Filipina tahun ini, kata Menteri Pertahanan Delfin Lorenzana, dalam meningkatkan kemampuan negara itu untuk melakukan patroli maritim di sekitar kepulauan yang luas itu.

Itu bergantung pada pesanan kami dua korvet dari mereka,” kata Lorenzana kepada Inquirer.net, merujuk pada kontrak senilai 28 miliar dolar yang ditandatangani dengan Hyundai Heavy Industries (HHI) Korea Selatan pada bulan Desember untuk pembangunan dua korvet untuk Angkatan Laut Filipina.

Lorenzana mengatakan dia berharap kapal itu akan dikirimkan "sebelum 30 Juni", tanggal berakhirnya masa jabatan enam tahun Presiden Rodrigo Duterte.

Ada hal-hal yang harus dilakukan oleh Korea seperti melakukan perbaikan, melepas peralatan yang tidak termasuk, membuat kapal laik laut, melatih kru. Kemudian surat-suratnya,” katanya.

Inquirer.net sebelumnya melaporkan bahwa delegasi Angkatan Laut Filipina melakukan inspeksi visual bersama di Korea Selatan pada November tahun lalu untuk potensi transfer korvet kelas Pohang ROKS Andong (PCC-771) yang dinonaktifkan, yang melayani Angkatan Laut Republik Korea selama 32 tahun.

Ini akan menjadi korvet kelas Pohang kedua dari Seoul. Pada tahun 2019, Korea Selatan menyumbangkan ROKS Chungju (PCC-762), sekarang disebut BRP Conrado Yap (PS-39).

Dua korvet pesanan Filipina dengan berat 3.100 ton yang akan datang, merupakan desain HDC-3100 HHI, berukuran panjang 116m dan lebar 14,8m. Kecepatan tertinggi mereka adalah 25 knot dengan jangkauan 4.500 mil laut.

HHI mengatakan kapal akan dilengkapi dengan radar active electronically scaned array (AESA) yang dapat meningkatkan kemampuan deteksi anti-pesawat, rudal anti-kapal, dan sistem peluncuran vertikal, dan akan dikirimkan pada tahun 2025.

HHI juga membangun dua frigat multi-peran kelas Rizal yang sekarang digunakan Angkatan Laut Filipina dalam kesepakatan senilai P 16 miliar pada 2016.
 

  🔅
Inquirer  

KSAL Akan Hapus 9 Kapal Angkut Tank Tua

 Berusia 40 TahunIlustrasi LST TNI AL [TNI AL]

Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono akan menghapus 9 kapal angkut tank atau Landing Ship Tank (LST) yang berusia 40 tahun. Penghapusan kapal itu dilakukan secara bertahap.

Yudo mengatakan, rencana penghapusan kapal-kapal tersebut, bukan hal yang mendadak, sebab telah dimulai sejak 2014 lalu.

"Kita akan menghapus 9 kapal amfibi kapal angkut tank atau landing ship tank. Itu sudah direncanakan sejak tahun 2014, sehingga sekarang ini secara bertahap kapal-kapal LST kita yang sudah berusia 40 tahun sudah dihapus," ungkap Yudo, Rabu (2/2/2022).

Yudo menjelaskan, terkini sudah ada empat kapal angkut tank yang sudah dihapus. Dengan demikian, lanjut dia, masih terdapat 5 kapal lagi yang berproses untuk dihapus.

"Sekarang ini sudah ada 4 yang dihapus. Masih ada 5 lagi dan ini secara bertahap ya akan dihapus," ujarnya.

Yudo menuturkan, ketika pihaknya menghapus 9 kapal, maka akan datang pula 9 kapal baru. Dia memastikan, 9 kapal pengganti itu sudah ada.

"Sudah dibangun, sudah jadi. Tinggal dua yang belum jadi di PT DRU Lampung. Nanti dalam tahun 2022 ini jadi, sehingga begitu yang 9 ini dihapus tentunya 9 akan ada gantinya," tuturnya.

Sebelumnya dalam rapat kerja bersama Komisi I DPR RI dan Menhan Prabowo Subianto, Yudo meninta persetujuan penjualan 2 KRI, yaitu KRI Teluk Mandar 513 dan KRI Teluk Penyu 514 yang sudah tidak layak lagi kondisinya.

Dua kapal perang itu bahkan sudah diistirahatkan sejak 4 tahun lalu, meski persetujuannya baru keluar 15 Desember 2021. Sejauh ini TNI AL sudah mengajukan pengapusan 22 KRI. Keberadaannya sangat mengganggu operasional dermaga karena lebih didahulukan kapal-kapal yang siap beroperasi.
 

  sindonews  

[Global] Göker 35mm Sistem Senjata Serbaguna

   Produk Aselsan 
https://www.indomiliter.com/wp-content/uploads/2022/02/aselsans-goker-weapon-system-is-ready-for-duty-0-dBM4clEU-1.jpgGöker kaliber 35 mm menyerupai sistem senjata Oerlikon Skyshield Mk II [ist]

Göker
adalah Sistem Senjata Single Barrel 35mm yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan pertahanan udara dan darat dengan ketinggian sangat rendah, untuk digunakan di fasilitas tetap dan area perbatasan.

Dengan amunisi ATOM (air burst ammunition) kaliber 35mm sebagai pengganda daya, ia memiliki kapasitas efisiensi tinggi terhadap target udara yang sangat rendah (UAV, helikopter) dan target darat.

Göker 35mm mengadopsi sistem pengawasan elektro-optik independen, kemampuan perintah jarak jauh, sistem ini menciptakan solusi sistem yang holistik dan hemat biaya.


https://www.indomiliter.com/wp-content/uploads/2022/02/aselsans-goker-weapon-system-is-ready-for-duty-1-yuagB2Wk-1.jpgUjicoba sistem senjata Göker 35mm

Spesifikasi senjata serbaguna Göker 35mm :

🪁 Penggunaan serbaguna meliputi pertahanan darat maupun udara.

🪁 Deteksi target dan pelacakan presisi dengan sistem yang stabil dan independen.

🪁 Deteksi/pelacakan yang dapat disesuaikan dan kecepatan tembak senjata (60-550 tembakan/menit) sesuai dengan target yang ditetapkan.

🪁 Menggunakan  amunisi 35mm yang berbeda (TP-T, HEI, ATOM, ATOM-AntiUAV) yang hemat biaya.

🪁 Sudut elevasi senjata mulai dari 35 sampai +95 derajat.

  ⍣
Garuda Militer  

Jumat, 04 Februari 2022

Kapal Bakamla RI-Jepang Latihan Bersama di Perairan Utara Nongsa

 Gelar latihan bersama Passing Exercise Latihan PASSEX Bakamla RI dan Japan Coast Guard [Bakamla RI]

Kapal Bakamla RI KN Pulau Dana-323 gelar latihan bersama dengan Kapal Japan Coast Guard Echigo PLH 08, di perairan Utara Nongsa, Pulau Bintan, Batam, Kamis (3/2).

Passing Exercise (Passex) merupakan sarana peningkatkan kemampuan personel Bakamla RI maupun Japan Coast Guard dalam mengawali kapal guna menunjang tugas kamla.

Komandan KN. Pulau Dana-323 Letkol Bakamla Hananto Widhi Nugroho memimpin langsung jalannya latihan bersama ini.

Adapun pelaksanaan latihan Passex meliputi Serial Latihan Commcheck (Radio Check), Combined Exercise (melaksanakan penghentian kapal perompak), photo session dan farewell (melaksanakan peran parade untuk penghormatan).

Kasubdit Perencanaan Latihan Bakamla RI Kolonel Bakamla Dudik Kuswoyo yang turut onboard di KN Pulau Dana-323 mengatakan pelaksanaan latihan ini diharapkan dapat mempererat hubungan bilateral antara Japan Coast Guard dengan Bakamla RI dan secara luas antara Indonesia dengan Japan.

Turut serta dalam kegiatan ini yakni Kasubdit Dukungan Latihan Bakamla RI Kolonel Bakamla Ade Prasetia dan Kasi Latihan Operasi Udara Maritim Bakaml RI Letkol Bakamla Sahlani.

  ★
Elshinta  

Tantangan dan Program Prioritas Holding Defend ID

 Siap Ciptakan Ekosistem Industri Pertahanan yang Kuat Radar GCI kerjasama LEN dan indhan lainnya [LEN]

Peraturan Pemerintah No. 5 Tahun 2022 sebagai landasan dasar pembentukan Holding BUMN Industri Pertahanan (Indhan) telah resmi ditandatangani Presiden RI Joko Widodo pada tanggal 12 Januari lalu. Holding BUMN Indhan dengan nama Defend ID terdiri dari PT Len Industri (Persero) sebagai induk holding, PT Dirgantara Indonesia, PT PAL Indonesia, PT Pindad dan PT Dahana.

Bagi semua anggota Defend ID, pembentukan holding akan meningkatkan kemampuan finansial dan akses pendanaan. Holding juga akan meningkatkan skala bisnis di level regional dan internasional, termasuk meningkatkan bargaining power dalam kerjasama dan alih-teknologi, serta mempercepat penguasaan teknologi melalui kolaborasi dalam membangun produk bersama yang berteknologi khusus dan tinggi berbasis dual use of technology (pertahanan dan non-pertahanan).” kata Direktur Utama PT Len Industri (Persero), Bobby Rasyidin yang dikutip INDUSTRY.co.id, Jumat (4/2/2022).

Bagi Kementerian Pertahanan dan TNI, pembentukan holding akan memberi keuntungan berupa kesesuaian produk alat peralatan pertahanan dan keamanan (alpalhankam) dengan kebutuhan militer, pelayanan yang lebih baik dari sisi kualitas produk, serta dapat menjamin kemudahan perawatan dan pemeliharaan alpalhankam dalam negeri.

Kuncinya, semua unsur industri pertahanan nasional harus dapat saling mendukung satu sama lain, baik BUMN maupun swasta. Kolaborasi dan keterkaitan antar lembaga stakeholder yang kuat merupakan prasyarat untuk menciptakan ekosistem industri pertahanan nasional yang kuat, mandiri dan sehat,” sambung Bobby.

CN 235 NG MPA varian baru PTDI [jetphotos]

Meningkatkan kontribusi nasional dan bersaing di level internasional merupakan 2 tantangan utama dan target Holding BUMN Indhan Defend ID ke depan.

Berdasarkan prognosa, kinerja kelima BUMN Indhan pada akhir tahun 2021 meraup total pendapatan sebesar Rp 15,98 triliun (pertahanan dan non-pertahanan). Sebesar Rp 7,98 triliun berasal dari sektor pertahanan atau 19% penyerapan terhadap anggaran alpalhankam tahun 2021.

Pencapaian tersebut meningkat dari total pendapatan tahun 2020 yang tercatat sebesar Rp 12 triliun (pertahanan dan non-pertahanan) atau sebesar Rp 5,8 triliun dari sektor pertahanan atau 16% penyerapan terhadap anggaran alpalhankam tahun 2020.

Sementara itu, prognosa total aset Defend ID di akhir tahun 2021 sebesar Rp 36,04 triliun dan ditargetkan tumbuh menjadi Rp 39,88 triliun di tahun 2022.

Kinerja tahun 2020 belum dapat membawa Defend ID masuk dalam daftar Top 100 Global Defence Company di tahun 2021. Di tahun 2022 ini, pendapatan konsolidasi ditargetkan bisa mencapai Rp 20,87 triliun atau Rp 11 triliun di antaranya dari sektor pertahanan.

629 TOK, KCR 60 produk PAL [TNI AL]

Jika itu tercapai maka diprediksi Defend ID dapat merangsek ke Top 90 Global Defence Company dengan asumsi pendapatan perusahan lain tidak berubah.

"Kondisi saat ini antara lain dipengaruhi oleh keterbatasan pembiayaan modal kerja dan investasi, keterbatasan kontrak jangka panjang 5 hingga 10 tahun, ekosistem industri pertahanan dan pengadaan yang belum sepenuhnya terintegrasi, serta rasio TKDN dan anggaran R&D yang perlu semakin ditingkatkan", jelas Bobby.

Sementara itu, di level internasional, Holding BUMN Indhan dituntut dapat meningkatkan bargaining position dengan mitra asing dan meningkatkan kerjasama dengan berbagai skema, seperti join production, join investment, join development, join marketing, join operation dan skema bisnis lainya yang saling menguntungkan.

Holding Defend ID akan menjalankan setidaknya 10 prioritas, yaitu business development melalui global partnership, pengembangan bisnis Maintenance, Repair & Overhaul (MRO), integrasi matra, digitalisasi dan implementasi ERP, restrukturisasi financial & liabilities management, streamlining Anak Perusahaan, implementasi shared service untuk seluruh anggota holding, melakukan riset dan inovasi bersama melalui pendirian IDMRI (Indonesia Defence & Manufacturing Reseach Institute), optimalisasi sumber daya manusia, mengintegrasikan ekosistem dan supply chain industri pertahanan melalui kerja sama dengan seluruh industri pertahanan baik di tier 2, 3 dan 4, serta melakukan peningkatan TKDN untuk berbagai produk ungggulan Holding BUMN Indhan.

Menurut Bobby, holding dapat meminimalisir terjadinya tumpang tindih produk antar anggota Defend ID. Len sebagai induk holding berperan mewujudkan interoperability atau mengintegrasikan elektronik 3 matra TNI baik darat, laut, maupun udara.

Medium tank Harimau kerjasama Pindad dan FNSS [FNSS]

Len fokus pada platform dan MRO yang menjadi penentu superioritas alat utama sistem persenjataan (alutsista), dan terintegrasinya berbagai sistem pertahanan nasional (Network Centric Warfare) dengan radar pertahanan dan penginderaan bawah air sebagai program prioritasnya.

Dirgantara Indonesia (DI) fokus pada pengembangan platform matra udara dan MRO dengan pesawat tempur, rudal, dan drone sebagai program prioritasnya.

PAL Indonesia fokus pada pengembangan platform matra laut dan MRO dengan kapal selam sebagai program prioritasnya.

Pindad fokus pada pengembangan platform matra darat dan MRO serta penyediaan senjata dan munisi dengan medium tank dan roket sebagai program prioritasnya.

Dahana fokus pada pengembangan produk energetic materials atau bahan peledak untuk seluruh matra dengan propelan sebagai program prioritasnya.

  ♔
Industry  

Indonesia Akan Memiliki Angkatan Laut Terkuat di Asia Tenggara Dalam Satu Dekade

⚓️ Modernisasi dengan 50 kapal perang termasuk peningkatan dengan kapal perang jenis Destroyers Sebuah fregat FREMM, TNI-AL membeli 6 kapal sebagai bagian dari program modernisasi. [Foto c/o Angkatan Laut Italia]

Menteri Pertahanan Indonesia Prabowo Subianto memiliki rencana untuk memperkuat kekuatan militer dan terus membangun kemampuannya.

Menteri Subianto mengatakan bahwa Angkatan Laut Indonesia (TNI-AL) akan memiliki 50 kapal perang yang siap tempur dan menjadikannya sebagai angkatan laut terkuat di Asia Tenggara.

Ini akan tergantung pada dukungan berkelanjutan Pemerintah Indonesia untuk mendanai Kementerian Pertahanan (MOD), yang telah menerima anggaran tertinggi untuk tahun anggaran 2022 mencapai IRP 133,9 triliun (US$ 9,33 miliar).

Ilustrasi AH 140 {Babcock]

MOD berencana untuk memulai pengadaan beberapa kapal perang dalam 24 bulan ke depan, dan telah mendapat lampu hijau dari Presiden Indonesia Joko Widodo dan Kementerian Keuangan Indonesia.

Saat ini MOD telah mengkonfirmasi akuisisi 2 fregat Arrowhead 140 dari Inggris, 6 fregat FREMM baru dan 2 fregat Maestrale class yang diperbaharui dari Italia, sementara juga dalam diskusi untuk pengadaan 8 fregat Mogami class dari Jepang.

Ini akan menggantikan 5 fregat Ahmad Yani class yang sudah tua, sekaligus melengkapi 2 fregat Martadinata class yang digunakan TNI-AL.

Rencana juga sedang dilakukan untuk pengadaan jenis kapal perusak (Destroyers) dan korvet serta kapal selam tambahan.

Kamis, 03 Februari 2022

Pembentukan Koarmada RI Untuk Hadapi Situasi di LCS

Diremikan KSAL Ilustrasi KRI TNI AL ⚓️

Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono menyebutkan, pembentukan Komando Armada RI yang baru diresmikannya itu untuk menghadapi tantangan dan ancaman di perairan Indonesia, termasuk situasi di Laut China Selatan (LCS).

"Sudah bukan rahasia lagi bahwa situasi di LCS itu akan menjadi tantangan kita bersama. Saya kira ini sudah paham semuanya lah, bukan rahasia lagi," kata Kasal usai meresmikan pembentukan Koarmada RI di Dermaga Koarmada I Pondok Dayung, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis.

Menurut dia, pembentukan Koarmada RI sangat diperlukan karena ada beberapa wilayah "trouble spot" di wilayah barat, antara lain Laut Natuna, Selat Malaka, Selat Singapura, serta perbatasan dengan India.

"Dan di timur ada di Ambalat, Pasifik, kemudian di Laut Arafuru. Sehingga dengan adanya berbagai tantangan-tantangan ini Koarmada RI dibentuk," jelas Yudo.

Yudo mengatakan, Koarmada RI merupakan Komando Utama Operasional yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Panglima TNI dan Komando Utama Pembinaan yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kasal yang dibentuk berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 66 tahun 2019 dan Peraturan Panglima TNI Nomor 23 tahun 2021 serta Peraturan Kepala Staf Angkatan Laut Nomor 3 tahun 2022.

Kasal juga mengukuhkan dan mengambil sumpah Laksamana Madya (Laksdya) TNI Agung Prasetiawan sebagai Panglima Koarmada RI yang pertama.

Pelantikan tersebut dilakukan berdasarkan keputusan Panglima TNI Nomor Keputusan 66/I/2022 tanggal 21 Januari 2022 tentang Pemberhentian dari dan Pengangkatan Dalam Jabatan di Lingkungan TNI.

Dalam melaksanakan fungsi organisasi, kata dia, Pangkoarmada RI dibantu oleh Kepala Staf yang mengkoordinasikan tugas-tugas unsur pembantu pimpinan yang terdiri dari Inspektur, Kapok Sahli dan para Asisten, serta unsur pelayanan dan unsur badan pelaksana.

Sedangkan unsur pelaksana operasi dan pembinaan, Pangkoarmada RI membawahi Pangkoarmada I, Pangkoarmada II Pangkoarmada III, Dankoopskasel (satuan kapal selam), Dankoppeba, Dankolat, Dansatud, Dansatmar serta Dandenintel.

Sebagai kotama operasional dan pembinaan, yang wilayah kerjanya terbentang dari dari Sabang sampai Merauke dan dari Miangas hingga Pulau Rote, Koarmada RI memiliki tiga Koarmada yang bertanggung jawab membina dan mengoperasionalkan Sistem Senjata Armada Terpadu (SSAT) yang terdiri dari kapal perang (KRI), pesawat udara, Marinir dan pangkalan.

Komando Armada I yang berkedudukan di Jakarta dipimpin oleh Laksamana Muda TNI Arsyad Abdullah bertanggung jawab atas pembinaan dan operasional komandonya diwilayah Perairan Barat Indonesia yang terbentang dari Utara ke Selatan yang ditandai oleh garis imajiner yang membelah Kalimantan Bagian Barat hingga Cirebon.

Komando Armada Il yang berkedudukan di Surabaya dipimpin oleh Laksamana Muda TNI Iwan Isnurwanto bertanggung jawab atas pembinaan dan operasional komandonya diwilayah Perairan Bagian Tengah Indonesia yang ditandai oleh garis imajiner berbatasan dengan wilayah kerja Koarmada I di sebelah barat dan garis imajiner yang terbentang dari Utara ke Selatan di ALKI III.

Komando Armada III yang berkedudukan di Sorong dipimpin Laksamana Muda TNI Irvansyah bertanggung jawab atas pembinaan dan operasional komandonya di wilayah Perairan Timur Indonesia yang sebelah baratnya ditandai oleh garis imajiner yang berbatasan dengan wilayah kerja Koarmada II di ALKI III.

Dalam aspek operasional ketiga Koarmada ini membawahi Gugus Tempur Laut dan Gugus Keamanan Laut, sedangkan dalam aspek pembinaan membawahi Lantamal, Lanal, Satuan Kapal yang terdiri dari Satuan Kapal Eskorta, Satuan Kapal Selam, Satuan Kapal Amfibi, Satuan Kapal Cepat, Satuan Kapal Ranjau, dan Satuan Kapal Bantu.

Sedangkan Satuan Kapal Patroli berada di bawah jajaran Lantamal. Ketiga Koarmada ini juga membawahi Satuan Udara, Satuan Marinir dan Komando Latihan serta Denintel.

  ⚓️ antara  

Sekilas CN 235 Next G

  🛩 Varian baru PTDI CN-235-220MPA-AX2349 Next G [Akang Aviation])

PT Dirgantara Indonesia (PTDI) telah mngujicoba terbangkan pesawat CN 235 Next G tahun lalu.

Dari Akang Aviation ditampilkan pesawat CN-235-220MPA AX-2349 terbang perdana.

PTDI telah mengembangkan varian CN235 next generation (Next G). Dimana kapasitas penumpang akan dinaikkan jumlahnya.

Selain itu pesawat CN235 Next G ini menggunakan sistem navigasi dan komunikasi digital dan glass cockpit technology. Sudah digita, tidak analog.

Harga CN235 sangat variatif. Minimal US$ 28 juta. Itu sangat basic sedangkan untuk yang kompleks bisa US$ 55 juta.

Mengenai spesifikasi dan performanya, CN235-220 buatan PTDI dibekali dua mesin turboprop General Electric CT7-9C, masing-masing berdaya 1.750 SHP, dengan empat bilah baling-baling Hamilton standar HS 14 RF-21.

Kecepatan terbang maksimumnya mencapai 450 km/jam, ketinggian terbang hingga 7.600 m dan jangkauan operasi sejauh 4.355 km.

  🛩
Indonesia Teknologi  

TNI AL Akan Survei Kapal Perang Korvet Korea Selatan

⚓ Rencananya dihibahkan sebanyak 3 unitKapal Korvet Pohang class Korsel [ROKN]

Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono mengatakan rencana jajaran TNI Angkatan Laut akan melakukan survei terhadap kapal perang kelas korvet yang rencananya dihibahkan Angkatan Laut Korea Selatan.

Yudo mengatakan sebelum melakukan survei tersebut, Kementerian Pertahanan akan membentuk tim meninjau langsung kondisi kapal tersebut.

Ia mengatakan TNI AL juga telah menerima surat dari Kementerian Pertahanan yang pada pokoknya akan melibatkan TNI AL dalam survei tersebut.

"Kemarin (Kementerian Pertahanam) sudah membuat surat ke kita untuk melibatkan angkatan laut untuk meninjau sebagai tim anggota ke sana. Nanti dari tim ini yang akan menilai kapal ini kira-kira layak atau tidak untuk kita terima dengan kondisi yang ada saat ini," kata Yudo di Mabesal Cilangkap Jakarta Timur pada Rabu (2/2/2022).

Yudo mengatakan sejumlah tim survei tersebut akan menilai sejumlah hal di antaranya usia kapal.

"Kalau nanti tidak memungkinkan dan kondisinya sudah tidak meungkinkan ataupun lifetime-nya begitu diberikan kepada kita, hanya berapa tahun, tidak memungkinkan, ya tentunya akan kita laporkan hasilnya peninjauan tersebut," kata dia.

Diberitakan sebelumnya Yudo mengungkapkan bahwa TNI AL akan menyambut kedatangan kapal korvet Angkatan Laut Korea di Indonesia.

Yudo mengatakan siap bekerjasama dalam melaksanakan latihan, operasi maupun pengecekan terhadap kapal tersebut yang rencananya akan dihibahkan ke Indonesia.

Hal tersebut disampaikannya saat melaksanakan pertemuan secara online dengan KSAL Korea Selatan Admiral Kim Jung-Soo di Rupim KSAL Gedung Utama Mabesal, Cilangkap Jakarta Timur pada Rabu (19/1/2022).

"Saya berterima kasih dan mengapresiasi atas perhatian Korea yang berencana untuk menghibahkan 3 kapal perang korvetnya untuk memperkuat TNI AL yang merupakan satuan kapal khusus dari Korea," kata Yudo dalam keterangan resmi Dinas Penerangan TNI AL pada Kamis (20/1/2022).

Korvet Angkatan Laut Korea Selatan [ROKN]

Dalam pertemuan tersebut dibahas juga kerja sama berbagai bidang antar angkatan laut kedua negara Asia itu.

Yudo menyampaikan terima kasih atas undangan Vicon Courtesy Call Kim ke TNI AL untuk membahas berbagai hal penting terkait kerja sama kedua Angkatan Laut yang perlu ditingkatkan lagi ke depan di berbagai bidang terutama bidang operasi dan latihan termasuk teknologi kapal selam.

Ia mengatakan TNI AL akan memfasilitasi dan mendukung kedatangan para ahli kapal selam Korea ke Indonesia.

Selain itu, Yudo mengatakan TNI AL akan mendukung kegiatan mereka dalam rangka inspeksi, pemeliharaan, dan pelatihan kapal selam termasuk pertukaran perwira yang sedang melaksanakan pendidikan di kedua negara.

Yudo juga mengucapkan selamat kepada Kim atas jabatan barunya sebagai KSAL Korea Selatan dan berharap agar di bawah kepemimpinan Laksamana Kim Jung-Soo, kerja sama antar angkatan laut tetap terjaga dan ditingkatkan.

Berkaitan dengan hibah tersebut, Kim menyampaikan berdasarkan arahan dari Kemenhan Korea, Korea akan menghibahkan kapal korvet ke Indonesia yang akan dikirim ke Indonesia untuk melakukan pelayaran dan kunjungan ke Indonesia.

Kim berencana datang ke Indonesia untuk melaksanakan kunjungan kerja di bulan Februari 2022 dan berharap juga dapat mengunjungi tempat-tempat yang menarik di Indonesia selama kunjungan kerja tersebut.

"Pemberian hibah suatu kapal perang membutuhkan proses yang panjang dan pertimbangan, apalagi sejumlah 3 buah sehingga KSAL Korea perlu untuk memproses keinginan Laksamana Yudo tersebut, namun usulan permintaan hibah tersebut tetap akan diteruskan kepada Kemenhan," kata Kim.

Sebelumnya Kim mengawali pertemuan tersebut dengan ucapan belasungkawa mendalam atas musibah KRI Nanggala beserta awaknya.

Kim juga menyampaikan pihaknya akan memprioritaskan program kedatangan tim ahli kapal selam yang akan datang ke Indonesia untuk mendukung, melatih dan menginspeksi kapal selam buatan Korea.

Dalam pertemuan tersebut Yudo didampingi Asintel KSAL Laksda TNI Angkasa Dipua, Asops KSAL Laksda TNI Dadi Hartanto dan beberapa staf.
 

  🔅
Tribunnews  

BRIN dan PT Dirgantara Indonesia Kembangkan Produk Penerbangan

Pengembangan N219 dan UAV MALEN219 PTDI

Badan Riset Inovasi dan Nasional (BRIN) bersama PT Dirgantara Indonesia (DI) berkolaborasi dalam pengembangan pesawat terbang tanpa awak medium altitude long endurance (MALE) dan pesawat terbang N219 beserta variannya.

Ke depan tidak boleh ada program development (pengembangan) tanpa PT Dirgantara Indonesia, BRIN memiliki kapasitas untuk mendukung dalam kegiatan research and development (riset dan pengembangan)," kata Kepala BRIN Laksana Tri Handoko dalam keterangan yang diterima ANTARA di Jakarta, Senin.

Kolaborasi tersebut diwujudkan melalui penandatangan nota kesepahaman antara kedua pihak.

Melalui penandatanganan nota kesepahaman itu, kedua pihak berkomitmen untuk bersinergi pada sumber daya dan kompetensi untuk mendukung pelaksanaan tugas dan fungsinya dalam pengembangan UAV MALE dan pesawat N219 berserta variannya.

Direktur Niaga, Teknologi dan Pengembangan PT Dirgantara Indonesia Gita Amperiawan menuturkan kerja sama tersebut menjadi hulu bagi industri dalam mengembangkan produk-produk inovasi di PT DI.

Beberapa yang dikerjasamakan merupakan proyek nasional yang akan ditindaklanjuti dengan Perjanjian Kerja Sama (PKS), salah satunya adalah pengembangan Male, yang menunggu untuk dapat siap diterbangkan lagi.

Kami siap berkomitmen menjadi industri yang bisa diberikan amanah mengembangkan research and development pada sektor dirgantara,” ujar Gita.
 

  🛩
Antara  

Rabu, 02 Februari 2022

Menhan Akan Pesan 10 Unit CN 235

✪ Sebagai penguatan alutsista TNI dan upaya membesarkan industri pertahanan CN235 MPA TNI AU [Hindawan H]

PTDI dan Jet Investment Group SÀRL tanda tangani MoU tentang kerja sama penjualan dan pengembangan Pesawat CN235, disaksikan oleh Menteri Pertahanan RI, Bapak Prabowo Subianto.

Adapun dalam kesempatan ini, Menteri Pertahanan RI juga menyampaikan bahwa akan segera dilaksanakan pengadaan baru pesawat CN235 sebagai penguatan alutsista TNI dan upaya membesarkan industri pertahanan, dalam hal ini PTDI, sebagaimana instruksi Presiden RI, Bapak Joko Widodo.

Kemhan dalam waktu yang tidak lama lagi akan tandatangani kontrak 10 unit CN235, bahkan saya rencanakan untuk tambah lagi, karena kita akan butuh lebih banyak lagi CN235 Untuk peningkatan kapasitas produksinya, kami dari Kemhan akan mendukung penuh sampai PTDI bisa,” kata Bapak Prabowo Subianto, Menteri Pertahanan RI.

  PTDI  

Prabowo Tantang PTDI Produksi 24 Unit Pesawat CN235 Per Tahun

Bertahap dalam 3 tahunCN235 Patmar {penerbal] 

Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto meminta PT Dirgantara Indonesia (PTDI) menaikkan kapasitas produksi pesawat CN235 dari empat unit menjadi 24 unit per tahun. Tantangan ini seiring potensi market pesawat tersebut di kancah dunia.

"Saya minta kapasitas produksi ditingkatkan, dari sekarang empat unit per tahun, nanti harus bisa 24 unit per tahun. Itu harus bisa," kata Prabowo saat menyaksikan penandatanganan kerja sama antara PTDI dengan Jet Investment Group SÀRL Yves-Michel DELOCHE di Hanggar Fixed Wing PTDI, Bandung, Jawa Barat, Rabu (2/2/2022).

Dia meminta, peningkatan kapasitas produksi bisa dipenuhi PTDI dalam tiga tahun. Saat ini, PTDI masih ada waktu untuk melakukan persiapan segala sesuatunya. Dia berharap, jajaran manajemen PTDI mampu mengemban amanat ini, sebagai bagian dari kebangkitan industri dalam negeri.

Menurut dia, PTDI sebagai industri pertahanan memang berada pengawasan langsung Kemenhan secara teknis. Oleh karenanya, pihaknya akan mengawasi secara secara ketat perkembangannya.

Hal ini juga sesuai dengan instruksi Presiden Jokowi untuk membesarkan industri pertahanan dalam negeri.

"Saya akan sering kunjungi PTDI. Saya sadar PTDI selama ini kurang diperhatikan. Saya pesan kepada direksi agar menjalankan manajemen sebaik baiknya. Kalau industri kita tidak kuat, tidak mungkin ekonomi kuat. Kalau ekonomi tidak kuat, tidak bisa jaga kedaulatan bangsa," tegas Prabowo.

Dia meminta, PTDI bisa mengembalikan kejayaan industri dirgantara nasional yang dulu pernah dicapai.

"Dulu dikatakan bikin peniti saja tidak bisa, kita buktikan bahwa kita bisa bikin pesawat. Sekarang kita bikin sejarah baru, buktikan kebangkitan kembali Indonesia," tandasnya.

Terkait pembiayaan, Prabowo akan meminta beberapa perusahaan pesawat terbang yang produknya dibeli Indonesia untuk kerja sama dan investasi di Indonesia. Melalui skema ini, diharapkan dapat mendorong pengembangan PTDI.

Sementara itu, Dirut PTDI Gita Amperiawan mengaku akan menargetkan peningkatan kapasitas produksi pesawat CN 235 secara bertahap. "Nanti bertahap dari empat, kemudian tahun kedua sepuluh, dan tahun ketiga diharapkan bisa 24 unit," tandasnya. (shf)
 

  🛩 sindonews  

Selasa, 01 Februari 2022

A Maritime Striker - Could Indonesia End Up Operating The Bayraktar TB3?

https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEiB8o_8T17uAVG14wJwsSDWRxgNkoDoURjyQpsnQWXNqimwoEkpjzup7BZMzp9JNWUZb5m-Xa4irVnKRlNQGD-qMIBZXZvDQvu_sg79j-EFrNvLB5UbnHC7nnK-T8K-at4hJMcsRCHdIjgAbU_gQeJnmMyxow4Tc4vIB4M6sOl_yW_0D_j36BIKCHtN=s16000Bayraktar TB3 [Oryxspioenkop]

I
ndonesia's stated desire to acquire drones from Turkey could one day also see an interest in the Bayraktar TB3, which was designed as a heavier version of the TB2 that can also operate from aircraft carriers and landing helicopter docks (LHDs).

The Indonesian Navy has already experimented with using fixed-wing UAVs from the helicopter deck of one of its Dutch-built Diponegoro-class corvettes.

Although the UAV could only take-off from the vessel and had to land at an air base, the effort clearly indicates that Indonesia is interested in operating shipborne fixed-wing UAVs.

The Indonesian Navy currently operates a fleet of seven landing platform docks (LPDs), three of which are outfitted as hospital ships. Most of the LPDs were constructed by state-owned shipbuilder PT PAL Indonesia, which acquired the license to construct the Makassar class from Dae Sun Shipyard in South Korea.

In June 2014 PT PAL signed a $ 92 million contract for the delivery of two LPDs to the Philippine Navy.

Although delivered without many of the systems considered standard on contemporary ships in Western nations, the low unit price of some $ 45m means that these ships are now actually financially attainable for countries like Indonesia and the Philippines.

It is currently believed that the Indonesian Navy intends to procure several landing platform helicopter vessels (LPHs) in the coming decade.


https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEj9xQgPWh2QwtIL24TETfF6nLGWpeC8h67wg8AEEl9KtvyS9KeO-q-oMRACAFqcwHpHUj4rzTw4KkOL1KE22t9tSllAO6EKoVlEBeYNvcKB0DSDRVX5mODMlrpbu8qsbtQsRH5DnwSJXpIeQm0vNBkxWqt5zJSTlg_7p-aKn5Xqp_ELXMGl69LwAjYR=s1269PAL Design, A rendering of Indonesia's 244-metres long LPH design. [PAL]

In 2018 PT PAL unveiled a 244-metres long LPH design that will likely form the basis of the design that will be offered to the Indonesian Navy.

Similar to the Turkish TCG Anadolu LHD, the LPH design features a large aft elevator that can move helicopters and large U(C)AVs to the flight deck or hangar.

Designed to be deployed from LHDs and LPHs from the onset, the Bayraktar TB3 could be deployed from Indonesia's LPHs without any design modifications required. Due to their small size and foldable wings, numerous TB3s could be deployed on the ships along with ASW helicopters and other drones to provide Indonesia with its first (unmanned-) aircraft carrier.

The TCG Anadolu LHD (and the follow-up vessel the TCG Trakya) are reportedly capable of carrying several dozen Bayraktar TB3s, a number that is only set to increase on Indonesia's larger LPH design.

The TB3 can stay in the air for up to 24 hours while boasting a 280kg payload capacity.

This could either consist of up to six MAM munitions, including the MAM-T with a 30+km range, a maritime surveillance radar or a combination of both.

This enables the TB3 to engage enemy naval vessels, support amphibious landings and carry out maritime surveillance.

The expected low unit price of Indonesia's LPHs (similar to its LPDs) in combination with the acquisition of TB3s could open up up entirely new possibilities for the Indonesian Navy.

  ★
Oryxspioenkop  
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...