Sabtu, 26 November 2016

Pencarian Heli Bell TNI AD Deteksi Sinyal Pemancar

imageSebuah helikopter jenis Bell 412 milik TNI Angkatan Darat berpatroli di atas jalan Jendaral Sudirman Thamrin, Jakarta, 7 Maret 2016. [TEMPO/Eko Siswono Toyudho] ★
Kepala Dinas Penerangan Markas Besar TNI Mayor Jenderal Wuryanto mengatakan pencarian Helikopter Bell 412 milik TNI Angkatan Darat telah mendeteksi sinyal dari pesawat itu.

Pencarian tengah difokuskan ke hutan dan Pegunungan Malinau, Kalimantan Utara. Heli itu hilang kontak pada 8 nautical mile (sekitar 19 kilometer) dari Malinau dan ketinggian 2.500 kaki, Kamis malam lalu.

"Hari ini hasil pencarian lewat udara terdeteksi sinyal Emergency Locator Transmitter (ELT). Pencarian difokuskan, doakan saja," ujar Wuryanto saat dikonfirmasi Tempo, Sabtu, 26 November 2016. Pencarian heli tersebut, kata Wuryanto, dilakukan melalui jalur darat dan udara.

Dalam keterangan Mabes TNI, Jumat kemarin, Wuryanto menyebutkan bahwa Batalion Infanteri Raider 614/Raja Pandita Kodam VI/Mulawarman bertanggung jawab untuk pencarian jalur darat.

"Sedangkan jalur udara dibantu oleh pesawat Angkatan Udara NAS 332 Super Puma, dan pesawat CN 235, serta pesawat Cassa AL/U 622," ujarnya. Selain itu, ada pula tim SAR dan maskapai sipil yang membantu pencarian, yaitu dengan Pelita Air Service AT 802 dan Susi Air C 208.

Heli yang dioperasikan sejak 2013 itu dinyatakan masih layak terbang. Pengoperasiannya dibutuhkan untuk mendukung logistik pasukan pengamanan perbatasan Indonesia-Malaysia.

Bell 412 diketahui sebagai produk Bell Helicopter Textron, perusahaan asal Texas, Amerika Serikat. Heli ini memiliki kapasitas angkut maksimum 13 penumpang atau muatan sebesar 2.040 kilogram.

Saat hilang kontak, heli dengan registrasi penerbangan HA-5166 itu dipiloti Letnan Satu Yohanes Syahputera. Heli itu juga berisi empat kru, yaitu Letnan Satu Cpn Abdi Darnain, Letnan Satu Cpn Ginas Sasmita, Sersan Satu Sudali, dan Prajurit Kepala Suyanto.

Hingga kini, TNI belum bisa memperkirakan kondisi maupun alasan yang menyebabkan heli tersebut hilang kontak.

  Tempo  

Operasi Ambalat di Perbatasan

Tegakkan Kedaulatan NKRI imageT50i TNI AU [prokal] ★
Komandan Pangkalan Udara (Danlanud) Tarakan, Kolonel Pnb Umar Fahturohman, mengatakan bahwa Operasi Ambalat yang dilaksanakan TNI Angkatan Udara selama beberapa hari di Kaltara cukup berhasil.

Kolonel Pnb Umar menjelaskan bahwa sebelum dilakukan patroli, helikopter tentara Malaysia sering melakukan pengintaian di kawasan Pulau Sebatik, Kabupaten Nunukan. “Saya barusan dapat informasi tidak ada lagi helikopter tentara Malaysia yang melakukan pengintaian di sana,” ujarnya, seperti dilansir Prokal pada Sabtu (26/11).

Danlanud Tarakan juga menjelaskan bahwa perlu ada pesawat tempur yang disiapkan di Tarakan sehingga sewaktu-waktu dapat melakukan patroli di kawasan perbatasan. Menurutnya, pesawat tempur yang cocok untuk kawasan Kaltara yang cukup luas adalah pesawat dengan kapasitas bahan bakar lebih banyak seperti Sukhoi, F-16 dan T-50.

  Prokal  

Indonesia Akan Memperbaiki Pesawat Militer Arab Saudi

imageIlustrasi edit by supermarine ★
Mulai tahun 2017, perusahaan milik negara PT Dirgantara Indonesia (DI) akan memperbaiki helikopter dan pesawat militer Arab Saudi.

"Kami masih memproses kontrak," kata Brig. Gen Jan Pieter Ate, Direktur Departemen Pertahanan Industri Pertahanan dan Teknologi, kepada The Jakarta Post pada hari Jumat.

Jan mengatakan PT DI adalah perusahaan pertahanan di Indonesia siap menawarkan layanan pemeliharaan untuk helikopter militer asing dan pesawat terbang.

"Kami memiliki track record yang baik dalam kerjasama dengan Airbus dan kemampuan untuk memproduksi pesawat untuk negara-negara asing," katanya.

PT DI sebelumnya memberikan layanan pemeliharaan untuk pesawat negara Kolombia dan Panama. (Evi/Thejakartapost)

  Garuda Militer  

Kepala Bakamla dan Kepala Coast Guard China Bahas Keamanan Kawasan

https://2.bp.blogspot.com/-8WLerc1opBU/WDlIczAf-EI/AAAAAAAAJsU/ltzVZPSBuigZ4bowYd5huw-alk6S3zuLACLcB/s1600/bejing.jpgKepala Badan Keamanan Laut RI Laksamana Madya TNI Ari Soedewo, S.E., M.H., berfoto bersama Kepala China Coast Guard Meng Hongwei di Beijing, Republik Rakyat Tiongkok (RRT) ✬
Kepala Badan Keamanan Laut RI Laksamana Madya TNI Ari Soedewo, S.E., M.H., mengadakan pertemuan kerja dengan Kepala China Coast Guard Meng Hongwei di Beijing, Republik Rakyat Tiongkok (RRT) untuk bertukar pandangan dalam hal kerjasama penegakan hukum di laut, beberapa hari lalu.

Dalam pertemuan tersebut kedua pimpinan di bidang penegakan hukum maritim tersebut menekankan pentingnya penguatan kerja sama dalam menghadapi permasalahan yang melibatkan kepentingan bersama di antara kedua negara, serta menggaris bawahi perlunya dilakukan pertemuan tingkat tinggi, pelatihan personel, kunjungan kapal dan pengembangan kapasitas kemampuan.

Kesemlatan ini juga dimanfaatkan oleh kedua pihak untuk sepakat saling meningkatkan rasa percaya, keyakinan dan koordinasi sehingga dapat merespon secara tepat dan efektif kejahatan lintas wilayah dan perselisihan di laut guna memelihara keamanan dan kestabilan kawasan.

Selain itu, meningkatkan kerjasama maritim melalui partisipasi dan keikutsertaan dalam mekanisme regional dan internasional yang relevan, juga merupakan hal yang tepat untuk dilakukan.

Hal lain yang tak kalah penting dalam kesepakatan kedua negara sebagaimana tercatat dalam ringkasan pertemuan adalah perhatian pada aspek kerjasama pertukaran informasi dan latihan gabungan.

Kasubbag Humas Bakamla RI
Kapten Marinir Mardiono

  Poskota  

✬ Mekatronik Mortir 81mm Dislitbangad

♜ Untuk Yon Mekanis TNI AD https://1.bp.blogspot.com/-5SpVC0_6NmA/WDlBi2zII6I/AAAAAAAAJsE/e1xRyFIM3VYRKE4CCWAEeL9UjhDhir9MwCLcB/s1600/Mekatronik%2BMortir%2B81mm%2BDislitbang%2BAD.%2B%255BAryo%2BNugroho%255D.jpgMekatronik Mortir 81mm Dislitbang AD. [Aryo Nugroho] ✬
Dalam doktrin infantri mekanis, satu batalyon infantri mekanis yang bergerak menggunakan kendaraan angkut pasukan/ kendaraan tempur, dukungan bantuan tembakan organik disediakan oleh kompi mortir yang diusung menggunakan platform kendaraan angkut khusus yang dimodifikasi sedemikian rupa sehingga kuat menahan hentakan saat peluru mortir dilepaskan dari laras.

Sebagai contoh M1129 Stryker Mortar Carrier dan M106 Mortar Carrier (varian dari M113). Kendaraan angkut tersebut dimodifikasi dengan sistem lantai kendaraan lebih kuat dan tebal, serta atap yang bisa dibuka untuk menembakkan mortir. Mortir yang digunakan biasanya 120mm sehingga jangkauannya cukup jauh mencapai 8 kilometer dengan daya hancur menyamai artileri medan berbasis howitzer 105mm.

Di Indonesia, TNI AD memang masih mengandalkan mortir 81mm. Ketika PT. Pindad memperkenalkan kendaraan angkut pasukan lapis baja Anoa, sudah disiapkan pula varian Mortar Carrier dari Anoa. Atapnya bisa dibuka untuk mendirikan laras mortir. Sayangnya, masih terdapat sejumlah kelemahan pada Anoa Mortar Carrier.

Dari sistem mortir utamanya, masih mengandalkan pada mortir 81mm dengan modifikasi besar. Laras mortir 81mm didudukkan pada clamp yang terhubung dengan empat per keong berukuran besar. Untuk menggerakkan dan mengarahkannya pun masih sangat manual, harus diputar sendiri oleh awak mortir. Sistem mortir tersebut pun tidak bisa diaplikasikan pada platform yang lebih ringan.

Mekatronik Mortir 81mm. Sumber gambar: Aryo NugrohoMekatronik Mortir 81mm. [Aryo Nugroho]

Nah, untuk mengatasi keterbatasan-keterbatasan tersebut, Dinas Penelitian dan Pengembangan TNI AD (Dislitbangad) pun mengeluarkan inovasinya. Sistem yang dikembangkan sementara diberi nama Mekatronik Mortir 81mm. Bentuknya mirip SRAMS (Super Rapid Advanced Mortar System) buatan perusahaan ST Kinetics Singapura. Purwarupa Mekatronik mortir 81mm ini pun dipamerkan dalam pameran IDEF 2016.

Mekatronik mortir 81mm ini memiliki fitur pengoperasian secara otomatis, berkat pemasangan motor DC sebagai penggerak yang juga dapat dipasok dari sistem kelistrikan kendaraan. Pengaturan sudut dongak (elevasi) dan sudut hadap kiri-kanan (traversi) sepenuhnya dapat diatur dengan kontrol elektrik dari sistem panel kontrol berbasiskan laptop.

Software pengendali Mekatronik mortir 81mm inipun sudah dilengkapi dengan sistem komputer balistik pengukur jarak dan koordinat sasaran, disesuaikan dengan jenis proyektil dan charges yang digunakan sehingga didapatkan solusi penembakan yang akurat. Sebagian dari fungsi kontrol tersebut bahkan dapat diaplikasikan dari smartphone berbasis Android melalui koneksi wifi sehingga penembakan dapat dilakukan secara remote dari luar kendaraan. Untuk pengisian peluru masih dilakukan dari arah atas, belum mengadopsi sistem breech loading yang lebih aman bagi awak. Sistem peredam kejut pada Mekatronik mortir 81mm disediakan oleh dua sistem piston di kiri-kanan laras yang masih dibungkus lagi dengan coil spring, membuat dimensinya masih lebih kompak dari sistem peredam kejut yang ditawarkan oleh PT. Pindad.

Targetnya, sistem ini dapat dipasang pada kendaraan taktis 4×4 pada bagian bak belakang sehingga meminimalkan footprint dan kebutuhan kendaraan untuk menggelar Mekatronik mortir 81mm ini. Mari kita dukung agar Dislitbangad berhasil menyelesaikan purwarupa ini ke tahap produk jadi yang bisa diadopsi oleh TNI, sehingga dapat bermanfaat untuk meningkatkan kemandirian pertahanan RI.

 Spesifikasi Mekatronik Mortir 81mm 

⚒ Dimensi : 150x220x170cm
⚒ Panjang laras : 150cm
⚒ Lebar laras : 50cm
⚒ Traversi : 14o kiri-kanan
⚒ Elevasi : 45o s/d 82o
⚒ Berat : 700kg
⚒ Daya : Arus DC 100 watt (standby)/ 2.200 watt (pengoperasian)

Author: Aryo Nugroho

  Angkasa  

Helikopter TNI yang Hilang Hibah Pemprov Kaltim

imageIlustrasi Helikopter Nbell 412 EP. [debroo] ★
Helikopter TNI AD jenis Bell 412-EP dengan nomor penerbangan HA-5166 yang hilang kontak Kamis (24/11/2016) lalu merupakan hibah dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur.

Benar (heli) ini yang hibah 2013. Heli (diberikan) untuk membantu TNI dalam menjangkau masyarakat,” kata Kepala Biro Humas dan Protokol Pemrpov Kaltim Tri Murti Rahayu, di Balikpapan, Jumat (25/11/2016).

Ia mengatakan, Pemprov masih terus memantau perkembangan upaya menemukan heli yang kini hilang di rimba belantara Kalimantan.

Semoga Pak Awang (Gubernur Kaltim) ada informasi baik. Semoga ada titik terang. Kita mendoakan saja,” kata Tri Murti. Pemprov Kaltim mengucurkan Rp 120 miliar untuk menghibahkan helikopter Bell-412 EP kepada Kementerian Pertahanan RI di 2013 silam. Heli ini merupakan kendaraan serba guna yang memiliki kapasitas 13 penumpang.

Saat serah terima dulu, Pemprov mengharapkan selain untuk melaksanakan misi militer, juga bisa membantu kepentingan sipil, operasi SAR, pemadam kebakaran, dan misi sosial yakni membantu masyarakat khususnya dalam menghadapi bencana.

Jadi (heli) ini penting ke sana ke mari dan jadi satu-satunya heli TNI untuk macam-macam kegiatan,” katanya.

Pencarian terhadap heli sendiri berlangsung mulai hari ini. Tim SAR telah menemukan titik koordinat letak heli itu berada. Heli terpantau pada 3 derajat 48 menit 54 detik Lintang Utara dan 116 derajat 3 menit 3,6 detik Bujur Timur.

Letak koordinat sama dengan 176,33 km dari Bandara Juwata di Tarakan dan 40 km dari Desa Long Bawan, Kecamatan Krayan, Kabupaten Nunukan.

Lokasi tersebut tidak jauh dari perbatasan Indonesia dan Malaysia. Kawasan berupa hutan rimba, jauh dari pemukiman, ada gunung dan lembah dengan kemiringan lebih dari 45 derajat.

Belum bisa dipastikan keadaan helikopter, awak, maupun penumpangnya.

"Kegiatan operasional akan mulai Jumat hingga bisa dipastikan keberadaan dan dipastikan nasibnya,” kata Kepala Operasional Basarnas Balikpapan, Oktavianus di lain kesempatan.

Pencarian dengan mengerahkan helikopter Super Puma dari Makassar, pesawat Cassa milik TNI AL dari Manado, dan CN 235, juga diperkuat anggota TNI dari Batalyon Infantri 613 Raja Alam di Tarakan dan Koramil setempat.

Helikopter milik TNI ini hilang kontak sejak Kamis siang, tak lama sejak terbang dari Juwata. Heli membawa logistik milik TNI dari Juwata menuju Long Bawan. Heli bawa 3 pilot dan 2 mekanik yang semuanya adalah tentara.

  Kompas  

[Dunia] Myanmar Ingin Bersihkan Etnis Rohingya

http://ww1.hdnux.com/photos/55/12/71/11841148/3/920x920.jpgCitra Satelit penghancuran kampung Rohingya

Myanmar tengah melakukan pembersihan etnis minorita Muslim Rohingya dari wilayahnya. Hal itu diungkapkan oleh seorang pejabat senior PBB.

"Angkatan bersenjata telah membunuh etnis Rohingya di negara bagian Rakhine, memaksa banyak dari mereka melarikan diri ke negara tetangga Bangladesh," kata John McKissick dari badan pengungsi PBB seperti dikutip dari BBC, Jumat (25/11/2016).

McKissick mengatakan bahwa militer Myanmar dan polisi penjaga perbatasan telah terlibat dalam hukuman kolektif terhadap minoritas Rohingya. Aksi itu dilakukan setelah pembunuhan sembilan penjaga perbatasan pada 9 Oktober lalu dimana beberapa politisi menyalahkannya kepada kelompok militan Rohingya.

"Pasukan keamanan telah membunuh, menembak mereka, membunuh anak-anak, memperkosa wanita, membakar dan menjarah rumah-rumah mereka, memaksa orang-orang untuk menyeberangi sungai ke Bangladesh," ungkap McKissick.

"Sekarangan sangat sulit bagi pemeirntah Bangladesh untuk mengatakan perbatasan terbuka karena ini lebih lanjut akan mendorong pemerintah Myanmar untuk melanjutkan kekejaman dan mendorong mereka keluar sampai mereka telah mencapai tujuan akhir mereka yaitu pembersihan etnis minoritas Muslim di Myanmar," katanya.

Menanggapi pernyataan McKissick, juru bicara presiden Myanmar Zaw Htay mengatakan pejabat PBB tersebut harus menjaga profesionalisme dan etika sebagai seorang pejabat karena komentarnya hanya tuduhan belaka. "Dia seharusnya hanya berbicara berdasarkan bukti konkret dan kuat di lapangan," katanya. (ian)

 Suu Kyi Dicap Bukan Pejuang HAM 
Pejabat PBB: Myanmar Ingin Bersihkan Etnis RohingyaPemerintah Myanmar disebut tengah melakukan pembersihan etnis Muslim Rohingya. [Istimewa]

Para aktivis hak asasi manusia (HAM) internasional mengkritik keras Aung San Suu Kyi, sosok peraib nobel perdamaian yang sebelumnya dianggap sebagai pejuang HAM saat ditindas junta militer. Suu Kyi dikiritik karena masih diam melihat penganiayaan militer terhadap komunitas Muslim Rohingya di Rakhine.

Aktivis HAM dari Human Rights Watch, David Scott Mathieson, mempertanykan kredibilitas Suu Kyi dalam mempromosikan HAM karena bungkam melihat penindasan di negaranya sendiri. Suu Kyi, pemimpin faksi politik yang berkuasa di Myanmar saat ini sejatinya punya kekuatan untuk bertindak lebih dalam mencegah kekerasan terhadap komunitas Rohingya.

Suu Kyi berisiko merobek-robek apa yang tersisa dari kredibilitasnya untuk mempromosikan HAM jika dia gagal untuk berbicara,” kritik Mathieson, seperti dikutip ABC, Jumat (25/11/2016).

Dia telah membuat jelas bahwa dia adalah seorang politisi, bukan pembela HAM atau kemanusiaan, ketika situasi putus asa di Rakhine membutuhkan pemimpin politik untuk memprioritaskan isu-isu tersebut,” ujarnya.

Pejabat PBB, Yanghee Lee, menyesalkan sikap pemerintah Myanmar yang mengunci akses bantuan kemanusiaan dan media di Rakhine utara yang kini jadi zona operasi militer. ”Hal ini tidak dapat diterima bahwa selama enam minggu telah terjadi penguncian lengkap, tanpa akses (kemanusiaan) ke daerah yang terkena (operasi militer),” ujar Lee.

PBB memperkirakan hingga 30 ribu orang telah mengungsi, yang hampir semuanya berasal dari warga minoritas Muslim Rohingya. Lebih dari 70 ribu jiwa segera membutuhkan makanan.

Masih menurut PBB, dengan pemutusan akses bantuan kemanusiaan, diperkirakan 30-50 persen dari 3.000 anak-anak berisiko menderita gizi buruk akut.

 Suu Kyi Marah 
Dunia Soroti Krisis Muslim Rohingya, Suu Kyi MarahAung San Suu Kyi, pemimpin partai berkuasa di Myanmar kesal setelah krisis Muslim Rohingya di Rakhine disorot masyarakat dunia. [REUTERS / Soe Zeya Tun]

Amerika Serikat (AS) dan sejumlah negara di dunia ikut menyoroti kekerasan militer Myanmar terhadap komunitas Muslim Rohingya di Rakhine dalam forum PBB di New York. Namun, pemimpin faksi politik yang berkuasa di Myanmar, Aung San Suu Kyi, bereaksi marah dengan merasa Myanmar diperlakukan tidak adil.

Duta AS untuk PBB, Samantha Power menyampaikan peringatan kepada pada diplomat Barat lainnya bahwa Myanmar tidak bisa menangani krisis Rohingya sendiri. Tindakan keras militer Myanmar—seperti yang dilaporkan kelompok HAM—seperti pembakaran desa, eksekusi hingga pemerkosaan, telah membuat ratusan warga Rohingya di Rakhine melakukan eksodus ke perbatasan Bangladesh.

Antusiasme awal masyarakat internasional atas pembiaran Myanmar terus di jalan ini, reformasi sendiri tampaknya berbahaya pada tahap ini,” kata Samantha Power dalam forum tertutup di markas PBB, pekan lalu, yang dilansir Reuters, Kamis (24/11/2016).

Samantha kembali menuntut Washington agar membuka kembali kantor OHCHR, badan hak asasi manusia PBB, di Myanmar. Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Nicole Thompson, menolak mengomentari apa yang dibahas dalam forum tertutup di markas PBB tanggal 17 November 2016 lalu.

Kami tetap prihatin dengan laporan kekerasan yang sedang berlangsung dan eksodus di utara negara bagian Rakhine,” kata Thompson. ”Kami terus mendesak pemerintah untuk melakukan penyelidikan kredibel dan independen terhadap peristiwa di negara bagian Rakhine, dan memperbarui permintaan kami untuk membuka akses pada media,” lanjut Thompson.

Para diplomat Barat mengatakan, Inggris juga menyatakan keprihatinan pada pertemuan tersebut. Malaysia dan Mesir juga menyuarkan hal serupa.

Sementara itu, Suu Kyi menjawab di hari berikutnya dalam pertemuan dengan para diplomat dari PBB, AS, Inggris, Uni Eropa dan Denmark, di Ibu Kota Naypyitaw, Myanmar. Suu Kyi meluapkan kemarahannya. Menurut sumber-sumber diplomat, Suu Kyi menekankan bahwa Myanmar juga telah berkomitmen untuk memulihkan akses bantuan dan meluncurkan penyelidikan atas dugaan pelanggaran hak asasi manusia di Rakhine.

Masih menurut sumber diplomat, Suu Kyi menuduh masyarakat internasional hanya fokus pada sisi konflik tanpa “memiliki informasi yang nyata”.

Suu Kyi yang meraih Hadiah Nobel Perdamaian selama ini dipuji Barat dengan pejuang demokrasi dan HAM. Suu Kyi selama bertahun-tahun berada di dalam tahanan rumah akibat penindasan junta militer. Namun, pujian untuk Suu Kyi kini berubah menjadi kecaman karena dia dianggap nyaris tak berbuat apa-apa untuk meringankan penderitaan kelompok minoritas Rohingya, meski faksi politiknya telah berkuasa di Myanmar.

Kekerasan terbaru militer Myanmar terhadap komunitas Muslim Rohingya mulai terjadi menyusul serangan orang-orang bersenjata tak dikenal terhadap tiga pos polisi perbatasan pada 9 Oktober 2016 yang menewaskan sembilan polisi Myanmar.

Militer Myanmar dan pemerintah telah menolak tuduhan oleh warga Rohingya dan kelompok-kelompok HAM, bahwa tentara telah memperkosa wanita Rohingya, membakar rumah dan mengeksekusi puluhan warga sipil selama operasi militer di Rakhine sebagai respons atas serangan di tiga pos polisi tersebut.

Juru bicara Kepresidenan Myanmar, Zaw Htay, mengatakan Myanmar telah merilis berita yang benar untuk mencegah penyebaran informasi yang salah.

Masyarakat internasional salah paham pada kami, karena pelobi Rohingya mendistribusikan berita palsu,” katanya. ”Tidak ada seorang pun di dunia akan menerima serangan terhadap pasukan keamanan, pembunuhan dan penjarahan senjata,” katanya lagi. (mas)

  sindonews  

[Dunia] Bea Cukai Hong Kong Tahan Panser 8×8

⍟ Diduga Milik SingapuraAV81 Terrex di Hong Kong. [TNI AD]

Media di Hong Kong ramai memberitakan penyitaan sejumlah alutsista panser beroda ban 8×8 dari kapal kargo dengan rute Kaohsiung (Taiwan) – Singapura yang dilakukan pada malam hari 23/11/16 di pelabuhan peti kemas Kwai Chung. Sebanyak 12 unit panser 8×8 yang ditutup terpal kanvas berwarna abu-abu dan biru kini ditahan dan dijaga oleh petugas bea cukai Hong Kong, yang konon juga menemukan sejumlah amunisi atau bahan peledak yang dikapalkan bersama panser-panser tersebut.

Menurut hukum yang berlaku di Hong Kong, segala pengiriman baik ekspor maupun impor senjata masuk kategori barang yang harus diawasi, dan oleh karena itu forwarder dan pengirim harus memiliki lisensi khusus untuk memasukkan dan mengeluarkan barang dari atas kapal. Permasalahannya kemudian, bagaimana kejadiannya sehingga panser-panser tersebut diturunkan di Hong Kong yang ada di bawah kekuasaan Tiongkok? Apakah ini murni kesalahan pihak forwarder yang ceroboh menurunkan kargo berisi panser, yang seharusnya tetap berada di atas kapal ketika kapal kargo sandar dan menurunkan peti kemas dan barang lainnya? Ataukah ada suatu operasi khusus dari pihak Tiongkok yang menyasar transshipment kargo khusus dalam perjalanan ini?

Yang jelas, ketika terpal penutup dibuka, sosok panser 8×8 yang tersimpan di bawahnya tak kalah mengejutkan ketika tersingkap: dengan bentuk yang khas moncong hiu dan warna abu-abu, sulit untuk mengatakan kalau panser yang disita tersebut bukanlah AV-81 Terrex milik AD Singapura. Lalu kenapa panser-panser itu bisa datang dari Taiwan yang jauh letaknya dari negara pulau tersebut?

AV81 Terrex.AV81 Terrex.

Jawabannya mungkin ada pada program Starlight yang awalnya merupakan program rahasia Angkatan Bersenjata Singapura pada dekade 1970an dan sekarang boleh dikata sudah menjadi rahasia umum. Berdasarkan program ini, AD Singapura menempatkan sejumlah alutsistanya di Taiwan dan mengirim prajurit-prajuritnya ke negeri pulau tersebut secara berkala untuk rotasi dan berlatih.

Singapura dengan keterbatasan lahan, memang tak punya banyak pilihan, dan sedikit pula negara yang mau membukakan pintunya untuk militer negara lain berlatih karena mudah jadi isu sensitif. Di Taiwan pula konon Singapura menempatkan tank Centurion yang diberi nama lokal Tempest, menjadikannya negara Asia Tenggara pertama yang mengoperasikan tank berukuran besar.

Yang jelas, insiden ini membawa implikasi besar bagi Singapura. Yang pertama jelas hal ini merupakan insiden diplomatik yang akan memeras waktu dan sumber daya untuk menyelesaikannya, terutama agar urusannya tidak panjang lebar dan menyerempet urusan hukum dan hubungan diplomatik antara Singapura dan Tiongkok. Yang kedua, yang lebih strategis, adalah bagaimana menjaga agar teknologi AV81 Terrex yang dibuat dengan teknologi canggih dari segi proteksi dan elektronik, tidak jatuh ke tangan asing selama panser-panser tersebut ditahan di pelabuhan Kwai Chung. Dengan kemampuan menirunya yang masif, siapa berani jamin kalau Tiongkok tidak akan ‘mendalami’ panser tercanggih di Asia Tenggara ini?

Author: Aryo Nugroho

  Angkasa  

Jumat, 25 November 2016

Sekilas M3 Amphibious Rig

⍟ Kendaraan ponton raksasa produk GDELSM3 Amphibious Rig [wikimedia]

Indonesia diberitakan dari situs pertahanan Janes telah memesan M3 Amphibious Rig dari Czechoslovak Group, perusahaan konglomerasi pertahanan di Ceko dan Slovakia, yang mendapatkan kontrak sebesar US$ 39 juta untuk pengadaan beragam perlengkapan tempur dari Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI.

Dengan banyaknya sungai di Indonesia, kendaraan ponton raksasa yang akan di akuisisi TNI ini sangat berguna untuk mobilisasi alutsista TNI, seperti membantu pergerakan MBT Leopard dan lainnya. Juga kedepan alat ini berguna bila terjadi bencana yang menghancurkan infrakstruktur jembatan, sehingga alutsista ini dapat membantu pergerakan bantuan logistik kedaerah yang terisolasi dapat segera tuntas.

Menjalankan peran sebagai ferry.Menurut situs Indomiliter, alutsista produk barat, General Dynamics European Land Systems (GDELS) ini akan di gunakan pasukan zeni TNI AD.

Saat melaju di darat, M3 Amphibious Rig tak ubahnya truk berukuran raksasa, punya panjang 12,74 meter, lebar 3,35 meter dan tinggi 3,93 meter. Sebagai platform yang sifatnya self deployable by road dengan penggerak 4×4. Saat melaju di jalan mulus, M3 mampu melaju dengan kecepatan maksimum 80 km per jam.

M3 Amphibious Rig sudah battle proven saat digunakan militer Inggris dalam mendukung Operasi Telic dalam invasi Irak. Sampai saat ini pengguna M3 Amphibious Rig adalah Brasil, Singapura, Taiwan, Inggris dan Jerman.

http://c8.alamy.com/comp/A2WCYN/british-army-m3-amphibious-rig-crossing-water-obstacle-during-exercise-A2WCYN.jpg
https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/1/19/M3G_ferry_4.jpg
http://www.combatandsurvival.com/images/articles/news/2015/Abrams-Crossing.jpg
http://www.army.mod.uk/images/central-panel/502x335_Amphibious_operators.jpg

  Garuda Militer  

Proses evakuasi heli TNI AD terhambat medan

⍟ Butuh 48 jam ke lokasiIlustrasi Helikopter Nbell 412 EP. [debroo]

Titik jatuhnya helikopter Bell 412 EP dengan nomor registrasi HA-5166 yang hilang kontak, diperkirakan berada di hutan belantara Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara. Meski demikian, heli nahas itu belum berhasil ditemukan sampai sore ini.

Bagi warga Malinau, dugaan lokasi hilangnya heli itu, berada di hutan belantara, medan yang sulit dilalui jalan darat. Diperlukan waktu berjam-jam, agar sampai ke lokasi.

Wilayah terdekat, dari pusat pemerintahan Kabupaten Malinau, mesti ke Kecamatan Mentarang Hulu selama 4-5 jam, melalui transportasi darat. Menuju ke lokasi dugaan hilangnya heli, memerlukan waktu lebih lama.

"Lewat hutan, ya kira-kira 2 hari ke areal itu, dari Mentarang Hulu ke kawasan Desa Long Berang," kata salah seorang warga Malinau, Yulianus, kepada merdeka.com, Jumat (25/11) sore.

Diterangkan Yulianus, menuju ke lokasi, memang terbilang rawan terlebih lagi apabila turun hujan. Hutan Malinau yang masih asri, berpohon besar khas hutan tropis Kalimantan, tidak jarang membuat pilot pesawat dan helikopter, termasuk dengan warga yang bepergian ke pedalaman.

"Kalau sudah hujan, memang ngeri kalau di atas (di pesawat)," ungkap Fitriansyah, warga Malinau, dikonfirmasi terpisah.

Medan yang sulit, sejatinya sudah diungkap tim Basarnas, yang melakukan pemetaan berdasarkan informasi titik koordinat yang mereka dapatkan. Selain berhutan lebat, dugaan lokasi hilangnya heli Bell diperkirakan terdapat bukit dengan kemiringan curam. Batalyon 614 Raja Alam yang berada Malinau, sejak Kamis (24/11) sore, telah berjalan menelusuri titik lokasi.

Keterangan diperoleh, Kodam VI Mulawarman terus mengumpulkan informasi, terkait hilangnya heli dan upaya pencariannya, dipimpin Pangdam VI Mulawarman Mayjen TNI Johny L Tobing, yang saat ini berada di Kota Tarakan, memimpin operasi SAR di posko Lanud Tarakan.

Sementara Komandan Korem 091 Aji Suryanatakesuma Brigjen Makmur Umar berada di Malinau.

Insiden heli TNI AD di hutan belantara Kalimantan, bukan kali ini saja. Dalam catatan merdeka.com, helikopter jenis MI-17 milik TNI AD jatuh di hutan di Desa Apauping, kecamatan Bahau, kabupaten Malinau, Kalimantan Utara, 9 November 2013 lalu. Saat terbang, heli membawa logistik, dan juga berpenumpang warga sipil.

Dari peristiwa kecelakaan tersebut, dilaporkan telah menewaskan 5 anggota TNI Angkatan Darat, dan 8 warga sipil. Sementara 6 orang korban lainnya dinyatakan selamat dari insiden maut itu.

  Merdeka  

Bahan Peledak Teroris Majalengka Tiga Kali Lipat Bom Bali

Ilustrasi aparat kepolisian mengamankan lokasi penemuan bahan peledak. [ANTARA FOTO/Lucky R]

Polri menyatakan Rio Priatna Wibawa, terduga teroris yang ditangkap di Majalengka, Jawa Barat, mempunyai kemampuan membuat bahan peledak berdaya rusak tiga kali lebih besar dibandingkan bom Bali.

"Bom Bali itu bahannya masih low explosive. Kalau ini, TNT bisa 2,5 kali kekuatan bom Bali 2002 atau 2005. RDX bisa 3, 2 kali kekuatan bom Bali," kata seorang petugas laboratorium forensik yang identitasnya dirahasiakan, dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (25/11).

Kepolisian menemuikan RDX (research deparment formula X) dan TNT (trinitrotoluena) ketika menggeledah rumah Rio. Polri menyebut Rio mampu membuat bahan-bahan peledak di laboratorium yang dia buat sendiri.

"Kali ini ada seseorang yang punya laboratorium sedemikian bagus. Kami belum menemukan banyak, jadi ini skala laboratorium. Tapi kuncinya, kalau dia berhasil, dia mungkin bisa membuat dalam skala lebih banyak, mungkin (bom) mobil," ujar petugas forensik itu.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Komisaris Besar Rikwanto menyebut Rio, yang diduga berjejaring dengan ISIS sel Bahrun Naim, merencanakan aksi di sejumlah objek vital. Ia berkata, kemampuan dan wacana teror Rio merupakan peringatan untuk Detasemen Khusus 88.

"Pada waktunya, sasarannya kompleks DPR/MPR, Mabes Polri, Mako Brimob, kedutaan besar, tempat ibadah, kafe dan stasiun televisi," ujarnya.

Bahan peledak yang dibuat Rio, kata Rikwanto, disalurkan berdasarkan pesanan tertentu dari jaringan teroris yang ada di sekitar Jawa dan Sumatera. Sejauh ini, benda-benda tersebut belum sempat diedarkan.

 Tak tamat kuliah

Rio, 24 tahun, ditangkap di Majalengka, Rabu pekan ini. Rikwanto berkata, Rio pernah menimba ilmu pertanian di salah satu perguruan tinggi, namun tidak tamat.

Pada saat itulah, kata Rikwanto, Rio mempelajari ilmu kimia. Rio mengaplikasikan ilmunya setelah mengenal paham radikal.

"Yang bersangkutan teradikalisasi secara aktif dengan membaca buku dan artikel Aman Abdurahman tentang thoghut dan sebagainya," kata Rikwanto.

Selain itu, cara membuat bahan peledak juga dia pelajari sendiri lewat internet. Secara spesifik, Rikwanto menyebut Google dan YouTube sebagai sumber ilmu Rio membuat senjata pembunuh.

"Yang bersangkutan mencoba membuat ramuan kimia yang bisa dijadikan bom. Tinggal ditambah paku dan gotri, bisa mengakibatkan dampak yang dahsyat," kata Rikwanto.

Sementara itu, dana dia dapatkan dari warga Indonesia yang berada di luar negeri, yakni di Arab Saudi, Taiwan dan Filippina. "Mereka bekerja sebagai TKI di negara-negara tersebut," ujar Rikwanto. (abm/obs)

  CNN  

Den Arhanud Rudal 004 Segera Gunakan Rudal Starstreak

Rudal Starstreak. [indomiliter]

Para prajurit Den Arhanud Rudal 004 segera menggunakan alutsista baru yakni Starstreak. Senjata yang diimpor dari Thales, Inggris ini merupakan rudal super cepat atau High Velocity Missile. Alutsista ini menggantikan Rudal Rapier yang digunakan selama ini.

"Maka para prajurit diminta lebih profesional dalam mengoperasikan dan melakukan pemeliharaan terhadap alutista yang ada," papar Komandan Den Arhanud Rudal 004 Dumai, Mayor (Arh) Joko Sukoyo usai Syukuran HUT ke-70 Arhanud dan HUT ke-26 Den Arhanud Rudal 004 Dumai, Kamis (24/11).

https://4.bp.blogspot.com/-eQ6kL4ULq70/WDgcIZUDHOI/AAAAAAAAJr0/vignl39iYT8h_4c9UnuKXqPZCtzqX-cVQCLcB/s1600/wp-image-1302850699jpg.jpgLand Rover Defender sebagai platform peluncur rudal Starstreak. [defence.pk]

Saat ini ada enam satuan sudah divalidasi, satu di antaranya adalah Den Arhanud Rudal 004/Rapier. Kini menjadi Den Arhanud Rudal 004.

Sesuai arahan Komandan Pusat Senjata Arhanud, Brigjen TNI Nurchahyanto prajurit diharapkan makin profesional dan dekat dengan rakyat.

Apalagi alutsista Den Arhanud semakin modern. Sehingga berdampak pada kesiapan operasional satuan arhanud. (*)

  Tribunnews  

Pemerintah akan Tambah 10 Kapal Selam Baru

⍟ Untuk Perkuat Perairan IndonesiaKapal selam Rusia Varshavyanka Class [sputniknews]

Pemerintah tengah gencar memperbanyak alat utama sistem pertahanan (alutsista). Selain sudah memesan 6 unit helikopter ke PTDI, pemerintah juga akan menambah 10 unit kapal selam baru yang beroperasi di perairan Indonesia.

Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengatakan penambahan kapal selam ini tentunya untuk mendukung keinginan Presiden Joko Widodo menjadikan Indonesia poros maritim dunia. Sehingga, dibutuhkan alutsista yang memadai.

"Kalau ada kapal selam dengan kemaritiman pak Jokowi kita akan buat. Bisa ada 10 kapal selam nanti di alur laut," kata Ryamizard usai menerima dua helikopter yang dipesan ke PTDI di hanggar PTDI, Jalan Pajajaran, Kota Bandung, Jumat (25/11/2016).

Ryamizard menjelaskan untuk pengadaan kapal selam tersebut rencananya akan melalui pemesanan ke luar negeri dan dibuat di dalam negeri. Mengingat, Indonesia belum memiliki teknologi yang mumpuni untuk membuatnya secara mandiri.

https://4.bp.blogspot.com/-JYof1fPCH0k/WBviYfq2CZI/AAAAAAAAJWc/8AAwuNLm2WISBpyb8wNPl9QgW2k9U3vmQCPcB/s1600/peluncuran-kapal-selam-ke-2-indonesia-oleh-dsme-2%2B%2528kaskus%2Bmiliter%2529.jpgKapal selam KRI 404 pesanan TNI AL [TNI AL]

"Rencananya tahun depan kita mau bikin dua kapal selam di sini. Sudah ada dua yang kita beli dari luar, kita adopsi dari yang sudah ada," ucap dia.

Menurutnya pembelian alutsista ke luar negeri tak hanya semata-mata untuk memenuhi kebutuhan saja. Tetapi juga sebagai upaya transfer of teknology (ToT) milik negara-negara yang sudah maju. Sehingga, ke depannya Indonesia bisa membuatnya sendiri secara mandiri.

"Kalau kita belum mampu jangan dipaksa. Kita beli tapi harus transfer teknologi ke kita. Agar kemudian kita bisa bikin. Kemudian jadi local content," terang dia.

"Nanti kita mau pesan kapal selam dari Rusia. Kita belajar juga, sambil kita padukan. Kita harus cerdas. Curi ilmu untuk memperkuat kita sendiri. Semuanya harus ada ToT," pungkas Ryamizard. (dna/dna)

  detik  
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...