Sabtu, 22 Januari 2022

[RIP] Seorang Anggota Brimob Gugur

Setelah Baku Tembak dengan KKB di KiwirokIlustrasi

Satu orang anggota Brimob tewas dalam baku tembak antara satgas Damai Cartenz dengan KKB di Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, Sabtu 22 Januari 2022.

"Memang benar seorang anggota Brimob yang tergabung dalam satgas Damai Cartenz yakni Bharada Resi Nugroho tertembak saat baku tembak dengan KKB," aku Kapolres Pegunungan Bintang Ajun Komisaris Besar Cahyo Sukarnito kepada Antara, Sabtu 22 Januari 2022.

Cahyo menyebut kontak tembak terjadi sekitar pukul 08.WIT saat anggota sedang melakukan pengamanan persiapan kedatangan helikopter. Awalnya KKB menyerang dengan menembaki anggota yang sedang melakukan pengamanan kedatangan helikopter Polri sehingga terjadi baku tembak.

"Saat baku tembak terjadi Bharada Resi Nugroho tertembak di bagian dada kiri atas," ujarnya.

Tim sempat meminta bantuan ke Yonif PR/431 yang kemudian bergabung di pos tersebut dan membantu menangani korban.

"Kondisi korban Bharada Resi dilaporkan stabil dan menunggu evakuasi menggunakan helikopter milik Polri," kata Cahyo.

Pada Senin 17 Januari 2022, Bharatu Bachtiar tertembak di Kiwirok, Papua. Satgas Damai Cartenz merupakan nama baru dari sandi operasi Nemangkawi.

Hingga berita diturunkan, Tempo belum mendapatkan penjelasan dari pihak KKB perihal baku tembak tersebut.

  💂 Tempo  

[Video] Penampakan Radar GCI

 Diposkan Kompas.com Radar GCI dipamerkan dalam Rapat Pimpinan (Rapim) Kemenhan Tahun 2022. (Achmad Nasrudin Yahya)

Radar GCI menjadi satu di antara sederet alutsista yang dipamerkan dalam Rapat Pimpinan (Rapim) Kemenhan Tahun 2022 yang berlangsung di Gedung Kemenhan, Jakarta, Kamis (20/1/2022).

Alutsista ini merupakan bagian dari produksi konsorsium Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kemenhan yang melibatkan PT Len Industri (Persero), LAPI ITB, Radar Telekomunikasi Indonesia, dan Infoglobal Teknologi Semesta.

Radar ini juga bagian dari program command, control, communication, computer, intelligence, surveillance, and reconnaissance (C4ISR). Radar ini dilengkapi command and control.

Ketika beroperasi, pengontrol radar GCI dapat memberikan pengarahan dan pengawalan terhadap pesawat tempur dalam melakukan pencegatan atau intersep.

Dengan kemampuan tersebut, radar GCI mempunyai peran krusial dalam membangun network centric warfare (NCW), sebuah metode peperangan yang berbasis pada konektivitas jaringan komunikasi dan data secara real time dari markas ke unit-unit tempur dan sebaliknya.


  ♔ Youtube  

Weapon Locating Radar (WLR) Armed

Buatan dalam negeri Weapon Locating Radar (WLR) Armed [Vivanews] 

Upaya keras Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) menciptakan terobosan baru dalam pembuatan alat utama sistem persenjataan (alutsista), membuahkan hasil.

Sebuah radar canggih berhasil diciptakan oleh Pusat Kesenjataan Artileri Medan Komando Pembina Doktrin, Pendidikan dan Latihan TNI Angkatan Darat (Pussenarmed Kodiklatad), bekerjasama dengan PT Elektronika Utama Institut Teknologi Bandung (PT EU ITB).

Adalah Weapon Locating Radar (WLR), radar canggih yang mampu membaca lintasan serangan munisi musuh. Tak cuma itu, yang lebih istimewa, WLR mampu membaca dan menemukam lintas munisi musuh dengan jarak sejauh 20 kilometer.

Dalam keterangan yang diterima VIVA Militer dari Penerangan Pussenarmed Kodiklatad, fungsi utama Weapon Locating Radar (WLR) adalah untuk mendeteksi lintasan amunisi, untuk penghitungan dan perolehan parabolik (back azimuth).

Danpussenarmed di depan Weapon Locating Radar (WLR)

Selain itu, WLR juga mampu membaca dan mendeteksi arah, jarak dan kedudukan serta koordinat tembakan serta jatuhnya munisi di sasaran. Kemudian WLR juga mampu mengklasifikasikan jenis meriam yang menembak.

WLR sendiri sudah diuji coba kemampuannya dalam Latihan Tembak Senjata Berat Teknis (Latbakjatratnis) Terintegrasi Resimen Artileri Medan 2/Komando Cadangan Strategis TNI Angkatan Darat (Menarmed 2/Kostrad).

Sejumlah tembakan amnunisi meriam kaliber terkecil 76 mm/trk, hingga meriam kaliber besar yang ditembakan meriam 155 mm GS Caesar serta MLRS Astros, berhasil dibaca dengab baik oleh WLR.

WLR juga kembali diuji coba dalam Latihan Tembak Senjata Berat Pendidikan Kejuruan Tamtama (Latbakjatrat Dikjurta) Pussenarmed, dengan tembakan alutsista yang sama.

  📡
VIVAnews  

3 Prajurit TNI AD Jalani Operasi Pengangkatan Proyektil di KRI SHS-990

 Tertembak di Papua Barat Tim Medis TNI AL berhasil menyelamatkan nyawa 3 Prajurit Yon Zipur 20/PPA TNI AD yang mengalami luka akibat tertembak oleh kelompok Separatis Maybrat Papua Barat setelah dilaksanakan bantuan medis di atas KRI dr. Suharso (SHS)-990, Kamis (20/1/2022). [antara]

Tim Medis TNI AL sukses menyelamatkan nyawa 3 Prajurit Yon Zipur 20/PPA TNI AD yang mengalami luka akibat tertembak oleh kelompok Separatis Maybrat Papua Barat setelah dilaksanakan bantuan medis di atas KRI dr. Suharso (SHS)-990, Kamis (20/1/2022).

KRI SHS-990 yang sandar di Dermaga Pelabuhan Umum Sorong ini merupakan Kapal Bantu Rumah Sakit TNI AL di bawah Jajaran Satban Koarmada II yang mendapat perintah di Bawah Kendali Operasi (BKO) ke Koarmada III untuk mendukung pelaksanaan Operasi Cendrawasih Jaya-22.

Tim Medis KRI SHS-990 dengan sigap memberikan bantuan medis kepada 3 pasien rujukan yang merupakan personel TNI AD Anggota Yon Zipur 20/PPA.

Mereka terluka akibat kontak tembak dengan kelompok Separatis Maybrat di Distrik Aifat Timur, Kab. Maybrat, Papua Barat.

Perwira Kesehatan KRI SHS-990, Letda Laut (K) Erwin mengatakan tindakan medis terhadap 3 prajurit TNI AD tersebut dilakukan oleh tenaga medis gabungan.

"Tindakan operasi pengangkatan proyektil dari tubuh korban tersebut dilaksanakan di Ruang OK KRI SHS-990 oleh tenaga medis gabungan dari Diskes Koarmada III, RSAL dr. R. Oetojo Lantamal XIV Sorong, RSUD Sorong, dan didampingi Tim Kesehatan KRI SHS-990," ujarnya.

"Setelah dilaksanakan operasi selama kurang lebih 6 jam seluruh proyektil yang bersarang di tubuh para korban berhasil diangkat dan saat ini kondisi korban sudah stabil dan akan dilaksanakan perawatan lanjutan di RSAL dr. Oetojo Lant XIV Sorong," kata Letda Erwin.

Di tempat terpisah Panglima Koarmada II Dr. Iwan Isnurwanto mengapresiasi kesigapan prajurit KRI SHS-990 dalam mendukung kegiatan tersebut dan menyatakan bahwa seluruh unsur gelar Koarmada II yang sedang bertugas di daerah operasi harus selalu siap melaksanakan tugas pokok TNI sesuai fungsi azasi masing-masing.

Apa yang ditunjukkan oleh Tim Medis KRI SHS-990 tersebut membuktikan soliditas TNI selalu dijalankan seluruh personel TNI AL sebagai bentuk implementasi dari perintah harian KSAL Laksamana TNI Yudho Margono agar menjalin soliditas dengan segenap komponen pertahanan dan keamanan negara menuju sinergitas dan kesemestaan.

  [RIP] Kronologi Prajurit TNI Gugur Ditembak KKB 
Tangis keluarga menyambut kedatangan Prada Abraham di RSAL Dr R Oetojo Sorong.

Prajurit TNI gugur setelah ditembak oleh Kelompok Kriminal Bersejata (KKB) di Kabupaten Maybrat, Papua Barat.

Serda Miskel Rumbiak dinyatakan meninggal di tempat saat hendak memperbaiki jembatan.

Selain menembak Serda Miskel Rumbiak hingga gugur, juga melukai tiga anggota TNI lainnya.

Tiga prajurit tersebut adalah Prada Abraham, Prada Aziz, dan Serda Darusman.

Kapendam XVIII/Kasuari Kolonel Arm Hendra Pesireron mengaku para prajurit tersebut sedang mambangun jembatan karena sempat dirusak pasca-kejadian penyerangan di Posramil Kisor.

Kata Pesireron, jembatan tersebut merupakan penghubung antara Kampung Kamat dan Kampung Faan Kahrio.

"Jembatan kayu dipotong lagi sama mereka (KKB)," ujar Pesireron dikutip dari laman TribunPapuaBarat.com, Kamis (20/1/2022).

Akhirnya, kata Pesireron, Bupati Maybrat meminta TNI agar bisa membangun kembali jembatan permanen.

"Pembangunan jembatan tersebut bertujuan untuk mempercepat akses masyarakat dari kampung ke Ibu kota," ujarnya.

Sayangnya, saat pasukan digeser ke lokasi pembangunan jembatan, dihadang dengan tembakan.

"Rombongan ini mau menuju ke lokasi pembangunan jembatan yang kedua, tetapi malah ditembak oleh kelompok separatis," ungkapnya.

Dikatakan, para prajutir TNI yang mengerjakan jembatan setiap harinya dari pagi hingga sore.

"Saat pergeseran ada satu pleton dari 762 untuk pengamanan, dan dua regu dari Yon Zipur 20/PPA," pungkasnya.

Dilaporakan satu prajurit TNI gugur dalam kontak tembak dengan KKB di wilayah Kabupaten Maybrat, Papua Barat, Kamis (20/1/2022) pagi.

Kontak tembak tersebut terjadi sekira pukul 07.00 WIT, di pertengahan jalan antara Kampung Faan Kahrio dan Kampung Kamat, Distrik Aifat Timur Tengah, Maybrat.

Prajurit Serda Miskel Rumbiak gugur setelah ditembak dibagian perut, dan tiga prajurit lainnya masih dalam penanganan medis di RSAL Dr R Oerojo Sorong.

Tiga prajurit tersebut adalah Serda Darusman, luka tembak di bagian lengan kiri, Prada Aziz di tangan kanan.

Sementara, Prada Abraham terkena tembakan di paha kanan, pundak kanan dan lengan bagian kiri.

Diketahui, Serda Miskel Rumbiak baru bergabung bersama TNI pada 2021 kemarin dan berdinas di Yon Zipur 20/PPA.

Rencananya, jenazah Serda Miskel Rumbiak dievakuasi menuju Kota Sorong, Papua Barat dan disemayamkan di Yon Zipur 20/PPA.

Selanjutnya, jenazah dibawah menuju Kabupaten Raja Ampat, untuk dimakamkan di daerah tersebut.

Pasalnya, keluarga (Orangtua) dari Serda Miskel Rumbiak, sedang berdomisili di Raja Ampat.

  ⚓️ Tribunnews  

[Global] Israel Beli Kapal Selam ke Thyssenkrupp

 Senilai Rp 48 T Kapal selam Kelas Dolphin II adalah kapal selam terbesar yang dibangun di Jerman sejak Perang Dunia II. Kapal selam ini mampu membawa total gabungan hingga 16 torpedo dan rudal jelajah yang diluncurkan kapal selam (SLCM) Popeye Turbo yang rudal jelajahnya memiliki jangkauan setidaknya 1.500 km. [Foto : Thyssenkrupp]  ⚓️

Angkatan Laut Israel akan membeli beberapa unit kapal selam dari perusahaan asal Jerman Thyssenkrupp Marine Systems. Kementerian Pertahanan Isreal pada Kamis, 20 Januari 2022 mengungkap kesepakatan yang di kunci oleh kedua belah pihak sebesar 3 miliar euro (Rp 48 triliun).

Jika tidak ada aral melintang, kapal selam – kapal selam itu akan dikirim dalam tempo sembilan tahun ke depan. Tidak disebutkan persisnya berapa unit kapal selam yang dipesan dalam kesepakatan itu.

Israel dan Thyssenkrupp Marine Systems juga menanda-tangani sebuah kesepakatan kerja sama industri strategis senilai lebih dari 850 juta euro (Rp 13 triliun). Kesepaktan itu, termasuk pemberian pelatihan simulator perbaikan di Israel dan suplai spare part.

Kapal selam kelas Dolphin-I dan Dolphin-II Israel sudah dilengkapi dengan torpedo dan rudal jelajah. Dimasukkannya VLS menyiratkan lebih banyak senjata, atau taruhan kami, senjata baru. Kapal selam Israel diyakini membawa senjata penangkal nuklir negara yang berbasis di laut. [Foto : Twitter]

Saya ingin berterima kasih kepada Pemerintah Jerman atas bantuan yang diberikan dalam kesepakatan ini dan komitmennya pada keamanan Israel,” kata Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz.

Menurut Gantz, pihaknya berharap kapal selam yang baru dipesan ini bisa memperbaharui kemampuan Angkatan Laut Israel dan berkontribusi pada superioritas keamanan Israel di kawasan.

Angkatan Laut Israel mengoperasikan lima kapal selam buatan Jerman, di mana ada 6 unit kapal selam lainnya sedang dalam perbaikan di Jerman. Tiga kapal selam Dakar milik Israel nantinya akan menggantikan tiga kapal selam Dolphins yang sudah tua.

  ⚓️
Tempo  

[Video] Roomtour KRI dr. Wahidin Sudirohusodo-911

Diposkan PT PAL Indonesia KRI BRS dr Wahidin Sudirohusodo 991 [PAL]

Kapal Bantu Rumah Sakit (BRS) dr. Wahidin Sudirohusodo sudah siap untuk mengangkat jangkarnya, berlayar melintasi samudera, dan menuju kearah 4 mata angin demi melayani negeri.

Bak kata sekali mendayung dua tiga pulau terlewati, Kapal BRS merupakan kapal yang memiliki standar rumah sakit tipe C dengan tugas kemanusiaan mulai dari membantu bencana alam sampai pandemi dengan penanganan seperti ruang ICU, Poli, ruang Isolasi, bersalin, khitanan dan berbagai penanganan lainnya.


  🎥 Youtube  

Jumat, 21 Januari 2022

[Global] China Kerahkan Pasukan Udara dan Laut Usir Kapal Perang AS di LCS

Kapal perang AS USS Benfold berlayar di LCS (AFP/REBECCA KEARNS)

China mengerahkan pasukan udara dan laut mereka untuk mengusir kapal perang Amerika Serikat yang berlayar di kawasan Laut China Selatan pada hari ini, Kamis (20/1).

"[Tentara Pembebasan Rakyat China/PLA] mengerahkan pasukan laut dan udara untuk melacak dan memantau, juga memperingatkan dan mengusir [kapal itu]," demikian pernyataan tentara China, sebagaimana dilansir AFP.

PLA menyatakan bahwa mereka mengerahkan pasukan itu setelah kapal AS, USS Benfold, berlayar di dekat Kepulauan Paracel. Menurut China, kapal itu memasuki kawasan mereka secara ilegal.

Namun, Angkatan Laut AS menyatakan bahwa USS Benfold "bergerak sesuai hak dan kebebasan berlayar di dekat Kepulauan Paracel, sesuai dengan hukum internasional."

Ini bukan kali pertama China dan AS bersitegang di LCS. Selama ini, China memang mengklaim sebagian besar perairan LCS. Klaim wilayah itu tumpang tindih dengan Brunei, Malaysia, Filipina, Taiwan, dan Vietnam.

Filipina sudah mengajukan gugatan untuk menolak semua klaim China di LCS. Mahkamah Arbitrase Internasional kemudian memutuskan bahwa klaim China di LCS tidak berdasar.

Meski demikian, China menolak keputusan itu. Mereka tetap mengklaim sebagian besar wilayah perairan di Laut China Selatan.

Sejak saat itu, AS semakin sering berlayar di sekitar perairan LCS atas dalih kebebasan berlayar di perairan internasional. (has/bac)

  Kapal Perang AS Tantang Klaim China 

Kapal perang penghancur rudal Amerika Serikat menantang klaim China atas Laut China Selatan (LCS). Klaim ini diutarakan setelah China mengusir kapal perang AS yang berlayar di kawasan tersebut, Kamis (20/1).

Kapal USS Benfold berlayar di sekitar Kepulauan Paracel, yang dikenal China sebagai Kepulauan Xisha.

Menurut juru bicara Armada ke-7 AS, Letnan Mark Langford, keberadaan kapal ini merupakan bentuk kebebasan operasi navigasi (FONOP), dikutip dari CNN.

Angkatan Laut AS menuturkan, Benfold juga menantang klaim Vietnam dan Taiwan.

"Ketiga penggugat memerlukan izin ataupun pemberitahuan terlebih dahulu sebelum mengirimkan kapal militer 'melintas damai' di laut teritorial," demikian pernyataan Angkatan Laut AS, dikutip dari CNN.

"Dalam hukum internasional, kapal semua negara, termasuk kapal perang mereka, memiliki hak lintas damai di laut teritorial. Posisi unilateral dari otoritas apapun ataupun prasyarat pemberitahuan sebelum melintas ke wilayah 'lintasan damai' ini melanggar hukum," lanjutnya.

Angkatan Laut AS juga menuturkan klaim tersebut melanggar hukum internasional dan menimbulkan ancaman serius bagi kebebasan laut.

Salah satu bentuk hak kebebasan navigasi adalah berlayar sejauh 19 kilometer batas teritorial dari garis pantai suatu negara yang diakui hukum internasional.

Namun, ulah China yang mengklaim seluruh perairan di Kepulauan Paracel disebut AS melanggar hukum tersebut.

"Hukum internasional tidak mengizinkan negara-negara kontinental, seperti RRC (Republik Rakyat China), untuk menetapkan garis dasar di sekitar keseluruhan kelompok pulau yang tersebar," demikian pernyataan AS.

"Dengan garis dasar ini, China berupaya mengklaim lebih banyak perairan internal, laut teritorial, zona ekonomi eksklusif, dan landas kontinen dari yang diakui hukum internasional," lanjutnya.

Menurut buku fakta CIA, Kepulauan Paracel terdiri dari 130 pulau karang kecil dan terumbu karang di wilayah LCS. Wilayah tersebut tak memiliki populasi asli, hanya garnisun militer China yang berjumlah 1.400 orang.

Pulau-pulau tersebut juga diklaim oleh Vietnam dan Taiwan, tetapi telah dibentengi dengan instalasi militer milik China. (pwn/bac)

 ⚓️ 
CNN  

7 Atensi Pertahanan

➶ Dalam Rapim Kemenhan 2022Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto menyampaikan tujuh atensi terkait pertahanan dalam Rapat Pimpinan (Rapim) Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Tahun 2022 di Jakarta, Kamis (20/1/2022).

★ Pertama adalah meningkatkan kesiapan dan profesionalisme pertahanan dan keamanan untuk penanganan terorisme, radikalisme, separatisme, bahaya laten yang ada, bencana alam, bantuan kemanusiaan, dan tugas-tugas misi perdamaian dunia serta keadaan darurat lainnya.

"Termasuk ancaman chemical, biological, radiological, nuclear, and explosive," ujar Prabowo saat membuka Rapim Kemenhan Tahun 2022, Kamis.

★ Atensi kedua, memperkuat kerja sama pertahanan dan keamanan dengan negara-negara ASEAN dan negara-negara lainnya.

Peningkatan kerja sama ini dalam rangka menciptakan saling kepercayaan, membangun kemampuan pertahanan, dan profesionalisasi TNI. Termasuk memperkuat industri pertahanan, serta menunjang diplomasi dan kebijakan luar negeri.

★ Ketiga, kata Prabowo, mewujudkan pembentukan satuan produksi pada satuan-satuan TNI yang disesuaikan dengan kebutuhan untuk mengoptimalkan tugas TNI melalui operasi militer perang (OMP) maupun operasi militer selain perang (OMSP).

★ Keempat, lanjut Prabowo, harus menyiapkan wilayah pertahanan pulau-pulau besar secara mandiri dengan penyiapan cadangan pangan, air, energi, dan sarana prasarana nasional lainnya.

"Guna mewujudkan pusat-pusat logistik pertahanan yang tersebar di seluruh NKRI," kata Prabowo.

★ Atensi Kelima adalah memperkuat coastal missile defence system (CMDS) dan coastal surveillance system (CSS) untuk melaksanakan pengendalian selat-selat strategis sesuai dengan adanya Alur Laut Kepulauan Indnesia I, II, dan III.

★ Keenam, Prabowo mengatakan, mewujudkan sinkronisasi penataan ruang pertahanan berupa ruang wilayah pertahanan, rencana rinci wilayah pertahanan, dan kawasan strategis nasional bagi kepentingan pertahanan dengan tata ruang wilayah provinsi, kabupaten, dan kota.

★ Ketujuh, imbuh Prabowo, melaksanakan evaluasi dan perbaikan di seluruh jajaran satuan kerja Kemenhan dan TNI.

"Kita harus berani untuk mewujudkan reformasi birokrasi sesuai dengan ruang masing-masing," katanya.

  Kompas  

Pembelian Jet Tempur Dassault Rafale Tinggal Aktifkan Kontrak

 F-15 masih dalam tahap negosiasi Rafale [Dassault]

Rencana pembelian jet tempur Dassault Rafale buatan Prancis mulai menemui titik terang. Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menyebut pihaknya kini sedang mengaktifkan kontrak pembelian jet tempur tersebut.

"Rafale sudah agak maju saya kira tinggal mengaktifkan kontrak saja," kata Prabowo kepada wartawan usai memimpin Rapat Pimpinan Kementerian Pertahanan 2022, Kamis (20/1/2022).

Sementara itu, untuk rencana pembelian pesawat F-15 EX buatan Amerika Serikat disebut Prabowo masih dalam tahap negosiasi.

"F-15 kita masih dalam tahap negosiasi," ujarnya.

Dalam kesempatan itu juga, Prabowo menuturkan Kemhan memberikan sejumlah kendaraan tempur kepada TNI. Selain itu, dalam Rapat Pimpinan Kemhan 2022 yang digelar hari ini, Prabowo turut menyerahkan sejumlah dokumen yang berkaitan dengan penyelenggaraan pertahanan negara kepada TNI yang nantinya akan diserahkan ke Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Kita serahkan beberapa peralatan untuk TNI produksi dalam negeri kita, produksi Pindad yaitu kendaraan berlapis baja ada Badak, ada Anoa, ada Komodo dan ada beberapa alat-alat untuk angkatan udara dan untuk Angkatan Laut, kapal patroli ya," jelas Prabowo.

"Kita tadi juga menyerahkan beberapa dokumen strategis untuk digodok untuk angkatan dan kita harapkan dalam satu bulan sudah kembali, sehingga dokumen-dokumen itu bisa kita ajukan ke bapak Presiden," imbuhnya.

Sebelumnya, Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mengungkapkan dukungan dan dorongannya akan penguatan Alutsista TNI guna mendukung pertahanan udara Indonesia. Khususnya pada pesawat, baik yang dimiliki Angkatan Udara, Laut, maupun Darat.

"Tahun 2020, kekuatan pertahanan udara Indonesia ditunjang oleh 462 pesawat. Terdiri dari 41 pesawat tempur, 39 pesawat serangan khusus, 54 pesawat angkut, 109 pesawat latih, 5 pesawat intai dan misi khusus, 177 helikopter, serta 16 helikopter tempur. Menempatkan Indonesia di urutan ke-28 dunia, tertinggi di Asia Tenggara," papar Bamsoet dalam keterangannya, Rabu (6/10/2021).

Kepala Badan Bela Negara FKPPI dan Kepala Badan Penegakan Hukum, Pertahanan, dan Keamanan KADIN Indonesia ini menambahkan, khusus kepemilikan pesawat tempur, posisi Indonesia berada di urutan ke-48. Posisi ini berada di bawah berbagai negara ASEAN, seperti Singapura yang berada di posisi ke-22, Vietnam posisi ke-28, Thailand posisi ke-30, dan Myanmar posisi ke-36.

"Untuk memperkuat armada tempur, dalam waktu dekat pemerintah melalui Kementerian Pertahanan akan mendatangkan pesawat F-15 ex pabrikan Boeing, Amerika Serikat (AS), versi terbaru dan paling canggih dari F-15. Serta jet tempur Dassault Rafale buatan Prancis," jelas Bamsoet. (rak/knv)

  detik  

Aselsan Smash 30 mm Untuk Bakamla RI

 Pemasangan meriam kaliber 30 mm [Militer Daily Indonesia]

Pada tahun lalu Bakamla RI telah mengajukan pembelian senjata berat untuk kapal Patroli Bakamla, Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto telah memberikan ijin untuk instalasi kapal Bakamla RI dengan senjata berat.

Hal ini bertujuan untuk menjaga keamanan Laut Natuna agar kapal China tidak seenaknya melakukan manuver di perairan Natuna, Indonesia.

Bakamla RI sudah mendapat dukungan dengan dikeluarkannya izin pembelian senjata sejak 2020.

Pada Agustus 2020, Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto telah memperbolehkan Bakamla menggunakan senjata berkaliber besar untuk mengamankan laut.

Diungkapkan bahwa kapal Patroli Bakamla akan dilengkapi dengan persenjataan kaliber 30 mm bertipe RWCS.

Terungkap bahwa bakamla mendapatkan RWCS yang dipasok oleh Perusahaan Pertahanan Turki Aselsan, pada tahun 2020 lalu, akun media sosial resmi milik ASELSAN mengumumkan telah menandatangani perjanjian penjualan baru untuk Sistem Remote Controlled Stabilized Naval Gun Jarak Jauh ASELSAN yang melindungi pantai Indonesia dalam hal ini yaitu Bakamla RI.

Sistem ini dapat dioperasikan dari jarak jauh dengan menggunakan unit kendali senjata jarak jauh serta dapat memberikan perlindungan terhadap serangan.

Selain itu, Sistem SMASH mampu menembakkan 200 peluru per menit dengan meriam otomatis 30mm.

Baru baru ini Bakamla telah menerima unit tersebut dan akan dipasang dikapal Patroli mereka. Dan kabarnya 10 kapal patroli Bakamla RI akan diinstal dengan senjata ini.
 

PT Len Industri Tampilkan Prototipe Radar CGI 3D

 Bisa Deteksi Sasaran dari Jarak 450 Km Radar GCI LEN

Sekilas mirip dengan radar Master-T buatan Thales Raytheon System, PT Len Industri bekerja sama dengan konsorsium Badan Riset Kementrian Pertahanan, PT LAPI ITB, PT Radar Telekomunikasi Indonesia (RTI) dan PT Infoglobal, telah merilis prototipe radar Ground Controlled Interception (GCI) buatan lokal.

Berbeda dengan radar terdahulu (surveillance radar) yang mengusung kemampuan 2D, maka radar CGI terbaru PT Len Industri sudah mengadopsi kemampuan 3D dan punya jangkauan deteksi hingga 450 Km. Dalam rilis yang diterima Indomiliter.com, disebut bahwa radar CGI dengan platform towed ini dapat mendeteksi sasaran dari ketinggian rendah, medium hingga jarak ketinggian yang sangat tinggi, termasuk dapat mendeteksi target berupa pesawat, drone, helikopter, dan rudal jelajah.

Jet tempur atau buru sergap TNI AU pad gelar opersasi pertahanan membutuhkan peran penuntun radar GCI dalam melakukan penggiringan, pengusiran, atau pemaksaan mendarat, bahkan penghancuran pada potensi ancaman di udara.

Ini adalah radar GCI pertama yang berhasil di buat indonesia, sekaligus membuktikan kemajuan industri pertahanan dalam negeri dalam mengembangkan produk-produk yang canggih. Disebutkan bahwa hampir seluruh komponen dan teknologinya dikembangkan secara mandiri di dalam negeri, sehingga di masa mendatang dapat memenuhi ekosistem industri pertahanan nasional.

Len Industri memiliki produk dan sistem unggulan, antara lain Communication Tactical Data Link (CTDLS), radio taktikal, combat system kapal perang, mission system drone, sistem informasi intelijen, yang telah digunakan oleh TNI mupun yang masih dalam pengembangan.

Dari kondisi saat ini, jangkauan radar-radar pengawasan wilayah laut dan udara RI belum menyeluruh. Ditambah pengadaan radar saat ini hampir semuanya masih impor. Penambahan radar pertahanan mutlak dibutuhkan dalam mengantisipasi dinamika dan konflik yang mungkin terjadi seperti di Laut Cina Timur dan Laut Cina Selatan.

Kebutuhan domestik dan regional terhadap pembelian dan sparepart radar militer maupun sipil dinilai tinggi. Di pasar domestik saja, potensi pasar diperkirakan mencapai Rp 33,3 triliun meliputi Radar GCI, radar cuaca, radar airborne, radar airport surveillance, hingga naval radar.

Pemenuhan kebutuhan sejumlah Radar GCI TNI AU menjadi target pertama pembangunan Pusat Industri Radar Nasional ini. PT Len Industri diharapkan akan menjadi strategic partnersip bersama mitra vendor radar ternama dunia agar dapat mengakselerasi penguasaan dan alih teknologi radar GCI melalui proyek pengadaan radar GCI. (Gilang Perdana)

  ♔
Indomiliter  

Indonesian Navy Approves New CMS From Terma Despite Covid-19 Challenges

⚓ Virtual FAT: Despite COVID-19 restrictions, the Indonesian Navy (TNI-AL) approves the factory acceptance tests of four new combat management systems (CMS) for four fast attack crafts, “KCR-60”, scheduled to join their fleet.“The KCR-60 #5 depicted was launched by PT PAL on 5 Dec 21 in Surabaya, Indonesia. Terma will also provide and integrate its full Combat Suite C-Flex including SCANTER surveillance radar, C-Fire etc. on this vessel.”

The process has been far from conventional. Typically, readying a comprehensive CMS for any navy vessel involves several meetings where specifications and expectations are aligned across the organizations involved. However, with COVID-19 restrictions in place, much of the collaboration has moved online, including the four Factory Acceptance Tests (FAT).

Among other things, Terma, is contracted to deliver the CMS for the four KCR-60 vessels. Not being able to meet in person has been a challenge, however, the program and the FAT approvals were kept on schedule to the full satisfaction of the customer and project team at both Terma and the Indonesian shipyard, PT PAL.

PT PAL holds the primary contract for building and delivering the four vessels – two are new builds and two are existing fast attack crafts undergoing a complete upgrade.

  Handheld Video Demo Made FAT Possible 

The four FATs were conducted virtually as so-called “demo FAT’s” towards the end-user.

In practice, Terma had performed and completed the full and whole Factory Acceptance Test prior to the actual virtual demo FAT event. Terma’s internal quality representative witnessed and signed off that the result of the Factory Acceptance Test lived up to expectations.

During the virtual demo FATs, Terma presented an array of topics selected prior to the event. The topics were explained thoroughly via a Microsoft Teams meeting using handheld cameras.

While the two first demo FATs were conducted entirely online, COVID-19 restrictions allowed for in-person attendance at the last two by a London-based and a Berlin-based Indonesian defense attaché respectively.

I’m very proud that we were able to finish the factory acceptance tests on time, and I’m thankful that both the Indonesian Ministry of Defense, Navy and PT PAL have been very understanding and flexible despite the COVID-19 challenges,” Head of Indonesia Programs at Terma, Mr. Per Boye Ovesen, says.

Terma acts as combat system integrator and is responsible for integrating all sensors and effectors onboard the vessels. Furthermore, Terma is contracted to deliver: the C-Flex combat management system, the C-Guard decoy launching system, the C-Fire fire control system, and SCANTER 4603 air & surface surveillance radar for all four KCR-60 vessels.

  Ready for Sea Acceptance & Live Firing Test 

2022 will be a year of execution and with the acceptance tests approved, on-site installation begins.

As we speak, the final shipment for the combat management system no. 4 is on its way to Indonesia. Our local team has already begun installations and soon the sensor and weaponry into the C-Flex System of the KCR-60s will come.

All four fast attack crafts are expected to be ready for sea acceptance and live firing tests during 2022. The first test is scheduled in July-August and even though COVID-19 is creating obstacles for the cross-border collaboration, Per Boye Ovesen is certain that the partnership with PT PAL and the Indonesian Navy will continue to be as smooth and fruitful as it has been so far.

  Empowering Strong Partnerships Through Local Presence 

To ease operations, Terma has established local offices and employed local staff in both Jakarta and Surabaya, where the vessels are built, with the aim to bring competences and knowhow closer to the shipyard.

The local presence is necessary to ensure a smooth collaboration when regular cross-border partnerships are made difficult by the pandemic. By bringing competences closer to the shipyard, Terma and PT PAL have created the optimal conditions for ensuring a high-quality build that stays on schedule.

However, implementing a new combat management system is a complex task.

As the responsible systems integrator, we must ensure that all systems work smoothly together and provide the necessary situational awareness, decision support and ultimately control the different weapons systems onboard,” Per Boye Ovesen explains.

When completed, the KCR-60 crafts will be equipped with surveillance, ESM and IFF systems as well as guns, missile launchers, and decoy systems.

  The Importance of Maritime Power in the Asia-Pacific 

While this is Terma’s first larger CMS program in Indonesia, the Danish company has already delivered Combat Suites for other countries in the Asia-Pacific region such as Brunei, Thailand and Australia. More than 10 Navies and Coast Guards in the region rely on Terma’s naval solutions including C-Flex CMS, SCANTER radars and C-Guard Decoy Launching System.

From a naval point of view, the Asia-Pacific region is quite remarkable. With the region boasting some of the world’s longest coastlines, and with countries stretching over vast bodies of water, the need for comprehensive maritime capabilities is critical for protecting against violation of territories and economic exclusion zones.

With the planned fast attack crafts adding more speed, agility and firepower to the Indonesian navy, the country will improve their ability to secure territorial sovereignty in the waters surrounding their more than 17,000 islands.
 

  🔅
Terma  

Kamis, 20 Januari 2022

Menhan Serahkan Ranpur Badak, Anoa & Rantis Komodo

♞ Di Rapim Kemhan 2022Menteri Pertahanan RI, Prabowo Subianto menyerahkan berbagai kendaraan fungsi khusus buatan PT Pindad (Persero)

Menteri Pertahanan RI, Prabowo Subianto menyerahkan berbagai kendaraan fungsi khusus buatan PT Pindad (Persero) secara simbolis kepada Kasad, Jenderal TNI Dudung Abdurachman di Rapat Pimpinan (Rapim) Kementerian Pertahanan Tahun 2022 pada 19-20 Januari 2022 yang digelar di Lap. Urip Sumohardjo, Kemhan. Kendaraan yang diserahkan meliputi 7 unit kendaraan tempur Badak 6x6, 26 unit Anoa 6x6 (APC & Komando) dan 10 unit kendaraan taktis Komodo 4x4 (APC).

Secara simbolis kita serahkan beberapa alutsista produksi dalam negeri kita yaitu kendaraan berlapis baja ada Badak, Anoa dan komodo dari PT Pindad serta peralatan lainnya untuk angkatan laut dan angkatan udara,” ujar Menhan.

Anoa RCWS [Pindad]

Rapim Kemhan dihadiri oleh Jenderal TNI Panglima TNI Andika Perkasa, Wamenhan Muhammad Herindra, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigid Prabowo, Kasad Jenderal TNI Dudung Abdurachman, Kasal Laksamana TNI Yudo Margono, Kasau Marsekal TNI Fadjar Prasetyo serta pejabat tinggi di lingkungan Kemhan dan TNI. Tema Rapim Kemhan tahun 2022 yaitu konsolidasi pembangunan kekuatan pertahanan negara. Pada Rapim kali ini Menhan juga meresmikan logo baru Kemhan.

Dalam press confrence, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengatakan tujuan diadakannya Rapim Kemhan untuk meningkatkan sinergitas dan koordinasi seluruh elemen dalam menjalankan tugas serta untuk evaluasi dan tindak lanjut kebijakan tahun sebelumnya.

Melalui Rapim Kemhan ini diharapkan adanya sinergitas dan koordinasi yang lebih erat lagi demi kelancaran & suksesnya tugas-tugas kedepan. Kebijakan pertahanan negara tahun 2022 merupakan hasil evaluasi dan tindak lanjut serta upaya peningkatan kebijakan yang ada pada 2021,” tegas Menhan.

Badak FSV [Pindad]

Direktur Utama, Abraham Mose mengungkapkan rasa bangganya dan mengapresiasi dukungan Kementerian Pertahanan kepada industri pertahanan dalam negeri, khususnya PT Pindad (Persero).

"Terimakasih atas kepercayaan Bapak Menhan, Kementerian Pertahanan dan TNI terhadap industri pertahanan, PT Pindad (Persero). Kami bangga pada Rapim Kemhan hari ini dilakukan acara penyerahan 43 unit kendaraan yang terdiri dari Anoa, Badak dan Komodo oleh Menhan untuk mendukung tugas pokok TNI," ujar Abraham.

Ranpur Badak 6x6 dibuat berdasarkan kebutuhan TNI khususnya untuk mendukung satuan kavaleri. Kendaraan ini memiliki bobot 16,5 ton, dilengkapi dengan turret kaliber 90 mm serta senapan mesin kaliber 7,62 mm untuk daya gempur maksimal dan dioperasikan oleh 3 orang personel. Mesin diesel 340 HP yang dilengkapi dengan Turbo Charger Inter Cooler mampu membawa kendaraan ini pada top speed 80 km/h dengan daya jelajah sejauh 600 kilometer. Badak juga dilengkapi body protection baja anti peluru dan memiliki level proteksi stanag level 3.

Anoa 6x6 Armoured Personnel Carrier (APC) memiliki keunggulan dalam mobilitas, proteksi serta daya angkut. Anoa 6x6 APC memiliki bobot 13 ton, dibekali mesin diesel 320 HP dengan Turbo Charger water cooler, dilengkapi dengan Remote Controlled Weapon Station (RCWS), sistem komunikasi dan transmisi otomatis. Anoa tipe APC memiliki kapasitas 12 orang personel termasuk pengemudi. Kendaraan ini juga memiliki top speed 80 km/h pada jalan raya dengan daya jelajah 600 kilometer. Sementara Anoa 6x6 Komando didesain untuk menjadi kendaraan bagi komandan dalam memimpin serta mengarahkan pasukan dalam pertempuran. Memiliki kapasitas 7 orang personel serta dilengkapi RCWS.

Komodo 4x4 Armoured Personnel Carrier (APC) dirancang untuk pengangkut personil, dapat bergerak cepat dan tepat dalam setiap misinya. Komodo APC dilengkapi dengan mesin diesel 215 HP dengan Turbo Charger Inter Cooler, dilengkapi dengan Remote Controlled Weapon Station (RCWS), dan mampu mencapai top speed 80 km/h di jalan raya, dengan daya jelajah sejauh 450 kilometer. Kendaraan ini memiliki bobot 8,5 ton, dapat menampung 10 orang personel di dalamnya, dapat terhubung dengan pasukan lain lewat alat komunikasi radio VHF dan HF, serta Intercom yang telah terpasang didalamnya. Kendaraan ini juga memiliki GPS dan Thermal Vision untuk membantu pengemudi dalam mengoperasikan kendaraan dalam keadaan gelap di malam hari.

Pindad siap berkolaborasi dengan Kementerian Pertahanan dalam mendukung upaya peningkatan produksi alutsista dalam negeri, serta mendukung program penelitian dan pengembangan agar nantinya seluruh hasil produksi dalam negeri dapat mandiri secara utuh serta mendukung pembangunan kekuatan pertahanan negara.
 

 
Antara  
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...