Sabtu, 03 November 2018

Indonesian Army Interested in ”Korkut“ SPAAG

https://1.bp.blogspot.com/-sIUS9zBS72o/W90-wvQRtoI/AAAAAAAA9w0/AFZOMPxNfDobKsI1VP6bl8Whm5fqykRcwCLcBGAs/s400/KORKUT%2B1.jpgKorkut self propelled anti aircraft gun (Aselsan)

KORKUT Self-Propelled Low Altitude Air Defense System has received full marks from the Indonesian Armed Forces delegation. KORKUT, which was mentioned by the delegation who performed very high performance compared to its competitors in the challenging tests performed in challenging scenarios, once again filled with its performance.

The Indonesian Armed Forces continues to assess their armored mechanized units for the purchase of self-propelled air defense cannon systems to meet the low-altitude air defense needs. KORKUT stands out among the candidate systems that can meet the needs.

A delegation composed of Indonesian Armed Forces authorities and technical personnel to examine the technical competence of KORKUT system in Ankara came. On 20 September 2018, the delegation was given presentations and demonstrations regarding the capabilities of ASELSAN and the technical features of KORKUT system. Then, during the planned training activities of the Land Forces Command Air Defense School, a successful demonstration of shooting and non-shot tests was carried out in the area of ​​the MSB Konya Karapınar Fire.

The demonstration was a proof that KORKUT had a very effective system against land targets as well as demonstrating its effectiveness against air targets in scenarios including multi-target detection and engagement. An air target and four land targets have been hit successfully in different scenarios, including scenarios showing the system's ability to shoot in motion.

The KORKUT system, which won the admiration and appreciation of the Indonesian delegation, has demonstrated a technical competence and has completed a very important stage in the Indonesian procurement process.

The KORKUT system, which has many outstanding features compared to its peers, is an effective air defense solution against air-to-ground missiles, cruise missiles and unmanned aerial vehicles with 35 mm ATOM® Particle Ammunition developed by ASELSAN.

 ♖ Aselsan  

France Eyes Indonesian Submarine Expansion

https://1.bp.blogspot.com/-lBa5mnZyg2M/W9uKTnq5AaI/AAAAAAAA9u4/_RbnouGKdZktES9rnP9k_cpQI9xR1d6HACLcBGAs/s400/DCNS_MSPO_2015_2.JPGScorpene 2000 Submarine with Cruise Missile and AIP technology (Navy Recognition)

Indonesia has its sights set on the acquisition of additional attack submarines beyond the three Nagapasa-class boats that are currently being delivered.

One company that is looking to fulfil this requirement is France's Naval Group which will be present at Indo Defence 2018 to promote its Scorpene submarine.

In 2011 the Indonesian Navy selected the three Chang Bogo class, known as the Nagapasa-class in Indonesia, which is based on the German Type 209 hull design and built under license in the Republic of Korea by DSME.

While no formal decision has been made it is understood that a targeted fleet of ten to 12 submarines is desired by the Indonesian Navy. Currently, it has four submarines in its fleet and one Nagapasa-class still to be delivered.

‘Naval Group, as a recognised naval platform designer and manufacturer together with its unique experience of Transfer of Technology in export programme, is ready to offer the Scorpene class submarine together with adapted Transfer of Technology in accordance with the New Defence Bill issued by the Indonesian government,’ said a Naval Group spokesperson.

MBDA's Naval Cruise Missile scale model (Navy Recognition)

The company is also looking at the potential of building in-country and said that its main industrial partner will be the state-owned shipyard PT PAL.

Members of the PINHANTANAS (Private Defence Industry Association) could be suitable industrial partner the spokesperson said.

‘The operational requirements of the Indonesian Navy tend to be oceanic with shallow waters capabilities. Our Scorpene-class submarine offers unmatched capabilities in both oceanic and shallow water,’ he added.

While the company has not built the latest batch of submarines for the South East Asian nation the company is well implemented in the region with the active P-75 programme in India. This will provided six Scorpene diesel-electric submarines to the Indian Navy.

Thyssenkrupp Marine Systems TKMS, the design owner of the Type 209 which it acquired after the merger of TKMS and Howaldtswerke-Deutsche Werft, is also set to be at Indo Defence and will likely be vying for the same opportunities as Naval Group.

 ♖ Shephardmedia  

Jumat, 02 November 2018

Uji Fungsi Rancang Bangun Sistem Persenjataan Sentry Gun

Pada Kendaraan TempurBalitbang Kemhan dalam hal ini Puslitbang Iptekhan melaksanakan uji fungsi rancang bangun sistem persenjataan sentry gun pada ranpur di PT. Prafir Jaya Abadi Jl. Ciganitri Pertanian No. 90 Lengkong, Bojongsoang Bandung.

Uji fungsi rancang bangun sistem persenjataan sentry gun pada ranpur disaksikan oleh Kapuslitbang Iptekhan Balitbang Kemhan Marsma TNI Bambang Wijanarko, S.T., M.Si (Han), Kabid Dager Puslitbang Iptekhan Kolonel Chb Achmad Agung Santoso, S.E., M.Sc., Kabid Dapur Puslitbang Iptekhan Kolonel Tek Ir. Oki Yanuar, Kabid Bekomlek Puslitbang Iptekhan Kolonel Tek Hevry Yanto, para pejabat di lingkungan TNI dan Kemhan, dan tim uji fungsi dari PT. Prafir Jaya Abadi serta personel yang terkait.

Kegiatan diawali sambutan pertama oleh Bapak Adryan Julizar Pratama dari PT. Prafir Jaya Abadi, kemudian sambutan kedua oleh Kapuslitbang Iptekhan Balitbang Kemhan Marsma TNI Bambang Wijanarko, S.T., M.Si (Han), pembacaan doa, dilanjutkan uji fungsi sistem persenjataan sentry gun pada ranpur dari tim PT. Prafir Jaya Abadi dan terakhir evaluasi hasil pelaksanaan uji fungsi sistem persenjataan sentry gun pada ranpur.

Pelaksanaan uji fungsi sistem persenjataan sentry gun pada ranpur ini adalah hasil kerjasama antara Balitbang Kemhan dengan PT. Prafir Jaya Abadi yang telah melaksanakan uji fungsi rancang bangun sistem persenjataan sentry gun pada ranpur yang ke-2.

Dalam pelaksanaannya, sistem persenjataan sentry gun merupakan senjata yang secara otomatis melakukan pengamatan dan analisa terhadap keberadaan target (musuh/penyusup) serta melakukan dan memutuskan sendiri proses pembidikan dan penembakan terhadap sasaran/target.

Sistem persenjataan sentry gun ini adalah buatan dan dikembangkan di dalam negeri yang merupakan inovasi dan kemandirian industri pertahanan nasional.

Perlu diketahui bahwa sistem persenjataan sentry gun dirancang dapat dioperasikan secara otomatis dan secara manual. Dengan pemilihan mode otomatis, senjata ini akan membidik dan menembak sasaran yang diinginkan (musuh, penyusup, dll) apabila terdeteksi oleh sensor kamera. Sensor kamera akan mendeteksi dan mengikuti pergerakan target hingga akhirnya target tersebut dilumpuhkan (ditembak).

Konsep produk yang dibuat, product breakdown structure, perancangan komponen yang akan dibutuhkan, analisa kekuatan produk, perancangan sub assembly dan perancangan bill of material.

Pelaksanaan kegiatan rancang bangun sistem persenjataan sentry gun pada ranpur memiliki tingkat kesulitan yang cukup tinggi dan memerlukan waktu yang relatif cukup lama dalam mewujudkan kemampuan sistem ditinjau dari proses pemrograman computer vision dan interface antara sensor optic dan system controller secara keseluruhan agar berfungsi secara maksimal dalam hal pengoperasian fungsi DRI: Detection, Recognation, Identification (Deteksi, Mengenal dan Identifikasi Objek/Target), sehingga dalam penyelesaian pembuatan model sudah dapat mencapai tahap fungsi deteksi dan mengenal objek melalui peralatan joystick (mode semi otomatis) dan diharapkan tetap dapat dilanjutkan hingga fungsi pengoperasian otomatis.
 

  Kemhan  

[Teror] 3 WNI Diculik Di Laut

Diperkirakan Ada di 'Kapal Hantu' antara Kongo-NigeriaTiga orang warga negara Indonesia yang bekerja sebagai anak buah kapal Singapura diculik bersama satu warga negara Ukraina dan masih tidak diketahui keberadaannya.

Diduga dia berada di kapal berukuran besar yang tidak mengeluarkan sinyal antara Kongo dan Nigeria, Afrika, kata pejabat kedutaan Indonesia di Abuja.

Tiga anak buah kapal Indonesia ini termasuk 15 ABK kapal ARK TZE yang diserang pada tanggal 29 Oktober lalu.

Pembajak menculik empat anak buah kapal, termasuk tiga WNI, dan memindahkan mereka ke kapal tanker berbendera Panama, Anuket, kata Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia, Kementerian Luar Negeri, Lalu Muhammad Iqbal.

Kapal yang menyerang dan menculik ini cukup besar namun tak mengeluarkan sinyal apapun kata Isman Pasya, fungsi konsuler kedutaan Indonesia di Abuja, Nigeria.

"Di mana posisinya sedang ada di mana, kecepatan berapa, secara teori bisa dilacak, keberadaan kapal saya sebut kapal hantu karena tak punya informasi apapun sampai menit ini....(Diperkirakan) masih ada di laut sekitar Nigeria dan Kongo," kata Isman.

"Kapal akan melewati beberapa negara. Kami mencoba membangun informasi dengan pihak pihak sekitaran sini."

Sejauh ini juga belum ada informasi terkait apa yang dituntut oleh pihak yang menyerang dan menculik ABK, tambahnya.

Isman juga mengatakan pihaknya melakukan kontak dengan pemerintah Kongo dan Nigeria untuk melacak kapal yang menculik WNI ini.

Sementara 11 ABK lain, termasuk sembilan WNI yang telah dibebaskan dan saat ini berada di perairan dekat Pointe Noire, Republik Kongo, menurut situs Marine Traffic. (nvc/nvc)
 

  detik  

[Dunia] Turki Bikin Sistem Rudal Sendiri Bernama Siper

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. (Foto/IHA)

Turki sudah mulai bekerja membuat sistem rudal pertahanan udara jarak jauh pertama yang diproduksi secara domestik. Presiden Recep Tayyip Erdogan mengumumkan senjata pertahanan yang dikembangkan sendiri itu bernama Siper.

Pengumuman pemimpin Turki itu disampaikan pada upacara pembukaan National Technology Development Infrastructures. Pengiriman pertama sistem rudal Siper untuk militer Ankara dijadwalkan berlangsung tahun 2021.

Upacara itu diadakan di Balai Penelitian dan Pengembangan Industri Pertahanan Ilmiah dan Teknologi Turki (Tubitak) di Ankara.

Erdogan mengatakan Turki bergerak cepat dalam perjalanannya untuk memiliki suara di semua bidang pertahanan, penerbangan dan teknologi ruang angkasa.

"Kami telah meningkatkan tingkat lokalitas kami di industri pertahanan dari 20 persen menjadi 65 persen. Kami akan mencapai target Turki yang independen dan kuat dengan terus menerus melanjutkan gerakan pertahanan nasional kami yang telah dimulai dalam industri pertahanan," katanya, seperti dikutip Daily Sabah, Kamis (1/11/2018) malam.

"Kebutuhan kita akan sistem rudal pertahanan udara regional jarak jauh muncul pada kesempatan yang berbeda. Sistem kendali rudal udara regional jarak jauh yang bekerja diprakarsai oleh Tubitak Sage, Aselsan dan Roketsan. Pengiriman pertama mereka dijadwalkan akan berlangsung pada akhir 2021," papar Presiden Erdogan.

Dia juga mencatat bahwa hasil penting diperoleh terutama dalam hal pengamatan resolusi tinggi, satelit komunikasi dan sub-sistem, sistem peluncuran satelit, pemrosesan data satelit, sistem penyimpanan dan dukungan informasi.

"Sektor industri pertahanan kami telah berubah menjadi struktur nasional dengan partisipasi usaha kecil dan menengah (UKM), lembaga penelitian dan universitas bersama lebih dari seribu perusahaan hari ini," ujarnya.

Pada September tahun lalu, Turki setuju untuk membeli dua sistem rudal surface-to-air (permukaan ke udara) S-400 dari Rusia dalam sebuah kesepakatan senilai lebih dari USD2 miliar. Pejabat dari Ankara telah berulang kali mengatakan bahwa pembelian sistem S-400 dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan keamanan negara.

Namun, akuisisi sistem S-400 Rusia oleh Ankara ditentang sekutu-sekutunya di NATO, terutama oleh Amerika Serikat.

Namun, pada akhirnya Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengakhiri polemik dengan mengatakan bahwa negara-negara anggota NATO memiliki hak untuk membuat keputusan mengenai pembelian peralatan militer mereka.

Menteri Pertahanan Turki Hulusi Akar pada pekan lalu mengatakan bahwa pemasangan sistem rudal S-400 akan dimulai pada Oktober 2019. Sistem ini dapat melacak dan melibatkan hingga 300 target sekaligus.

Sistem S-400, yang diperkenalkan pada tahun 2007, adalah generasi baru sistem rudal Rusia sejauh ini. Pada saat ini, Rusia baru menjualnya kepada China, Turki dan India. (mas)

  ☠ SINDOnews  

Kamis, 01 November 2018

LEN Perkenalkan Produk Karya Anak Bangsa

LenSTRAD-M5, LenHDR20-M dan Len Dynatron LenSTRAD-M5 (indomiliter)

PT Len Industri (Persero) telah mengenalkan produk terbarunya kepada masyarakat. Setidaknya ada lima produk yang diluncurkan hari ini langsung oleh Menteri BUMN Rini M Soemarno.

Direktur Utama PT Len Industri Zakky Gamal Yasin mengatakan lima produk baru tersebut merupakan murni karya anak bangsa. Meski demikian, kualitas produk baru ini diklaim cukup canggih.

"Ini dalam rangka membangun kemandirian teknologi dan turut menjaga kedaulatan negara, dengan produk-produk pertahanan, transportasi dan ICT (Information & Communication Technology)," kata Zakky di kantornya, Bandung, Rabu (31/10/2018).

Lalu apa saja produk terbaru PT Len Industri itu? Berikut daftar dan keunggulannya :

 LenSTRAD-M5 

LenSTRAD singkatan dari Len Software Tactical Radio. Merupakan implementasi dari Software Defined Radio (SDR) yang digunakan untuk radio taktis. M5 singkatan dari Multiband dengan maksimum daya 5 Watt.

Berbentuk Handheld dan digunakan untuk kebutuhan komunikasi dalam kota yang membutuhkan komunikasi data antar personel. Radio ini dapat diintegrasikan dengan Battlefield Management System (BMS).

Dilengkapi dengan Keamanan Transmisi (Transmission security/Transec) dan Keamanan Komunikasi (Communication Security/Comsec).

LenSRAD-M5 adalah radio transceiver Handheld yang bekerja pada frekuensi VUHF 30 MHz sampai 512 MHz. Karena lebarnya range frekuensi kerja ini, radio ini dikatakan sebagai radio multiband.

Band frekuensi yang tercakup pada radio ini adalah VHF low band 30-108, GTA 118-137, VHF High band 140-300, serta UHF 300-512 MHz.

Dilengkapi dengan antenna whip 38 cm dan antenna whip 84cm. Juga dilengkapi dengan baterai Rechargable Lithium-Ion 14.4V. Preset channel yang dapat disimpan sebanyak 1300 channel.

Radio ini menggunakan platform SDR (Software Defined Radio). Platform ini memiliki fleksibilitas cukup baik untuk pengembangan waveform. Waveform adalah bentuk gelombang digital yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan yang kaitannya erat dengan komunikasi data.

 LenHDR20-M 
HDR20MPLen HDR20-M adalah suatu radio transceiver Manpack yang bekerja pada frekuensi HF : 2 - 30 MHz.

LenHDR merupakan singkatan dari Len HF Digital Radio. 20 merupakan angka dari maksimum power RF yang dapat dipancarkan sebesar 20 Watt. M merupakan singkatan dari Manpack.

Digunakan pada komunikasi jarak jauh karena karakter frekuensi yang dapat memantul pada ionosfer.

Terdapat fitur ALE (Automatic Link Establishment) yang membantu mencari frekuensi terbaik untuk berkomunikasi. ALE ini sangat berguna untuk komunikasi dengan jarak yang cukup jauh (puluhan sampai ratusan kilometer).

Dilengkapi dengan ATU (Automatic Tuning Unit) internal untuk digunakan pada antenna 1.5m, 3m, dan 6. ATU membantu mengoptimalkan daya pancar dan sensitivitas penerimaan.

Dilengkapi dengan Keamanan Transmisi (Transmission security/Transec) dan Keamanan Komunikasi (Communication Security/Comsec).

Radio ini menggunakan platform SDR (Software Defined Radio). Platform ini memiliki fleksibilitas cukup baik untuk pengembangan waveform. Waveform adalah bentuk gelombang digital yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan yang kaitannya erat dengan komunikasi data.

Mode modulasi yang digunakan yaitu AM (Amplitude Modulaton), SSB (Single Side Band), dan CW (Continuous Wave)

Dilengkapi dengan GPS internal, sehingga radio ini dapat digunakan untuk menentukan lokasi pada peta.

 Len Dynatron 
Menteri BUMN Rini Soemarno saksikan peluncuran produk PT Len IndustriElectric Buggy

Sistem Traksi Elektrik ialah sistem pengendali dan penggerak wahana/kendaraan yang bertujuan untuk menarik atau mendorong menggunakan daya listrik.

PT Len industri termasuk pionir di bidang sistem traksi elektrik nasional.

PT Len Industri mengembangkan sistem traksi elektrik karena ada kebutuhan pasar di perkeretaapian dan pasar yang baru mulai muncul di EV (Electric Vehicle).

Sistem traksi elektrik yang dikembangkan PT Len Industri bisa diimplementasikan antara lain di Lokomotif, LRT, Electric Buggy, Electric Bus, Sepeda motor listrik.

Cakupan Sistem Traksi Elektrik pada Len Dynatron adalah: Main Inverter, Battery Pack (Battery Management System), DC-DC Converter, Electronic Control Unit.

  ☠ Liputan 6  

Pesawat TNI-AU Usir Pesawat Asing

Dari Tanjungpinanghttps://cdn.sindonews.net/dyn/620/content/2017/06/14/41/1213423/membom-serbia-dengan-15-ton-uranium-nato-digugat-xCw.jpgDua pesawat tempur Sukhoi milik TNI AU berhasil mengusir pesawat asing yang terbang di sekitar timur Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau, Rabu pukul 13.15 WIB. (Twitter TNI AU)

Dua pesawat tempur Sukhoi milik TNI AU berhasil mengusir pesawat asing yang terbang di sekitar timur Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau, Rabu pukul 13.15 WIB.

Komandan Lanud Raja Haji Fisabilillah Tanjungpinang, Kolonel Pnb M Dadan Gunawan, mengatakan, pengusiran berhasil dilaksanakan setelah dilakukan melalui kontak visual.

Pengusiran melalui radio telekomunikasi tidak berhasil, kemudian dilakukan kontak visual,” ungkapnya.

Dadan tidak membantah bahwa saat proses pengusiran status kuning atau waspada.

Ia menegaskan penurunan paksa pesawat asing tersebut tidak perlu dilakukan jika pesawat itu mau keluar wilayah udara NKRI. Seandainya pilot pesawat itu masih nakal, maka dua pesawat tempur AU itu akan memaksanya turun ke Bandara Hang Nadim Batam.

Dugaan sementara kami, pesawat asing yang `bermain-main` di sebelah timur Tanjungpinang itu sedang `test flight`. Mungkin pesawat itu baru diperbaiki,” ujarnya.

Sementara terkait jenis dan asal pesawat asing tersebut, Dadan mengaku belum mendapatkan informasi dari anggotanya.

Menurut dia, seluruh kegiatan pengusiran didokumentasikan. Dari dokumentasi tersebut akan diketahui jenis pesawat dan milik negara apa. “Nanti akan diketahui setelah dilihat foto dan videonya,” ucapnya.

Berdasarkan perintah Mabes AU, dua pesawat tempur Sukhoi masih berjaga-jaga di sekitar wilayah udara Kepri.

Sementara terkait berapa jumlah pelanggaran yang dilakukan pesawat asing di wilayah udara NKRI, Dadan menegaskan Satuan Radar yang memiliki wewenang untuk menjelaskannya.

Berdasarkan informasi yang diperoleh Antara, pesawat asing yang masuk ke wilayah Kepri tanpa izin jenis Airbus A320. Pesawat itu berasal dari Brunei Darusalam.

 ♖ antara  

Rabu, 31 Oktober 2018

PT Pindad, Dahana, dan PT Bio Farma Ekspor Produk

Menembus US$ 5,2 jutahttps://cdn.sindonews.net/dyn/620/content/2017/06/14/41/1213423/membom-serbia-dengan-15-ton-uranium-nato-digugat-xCw.jpgIlustrasi

Menteri BUMN, Rini Soemarno, melepas secara simbolis produk ekspor PT Pindad, Dahana, dan PT Bio Farma. Nilai sementara produk ekspor tiga BUMN itu sedikitnya menembus US$ 5,2 juta.

Nilai 5,2 juta Dollar AS itu sama dengan 74 ribu ton batu bara, banyak sekali. Kalau dilihat dari jumlah pegawai yang diserap untuk Pindad, Dahana, dan Bio Farma itu menyerap 3.500 orang. Sedangkan kalau batu-bara hanya 200 orang,” kata Rini di PT LEN Industri, Bandung, Rabu, 31 Oktober 2018.

Menurut Rini, inovasi BUMN tersebut awalnya ditujukan sebagai substitusi barang impor untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Produk Pindad misalnya, ditujukan untuk memenuhi kebutuhan TNI dan Polri. “Setelah mencapai komersial skill, kemudian harga kompetitif, kita bisa ekspor. Ini yang terjadi,” kata dia.

Di sejumlah negara, produsen alutsista juga sudah memproduksi barang-barang komersial. “Karena teknologi ataupun reasearch & development sangat rigid dan detil, akhirnya bermanfaat juga untuk masyarakat. Ini yang saya harapkan pada Pindad, Dahana, LEN, dan PT Dirgantara Indonesia untuk bisa melakukan substitusi, sehingga ke depan bisa memproduksi produk yang bukan hanya untuk pertahanan tapi produk komersial,” kata dia.

Rini mengatakan, Indonesia saat ini menghadapi tekanan turunnya kurs nilai tukar rupiah. Industri juga belum siap memproduksi barang pengganti impor untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. “Karena itu saya menekankan betul, kita BUMN, bagaimana bisa terus meningkatkan ekspor, dan itu tidak terlepas dari riset dan sinergi antar BUMN, antar Kementerian, dengan pengguna,” kata dia.

Rini melepas secara simbolis produk ekspor PT Pindad berupa munisi ke Thailand bersama Diretur Utama PT Pindad Abraham Mose. Rinciannya 7.300 butir munisi kaliber 7,62×51 mm, TNT block sebanyak 4.030 unit. Sekretaris Perusahaan PT Pindad Tunig Rudyati mengatakan, pengiriman itu untuk memenuhi pesanan Thailand tahun ini.

Direktur Utama Bio Farma M Rahman Roestan mengatakan, perusahaannya sudah memulai ekspor produk vaksin sejak 1998 setelah mengantungi pra-kualifikasi WHO. Total nilai ekspor vaksin yang dilepas Rini Soemarno hari ini, sebesar US$ 5,18 juta atau sekitar Rp 75 miliar. Yang diekspor terdiri dari 50 juta dosis bulk polio ke India sedangkan ke Pakistan, Turki dan Honduras sekitar sebanyak 1 juta vial vaksin bOPV-20 dosis dan 10 dosis.

 ♖ Tempo  

Len Industri Kembangkan Radar Militer 2D

Daya Jangkau 200 Kmhttps://3.bp.blogspot.com/-UDGMRl8xBpE/W9nE-GB1lRI/AAAAAAAA9s8/pfw_7bPLPgsFXaxMaCFd7NnegZbBeNguACLcBGAs/s400/index-1.jpgRadar 2D karya PT LEN [indomiliter]

PT Len Industri (Persero) berhasil mengembangkan sistem radar militer Len S-200 dengan kemampuan mendeteksi target hingga 200 kilometer (km) pada ketinggian 10.000 kaki. Radar ini menjadi produk radar yang berhasil dikeluarkan Len Industri.

Direktur Utama PT Len Industri Zakky Gamal Yasin mengatakan, produk ini adalah radar dua dimensi yang ditujukan untuk pengawasan wilayah udara. Untuk mempertahankan performanya, radar ini menggunakan teknologi solid state dibagian modulnya serta mengunakan pita frekwensi S.

Kelebihan radar ini yaitu tak hanya memiliki primary surveillance radar, tetapi juga dilengkapi secondary surveillance radar, sehingga mampu mendeteksi target udara dan melakukan fungsi identifikasi. Sedangkan untuk TNI, radar dilengkapi sistem yang mampu memberikan situasi taktik,” kata dia pada acara Excelen: Inovasi Untuk Negeri di Pelataran Kawasan PT Len Industri, Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung, Rabu (31/10/2018).

Meneg BUMN, Rini Soemarno didampingi Dirut Len Industri, Zakky Gamal Yasin mengamati papan petunjuk penghematan penggunaan listrik yang dihasilkan dari produk Len Solar, sistem tenaga surya Len Solar bagi pemakaian perumahan di Bandung, Rabu (31/10). (Foto: suaramerdeka.com/Setiady Dwi)LEN Solar [suaramerdeka]

Selain radar, Len juga merilis produk terbaru hasil karya anak negeri, Lensolar. Produk tersebut jawaban Len Industri terhadap rencana pemerintah mengubah 23% pasokan energi menjadi energi terbarukan.

Zakky Gamal Yasin mengatakan, inovasi Lensolar menggunakan sistem solar PV yang ditujukan bagi perumahan dan perkantoran. Produk ini cenderung lebih terjangkau dan mampu dibeli masyarakat luas.

Untuk produk solar, kami buat sendiri. Bahan baku yang masih impor hanya solar sel saja. Sisanya menggunakan bahan baku dalam negeri. Ini sejalan upaya kami sebagai BUMN menjadi pelopor produk dalam negeri untuk mengurangi impor,” kata Zakky.

Menteri Rini Soemarno akan Resmikan Produk Terbaru PT Len Industri, LenSOLARLEN Rescue [tribunnews]

Menurut dia, Lensolar dibuat dalam tiga tipe, yaitu 1,5KW, 3KW, dan 5KW. Lensolar didesain mampu melakukan skema impor dan ekspor listrik dari dan ke jaringan listrik PLN. Produk ini juga diklaim dapat menghemat listrik hingga 30% dan dijual dengan harga kompetitif.

Tak hanya produk komersial, Len juga membuat produk bernama Len Rescue. Sebuah peralatan fast emergency responder yang dapat menyediakan sumber energi dan perlengkapan darurat. Produk ini dipakai dalam misi bencana alam dan kemanusiaan.

Kami juga meluncurkan sistem traksi Len Dynatron. Sistem elektrik ini diaplikasikan pada lokomotif, LRT, elektrik bus, dan sepeda motor listrik. Kami juga merilis produk pertahanan, yaitu Radar Len-S200 dan radio militer,” tuturnya.

 ♖ Sindonews  

[Video] Skadron 11, Pelindung Langit Nusantara

Liputan KompasTv Cerita Militer akan mengajak Anda untuk melihat secara dekat Prajurit Skadron 11 yang bermarkas di Lapangan Udara Sultan Hassanudin, Makassar dengan Pesawat Sukhoi yang menjadi alutsista pelindung kedaulatan udara di Republik Indonesia.


  Youtube  

Selasa, 30 Oktober 2018

Operasi Kilat Petir di Batam

Mengamankan wilayah udara Nasional NKRI Letkol PNB Anton Pallaguna, Komandan Skadron Udara11 Pesawat Tempur Sukoi (kiri), Kolonel PNB M. Dadan Gunawan Komandan Lanud Raja Haji Fisabililah (tengah), dan Kolonel PNB Yosta Riza Asisten Operasi Kohanudnas (kanan)

TNI AU bakal menggelar operasi pertahanan udara yang disebut sebagai operasi Kilat Petir di Batam, Kepulauan Riau.

Sejumlah persiapan sudah dilakukan di Bandara Hang Nadim Batam yakni dengan menyiagakan 3 unit pesawat tempur Sukoi Su-27 dan Su-30.

Tidak hanya itu, dalam operasi ini juga disiagakan helikopter 725 Caracal, dan satu pesawat Hercules.

Kolonel PNB M Dadan Gunawan, Komandan Lanud Raja Haji Fisabililah Kepri yang mengecek kesiapan operasi di Bandara Hang Nadim Batam menyebutkan, operasi ini dilaksanakan oleh Komando Pertahanan Udara Nasional.

Dan ini adalah operasi rutin dan akan dimulai 1 Januari sampai 31 Desember 2018. Namun saat ini kebetulan, kita kedatangan tamu pesawat tempur,” katanya.

Untuk operasi di wilayah Kepri ini akan berlangsung sampai Jumat (2/11/2018). “Selama kurang lebih satu mingguanlah operasi menjaga pertahanan udara nasional ini di gelar,” ujarnya.

Sementara itu, Kolonel PNB Yosta Riza Asisten Operasi Kohanudnas menyampaikan, “sasaran operasi ini khsusus mengamankan wilayah udara Nasional NKRI, yang merupakan operasi pertahanan udara”.

Disebutkan juga, operasi Kilat Petir ini dilaksanakan diseluruh batas udara Indonesia.

Kali ini sesuai apa yang disampaikan pak Dadan, kita gelar di wilayah udara Kepri. Fokus kita adalah pada pelanggaran yang terjadi di Udara,” katanya.

Tiga pesawat tempur Sukoi tersebut dikomandoi oleh Letkol PNB Anton Pallaguna sebagai Komandan Skadron Udara11 Pesawat Tempur Sukoi.

  Tribunnews  

TNI Bantu Papua New Guinea Defence Force

Hibah 562 catridges kaliber 75 mm Saluting Gun10 Personel TNI yang terdiri dari 7 personel Batalyon Armed-7/105 GS Kodam Jaya di bawah pimpinan Kapten Arm I Nengah Jaya Swadhyana selaku Komandan Baterai, 1 Personel Pusdikarmed, 1 personel Bengpuspal Ditpalad dan 1 personel Gupusmu III Ditpalad melaksanakan pemeriksaan materiil senjata meriam berkaliber 75 mm Saluting Gun di Taurama Barracks, Papua Nugini, Jumat (26/10/2018).

Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P., yang diwakili oleh Direktur D Bais TNI Marsma TNI Suryo Margono, S.E., menyerahkan hibah amunisi kaliber 75 mm Saluting Gun kepada Chief Of Staff Papua New Guinea Defence Force (PNGDF) Captain (N) Philips Polewara dalam rangka menyukseskan pelaksanaan APEC, bertempat di Bandara Internasional Port Moresby, Papua New Guinea, Rabu (24/10/2018).

Dalam kesempatan tersebut Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P., menyampaikan bahwa PNG sebagai salah satu tetangga terdekat berbatasan langsung dengan Papua wilayah bagian timur Indonesia, dan kedua negara telah memiliki kesepakatan keamanan perbatasan dengan tidak melibatkan negara lain.

Selanjutnya Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, S.I.P. menyampaikan bahwa TNI memiliki komitmen untuk memberikan dukungan dalam rangka pelaksanaan APEC.

Hibah 562 catridges kaliber 75 mm akan digunakan dalam pelaksanaan APEC, sebagai salah satu komitmen TNI untuk mendukung PNGDF dalam pertemuan pemimpin APEC 2018 dan meningkatkan hubungan kerja sama antara TNI-PNGDF dalam kontribusi perdamaian dan stabilitas keamanan”, kata Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, S.I.P.

Sementara itu dalam kesempatan yang sama Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (Dubes LBBP) Indonesia untuk PNG Ronald J.P. Manik mengatakan bahwa pemerintah Indonesia telah mendukung pemerintah PNG menjadi tuan rumah APEC 2018 sebagaimana tercermin dalam pertemuan APEC di Bali 2013.

Lebih lanjut Dubes LBBP Indonesia untuk PNG Ronald J.P. Manik menyampaikan bahwa hubungan baik antara kedua negara berlangsung selama bertahun-tahun dan berkembang di bawah bimbingan kesepakatan saling menghargai, persahabatan dan kerja sama yang ditandatangani pada tahun 1986.

Turut hadir dalam acara tersebut Chief of Staf Logistic PNGDF Colonel Benoma Siria, Deputy Secretary Department of Defence Mr. Simon Tunapai, Athan RI untuk PNG Kolonel Inf Anggara Sitompul dan Athan PNG untuk Indonesia Kolonel Dominique Bulungol.

  TNI  

[infografis] Pencarian Pesawat Lion JT 610

Tiga Satuan Elit Marinir hingga Robot Cari Lion Air

Infografs [detik]

 Alat Sonar dan 50 Penyelam Dikerahkan 

Badan SAR Nasional (Basarnas) mengatakan tidak ada metode khusus untuk mencari kotak hitam (black box) Lion Air JT610. Basarnas berfokus pada pencarian badan pesawat (main body) terlebih dahulu.

"Kita tentunya pengen mencari main body dulu, biasanya kan itu tidak jauh dari main body, kalau itu ketemu saya yakin pasti tidak jauh-jauh dari situ," ujar Kepala Basarnas Marsekal Madya Muhammad Syaugi di Dermaga JICT 2, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (30/10/2018).

Seluruh temuan berupa serpihan pesawat, barang-barang korban, hingga potongan tubuh yang mengapung sudah dievakuasi petugas. Namun, saat ini tim pencarian masih melakukan penyisiran baik di permukaan laut ataupun di dalam laut.

"Kalau yang ada di atas permukaan sudah kita ambil semua. Sudah kita collect semua ada di sini dan 10 kantong itu sejak tadi malam sudah kita serahkan kepada Rumah Sakit Polri Kramat Jati untuk diidentifikasi," ujar Syaugi.

Syaugi mengatakan sebanyak 50 personel dikerahkan untuk penyelaman hari ini yang berasal dari Basarnas, Kopaska TNI AL, dan pihak lainnya. Alat multibeam echosounder juga dipakai untuk memaksimalkan pencarian objek di bawah laut.

"Dari pagi tadi pukul 06.00 WIB sudah dilaksanakan penyelaman kembali. Hari ini kita akan melaksanakan penyisiran kembali di atas permukaan air dan dilakukan penyelaman di bawah air termasuk kita menggunakan alat yang namanya multibeam echosounder untuk melihat apakah ada objek di bawah. Karena kita berharap bodi pesawat atau main body-nya bisa terlihat," ucapnya.

Data terakhir tim gabungan Basarnas, TNI dan Polri masih tercatat 24 kantong jenazah berhasil dibawa ke daratan dari titik koordinat jatuhnya pesawat. Sebanyak 10 kantong jenazah berisi potongan tubuh dan sisanya berisi serpihan pesawat.

Pesawat Lion Air JT 610 berjenis Boeing 737 MAX 8 itu berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Bandara Depati Amir Pangkalpinang, Bangka Belitung dengan membawa 189 orang di dalamnya. Pesawat terbang pukul 06.20 WIB kemudian hilang kontak pukul 06.30 WIB. Puing-puing pesawat ditemukan di perairan sebelah utara Karawang, Jawa Barat. (jbr/jbr)

  detik  

TNI AU - Singapura Gelar Latihan Bersama

Camar Indopura 2018 TNI AU dan Republic Of Singapore Air Force (RSAF) menggelar Latihan Barsama (Latma) dengan sandi Air Maneuver Exercise (AMX) Latma Camar Indopura 25/18 yang dilaksanakan di Pangkalan TNI AU (Lanud) Supadio.

Latma ini secara resmi dibuka oleh Direktur Latihan (Dirlat) TNI AU Kolonel Pnb Reka Budiarsa didampingi Dirlat RSAF Colonel Zakir Hamid di Aula Mako Wing 7 Lanud Supadio, Senin (29/10).

Pembukaan latihan ditandai pemasangan badge Latma Camar Indopura 25/18 oleh kedua Direktur Latihan kepada masing-masing perwakilan dari TNI AU dan RSAF.

Dirlat TNI AU Kolonel Pnb Reka Budiarsa mengatakan bahwa tujuan dari latihan ini untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan antara dua skadron udara di masing-masing negara. Selain itu untuk memperkuat kerjasama hubungan antara TNI AU dan RSAF.

Selama berlangsungnya latihan bersama ini tentunya secara bertahap akan saling mengenal satu sama lainnya sehingga kita dapat membahas secara komprehensif mengenai tugas masing-masing,” kata Kolonel Pnb Reka Budiarsa yang kesehariannya menjabat Kepala Dinas Operasi (Kadisops) Lanud Supadio.

Latihan bersama ini, lanjut Kolonel Pnb Reka, harus dilakukan dengan serius dan sempurna karena kita membutuhkan output dari latihan ini untuk meningkatkan kemampuan masing-masing peserta latihan dan yang terpenting menerapkan sistem management keselamatan terbang dan kerja selama latihan.

Sementara itu, Dirlat RSAF Colonel Zakir Hamid mengucapkan terima kasih kepada TNI AU pada umumnya dan Lanud Supadio khususnya yang telah berkenan menjadi tuan rumah dalam latihan bersama ini.

Latma ini juga mempererat persahabatan dan meningkatkan hubungan TNI AU dengan RSAF yang telah terjalin dengan baik. Selama berlangsungnya Latihan bersama ini kita dapat membangun dan meningkatan hubungan baik dan saya sepakat dalam latihan ini faktor keamanan adalah prioritas,” pungkas Colonel Zakir Hamid yang menjabat Air Combat Command, Transport Group.

Latihan bersama ini akan berlangsung hingga tanggal 1 Nopember 2018 mendatang, dengan melibatkan puluhan personel baik dari TNI AU dan RSAF, serta menggunakan alutsista satu pesawat Boeing 737 dari Skadron Udara 5 Lanud Sultan Hasanuddin Makassar dan satu pesawat F-50 MPA dari 121 st Sqn RSAF.

  Tribunnews  
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...