Sabtu, 02 Februari 2019

Alutsista TNI AU Capai 44 Persen

✈ Modernisasi Terus Dilakukan ✈ Ilustrasi  [TNI AU]

Markas Besar TNI Angkatan Udara (Mabes TNI AU) menggelar Rapat Pimpinan TNI AU, di Mabes TNI AU, Cilangkap, Jakarta Timur.

Kepada media, usai Rapim, Jumat sore (1/2/2019), Kepala Staf Angkatan Udara, Marsekal TNI Yuyu Sutisna mengatakan, Rapim TNI AU ini sebagai kelanjutan dari Rapat Pimpinan Kemhan yang dilaksanakan beberapa pekan yang lalu, kemudian dilanjutkan Rapim TNI-Polri, dan diterjemahkan dalam Rapat Pimpinan TNI AU.

Kasau mengatakan Rapim ini dihadiri oleh seluruh Panglima Kosek, Pangkohanudnas, Komandan Komando Utama (Kotama) maupun Komandan Satuan dari mulai Komandan Lanud, Komandan Skuadron, dan Komandan Wing hingga tingkat satuan bawah dihadirkan.

Dengan harapan semua bisa memahami dan bisa mengevaluasi kegiatan tahun 2018 dan memahami betul apa yang akan dilaksanakan pada 2019. Fokus 2019, jelas akan kita tuntaskan permasalahan-permasalahan yang sempat tertinggal pada 2018 dan melaksanakan program kerja rutin di tahun 2019,” terang Kasau.

Khusus di bidang pengadaan, kita mengacu pada pembangunan MEF yang mana (alutsista) TNI AU baru tercapai 44 persen dari 100 persen pada tahun 2024. Yang seharusnya di akhir 2019 nanti, MEF kita akan tercapai 66-67 persen. Kenapa demikian? Karena pengadaan ada beberapa yang masih berjalan, masih proses di Kemhan. Namun demikian, saya optimistis komitmen saya untuk mempercepat pengadaan alutsista ini. Kita tahu pengadaan alutsista tidak bisa sekarang proses, sekarang kontrak dan sekarang datang. Tidak seperrti itu. Khususnya pesawat, rudal, butuh waktu 2-3 tahun,” bebernya.

Menurutnya, alutsista TNI AU yang ditandatangani pada tahun ini, baru bisa datang sekitar tahun 2021-2022. Jadi, kata Kasau, pada akhirnya TNI AU optimistis pada tahun 2024 alutsista TNI AU sesuai MEF ini akan tercapai.

Hanya (alutsista) ini tertunda saja, karena prosesnya yang terlambat. Komitmen saya dari awal untuk mempercepat semua ini, bahwa proses pengadaan di TNI AU sudah selesai. Sekarang kita serahkan kepada Kemhan dan prosesnya sekarang berada di Kemhan. Kami sekarang hanya bisa berkoordinasi agar mempercepat proses pengadaan itu,” jelas Kasau.

 Tugas-tugas TNI AU

Hal yang menjadi tugas kami, membangun satuan-satuan baru sebagai tindak lanjut pembangunan Koopsau III sedang berjalan semuanya. Contohnya, di wilayah timur kita membangun Skuadron-33 Hercules di Makassar. Insya Allah akan kita resmikan di triwulan kedua 2019 ini. Demikian juga Skuadron 27 di Biak, kita akan segera resmikan. Lanud di Timur akan kita resmikan, seperti di Wamena, Saumlaki. Koopsau III juga sedang berjalan, Mako sudah selesai dan infrastruktur lainnya pada akhir tahun ini bisa selesai,” tambahnya.

Ia mengatakan, dii bidang kemampuan, TNI AU terus menigkatkan kemampuannya. Kasau menekankan, dengan tuntutan tugas di tahun ini, kesiapan pesawat untuk antisipasi bencana haruslah diutamakan.

Sudah saya perintahkan ke bagian pemeliharaan minimal kesiapan Hercules setiap saat minimal 12 unit. Kita tidak tahu bencana (terjadi) kapan, tapi yang jelas, kita harus siap. Belajar dari tahun yang lalu, kesiapan hercules sangat dibutuhkan. Pesawat CN paling tidak, siap lima unit, CN295 dan CN235, wing empat. Pasukan seperti Paskhas juga harus siap, kemudian lanud-lanud harus siap mendukung bantuan kemanusiaan bila terjadi bencana,” ujarnya.

Di bidang operasi untuk perang, Kasau melanjutkan, fokus tahun ini TNI AU ingin meningkatkan operasi malam hari. Dimana operasi siang hari sudah dilakukan, namun untuk operasi malam hari ditekankan bisa melakukan intersepsi malam, kemudian penyerangan baik bom, roket, dilakukan di malam hari.

Saya akan latihkan di tahun ini, sehingga di akhir tahun 2019 atau di akhir Renstra ketiga ini diharapkan kemampuan TNI AU sudah utuh, baik di siang hari, maupun malam hari, bantuan kemanusiaan kita sudah siap. Harapan saya seperti itu. Insya Allah kita bisa wujudkan,” ucap Kasau.

 Su-35 dan pesawat Amfibi
https://3.bp.blogspot.com/-9IbygCLe-BY/WGbTIKleR3I/AAAAAAAAJ4c/WDWK7x59_-4rsUYsPLI3Ytuezm808nonACPcBGAYYCw/s1600/14691959_10208826048306830_5746495131178519777_o.jpgSoal pesawat Sukhoi Su-35 yang akan dibeli dari Russia, Kasau memastikan bahwa kedatangan burung besi dari beruang merah itu tidak datang tahun 2019 ini.

Jadi, (soal) Su-35, saat saya dilantik menjadi Kasau saya terus push ke Kemhan seperti yang disampaikan kepada Menhan, sudah ditandatangani. Saat ini prosesnya di Kemhan. Proses di TNI AU sudah selesai. Memang yang saya tahu tiap tahun datang secara bertahap, satu tahun setelah efektif kontrak,” ujarnya.

Kasau mengungkapkan, pembangunan MEF 44 persen belum termasuk Sukhoi. Hitungan 44 persen MEF itu adalah tentang alutsista yang sudah datang. Menurutnya, pesawat Sukhoi, pesawat Amphibius sebanyak enam pesawat yang bisa mendarat di laut, sungai dan danau. Kepentingan utamanya pesawat itu selain untuk kepentingan operasi militer seperti pengintaian, SAR, juga untuk pemadam kebakaran bila terjadi karhutla yang selalu terjadi.

Mudah-mudaham pada tahun depan sudah ada secara bertahap. Kemudian, heli Caracal sebanyak delapan unit tambah 3 unit lagi, jadi sebelas unit, itu sudah ditandatangani kontraknya itu dengan PTDI, Cassa sembilan pesawat, dan radar sebanyak enam unit dan persenjataan dan radar T-50 yang belum lengkap,” tuturnya.

Dengan kekuatan MEF 44 persen itu, sementara kondisi geopolitik dan geostrategis Asia Pasifik apakah akan menyulitkan operasi TNI AU? Menurutnya, hal itulah yang harus kita pandai-pandai mengaturnya. Sekarang ini pesawat yang ada, pesawat F-16 yang sedang di upgrade agar betul-betul diefektifkan dalam menghadapi situasi yang berkembang, demikian juga Sukhoi, T-50 dipasang radar agar bisa melakukan counter.

Anggarannya sudah ada, tinggal prosesnya saja. Kalau kita bisa percepat, maka akan percepat establih-nya TNI AU,” demikian dikatakan Kasau.

  Tangerang Online  

Honeywell Siap Pasok Teknologi C4ISR Militer

✈ Untuk operasi militer dan kemanusiaan ✈ Teknologi Jetwave Military dari Honeywell [US Army]

Honeywell selama ini dikenal sebagai salah satu mitra Pemerintah RI di bidang pertahanan. Antara lain, memberikan dukungan atas kebutuhan teknologi militer kedirgantaraan.

Honeywell selama ini menjadi mitra PT Dirgantara Indonesia untuk menyuplai 34 mesin TPE 331 serta teknologi avionik yang digunakan di pesawat NC212i produksi PTDI.

Honeywell juga menyediakan teknologi upgrade untuk pesawat angkut Hercules C-130 yang digunakan untuk keperluan militer maupun kemanusiaan seperti bantuan darurat. Teknologi yang dihadirkan berupa radar cuaca dan anti tabrakan.

Kegiatan pengiriman bantuan darurat bisa dilakukan dengan kondisi pesawat yang beroperasi dengan aman dan efisien.

Perusahaan asal Amerika Serikat ini menyatakan siap mendukung upaya Indonesia meningkatkan kemampuan perlengkapan militer kedirgantaraannya sekaligus memperpanjang masa gunanya dengan menghadirkan teknologi C4ISR (command, control, communication, computer, intelligence, surveillance, and reconnaissance).

Roy Kosasih, President, Honeywell IndonesiA mengatakan, C4ISR merupakan teknologi dari Honeywell untuk meningkatkan koordinasi operasi militer antara prajurit dan komandannya. Teknologi ini juga bisa digunakan untuk mendukung operasi kemanusiaan seperti penerbangan ke daerah bencana agar mobilisasi bantuan bisa dilakukan cepat dan tiba tepat waktu.

Kami dapat meningkatkan kemampuan TNI dalam mengelola, memproses dan mendistribusikan informasi secara efektif. Solusi dari Honeywell untuk C4ISR dapat secara presisi membantu upaya koordinasi, pelacakan dan pemantauan aset militer hingga keputusan dapat diambil dengan cepat dan tepat, baik saat perang maupun dalam kondisi damai,” jelas Roy Kosasih.

Dia juga menjelaskan, teknologi C4ISR Honeywell menjamin data dapat diterima dengan aman dan utuh secara konsisten hingga membantu kesuksesan misi operasional.

Teknologi kami juga membantu proses komunikasi secara keseluruhan hingga informasi penting di darat, laut, udara dan dunia maya dapat selalu diketahui secara tepat,” ungkap Roy Kosasih.

 Bagaimana teknologi C4ISR ini beroperasi dan apa platform yang digunakan?

Tim Van Luven, vice president, Aftermarket Sales, Defense, Asia Pacific, Honeywell Aerospace menjelaskan, teknologi C4ISR menyambungkan semua sensor-sensor agar data dapat dikumpulkan dan dianalisa hingga segala keputusan, termasuk peringatan dan panggilan, dapat dilakukan oleh ruang pusat kendali secara cepat dan tepat.

Honeywell membantu sistem pertahanan negara untuk meningkatkan infra and infostruktur mereka dalam hal C4ISR dengan menambahkan sensor-sensor dan beragam aktuator (penggerak) di wilayah operasional,” jelas Tim Van Luven.

Dia menambahkan, Honeywell juga mampu meningkatkan daya konektivitas dengan sistim komunikasi satelit seperti JetWave dan VIPER, produk-produk Common Datalink dan GoDirect Services.

Teknologi C4ISR tidak dibatasi aplikasinya dengan jumlah platform dan bisa digunakan untuk di darat, laut dan udara,” tegasnya.

Kami di Honeywell memegang teguh prinsip perusahaan kami, yaitu “The Power of Connected”, atau menghubungkan segala suatu yang nyata secara digital,” imbuh Tim.

Sistim komunikasi satelit (sitcom) dan konektivitas adalah komponen penting untuk C4ISR hingga jika ingin mendapatkan hasil yang optimal, maka sistim harus didukung dengan komponen-komponen seperti sensor dan penggerak, platform power dan manajemen data serta keamanan cyber.

Awal tahun 2019 ini, kementerian pertahanan Indonesia mengkonfirmasi rencana untuk membeli lima pesawat C-130 untuk pemerajaan.

Roy menyatakan, Honeywell dapat menawarkan solusi di bawah ini untuk armada C-130 di negara-negara termasuk Indonesia, Taiwan, Republik Korea, Thailand, Malaysia, dan Filipina berupa Avionics Systems, RDR-4000M 3D Weather Radar, Satellite Communication, Enhanced Ground Proximity Warning System (EGPWS) dan Traffic Collision and Avoidance System (TCAS).

Pihaknya juga menyediakan teknologi Health and Usage Monitoring System (HUMS), Embedded Global Positioning System/Inertial Navigation System (EGI), Mechanical Systems, Auxiliary Power Units (APUs) & Generator, Environment Control System dan Air Turbine Starter.

Roy Kosasih menilai, Indonesia merupakan pasar yang bagus untuk teknologi C4ISR ini. “Pangsa pasar C4ISR diprediksikan akan mencapai $119,39 milyar pada tahun 2022, dimana pasar Asia Pasifik diperkirakan akan mengalami pertumbuhan paling pesat diantara tahun 2017-2022,” ungkap Roy Kosasih.

Terkait kapan TNI mulai menggunakan C4ISR, Roy menyatakan, pihaknya terus melakukan diskusi dengan pemerintah RI dan membantu mengevaluasi kebutuhan pertahanan negara termasuk bekerjasama dengan perusahaan lokal di industri ini.

  Tribunnews  

Jumat, 01 Februari 2019

Indonesia Selects 62 m Vessel from Abeking & Rasmussen

For MCMV Replacementhttps://2.bp.blogspot.com/-vz80DGV9T9Q/XFQ_uU6RZ6I/AAAAAAAA_o0/uW7s6ykQm0gEz7IB1-8uzgFpvSaMtvupQCLcBGAs/s400/p1724486_main.jpgAn artist’s impression on the Indonesian Navy’s new MCMV that will be designed and built by Abeking & Rasmussen. (Abeking & Rasmussen)

Indonesia’s Ministry of Defence (MoD) has signed a contract with Abeking & Rasmussen to design and construct two mine countermeasures vessels (MCMVs) for the Indonesian Navy (Tentara Nasional Indonesia – Angkatan Laut: TNI-AL).

The 62 m vessels will be an evolution of the German Navy’s Frankenthal class, and will replace the TNI-AL’s ageing fleet of two Pulau Rengat-class MCMVs, both of which were commissioned in March 1988.

Abeking & Rasmussen has not given details of specific systems that would go onboard the vessels, but indicated that MCM payloads would include a mine hunting sonar as well as unmanned vehicles.

MCM mission systems that can be deployed from the German Navy’s Frankenthal class include the Seafox I and Seafox C anti-mine maritime drones, and the Pinguin B3 ROV. The non-magnetisable platform can also accommodate one 4 m rigid-hull inflatable boat (RHIB) for intervention duties.

The Indonesian government approved a sum of USD215 million in 2016 for the replacement programme, but the allocation was subsequently reduced to USD204 million in line with latest requirements submitted by the TNI-AL.

 ♖ Jane's  

Sejumlah Dubes Berharap Bisa Perluas Kerjasama Hankam dengan Indonesia

Spanyol tidak akan dan pernah melakukan embargo terhadap Indonesiahttps://1.bp.blogspot.com/-nITku4ngnPA/V6MvbQ3zONI/AAAAAAAAItc/_HWp40cYkoglEuTvFMw-BOuobdtX8yKpACPcBGAYYCw/s1600/13724697_New%2BCN-235%2BMPA%2BTNI-AU.%2BCredit%2Bto%2BMarchel..jpgIlustrasi CN235 MPA

Menhan RI Ryamizard Ryacudu secara berturut-turut menerima kunjungan kehormatan Duta Besar (Dubes) Bangladesh, Spanyol dan Swedia untuk Indonesia di kantor Kemhan, Kamis (31/1).

Pada kesempatan pertama, Menhan menerima Dubes Bangladesh H.E. Major General Azmal Kabi yang mengungkapkan harapan dan keinginan pemerintah Bangladesh untuk memperluas dan memperdalam kerjasama dalam konteks pertahanan dan keamanan (hankam). Konteks kerjasama tersebut diantaranya pertukaran atau kunjungan antar perwira, latihan dan pendidikan seperti latihan pasukan penjaga perdamaian PBB serta industri pertahanan.

Lebih jauh pemerintah Bangaladesh menyampaikan harapannya untuk melakukan kerjasama dalam kontra terorisme, penanggulangan kejahatan lintas negara dan pertukaran intelijen.

Selain itu Pemerintah Bangladesh menyampaikan ucapan terima kasih atas diperkenankannya kapal perang Bangladesh berpartisipasi dalam Latihan Angkatan Laut Multilateral Komodo pada Mei 2018 lalu.

Selanjutnya di tempat yang sama, Menhan berkesempatan untuk menerima Duta Besar Spanyol untuk Indonesia H.E. Mr. Jose Maria Matres Manso. Dalam kesempatan tersebut Dubes Spanyol menyampaikan keinginan pemerintah Spanyol untuk menjalin kerjasama di bidang industri pertahanan dengan Indonesia.

Kerjasama tersebut diantaranya adalah kerjasama pesawat A400M, pesawat transport (VIP) A330 dan pembuatan pesawat CN 295. Diharapkan kerjasama ketiga alat angkut tersebut dapat diperkuat secara tetap dan signifikan mengingat pemerintah Spanyol tidak akan dan tidak pernah melakukan embargo terhadap Indonesia karena Spanyol sangat menghormati kedaulatan Indonesia.

Kunjungan diakhiri dengan pertemuan Menhan RI dengan Dubes Swedia Mrs. Marina Berg. Dalam pertemuan tersebut, Dubes Swedia menyampaikan keinginan pemerintah Swedia untuk terus menjalin kerjasama dengan Indonesia. Secara khusus kerjasama tersebut dalam pemberian bantuan untuk menghadapi bencana seperti perubahan iklim, kebakaran dan kesehatan.

Kerjasama ini sangat penting mengingat kerjasama ini dapat saling menguntungkan kedua negara melalui bertukar pengalaman dan pengetahuan dalam berbagai konteks. Melalui pertukaran tersebut kedua negara dapat meningkatkan kemampuan dan kapasitas kedua negara.

Dubes Swedia juga menyampaikan harapannya dalam pertemuan Shangrilla Dialogue yang akan berlangsung di Singapura nanti, Menhan Swedia dapat melakukan bilateral meeting dengan Menhan RI membahas kerjasama kedua negara lebih lanjut.

 ♖ Kemhan  

Markas Kogabwilhan Akan Berada di Sekitar Area Kepulauan Riau

 https://2.bp.blogspot.com/-0fOJ2hWbzOY/VDzQGrhLRrI/AAAAAAAAFqw/RmWlOd7AyEc/s1600/203944_0c36dfdbab57a27816b7f0e9db029001Jakartans%40defense.pk.jpgIlustrasi

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menyatakan pihaknya dalam waktu dekat akan meresmikan satuan baru TNI bernama Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) TNI.

Ia menjelaskan markas komando satuan itu rencananya dipusatkan di sekitar Kepulauan Riau dan berada langsung di bawah komando Panglima TNI.

"Kogabwilhan nanti akan kami letakkan di wilayah tengah, antara Batam dan Tanjung Pinang. Sehingga corong sampai ke Natuna kena semua," ujar Hadi di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta, Kamis (31/1).

Hadi menyatakan pembentukan satuan baru tersebut berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 62 Tahun 2016 yang sebelumnya merevisi Perpres 10 tahun 2010 tentang Susunan Organisasi TNI.

Hadi lantas menyatakan bahwa di sekitar wilayah Kepri merupakan wilayah yang representatif menempatkan markas Kogabwilhan. Sebab, di sekitar wilayah tersebut terdapat beberapa komando wilayah pertahanan TNI lintas matra, seperti Pangkalan TNI AL (Lanal), Pangkalan Udara TNI AU (Lanud), dan Komando Resort Militer (Korem) TNI AD.

"Jadi bisa kita tempatkan pesawat-pesawat [tempur] seperti kemarin yang kita bisa mem-force down pesawat 777 yang begitu besar di Batam," kata dia.

Meski begitu, Hadi menyatakan penempatan markas Kogabwilhan di sekitar wilayah Kepulauan Riau masih dalam tahap kajian dan sedang dilakukan secara bertahap.

Pertimbangan utamanya, ungkap dia, ialah faktor kesiapan berbagai sarana dan prasarana militer yang bisa menunjang satuan baru tersebut.

"Kira-kira [markasnya] adalah [sekitar] Tanjungpinang Batam yang rentang kendalinya lebih mudah apabila harus ke Natuna, juga kira-kira disitu dan masih dalam kajian," ungkapnya.

Diketahui, Kogabwilhan memiliki tugas utama untuk mengintegrasikan berbagai pangkalan TNI yang tersebar di Natuna, Morotai, hingga Biak.

Kogabwilhan TNI sendiri nantinya akan dijabat oleh perwira tinggi yang memiliki pagkat Letnan Jendral atau bintang tiga. Struktur Kogabwilhan sendiri akan diisi satu orang berpangkat Mayor Jendral yang menjabat sebagai wakil komandan, serta enam asisten berpangkat Brigadir Jendral.

Rencananya, satuan baru berikut markas komando Kogabwilhan akan diresmikan tahun ini. (rad/fea)

 ♖ CNN  

Kabasarnas Minta Alutsista Jadi Skala Prioritas

Dengan sedikit inovasiSalah satu alutsista Basarnas

Kepala Basarnas Marsdya TNI Bagus Puruhito menekankan soal alutsista yang masih belum memadai, serta keterbatasan anggaran. Untuk itu, Basarnas terus memperluas dukungan dari intansi-instansi terkait untuk memenuhi kebutuhan alutsista.

Saya kira saya akan melakukan apa yang sudah dilakukan sebelumnya tentunya dengan sedikit inovasi,” papar Bagus usai serah terima jabatan di kantor Basarnas, Jakarta, Kamis (31/1/2019).

Dengan rentetan bencana yang terjadi di tanah air, Kabasarnas berharap tambahan anggaran dapat dikabulkan oleh DPR RI.

Program anggaran sudah sampai di tahap final ya. Tadi juga Pak Bambang (Ketua DPR RI) mengatakan demikian, kami akan mengindahkan skala prioritas,” tuturnya.

Memulai program kerjanya, Kabasarnas berpesan kepada seluruh jajaran harus selalu siap siaga, karena menurutnya, dimensi ruang dan waktu yang ada di Indonesia ini sangat besar segala kemungkinan bisa terjadi tanpa diduga.

Mantan Kabasarnas, Marsdya TNI (Purn) M Syaugi mengakui ketersediaan alutsista masih kurang memadai sehingga tim SAR tidak cukup efektif dalam proses evakuasi.

Di tahun lalu Basarnas menambah alutsista sektor udara maupun laut.

Pada zaman saya sudah membeli alutsista yang dibutuhkan, apa itu, salah satunya yang besar kita membeli helikopter dua, tahun ini datang. Kemudian membeli kapal besar, yaitu kapal survei yang bisa bawa 450 ton fuel dan 100 ton air bersih,” urai Syaugi.

Tak hanya itu, Basarnas di era Syaugi memboyong sebuah robot bawah laut (ROV).

Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi mendorong rencana pemenambah alutsista untuk Basarnas. Menhub berharap Kabasarnas Bagus Puruhito dapat melakukan ‘pergerakan tanpa bola’ agar tidak meminjam alutsista dari instansi lain.

Sebagai contoh kemarin pada saat kita menemukan CVR (Lion Air), kita menggunakan alat TNI AL. Jadi ini harus segera dikordinasikan saya yakin Pak Bagus mampu untuk itu,” kata Budi Karya.
 

  Tribunnews  

Kamis, 31 Januari 2019

[Teror] Pos TNI di Nduga Papua Diserbu KKSB dari 3 Penjuru

Satu prajurit terluka.Ilustrasi pos TNI di Papua [antara]

Baku tembak antara Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) dengan TNI kembali terjadi Kamis (31/1) di Distrik Mapenduma, Kabupaten Nduga, Papua. Satu prajurit terluka.

Dari informasi yang dihimpun, kontak tembak masih terbadi hingga siang ini. Kontak tembak terjadi sejak pagi pukul 08.58 WIT saat penyerangan kelompok KKSB wilayah Mapenduma terhadap Pos Satgaspamrahwan 751/VJS Mapenduma.

KKSB melakukan penyerangan secara bersamaan melalui tiga arah berbeda. Dari arah belakang Pos Pamrahwan Yonif 751/VJS, dari ketinggian dan dari arah Gereja Kingmi Mapenduma.

Akibat penyerangan pos TNI ini, Prada Laode Majid mengalami luka tembak pada bahu bagian kanan. Saat ini anggota yang terkena tembakan masih dalam kondisi stabil dan telah mendapat penanganan dari personel kesehatan pos Mapenduma.

Kepala Penerangan Kodam Cendrawasih, Kolonel Inf M Aidi yang dikonfirmasi mengatakan, info peristiwa itu benar. Tapi pihaknya masih melakukan pengecekan kebenarannya.

"Iya, info penyerangan itu ada, tapi saya belum bisa pastikan apa ada korban apa tidak, komunikasi ke sana masih sulit" kata Kapendam saat dihubungi via telpon, Kamis (31/1/2019).

Sementara itu komunikasi saat ini masih sering terputus. Kontak tembak masih terjadi antara KKSB dan Personel Satgaspamrahwan 751/VJS pos Mapenduma.

Untuk perawatan lebih lanjut, Prada Laode Majid akan dievakuasi akan dilakukan menggunakan heli ke Timika.

Baku Tembak Kelompok Bersenjata Kembali Terjadi diNduga Papua

 TNI Temukan Jejak Bercak Darah

Pasukan TNI menemukan jejak bercak darah saat mengejar kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang menyerang Pos TNI di Mapenduma, Kabupaten Nduga, Papua. TNI menduga ada pihak KKB yang terkena tembakan saat kontak senjata pagi tadi.

"Saat dilaksanakan pengejaran ke tempat kedudukan KKB, ditemukan beberapa bercak darah yang mengindikasikan bahwa dari pihak KKB juga ada yang terkena tembakan," kata Kapendam XVII/Cendrawasih Kolonel Infanteri Muhammad Aidi dalam keterangan tertulis dia, Kamis (31/1/2019).

Namun kata Aidi, pasukan TNI belum dapat memastikan soal anggota KKB yang terluka atau tewas akibat tembakan tersebut. Aidi menduga menduga serangan pagi tadi sudah direncanakan.

"Belum bisa dipastikan apakah ada korban jiwa dari mereka atau tidak. Namun dari jejak yang ditinggalkan, menunjukkan bahwa kelompok KKB telah menyiapkan penyerangan," ujar Aidi.

Aidi menerangkan Mapenduma sebelumnya merupakan markas KKB pimpinan Egianus Kogoya. Pasca peristiwa pembantaian puluhan pekerja PT Istaka Karya di Yigi, TNI menguasai Mapenduma.

"Mapenduma adalah Markas KKB pimpinan Egianus Kogoya, pelaku pembantaian terhadap puluhan karyawan PT Istaka Karya, yang sedang melaksanakan pembangunan jembatan di Yigi, Nduga pada 2 Desember 2018 lalu. Saat ini Mapenduma sudah dikuasai oleh pasukan TNI, sehingga ruang gerak KKB, khususnya wilayah Nduga, semakin sempit," jelas Aidi.

Sebelumnya baku tembak antara KKB dengan TNI kembali di Distrik Mapenduma, Kabupaten Nduga, Papua. Satu prajurit yaitu Prada Laode Majid terluka di bagian bahu kanan akibat penyerangan, namun kondisinya kini berangsur membaik.

KKB menyerang Pos TNI dari tiga penjuru yaitu dari atas, kanan dan kiri. Tiga hari lalu, Senin (28/1), KKB juga beraksi di Mapenduma.

Saat itu KKB menembaki pesawat yang mengangkut bahan makanan untuk warga. Satu prajurit TNI yang bertugas mengawal distribusi, yaitu Praka Nasruddin, tewas dalam serangan itu. (aud/fdn)
 

  detik  

[Dunia] Dua Jet Tempur Su-35 Rusia Permalukan 8 Jet Tempur AS dan Jepang

 https://1.bp.blogspot.com/-KhUnsxegzGQ/Ve7jB4cBkJI/AAAAAAAAHnQ/e1cxAahqjAsUJE3lJD7eTIGl7VC5G-JlACPcBGAYYCw/s1600/0_de54d_da131340_origphotographers%2Bof%2BRussia%2B-%2BMarina.jpgIlustrasi SU35 Rusia [marina]

Media Rusia memicu kegemparan di media sosial setelah merilis foto-foto dan video yang menunjukkan dua jet tempur Su-35 Moskow mempermalukan empat jet tempur F/A-18 Super Hornet Amerika Serikat (AS) dan empat jet tempur F-15 Jepang. Salah satu pesawat Moskow terlihat membidik sebuah F/A-18 AS di udara.

Dokumentasi itu dirilis media Rusia, mil.ru, hari Senin (28/1/2019). Foto dan video diklaim diambil dari wilayah udara di dekat Timur Jauh Rusia.

Laporan yang dikutip surat kabar Pravda mengatakan dua jet tempur Su-35 Moskow mendeteksi empat pesawat F/A-18 Angkatan Udara AS yang mendekati wilayah Rusia. Seorang komandan militer Moskow membuat keputusan untuk memantau pendekatan "para tamu" tersebut.

Salah satu dari dua jet Rusia terbang menuju F/A-18 yang terbang bersama kelompoknya. Pesawat tempur Amerika itu didekati di sebelah kanan.

Awak F/A-18 mengambil gambar jet tempur Su-35 yang mendekat. Para kru Su-35 melakukan hal yang sama dan mengirimkan gambar-gambar musuh tersebut ke pusat komando di darat.

Masih menurut surat kabar itu, Amerika tidak menyukai keunggulan Su-35 di udara sehingga mereka memanggil empat jet tempur F-15 dari Angkatan Udara Jepang untuk meminta bantuan. Kelompok pesawat tempur Tokyo itu tidak dapat mencegat jet tempur Moskow karena kemampuan manuvernya di udara.

Para komentator Rusia ramai-ramai mencap insiden itu sebagai bukti keunggulan total Rusia dan penghinaan total terhadap Amerika.

Juru bicara Komando Eropa AS, Letnan Joe Hontz, mengatakan kepada Business Insider, Selasa (29/1/2019) bahwa pesawat dan kapal AS secara rutin berinteraksi dengan unit Rusia di wilayah udara dan laut internasional. "Sebagian besar interaksi aman dan profesional," katanya.

"Kecuali jika interaksi tidak aman, kami tidak akan membahas detail spesifik," ujar Hontz. Dia menolak mengomentari laporan media Moskow tersebut. (mas)

 ♖ Sindonews  

Rabu, 30 Januari 2019

RI Berencana Undang Tim PBB ke Papua

Paruh Pertama 2019https://1.bp.blogspot.com/-dFLxWYEW0uM/XFGA0zkLtNI/AAAAAAAALxU/5Lc_KSxs4XghntDubg4g8CkGszxUD-N8gCLcBGAs/s1600/holtekamp%2B1.jpgIkon baru Papua, Jembatan Holtekamp Jayapura [pt bosto]

Pemerintah Indonesia berencana mewujudkan janjinya mengundang tim Komisi Tinggi Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ke Papua pada paruh pertama 2019. Duta Besar RI untuk PBB di Jenewa, Hasan Kleib, mengatakan pihaknya saat ini terus mengkoordinasikan jadwal kunjungan.

"Saat ini sedang dikoordinasikan jadwal kunjungan pada paruh pertama 2019. Pada Oktober lalu, ketika saya melakukan pertemuan bilateral dengan Komisioner Tinggi HAM PBB yang baru, Michelle Bachelet, dibahas juga rencana dan jadwal kunjungan tersebut," ucap Hasan melalui pesan instan kepada CNNIndonesia.com pada Rabu (30/1).

Indonesia memang mengundang PBB untuk melawat Papua. Undangan itu disampaikan langsung oleh Presiden RI Joko Widodo saat Komisioner Tinggi HAM PBB sebelumnya, Zeid Raad Al Hussein, berkunjung ke Istana Kepresidenan pada Februari 2018.

Kendati begitu, sejak saat itu pemerintah Indonesia belum menerbitkan izin karena prosesnya tak kunjung rampung. Kantor Zeid sempat mempertanyakan undangan tersebut dan menunggu pemerintah RI memberikan akses masuk ke Papua.

Menanggapi hal itu, Hasan membantah pemerintah batal mengundang tim KT HAM PBB ke Papua. Dia beralasan jadwal kunjungan menjadi salah satu alasan undangan tersebut sampai saat ini belum juga terealisasikan.

Dia bahkan menganggap kantor KT HAM PBB di Bangkok, Thailand, sebagai perwakilan untuk kawasan Asia Pasifik, kurang berkoordinasi dengan markas pusat di Jenewa.

"Tahun lalu, saya pernah mengeluarkan pernyataan di sidang Dewan HAM PBB ketika Zeid menyebut Indonesia belum berikan akses (ke Papua). Yang terjadi adalah bahwa kantor KTHAM di Bangkok kurang koordinasi dan beberapa kali fait accompli jadwal kunjungan yang disampaikan 1-2 hari sebelumnya tanpa terlebih dahulu koordinasi dengan kita," kata Hasan.

"Jadi, undangan sudah disampaikan dan tidak bisa dikatakan KTHAM masih menunggu undangan pemerintah."

Pernyataan itu diutarakan Hasan menanggapi pernyataan penerus Zeid, Bachelet, yang mengatakan masih menunggu pemerintah Indonesia untuk memberikan akses ke Papua. Bachelet menyatakan bertemu pemimpin United Liberation Movement for West Papua (ULMWP), Benny Wenda, pada Jumat (25/1) pekan lalu.

Benny berhasil bertemu Bachelet lantaran berada dalam rombongan Vanuatu, yang tengah melakukan kunjungan kehormatan ke kantor KT HAM PBB untuk membahas laporan penegakan HAM tahunan (Universal Periodic Review/UPR) negara pulau di Pasifik tersebut.

Dalam pertemuan tersebut, Benny menyerahkan petisi referendum kemerdekaan Papua Barat yang diklaim sudah ditandatangani oleh 1,8 juta orang.

Hasan mengatakan Vanuatu memasukkan Beny ke dalam delegasinya tanpa sepengetahuan KT HAM PBB. Menurutnya, nama Benny Wenda tidak masuk dalam daftar resmi delegasi Vanuatu untuk UPR.

"Indonesia mengecam keras tindakan Vanuatu yang dengan sengaja telah mengelabui KTHAM dengan melakukan langkah manipulatif melalui penyusupan Benny Wenda ke dalam delegasi Vanuatu," kata Hasan.

"Tindakan Vanuatu tersebut merupakan tindakan yang sangat tidak terpuji dan sangat tidak sesuai dengan prinsip-prinsip fundamental Piagam PBB. Indonesia tidak akan pernah mundur untuk membela dan mempertahankan kedaulatan wilayah NKRI," ujar Hasan. (rds/ayp)

 ♖ CNN  

TNI Akhirnya Bentuk Satuan Baru, Kogabwilhan

Sudah direncanakan sejak sekitar 8 tahun laluhttps://img.bisnis.com/posts/2017/10/05/696156/gladi-hut-tni-031017-1.jpgParade Alutsista TNI [antara]

Rencana TNI untuk membentuk satuan baru bernama Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) akhirnya terealisasi. Pembentukkan satuan baru yang langsung di bawah tanggung jawab Panglima TNI itu sebenarnya sudah direncanakan sejak sekitar 8 tahun lalu.

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan, selain penambahan 60 jabatan baru, TNI juga membentuk satuan baru Kogabwilhan. “Ada organisasi baru bernama Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) yang dipimpin panglima berpangkat bintang tiga dengan wakilnya bintang dua dan asistennya ada enam bintang satu. Otomatis, itu menarik kolonel juga di bawah,” kata Marsekal Hadi Tjahjanto kepada wartawan seusai pengarahan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada peserta Rapat Pimpinan (Rapim) TNI-Polri 2019 di Istana Negara, Jakarta, Selasa (29/1).

Fungsi dan peran Kogabwilhan akan mengintegrasikan berbagai pangkalan TNI, seperti yang ada di Natuna, Morotai, hingga Biak. Pembentukan itu sesuai dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 62 Tahun 2016 yang sebelumnya direvisi dari Perpres Nomor 10 Tahun 2010 tentang Susunan Organisasi Tentara Nasional Indonesia.

Panglima TNI juga mengatakan bahwa akan ada restrukturisasi organisasi di internal TNI. Marsekal Hadi memastikan bahwa restrukturisasi jabatan struktural itu dilakukan dengan tetap menjaga kestabilan organisasi TNI.

Akan ada restrukturisasi di TNI. Ada jabatan perwira tinggi (pati) baru sebanyak 60 posisi yang nanti bisa diisi mulai dari kolonel ke jabatan bintang satu, bintang dua, dan bintang tiga,” ujar Panglima TNI.

Dikatakan, penambahan jabatan pati terdapat di semua matra. Contohnya, TNI Angkatan Darat untuk jabatan Komandan Korem (Danrem) tipe B akan dinaikkan menjadi tipe A sebanyak 21 Korem. Sehingga, otomatis levelnya akan dinaikkan menjadi bintang satu dan akhirnya berdampak ke bawah.

Sama halnya dengan satuan Kostrad. Asistennya berpangkat kolonel, padahal Pangkostrad adalah bintang tiga, sehingga Asisten Kostrad pun dinaikkan menjadi bintang satu. Irkostrad yang sekarang bintang satu dinaikkan menjadi bintang dua, yang totalnya sekitar enam pati,” jelasnya.

Sementara, di TNI Angkatan laut ada peningkatan kelas, seperti Lakesgilut, kemudian bagian material dan sebagainya, kurang lebih 88 posisi. Sehingga, totalnya, bisa menarik 60 hingga 160 kolonel naik ke jabatan baru.

Panglima TNI juga mengatakan, pihaknya akan mengajukan revisi Pasal 53 dan 47 Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI. Perubahan Pasal 53 yaitu penambahan usia pensiun bintara dan tamtama dari 53 menjadi 58 tahun.

Hal ini dikarenakan harapan hidup orang Indonesia saat ini sudah lebih 70 tahun, sehingga pensiun di usia 53 tahun itu masih segar, masih muda, dan masih digunakan untuk kegiatan-kegiatan lain, seperti di staf. Sementara, Pasal 47 tentang peluang jabatan di kementerian dan lembaga yang bisa diduduki oleh TNI aktif,” kata Panglima TNI.

 ♖ Berita Satu  

Serbuan Satgas Tinombala Tinggal Menunggu Waktu

Tenggat Menyerah 29 Januarihttps://akcdn.detik.net.id/community/media/visual/2019/01/03/dd909743-6c87-45a6-9d1d-be9ae459d767_43.jpeg?w=780&q=90Karo Penmas Divisi Humas Polri menunjukkan foto-foto DPO Ali Kalora cs. (Audrey Santoso/detikcom)

Polri mengatakan Satgas Tinombala tinggal menunggu instruksi Kapolda Sulawesi Tengah Brigjen Lukman Wahyu Hariyanto untuk menyerbu kelompok Ali Kalora. Sebab, imbauan menyerahkan diri tidak digubris Ali Kalora cs.

"Satgas penegakan hukum masih menunggu Pak Kapolda," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo di lobi auditorium STIK-PTIK, Jalan Tirtayasa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (29/1/2019).

Dedi menuturkan tim penyerbu telah siap dan tinggal menunggu komando dari Lukman. "Tim penindak, tim gakkum (penegakan hukum) TNI-Polri sudah siap, tinggal menunggu komando," ucap Dedi.

Satgas telah memberi kesempatan kepada Ali Kalora dan teman-temannya untuk menyerahkan diri ke kantor polisi terdekat. Tapi hingga hari ini Ali Kalora cs belum menyerahkan diri.

"Kami tunggu sampai tanggal 29 (Januari 2019). Kami beri waktu sampai tanggal 29, menyerah atau tidak. Kalau tetap tidak mau menyerahkan diri, ya kita serbu," tegas Dedi di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (24/1).

Satgas Tinombala sebelumnya menempatkan tim-timnya di tiga lokasi yang diprediksi menjadi tempat bersembunyi kelompok teroris Ali Kalora. Polri mengatakan Satgas Tinombala akan menyerbu Ali Kalora cs jika tak mengindahkan imbauan menyerahkan diri.

"Sekarang Satgas sudah membagi pasukan menjadi tiga tim. Tim-tim itu adalah di tiga lokasi berbeda, yang tidak bisa saya sebutkan, yang diduga di situ ada Ali Kalora dan kelompoknya," ujarnya.

Kelompok Ali Kalora sebelumnya muncul di Desa Salubanga, Kecamatan Sausu, Kabupaten Parigi Moutong, pada Senin (31/12/2018). Mereka menembaki dua polisi, yaitu Bripka Andrew Maha Putra dan Bripda Baso, yang tengah mengevakuasi tubuh seorang penambang yang jadi korban pembunuhan. Bripka Andrew dan Bripda Baso selamat dari penembakan tersebut.

Kasus pembunuhan terhadap penambang itu sendiri diketahui warga pada Minggu (30/12/2018). Warga menemukan kepala manusia terpenggal dan diletakkan di jembatan desa. Pelaku pembunuhan, berdasarkan keterangan saksi kunci, diyakini adalah Ali Kalora cs.

Kelompok Ali Kalora, berdasarkan hasil penyelidikan satgas, terdiri atas 14 anggota, termasuk Ali. Di antara 14 orang tersebut, 7 merupakan rekrutan baru, sedangkan 7 lainnya adalah 'produk' Abu Wardah alias Santoso. (idh/idh)

 ♖ detik  

Senin, 28 Januari 2019

[RIP] Rombongan Bupati Nduga Diserang Anggota KKB

1 Prajurit TNI Gugur Ilustrasi Evakuasi jenazah korban penembakan KKB Papua [inews]

Seorang prajurit TNI dari satuan Yonif Raider Kostrad 751/VJS, Praka Nasrudin gugur akibat tertembak anggota kelompok kriminal bersenjata (KKB) saat korban mengamankan Bandara Mapenduma, Kabupaten Nduga, Papua, Senin (28/1/2019).

Satu prajurit TNI lainnya, Praka Muhammad Rifai Pagesa mengalami luka tembak di tangan akibat kontak senjata dengan anggota KKB.

Kapendam 17 Cenderawasih Kolonel Inf M Aidi mengatakan, insiden ini terjadi sekitar pukul 10.30 WIT.

Saat itu, sejumlah prajurit TNI dari Satuan Yonif RK 751/VJS yang bertugas di Distrik Mapenduma sedang mengamankan bandara setelah pesawat Enggang Air Service membawa 1.100 kilogram logistik bantuan sosial untuk masyarakat bertolak dari Bandara Kenyam.

Dalam pesawat yang dipiloti Kapten Ibrahim dan Kopilot Yudha juga terdapat Bupati Nduga Yarius Gwijangge, Kadistrik Mapenduma Toni Gwijangge, dan Kadistrik Kagayam Jonatan Kogoya.

Namun pukul 10.30 WIT, sebelum pesawat mendarat, tiba-tiba prajurit TNI mendapat serangan dari KKB dari arah ketinggian sebelah kanan sekitar bandara.

Pasukan TNI kemudian membalas tembakan sehingga terjadi kontak senjata antara TNI dan KKB.

"Kelompok KKB berhasil dipukul mundur dan melarikan diri ke arah hutan di balik ketinggian, pesawat berhasil mendarat dalam keadaan aman," kata Aidi, dalam keterangan tertulisnya.

Namun saat dilaksanakan pengecekan personel, salah seorang prajurit Praka Nasrudin mengalami luka tembak di perut sebelah kanan.

Rekan korban kemudian berusaha memberikan pertolongan pertama, dan segera mengevakuasi korban ke Timika.

"Pukul 12.50 WIT pesawat Enggang Air Service take off dari Bandara Mapenduma menuju Bandara Timika dengan membawa korban luka tembak dan 2 orang prajurit pendamping diantar langsung oleh Bupati Nduga Bapak Yarius Gwijangge," ujar Aidi.

Saat dilaksanakan pertolongan medis di RSUD Timika, nyawa korban tidak dapat diselamatkan dan akhirnya gugur.

Saat ini, jenazah korban sedang disemayamkan di RSUD Timika. Rencananya, besok Selasa (29/1/2019), jenazah Praka Nasrudin dievakuasi ke Jayapura.

"Dari peristiwa tersebut, belum didapatkan keterangan apakah dari pihak KKB ada juga yang jatuh korban," pungkas Aidi.

  Kompas  

[Video] Momen Pesawat Bomber Rusia Terbelah Dua dan Meledak Jadi Bola Api

Pesawat pembom supersonik Tu-22M3 Rusia saat jatuh di pangkalan udara Olenya di lingkaran Arktik. (Foto/Russia Today]

Sebuah video detik-detik jatuhnya pesawat pembom (bomber) Tu-22M2 Rusia saat akan mendarat di Kutub Utara pada pekan lalu telah beredar. Pesawat itu terlihat terbelah menjadi dua dan meledak menjadi bola api "pembunuh" tiga awak.

Insiden terjadi ketika Tu-22M3 hendak mendarat di landasan bersalju. Ada empat awak di dalam pesawat, tiga di antaranya tewas.

Rekaman video dramatis itu menunjukkan pesawat mendekati landasan dengan kecepatan cukup tinggi dan roda telah menyentuh landasan.

Namun, pesawat memantul dan mulai terbelah. Dalam sekejap pesawat meledak menjadi dua bola api. Bagian kokpit terpental dari bagian lain pesawat tersebut.

Video diambil dari pangkalan udara Olenya di lingkaran Arktik (Kutub Utara).

Pejabat pertahanan Rusia mengatakan Tu-22M3 tersebut sedang dalam penerbangan pelatihan dan tidak bersenjata. Namun, laporan lain yang belum dikonfirmasi menyatakan ada rudal di dalamnya.

Laporan itu juga menunjukkan bahwa komandan pesawat Mayor Alexey Guryev kehilangan kendali saat mendarat di pangkalan udara terpencil tersebut.

Kokpit yang rusak kemudian terlihat berbaring miring di lapangan bersalju, dalam jarak yang belum diketahui dari sisa reruntuhan yang terlihat gosong.

Guryev, 37, meninggal di tempat kejadian. Sebuah penghargaan telah diberikan kepada kapten pesawat tersebut dan dua penerbang lainnya yang ikut tewas, yakni co-pilot Konstantin Mazunin dan navigator Viktor Greyf.

Sebuah pesan emosional untuk menghormati Greyf, 43, yang meninggal ketika ia dilarikan ke rumah sakit, telah di-posting putranya yang masih remaja di media sosial.

"Anda adalah pahlawan saya! Anda yang terbaik!," tulis putra korban, Kirill, 17.

Navigator lain, Maxim Rylkov selamat dari kecelakaan itu dilaporkan dalam kondisi terluka parah.

Guryev—ayah satu anak—berasal dari dinasti pilot angkatan udara Rusia dan mengikuti jejak ayahnya yang bernama German.

Putra Guryev yang berusia delapan tahun juga dinamai German, nama yang sama dengan kakeknya.

Ada kritik yang tersirat terhadap kru dalam laporan kecelakaan yang bocor dua hari setelah insiden. Laporan itu menyatakan kapten pesawat memungkinkan pendaratan pesawat tanpa leveling.

"Pesawat yang tidak seimbang itu kemudian terbelah dengan terjadi tumbukan dan mulai hancur" bunyi laporan yang bocor tersebut, seperti dikutip Daily Mirror, Senin (28/1/2019).

Kokpit dan sisa-sisa pesawat yang terbakar terlepas satu sama lain. "Para kru tidak menanggapi perintah tim manajemen penerbangan," lanjut laporan tersebut. "Badan pesawat terbakar."

Ada juga klaim yang menyebut kapten pesawat bersikeras mendarat meskipun didesak untuk menggunakan pangkalan udara lain.

"Saat ini, semua versi yang mungkin dari insiden tersebut, termasuk kerusakan teknis, sedang dipertimbangkan," kata sumber militer Rusia.

Kecelakaan itu terjadi di pangkalan udara Olenya, dekat Olenegrosk, di Semenanjung Kola sekitar 57 mil selatan kota Murmansk.

Pakar penerbangan Vadim Lukashevich percaya bahwa kecelakaan itu kemungkinan disebabkan oleh embusan angin vertikal yang tiba-tiba menghantam pesawat sebelum mendarat.

Pembom Tupolev—sebuah pesawat yang beroperasi sejak era Soviet—dapat menyerang target 4.350 mil dari pangkalan, dan merupakan pesawat perang utama untuk disebar melawan militer Barat.

Pembom itu memiliki empat awak. Pesawat yang jatuh dilaporkan berusia 33 tahun dan mengalami perombakan besar pada tahun 2012.

Investigator militer telah memulai penyelidikan kecelakaan. (mas)

 Berikut video dari Youtube :


  SINDOnews  
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...