Sabtu, 30 November 2019

Kemhan Targetkan MEF Terlaksana Dalam 5 Tahun

Lebih Maksimalkan Keberadaan Industri PertahananMedium Tank Harimau [Pindad] ★

W
akil Menteri Pertahanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan, saat ini alutsista yang dimiliki tiga matra TNI belum memenuhi kekuatan pokok minimum atau minimum essential force (MEF). Untuk itu, pemerintah berencana meningkatkan kualitas dan kuantitas alutsista di tiga matra dalam kurun satu periode pemerintahan ini.

Apakah MEF itu sudah tercapai? Belum mencapai. Tetapi dalam lima tahun mendatang, sesuai anggaran, MEF kita akan tercapai,” ucap Sakti.

Untuk mencapai target yang ditentukan, ia menuturkan, tidak selalu dengan cara menambah anggaran pertahanan, tetapi dengan melakukan peninjauan terhadap industri pertahanan Tanah Air.

Sebagai contoh, PT Pindad (Persero) memiliki kapasitas produksi amunisi hingga 250 juta amunisi setiap tahun. Namun, dalam praktiknya, produksi yang dihasilkan Pindad tidak pernah mencapai kapasitas.

Artinya dalam kacamata pertahanan, industri itu tidak dimanfaatkan,” ujarnya.

Setidaknya, ada sejumlah faktor yang melatarbelakangi kurang maksimalnya industri pertahanan di dalam negeri. Mulai dari minimnya order dari pengguna produk pertahanan yaitu TNI; pemerintah yang belum memberikan kepercayaan kepada industri tersebut, hingga produk yang dihasilkan belum dipercaya.

Jadi bukan semata-mata menambah anggaran, tetapi lebih dimaksimalkan keberadaan industri pertahanan kita,” ujarnya.

Menurut Sakti, Indonesia memiliki industri pertahanan yang cukup lengkap. Selain Pindad, ada pula PT PAL yang memproduksi kapal dan PT Dirgantara Indonesia yang memproduksi pesawat terbang.

Keberadaan industri ini harus dimaksimalkan serta diperkuat dengan mengubah paradigma dari industri yang berorientasi komersial ke industri pertahanan mandiri.

  Kompas  

Jumat, 29 November 2019

Latma Manyar Indopura XVII 2019

Laksanakan Combat Search and Rescue Helikopter Super Puma TNI AU dan RSAF latihan CSAR bersama [TNI AU]

Helikopter NAS-332 Super Puma milik TNI Angkatan Udara terbang bersamaan dengan dua helikopter milik Angkatan Udara Singapura bergerak meninggalkan shelter Charlie Baseops Lanud Roesmin Nurjadin menuju landasan pacu, Senin (25/11/2019).

Ketiga helikopter ini dikerahkan dalam misi Combat Search and Rescue (CSAR). Tugasnya adalah mencari dan menyelamatkan seorang pilot tempur yang eject atau melompat menggunakan kursi pelontar pesawat tempur yang diawakinya karena tertembak musuh. Pilot tersebut mendarat di salah satu lokasi yang ditakutkan merupakan daerah kekuasaan musuh.

Setelah dipastikan titik koordinatnya, pasukan pun dikerahkan ke sana untuk melakukan upaya penyelamatan. Tiga helikopter yang dikerahkan, punya peran masing-masing, ada yang sebagai tim pengamanan, tim penolong, dan tim escort (pengawal).

Untuk diketahui, misi ini dilakukan dalam rangka latihan bersama dengan sandi “Manyar Indopura” ke-XVII tahun 2019 yang melibatkan Angkatan Udara kedua negara.

Ketiga helikopter yang membawa tim dengan tugas berbeda ini, bergerak ke daerah operasi di daerah Siabu, Kabupaten Rohul, Provinsi Riau.

Proses evakuasi terhadap korban diperkirakan sekitar 10 menit. Sementara perjalanan pulang dan pergi, memakan waktu 1,5 jam. Sesuai estimasi waktu, tiga helikopter ini pun kembali ke Lanud Roesmin Nurjadin.

Setibanya di darat, tim medis yang telah bersiap menyambut korban untuk kemudian dibawa ke rumah sakit dr. Sukirman dan mendapat perawatan.

Komandan Skadron 6, Letkol Pnb Risdiyanto, ST, M.I.K., yang juga memimpin operasi dalam latihan bersama Manyar Indopura menjelaskan, misi Combat SAR adalah rangkaian evakuasi medis terhadap personel yang punya nilai strategis, atau penting dalam pertempuran.

Jadi disimulasikan bahwa kita mendapat perintah untuk melaksanakan evakuasi terhadap personel tersebut. Sehingga kita masuk dengan combain profile yang sudah kita latih sendiri, Sehingga kita harus masuk (ke lokasi) dengan cepat dan tepat. Kemudian kita evakuasi personel itu dibawa kembali ke daerah aman. Lalu dilanjutkan dengan tindakan selanjutnya, membawa personel itu ke rumah sakit,” ungkapnya.

Letkol Risdiyanto menuturkan, latihan kali ini berjalan dengan cukup baik, step by step latihan ini sudah kita simulasikan atau briefing-kan dari awal. Sehingga per tahapan yang dilakukan hari ini semua jelas. Siapa, dan apa tugas serta tanggung jawabnya, Baik itu personel ground (darat), pasukan, tim kesehatan, teknisi, maupun awak penerbang, maupun cabin crew evakuasi.

Selain misi Combat SAR, beberapa jenis latihan lainnya juga dilakukan, Seperti SAR Tempur, Medical Evakuasi, Cargo Drop, dan lain-lain.

  TNI AU  

Kamis, 28 November 2019

Prabowo Bertemu Menhan Turki dan Tengok Kapal Selam

Foto: Prabowo Subianto di Turki [Dok. Istimeway]

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto tengah melakukan kunjungan kerja di Turki. Di negara dua benua itu, Prabowo membahas kerja sama pertahanan dengan pejabat terkait hingga menengok industri kapal perang di Golcuk Naval Shipyard.

"Hari ini dari Istanbul, Pak Menhan menuju Ankara melakukan pembicaraan bilateral tentang kerja sama pertahanan dengan Menhan Turki," kata Staf Khusus Menteri Pertahanan Bidang Komunikasi Publik dan Hubungan Antar-Lembaga, Dahnil Anzar Simanjuntak, kepada wartawan, Kamis (28/11/2019).

Di hari sebelumnya, Dahnil menyebut Prabowo mengunjungi Golcuk Naval Shipyard, Kocaeli. Selain menengok kapal selam, Prabowo juga berbincang dengan angkatan laut Turki.

"Sebelumnya kemarin beliau melakukan pembicaraan dengan Angkatan Laut Turki dan berkunjung melihat industri perkapalan perang dan kapal selam Turki di Golcuk Naval Shipyard, Kocaeli," jelas Dahnil.

Dahnil menyebut kerja sama militer dengan Turki sangat strategis. Menurutnya, alutsista Turki telah berkembang pesat.

"Kerja sama militer dengan Turki sangat strategis mengingat industri alutsista Turki berkembang pesat khususnya terkait kapal perang dan kapal selam, ditambah lagi Turki memiliki sejarah militer yang panjang sebagai negara yang kuat secara militer sejak Ottoman Empire," tutur Dahnil. (gbr/imk)

  detik  

Kemhan Sempurnakan Prototipe Kendaraan Peluncur Roket R-Han-122B

Seminar Litbang Pengembangan Prototipe Kendaraan Peluncur Roket R-Han-122B Tahap II-II Prototipe MLRS Rhan 122B [Delima Jaya]

Puslitbang Alpalhan Balitbang Kemhan menyelenggarakan seminar litbang pengembangan prototipe kendaraan peluncur roket R-Han 122B tahap II – II dengan tema “Melalui Penelitian dan Pengembangan Prototipe Kendaraan Peluncur Roket R-Han 122B Tahap II – II TA. 2019, Kita Tingkatkan Kemampuan Industri Pertahanan Nasional Dalam Rangka Mewujudkan Kemandirian Alutsista TNI”, yang dilaksanakan di Rupatama Lantai V Gedung Ir. H. Djuanda Balitbang Kemhan, Jl. Jati No.1 Pondok Labu Jakarta Selatan.

Seminar dihadiri oleh Kabalitbang Kemhan Dr. Anne Kusmayati, sekaligus membuka kegiatan tersebut, Staf Ahli Bidang Politik Kemhan Laksda TNI Ir. A. Budiharja Raden, Ses Balitbang Kemhan Brigjen TNI Abdullah Sani, Kapuslitbang Iptekhan Balitbang Kemhan Marsma TNI Bambang Wijanarko, S.E., S.T., M.Si (Han), Kapuslitbang Alpalhan Balitbang Kemhan Brigjen TNI Rosidin, M.Si (Han), M.Sc., Kabid Matra Darat Puslitbang Alpalhan Balitbang Kemhan Kolonel Kav R. Herdianto Nuringtyas, S.Sos., Kabagdatin Set Balitbang Kemhan Kolonel Inf Fatih El Amin, S.IP., M.Si., para pamen Itjen Kemhan, Ditpalad, Dislitbangad, Dislitbangal, Ditjen Kuathan Kemhan, Ops Marinir, Universitas Pertahanan, dan dari industri pertahanan PT. Dahana (Persero), PT. Delima Jaya Karoseri, PT. Smarta Aero Sishan, serta para pejabat di lingkungan Balitbang Kemhan.

Sebagai narasumber adalah Direktur PT. Smarta Aero Sishan Bpk. Rasyid Ridha, S.T., Engineering PT. Delima Jaya Karoseri Bpk. Hendri Prasetiyo, dan Peneliti Pertama Puslitbang Alpalhan Balitbang Kemhan PNS Zainal Asiqin, S.T., serta moderator Analis Pertahanan Negara Madya Puslitbang Alpalhan Balitbang Kemhan Darmawan H.P., S.IP., M.Si.

Kabalitbang Kemhan dalam sambutannya menyampaikan, bahwa pengembangan prototipe kendaraan peluncur roket R-Han 122B ini, dibuat dalam rangka mendukung program pengembangan roket nasional. Pada tahun 2019 ini yang dikembangkan upgrade sistem senjata dengan penambahan tabung peluncur sebanyak 22 unit sehingga total menjadi 40 tabung launcher. Selain itu upgrade sistem otomatisasi dengan mengintegrasikan software balistik kalkulator sehingga terhubung dengan Programable Logic Control (PLC) sebagai pengontrol utama dengan feedback sensor. Mekanisme pengisian roket ke peluncur didesain sedemikian rupa supaya dicapai waktu operasi yang lebih singkat.

https://1.bp.blogspot.com/-CyF92oy4ur8/XdJYwm5nBsI/AAAAAAAAMPs/517z5Sckyio-PSm-SwoZoZLEuW35bJ2eQCPcBGAYYCw/s1600/kendaraan-peluncur-roket-r-han-122b-kemhan-1.pngLebih lanjut Kabalitbang menambahkan, program pengembangan prototipe kendaraan peluncur roket R-Han 122B tahap II tahun 2019 ini adalah kerjasama Balitbang Kemhan dengan PT. Dahana (Persero), PT. Delima Jaya dan PT. Smarta Aero Sishan serta PT. Mekar Teknik. Pada pengembangan prototipe kendaraan peluncur roket R-Han 122B tahap II ini juga terdapat perubahan lainnya yaitu perubahan desain mekanik meliputi moncong kabin, interior dan eksterior serta mekanik dan konstruksi. Diharapkan dengan pengembangan ini nantinya dapat menghasilkan kendaraan peluncur yang dapat berfungsi dengan baik dan stabil, sesuai spesifikasi yang diharapkan tanpa adanya kesalahan dan kerusakan baik saat endurance maupun penembakan.

Mengakhiri sambutannya, Kabalitbang Kemhan mengucapkan terima kasih dan penghargaan sedalam-dalamnya kepada narasumber, moderator dan undangan yang telah meluangkan waktunya. Beliau berharap dalam pelaksanaan seminar ini dapat memberi masukan dan saran untuk meningkatkan penguasaan teknologi yang nantinya dapat berfungsi sebagai alutsista TNI yang handal serta dalam rangka ikut mengurangi ketergantungan import produk alutsista dari luar negeri.

  Kemhan  

Bell 525 Jadi Opsi Helikopter VIP/VVIP TNI AU

Bell 525 Relentless sebagai pesawat angkut VIP/VVIP [Bell]

TNI AU masih membutuhkan helikopter VVIP baru untuk menggantikan AS-332 Super Puma yang saat ini masih dioperasikan. Helikopter H225M bikinan Airbus Helicopter (Eurocopter) muncul sebagai kandidat kuat.

Namun belakangan, kandidat lain juga muncul, yakni datang dari pabrikan helikopter AS, Bell dengan seri 525-nya.

Saat ini, tim dari Bell disebut tengah melakukan penjajakan dengan pihak-pihak yang terkait di Indonesia, termasuk PT Dirgantara Indonesia (PTDI) yang selama ini merakit dan memproduksi komponen helikopter Bell di Indonesia.

"Ya betul, ini kan ada operational requirement dari TNI AU untuk pesawat (helikopter) VIP/VVIP, kita perlu yang semaksimal mungkin memenuhi itu," kata Gatot Mulia Pribadi, VP Business Development and Marketing PTDI.

"Opsinya kemarin ada H225M, kita juga menjajaki yang lainnya, salah satunya Bell 525 itu," kata Gatot dijumpai KompasTekno di Jakarta, Rabu (27/11/2019).

Dikatakan Gatot, penjajakan ini masih dalam tahap awal, sehingga tim dari Bell akan mempresentasikan apa saja kemampuan yang dimiliki oleh Bell 525 kepada para stakeholder.

"Kalau H225M itu kan sudah diketahui (kemampuannya), sudah dioperasikan TNI AU," kata Gatot.

TNI AU memang sudah mengoperasikan enam unit helikopter Eurocopter H225M.

Namun semuanya memiliki spesifikasi sebagai combat SAR, bukan angkut VVIP. Kemudian pada awal 2019 lalu, 8 H225M kembali dipesan. Namun perlu diketahui, keluarga H225 pernah mengalami kecelakaan fatal pada 2016 lalu di norwegia, yang membuat regulator meminta pabrikan mengubah desain gearbox.

David Sale, Managing Director Asia Pacific Bell pada kesempatan yang sama juga membenarkan bahwa Bell selalu mengincar segmen VVIP seperti kepala negara, di setiap negara yang menjadi pasarnya.

"Kami selalu mengincar kepala negara, baik itu di Indonesia, Filipina, atau Thailand, kami menawarkannya (Bell 525)," ujar Sale.

Menurut Sale, Bell 525 adalah helikopter unggulan untuk transport VIP, karena dilengkapi teknologi fly-by-wire, mampu terbang dengan kencang dan lincah, sehingga menjadikannya platform yang sesuai untuk VVIP.

Beberapa fitur Bell 525 yang ditawarkan Bell Helicopter adalah seperti kabin yang senyap, sehingga penumpang bisa berbicara tanpa harus menggunakan headphone, interior kabin yang bisa disesuaikan, pengaturan kursi tempat duduk, dan sebagainya.

"Semua yang biasa dijumpai di jet pribadi bisa dijumpai di sini (Bell 525)," kata Sale.

  Kompas  

Rabu, 27 November 2019

Bell Dan PTDI Rayakan Pengiriman Pesawat ke-70

✈️ Setelah 20 Tahun dipakai TNI AD✈️ Heli penerbad TNI AD [TNI AD]

Bell Textron Inc., perusahaan Textron Inc. (NYSE: TXT), dan PT Dirgantara Indonesia (PTDI) hari ini merayakan pencapaian pengiriman pesawat ke-70 dari Bell untuk PTDI. Pesawat ini merupakan seri Bell 412EPI yang merupakan salah satu dari sembilan pesanan pesawat dari Angkatan Darat Indonesia awal tahun ini.

Dalam kontrak itu, Bell akan mengirimkan sembilan helikopter ke PTDI, yang kemudian akan melakukan penyesuaian sebelum dikirimkan kepada Angkatan Darat Indonesia. Sampai saat ini, PTDI telah menerima dua dari sembilan helikopter di kantor operasionalnya yang ada di Bandung.

"Saya sangat berbahagia ada di sini atas pencapaian kerja sama antara Bell dan PT DI. Ini menjadi hal penting bagi kami dan membuktikan hubungan erat antara kedua perusahaan ini, Sudah sesuai jika helicopter yang ke 70 adalah seri Bell 412EPI, yang sudah dioperasikan oleh Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat dalam berbagai misi dam dioperasikan oleh TNI AD dalam berbagai misi selama lebih dari 20 tahun,"" ujar Managing Director Asia Pasific Bell David Sale di Jakarta, Rabu, (27/8/2019).

 Kerjasama sejak 1982 

Dalam kontrak kerja sama, Sale melanjutkan, Bell akan mengirimkan sembilan helikopter 412EPI ke PTDI, yang kemudian melakukan penyesuaian sebelum dikirimkan ke TNI AD. Sampai saat ini, PTDI telah menerima dua dari sembilan helikopter di kantor operasionalnya di Bandung.

Bell 412EPI mengadopsi 2x mesin Pratt & Whitney PT6T-9 Twin Pac, dibandingkan seri sebelumnya Bell-412 EP yang menggunakan 2x mesin Pratt & Whitney PT6T-3D. Dalam situs resmi Bell Helicopter Textron, PT6T-9 memiliki tenaga tinggal landas 15 persen lebih besar dibanding jenis mesin Bell-412 lainnya.

Fitur lainnya pada PT6T-9 adalah start mesin otomatis dengan fitur pembatasan temperatur, kontrol mesin digital penuh. Sementara pada perangkat avionik, mengusung teknologi kontrol penerbangan 4-axis, instrumen kokpit kaca penuh. Dalam solusi yang disebut Bell Basix Pro Integrated Glass Cockpit System juga mencakup Bell PSI presentation, Garmin GTN-750 NAV/COM/GPS, dan WAAS GPS.

Sementara itu, Wakil Presiden Pemasaran PTDI Gatot Mulya Pribadi menjelaskan bahwa kerja sama industri antara PTDI dan Bell dimulai sejak 1982 atau lebih dari 37 tahun lalu. Kerja sama ini dimulai dari produksi di bawah lisensi, komponen helikopter Bell 412 untuk mendukung kemajuan industri pertahanan Indonesia.

 PT DI sudah serahkan 448 pesawat dan heli 

"Saat ini PTDI telah menyerahkan ke pelanggan lebih kurang 448 pesawat. Dari 448 ini, 253 adalah helikopter dan dari 253 helikopter ini yang sudah diserahkan sebanyak 63 yang merupakan seri Bell 412," tutur Gatot.

Gatot melanjutkan bahwa hari ini PTDI dan Bell merayakan pencapaian pengiriman pesawat ke 70 dari Bell untuk PTDI. "Ini merupakan Bell 412EPI yang merupakan salah satu dari sembilan pesanan TNI AD pada kontrak akhir tahun lalu dan penandatanganan pada awal 2019 ini," lanjut Gatot.

Pada tahun 2016, Bell dan PTDI menandatangani Pembaruan Perjanjian Industri dan Komersial yang memungkinkan kedua perusahaan untuk memperluas dukungan dan layanan mereka di Indonesia untuk operator helikopter Bell. Selain itu, PTDI memproduksi tail boom, perakitan pintu, tiang pintu, pylon dan duct untuk helikopter Bell 412 dan Huey II.

Bell telah hadir di Indonesia selama lebih dari 50 tahun dan telah memproduksi sekitar seratus sepuluh pesawat yang saat ini beroperasi. Bell di Indonesia memiliki kantor layanan resmi Bell, fasilitas pemeliharaan tersertifikat, dan engineer khusus untuk layanan pelanggan yang berlokasi di Jakarta.

  ✈️ sindonews  

[Dunia] Turki Tes S-400 Rusia dengan F-16 AS

✈️ Jadikan F-16 AS 'Kelinci Percobaan' Radar S-400 Rusia✈️ Turki melakukan tes radar dari sistem pertahanan rudal S-400 Rusia terhadap jet tempur F-16 buatan Amerika Serikat, Senin (25/11/2019). [Foto/The Drive]

Turki telah memulai pengujian radar sistem pertahanan rudal S-400 buatan Rusia dengan menggunakan jet tempur F-16 Viper dan F-4 Phantom II buatan Amerika Serikat (AS) sebagai "kelinci percobaan". Uji coba radar itu dilakukan pada Senin dan Selasa (26/11/2019) hari ini di pinggiran Ankara.

Video dari tes radar itu telah dibagikan analis militer di Twitter. Rekaman video yang dilihat SINDOnews.com menunjukkan jet tempur F-16 melesat di wilayah udara sekitar Pangkalan Udara Murted dan perangkat sistem rudal S-400—diduga kuat merupakan radar—bergerak.

Uji coba radar itu sebagai bentuk pembangkangan Ankara terhadap peringatan Washington. Amerika telah mengancam akan menjatuhkan sanksi baru jika sistem rudal surface-to-air canggih itu diaktifkan.

Para pejabat AS khawatir bahwa militer Turki akan melakukan tes semacam ini dengan jet tempur siluman F-35, yang berpotensi memberikan wawasan Rusia mengenai kemampuan jet tempur tercanggih Amerika tersebut. Hal itu yang menjadi pusat percekcokan Ankara dan Washington atas kesepakatan antara Ankara dengan Moskow soal pembelian sistem pertahanan rudal S-400.

Pentagon sudah mengeluarkan Turki dari program Joint Strike Fighter (JSF) F-35 awal tahun ini dan sedang menyelesaikan upaya untuk menghapus kontraktor pertahanan Turki dari rantai pasokan suku cadangnya.

Kantor Gubernur Ankara sebelumnya mengumumkan bahwa tes radar sistem pertahanan S-400 dilakukan pada 25-16 November.

"Dalam lingkup beberapa proyek yang dilakukan berkoordinasi dengan Presidensi Industri Pertahanan, pesawat F-16 dan pesawat lain milik Angkatan Udara Turki akan melakukan penerbangan uji ketinggian rendah dan tinggi pada hari Senin dan Selasa di langit Ankara," bunyi pernyataan Kantor Gubernur Ankara.

Belum penjelasan detail dari pemerintah Turki tentang tujuan tes radar tersebut.

Mengutip laporan The Drive, radar yang dites itu adalah radar pengawasan dan akuisisi 91N6E serta radar pencarian dan akuisisi udara 96L6E. Radar 96L6E dirancang untuk lebih mampu mendeteksi target terbang rendah.

Tes awal ini kemungkinan hanya untuk memastikan bahwa radar berfungsi dengan baik atau untuk melihat apakah peralatan itu dapat membedakan pesawat Turki sebagai teman atau tidak.

Para pejabat militer AS, serta pejabat dari anggota NATO lainnya, sebelumnya telah memperingatkan bahwa S-400 tidak memenuhi persyaratan interoperabilitas aliansi dan karenanya tidak akan dapat diintegrasikan dengan jaringan pertahanan udara sekutu lainnya. Imbasnya, senjata Rusia itu menciptakan risiko tidak dapat membedakan pesawat teman dan musuh dengan baik.

Terkait apakah tes ini, atau evaluasi tambahan di masa depan, sedang mengumpulkan data tentang bagaimana jet tempur, seperti F-16, muncul pada radar S-400 juga belum jelas. Penampakan radar pengendali tembakan 92N6E kurang begitu jelas dalam video rekaman.

 Ini Mengkhawatirkan 

Militer Turki telah melakukan tes radar dari sistem pertahanan rudal S-400 buatan Rusia terhadap jet tempur F-16 buatan Amerika Serikat (AS). Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Michael Pompeo menyebut apa yang dilakukan Ankara sudah mengkhawatirkan.

Diplomat top Amerika itu mengatakan pembicaraan antara Washington dan Ankara untuk menyelesaikan krisis senjata canggih Moskow itu masih berlangsung.

Berbicara di sebuah konferensi pers, Pompeo mengatakan AS telah menjelaskan kepada Turki bahwa Washington ingin melihat Ankara tidak mengoperasikan penuh sistem pertahanan udara S-400.

"Ya, ini mengkhawatirkan," kata Pompeo, ketika ditanya tentang laporan bahwa pesawat tempur F-16 Turki terbang di langit Ankara hari Senin untuk menguji radar sistem rudal S-400 buatan Rusia.

Kami berharap. Kami masih berbicara dengan orang-orang Turki, masih berusaha mencari jalan keluar melalui hal ini," ujar mantan direktur CIA tersebut, seperti dikutip Reuters, Rabu (27/11/2019).

Ankara dan Washington telah berselisih mengenai pembelian sistem S-400 Rusia oleh Turki. Washington berdalih senjata pertahanan canggih itu tidak kompatibel dengan sistem pertahanan NATO dan menimbulkan ancaman bagi jet tempur siluman F-35, yang sedang dikembangkan Lockheed Martin.

Presiden AS Donald Trump telah menjamu rekannya dari Turki, Recep Tayyip Erdogan, di Gedung Putih awal bulan ini dalam sebuah pertemuan, yang digambarkan Trump sebagai pertemuan "luar biasa." Namun, tidak jelas apakah kedua sekutu NATO itu membuat terobosan pada krisis S-400. (mas)

 S-400 Tak Akan Diintegrasikan dalam Sistem NATO 
Turki: S-400 Tak Akan Diintegrasikan dalam Sistem NATOTentara Rusia melintasi sistem pertahanan udara S-400 di Moskow, Rusia. [Foto/REUTERS/Tatyana Makeyeva]

Turki tidak akan mengintegrasikan sistem rudal S-400 buatan Rusia dalam sistem pertahanan udara atau keamanan NATO. Pernyataan itu diungkapkan juru bicara presiden Turki Ibrahim Kalin.

Ankara membuat marah Amerika Serikat (AS) dan aliansi NATO lainnya dengan membeli sistem pertahanan udara buatan Rusia. Aliansi Barat menganggap S-400 tidak cocok dengan sistem pertahanan NATO. AS menghentikan Turki dari program jet tempur F-35.

"Kami masih mengerjakan rincian teknis. Sistem S-400 tidak akan diintegrasikan dalam sistem keamanan atau sistem pertahanan udara NATO," kata Kalin dalam konferensi kebijakan luar negeri di Berlin.

Kalin menjelaskan, "Ini akan mempertahankan sistem pertahanan independen. Kekhawatiran tentang isu ini dapat dikurangi."

Sebelumnya, kepala eksportir senjata Rusia, Rosoboronexport dikutip saat mengatakan Rusia berharap menandatangani kesepakatan menyuplai Turki dengan sistem rudal S-400 pada setengah pertama tahun depan.

AS memperingatkan kemungkinan sanksi terhadap Turki tapi belum menerapkannya. Pejabat senior Departemen Luar Negeri (Deplu) AS menyatakan pekan lalu bahwa Turki perlu menyingkirkan S-400 untuk memperbaiki hubungan bilateral. (sfn)

  ✈️ sindonews  

AARM 2019 Ajang Persahabatan Asean Ditutup

KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa (kanan) saat menyerahkan piala kepada pemenang lomba tembak ASEAN Armies Rifle Meet (AARM) 2019. (DOK.Dispenad TNI)] ★

K
epala Staf Angkatan Darah (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa resmi menutup pelaksanaan kegiatan lomba tembak ASEAN Armies Rifle Meet (AARM) 2019 yang digelar di Pusdikif, Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat.

Ajang adu kemampuan tembak antar tentara di 10 negara di ASEAN ini digelar sejak tanggal 19 – 26 November. Menurut Andika, AARM 2019 bukan hanya ajang perlombaan semata, namun juga menjadi momen merekatkan persahabatan antara kesatuan di ASEAN.

Hal itu dibuktikan dengan format tanding yang menekankan kerja sama antar prajurit yang berbeda negara.

Biasanya masing-masing negara jadi kompetitor. Tapi tahun ini tidak, karena perwakilan penembak dari tiap negara digabung jadi 1 tim yang dibagi ke 4 tim, semua negara bekerja sama,” ujar Andika saat ditemui usai penutupan AARM 2019, Selasa (26/11/2019).

Sebelumnya, dominasi Indonesia dalam gelaran AARM sempat dikeluhkan oleh peserta AARM lainnya. “Testimoni langsung dari tiap KSAD dari 10 negara ASEAN, memang Indonesia terlalu mendominasi selama 13 tahun terakhir,” ucapnya.

Tahun ini, kata Andika, semua negara memiliki peluang yang sama untuk membawa kebanggaan ke negara mereka masing-masing.

Tentara mereka bisa pulang dengan bangga, membawa piala. Karena sistem yang kita ubah, yang penting kita bekerja sama untuk meraih satu tujuan, sesuai tema Together We Can,” kata Andika.

Materi yang diperlombakan pada AARM 29/2019 ini sebanyak empat materi yakni rifle (senapan), pistol putra dan putri, carbine (Karaben) dan machine gun (senjata otomatis) dan dibagi lagi menjadi 15 kategori perlombaan.

Tim Alligator keluar sebagai juara umum dengan 6 trofi, 33 medali emas, 26 medali perak dan 21 medali perunggu, disusul posisi kedua Tim Bear dengan raihan 6 trofi, 32 medali emas, 33 medali perak dan 6 medali perunggu.

Sedangkan posisi ketiga ditempati Tim Cheetah dengan torehan 2 trofi, 11 medali emas, 11 medali perak dan 41 medali perunggu dan posisi keempat diraih Tim Dragon dengan torehan 1 trofi, 10 medali emas, 16 medali perak dan 18 medali perunggu.

  detik  

Selasa, 26 November 2019

Pindad Kerjasama Bikin Tank Pemadam Kebakaran

Senilai 30 MiliarFoto: Tank Baja Khusus Pemadam Buatan Pindad (Hakim Ghani/detikcom) ★

PT
Pindad tengah melakukan uji coba prototype tank pemadam kebakaran di Garut, Selasa (26/11/2019).

Pengembangan tank pemadam kebakaran yang merupakan hasil kerjasama dengan Rusia tersebut, menggunakan tank pengangkut personel militer yang dibuat oleh Rusia dengan jenis GPM.

Ujang Sakiman, bagian Riset dan Pengembangan Kendaraan khusus PT Pindad mengungkapkan, sudah ada pesanan dari pemerintah maupun swasta.

Rencananya, PT Pindad akan memproduksi secara massal dan dijual tank tersebut ke pasaran pada awal tahun 2020.

Harga tank pemadam kebakaran yang dikembangkan PT Pindad ini, menurut Ujang, bisa mencapai Rp 30 miliar satu unitnya.

Pihaknya pun sudah berkomunikasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan pemerintah pusat untuk pemanfaatan kendaraan ini.

Kita mengembangkan dua kendaraan, satu dengan roda ban dan roda rantai (tank). Kalau yang roda rantai harganya sekitar Rp 30 miliar, kalau yang roda ban harganya sekitar Rp 3 miliar, itu sudah 4x4 truknya,” ujar Ujang.

Hasil dari ujicoba tank ini akan digunakan untuk pengembangan hingga akhirnya bisa dijual bebas di pasaran.

Sekarang ujicoba mobility dan fire fightingnya dulu,” ujar dia.

Tank milik Pindad ini bisa digunakan untuk menembus kebakaran di hutan.

  Kompas  

Prabowo Akan Bahas Kerja Sama Industri Alutsista

Tiba di TurkiMedium Tank Harimau [Pindad] ★

M
enteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto bersama rombongan Kemenhan telah tiba di Turki dalam agenda kunjungan bilateral. Prabowo diagendakan akan bertemu dengan Menteri Pertahanan Turki.

"Pak Prabowo dan rombongan baru mendarat di Turki," kata Staf Khusus Menteri Pertahanan Bidang Komunikasi Publik dan Hubungan Antar-Lembaga, Dahnil Anzar Simanjuntak, kepada wartawan, Selasa (26/11/2019).

Dahnil mengatakan Prabowo akan bertemu dan mengikuti rapat dengan Menteri Pertahanan Turki. Dalam rapat tersebut, Prabowo akan membahas kerja sama industri alutsista.

"Kerja sama bilateral pertahanan Turki dan Indonesia, beliau akan meeting secara bilateral dengan Menteri Pertahanan Turki, termasuk terkait kerja sama industri alutsista," ujar Dahnil.

Sebelum bertolak ke Turki, Prabowo menghadiri ASEAN Chiefs of Army Multilateral Meeting (ACAMM) ke-20 yang digelar di Trans Luxury Hotel, Jalan Gatot Soebroto, Kota Bandung, Senin (25/11). Dalam kesempatan ini, Prabowo berbicara tentang ancaman bagi negara-negara di ASEAN.

"Disadari atau tidak, suka atau tidak, ada pergerakan dinamis yang mengancam negara-negara di ASEAN," ucap Prabowo dalam pidatonya.

Ada tiga ancaman yang dimaksud Prabowo terhadap negara-negara ASEAN. Ketiganya adalah kejahatan transnasional, radikalisme, dan terorisme.

"Ancamannya sungguh nyata, dari kejahatan transnasional, radikalisme, dan terutama terorisme. Maka dari itu, saya amat berharap adanya komunikasi yang baik dari negara-negara ASEAN apabila ada ancaman terorisme tersebut," katanya.

  detik  

Prabowo Usul Bentuk Pasukan Gabungan Angkatan Darat se-ASEAN

Menhan Prabowo Subianto berfoto bersama seluruh petinggi Angkatan Darat negara-negara ASEAN di Bandung, Jawa Barat, Senin (25/11/2019). [Foto/SINDOnews/Agus Warsudi ]

Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto membuka 20th ASEAN Chief of Army Multilateral Meeting (ACAMM) atau Pertemuan Bilateral Pimpinan Angkatan Darat Negara-negara ASEAN ke-20/2019 di Trans Luxury Hotel, Jalan Gatot Subroto, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (25/11/2019).

Dalam sambutannya berbahasa Inggris, Prabowo mengatakan pertemuan ini sangat penting untuk merumuskan strategi pertahanan negara-negara ASEAN sekaligus memetakan ancaman dan tantangan ke depan. Kerja sama dan perdamaian di antara negara-negara di ASEAN sangat penting, terutama sikap saling memahami.

"Radikalisme dan terorisme merupakan tantangan dan ancaman kita bersama. Karena itu, harus ada kesamaan visi dan strategi untuk mengantisipasi ancaman ini," kata Prabowo. (Baca juga: Fahri Hamzah Ungkap Alasan Banyak Menhan Berbagai Negara Temui Prabowo)

Menhan berharap 20th ACAMM 2019 digelar sukses dan menghasilkan rumusan penting dalam mengantisipasi ancaman dan tantangan saat ini dan yang akan datang.

"Disadari atau tidak, suka ataupun tidak, ada pergerakan dinamis yang mengancam negara-negara di ASEAN. Maka dari itu, pertemuan ini diharapkan ada kerja sama yang baik antarnegara-negara ASEAN," ujar Menhan.

Pertemuan ini, kata Prabowo, sangat penting, terutama dalam memperkuat solidaritas dari antarnegara ASEAN. "Ancamannya sungguh nyata, dari kejahatan transnational, radikalisme, dan terutama terorisme," tutur Prabowo.

Prabowo Subianto juga mengucapkan selamat kepada Angkatan Darat Filipina yang berhasil membebaskan sandera dari kelompok bersenjata di Sulu, Filipina selatan.

"Mereka bisa membantu menyelamatkan warga asing (dari Indonesia) yang menjadi tawanan di Sulu, Filipina bagian selatan," ungkap mantan Danjen Kopassus ini.

Selain itu, ujar dia, selama ini negara-negara ASEAN telah banyak membantu masyarakat Indonesia. Terutama dalam hal membantu penanganan bencana yang terjadi di Indonesia. "Beberapa tahun terakhir, negara-negara ASEAN sahabat kita selalu siap membantu saat bencana," ujar Prabowo.

Hal yang menjadi prioritas, tutur Prabowo pada pertemuan ini adalah penanganan bersama terhadap ancaman bahaya terorisme.

"Saya amat berharap ada komunikasi yang baik antarnegara ASEAN apabila ada ancaman terorisme tersebut," tutur dia.

Prabowo juga meminta ACAMM ini bisa melahirkan pasukan bersama yang ini nanti bekerja sama dalam berbagai hal dengan tujuan misi kemanusiaan, pemberantasan, dan penanganan terorisme tersebut.

"Saya juga sangat menyukai motto acara ini, 'Together We Can'. Kita kedepankan persahabatan, kerja sama untuk menjadikan masing-masing negara di ASEAN meningkatkan kesejahteraanya," kata dia.

Prabowo berharap melalui pertemuan ini akan tercipta perdamaian demi terciptanya stabilitas di masing-masing negara ASEAN. "Hanya saja perdamaian itu perlu memperhitungkan berbagai aspek semisal kewaspadaan, persiapan, dan komitmen dalam menjaga ketahanan negara. Ini demi kuatnya kedaulatan di masing-masing Negara ASEAN agar bisa lebih terus maju dan berkembang di masa yang akan datang," tegas Prabowo.

20th ACAMM berlangsung selama tiga hari dari Senin hingga Rabu (25-27/11/2019). ACAMM merupakan kegiatan yang diadakan demi mempersatukan visi dan misi para pemimpin Angkatan Darat semua negara yang tergabung di ASEAN.

Acara tersebut dihadiri KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa Kasad Indonesia, Asops KSAD Mayjen TNI M Fachrudin, Aspam KSAD Mayjen Santos G Matondang, Danjen Kopassus Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa, serta KSAD dari sembilan negara, yakni Brunei Darussalam, Malaysia, Kamboja, Laos, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, Vietnam. (dam)

  ⚓️ sindonews  

Senin, 25 November 2019

Menhan Utamakan Beli Kapal Perang dan Pesawat Udara

KRI REM 331 [GM Reedit]

Menhan Prabowo Subianto sejak awal memperingatkan kepada semua yang berada di bawah koordinasi Kementerian Pertahanan (Kemenhan) jangan main-main dengan pertahanan dan kedaulatan negara. Prabowo juga meminta kepada jajarannya tidak terlibat dalam praktik rente di sektor pertahanan, tidak boleh ada kebocoran di belanja alutsista dan hak-hak kesejahteraan prajurit TNI.

Belanja alutsista akan diarahkan untuk perimbangan kekuatan pertahanan. Khususnya kapal perang Angkatan Laut, pesawat tempur Angkatan Udara dan Angkatan Darat.

Menhan paham betul kondisi alutsista yang sudah baik harus ditingkatkan terus dan dimodernisasi tanpa henti,” ujar Staf Khusus Menhan Prabowo Subianto Bidang Komunikasi Publik dan Hubungan Antar Lembaga, Dahnil Anzar, di Jakarta, Senin (25/11/2019).

Menurutnya, Prabowo mereview secara langsung terkait harga dan spesifikasi belanja alutsista yang sudah dialokasi pada 2019 dan riview alokasi 2020 agar tepat sasaran, ekonomis, efisien dan efektif.

Belanja pertahanan harus digunakan semaksimal mungkin untuk kepentingan menjaga kedaulatan NKRI dengan minimalisasi kebocoran,” katanya.

  ⚓️ I News  

[Video] Mid Life Modernization KRI Malahayati-362

⚓️ Dipublikasikan PT PAL KRI Malahayati 362 [PT PAL]

Program Mid Life Modernization (MLM) korvet KRI Malahayati-362 memasuki tahapan Commodore Inspection di dermaga PT PAL Indonesia (Persero).

Commodore Inspection dipimpin oleh Kepala Pusat Kodifikasi Baranahan Kementerian Pertahanan RI Laksma TNI. Yos Sumiarsa, SE, M.Si. Commodore Inspection adalah inspeksi yang dilakukan untuk mengetahui hasil dari program MLM yang telah dilakukan, meliputi pengecekan semua item yang tercantum dalam kontrak MLM berjalan dengan baik.

Sebelumnya pada tanggal 15-21 November 2019 KRI Malahayati-362 telah menjalani Sea Trial untuk menguji platform dan sewaco.

PT PAL Indonesia (Persero) berhasil menyelesaikan kontrak yang terdiri dari 15 item modernisasi secara tepat waktu, tepat mutu, dan tepat guna. Modernisasi mencakup platform, sistem senjata dan komando (sewaco), termasuk modernisasi sistem pendorong kapal denga menggunakan combine diesel and diesel (CODAD) yang menjadikan lebih powerful, stabil dan ekonomis. Modernisasi juga dilakukan pada combat management system (CMS).

Hal tersebut menunjukan kapasitas dan kapabilitas yang dimiliki oleh PT PAL Indonesia (Persero) dalam menjalankan proyek yang telah dipercayakan.


  ⚓️ Youtube  

TNI AU Rencanakan Pesan Jet Tempur F-16 Viper

Pada Renstra MendatangIlustrasi F16V [Lockheed Martin] ★

K
epala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Yuyu Sutisna menyebutkan TNI AU merencanakan pesan pesawat jet tempur jenis F-16 Block 70/72 Viper buatan Amerika Serikat pada rencana strategis berikutnya untuk melengkapi alat utama sistem pertahanan (alusista) Nusantara.

Jet tempur Viper yang tercanggih dan terbaru dari jenis F-16 yang ada, kata Yuyu Sutisna usai ikuti pelantikan siswa Setukpa angkatan 22 di Lapangan Lanud Ado Soemarmo, Karanganyar, Jawa Tengah, Jumat.

Namun, kata KSAU, hal tersebut tergantung kondisi anggaran dan situasi yang ada. Begitu juga pesawat jet tempur jenis Sukhoi 35 juga sudah ada perencanaan untuk membeli.

KSAU mengatakan alutsista di TNI dalam pengadaannya ada perencanaan jangka pendek dan panjang. Postur TNI AU hingga 2024 sudah ada dan tahun ini, akhir dari pada Renstra ketiga 2019 dan Januari 2020 masuk Renstra keempat.

"Tugas kami AU adalah membangun kekuatan melaksanakan atau memproses pengadaan yang ada di Renstra ketiga dan sudah hampir 100 persen yang waktunya tinggal sekitar 1,5 bulan lagi sudah diselesaikan. Kontrak-kontrak sudah hampir selesai semua. Dan, kalau sudah selesai tinggal menunggu kedatangan alutsista itu," kata KSAU.

Menurut dia, kontrak bermacam-macam ada yang mulai dari 6 bulan hingga 3 tahun sehingga mulai 2020 akhir akan mulai berdatangan alutsista hingga pada 2023 mendatang. Kemudian Renstra terakhir hingga 2024, TNI AU mempunyai kemampuan yang utuh sesuai dengan minimal 'essential force'.

"Pesawat jet tempur yang baru kita pengadaan di Renstra kedua dan ketiga, yakni jenis F-16 sebanyak 24 pesawat jet tempur. Dan, kemudian meningkatkan pesawat F-16 yang lama strukturnya atau bodynya diperbarui atau dimudakan juga avioniknya, sehingga dapat membawa senjata-senjata tercanggih sekelas rudal amraam yang jaraknya medium," katanya.

Selain itu, lanjut dia, untuk jenis pesawat angkut TNI AU pada Renstra tahun ini, sudah melakukan kontrak lima pesawat terbang jenis C 130 tipe J, dan pada Renstra berikutnya juga ada program pengadaan itu. Pengadaannya kontrak pesawat angkut ini, dengan waktu dua hingga tiga tahun ke depan. Pesan pesawat seperti Hercules ini, antreannya Indonesia yang Ke-39.

Kasau mengatakan TNI AU telah merencanakan untuk membelikan pesawat jet tempur canggih jenis F-16 Block 70/72 Viper buatan Amerika Serikat, pada Renstra berikutnya. Namun, hal ini, tentunya tergantung kondisi anggarannya dan situasi.

Selain itu, TNI juga sudah mengontrak pesanan helikopter angkut sebanyak delapan unit, dan dua lagi untuk VVIP, Alutsista untuk radar di Indonesia untuk memenuhi target hingga 2024 sebanyak 32 radar.

Namun, kata dia, alutsista untuk radar hingga sekarang sudah terealisasi sebanyak 21 radar yang tersebar di wilayah Indonesia. Renstra tahun ini, ada enam radar, dan diharapkan Renstra berikutnya ada ada enam lagi, sehingga di akhir 2024 sudah terpenuhi kebutuhan radar di seluruh Nusantara.

  antara  
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...