Sabtu, 08 Juli 2017

Kemitraan Industri Strategis yang Berbeda ala Turki

http://1.bp.blogspot.com/-nsnt14tHDCY/VkgnX-E5dTI/AAAAAAAAE6A/_do56T7DGYM/s1600/U-212A-submarine.jpgKapal selam U214

Di mata Indonesia, Turki adalah cara baru dalam memandang sebuah pengembangan konsep kerjasama bilateral. Bagaimana tidak, negara yang berada tepat di perlintasan Eropa dan Asia itu selalu memiliki cara dalam mengembangkan ekonominya.

Ankara misalnya, sebagai ibu kota ia sama sekali tak sesubur tanah Jawa di Indonesia yang kaya dengan gunung vulkanik aktif, sementara Ankara lebih mirip sebagai stepa dengan rumput kering dan tanah yang tandus.

Namun, toh sebagai ibu kota sebuah negara yang pernah dikuasai Dinasti Ottoman itu, Ankara adalah pusat pemerintahan sekaligus kota bisnis yang sangat nyaman bagi investor asing.

Konsep-konsep kerja sama yang berbeda itulah yang coba untuk ditawarkan kepada Indonesia, mengingat hubungan kedua negara memiliki cerita kesejarahan yang amat panjang.

Bahkan Menteri Luar Negeri RI Retno LP Marsudi pun setuju bahwa ada banyak hal yang membedakan kerja sama ekonomi dengan Turki.

"Yang membedakan kerja sama-kerja sama industri strategis antara Indonesia dengan Turki adalah dengan Turki kita sudah mampu melakukan kerja sama yang sifatnya 'joint development' dan 'joint production'," tutur Retno.

Turki rupanya tak mau sebuah kemitraan yang sekadar pepesan kosong melainkan konsep kerja sama yang konkret dan berwujud nyata.

http://cdn2.tstatic.net/medan/foto/bank/images/kapal-pembangkit-listrik_20170521_200804.jpgKapal pemasok listrik Turki [Tribunnews]

Sederet kemitraan khususnya di bidang industri strategis pun sudah mulai terealisasi secara konkret, lihat saja dalam hal pengembangan power ship atau kapal pemasok listrik antara PT PAL dengan Karadeniz Holding yang sudah membangun 4 "power ship" pertamanya dengan kapasitas 36-80 MW.

Kerja sama ini memungkinkan terpenuhi pasokan listrik di wilayah-wilayah byar pet di Tanah Air.

Lebih jauh, dengan Turki, Indonesia juga sudah memiliki agreement on defense industry cooperation sejak 2010.

"Dan pada saat 2015 kita sudah ada kerja sama komunikasi pertahanan software defense radio hv 9661 antara PT LEN dan Aselsan Turkish, ini adalah untuk memenuhi kebutuhan peralatan komunikasi terutama di wilayah-wilayah perbatasan," ujar Menlu Retno.

Ada juga kerja sama antara PT Pindad dengan FNSS untuk kerja sama joint development dan production untuk "medium weight armor combat vehicle" dengan kapasitas 30 ton.

Sebuah tank tempur skala menengah yang sudah mulai dikerjakan kedua perusahaan, bahkan telah diluncurkan pada Mei 2017. Prototipenya kelak akan didemonstrasikan pada saat HUT TNI pada 2017 nanti.

https://3.bp.blogspot.com/-s72cWYLTKho/WRVSgxa1sAI/AAAAAAAAKSE/kmQhJv-WqrcqfSQBjgbfXuCpqeu4V--MwCLcB/s1600/2058574_20170510032351kot.jpgKaplan MT [FNSS]

Kemitraan Konkret Turki tak ingin berlama-lama dengan sebuah dokumen tanpa kerja nyata. Negara yang sempat mengalami revolusi paling bersejarah pada masa pemerintahan Mustafa Kemal Ataturk itu benar-benar mengagungkan kemitraan yang konkret.

Tak melulu sederet yang dikembangkan di Indonesia, kerjasama joint development antara PT Dirgantara Indonesia dengan Turkish Aerospace Industries untuk pengembangan pesawat CN generasi terbaru menambah daftar panjang yang membuktikan betapa nyatanya kerjasama yang ingin Turki wujudkan.

Bahkan selain pengembangan pesawat untuk CN 245, dua perusahaan yang bermitra itu juga sedang memulai pengembangan pesawat nirawak alias drone kelas medium altitude long endurance untuk kepentingan patroli di wilayah perbatasan.

"Jadi dari data tadi ada beberapa kerja sama yang dilakukan dengan Turki tampak sekali bahwa kita cukup maju untuk kerja sama industri strategis dengan Turki dan kita sudah banyak melakukan kerja sama untuk development dan production," papar Menlu Retno.

Tak berhenti di situ, Turki bahkan menginginkan kerjasama dikembangkan lebih jauh hingga menjangkau ke level pemasaran.

Misalnya, saja untuk produk-produk industri strategis yang dihasilkan dari kemitraan perusahaan dari dua negara, Turki menyatakan berkomitmen untuk memasarkannya di wilayah Timur Tengah dan Eropa. Sementara Indonesia diharapkan memegang pasar untuk wilayah Asia Pasifik khususnya kawasan ASEAN.

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita pun turut membenarkan bahwa potensi perdagangan sektor industri strategis Indonesia-Turki sangat besar dalam beberapa tahun terakhir ini.

"Saya juga surprise, mereka ternyata 'advance' untuk industri strategis. Saya yakin pesawat F35 milik Amerika dan pesawat serupa yang dikembangkan oleh Turki tidak kalah teknologinya," ucap Enggartiasto.

Oleh karena itulah, peluang itu akan digarapnya dalam sebuah kerja sama di bidang alutsista untuk meningkatkan volume perdagangan dua negara.

Ingin Akselerasi Turki menjadi bukti betapa sebuah kerja sama atau kemitraan bukan sekadar sesuatu yang menjadi bahan bahasan di meja diplomasi. Melainkan diwujudkan dalam hal yang riil di lapangan.

Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan P. Roeslani sendiri misalnya melihat Turki sebagai peluang pengembangan pasar dan sumber investor yang besar dalam berbagai bidang.

Hanya saja ia meminta perlunya bagi Pemerintah RI untuk mulai menghapus hambatan perdagangan termasuk tarif atau bea masuk sejumlah komuditas strategis antara kedua negara.

http://www.offiziere.ch/wp-content/uploads-001/2015/10/TAI-Anka.pngUAV TAI Anka

"Sebagian besar masalah soal harmonisasi kebijakan. Untuk pelaku usaha Turki sendiri kami melihat mereka cukup puas dengan beberapa investasi di Indonesia tapi mereka ingin akselerasinya lebih cepat," kata Rosan.

Serupa disampaikan Presiden Turki Recep Tayyib Erdogan yang ingin meningkatkan volume perdagangan antara kedua negara secara konkret.

"Pada 2016 naik menjadi 6 miliar dolar, angka baik tapi tak cukup memadai karena kita mempunyai potensi besar. Kita telah memliki target untuk memiliki volume perdagangan 10 miliar dolar AS," kata Erdogan.

Barangkali Turki memiliki banyak kesamaan dengan Presiden Joko Widodo yang selalu ingin sebuah kerja nyata.

Wajar jika kunjungan kenegaraan Presiden Jokowi ke Turki menjadi harapan yang amat besar khususnya bagi sebagian pelaku industri strategis untuk bisa mewujudkan rencana besarnya dalam mengkontribusikan kinerjanya bagi perekonomian Indonesia. (rzy)

  Okezone  

Kemenangan TNI Berdampak Besar

https://4.bp.blogspot.com/-4tqUlYXzTvU/WSVqeuwVATI/AAAAAAAAKYc/ysRV9A5nbcArlg8VT1wB-cI1yAQK9KuOgCPcB/s1600/aasam-3.jpgAksi Kontingen Indonesia pada ajang AASAM 2017

Pasukan TNI kembali menorehkan prestasi di dunia internasional. Prajurit dari TNI Angkatan Darat menjadi juara umum dalam Australian Army of Skill Arms at Meeting (AASAM) 2017 di Australia, Mei 2017.

Kemenangan tersebut tak hanya menjadi kebanggaan buat TNI. Tapi juga buat PT Pindad. BUMN yang mengkhususkan diri dalam industri teknologi pertahanan ini secara tak langsung terlibat dalam kemenangan TNI.

Ini karena senjata yang digunakan prajurit TNI merupakan bikinan Pindad. “Makanya, saya berterima kasih ke TNI,” ujar Direktur Utama PT Abraham Mose.

Abraham, yang belum genap setahun menggantikan Silmy Karim, menilai kemenangan TNI ini melempangkan jalan buat Pindad menguasai bisnis teknologi pertahanan. Bagi Abraham, target ini bukan sesuatu yang mustahil dicapai.

Pertengahan Juni 2017, Abraham menerima kunjungan Liputan6.com di kantor PT Pindad, kawasan Kiara Condong, Kota Bandung, Jawa Barat.

 Produk Utama Pindad 
http://ikahan.com/wp-content/uploads/2012/06/02-AASAM-2012.jpg[Ikahan]

 TNI menang di AASAM 2017 dan mereka menggunakan senjata Pindad. Apa pengaruhnya?

Prajurit kita menggunakan senjata dan pistol dari Pindad. Ini yang ke-10 kalinya, Indonesia memenangkan turnamen ini. Ini secara tidak langsung menjadi strategi mengenalkan produk Pindad keluar negeri. Sebab, setelah itu, negara itu (saingan TNI di AASAM 2017, red.) datang ke Pindad.

 Berarti berdampak besar?

Dampaknya sangat besar, makanya saya berterima kasih ke TNI. Ini jadi strategi kami, spread the wing untuk menguasai pasar di bidang industri pertahanan.

 Apa sih produk terlaris dari Pindad?

Yang terlaris itu amunisi. Kemudian senjata dan pistol. Tapi kalau bicara produk paling laris, sudah pasti SS2 dan SS1.

 Kenapa bisa laris?

Kalau bicara teknologi, kurang lebih sama. Kalau bicara material, saat ini kita juga masih beli material dari luar negeri. Mungkin dari sisi desain.

 Desainnya bagaimana?

Karakteristiknya kami sesuaikan dengan karakteristik pengguna dan iklim di Indonesia. Kami selalu berdiskusi dengan pengguna, dalam hal ini TNI. Mereka yang tahu karakteristik yang mereka butuhkan untuk bertempur.

 Apakah ada produk Pindad, tapi tidak dibuat negara lain?

Banyak. Panser dan tank untuk gurun.

 Itu kan bukan spesifikasi utama Pindad?

Spesifikasi kami tidak ke arah sana, tapi bukan berarti kita tidak bisa. Saat ini, kami inovasi atas permintaan mereka.

 Cuma untuk gurun?

Ada tank boat. Itu produk Pindad yang khusus digunakan di kawasan perairan Indonesia.

 Tank boat bisa dimodifikasi juga?

Ada permintaan dari Timur tengah untuk bekerja sama mengembangkan produk tank boat. Tentunya menyesuaikan karakteristik negara di sana.

 Target Utama Pindad 
https://2.bp.blogspot.com/-ZpXFYyBlLb8/WRVSnLGweHI/AAAAAAAAKSI/GthxTO2MAXw06KLXb1F_d7k3iCQUb9EWgCLcB/s1600/C_ZQUuxXYAEpSpo%2Bsweeneygov.jpgKaplan MT [FNSS]

 Dengan kata lain, kemenangan ini jadi cara Pindad untuk menguasai bisnis teknologi militer?

Kami berpatokan ke visi Pindad. Di 2023, kami menjadi industri yang unggul dan industri yang terbesar di Asia dalam bidang industri pertahanan.

 Memang mungkin?

Ini sangat mungkin. Kalau kita berbicara Pindad, perusahaan ini ada sejak 1808. Jadi kalau bicara penguasaan teknologi, bicara profesionalisme, bicara keahlian untuk memproduksi senjata, rasanya dengan waktu yang panjang itu kita sudah kuasai.

 Sejauh ini Pindad sudah cukup menguasai industri pertahanan?

Tidak serta merta. Kami harus punya strategi. Strateginya adalah dengan melakukan dua pendekatan. Pertama, terus berinovasi secara internal. Sisi lain strategi kita adalah melakukan ekspansi pasar, dengan melakukan strategic partnership.

 Inovasinya dengan menghasilkan produk baru?

Ini sudah menjadi KPI kami sebagai BUMN. Minimal dua produk inovatif yang harus kita luncurkan. Tahun ini kami punya rencana (produk baru) di bawah 10 produk

 Apa saja produk baru Pindad?

Di Industri pertahanan kita akan launching produk baru kita, yang disebut senjata serbu bawah air, sniper yang baru, kemudian ada pistol. Kalau pistol dan senjata mungkin ada empat atau lima buah. Jadi kurang lebih ada sembilan produk inovatif.

Kalau untuk bidang industrial, produk-produk Alsintani, yang kemarin di Aceh dalam pameran pertanian.

 Kalau bicara peminat, siapa peminat Pindad?

Kalau berminat yang membeli produk Pindad sudah banyak. Dari Timur Tengah, Eropa, kemudian dari Australia, dan lain-lain. Tentunya, kami tetap melihat, bagaimana regulasi. Kami juga harus mengutamakan keunggulan dalam negeri.

 Pasar Produk Pindad 
https://4.bp.blogspot.com/-_qkwp7HmgWI/WWDKzvgYBfI/AAAAAAAAKeY/Yq-L2RWoaH8aVR8AZZ73V5T0Xl9XCONoQCLcBGAs/s1600/IMG-20170705-WA0007.jpgKendaraan pertanian produksi PT Pindad [def.pk]

 Memang target market-nya ke mana saja?

Saat ini, market yang menjadi sasaran adalah Timur Tengah, sebagian dari Asia Tenggara. Itu sudah ada beberapa kontak. Mudah-mudahan tahun ini juga akan punya kontrak untuk ekspor amunisi ke beberapa negara di Asia Tenggara dan Timur tengah.

 Pasti ada saingan?

Ada. Tapi kami punya strategi. Karena industri pertahanan itu segmen tersendiri. Hanya beberapa industri pertahanan yang punya kemampuan unggul.

Sehingga kami memilih melakukan strategic partnership dengan beberapa negara dan vendor yang unggul.

 Yang jadi partner?

Mereka tahu Indonesia punya kemampuan. Karena kami juga butuh beberapa material dari mereka, butuh teknologi bahan dari mereka.

 Konkretnya seperti apa?

Misalnya konsep joint marketing dan joint production. Itu sudah berjalan. Salah satunya dalam waktu dekat kami akan kerja sama membangun munisi di Turen (Malang).

 Selain itu?

Kami akan kerja sama, mungkin senjatanya merek Pindad dan kami bisa menjual produk itu di luar.

 Negara mana saja yang mau kerja sama?

Beberapa negara di kawasan Timur Tengah.

 Apa sih hambatan Pindad?

Untuk memasarkan produk pertahanan, ada satu regulasi yang kita sadari kita tidak bisa melanggar. Karena ini bicara ujung-ujungnya kedaulatan negara. Sehingga apapun kita harus izin dulu jika kita akan ada kerja sama atau penjualan produk.

 Tapi sudah ada solusi?

Dengan melakukan strategic partnership itu, kami bisa menjual produk di dalam negeri, kami juga bisa menjual ke luar negeri dan ini sudah berjalan.

  Liputan 6  

TNI AL Butuh 42 Kapal Patroli hingga 2024

https://2.bp.blogspot.com/-5gXNe7w6vqQ/WV-vQZ0RhqI/AAAAAAAAKeI/57ifoWRvZno6hcqboem0N22HPfmexGbhACLcBGAs/s1600/IMG-20170707-KRI%2BKurau%2B856.jpgKRI Kurau 856 [def.pk]

Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut membutuhkan 42 kapal patroli cepat 40 meter untuk dioperasikan di 14 pangkalan utama TNI AL yang tersebar di seluruh Nusantara. Semua kapal patroli itu akan diproduksi oleh galangan kapal dalam negeri.

Hari ini, TNI AL menerima alat utama sistem persenjataan (alutsista) baru, KRI Kurau 856, yang merupakan pengadaan kapal patroli cepat ke-20,” kata Kepala Staf TNI AL Laksamana Ade Supandi di dermaga Sunda Kelapa, Jakarta, Kamis (6/7).

Saat ini, TNI AL punya 16 kapal patroli cepat dan empat kapal cepat rudal. Diharapkan hingga 2024 masih ada sekitar 20 kapal patroli cepat yang dibuat. ”Saya yakin bisa tercapai tujuh tahun. Semuanya kita beli di galangan kapal nasional,” kata Ade.

Kebutuhan kapal patroli cepat itu direncanakan untuk mengisi 14 pangkalan TNI AL di seluruh Indonesia. Tujuannya, menjaga keamanan dan kedaulatan laut. Sementara kapal cepat rudal akan ditempatkan di Markas Komando Armada Barat dan Timur. Kalau di setiap lantamal memiliki kapal patroli, itu lebih efisien dari sisi logistik karena dekat dengan daerah operasi. ”Sebenarnya, kalau dihitung luas laut, kita butuh 200 kapal. Tapi, di masa damai, ada instansi lain, seperti kementerian dan Kepolisian Negara RI, yang punya kapal untuk keamanan laut,” tutur Ade.

Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan Laksamana Madya Widodo juga mengungkapkan optimisme senada. Menurut dia, Kemhan memetakan galangan kapal yang mampu membuat kapal patroli. Ia menambahkan, banyak galangan kapal swasta nasional yang mampu membuat kapal patroli 40 meter. Selain itu, ada galangan yang bisa membuat kapal patroli cepat 62 meter. Untuk kapal jenis landing platform dock, ada industri swasta nasional yang ditunjuk.

Lebih jauh, Ade mengatakan, pihak TNI AL juga melihat industri dalam negeri mampu membangun kapal-kapal sederhana, seperti kapal patroli 40 meter. Menurut dia, yang penting adalah persamaan dalam segi desain dan peralatan. Hal ini sesuai dengan kebutuhan operasional TNI AL.

Direktur Utama PT Caputra Mitra Sejati (CMS) Kriss Pramono mengatakan, ini kapal patroli kedua yang dibuat perusahaannya. Galangan kapalnya mampu membuat beberapa kapal paralel. Saat ini, PT CMS juga membangun kapal serupa dengan KRI Kurau 856.

Kepala Dinas Penerangan AL Laksamana Pertama Gig Sipasulta mengatakan, KRI Kurau 856 itu memiliki kecepatan maksimal 24 knot dan kecepatan jelajah 18 knot. Kapal ini dapat bertahan enam hari di laut dengan kemampuan jelajah 3.022 kilometer.

  Kompas  

Indonesia Negara Yang Paham Hadapi Terorisme

Ungkap Erdogan http://www.boombastis.com/wp-content/uploads/2016/05/antiteror.jpgIlustrasi pasukan anti teror

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyebut Indonesia sebagai negara yang sangat memahami cara menghadapi terorisme.

"Indonesia adalah negara yang sangat paham menghadapi terorisme," kata Presiden Erdogan dalam pernyataan pers bersama setelah pertemuan bilateral dengan Presiden Joko Widodo di White Palace Ankara, Kamis sore waktu setempat.

Oleh karena itu Turki ingin meningkatkan kemitraan dengan Indonesia mengingat negara itu menghadapi tantangan yang besar dalam menghadapi terorisme dan radikalisme.

Presiden Erdogan juga menegaskan bahwa terorisme, apa pun bentuknya, harus dilawan.

"Organisasi seperti ISIS dan Fethullah Gullen menyalahgunakan agama bagi kepentingan mereka dan kami akan tingkatkan perlawanan kami terhadap organisasi ini," katanya.

"Di Turki kami tak membedakan teroris satu dan lain tapi kita akan lakukan perlawanan menyeluruh terhadap perlawanan terorisme dan sejauh ini kita telah memproses 5.000 terduga teroris termasuk beberapa dari Asia Tenggara dan beberapa masuk ke negara kami," katanya.

Ia juga mengatakan ingin mengembalikan beberapa terduga teroris di Suriah ke negara asal masing-masing.

Hingga kini Turki tercatat telah berhasil mengalahkan 3.000 teroris ISIS.

"Kami terus bertekad melakukan perjuangan melawan teroris, kita memasuki era di mana harus waspada," katanya.

Presiden Erdogan pun menegaskan pentingnya kerja sama pertukaran informasi intelijen.

"Pada kesempatan ini saya ingin menyampaikan terima kasih kepada saudara-saudara saya orang Indonesia termasuk perlawanan terhadap ISIS dan terhadap organisasi Fethullah Gullen, saya harap kelompok ini akan dienyahkan dari kedua negara berkat kerja sama yang baik kedua negara," kata Erdogan.

  ★ Antara  

Jumat, 07 Juli 2017

TNI AU Akan Tembakkan 4 Rudal Chiron di Laut Bulukumba

https://2.bp.blogspot.com/-hzxJV8v8S_M/WV-Ka66dLvI/AAAAAAAAz5A/M5FRsY-3pXY_K2ccdphUcjbPrVw1M2MawCLcBGAs/s400/Rudal-Chiron-by-grid.id_.jpgRudal Chiron TNI AU [BeritaBulukumba]

Siap-siap, jangan kaget jika mendengar dentuman besar pada Kamis 13 Juli 2017. Pasalnya TNI AU akan meluncurkan 4 rudal buatan terbaru dari perairan Bulukumba.

Peluncuran 4 rudal jenis Chiron ini dalam rangka uji coba persenjataan baru milik TNI. Rudal tersebut merupakan salah satu rudal generasi terbaru di kelasnya. Selain itu akan diujicobakan penembakan 200 butir peluru dari meriam penangkis serangan udara Oerlikon merupakan senjata buatan Swiss dan diproduksi tahun 2014. Senjata ini diklaim sebagai misil tercanggih di dunia, dengan memperagakan serangan musuh dengan menembak drone sebagai sasarannya.

Meriam itu bekerja efektif sejauh empat kilometer, dan mampu menghancurkan sasaran udara berupa pesawat jenis apapun, serta bisa menghancurkan rudal, roket dan mortir yang datang menyerang. “Kita memasang Radar yang mampu mendeteksi serangan musuh, sehingga penembak akan menyerang jika ada hal-hal yang mengancam Indonesia,” ujar Dan Yunit Radar, Komando Operasi Angkatan Udara II, Lettu Pasukan Hari P disela rapat persiapan di ruang rapat Bupati, Jumat (7/7/2017). Ujicoba ini digelar Paskhas Komando Operasi Angkatan Udara II di Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) Bonto Bahari.

Sedikitnya 150 personil TNI AU dan 14 Jenderal dari Mabes TNI Angkatan Udara akan hadir menyaksikan ujicoba untuk pertama kalinya di Bulukumba itu. “Pemilihan Bulukumba sebagai lokasi uji coba dikarenakan wilayahnya yang luas dan strategis. Serta wilayahnya masih kurang dilewati kapal ataupun pesawat sehingga menurutnya aman dilakukan uji coba,” kata Hari.

Untuk satu peluru, Hari mengaku Indonesia harus mengeluarkan biaya tinggi yang perkiraan mencapai puluhan juta untuk satu amunisinya saja. Namun hal tersebut merupakan hal yang murah untuk menjaga keamanan negara. Bupati Bulukumba, A.M Sukri Sappewali mengaku bangga pelaksanaan ujicoba dilakukan di Bulukumba. “Bulukumba adalah bagian dari NKRI, ini adalah uji coba pertama untuk senjata baru tersebut,” ujar AM Sukri Sappewali.

Sukri meminta kepada aparat pemerintah kecamatan dan desa kelurahan untuk mensosialisasikan rencana uji coba senjata pertahanan tersebut kepada masyarakat. Termasuk kepada para nelayan untuk tidak melaut di areal sekitar PPI Bontobahari.

  ★ Berita Bulukumba  

KSAU Rahasiakan Penganti Jet Tempur F-5

https://static.gatra.com/images/gatracom/2017/rizki/07-Jul/HadiTjahjanto_KSAU_GATRA_ArdiWidiYansah.jpgKepala Staf TNI AU Marsekal Hadi Tjahyanto [GATRA/Ardi Widi Yansah/HR02]

TNI Angkatan Udara tengah melakukan peremajaan pesawat tempur untuk memperkuat alat utama sistem pertahanan atau alutsista.

Kepala Staf TNI AU Marsekal Hadi Tjahyanto menyatakan telah mengganti pesawat tempur F-5 dan pesawat baru tersebut segera datang. Terkait spesifikasinya, KSAU merahasiakan.

KSAU mengatakan setahun ini skuadron F-5 memang tidak lagi menjadi kekuatan tempur utama TNI AU. Hal ini karena suku cadang pesawat tersebut tidak diproduksi lagi.

Namun semua personelnya tetap menjaga kemampuan dengan mengoperasikan pesawat SU-27, SU-30, maupun T-50 Golden Eagle.

Kami pastikan pengganti F-5 akan segera datang. Target kami sampai akhir tahun ini. Jika terealisasi, maka TNI AU akan memiliki alutsista baru yang lebih maju,” jelas KSAU Marsekal Hadi.

Melihat kebutuhan dan perkembangan kedirgantaraan, KSAU menjamin pesawat yang akan datang ini berasal dari generasi 4,5 yang memiliki kemampuan dan peforma lebih canggih dibandingkan generasi 5. Demikian juga dengan sistem pertahanannya, generasi 4,5 lebih unggul.

Soal negara mana yang menjadi produsennya, KSAU enggan menyebutkan.

Tapi yang pasti, sebagai persiapan personel. Kami membuka kesempatan kepada seluruh lulusan AAU untuk ikut serta seleksi penerbangan baik untuk pesawat tempur maupun helikopter. TNI AU memerlukan prajurit yang memiliki kemampuan tinggi dalam pengoperasian alutsista baru yang lebih canggih nanti,” pungkasnya.

KSAU menjelaskan hal itu usai upacara wisuda 117 sarjana lulusan Akademi Angkatan Udara (AAU) 2017, Kamis (6/7) di Gedung Sabang Merauke Kompleks AAU DI Yogyakarta.

Kepala Penerangan AAU Mayor Sus Ambar Rejiyanti menjelaskan taruna yang dinyatakan lulus selanjutnya bergelar Sarjana Terapan Pertahanan S.Tr (Han). Mereka berasal dari tiga program studi yaitu Aeronautika Pertahanan, Elektronika Pertahanan, dan Teknik Manajemen Industri Pertahanan.

Lulusan terbaik tahun ini diraih Sersan Mayor Satu Taruna Bernadinus Yogya Kristian dari program Elektronika Pertahanan. Selanjutnya semua taruna akan dilantik menjadi perwira remaja bersama taruna dari kesatuan lainnya oleh Presiden Joko Widodo,” jelas Mayor Ambar.

Selain 117 taruna, AAU juga meluluskan 12 taruni tahun Werfing atau tahun pendidikan 2013 dengan lima di antaranya mencapai indeks prestasi kumulatif di atas 3,5.

  ★ Gatra  

KRI Bung Tomo-357 Siaga Pengamanan

Ketika Jokowi Kunjungi Turki https://1.bp.blogspot.com/-f_9lvq3A3QM/WV9XdJyp81I/AAAAAAAAKd8/szl7H4ZRHYQfe-Na7zwtrAJKOkaE8sYxACLcBGAs/s1600/KRI%2BBung%2BTomo-357.jpgKRI Bung Tomo-357

KRI Bung Tomo-357 pada hari Kamis pagi (6/7/2017) merapat di pelabuhan Mersin Turki, di sela sela pelaksanaan misi perdamaian PBB di laut Mediterania Lebanon.

Kunjungan ke Turki ini merupakan kunjungan yang kedua kalinya. Pelabuhan Mersin adalah salah satu pelabuhan tempat sandar unsur unsur Maritime Task Force UNIFIL selain Pelabuhan Beirut Lebanon dan pelabuhan Limassol Cyprus untuk melaksanakan pembekalan ulang serta pemeliharaan kapal.

Kedatangan KRI Bung Tomo-357 ke Mersin kali ini bertepatan dengan kunjungan resmi Presiden Joko Widodo ke Ankara Turki, sehingga Kolonel Laut (P) Heri Triwibowo selaku Komandan KRI Bung Tomo-357 segera memerintahkan para prajuritnya untuk bersiaga penuh dalam rangka turut mengamankan kunjungan Presiden RI.

Presiden adalah simbol negara, sehingga keamanan dan keselamatan presiden adalah juga menjadi tanggung jawab TNI dimanapun bertugas”, tegas Perwira Alumni AAL tahun 1995.

Selain itu, menurut Perwira Menengah TNI AL yang juga menjabat sebagai Komandan Satgas Maritim TNI Kontingen Garuda XXVIII-I/UNIFIL ini, KRI Bung Tomo-357 akan terus berkoordinasi dengan Pihak KBRI Turki dan Paspampres untuk menjamin keamanan Presiden RI selama kunjungannya di Turki dengan menggelar patroli di perairan Turki, sehingga bila dibutuhkan atau dalam kondisi darurat maka KRI Bung Tomo-357 bisa menjadi alternatif escape route VVIP.

Hal ini merupakan bentuk kesiapan dan bagian dari tugas melekat TNI dalam pengamanan VVIP di manapun berada, baik terlibat secara langsung maupun tidak langsung”, pungkasnya.(Tri)

  ★ Poskota  

TNI AL Gelar Patroli Terkoordinasi

Philindo XXXI 2017 http://poskotanews.com/cms/wp-content/uploads/2017/07/operasi.jpgAngkatan Laut menggelar Patroli Terkoordinasi bersama pada tanggal 4-12 Juli 2017 di wilayah perairan perbatasan Philipina-Indonesia. Patroli terkoordinasi yang diberi sandi Philindo XXXI Tahun 2017 ini merupakan kegiatan rutin setiap tahun yang dilaksanakan oleh TNI Angkatan Laut dengan Angkatan Laut Philipina.

Pada kegiatan Philindo ini, TNI Angkatan Laut telah mengirim satu KRI kelas Fast Patrol Boat (FPB) KRI Kerapu (KRP) – 812 yang dikomandani Mayor Laut (P) Ramli Arif. Kedatangan KRI Kerapu (KRP) – 812 tersebut disambut oleh Deputy Naval Force East Mindanao (NFEM) Captain Ezpeleta, Atase Pertahanan (Athan) RI Kolonel Laut (E) Asep Saefudin, Konjen RI Davao City dan International Liaison Officer (ILO) TNI.

Hari pertama keberadaan Satgas Corpat Philindo di Davao yang dipimpin Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) TNI AL Coordinated Patrol Philipina-Indonesia (CORPAT PHILINDO) XXXI 2017, Kolonel Laut (P) Taat Siswo Sunarto S.E., M.Si., sekaligus merupakan Kepala Staf Gugus Keamanan Laut Wilayah Timur (KS Guskamlatim), melaksanakan Courtesy Call (CC) ke Komandan NFEM Captain Ramil Enriquez dilanjutkan kepada Komandan Eastmincom yang turut dihadiri oleh Letjen Rey Leonardo B Guerero Komandan East Mindanao Command (EMC), Brigjen Gapay Deputy EMC, Captain Ramil Enriquez Komandan NFEM, beberapa Perwira Staf EMC.

Patroli Terkoordinasi ini merupakan kegiatan rutin yang ke-XXXI dilaksanakan di dalam Corpat Philindo (Coordinated Patrol Philipina – Indonesia) yang bertujuan untuk menjaga keamanan perairan Philipina dan Indonesia. Kegiatan patroli ini sekaligus untuk meningkatkan pemahaman bersama dalam penindakan terhadap pelanggaran di laut sesuai dengan Standart Operating Procedure (SOP) sesuai kesepakatan bersama. Selain itu, kegiatan ini merupakan sarana untuk saling belajar antara kedua angkatan laut dan juga akan meningkatkan kerja sama kedua negara.

Selanjutnya Patroli Terkordinasi Philindo XXXI/2017 dibuka dengan upacara militer di Balai Room Kalaw Insular Hotel Davao City. Selanjutnya akan dilaksanakan patrol terkordinasi mulai tanggal 6 Juli dengan rute mulai dari Perairan Davao, kemudian Perairan Laut Sulawesi pada perbatasan wilayah laut Indonesia – Filipina dan berakhir di Bitung serta penutupan di Manado yang rencananya akan dilaksanakan pada tanggal 12 Juli mendatang. (Tri)

  ★ Poskota  

AAU Wisuda 12 Taruni

Pertama kali di Indonesia https://s-media-cache-ak0.pinimg.com/originals/38/f7/38/38f738d521c0bf2dd312446787b41fe4.jpgIlustrasi pilot militer wanita

Akademi Angkatan Udara (AAU) mewisuda 117 sarjana bergelar Sarjana Terapan Pertahanan di Gedung Sabang Merauke Kompleks AAU Bumi Maguwo, Kamis (6/7/2017).

Dalam penutupan pendidikan dan wisuda sarjana taruna taruni 2017, untuk pertama kalinya AAU meluluskan 12 orang taruni atau perwira remaja dari kaum wanita. Keduabelas calon perwira remaja (Capaja) wanita akan disiapkan sebagai calon penerbang militer melalui proses seleksi.

Taruna yang diwisuda 2017 masuk di AAU pada 2013. Selanjutkan akan dilantik sebagai Perwira Remaja (Paja) melalui Praspa 2017 oleh Presiden Joko Widodo di Jakarta bersama lulusan dari Akmil, AAL dan Akpol pada 25 Juli 2017 mendatang.

Dalam tupdik tersebut, AAU menetapkan tiga Capaja terbaik di setiap jurusan, yaitu Bernardinus Yoga dari Jurusan Elektronika Pertahanan, Dewangga Satria dari Jurusan Aeronautika Pertahanan dan seorang wanita Yhusrina Asti dari Jurusan Teknik Manajemen Industri Pertahanan. Untuk Bernardinus Yogya mendapat keistimewaan sebagai terbaik pertama sehingga penghargaan Adhi Makayasa leting 2017 bisa jatuh ke tangannya.

Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengatakan, dilihat dari indeks prestasi, lulusan 2017 telah menunjukkan prestasi terbaik. Ia optimistis sepuluh tahun mendatang akan ada hasil yang nyata dengan sumber daya manusia lulusan yang mumpuni.

Para lulusan, termasuk 12 wanita akan dipersiapkan untuk mengikuti ujian masuk ke Sekolah Penerbang (Sekbang) TNI AU. Mengingat kebutuhan pilot militer baik tempur, heli maupun angkut semakin mendesak untuk ditambah. Oleh karena itu Capaja wanita tetap harus mengikuti ujian sama seperti Capaja pria demi mendapatkan pilot militer yang profesional.

Taruna taruni yang nanti jadi perwria diberi kesempatan sama. 117 [wisudawan wisudawati] akan dimasukkan seleksi. Apakah nanti pilot tempur itu harapan kami, namun itu melalui seleksi. Tahapan harus diukur kondisinya baik, mampu mengikuti pendidikan [Sekbang]. [Pria dan wanita] Mempunyai hak dan kesempatan yang sama,” terang mantan Kadispen TNI AU ini, Kamis (6/7/2017).

Mendesaknya kebutuhan penerbang tempur, angkut dan heli yang cukup banyak, kata dia, tak lain karena di rencana strategis kedua, Indonesia akan menambah peralatan militer cukup banyak. Selain itu, tenaga pendukungan penerbangan militer, seperti navigator, teknisi, hingga elektronika juga butuh banyak di tahun 2017.

Meski meluluskan 117 taruna yang siap memperkuat TNI AU, namun kekurangan personel masih banyak untuk modernisasi alutsista. “Sampai saat ini belum memenuhi minimum essential force [kekuatan pokok minimun] jadi tidak pada kebutuhan ideal. Sehingga kalau dihitung kebutuhan minimum, itu belum 100%,” ungkapnya.

Gubernur AAU Marsda TNI Iman Sudrajat menyatakan, 2017 merupakan pertamakalinya AAU meluluskan Capaja berjenis kelamin wanita. Istimewanya, satu taruni menjadi salahsatu tiga terbaik, yaitu Yhusrina Asti.

Taruni kelahiran Gresik 1 Desember 1994 itu menyelesaikan tugas akhir dengan judul Perancangan Aplikasi Ujian Online Berbasis PHP dan MYSQL di AAU dan berhasil meraih cumlaude dengan IP 3,69. “Dari 12 taruni yang lulus, lima di antaranya cumlaude,” ujar dia.

  ★ Harian Jogja  

[Video] Pesawat Terbang Tanpa Awak untuk Pemetaan

Karya Anak Bangsa Liputan CNN


  ★ Youtube  

Indonesia dan Turki Kerja Sama Buat Kapal Selam dan Drone

Sepakat kembalikan trend positif File:Chegada do submarino NRP Tridente à Base Naval do Alfeite.jpgIlustrasi kapal selam U214 [wikipedia]

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, Indonesia dan Turki adalah dua negara yang memiliki potensi besar untuk mengembangkan kerja sama. Untuk itu, Presiden Jokowi mengungkapkan bahwa dirinya sudah menyampaikan kepada Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan beberapa bidang kerja sama konkrit yang dapat diprioritaskan, antara lain di bidang perdagangan dan investasi, pertahanan, energi, serta memerangi terorisme.

Kita telah sepakat berupaya mengembalikan trend positif perdagangan dan investasi, antara lain melalui negosiasi Indonesia – Turkey Comprehensive Economic Partnership Agreement (IT-CEPA), pengurangan atau pengakhiran hambatan perdagangan, dan penciptaan iklim investasi yang kondusif,” kata Presiden Jokowi dalam pernyataan pers bersama Presiden Erdogan, di Istana Kepresidenan Turki, Ankara, pada hari Kamis (6/7) siang waktu setempat.

Kepala Negara menambahkan, Indonesia menyambut baik hasil konkrit kerja sama industri pertahanan, berupa peluncuran tank kelas menengah kpaplan, produksi bersama Indonesia dan Turki, dan nota kesepahaman (MoU) antara PT Dirgantara Indonesia dengan Turkish Aerospace Industry untuk kerja sama di bidang kedirgantaraan.

Tadi juga telah kita sepakati untuk menambah kerja sama di bidang pembuatan kapal selam dan drone, dan ini juga akan ditindaklanjuti oleh tim dari kedua negara,” sambung Presiden.

Mengenai penguatan kerja sama di bidang energi, menurut Presiden Jokowi, saat ini difokuskan pada pemenuhan kebutuhan energi listrik di kawasan kepulauan Indonesia, antara lain melalui penggunan powership atau kapal penyedia pasokan listrik.

 Soal Qatar dan Dukungan Pencalonan Indonesia 
http://3.bp.blogspot.com/-XzLUMBnwJf4/Umljb2HqrkI/AAAAAAAAGFY/u5Gsn_YPDU8/s1600/UAV+-+anka_2.jpgIlustrasi UAV ANKA [google]

Selain isu bilateral, Presiden Jokowi menyampaikan, dalam pertemuan dengan Presiden Erdogan itu telah dibahas berbagai isu dunia, antara lain masalah Qatar. “Kita harapkan ini bisa kita selesaikan melalui komunikasi dan dialog-dialog yang baik negara-negara yang memiliki masalah,” ujarnya.

Sedangkan mengenai pemberantasan terorisme, Presiden Jokowi mengatakan, Indonesia dan Turki telah meningkatkan kerja sama melalui informasi intelijen dan pembangunan IT sistem intelijen, sehingga memudahkan kedua negara bekerjasama dalam rangka memberantas terorisme.

Mengakhiri pernyataan persnya, Kepala Negara menyampaikan apresiasi atas dukungan Turki terhadap pencalonan Indonesia pada DK PBB untuk tahun 2019-2020. Selain itu, Presiden Jokowi menyambut baik penandatanganan kerja sama antara Indonesia dan Turki.

Saya menyambut baik ditandatanganinya dua dokumen kerja sama antara pemerintah Indonesia dan Turki yaitu di bidang kesehatan dan peluncuran perundingan Indonesia-Turkey Comprehensive Economic Partnership Agreement,” kata Presiden Jokowi.

Sementara itu, Presiden Erdogan menyampaikan, Indonesia dan Turki memiliki hubungan sejarah, kebudayaan dan hubungan antar masyarakat yang panjang antar sebuah bangsa. “Saya harap ini dapat menjadi aset untuk memperkokoh kerja sama,” kata Presiden Erdogan.

Turut mendampingi Presiden dalam pertemuan antara lain Menteri Koordinator Bidang Polhukam Wiranto, Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Kepala BKPM Thomas Lembong, dan Kepala BNPT Suhardi Alius.

  ★ Setkab  

Jokowi Sambut Baik Tank Buatan Bersama Indonesia-Turki

Kaplan Medium Tank, Kerjasama FNSS-Pindad [FNSS]

Kemitraan industri pertahanan antara Indonesia dengan Turki disebut meningkat signifikan dalam beberapa tahun terakhir.

Hal itu disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam pernyataan pers bersama setelah pertemuan bilateral di Beyaz Saray Ankara, Kamis. "Bidang kerja sama lain yang mengalami peningkatan signifikan adalah di bidang industri pertahanan," kata Presiden Jokowi.

Ia menyambut baik hasil konkret kerja sama industri pertahanan antara lain berupa peluncuran tank kelas menengah Kaplan MT. Tank tempur tersebut merupakan produksi bersama antara Indonesia dan Turki yang dikembangkan oleh FNSS Turki dan PT Pindad Indonesia.

 Pembuatan Bersama Kapal Selam
http://4.bp.blogspot.com/-0BYG89gfU_A/TnMBQMTU7sI/AAAAAAAACVY/YE1ZYDRTEFA/s1600/800px-Chegada_do_submarino_NRP_Tridente_%25C3%25A0_Base_Naval_do_Alfeite+214.jpgIlustrasi U214

Selain itu, ada "Memorandum of Understanding" (MoU) atau nota kesepahaman antara PT Dirgantara Indonesia dengan Turkish Aerospace Industries untuk kerja sama di bidang kedirgantaraan.

"Tadi juga telah kita sepakati untuk menambah kerja sama di bidang pembuatan kapal selam dan truk dan ini juga akan segera ditindaklanjuti oleh tim dari kedua negara," tutur Presiden.

Sementara penguatan kerja sama di bidang energi kata dia, difokuskan pada pemenuhan kebutuhan energi listrik di kawasan kepulauan Indonesia antara lain melalui penyediaan power ship atau kapal penyedia pasokan listrik.
 

  Republika  

Jokowi dan Erdogan Bahas Isu Qatar dan Terorisme Global

Kunjungan resmi Jokowi di Ankara

Presiden Joko Widodo dan Presiden Turki Recep Tayyip ErdoÄŸan turut membahas seputar permasalahan global, salah satunya terkait diplomasi yang kini tengah dihadapi Qatar, dalam pertemuan bilateral di Istana Kepresidenan Turki.

Jokowi mengatakan, Indonesia dan Turki hendak ambil bagian dalam penyelesaian permasalahan global tersebut. "Kami harapkan ini bisa diselesaikan lewat komunikasi dan dialog-dialog yang baik antar negara-negara yang memiliki masalah," kata Jokowi dalam siaran tertulisnya, Kamis, 6 Juli 2017.

Adapun dalam hal penanganan terorisme global, Indonesia dan Turki memiliki pandangan yang sama. Sehingga, kedua negara sepakat berbagi informasi intelijen yang diikuti pembangunan sistem teknologi informasi intelijen. "Memudahkan kita bekerja sama dalam rangka memberantas terorisme," ujar Jokowi.

Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi juga menyampaikan apresiasi terhadap pemerintah Turki yang telah memberikan dukungan atas pencalonan Indonesia pada Dewan Keamanan PBB tahun 2019-2020. Selain Turki, sejumlah negara juga telah menyatakan dukungan bagi pencalonan Indonesia sebagai anggota tidak tetap di Dewan Keamanan PBB.

Jokowi sedang melakukan kunjungan kenegaraan ke Turki sebagai balasan atas kunjungan Presiden Erdogan ke Jakarta pada 2015. Dalam pertemuan itu, keduanya menandatangani nota kesepahaman kerja sama di bidang kesehatan dan peluncuran negosiasi Indonesia-Turkey Comprehensive Economic Partnership Agreement.

   Tempo  

Mayor Pnb Pandu “Hornet” Eka Prayoga Raih 2000 Jam Terbang

Dengan Pesawat F-16 Fighting Falcon https://tni-au.mil.id/sites/default/files/imagecache/body/2017-07/2017-07-06-iwj-hornat.jpgKomandan Lanud Iswahjudi Marsekal Pertama TNI Andyawan M.P., S.I.P.,M.Tr (Han) memberikan ucapan selamat kepada Mayor Pnb Pandu ”Hornet” Eka Prayoga, di Shelter Skadron Udara 3 Lanud Iswahjudi, Senin (3/7). (Foto Pen Lanud Iswahjudi).

Mayor Pnb Pandu “Hornet” Eka Prayoga berhasil meraih 2000 Jam Terbang dengan menggunakan pesawat tempur F-16 Fighting Falcon, Senin (3/7).

Prestasi 2000 Jam Terbang diraih Mayor Pnb Pandu “Hornet” Eka Prayoga ketika melaksanakan latihan terbang dengan mission General Flight (GF) di Sout East Area Lanud Iswahjudi, di ketinggian kurang lebih 15000 feat.

Mayor Pnb Pandu “Hornet” Eka Prayoga mendapat apresiasi dari Komandan Lanud Iswahjudi Marsekal Pertama TNI Andyawan M.P., S.I.P.,M.Tr (Han) dengan disematkan Badge 2000 Jam Terbang disaksikan Komandan Wing Udara 3 Lanud Iswahjudi Kolonel Pnb M.Arwani beserta para Pejabat Lanud Iswahjudi, di Shelter Skadron Udara 3 Lanud Iswahjudi.

Komandan Lanud Iswahjudi Marsekal Pertama TNI Andyawan M.P., S.I.P.,M.Tr (Han) mengatakan, bahwa pencapaian 2000 Jam Terbang tidak mudah harus melalui perjuangan untuk mencapainya, semoga nantinya prestasi ini dapat diikuti para penerbang muda lainnya bahkan lebih dari 2000 jam Terbang.

Mayor Pnb Pandu “Hornet” Eka Prayoga yang kesehariannya menjabat sebagai Kasi Ops Skadron Udara 3 Lanud Iswahjudi, merupakan alumni Akademi Angkatan Udara (AAU) tahun 2004, lulus Sekolah Penerbang (Sekbang) angkatan 72 tahun 2006.

  TNI AU  
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...