Senin, 04 November 2024

Empat Kapal Perang Rusia Sandar di Surabaya

⚓️ Untuk Latma Orruda 2024 Kapal perang Rusia 335 (antara)

Empat kapal perang Rusia sandar di Surabaya, Jawa Timur, untuk mengikuti Latihan Bersama (Latma) Orruda 2024 pada 4–8 November dengan dua kapal perang Republik Indonesia KRI I Gusti Ngurah Rai-332 dan KRI Frans Kaisiepo-368.

Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) Komando Armada II TNI Angkatan Laut Kolonel Laut (P) Widyo Sasongko saat dihubungi di Jakarta, Senin, menuturkan Angkatan Laut Rusia mengirim dua korvetnya, RFS Gromky dan RFS Aldar Tsydenzhapov, satu fregat RFS Rezkiy, satu kapal medium tanker-nya RFS Pechenga, satu helikopter KA-27, dan kapal tunda penyelamat (tug salvage) Alatau.

"Empat kapal dari Angkatan Laut Rusia sandar di Dermaga Jamrud Utara, Pelabuhan Perak, Surabaya, Minggu (3/11) sore. Kehadiran kapal perang itu dalam rangka mengikuti latihan bersama dengan TNI AL yaitu dari Koarmada II yang diberi sandi Latma Orruda 24," tutur Kadispen Koarmada II.

Di Surabaya, kedatangan kapal-kapal perang dari Armada Pasifik Angkatan Laut Rusia itu disambut oleh Komandan Pangkalan Utama TNI AL (Danlantamal) V Surabaya Laksamana Pertama TNI Arya Delano, yang didampingi oleh Wakil Komandan (Wadan) Satuan Tugas (Satgas) Latma Orruda 24 Letkol Laut (P) Rivo Havilland.

Danlantamal V dalam sambutannya mengucapkan selamat datang atas kedatangan kapal-kapal perang Rusia. Dia menyebut latihan bersama itu merupakan wujud hubungan baik TNI AL dan Angkatan Laut Rusia.

Sementara itu, COTG Captain Aleksei Antsiferov, yang mewakili delegasi Angkatan Laut Rusia, menilai Latma Orruda 24 menjadi kesempatan yang baik untuk menguji kesiapan prajurit dari dua armada.

Dia melanjutkan Latma Orruda 24 juga menjadi ajang bertukar pengalaman dan keterampilan, dan memperkuat persahabatan antar-prajurit dari Indonesia dan Rusia.

Latma Orruda 2024 yang digelar di perairan sekitar Surabaya merupakan tindak lanjut atas pertemuan TNI AL dan Angkatan Laut Rusia dalam Navy-to-Navy Talk pada 2018. Latihan itu merupakan latihan perdana yang digelar oleh TNI AL dan Angkatan Laut Rusia.

Tidak hanya mengerahkan dua kapal perang, TNI AL juga menerjunkan satu helikopter anti-kapal selam AS565 MBe Panther.

Latma Orruda 24 terdiri atas dua fase yaitu fase pangkalan (harbour phase) dan fase laut (sea phase).

 ⚓️ 
antara  

KRI WSH-991 Sandar di Fiji 3 hari

🚢 Dalam rangkaian muhibah di Pasifik Disambut Hangat, Satgas Port Visit 2024 Tiba di Negara Fiji (Dispen Koarmada III)

Kapal perang Republik Indonesia KRI dr. Wahidin Sudirohusodo-991 yang tergabung dalam Satgas Port Visit Pasifik 2024 sandar di Fiji selama tiga hari, dalam rangkaian misi muhibah dan kemanusiaan ke empat negara di Pasifik Selatan sejak bulan lalu.

Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) Komando Armada III TNI Angkatan Laut Letkol Laut (S) Ajik Sismianto saat dihubungi di Jakarta, Minggu, menjelaskan KRI dr. Wahidin Sudirohusodo (WSH) tiba di dermaga North King’s Wharf, Fiji pada Sabtu (2/11), dan disambut iring-iringan musik dari Angkatan Laut Fiji.

Kedatangan Satgas Port Visit Pasifik 2024 juga disambut oleh Dubes RI untuk Fiji Dupito D. Simamora, Atase Pertahanan RI untuk Fiji Kolonel Arh. Dedy Rahmanto, dan perwakilan dari Angkatan Laut Fiji Josefa Navakaroko,” kata Kadispen Koarmada III.

Dalam acara penyambutan itu, Dubes RI diundang untuk naik ke atas KRI WSH-991 dan berkeliling kapal serta berkenalan dengan sejumlah pelajar asal Sorong, Papua Barat Daya, yang dilibatkan dalam misi muhibah Port Visit Pasifik 2024.

Selamat datang di Fiji. Kami sangat bangga melihat KRI TNI AL bisa sandar di sini. Adapun agenda-agenda yang akan direncanakan di sini akan kami bantu dan fasilitasi,” kata Dubes RI untuk Fiji.

Di lokasi yang sama, Komandan Satgas Port Visit Pasifik 2024 Kolonel Laut (P) Arif Prasetyo Irbianto, sebagaimana dikutip dari siaran resmi Dinas Penerangan Koarmada III, berterima kasih atas sambutan dari Dubes RI dan Angkatan Laut Fiji.

Nantinya, selama tiga hari di Fiji ada beberapa kegiatan yang dilaksanakan Satgas Port Visit Pasifik, di antaranya open ship, penyerahan obat-obatan, kunjungan kehormatan dan courtesy call ke pejabat setempat, dan resepsi di atas kapal,” kata Dansatgas Port Visit Pasifik 2024.

Selepas acara itu, KRI WSH-991 langsung membuka pintunya untuk masyarakat Fiji dan warga negara Indonesia di Fiji sampai dengan 3 November. Hari pertama kapal dibuka untuk umum, ada puluhan warga dari berbagai kalangan usia yang naik ke atas kapal perang Indonesia itu.

Masyarakat Fiji dan warga Indonesia yang datang dipandu, dan dijelaskan fasilitas yang dimiliki KRI WSH-991, di antaranya ruang perawatan dan penanganan untuk tindakan medis,” kata Dansatgas Port Visit Pasifik.

Dalam kegiatan buka griya (open ship) itu, masyarakat juga diperbolehkan untuk melihat anjungan kapal yang merupakan ruang kemudi dan kontrol kapal, dan warga juga dapat melihat geladak helikopter kapal.

KRI WSH-991, yang merupakan kapal bantu rumah sakit di bawah kendali Koarmada III TNI AL, dalam misi muhibah dan kemanusiaan ke empat negara di Pasifik Selatan, yaitu Solomon, Fiji, Vanuatu, dan Papua Nugini. Sejauh ini, KRI WSH-991 telah merampungkan misinya ke Solomon, dan saat ini sandar di Fiji.

Dalam misi muhibah Satgas Port Visit Pasifik 2024, KRI WSH-991 menggelar bakti sosial, merenovasi tempat ibadah, membuka layanan kesehatan gratis, dan menyalurkan paket bantuan obat-obatan ke masing-masing negara tujuan.

Total pelayaran dijadwalkan berlangsung selama 48 hari sampai akhirnya kapal kembali ke markas di Sorong, Papua Barat Daya.

Dalam pelayaran itu, KRI WSH-991 mengangkut total 177 personel, yang terdiri atas 141 pengawak kapal, dan 36 staf dari Satgas yang terdiri atas tim penyelam, pasukan pengamanan, dokter umum dan dokter spesialis, pelajar dari Papua, serta perwira penerangan dari Dinas Penerangan TNI AL.

 🚢 
antara  

Minggu, 03 November 2024

[Global] Pakistan Pesan 100 unit First Win MRAP dari Thailand

 Dapat Produksi Lokal secara Lisensi First Win MRAP juga digunakan Kopassus (Airspace Reviewi)

I
ndustri Pertahanan Thailand (TDI) telah menandatangani kesepakatan dengan Heavy Industries Taxila (HIT) Pakistan untuk memasok 100 unit kendaraan lapis baja Chaiseri 4X4 First Win untuk digunakan oleh militer Pakistan.

Dalam kesepakatan tersebut juga disetujui transfer teknologi (ToT) dari perusahaan Chaiseri ke HIT yang memungkinkannya memproduksi First Win secara lokal di Pakistan.

Setelah seratus kendaraan pertama dipasok oleh Thailand, pesanan selanjutnya akan dipenuhi oleh HIT melalui produksi lokal, akun X The Startcom Bureau malaporkan (29/10).

First Win adalah kendaraan tempur jenis MRAP (Mine-Resistant Ambush-Protected), yang tahan terhadap ledakan ranjau atau bahan peledak improvisasi (IED).

Kendaraan menawarkan perlindungan terhadap ranjau sesuai standar NATO STANAG 4569 pada Level 3B, memastikan kemampuan bertahan hidup yang tinggi dalam situasi pertempuran yang intens.

Kendaraan ini berkapasitas mengangkut sepuluh personel pasukan ditambah seorang pengemudi.

First Win dapat mendukung berbagai sistem persenjataan, termasuk senapan mesin kaliber 7,62 mm atau 12,7 mm yang dipasang di atapnya yang dioperasikan secara manual ataupun dikendalikan dari jauh.

Kendaraan berbobot 12 ton ini ditenagai mesin diesel Cummins berdaya 300-330 HP. Kecepatan laju maksimumnya mencapai 100 km/jam di permukaan jalan datar dan keras.

Selain digunakan di dalam negeri, First Win juga telah diekspor ke Bhutan, Indonesia, Malaysia, dan kini Pakistan. Sementara Filipina telah membatalkan pesanannya karena kekurangan anggaran. (RBS)

  Airspace Review  

Kemenhan Ungkap Ofset Dua KCR 70 Buatan Turki

⚓️ Mencakup pelatihan kepada industri pertahanan dalam negeri. Staf Khusus Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana Muda TNI Retiono Kunto (kiri) mewakili Kepala Badan Sarana Pertahanan Kementerian Pertahanan RI Marsekal Madya TNI Yusuf Jauhari berfoto bersama pejabat Sefine Shipyard Turki saat acara pemotongan baja pertama kapal cepat rudal 70 meter pesanan Indonesia di galangan kapal Sefine Shipyard, Altinova, Turki, Rabu (30/10/2024). (ANTARA/HO-Dinas Penerangan TNI AL.)

Kementerian Pertahanan (Kemenhan) RI mengungkap kerja sama alih teknologi (ofset) untuk pengadaan dua kapal cepat rudal (KCR) full combat mission 70 meter (m) buatan galangan kapal Sefine Shipyard Turki.

Kepala Biro Hubungan Masyarakat Sekretariat Jenderal Kemenhan RI Brigjen TNI Edwin Adrian Sumantha saat dihubungi di Jakarta, Jumat, ofset itu mencakup sejumlah pelatihan kepada industri pertahanan dalam negeri.

Pelatihan terkait desain-desain kapal kepada industri pertahanan dalam negeri, pelatihan kemampuan pemeliharaan kapal (material/service supply) kepada industri pertahanan dalam negeri, dukungan pemeliharaan kapal, ToT (transfer teknologi) sistem peralatan sensor, elektronik, dan persenjataan kepada industri pertahanan dalam negeri,” kata Brigjen Edwin menjawab pertanyaan ANTARA.

Kementerian Pertahanan RI meneken kontrak pembelian dua KCR 70 meter dengan TAIS — konsorsium lima galangan kapal Turki. Walaupun demikian, tanggal kontrak itu diteken berikut nilai kontraknya belum dapat diungkap ke publik oleh Kementerian Pertahanan RI.

Dalam prosesnya, Sefine Shipyard pada Rabu (30/10) menggelar acara pemotongan baja pertama (first-steel cutting) KCR pesanan Indonesia di Altinova, Turki. Pemotongan baja pertama merupakan salah satu tahapan penting pembangunan kapal, yang kemudian diikuti dengan peletakan lunas kapal (keel laying), peluncuran kapal, pengiriman dan pemberian nama kapal.

Dalam acara pemotongan baja pertama itu, Kepala Badan Sarana Pertahanan Kemenhan RI Marsekal Madya TNI Yusuf Jauhari diwakili oleh Staf Khusus Kepala Staf TNI AL Laksamana Muda TNI Retiono Kunto.

Laksda Retiono menandatangani berita acara pemotongan baja pertama kapal bersama petinggi Sefine Shipyard, Suleyman A. Tuzcuoglu. Kemudian, Sefine Shipyard menyerahkan miniatur KCR Full Combat Mission ke perwakilan Laksda Retiono.

Dua kapal yang dipesan Indonesia itu, NB74 dan NB75, memiliki spesifikasi panjang keseluruhan 70 meter dengan lebar 11,7 meter. Kapal itu nantinya mampu berlayar dengan kecepatan maksimal di atas 40 knots, dan mampu mengangkut 43 personel.

Kapal itu kemungkinan menggunakan desain FACM 70 meter Sefine Shipyard yang dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan, mulai dari pengintaian dan pengawasan (ISR), operasi antipermukaan, dan operasi antiserangan udara.

Saya yakin dengan kemampuan TAIS membangun KCR Full Combat Mission ini dengan kualitas yang baik, dan menyelesaikannya sesuai dengan waktu yang ditentukan,” kata Kabaranahan Kemenhan dalam sambutannya yang dibacakan Laksda Retiono.

Dia menyampaikan terima kasih kepada jajaran pejabat TAIS dan Kementerian Pertahanan Turki, Kementerian Kemaritiman Turki, dan Angkatan Laut Turki.

Dia menekankan kerja sama itu merupakan upaya bersama menjaga stabilitas dan keamanan di kawasan.

 👷 
antara  
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...