Sabtu, 22 Mei 2021

Japan Offers to Jointly Build Warship with Indonesia

⚓️ If the project materializes, it would strengthen Indonesia’s ability to deter Chinese intimidation in the South China Sea, and reinforce Japan’s cooperation with ASEAN. December 2020 launch of Japan's new 'FFM' type frigate, JS Kumano

The Japanese government hopes to enter into a contract with Indonesia for joint manufacturing of maritime vessels based on the design of a Japan Maritime Self-Defense Force (MSDF) destroyer, it was learned on May 11.

Under Japan’s 2014 “Three Principles on Transfer of Defense Equipment and Technology,” the transfer of defense-related equipment for purposes such as surveillance and rescue operations is permitted, but the transfer of vessels such as frigates, which have lethal potential, is not.

However, joint production provides a legitimate path for assisting Indonesia with its needs for maritime monitoring vessels. The envisioned Japan-Indonesia joint production of a destroyer, if materialized, would be the first of its kind.

Japan, Italy, and Turkey are competing for defense-related vessel contracts with Jakarta. Indonesia, a major power of the Association of Southeast Asian Nations (ASEAN), has also been exposed to intimidation from China in the South China Sea. If Japan is successful in winning the joint manufacturing contract, it would expedite the strengthening cooperation with Indonesia and help hold China in check. The prototype for the joint production proposal is the latest model of MSDF multi-mission frigate (FFM), currently scheduled to be commissioned in March 2022. In addition to anti-submarine, anti-aircraft, and naval battle abilities, this model also has anti-mine capabilities.

There are five categories of activity for which the transfer of defense equipment and technology is allowed under the three-point principles of 2014: rescue and relief; transportation, patrol, surveillance; and minesweeping.

Japan’s first-ever export of “finished defense products” was a package of air-defense radar units for patrol and surveillance, under an August 2020 contract with the Philippines. Maritime vessels for transportation, rescue, and relief can also be exported, but vessels with naval artillery aboard would not be allowed under the three-point principles.

A flotilla of Chinese maritime militia “fishing” vessels like the one found by Indonesia in its waters. This photograph is from an aggressive gathering of Chinese vessels around Japan’s Senkaku Islands (September 2020)

Bearing these constraints in mind, the Japanese government has determined that relocation of a frigate after it is built would be permissible if its construction is carried out as a joint development or joint production project.

Adoption of a joint production formula based on the existing MSDF frigate is considered preferable, according to government sources, since joint development of a frigate is sure to take time before completion.

It also has the advantage of further deepening bilateral cooperation through technology transfers and related collaborative activities, the sources said.

Indonesia’s Natuna Islands at the southern tip of the South China Sea, and part of the Indonesian exclusive economic zone (EEZ), are overlapped by China’s unilateral “nine-dash line” that covers expansive claims in the area but which the Permanent Court of Arbitration in the Hague ruled had “no legal basis.”

In December 2019, the Indonesian authorities confirmed that their patrol vessels had found a flotilla of Chinese fishing boats escorted by a government vessel belonging to the China Coast Guard engaged in illegal fishing operations inside the Indonesian EEZ. Since then, Indonesia has been deploying its naval vessels in the region, but it is anxious to obtain new naval vessels as early as possible.

  ⚓️
Japan Forward  

Indonesia Akan Bangun Pengadaan Alutsista dari Luar Negeri

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menegaskan pengadaan alutsista akan memuat kandungan lokal serta transfer teknologi https://en.defenceturk.net/wp-content/uploads/2020/04/Fast-Attack-Craft-FAC55-750x375.jpgIlustrasi FAC 55, kapal cepat Turki, mampu dipacu hingga 55 knots [defenceturk}

Pemerintah Indonesia memastikan pengadaan alat utama sistem persenjataan (alutsista) dari luar negeri nantinya akan dibangun di dalam negeri.

Menteri Pertahanan Indonesia Prabowo Subianto mengatakan kerja sama pengadaan alutsista tersebut nantinya akan menguntungkan Indonesia dengan menerapkan syarat kerja sama berupa imbal dagang, kandungan lokal dan transfer teknologi.

Dalam rapat pleno Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP) yang digelar pada Kamis, Prabowo yang juga menjabat sebagai Ketua Harian KKIP menyatakan pembangunan alutsista di dalam negeri serta kewajiban memuat kandungan lokal untuk menuju kemandirian pertahanan Indonesia.

"Paradigma belanja pertahanan harus diubah menjadi suatu investasi pertahanan," jelas Prabowo dalam keterangan resmi Kementerian Pertahanan yang dirilis pada Jumat.

Ini dengan strategi kurang lebih 40 persen dalam pengadaan wajib dibelanjakan di dalam negeri," tambah dia.

https://1.bp.blogspot.com/-m50k2pUsV8k/YC-GqGEhGEI/AAAAAAAANMo/gCwbZiQhWiojgq6rPrp8ILmNYHRgXnSXQCLcBGAsYHQ/w320-h320/Rafale%2B36%2BGM.jpgIlustrasi Rafale Perancis

Menhan juga menilai perlunya suatu Rencana Strategis (Renstra) jangka panjang, sehingga dapat menjadi rujukan untuk membangun kemandirian industri pertahanan.

Sebelumnya, kerja sama pengadaan alutsista dari luar negeri yang membuahkan hasil berupa pembangunan di dalam negeri di antaranya adalah pembuatan Tank Harimau dengan Turki serta pembuatan kapal selam kelas Changbogo dengan Korea Selatan Alugoro-405.

Sementara itu dalam rencana pengadaan beberapa tahun ke depan, Indonesia akan membeli puluhan pesawat dan kapal selam.

Dalam dokumen Rapat Pimpinan TNI 2021 yang diterima Anadolu Agency, Indonesia rencananya akan membeli 36 unit pesawat Rafale dan 8 unit pesawat F-15 EX.

  AA  

Daftar Senjata Israel yang Diimpor oleh Indonesia

  Senilai Rp 18,48 M pada 2020 
https://1.bp.blogspot.com/-3fHSsRtdRDc/XfhVFa8Qt3I/AAAAAAAACec/-kxx9Q_WkjcXsblgcIerkB68gTDZ4wkYQCLcBGAsYHQ/s640/d379036c80f0fd6bc0aa808bc8b54913.jpgIlustrasi senjata TAVOR 21 [pinterest]

P
emerintah Indonesia tercatat melakukan impor senjata dari Israel senilai US$ 1,32 juta atau setara Rp 18,48 miliar (kurs Rp 14 ribu per dolar AS) pada tahun lalu.

Secara volume, impor senjata dari Israel mencapai 2.674 kilogram (kg) atau 2,67 ton.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), impor senjata dari Israel meliputi tiga kode Harmonized System (HS).

Pertama, kode HS 93011000. Kode ini meliputi senjata artileri, seperti senapan, mortir, dan meriam howitzer yang merupakan dominasi dari impor yang sebesar US$ 1,28 juta.

Kedua, kode HS 93051000 atau suku cadang dan aksesori revolver serta pistol. Nilainya tercatat sebesar US$ 3.756.

Ketiga, kode HS 93059999 yang merupakan suku cadang dan aksesori revolver serta pistol heading 9302 dari kulit/tekstil lainnya. Nilainya mencapai US$ 41.091.

Masih dari data BPS, impor senjata dari Israel paling banyak masuk pada Oktober 2020, yaitu senilai US$ 1,28 juta. Pada periode tersebut, Indonesia mendatangkan senjata dengan kode HS 93011000.

Yakni senjata artileri, meliputi senapan, mortir, dan meriam howitzer dan kode HS 93059999, yaitu suku cadang dan aksesori revolver serta pistol heading 9302 dari kulit/tekstil lainnya.

Secara total, nilai impor senjata Indonesia sepanjang 2020 sebesar US$ 404,61 miliar. Itu berarti, impor senjata dari Israel hanya setara dengan 0,32 persen dari total impor senjata Indonesia sepanjang 2020. (wel/bir)

  ★ CNN  

Kisah Horor Prajurit Kopassus Tersesat di Hutan Belantara Papua

Ditemani 3 Sosok Gaibhttps://img.inews.co.id/media/822/files/inews_new/2021/05/15/kopassus.jpgIlustrai Anggota satuan elite Kopassus dalam sebuah operasi. [Penkopassus]

Prajurit Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI AD punya banyak pengalaman menarik, termasuk kisah-kisah horor saat bertugas. Salah satunya pernah dialami seorang prajurit baret merah ini, ketika masih bertugas di Papua.

Prajurit pasukan eliter bernama Stevanus (bukan nama sebenarnya) itu membagikan pengalamannya tersebut dalam buku Kopassus untuk Indonesia yang ditulis Iwan Santosa dan EA Natanegara.

Disebutkan, saat itu Selvanus ditugaskan sebagai komandan pos di Timika. Lokasinya sangat rawan karena keberadaan pentolan Organisasi Papua Merdeka (OPM), Kelly Kwalik dan Thadeus Yogi.

Dia diperintahkan untuk menggerebek markas OPM yang harus ditempuh dengan berjalan kaki selama enam hari dari markas Selvanus di Timika. Selvanus bersama timnya pun mulai berangkat ke lokasi pada bulan Oktober saat musim penghujan.

Di hari kelima, mereka bertemu sungai dengan arus yang sangat deras. Tim pun memutuskan untuk menyeberang dengan menggunakan tali.

"Kebetulan saya jago renang. Jadi ketika saya lihat ada prajurit yang masuk ke pusaran air, saya juga ikut masuk dan menyelam," ucapnya, dikutip dari Okezone.

Namun, sampai suatu titik, sungai itu hilang dan menjadi air terjun. Selvanus pun menepi di tengah hutan Papua yang berada di ketinggian 4.000 meter di atas permukaan laut.

"Lima orang sudah menyeberang, tiga belum menyeberang dan saya hanyut bersama si Kopral. Ini adalah satu-satunya motivasi saya untuk bertahan dan mencari Kopral itu," ujarnya.

Anehnya, saat mencari prajurit tersebut, Selvanus tidak dapat kembali pulang. Dia tersesat di dalam hutan belantara.

"Di kepala saya, saya harus mencari arah ke Timika untuk melapor ke komandan dan melanjutkan mencari anak buah yang hilang," tuturnya.

Saat hari keenam, Selvanus sudah berada di ambang sadar. Semua perlengkapan termasuk sepatunya hanyut dibawa arus sungai yang deras.

Selvanus mengaku melihat alam lain di hari keenam perjalanannya. Bahkan, dia mengingat mengobrol dan berkomunikasi sambil terus berjalan mencari anak buahnya yang hilang.

"Hari keenam itu saya sudah melihat alam lain. Saya mulai mengobrol dan berkomunikasi. Mungkin itu hanya halusinasi saja. Namun anehnya, saya masih terus bisa berjalan. Bahkan sampai hari kesebelas, saya berhasil menyeberangi sungai dengan lebar 200 meter sebelum tiba di Timika," katanya.

Selama itu pula, Selvanus telah hilang di hutan Papua selama 18 hari. Dia akhirnya ditemukan oleh warga di Timika dengan kondisi selamat.

Warga menemukannya dengan keadaan memprihatinkan. Fisiknya tinggal tulang belulang berbalut kulit. Matanya saat itu terus berputar liar.

"Saya hanya tinggal tulang berbalut kulit saat itu. Mata terus berputar liar dan telapak kaki bengkak akibat tertancap potongan kayu. Dokter yang memeriksa saya saat itu menyatakan saya bebas dari penyakit malaria dan cacing tambang," katanya.

Setelah dinyatakan sehat, Selvanus diundang oleh Pangdam Cendrawasih ke Jayapura untuk menikmati makan malam. Anehnya, Stevanus bisa menghabiskan makanan di satu meja itu seorang diri.

Dia memastikan, tidak ada keinginan untuk balas dendam karena telah kelaparan selama belasan hari saat mencari anak buahnya. Ternyata nafsu makannya yang begitu besar karena ada tiga sosok yang menempel padanya.

"Saya makan banyak begitu bukan balas dendam, tapi rupanya ada yang 'ikut'. Tiba-tiba saya ingat bahwa saya selama di hutan memang selalu ditemani tiga orang. Kalau matahari sudah terbenam, satu memijati kaki, satu memijati pundak dan satu lagi berbagi rokok dengan saya. Alamnya sudah lain," kata Selvanus.

 ♖ INews  

Jumat, 21 Mei 2021

Densus 88 Bakal Dikerahkan ke Papua Barat

♖ Australia: Itu Wewenang IndonesiaIlustrasi Densus 88i [Ist]

Densus 88 Anti-Teror Polisi Indonesia dilaporkan akan dikerahkan ke Papua Barat setelah kelompok bersenjata Organisasi Papua Merdeka (OPM) ditetapkan sebagai kelompok teroris. Polisi Federal Australia (AFP), yang melatih Densus 88, menyatakan pengerahan itu merupakan wewenang Indonesia.

Detasemen Khusus (Densus) 88 dibentuk tahun 2003 setelah serangan Bom Bali 2002. AFP melatih Densus 88 karena banyak warga Australia menjadi korban tragedi Bom Bali 2002.

Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan sebelumnya mengatakan Densus 88 "pasti akan terlibat" dalam menangani kasus terorisme terhadap orang Papua.

AFP mengakui memberikan bantuan dan pelatihan untuk Densus 88 Polri. "AFP memberikan bantuan pembangunan kapasitas untuk mendukung Polri, termasuk Detasemen 88," kata seorang juru bicara AFP kepada ABC.net.au, Kamis (20/5/2021).

"AFP memberikan program pelatihan dengan cara yang mencerminkan dukungan kuat Australia terhadap hak asasi manusia," lanjut AFP.

AFP menolak mengomentari rencana pengerahan detasemen khusus anti-teror itu ke Papua Barat. "Karena itu adalah masalah pihak berwenang Indonesia," kata pihak AFP.

Jason MacLeod, pakar Australia yang juga pendiri kampanye Make West Papua Safe, mengatakan dia tidak menentang pelatihan pasukan Indonesia oleh AFP. Namun, menurutnya, Australia perlu berbuat lebih banyak untuk memastikan anggota Densus 88 tidak melakukan kejahatan di wilayah Papua Barat.

"Kami hanya perlu memperjelas bahwa pendanaan kami tidak memberikan kontribusi untuk memperburuk situasi hak asasi manusia, bahwa pejabat publik Australia, seperti petugas AFP, tidak melatih orang-orang yang terlibat dalam pelanggaran hak asasi manusia," kata MacLeod.

Richard Chauvel, seorang peneliti di Universitas Melbourne dan ahli dalam hubungan Australia-Indonesia, mengatakan masalah pasukan Indonesia didikan pasukan Australia yang mungkin akan ditempatkan ke Papua adalah "sensitif di kedua sisi".

"Baik para pemimpin Papua pro-kemerdekaan dan kelompok pendukung mereka di Australia dan di tempat lain, telah mencoba berkampanye tentang masalah ini," kata Dr Chauvel.

"Karena publisitas yang dihasilkan olehnya, itu merupakan masalah yang berpotensi memalukan bagi Pemerintah Australia," ujarnya. (min)

  sindonews  

Pengerahan Pasukan ke Papua Barat untuk 'Musnahkan' Separatis

♖ Sekitar 400 pasukan tambahan telah dikerahkan ke Papua BaratIlustrasi satgas Nemangkawi [Foto/Ist]

Polisi dan tentara Indonesia telah dikerahkan ke Papua Barat dan akan terus bertahan di sana sampai kelompok separatis bersenjata yang sudah dilabeli sebagai teroris "dimusnahkan".

Tujuan dari misi pasukan Indonesia itu diungkap Kepala Badan Intelijen dan Keamanan (Kabaintelkam) Polri, Komjen Paulus Waterpauw, dalam wawancaranya dengan Reuters yang dilansir Jumat (21/5/2021).

Di tengah konflik yang bergolak, sekitar 400 pasukan tambahan telah dikerahkan ke Papua Barat menyusul gugurnya Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Daerah Papua, Brigadir Jenderal TNI I Gusti Putu Danny Nugraha Karya oleh serangan kelompok separatis.

Gugurnya jenderal intelijen itulah yang membuat pemerintah Presiden Joko Widodo menetapkan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) dari Organisasi Papua Merdeka (OPM) sebagai kelompok teroris pada bulan lalu.

Dalam wawancaranya, Paulus Waterpauw, seorang jenderal bintang tiga dan penduduk asli Papua, membuat pernyataan terkuat tentang tekad pemerintah Indonesia untuk menekan pemberontakan separatis bersenjata selama puluhan tahun di Papua yang kaya sumber daya.

Tujuannya adalah untuk memusnahkan mereka yang berada di balik tindakan kekerasan yang mengerikan ini,” katanya.

"Operasi ini akan terus berjalan sampai kita mendapatkan hasil yang maksimal. Selama mereka belum ditangkap, kami akan melakukan yang terbaik untuk melumpuhkan dan menangkap mereka," ujarnya.

Waterpauw mengutip pembunuhan 19 pekerja jalan pada Desember 2018, penghancuran sekolah dan klinik kesehatan, dan serangan terhadap warga sipil sebagai beberapa dari "peristiwa brutal baru-baru ini" yang telah mendorong gelombang pengerahan pasukan ke Papua Barat.

Sebby Sambom, juru bicara OPM, mengatakan ada alasan yang masuk akal di balik serangan kelompoknya.

Penargetan militer dan polisi tidak akan berhasil,” ujarnya. "Setiap tahun akan ada petempur baru. Mereka akan meningkat, bukan menurun," ujarnya.

Kelompok separatis Papua berdalih tindakan mereka sah karena bekas kekuasaan kolonial Belanda menjanjikan daerah itu bisa merdeka, namun menurut mereka, justru dianeksasi oleh Indonesia pada tahun 1963.

Indonesia mengatakan Papua adalah wilayahnya setelah pemungutan suara 1969 yang diawasi oleh PBB yang mendukung integrasi Papua.

Namun, kubu separatis mengeklaim pemungutan suara hanya melibatkan sekitar 1.025 orang dan tidak mencerminkan aspirasi mereka.

Waterpauw mengatakan kepada Reuters bahwa satuan tugas baru yang dibentuk untuk menangani kekerasan di Papua—yang dikenal sebagai Operasi Nemangkawi—memiliki dua cabang. Pengejaran serta penangkapan separatis bersenjata dan “pendekatan lunak”— pengembangan komunitas dan peningkatan konsultasi dengan kelompok agama dan komunitas.

Waterpauw mengatakan telah terjadi 26 serangan oleh separatis bersenjata tahun ini, termasuk tiga serangan pada Selasa lalu.

Dua tentara Indonesia disergap dan senjata mereka dirampas oleh separatis bersenjata. "Dimutilasi dan dibunuh," katanya.

Dalam dua insiden lainnya pada hari Selasa, sambung dia, lima tentara terluka.

Pengamat dan analis hak asasi manusia mengatakan telah terjadi pelanggaran oleh kedua belah pihak.

"Kami terus menerima laporan yang dapat dipercaya tentang penggunaan kekuatan yang berlebihan oleh militer dan polisi, termasuk pembunuhan di luar hukum, pelecehan, penangkapan sewenang-wenang, dan penahanan penduduk asli Papua," kata Ravina Shamdasani, juru bicara Komisioner Tinggi Hak Asasi Manusia PBB, kepada Reuters bulan lalu.

 Penyelidikan Korupsi 

Pemerintah Indonesia juga telah meluncurkan kampanye baru untuk menuntut para pejabat yang diduga korupsi di Papua. Mereka diduga melakukan korupsi sebagian dari dana Rp 1.092 triliun yang dikirim ke wilayah tersebut oleh pemerintah pusat sejak 2001.

Pendanaan pemerintah dalam jumlah besar itu tidak membawa perbaikan besar-besaran dalam kesejahteraan orang Papua, yang tetap termasuk yang paling dilanda kemiskinan di Indonesia.

Awal pekan ini, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Indonesia Mahfud MD mengatakan gerakan separatis di Papua memiliki tiga sayap; politik, klandestin, dan teroris.

Kami mengundang dialog dengan kelompok politik dan klandestin,” katanya. (min)

  sindonews  

TNI AL Kerahkan 2 KRI untuk Repatriasi 19 ABK

Dari Kapal Perang Australia Ilustrasi KRI Yos Sudarso (ist)

TNI
Angkatan Laut (AL) mengerahkan dua kapal perang Republik Indonesia (KRI) yakni KRI Yos Sudarso-353 dan KRI Escolar-871 serta Patkamla Bali dan Sea Reader untuk menerima repatriasi 19 Anak Buah Kapal (ABK) KM. Bandar Nelayan-188 dari kapal perang Australia HMAS ANZAC di perairan Benoa Jumat (21/5/2021).

KRI Yos Sudarso-353 bertugas melaksanakan pengawalan terhadap HMAS ANZAC, sedangkan KRI Escolar-871 digunakan untuk menerima ABK yang dipindahkan dari kapal HMAS ANZAC. Setelah mengevakuasi ABK, KRI Escolar-871 selanjutnya sandar di Dermaga Timur Benoa dengan membawa 19 ABK WNI.

Proses penurunan ABK tetap menjalankan protokol kesehatan. Para ABK kemudian menuju Gedung BCT Benoa untuk mengisi formulir dan pengecekan suhu tubuh serta melaksanakan rapid antigen. Setelah pelaksanaan protokol kesehatan dilalui dilaksanakan penandatangan berita acara serahterima WNI dari pemerintah Australia kepada pemerintah Indonesia.

Penandatanganan serah terima oleh Konsul Australia untuk Indonesia Andrea Griffiths dan Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Jaka Nugraha, serta Athan Laut Australia untuk Indonesia Capt. Rod Griffits dan Danlantamal V Laksma TNI Mohamad Zaenal.

Danlantamal V Surabaya menyampaikan ucapan terimakasih kepada Australia yang telah membantu pemulangan ABK KM. Bandar Nelayan-188. Repatriasi yang dilaksanakan ini merupakan wujud kerja sama yang baik antara Angkatan Laut Australia dan TNI AL dalam menjalankan perannya melaksanakan tugas kemanusiaan.

KRI Escolar 871 [Defence Australia]

Repatriasi ini dilaksanakan setelah kapal ikan berbendera Indonesia milik PT. Bandar Benoa Bali yang membawa 20 ABK ini berhasil diselamatkan kapal Australia HMAS ANZAC dan Kapal FV Fukusekji Maru 15 (berbendera Jepang) dari kebocoran kamar mesin yang mengakibatkan posisi kapal berada dalam kondisi setengah tenggelam di area sekitar 1.474 NM arah Barat Daya Bali pada Kamis, 13 Mei 2021 lalu,” katanya.

Kronologis kejadian ini berawal saat Kemlu pada Jumat, 14 Mei 2021 menerima informasi dari Basarnas mengenai adanya musibah laut ini, kemudian dilakukan komunikasi secara intensif antara Basarnas dan Kemlu dengan perwakilan RI di Australia dan Jepang. Saat itu, KJRI Perth langsung berkomunikasi secara intens dengan Australian Border Force (ABF) dan Australian Maritime Security Authority (AMSA).

Pemerintah Australia kemudian mengerahkan armada pesawat jenis Challenger dan P8 Poseidon serta Kapal Angkatan Laut Australia HMAS ANZAC untuk penyelamatan. Sementara KJRI Osaka berkoordinasi dengan Japan Coast Guard untuk membantu mengarahkan kapal-kapal penangkap ikan Jepang yang berada di sekitar lokasi dalam mendukung upaya penyelamatan.

Pada Sabtu, 15 Mei 2021, sebanyak 20 ABK KM. Bandar Nelayan-188 yang telah berhasil diselamatkan Kapal FV Fukusekji Maru 15 kemudian dipindahkan ke Kapal Angkatan Laut Australia HMAS ANZAC sementara salah satu dari ABK tersebut mengalami cedera dan telah dievakuasi dengan Helikopter Militer ke Fiona Stanley Hospital, Perth untuk mendapatkan penanganan medis lebih lanjut dan telah dipulangkan melalui jalur udara setelah dinyatakan kondisinya sehat pada Kamis, 20 Mei 2021.

Hadir dalam kegiatan tersebut Direktur Perlindungan WNI Kemenlu RI Judha Nugraha, Athan Laut Australia untuk Indonesia Capt. Rod Griffits, Danlantamal V Laksma TNI Mohamad Zaenal, Danlanal Denpasar Kolonel Laut (P) I Komang Teguh Ardana, Konsul Australia untuk Indonesia dan sejumlah pejabat lainnya dari KSOP Benoa, KKP Benoa, Bakamla, BPBD, Imigrasi, Bea Cukai, SAR, Polair dan instansi terkait lainnya. (cip)

 
sindonews  

Kemandirian Industri Pertahanan Perlu Penguasaan Teknologi

Dengan strategi kurang lebih 40 persen dalam pengadaan wajib dibelanjakan di dalam negeri, harus dibangun di Indonesia menjadi suatu investasi pertahanan.Menhan Prabowo Subianto (Istimewa)

Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto selaku Ketua Harian Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP) memimpin Rapat Pleno KKIP 2021, Kamis 20 Mei 2021 di Kementerian Pertahanan, Jakarta. Rapat tersebut membahas terkait tindak lanjut direktif Presiden Joko Widodo (Jokowi) selaku Ketua KKIP pada Sidang KKIP di Istana Bogor beberapa waktu lalu.

Prabowo menyampaikan pesan Presiden terkait kemandirian industri pertahanan dalam negeri. Salah satunya adalah harus memiliki kesinambungan dalam pengadaan Alat Peralatan Pertahanan dan Keamanan (Alpalhankam).

"Untuk menuju kemandirian (industri pertahanan) juga diperlukan penguasaan teknologi. Untuk itu, perlu peran serta semua pihak terutama pendidikan tinggi dan para ahli-ahli di bidang elektronika," kata Prabowo dalam keterangannya, Kamis (20/5/2021).

Prabowo menuturkan, paradigma belanja pertahanan haruslah diubah menjadi suatu investasi pertahanan. Menurutnya, anggaran pertahanan juga wajib dikelola dengan baik, sehingga dapat membantu membantu peningkatan ekonomi nasional.

"Oleh karena itu kita harus mencari bagaimana implementasi imbal dagang, kandungan lokal, offset, transfer of technology, dan rincian investasi pertahanan dalam setiap pengadaan alpalhankam dari luar negeri,” tuturnya.

Dijelaskan Prabowo, guna menuju kemandirian di bidang industri pertahanan, perlu suatu Rencana Strategis (Renstra) jangka panjang. Sehingga, sambungnya, dapat menjadi rujukan untuk membangun kemandirian industri pertahanan, yaitu dengan adanya suatu masterplan yang berjangka panjang.

CMS Mandhala produk LEN Industri {LEN]

Presiden kehendaki masterplan jangka panjang. Bukan tahun per tahun,” ucapnya.

Adapun Menhan Prabowo menekankan perlunya rekomendasi dan evaluasi dari KKIP dalam semua pembelian alutsista. Hal ini bertujuan agar menjamin Indonesia diuntungkan dari segala aspek dalam setiap pembelian alutsista.

"Dengan strategi kurang lebih 40 persen dalam pengadaan wajib dibelanjakan di dalam negeri. Itu kebijakan yang sudah keluarkan sebagai Menhan adalah semua akuisisi Alpalhankam dari luar negeri, harus dibangun di Indonesia," jelasnya.

Hadir dalam Rapat Pleno tersebut Menteri BUMN Erick Thohir selaku Wakil Ketua Harian KKIP, Menteri PPN/Bappenas Suharso Manoarfa selaku Anggota KKIP, Wamenhan M. Herindra selaku Sekretaris KKIP, dan Katimlak KKIP Letjen TNI (Purn) Suryo Prabowo.

Hadir pula beberapa pejabat dari Kementerian terkait yang juga menjadi Anggota KKIP, di antaranya Dirjen Pendidikan Tinggi Kemendikbud Ristek Taufik Bawazier yang mewakili Mendikbud-Ristek, Sekjen Kominfo Mira Tayyiba mewakili Menkominfo, Dirjen Pengelolaan, dan Pembiayaan dan Resiko Kemenkeu Dwi Puji Astuti mewakili Menkeu. Kemudian, Asrenum Panglima TNI Laksda TNI Heru Kusnanto mewakili Panglima TNI, serta UN Aslog Kapolri Irjen Pol Firman Shantyabudi mewakili Kapolri. (aky)
 

  Okezone  

Penghasilan Industri Pertahanan RI Sangat Rendah

Karena Anggaran Pertahanan rendah KRI Albakora 867

P
endapatan dari bisnis industri pertahanan Indonesia terbilang sangat rendah dibandingkan negara lain. Contohnya PT LEN Industri (Persero) yang hanya menghasilkan pendapatan Rp 14,5 triliun dari jual alat utama sistem senjata (alutsista), sementara negara lain rata-rata mencapai Rp 900 triliun per tahun.

Hal tersebut seperti diungkapkan Direktur Utama LEN Industri, Bobby Rasyidin menyebut, income industri pertahanan negara lain rata-rata mencapai Rp 800 triliun hingga Rp 900 triliun per tahun.

"Dengan pendapatan kita yang saya sebutkan tadi hanya Rp 14,5 triliun. Kalau dibandingkan dengan nomor 1 mereka itu sudah sekitar Rp 800 triliun - Rp 900 triliun pendapatan mereka," ujar Bobby dalam sesi wawancara dengan salah satu TV Swasta, di kutub Senin, (17/5/2021).

Secara agregat, bisnis alutsista menjadi primadona bagi pelaku industri pertahanan dunia. Pada 2020 lalu, belanja pertahanan mencapai sekitar 2 triliun dolar Amerika Serikat (AS) atau rata-rata 2,4 persen dari Gross Domestic Product (GDP) dunia. Sementara, 62 persennya dikuasai oleh 15 negara inti sebagai pusat pertahanan terbaik dunia.

"Belanja pertahanan, itu salah salah satu belanja atau pendapatan yang menjadi primadona di dunia ini. Kalau kita lihat tahun 2020, itu belanja pertahanan sekitar 2 triliun dolar AS atau sekitar rata-rata 2,4 persen GDP dunia," katanya.

X18 Antasena Pose dengan Maung (Tankboat)

Bobby menilai, salah satu strategi dan aksi korporasi untuk mendorong kemajuan industri pertahanan nasional di kancah global adalah dengan membentuk Holding BUMN Pertahanan. Dimana, integrasi ini terdiri dari PT Pindad, PT Dirgantara Indonesia (Persero), PT PAL Indonesia (Persero), PT Dahana (Persero) yang ditunjuk sebagai anggota holding. Sementara, Len Industri sebagai induk perusahaan.

Skema Holding BUMN Pertahanan masih dalam proses pematangan oleh para pemegang saham. Nilai industri pertahanan Indonesia sendiri mencapai Rp 37 triliun. Wakil Menteri BUMN, Pahala Mansury mencatat, nilai tersebut bukan angka yang kecil.

Kementerian BUMN menilai, sektor pertahanan dalam negeri perlu dioptimalkan. Karena itu BUMN industri pertahanan perlu menyelesaikan sejumlah pekerjaan rumah (PR), khususnya, merealisasikan visi dan roadmap Kementerian periode 2020-2024.

Bahkan, BUMN klaster Industri pertahanan pun ditargetkan menjadi industri pertahanan top 50 di dunia. Target itu bisa tercapai bila holding mampu bersinergi dengan Kementerian Pertahanan.

 
Idxchannel  

[Dunia] Filipina Pesan 8 Kapal Patroli Cepat Rudal dari Israel

Kapal cepat dipersenjatai rudal NLoS Filipina pesan 8 Kapal Patroli Cepat Rudal dari Israel [Navi Recognition]

F
ilipina pesan 8 Kapal Patroli Cepat Rudal dari Israel. Angkatan Laut Filipina akan menerima tiga fast-attack interdictor craft missile (FAIC-M) pertama dari delapan kapal patroli cepat Shaldag Mk V yang dibuat oleh galangan kapal Israel pada kuartal pertama 2022, kata Chief Vice Admiral Giovanni Carlo Bacordo pada 14 Mei, lansir Kantor Berita Filipina (PNA).

Menurut Wakil Laksamana Bacordo, Kapal-kapal cepat rudal tersebut akan dikerahkan di ‘wilayah tanggung jawab Mindanao’ di mana ada “operasi berkelanjutan terhadap LTG (local terrorist groups) dan CTG (communist terrorist groups)”.

Kapal sepanjang 32,65 m paling cocok beroperasi di lingkungan ini untuk bertindak sebagai pencegah yang efektif tidak hanya terhadap kelompok teroris tetapi juga terhadap elemen pelanggar hukum lainnya yang beroperasi di daerah pesisir,” ungkapnya.

Kapal patroli cepat Shaldag Mark V mampu dipacu hingga 50 knots (93 km/h) [Israel Shipyards​]

Galangan Kapal Israel mengumumkan telah memenangkan tender untuk memasok 8 Shaldag Mk V bagi angkatan laut Filipina senilai US$ 503 juta. Dilaporkan pula bahwa kontrak tersebut juga mencakup transfer teknologi dan pelatihan mengenai konstruksi dan pemeliharaan kapal, termasuk peningkatan galangan kapal untuk perawatan.

Bacordo mengharapkan FAIC-Ms dapat segera menggantikan kapal patrol killer medium (PKM) atau kapal patroli berukuran sedang yang beroperasi saat ini. Dikatakan juga bahwa empat dari FAIC-Ms akan dipersenjatai dengan rudal Non-Line of Sight (NLOS) dengan akurasi yang tepat dan jangkauan 25 km.

Sementara itu, Presiden Filipina Rodrigo Duterte baru-baru ini telah mengabarkan kepada Beijing bahwa Angkatan Laut Filipina akan meningkatkan patroli di laut Filipina Barat dalam sebuah pidato yang disiarkan langsung oleh televisi menanggapi intrusi kapal-kapal penangkap ikan Cina yang diduga bersenjata di zona ekonomi eksklusifnya. (Banyu)


 
Nusantara News  

Kamis, 20 Mei 2021

37 Milisi Kongo Menyerahkan Diri

Kepada Pasukan Perdamaian PBB dari TNIPrajurit Kizi TNI-Konga XX-P Satgas MONUSCO Congo 2019 melakukan persiapan di Pusat Penjaga Perdamaian Indonesia (PMPP) di Sentul, Jawa Barat, Indonesia pada 22 Januari 2019. (Eko Siswono Toyudho - Agensi Anadolu) 

Sebanyak 37 anggota kelompok bersenjata di Kongo menyerahkan diri kepada prajurit TNI yang bertugas sebagai pasukan perdamaian PBB.

Wakil Komandan Satuan Tugas (Satgas) TNI Kontingen Garuda (Konga) Letkol Inf Ari Sunu mengatakan penyerahan diri dilakukan seusai dijemput langsung oleh TNI, Selasa.

Menurut Ari Sunu, anggota kelompok bersenjata itu sering kali melakukan perampokan, pemerkosaan dan pembunuhan.

"Beberapa waktu lalu ada kejadian penembakan di Desa Lumbuge dengan 2 korban sipil tewas karena luka tembak dan 4 korban sipil cedera yang dilakukan oleh milisi," jelas Ari Sunu dalam keterangan resminya pada Kamis.

37 orang yang menyerahkan diri, di antaranya 6 orang Wanita dengan 5 pucuk senjata jenis AK-47 serta 175 butir amunisi kaliber 7,62 mm dan magazen 9 buah.

Milisi tersebut diserahkan kepada Disarmament Demobilization Repatriation Reintegration Resettlement (DDRRR) untuk diproses sesuai ketentuan PBB.

   AA  

Soal Impor Senjata dari Israel

 Jubir Prabowo: Tak Ada Pengadaan Kemenhan 
https://www.indomiliter.com/wp-content/uploads/2015/10/image24.jpgAerostar, Drone intai Skadron Udara 51 TNI AU [indomiliter]

S
epanjang 2020, Indonesia mengimpor produk senjata dan amunisi (kode Standard International Trade Classification 891) dari Israel senilai US$ 1,32 juta. Juru bicara Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak, pun menyatakan impor senjata ini tidak dilakukan oleh pihaknya.

"Tidak ada pengadaan dari pihak Kementerian Pertahanan," kata Dahnil saat dihubungi di Jakarta, Rabu, 19 Mei 2021.

Saat ini, isu pemboikotan terhadap produk Israel kembali mencuat di tanah air di tengah konflik negara tersebut dengan Palestina. Ini bukan isu baru karena sejak 2016, Presiden Joko Widodo atau Jokowi sudah menyerukan boikot produk Israel.

Tapi di sisi lain, Indonesia sebenarnya masih rutin mengimpor berbagai produk dari Israel. Secara total, nilai impor produk Israel ke Indonesia sepanjang 2020 mencapai US$ 56,54 juta. Jumlah ini mencapai 0,03 persen dari total impor 2020 yang sebesar US$ 141,57 miliar.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat lima golongan barang (SITC) utama yang diimpor Indonesia dari Israel sepanjang 2020. Barang impor terbesar yaitu produk mesin pemroses data dan perangkatnya (752) dengan nilai US$ 39,5 juta. Selanjutnya peralatan telekomunikasi dan suku cadangnya (764) senilai US$ 3,9 juta.

Lalu, peralatan manual dan mesin (695) dengan nilai US$ 3,7 juta. Terakhir, mesin jilid untuk buku dan percetakan (726) senilai US$ 1,4 juta. Barulah diurutan kelima senjata dan amunisi senilai US$ 1,32 juta.

Sejauh ini, Indonesia tidak memiliki kerja sama perdagangan Israel. Saat Jokowi menyerukan boikot di tahun 2016, Kementerian Perdagangan sudah pernah menjelaskan bahwa produk-produk Israel yang ada di tanah air selama ini masuk lewat jalur jual-beli negara ketiga.

"Misalnya, ada trader asal Italia yang membeli produk Israel, lalu dia menjual barang itu lewat trader lain yang mengimpornya ke Indonesia." kata Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan saat itu, Iman Pambagyo.

  ★ Tempo  

[Video] Uji Siap Tempur Terintegrasi Kodam Jaya

Diposkan Mr. gunner Satuan jajaran kodam jaya melaksanakan latihan tempur kota, dalam rangka mengamankan ibu kota



  Youtube  

Pindad Gandeng Allison Transmission

Peningkatan kemampuan untuk tank HarimauMedium Tank Harimau berpose bersama MBT Leopard 2RI [Pindad] ★

PT
Pindad resmi menggulirkan program peningkatan kemampuan untuk armada tank Harimau. Dalam program pentingini, Pindad menggandeng Allison Transmission yang berbasis di Indianapolis, AS, sebagai mitra utama.

Allison Transmission merupakan pabrikan komponen transmisi otomatis untuk kendaraan berat dan militer terbesar di dunia. Perusahaan ini terbilang aktif dalam program pertahanan di seluruh dunia.

Dilansir dari Business Wire, Allison Transmission dengan bangga bekerja sama dengan Caterpillar Defense, FNSS Defence Systems (Turki) dan PT Pindad, untuk menyediakan tank medium baru untuk TNI Angkatan Darat yang dikenal dengan nama Harimau.

Manajer Umum dan CEO FNSS, Nail Kurt melaporkan, produksi antara 200 hingga 400 tank secara unik memang cocok untuk kondisi Asia secara umum.

 Kemampuan tank Harimau 
Tank Harimau mengandalkan teknologi transmisi lintas-penggerak dari Allison. Sistem ini dirancang untuk kendaraan tempur jalur menengah, dan menyediakan tenaga penggerak, kemudi, dan pengereman.

Business Wire mencatat, transmisi otomatis yang diproduksi dengan lisensi oleh Caterpillar Defense di Shrewsbury, Inggris telah dipercaya menggerakkan kendaraan tempur di seluruh dunia selama beberapa dekade.

"Kami menghargai kesempatan untuk menyediakan sistem penggerak untuk kendaraan yang sangat penting dan mengesankan ini bagi Angkatan Bersenjata Indonesia,” ungkap Dana Pittard, Wakil Presiden Program Pertahanan di Allison Transmission.

Harimau Medium Tank Kanon 105 mm merupakan tank kelas menengah yang menggunakan kanon 105 mm. Tank ini merupakan kendaraan tempur produk terbaru dari PT Pindad yang didukung oleh Kementerian Pertahanan RI sesuai kebutuhan Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Dikutip dari laman resmi Pindad, tank Harimau dilengkapi dengan two-man turret kaliber 105 mm, serta senapan mesin kaliber 7,62 mm untuk menunjang daya tempur maksimum.

Tank Harimau didesain secara khusus untuk daerah operasi tropis seperti hutan karena memiliki bobot yang lebih ringan dari Main Battle Tank (tank tempur utama).

Program pengadaan tank Harimau adalah salah satu simbol modernisasi militer Indonesia yang mendapatkan prioritas tertinggi saat ini. Tank kelas menengah ini telah melewati pengujian ekstensif oleh FNSS dan Pindad, dan sekarang telah memasuki produksi massal.

 
Kontan  

Rabu, 19 Mei 2021

Tahun 2022 Detasemen Arhanud-001 Bakal Jadi Batalyon

Senjata lama akan diganti sistem rudal yang modernhttps://cdn-2.tstatic.net/aceh/foto/bank/images/detasemen-arhanud-001csby-di-gampong-pulo-rungkom-kecamatan-dewantara.jpgKomandan Pusat Kesenjataan (Danpussen Arhanud) Kodiklatad, Mayjen TNI Nisan Setiadi, saat pengecekan alutsista dalam rangka kunjungan kerja ke markas Detasemen Arhanud-001/CSBY, di Gampong Pulo Rungkom, Kecamatan Dewantara, Kabupaten Aceh Utara, Selasa (18/5/2021).

Komandan Pusat Kesenjataan (Danpussen Arhanud) Kodiklatad, Mayjen TNI Nisan Setiadi, mengatakan rencana ke depan berdasarkan yang disampaikan Asren Kodam Iskandar Muda (IM) bahwa tahun 2022 Detasemen Arhanud-001 akan ditingkatkan menjadi Batalyon.

Hal itu disampaikannya saat pengecekan kesiapan operasional terkait alutsista dan termasuk kesiapan personel di Detasemen Arhanud-001/CSBY.

Pengecekan itu dalam rangka kunjungan kerja ke markas Detasemen Arhanud-001di Gampong Pulo Rungkom, Kecamatan Dewantara, Aceh Utara, Selasa (18/5/2021).

Kedatangan jenderal bintang dua itu disambut Komandan Detasemen Arhanud-001/ CSBY, Mayor Arh Alse Ariyanto.

Danpussen Arhanud itu turut didampingi Dirsen Kodiklatad, Brigjen TNI Dedi Solihin, Asren Kasdam IM Kolonel Inf Khabib Mahfud.

Mayjen TNI Nisan Setiadi mengatakan, ini merupakan dalam rangka kunjungan kerja ke Detasemen Arhanud-001 terkait tugas pokok yaitu sebagai pembina Lapangan Kekuasaan Teknis (LKT) untuk mengecek kesiapan operasional yang berkenaan dengan alutsista.

"Kebetulan di Detasemen Arhanud-001 senjatanya adalah TD-2000 yaitu komposit antara Rudal 57 mm/AA dengan Rudal QW-3 yang semuanya disatukan dalam bentuk kesisteman TD-2000," jelas Danpussen Mayjen TNI Nisan Setiadi, kepada Serambinews.com, Selasa (18/5/2021).

Dia menjelaskan, di situ Detasemen Arhanud-001 ada radar, kendali tembak, meriam dan rudal.

"Maka itu tugas pokok saya untuk mengecek kesiapan operasional personel dan materil yang ada di Arhanud-001," kata Nisan Setiadi.

Menurut Setiadi, pada tahun 2022 Detasemen Arhanud-001 akan ditingkatkan menjadi Batalyon.

Sehingga jika Detasemen itu hanya ada empat peleton maka nanti ke depan akan ada beberapa kompi karena tingkat Batalyon, tentu senjatanya pasti dilengkapi lagi.

"Sesuai rencana ke depan kita sudah membuat roadmap terkait masalah alutsista, dan akan memenuhi seluruh alutsista dengan sistem yang lebih maju serta modern,"

"Semuanya menggunakan sistem rudal, jadi tidak ada lagi manual atau senjata lama dan kita ganti dengan rudal semua. Karena tugas kita adalah perlindungan serangan udara," ungkap Mayjen TNI Nisan Setiadi.

Setiadi menambahkan, serangan udara sekarang sudah berkembang seperti target drone yang bisa menghancurkan sasaran tanpa awak. Karena di sini pihaknya juga melindungi PT PAG dan PT PIM, ke depan pasti akan ada lagi aset-aset obyek vital yang harus dilindungi secara lebih baik yang dilengkapi dengan senjata lebih modern.(*)

 ♖ Tribunnews  
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...