Sabtu, 15 Januari 2022

TB Hasanuddin Minta Proyek KFX Dibayar

 Agar Tak Senasib Proyek Satelit Kemhan
KF 21 Boramae [ist]

Pemerintah mengungkap dugaan pelanggaran hukum dalam proyek pengadaan satelit slot orbit 123 derajat Bujur Timur yang ada di Kementerian Pertahanan (Kemhan) pada 2015 yang merugikan negara hampir Rp 1 triliun. Anggota Komisi I DPR TB Hasanuddin menjelaskan proyek tersebut pernah dibayarkan di awal.

"Jadi begini, pada saat itu ada kontrak yang dilakukan oleh pemerintah SQ Kemenhan yaitu kontrak satelit itu, kemudian kan itu di pihak pemerintah lah ya, setahu kami pembayaran pertama sudah dilakukan, pembayaran berikutnya yang ke berapa itu tidak dibayarkan," kata Hasanuddin kepada wartawan, Kamis (13/1/2022).

Politikus PDIP itu mengatakan kalau pihaknya pernah mengkritisi pembayaran tersebut. Dia mempertanyakan kenapa pembayaran selanjutnya belum dibayar.

"Kami dulu juga bertanya kenapa tidak dibayar. Kemudian juga kita ini mengkritisi pernah mestinya dibayar supaya tidak bermasalah nanti," ujar Hasanuddin.

Hasanuddin lantas mengingatkan proyek pesawat tempur KFX. Sepengetahuan dia, proyek KFX juga belum dibayar. Oleh karena itu dia mengingatkan hal itu supaya nasibnya tidak serupa dengan proyek satelit.

"Dua sebetulnya yang dikritisi Komisi I, satu kita minta supaya membayar satelit, kedua supaya membayar kontrak KFX, itu belum bayar juga, nanti dibawa ke abritase lagi. Itu sama kaya satelit itu, jadi tahap berikutnya nggak bayar," katanya.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud Md mengungkapkan adanya dugaan pelanggaran hukum di balik proyek yang ada di Kementerian Pertahanan (Kemhan) pada 2015. Buntut urusan itu membuat negara rugi.

"Tentang adanya dugaan pelanggaran hukum yang menyebabkan kerugian negara atau berpotensi menyebabkan kerugian negara karena oleh pengadilan ini kemudian diwajibkan membayar uang yang sangat besar padahal kewajiban itu lahir dari sesuatu yang secara prosedural salah dan melanggar hukum, yaitu Kementerian Pertahanan pada 2015, sudah lama, melakukan kontrak dengan Avanti untuk melakukan sesuatu, padahal anggarannya belum ada," ujar Mahfud dalam konferensi pers di kantornya, Kamis (13/1/2022).

Kontrak itu berkaitan dengan penyalahgunaan kewenangan dalam pengelolaan Satelit untuk Slot Orbit 123 derajat Bujur Timur yang terjadi sejak 2015 sampai saat ini. Singkatnya, Kemhan meneken kontrak dengan Avanti, Navayo, Airbus, Detente, Hogan Lovel, dan Telesat meskipun belum tersedia anggaran.

Akhirnya Avanti dan Navayo pun menggugat pemerintah Indonesia. Mahfud menyebut sejauh ini negara diwajibkan membayar kepada dua perusahaan itu dengan nilai ratusan miliar rupiah.

"Kemudian Avanti menggugat pemerintah di London Court of International Arbitration karena Kemhan tidak membayar sewa satelit sesuai dengan nilai kontrak yang telah ditandatangani sehingga pada 9 Juni 2019 Pengadilan Arbitrase di Inggris menjatuhkan putusan yang berakibat negara membayar untuk sewa satelit Artemis ditambah dengan biaya arbitrase, biaya konsultan, dan biayafillingsebesar Rp 515 miliar. Jadi negara membayar Rp 515 miliar untuk kontrak yang tidak ada dasarnya," kata Mahfud.

"Nah, selain dengan Avanti, pemerintah baru saja diputus oleh arbitrase di Singapura untuk membayar lagi nilainya sampai sekarang itu 20.901.209 dolar (USD) kepada Navayo, harus bayar menurut arbitrase. Ini yang 20 juta ini nilainya Rp 304 (miliar)," imbuhnya.

  Kejagung Usut Dugaan Pelanggaran Proyek Satelit Kemhan 

Kejaksaan Agung (Kejagung) mengusut dugaan pelanggaran hukum di balikproyek pengadaan satelitslot orbit 123 derajat Bujur Timur yang ada di Kementerian Pertahanan (Kemhan) pada 2015. Dalam waktu dekat, kasus yang merugikan negara hampir Rp 1 triliun itu bakal naik penyidikan karena disebut telah cukup bukti.

"Beberapa bulan bahkan beberapa tahun kami telah melakukan penelitian dan pendalaman atas kasus ini dan sekarang sudah hampir mengerucut. Insyaallah dalam waktu dekat kami akan naik penyidikan. Insyaallah dalam satu-dua hari kami akan tindak lanjuti ini. Memang dari hasil penyelidikan cukup bukti untuk kami tingkatkan ke penyidikan," kata Jaksa Agung ST Burhanuddin di Kemenko Polhukam, Kamis (13/1/2022).

Burhanuddin menyebut pihaknya masih melakukan pendalaman. Dia belum dapat menyampaikan siapa saja yang terlibat dalam kasus tersebut.

"Ini masih pendalaman. Artinya kami belum menentukan penyidikan ya, baru akan kami tentukan dalam satu-dua hari. Pasti kerugian kami sudah kami lakukan pendalaman, tetapi finalnya nanti ada di BPK dan BPKP. Kami belum bisa sebutkan," ujarnya. (eva/aud)

  ★
detik  

Kasus Dugaan Korupsi Helikopter AW-101 Masih Dipelajari

 🚁 Heli AW101 TNI AU [Rotorblur]

Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa mengatakan masih mendalami kasus dugaan korupsi pembelian helikopter Augusta Westland (AW)-101 yang dihentikan Puspom.

Andika mengklaim dirinya sudah beberapa kali melakukan pertemuan dengan sejumlah pejabat struktural terkait kasus itu. Kendati demikian, menurutnya proses pendalaman informasi itu masih belum tuntas.

"Saya masih berusaha mempelajari. Sudah, kami sudah ketemu beberapa pejabat struktural yang membidangi," ujarnya dalam konferensi pers, Jumat (14/1).

Dirinya berjanji apabila seluruh proses telah selesai, pihaknya akan memberikan informasi lebih lanjut kepada publik.

"Memang belum tuntas, nanti ada saatnya kita akan mengumumkan setelah semuanya saya pahami," pungkasnya.

Penghentian penyidikan itu diinformasikan oleh KPK yang notabene juga mengusut kasus tersebut dengan tersangka dari unsur sipil yaitu Irfan Kurnia Saleh selaku Direktur Utama PT Diratama Jaya Mandiri.

Lima tersangka dari unsur militer dimaksud yaitu Wakil Gubernur Akademi Angkatan Udara Marsekal Pertama Fachry Adamy. Fachry adalah mantan pejabat pembuat komitmen atau Kepala Staf Pengadaan TNI AU 2016-2017.

Tersangka lainnya ialah Letnan Kolonel TNI AU (Adm) WW selaku mantan Pekas Mabesau; Pelda SS selaku Bauryar Pekas Diskuau; Kolonel (Purn) FTS selaku mantan Sesdisadaau; dan Marsekal Muda TNI (Purn) SB selaku Staf Khusus Kasau (mantan Asrena Kasau).

Pengusutan kasus dugaan korupsi pembelian helikopter AW-101 terbongkar lewat kerja sama antara Puspom TNI dengan KPK.

Panglima TNI saat itu, Jenderal Gatot Nurmantyo, berujar ada potensi kerugian negara sebesar Rp 220 miliar dalam pembelian helikopter AW-101.

PT Diratama Jaya Mandiri selaku perantara disinyalir telah melakukan kontrak langsung dengan produsen helikopter AW-101 senilai Rp 514 miliar.

Pada Februari 2016, setelah meneken kontrak dengan TNI AU, PT Diratama Jaya Mandiri menaikkan nilai jualnya menjadi Rp 738 miliar.

Meski Puspom TNI telah mengeluarkan SP3, KPK menyatakan masih terus melanjutkan penyidikan dengan tersangka Irfan Kurnia Saleh. Irfan sampai saat ini belum ditahan.

Lembaga antirasuah menunggu hasil audit perhitungan kerugian keuangan negara yang dilakukan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

"Saya yakin beberapa hari ke depan mungkin di awal tahun koordinasi itu segera ditindaklanjuti dengan BPK untuk semakin memperjelas kira-kira apa saja yang masih kurang atau dibutuhkan oleh para pihak auditor," tutur Direktur Penyidikan KPK, Irjen Setyo Budiyanto, Senin (27/12). (tfq/ain)

  ⍟ CNN  

Jumat, 14 Januari 2022

KSAL Resmikan Dua Kapal Perang Perkuat TNI AL

 Kapal BRS dr Wahidin Sudirohusodo 991 dan KRI 688 Golok Dua KRI diresmikan di dermaga ujung Surabaya [jawa pos]

D
ua Kapal Republik Indonesia (KRI) diresmikan dengan upacara peresmian dan pengukuhan komandan KRI Jumat (14/1) di Dermaga Ujung Madura Koarmada II Surabaya. Dua kapal itu adalah KRI dr Wahidin Sudirohusodo 991 dan KRI Golok 688.

Peresmian dua KRI itu diharapkan dapat memperkuat armada TNI AL. Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono meresmikan dua kapal itu secara langsung.

Kapal pertama yang diresmikan adalah Kapal dr Wahidin Sudirohusodo 991. Kapal itu merupakan kapal RS ketiga yang dimiliki TNI AL sebelumnya. Yakni KRI dr Soeharso 990 dan KRI Semarang 594.

Kapal dr Wahidin Sudirohusodo 991 memiliki spesifikasi yaitu LOA 124 meter lebar 22 meter, draught 5 meter, displacement 7.300 ton, max speed 18 knot, cruising speed 14 knot, endurance 30 hari, serta operation range 10.000 Nm,” papar Yudo.

Sedangkan KRI Golok 688 merupakan kapal cepat rudal (KCR) trimaran. Kapal yang diberi nama dengan senjata tradisional Indonesia itu memiliki spesifikasi LOA 62,53 meter, moulded length 60,77 meter, beam overall 16 meter, water draft 1,17 meter, dan air draft 18,7 to top of max structure.

Yudo mengatakan, 2 kapal tersebut diproduksi perusahaan dalam negeri. Untuk KRI dr Wahidin Sudirohusodo 991 diproduksi PT PAL. Sementara KRI Golok 688 diproduksi PT Lundin Industry Invest.

Kehadiran kapal RS itu disebut Yudo merupakan keniscayaan bukan lagi kebutuhan. Menurut Yudo, keberadaan KRI untuk RS sebagai persiapan dari ancaman yang makin kompleks.

Kapal RS ini dibutuhkan karena bantuan kemanusiaan serta penanggulangan bencana dari 1 pulau ke pulau lain melintasi perairan. Oleh karena itu, kapal RS memiliki multifungsi yang dibutuhkan banyak pihak,” tutur Yudo.

Sementara itu, Direktur Operasional PT PAL Iqbal Fikri menjelaskan, KRI dr Wahidin Sudirohusodo 991 memiliki beberapa spesifikasi. Di antaranya adalah memiliki alat X Ray.

Seluruh fasilitas masuk kategori RS tipe C. KRI dr Wahidin Sudirohusodo dilengkapi dengan poliklinik mata, gigi, ruang IGD, ruang operasi, unit radiologi, dan CT scan,” papar Iqbal.

Keistimewaan lain adalah stabilitas kapal yang baik untuk mendukung tindakan medis di atas kapal. Selain itu, terdapat 2 kapal ambulans dengan kemampuan kecepatan 28 knot. ”Ada juga heli deck sehingga. Bisa evakuasi cepat di wilayah yang sulit dijangkau,” ujar Iqbal.

  ★
Jawa Pos  

Kamis, 13 Januari 2022

Kronologi Kontrak Bermasalah Pengadaan Satelit Komunikasi di Kemhan

🛰 Rugikan Negara Ratusan Milyar Ilustrasi Satelit [ist]

Menko Polhukam Mahfud MD mengungkap Indonesia harus membayar denda uang hampir Rp 1 triliun terkait pelanggaran hukum di balik kontrak pembayaran sewa satelit slot orbit 123 derajat Bujur Timur di Kementerian Pertahanan (Kemhan) periode 2015-2016.

Uang sebanyak itu wajib dibayarkan kepada dua perusahaan yakni, Avanti Communications Grup dan Navayo. Sebab Pengadilan Arbitrase Inggris pada 9 Juli 2019 telah memutus bahwa Kemhan harus membayar uang senilai Rp 515 Miliar kepada Avanti. Sedangkan, pada Mei 22 Mei 2022 pengadilan Arbitrase Singapura mengabulkan gugatan Navayo. Di mana Indonesia diwajibkan membayar uang sebesar USD 20,9 juta atau setara Rp 314 miliar.

Mahfud menjelaskan, kejadian ini bermula ketika pada 19 Januari 2015, Satelit Garuda l telah keluar orbit dari Slot Orbit 123 derajat Bujur Timur. Dengan demikian, terjadi kekosongan pengelolaan oleh Indonesia. Berdasarkan peraturan International Telecommunication Union (ITU), kata Mahfud, negara yang telah mendapat hak pengelolaan akan diberi waktu tiga tahun untuk mengisi kembali slot orbit. Jika tak dipenuhi, hak pengelolaan slot orbit akan gugur secara otomatis dan bisa digunakan negara lain.

Untuk mengisi kosongnya pengelolaan slot orbit itu, Kemkominfo memenuhi permintaan Kemhan untuk mendapatkan hak pengelolaan. Hal itu bertujuan untuk membangun Satelit Komunikasi Pertahanan (Satkomhan). Kemhan kemudian membuat kontrak sewa Satelit Artemis yang merupakan satelit sementara pengisi orbit milik Avanti Communication. Kontrak itu diteken pada 6 Desember 2015. "Persetujuan penggunaan Slot Orbit 123 derajat BT dari Kemkominfo baru diterbitkan 29 Januari 2016," kata Mahfud, Kamis (13/1/2022).

Seiring berjalannya waktu, Kemhan pada 25 Juni 2018 mengembalikan hak pengelolaan slot orbit 123 derajat BT itu kepada Kemkominfo. Lalu, pada 10 Desember 2018, Kemkominfo mengeluarkan keputusan tentang Hak Penggunaan Filing Satelit Indonesia pada Orbit 123 derajat untuk Filing Satelit Garuda 2 dan Nusantara A1A kepada PT. Dini Nusa Kusuma. Namun demikian, perusahaan itu tak mampu mengatasi permasalahan dalam pengadaan Satkomhan. "Saat melakukan kontrak dengan Avanti pada 2015, Kemhan belum memiliki anggaran untuk keperluan tersebut," tuturnya.

Mahfud menambahkan, dalam upaya membangun Satkomhan, Kemhan juga menandatangani kontrak dengan beberapa perusahaan lain yang anggaranya juga belum tersedia. Di antaranya, Airbus, Detente, Hogan Lovel, dan Telesat. "Sedangkan di 2016, anggaran telah tersedia namun dilakukan self blocking oleh Kemhan," ungkapnya.

Mahfud mengaku telah bertemu Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate, hingga Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa dan Presiden Jokowi terkait permasalahan ini. "Hari Rabu kemarin, saya melaporkan kepada Presiden, dan Presiden memerintahkan saya untuk meneruskan dan menuntaskan kasus ini," ucapnya. (cip)

  📡 sindonews  

Kronologi ABK WNI Disandera Milisi Houthi Yaman

https://www.beritatrans.com/images/content/1/2022/2022-01-12/6279df307bf9c9387ce537d1722c3ce3.jpgKemlu RI dikabarkan tengah berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memulangkan ABK WNI yang disandera Houthi di Yaman.

Kementerian Luar Negeri RI mengatakan Surya Hidayat Pratama, anak buah kapal (ABK) yang disandera pemberontak Houthi di Yaman dalam keadaan baik.

Direktur Perlindungan WNI Kemlu, Judha Nugraha, mengklarifikasi ABK yang berasal dari Makassar, Sulawesi Selatan, itu bekerja di kapal berbendera Uni Emirat Arab (UEA), bukan Arab Saudi.

Judha menuturkan pihaknya mendapat informasi penyanderaan Surya pada 5 Januari. Dia disandera bersama 10 ABK lainnya yang berasal dari berbagai macam negara.

Surya disebut disandera milisi Houthi ketika berlayar di kapal kargo berbendera UEA.

Penyanderaan ini disebut terjadi saat Surya dan kapal kargonya tengah membawa peralatan medis untuk rumah sakit lapangan Saudi di Yaman.

Kapal Surya tiba-tiba diadang oleh milisi Houthi saat berada di Pulau Socotra, Yaman.

"Pak SHP ini berstatus sebagai chief officer di kapal tersebut. Kemudian pada tanggal 6 (Januari) kami melakukan komunikasi untuk mencari informasi status pak SHP ini. Dan kita mendapatkan informasi yang bersangkutan dalam kondisi aman dan mendapat perlakuan yang baik," ujar Judha dalam press briefing pada Kamis (13/1).

Judha memaparkan pada 7 Januari Kemlu menghubungi pihak keluarga Surya untuk menyampaikan kabar penyanderaan tersebut.

Pada 7 Januari, Surya dan keluarga sudah berkomunikasi.

"Yang bersangkutan menyampaikan kondisinya sehat, aman, dan juga mendapatkan perlakuan yang baik," tutur Judha.

Selain itu, Judha menuturkan Indonesia telah berkoordinasi dengan KBRI Abu Dhabi, UEA dan KBRI Muscat, Oman untuk menyelesaikan kasus ini, mengingat Indonesia tak lagi memiliki KBRI Yaman.

"Saat ini fokus utama kita adalah memastikan kondisi pak SHP. Kedua tentunya mengupayakan pemulangan secepatnya dari pak SHP," ujar Judha lagi.

  Kemlu Negosiasi Pulangkan ABK WNI 

Kementerian Luar Negeri RI mengatakan tengah berupaya memulangkan seorang anak buah kapal (ABK) asal Indonesia yang disandera kelompok pemberontak Houthi di Yaman.

ABK tersebut bernama Surya Hidayat Pratama warga Makssar, Sulaewsi Selatan. Ia disandera Houthi saat berlayar dengan kapal kargo milik Arab Saudi pada 7 Januari lalu.

"Benar terdapat 1 ABK WNI dg inisial SHP yang bekerja pada Kapal Rawabi berbendera Persatuan Emirat Arab (Uni Emirat Arab). Kemlu melalui Perwakilan RI yang berada di Abu Dhabi, Muscat dan Riyadh sedang berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk memulangkan segera SHP," kata Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Kemlu RI, Judha Nugraha, melalui pernyataan pada Rabu (12/1).

Judha mengatakan Surya ditahan bersama 10 ABK lainnya yang berasal dari berbagai negara.

Penyanderaan dikabarkan terjadi ketika Surya dan kapal kargonya tengah membawa peralatan medis untuk rumah sakit lapangan Saudi di Yaman. Kapal Surya tiba-tiba diadang oleh milisi Houthi ketika berada di Pulau Socotra, Yaman.

Saat ini, Surya dan 10 ABK lainnya dikabarkan telah dipindahkan ke Porta Camp, Yaman.

Sementara itu, Judha mengatakan Surya telah berkomunikasi dengan pihak keluarga.

"Yang bersangkutan (Surya) menginformasikan dalam kondisi sehat dan mendapat perlakuan yang baik dari pihak Houthi," ucap Judha. (rds)

 ♖ CNN  

Infoglobal Pamerkan Produknya

  Dalam Rakor Alpalhankam Kemhan RI   [Infoglobal]

Pada 12 Januari 2022 kemarin, Infoglobal dan industri pertahanan lainnya mengikuti pameran Rakor Alpalhankam Kementerian Pertahanan TA. 2022 di Birawa Hall, Hotel Bidakara Jakarta.

Dalam kesempatan ini Infoglobal menampilkan produk avionic terbarunya yaitu Engine Data Display (EDD) yang digunakan di pesawat Grob, Digital Engine Indicator (DEI) pesawat KT-1B dan Flight Management Display-A13 (FMD-A13) yang dapat digunakan di pesawat Hercules C130.

Selain avionics, Infoglobal juga menampilkan beberapa roadmap teknologinya, yaitu Mock Up Pesawat Tempur dan UAV (Unmanned Aerial Vehicle) yang akan dikembangkan dengan rencana pembangunan selama 9 tahun.

  ❂
Infoglobal  

[Global] Helikopter Serang China

 CAIC Z-10, heli serang murni pertama https://www.airspace-review.com/wp-content/uploads/2022/01/Z-10_-e1641710077199.jpgHelikopter Serang CAIC Z-10 China [istimewa]

Pada pertengahan 1980-an, Militer China tengah mencari helikopter serang murni untuk digunakan oleh People’s Liberation Army Ground Force (PLAGF).

Untuk menindak lanjuti program tersebut, China mulai mengevaluasi heli serang ringan Agusta (kini Leonardo) A129 Mangusta dari Italia.

Lebih jauh, di tahun 1988 China mendapatkan lampu hijau dari Amerika Serikat untuk membeli AH-1 Cobra dan lisensi produksi rudal BGM-71 TOW.

Sayangnya kesepakatan itu tak terealisasi, dibatalkan setelah terjadinya protes berdarah Lapangan Tiananmen tahun 1989.

Dan akhirnya, berujung dengan diberlakukannya embargo senjata oleh Paman Sam dan sekutunya.

Tak ada pilihan lain, China memutuskan untuk mengembangkan helikopter serangnya secara mandiri di akhir 1990-an.

Program ini dinamakan Special Armed Project atau Special Use Armed Helicopter Project yang kelak dikenal sebagai heli Z-10 (Wu Zhi-10).

Dipercaya sebagai perancang adalah 602nd Research Institute dan pabrik manufakturnya Changhe Aircraft Industries (CAIC). Ditengarai biro desain Kamov Rusia dikontrak untuk asistensi pengembangannya.

Prototipe pertama Z-10 selesai dibangun tahun 2002, CAIC dilaporkan membangun sebanyak enam prototipe. Penerbangan perdananya sukses dilaksanakan pada 29 April 2003.

Mesin untuk Z-10 adalah WZ-9 (Wo Zhou-9) yang dirancang juga oleh 602nd Research Institute dan diproduksi penuh secara lokal.

https://www.airspace-review.com/wp-content/uploads/2022/01/Z-10_me.jpgMeskipun dianggap memiliki daya yang kurang yakni hanya 1.000 kW (1.300 hp), namun demikian mesin WZ-9 tak memiliki ketergantungan komponen asing sama sekali.

Belakangan China telah berhasil memproduksi mesin turboshaft baru WZ-16 berdaya 1.500 kW yang telah dipasangkan pada produksi terbaru Z-10.

Kecepatan maksimumnya 270 km/jam, ketinggian terbang hingga 6.400 m dan jangkauan operasinya sejauh 800 km.

Mengenai spesifikasinya, Z-10 berdimensi panjang 14,15 m, tinggi 3,85 m dan diameter rotor utama 12 m. Berat lepas landas maksimumnya (MToW) 7.000 kg.

Untuk avionic-nya, Z-10 mengusung YH millimetre-wave fire-control radar, BM/KG300G self protection jamming pod, Blue Sky navigation pod, KZ900 reconnaissance pod, YH-96 electronic warfare suite dan helmet mounted sight with night vision goggles.

Sementara untuk persenjataannya berupa kanon tetap 25 mm serta tersedia empat gantungan senjata untuk membawa kombinasi pod roket terarah 57 mm atau 90 mm, 16 rudal udara permukaan HJ-8, HJ-9, HJ-10, rudal anti pesawat TY-90, PL-5, PL-7, PL-9.

Saat ini setidaknya 150 helikopter telah diproduksi CAIG untuk kebutuhan militer lokal. Sedangkan pelanggan asing pertama kemungkinan datang dari Pakistan dengan versi WZ-10ME setelah pembatalan pembelian T129 ATAK dari Turki.

Calon pengguna masa depan Z-10 lainnya adalah People’s Liberation Army Navy (PLAN). Heli ini pernah di uji cobakan terbang dari atas dek kapal pendarat amfibi Type 072A pada Maret 2014.

Keberhasilan China membuat Z-10, menjadikannya negara kedua di Asia yang sukses memproduksi heli serang secara mandiri setelah Jepang dengan Kawasaki OH-1 sejak 1996.

  Harbin Z-19, heli serang kedua dari Negeri Panda 
https://www.airspace-review.com/wp-content/uploads/2022/01/Harbin-Z-19-e1641825871342.jpgSelain mengembangkan heli serang murni kelas medium berat CAIG Z-10 (WZ-10), China juga membuat heli serang kelas ringannya secara mandiri Z-19 (WZ-19) yang diproduksi oleh Harbin Aircraft Manufacturing Corporation (HAMC).

Seperti halnya heli serang Z-10, desain dan pengembangan Z-19 dilakukan oleh 602nd Research Institute.

Konsep pengembangan serupa dengan Bell AH-1 Cobra berbasis UH-1, dimana Z-19 menggunakan komponen mekanis berasal dari heli Z-9W yang tak lain lisensi berdasarkan Eurocopter AS365 Dauphin.

Prototipe Z-19 berhasil terbang perdana pada 2011 dan masuk dinas tahun 2012.

Sejak itu dilaporkan setidaknya lebih dari 180 unit telah berdinas untuk People’s Liberation Army Ground Force (PLAGF).

Z-19 memiliki fitur rotor ekor fenestron yang memiliki kelebihan mengurangi tingkat kebisingan. Desain ‘knalpot’ juga telah dirancang untuk mengurangi jejak inframerah.

Z-19 dilengkapi dengan millimeter wave fire control radar, turret with FLIR, TV, laser rangefinder serta helmet mounted sight (HMS).

Persenjataannya digantung pada stubwing dengan pilihan berupa pod roket atau senapan mesin, rudal antitank HJ-8, dan rudal antipesawat TY-90.

https://www.indomiliter.com/wp-content/uploads/2020/08/i7IRg68M60l3JSMUKQjfipEaeoKRJGpED6YuKtubeyP2gjftR4cfKI1Epd8NkxxfYtoqKPOZ4sKO311q7W4uu8N_7Au6uxuZemt8meLPzVhXnzGdtMFY7-GlK7GVcszX.jpgTak seperti pada umumnya heli serang yang dibekali kanon di dagunya, maka pada Z-19 tak tersedia. Hal ini serupa dengan heli Kawasaki OH-1 dari Jepang.

Mengenai spesifikasinya, Z-19 berdimensi panjang 12 m, tinggi 4,01 m, diameter rotor utama 11,93 m dan berat lepas landas maksimum (MTOW) 4.250 kg.

Sebagai penggeraknya berupa sepasang mesin turboshaft buatan lokal WZ-8C, masing-masing berdaya 700 kW (940 hp).

Heli dapat terbang dengan kecepatan maksimum 280 km/jam, ketinggian terbang hingga 6.000 m, serta jangkauan operasi sejauh 700 km.

Sampai saat ini Z-19 baru digunakan Militer China, namun Harbin sendiri telah membuat versi ekspor disebut sebagai Z-19E yang sukses mengudara pertama pada Mei 2017. -RBS-

  ★ Airspace Review  

Rabu, 12 Januari 2022

Kepala Bakamla RI Terima Kunjungan Kasal Australia

 Bahas Kapal Selam Nuklir Kepala Badan Keamanan Laut (Bakamla) Laksdya Aan Kurnia menerima kunjungan kehormatan Australia KSAL Australia Laksdya Michael Noonan di Mabes Bakamla, Menteng, Jakarta Pusat. Keduanya berdiskusi perihal keamanan maritim di kawasan, terkhusus peran Indonesia dan Australia.

Dalam pertemuan itu, Laksdya Aan bertanya perihal sasaran strategis dan implementasi dari Pakta Keamanan Australia, Inggris dan Amerika Serikat (AUKUS) dalam membangun kapal selam bertenaga nuklir.

Menanggapi pertanyaan Aan, Noonan menjelaskan bahwa kemitraan keamanan antara Australia, Inggris, dan Amerika Serikat atau AUKUS bukanlah sebuah pakta pertahanan.

Menurutnya, AUKUS adalah wadah yang memungkinkan ketiga negara berbagi teknologi dan kemampuan dengan baik.

Dikatakannya, dalam lingkup strategis yang berubah cepat, maka partisipasi Australia dalam AUKUS akan memperkuat kemampuan pihaknya dalam bekerja sama dengan mitra regional untuk mendukung stabilitas dan keamanan regional.

Kesepakatan tersebut kata dia tidak mengubah komitmen Australia terhadap Indonesia untuk saling bekerja sama dalam menjaga keamanan laut kawasan.

"Kami berkomitmen untuk terus mendorong kawasan yang damai dan aman dengan ASEAN sebagai pusatnya. Walaupun kapal selam ini akan bertenaga nuklir, kapal selam ini tidak akan membawa sejata nuklir,” bener Noonan dalam keterangan tertulis Bakamla, dikutip Rabu (12/1/2022).

Menanggapi pernyataan iru, Aan menegaskan bahwa Bakamla siap bersama-sama menjaga stabilitas dan keamanan regional dengan Australia.

Saat ini kata Aan, Bakamla telah memiliki dasar hukum kerja sama dengan mitra kerja Australia, yakni Australian Border Force (ABF) tentang kerja sama keamanan laut.

Dalam lawatannya ke Indonesia, Noonan dan rombongan juga berkesempatan berkunjung ke KPIML Bakamla RI (Puskodal).

Kegiatan itu guna melihat sistem pemantauan Bakamla terhadap keamanan dan keselamatan laut di perairan Indonesia yang bekerja 24 jam selama 7 hari. (fmi)

  ★
Okezone  

[Global] Rudal Jelajah Udara Baru untuk Pesawat KF-21

Cheonryong
Rudal jelajah Cheonryong untuk pesawat KF-21 (all images : OvertDefense)

September adalah bulan yang penuh dengan uji coba rudal untuk Korea, satu uji terbang yang layak diamati oleh bagi banyak pengamat militer Korea. Ini adalah uji jatuh dari Air Launched Cruise Missile (ALCM) Cheonryong (천룡/Celestial Dragon) oleh Korea Selatan untuk pesawat tempur KF-21 yang sedang dalam pengembangan.

Rudal jelajah Cheonryong yang dikembangkan oleh ADD dan LIG Nex1 ini diyakini didasarkan pada Taurus KEPD-350 seperti yang dilaporkan pada tahun 2018. Korea Selatan membeli rudal Taurus untuk digunakan pada F-15 Slam Eagles mereka saat penjualan rudal JASSM ditolak. Rudal dengan jangkauan 500 km saat ini memiliki peran penting dalam kemampuan serangan udara Korea Selatan menuju Korea Utara dan mungkin berperan dalam rencana mereka untuk menyerang fasilitas bawah tanah DPRK. Korea Selatan diyakini memiliki 170 rudal dengan 90 lainnya sedang dipesan.

Rudal jelajah yang diluncurkan dari udara adalah aset besar bagi angkatan udara mana pun. Untuk ROKAF mereka membawa redundansi dan mungkin membantu aset berbasis darat seperti rudal balistik atau GLCM seperti Hyunmoo-3.

Uji jatuh untuk rudal tersebut dilakukan dari pesawat tempur F-4 Phantom ROKAF dengan rudal meluncur dan mengenai zona sasarannya. Phantom dengan kemampuannya untuk membawa muatan besar dan kecepatan tinggi adalah platform yang ideal untuk menguji/membawa dan meluncurkan rudal jelajah dari udara. Saat ini juga digunakan oleh Angkatan Udara Turki untuk membawa Sage Tubitak ALCM mereka.

Membandingkan rudal dengan tangki bahan bakar yang dibawa oleh Phantom F-4 menunjukkan panjang rudal menjadi 4,64m. Rudal ini lebih kecil dibandingkan dengan Taurus yang panjangnya 5,1m. Salah satu kemungkinan alasan untuk ukurannya yang lebih kecil adalah untuk memudahkan pemasangan pada KAI KF-21 Boramae.

Cheonryong memiliki beberapa kesamaan dengan Taurus tetapi memiliki perbedaan yang cukup besar. Rudal ini "miring" di tepinya dibandingkan dengan Taurus yang lebih halus. Penghilangan sensor IR juga penting. Konfigurasi sayap ALCM tampaknya berbeda dari Taurus dengan sayapnya yang lebih ramping dan lebih panjang. Banyak dari fitur ini mungkin untuk membuatnya lebih efisien secara aerodinamis sekaligus mengurangi ciri khas RCS-nya. Meskipun jangkauan rudal belum diketahui, kemungkinan akan sama atau lebih tinggi dengan Taurus.

Cheongryong kemungkinan akan menjadi bagian penting dari kemampuan serangan ROKAF di masa mendatang dan merupakan sesuatu yang patut diwaspadai. (OvertDefense)

  ★ Defense Studies  

[Global] Jet Tempur Tercanggih Taiwan Jatuh di Laut

✈️ Bangkai Pesawat Berhasil Ditemukan✈️ Ilustrasi F-16V Taiwan [newsnpr.org]

Tim penyelamat Taiwan pada Rabu (12/1) berhasil menemukan bangkai jet tempur tercanggih negara itu, F-16V, yang jatuh di laut. Kecelakaan ini terjadi dua bulan setelah Taipei meluncurkan skuadron pertama jet terbaru tersebut.

Pusat Penyelamatan Nasional Taiwan menyampaikan, bangkai jet ini telah ditemukan. Namun, tidak ada tanda-tanda pilot ditemukan.

Mengutip AFP, jet tempur itu sempat menghilang dari radar sekitar setengah jam sebelum lepas landas kala melakukan latihan rutin. Jet ini berangkat dari pangkalan militer yang ada di wilayah barat daya Taiwan, Selasa (11/1).

Angkatan Udara Taiwan menuturkan jet ini jatuh ke laut dan pilot yang berada di sana tak terlihat melakukan evakuasi tepat waktu. Mereka juga memutuskan menangguhkan penggunaan jet tempur F-16.

Kecelakaan jet ini merupakan pukulan telak bagi skuadron buatan Amerika Serikat ini, yang ditugaskan pada November lalu. Taiwan tengah meningkatkan kemampuan armada udara mereka di tengah ancaman China.

Ini bukanlah pertama kali kecelakaan jet tempur menimpa Taiwan.

Pada akhir 2020, satu jet F-16 Taiwan sempat menghilang tak lama setelah lepas landas dari pangkalan udara Hualien di pantai timur Taiwan dalam misi pelatihan rutin.

Di 2021, dua pesawat tempur F-5E, jatuh ke laut di lepas pantai tenggara setelah mereka tampaknya bertabrakan di udara kala melakukan misi latihan.

Penting diketahui, Beijing mengklaim Taipei sebagai bagian dari wilayah mereka dan bersumpah akan merebutnya kembali.

Sejak Presiden China Xi Jinping berkuasa, Negeri Tirai Bambu kerap menekan Taiwan dari sisi ekonomi, diplomatik, dan militer.

Tahun lalu, Taiwan mencatat ada 969 serangan udara yang dilakukan Angkatan Udara China ke wilayah udara Taipei. (pwn/bac)

  ✈️
CNN  

[Foto] Satuan KRI Laksanakan Gladi Tugas Tempur (Glagaspur) Tingkat III/ L-3

Di Perairan Sorong dan Laut Seram Fungsi dari Latihan ini untuk menyiapkan KRI dari tugas sebenarnya dalam menegakkan kedaulatan perairan Indonesia khususnya wilayah Timur.

Menariknya kapal yang digunkan merupakan kapal produksi dalam negeri, seperti Kapal LST 526 Teluk Weda, Kapal Tanker 905 Tarakan dan kapal patroli 40 meter.

  Berikut penampakannya : 






  ⚓️ Garuda Militer  

Selasa, 11 Januari 2022

[RIP] Jet Tempur F-5 Korsel Tabrak Gunung saat Latihan

Pilot TewasIlustrasi Jet tempur F-5 [TNI AU]

Seorang pilot Angkatan Udara Korea Selatan tewas setelah jet tempur F-5 yang dikendarainya menabrak sebuah gunung saat latihan pada Selasa (11/1).

Jet F-5 tersebut menabrak sebuah gunung di Hwaseong, yang berjarak sekitar 50 kilometer dari ibu kota Korsel, Seoul.

Kementerian Pertahanan Korsel menuturkan, pilot yang menjadi korban gagal melakukan evakuasi dan terbunuh dalam kecelakaan.

Dikutip AFP, pihak Angkatan Udara Korsel juga tengah menginvestigasi penyebab kecelakaan ini. Pernyataan ini disampaikan pejabat sepekan setelah negara itu melarang penggunaan pesawat F-35.

F-5E merupakan jenis jet tempur generasi lama dengan desain yang berasal dari era 1960-an.

Pekan lalu, Korsel melarang penerbangan jet tempur F-35 mereka setelah salah satu jet terpaksa melakukan pendaratan darurat akibat kerusakan sistem utama.

Meski roda pendarat jet tak berfungsi, pilot yang mengendalikan jet itu memutuskan mendaratkan pesawat dengan bagian perut jet.

"Pendaratan gear-up di F-35 mungkin cukup sulit dan berbahaya karena angle of attack pesawat mendekati touchdown," kata David Cenciotti, mantan perwira angkatan udara Italia dan editor blog The Aviationist.

"Saya sangat terkejut sistem penurun gigi darurat tidak berfungsi, atau tidak digunakan," ujarnya lagi.

Meski demikian, Layton memuji tindakan pilot Korsel ini dan menilai 'mereka melakukan hal yang benar'.

Sementara itu, investigasi terkait kasus ini masih terus dilakukan.

Menurut data Global Fire Power, Korsel merupakan negara keenam yang memiliki armada militer terkuat. Korsel memiliki total 1.538 pesawat militer, dengan 402 di antaranya adalah pesawat tempur. (pwn/rds)

  CNN  

Presiden Jokowi Ajukan Penjualan 2 KRI TNI AL

LST Teluk Semangka ClassPresiden Jokowi telah mengirimkan surat permohonan penjualan dua kapal perang ke DPR RI. Keduanya kapal perang itu adalah KRI Teluk Mandar 514 dan KRI Teluk Penyu 513.

Permohonan penjualan dua kapal perang ini diungkapkan Wakil Ketua DPR Muhaimin Iskandar selaku pimpinan sidang dalam Rapat Paripurna Pembukaan Masa Persidangan III DPR, tahun 2021-2022 pada Selasa (11/1/2022).

"Surat Nomor R52 Pres 10 2021 tertanggal 29 Oktober 2021 hal permohonan persetujuan penjualan barang milik negara berupa Kapal X KRI Teluk Mandar 514 dan Kapal KRI Teluk Penyu 513 pada Kementerian Pertahanan," kata Wakil Ketua DPR Muhaimin Iskandar selaku pimpinan sidang di Ruang Rapat Paripurna DPR, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta.

Anggota Komisi I DPR Mayjen TNI (Purn) Tubagus Hasanuddin menjelaskan, inti dari surat tersebut, Menteri Pertahanan (Menhan) melalui Presiden meminta perubahan status dua KRI itu karena sudah tidak digunakan sebagai kapal tempur atau kapal perang.

"Intinya surat itu kira-kira surat minta perubahan status KRI, diajukan oleh Menhan ke Presiden, 2 KRI tidak berlaku lagi," kata Hasanuddin saat dikonfirmasi.

Alasannya, Hasanuddin menjelaskan, kedua KRI itu tidak lagi memiliki teknologi mumpuni, sehingga harus didisposal, dan tidak bisa lagi menjadi kapal tempur atau kapal perang.

Lalu seperti apa spesifikasi dua kapal perang yang hendak dijual Presiden Jokowi tersebut:

  1. KRI Teluk Mandar 514 
[wikipedia]

Kapal perang ini merupakan buatan perusahaan Korea-Tacoma SY, Masan, Korea Selatan tahun 1981. Kapal ini termasuk jenis kapal pendarat (landing ship tank/LST) kelas Tacoma.

KRI Teluk Mandar mempunyai panjang 100,2 meter (328 ft), lebar 15,4 m (50,5 ft), dan draft 4,2 m (13,7 ft). Kapal ini digerakkan oleh 2 shaft Diesel bertenaga 5.600 hp dan mampu melaju dengan kecepatan 15 knot.

Kapal perang ini dilengkapi persenjataan senapan mesin 3x40 mm, 2x20 mm, dan 2x12,7 mm. Kapal yang pelabuhan utamanya di Armada Barat TNI AL ini memiliki dek helikopter pada bagian belakang untuk operasi udara.

KRI Teluk Mandar mempunyai 117 orang awak kapal termasuk perwira. KRI Teluk Mandar dilengkapi oleh pengangkut tentara dan mampu membawa 202 tentara infantri.

  2. KRI Teluk Penyu 513 
[wikipedia]

Kapal perang ini sekelas dengan KRI Teluk Mandar, yakni termasuk jenis kapal pendarat atau landing ship tank (LST) kelas Tacoma. Kapal buatan tahun 1981 ini juga diproduksi oleh perusahaan Korea Selatan Tacoma SY, Masan, Korea Selatan.

KRI Teluk Penyu memiliki panjang 100 meter (328 ft), lebar 15,4 meter (50,5 ft), dan draft 4,2 meter (13,7 ft). Kapal dengan bobot 3.770 ton mampu membawa keperluan logistik, seperti perlengkapan dan tank serta mengangkut 202 tentara infantri.

Beberapa misi yang telah dilakukan KRI Teluk Penyu adalah menangkap kapal MV Chokenavee 21 pada 21 September 2007. Kapal Chokenavee ditangkap karena melakukan penangkapan ikan secara ilegal di perairan Indonesia.

Selain itu, KRI Teluk Penyu juga pernah mengangkut 900 orang eks Gafatar dari Pelabuhan Dwikora Pontianak menuju pelabuhan Tanjung Priok Jakarta pada 30 Januari 2016. (abd)
 

  sindonews  
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...