Sabtu, 06 Maret 2021

Kontak Senjata Dengan TNI

Satu Anggota KKB Tewashttps://2.bp.blogspot.com/-IQViHeA0kQg/V1yY1FrVywI/AAAAAAAAIio/6RKtXg9Z4PAxLnQR6LdHWUxvM5XD-pdwwCLcB/s1600/posisi%2B1.jpgTNI

Kontak senjata kembali terjadi antara aparat keamanan dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Distrik Sugapa, Intan Jaya, Papua, Sabtu, 6 Maret 2021. TNI menyebut satu orang anggota KKB tewas dalam kejadian itu.

"KSB (kelompok separatis bersenjata) diperkirakan dari kelompok Undianus Kogoya dengan kekuatan 4 orang membawa 1 pucuk senjata bergerak dari arah Kampung Pesiga sedang menuju ke arah Kampung Kumbalagupa distrik Sugapa," kata Kepala Penerangan Komando Wilayah Gabungan Pertahanan (Kogabwilhan) III Kolonel Czi I Gusti Nyoman Suriastawa, dalam keterangan tertulis, Sabtu, 6 Maret 2021.

Suriastawa mengatakan kontak senjata dilakukan Tim Alap-Alap 2, yang dipimpin Ltd Inf Alif dari Yonif Raider 715/MTL. Kejadian itu terjadi pukul 11.52 WIT di Kampung Puyagia.

Dalam kejadian itu, Suriastawa mengatakan dua orang anggota KKB tertembak. Satu orang meninggal dan satu orang tertembak di kaki, tetapi berhasil melarikan diri. Adapun anggota KSB lain, ia sebut kabur membawa senjata.

Suriastawa menambahkan, sampai dengan saat ini identitas KSB masih belum diketahui karena tanpa identitas dan tidak dikenali oleh warga setempat.

"Tidak ada korban dari TNI. Saat ini sedang dilakukan pengurusan jenazah KKB dengan warga Kampung Sonetapa distrik Sugapa, Intan Jaya," kata Suriastawa.

 ♖ Tempo  

Laut China Selatan Perlu Perhatian

⚓️ Perkuat & mordernisasi alutsista KRI GNR 332, kapal dari jenis PKR 10514  [TNI AL]

Besarnya potensi konflik di Laut China Selatan menuntut pengadaan dan peremajaan alat utama sistem persenjataan TNI.

Selain untuk mengawal kawasan tersebut, modernisasi alutsista juga diperlukan untuk menjamin tegaknya kedaulatan dan terjaganya keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Anggota Komisi VI DPR Marwan Jafar kepada wartawan menyampaikan tanggapan atas sejumlah insiden keamanan di salah satu jalur perdagangan terpadat di dunia itu, Selasa (2/3/2021).

Menurut Marwan dalam rangka mendukung terwujudnya kedaulatan wilayah NKRI, salah satu solusinya adalah memperkuat alutsista.

Jadi dalam konteks ini ada benarnya, kita harus memperkuat alutsista. Banyak alutsista yang kita butuhkan, armada militer perlu modernisasi alutsista kita,” kata Marwan.

Dia mengatakan konflik yang berkepanjangan di Laut China Selatan tidak bisa dipandang sebelah mata. Indonesia, ujarnya, mengalami perselisihan dengan China soal Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE).

Hal itu bermula ketika kapal pencari ikan dan coast guard milik China berlayar di kawasan perairan Natuna.

Marwan mengatakan kedaulatan dan terjaganya keutuhan NKRI harus menjadi perhatian serius pemerintah dan semua pihak.

Untuk itu, selain dengan kekuatan militer, juga harus didukung dengan alutsista yang kuat.

Dalam konteks Laut China Selatan apalagi soal Natuna kita harus benar-benar bertarung, harus kita siapkan militer kita di sana. Memang alutsista kita ini harus diperkuat. Sekaligus latihan perang dengan negara-negara sahabat,” kata Marwan.

Selain itu Marwan mengatakan, saat ini polemik perairan Natuna menjadi perebutan pengaruh strategis antara China dan Amerika.

Oleh sebab itu, penyelesaian konflik tersebut dibutuhkan sentuhan dingin semua pihak.

Mantan Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi itu juga mengingatkan jangan sampai terjadi perpecahan yang dapat merugikan bangsa Indonesia secara khusus.

Kementerian Pertahanan (Kemenhan) mendapatkan pagu anggaran tahun 2021 dari pemerintah sebesar Rp 136,995 triliun. Pagu anggaran Kemenhan tersebut naik dibandingkan tahun 2020 yang ditetapkan sebesar Rp 117,909 triliun.

Adapun pagu anggaran Kemenhan tersebut salah satunya akan digunakan untuk pengadaan dan peremajaan alutsista TNI.

  ⚓️
Bisnis  

Holding BUMN Pertahanan Akan Ciptakan Kemandirian Alutsista

Holding BUMN ini akan dinamakan DEFEND ID dan PT LEN ditunjuk sebagai pemimpinLEN Lakukan Sinkronisasi Kebutuhan Rudal Arhanud [LEN]

Pemerintah mengungkapkan bahwa pembentukan holding BUMN Pertahanan akan menciptakan kemandirian alat utama sistem persenjataan (alutsista).

Wakil Menteri Pertahanan Muhammad Herindra mengatakan pemerintah memerlukan keteguhan visi dan misi industri pertahanan untuk menghadapi tantangan kontemporer.

Pemerintah kata dia, telah menyiapkan payung hukum sebagai landasan perkembangan industri pertahanan untuk mencapai kemandirian.

Selain itu juga Kementerian Pertahanan, Bappenas dan Kementerian Keuangan telah meningkatkan anggaran belanja alutsista melalui skema pembiayaan pinjaman dalam dan luar negeri.

"Dengan harapan transformasi spending to investment akan tercapai lebih cepat," jelas Herindra saat memimpin rapat kerja yang dihadiri lima industri pertahanan pada Jumat.

Rencana pembentukan holding BUMN industri pertahanan telah digulirkan sejak 2020 lalu.

Ada lima BUMN yang akan digabung yakni PT Dirgantara Indonesia, PT Len Industri, PT Pindad, PT PAL dan PT Dahana.

Holding BUMN ini akan dinamakan DEFEND ID dan PT LEN ditunjuk sebagai pemimpin.

Grand Design dari pembentukan Holding BUMN ini untuk masuk dalam 50 besar Industri Pertahanan dunia.

Rapat kerja itu membahas mengenai masterplan BUMN Industri Pertahanan, roadmap pembentukan holding, dan model operasi setelah holding terbentuk.
 

  AA  

Jumat, 05 Maret 2021

Kasal Luncurkan KRI Jenis Angkut Tank

Penuhi Target MEF IIIKRI 527 Teluk Wondama, merupakan jenis Kapal Bituni class [TNI AL]

Guna memenuhi target dalam Minimum Essential Force (MEF) III sampai tahun 2024 mendatang, Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono, S.E., M.M., Rabu, (3/3/2021), melaunching Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) jenis Angkut Tank (AT) di Galangan PT. Bandar Abadi Batam.

Kegiatan diawali dengan prosesi Shipnaming (Penamaan) KRI AT-8 dan AT-9 dimana Ny. Vero Yudo Margono selaku Ibu kandung kapal didampingi Istri Kabaranahan Kemhan Ny. Yusuf Jauhari dan Direktur PT. Bandar Abadi Marslina Simanjuntak melaksanakan pemotongan pita pengikat kendi sebagai tanda lahirnya KRI AT-8 dan AT-9 yang diberi nama KRI Teluk Weda-526 dan KRI Teluk Wondama-527 yang dilanjutkan dengan launching KRI Teluk Wondama-527.

KRI Teluk Weda diambil dari nama sebuah Teluk yang terletak di Halmahera Tengah Kecamatan Weda Tengah Maluku Utara yang terkenal akan keindahan taman bawah laut yang menakjubkan dengan kehidupan ikan yang melimpah salah satunya spesies Hiu Kaki Langka.

Sementara KRI Teluk Wondama diambil dari nama Teluk yang terletak di daerah kepala burung pulau Papua yang merupakan surga terapung di sebelah Raja Ampat.

Sementara acara Launching Kapal ditandai dengan penekanan tombol sirine oleh Kasal Laksamana TNI Yudo Margono didampingi Kepala Badan Sarana Pertahanan (Kabaranahan) Kemhan RI Marsda TNI Yusuf Jauhari, M.Eng., dan Komisaris PT. Bandar Abadi, Stanly Rojali, dilanjutkan dengan penandatanganan Berita Acara oleh Kabaranahan Kemhan RI dan Direktur Utama PT. Bandar Abadi Shipyard yang disaksikan oleh Kasal dan Komisaris PT Bandar Abadi.

KRI 526 Teluk Weda [TNI AL]

Kasal dalam sambutannya mengatakan bahwa kebijakan negara dalam mendukung kemandirian industri pertahanan dalam negeri pada akhirnya bertujuan untuk meningkatkan laju perekonomian bangsa dan kesejahteraan rakyat Indonesia, khususnya untuk melewati masa krisis ekonomi nasional sebagai akibat dari pandemi global Covid-19.

Laksamana Yudo Margono berharap agar industri pertahanan dalam negeri, dalam hal ini galangan kapal nasional dapat meningkatkan kemampuan untuk berkompetisi di pasar global melalui peningkatan kapasitas produksi, manajemen, serta teknologi modern agar mampu bersaing dengan kompetitor luar negeri.

Saya berharap agar kehadiran kedua kapal ini dapat meningkatkan performa pelaksanaan tugas-tugas TNI Angkatan Laut. Kapal-kapal baru ini harus diawaki oleh sumber daya manusia yang profesional dan tangguh sehingga pengoperasian sekaligus perawatan kapal ini dapat terlaksana secara optimal,” tegasnya.

Kapal ini memiliki spesifikasi panjang keseluruhan (LOA) 117 M, lebar 16.40 m, tinggi 7.80 m, kecepatan maksimum 16 knots, endurance 20 hari, kru 111 orang, pasukan 367 orang dan mampu mengangkut 15 unit tank BMP 3 F serta satu unit Helikopter.

Turut hadir dalam kegiatan ini yaitu, Irjenal, para Asisten Kasal, Pangkoarmada I, Kadisadal, Kadismatal, Kadislaikmatal, Danlantamal IV, Danguskamla Koarmada I, para pejabat Kemhan RI, Danlanal Batam, serta undangan lainnya.
 

  TNI AL  

[Video] Fire Control System Scorpion

Diposkan RespatiRespati bekerja sama dengan Pussenkav TNI AD melakukan pengembangan fire control system untuk tank scorpion.

Pekerjaan ini meliputi peningkatan sistem mekanik dan digitalisasi turrey system.


  Youtube  

Pemerintah Diminta Tegas dan Serius Jaga Kedaulatan NKRI

Kapal Friget Xuchang PLAN China [defenseph]

Belum lama ini, kapal perang Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat China (People's Liberation Army Navy) atau PLAN menerobos masuk wilayah NKRI. Kapal perang militer China itu berlayar di dalam Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) NKRI di perairan Laut Natuna Utara.

Namun sejauh ini, belum terlihat tanggapan dari pemerintah terkait insiden tersebut. Padahal, kapal negeri Tirai Bambu tersebut patut diduga melanggar kedaulatan Indonesia.

Pimpinan MPR RI yang juga Anggota Komisi I DPR Syarief Hasan menyatakan, institusinya sebenarnya sudah mengingatkan pemerintah untuk meningkatkan operasi pengamanan teritorial Indonesia atas pelanggaran yang diilakukan oleh negara asing khususnya China.

Dan bila terjadi lagi kata dia, maka perlu lebih serius dan efektif sekaligus diplomasi politik. "Agar tidak terulang lagi dan saling menghormati wilayah negara masing-masing," kata Syarief kepada wartawan, Kamis, (4/3/2021).

Syarief menegaskan bahwa pemerintah wajib memberikan perhatian terhadap kasus tersebut, karena terkait dengan kedaulatan negara dengan mengambil langkah-langkah diplomatik.

"Harus lebih serius, diplomasi politik itu sangat luas," ujarnya.

Senada dengan DPR RI, Center for Indonesian Domestic and Foreign Policy Studies (CENTRIS) meminta pemerintah segera memanggil dan meminta penjelasan resmi duta besar China untuk Indonesia, terkait permasalahan tersebut.

Apalagi yang kepergok bukan kapal nelayan biasa atau kapal costguard yang sebelumnya sering kali terpantau masuk diperairan Indonesia namun kali ini, yang menerobos wilayah kedaulatan NKRI adalah Kapal Perang Xuchang 536 bertipe 054A/Jiangkai II-kelas Fregat, yang dipersenjatai alat tempur berat.

"Berbicara kedaulatan negara, ini tidak boleh dibiarkan mengingat kejadian serupa (kapal berbeda) sudah sering kali terjadi. Ajukan nota keberatan, bawa ke ranah pengadilan Internasional atau minimal panggil Dubes China," kata peneliti CENTRIS, AB Solissa kepada wartawan, Kamis (4/3/2021).

Merunut pada hubungan erat dan perjanjian kerja yang baik antar kedua negara, CENTRIS menilai China sepatutnya menghormati wilayah kedaulatan NKRI seperti yang selama ini dilakukan oleh Indonesia.

Agar tidak terulang kembali, pemerintah diminta untuk tegas menyikapi peristiwa ini dan mengambil tindakan lebih berani kepada China, agar negeri tirai bambu tersebut tidak lagi mengobok-obok wilayah kedaulatan Indonesia.

"Kita harus tegas, keras sedikit tidak ada salahnya. Misalnya buat latihan perang di wilayah tersebut atau tempuh dan bawa permasalahan ini pada jalur diplomasi tingkat internasional (PBB)," tutur AB Solissa.

"Kita apresiasi Pak Syarif Hasan, Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat. Meski sibuk menghadapi polemik internal partai, namun tidak melupakan tugasnya sebagai wakil dan menyuarakan suara rakyat diparlemen (DPR RI) khususnya permasalahan kedaulatan bangsa kita," pungkasnya. (maf)

  ⚓️
sindonews  

TKMS Representatives Arrive in Jakarta to Discuss Type 214 submarines​

Will also be visiting PT PAL’s submarine production facilities in Surabaya This presentation by TKMS from 2014, shows the local Turkish content in the Type 214 submarines, which is substantial compared to the previous submarine construction projects [turkishnavy] ⚓️

TKMS is understood to be offering a Type 214 variant that is similar to the Hellenic Navy’s Papanikolis-class boats. (Michael Nitz/Naval Press Service) A delegation of representatives from German shipbuilder Thyssen-Krupp Marine Systems (TKMS) has arrived in Jakarta to discuss the potential acquisition of Type 214 diesel-electric submarines (SSKs) for the Indonesian Navy (Tentera Nasional Indonesia – Angkatan Laut: TNI-AL).

The delegation, which is headed by a TKMS Senior Vice President that is responsible for the eastern region, completed their last day of quarantine procedures on 2 March, and began discussions with representatives from the Indonesian Ministry of State Owned Enterprises and the Ministry of Defence (MoD) a day later, a source close to the ongoing discussions has confirmed with Janes.

Among matters that are being discussed include the TNI-AL’s operational requirements, work-share arrangements that can be offered by TKMS to the local shipbuilding industry, infrastructure support, and financing terms should a procurement programme for the boats materialise.

Besides Jakarta, the TKMS delegation will also be visiting PT PAL’s submarine production facilities in Surabaya.

The Type 214 SSK from TKMS is one of several programmes that have been recently included in the MoD’s ‘Blue Book’– a list of proposed procurements that either have, or are being escalated to the Indonesian Ministry of National Development Planning (Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional: BAPPENAS) for funding approval.

The escalation, which outlines a requirement for up to four Type 214 boats, was disclosed in the 2021 edition of a yearly publication for Indonesian Armed Forces (Tentara Nasional Indonesia: TNI) and MoD staff known as the ‘Leadership Assembly’. The publication features opening remarks from TNI Chief Air Vice Marshal Hadi Tjahjanto and Defence Minister Prabowo Subianto.

  ⚓️
Janes  

Kamis, 04 Maret 2021

Sekilas Radar Vera NG

Perkuat Natuna dan Saumlakihttps://1.bp.blogspot.com/-zT8tGKpWRho/W-uPLVczBcI/AAAAAAAAETE/H8rSR6Ltnd4Ax6IgmfgDqnjDfh99YCP_gCLcBGAs/s320/a%2Bvera2.jpgRadar Vera NG, merupakan radar pasif yang digunakan TNI [istimewa]

Penandatanganan dan penyerahan Sertifikat Kelaikan Militer Radar Passive Surveillance and Tracking System dilaksanakan Kemhan hari kamis 18 februari 2021 di Jakarta.

Kegiatan penandatanganan dan penyerahan Sertifikat Kelaikan Militer Radar Passive Surveillance and Tracking System, mengutip kemhan, dilaksanakan setelah seluruh proses termasuk pengujian dan pemeriksaan fungsi yang disetujui oleh Inspektor Kelaikan IMAA (Indonesia Military Airworthiness Authority).

Radar pasif yang diproduksi Republik Ceko dipesan TNI AU dan diprediksi kedatangannya pada tahun 2018 silam.

Saat ini sistem radar Vera NG digunakan oleh Satuan Radar 245 TNI AU Saumlaki dan Satuan Radar 212 Ranai Natuna, diharapkan system peralatan tersebut dapat digunakan dalam mendukung kegiatan di Satuan Radar jajaran TNI AU.
Radar Vera NG
https://1.bp.blogspot.com/-n4B_SFBeQfQ/WrBNu6YKgMI/AAAAAAAACD8/cLWtH_3SIZIuT0Rm2bg-G0FR_hUnDAsKACLcBGAs/s640/photo.JPGIlustrasi radar Vera NG [istimewa]

Indonesia sebagai negara kepulauan yang besar wilayahnya memerlukan sistem pertahanan yang mumpuni.

Pada tahun 2018 silam, TNI AU telah memilih sistem radar pengawasan pasif VERA-NG produksi negara Ceko.

Mengutip indonesia mandiri.web, sistem radar yang disebut sebagai anti-jamming ini beroperasi pada lingkup frequensi 50MHz dan 18GHz dan dapat mendeteksi target udara hingga jarak 400 km apabila menggunakan platform dengan ketinggian 25 meter.

Selain dapat mendeteksi target udara, dikatakan bahwa radar ini juga dapat mengintai target di permukaan bumi maupun permukaan laut. Serta mampu menjejaki hingga 200 target secara simultan.

VERA-NG disebut juga sebagai Deployable Passive ESM Tracker (DPET). Perangkat sensornya dapat ditempatkan pada platform dengan dua ketinggian yang berbeda, 12 meter dan 25 meter, disangga dengan struktur tubular teleskopik, seperti tripod atau quadpod ringan.

Sistem radar ini mudah dipindahkan dengan kendaraan angkut truk taktis dan didukung dengan pusat komando-kendali mobile, siap memproses dan menganalisa hasil yang tertangkap sistem radar.

Keuntungan menggunakan radar pasif antara lain mampu mendeteksi sasaran secara tiga dimensi tanpa diketahui lawan (senyap), karena sistem radar ini tidak memancarkan sinyal radar.

Radar pasif juga mampu mendeteksi emisi di daratan dan lautan secara senyap, handal terhadap jammer, bekerja secara rahasia, mudah dirawat, dan dapat diintegrasikan dengan sensor radar pertahanan udara aktif yang sudah ada.

 ♖ Garuda Militer  

Rabu, 03 Maret 2021

[RIP] Satgas Madago Raya Baku Tembak di Poso

1 Anggota Polri Gugurhttps://akcdn.detik.net.id/community/media/visual/2021/03/03/suasana-di-rs-bhayangkara-sulteng-m-qadridetikcom_169.jpeg?w=700&q=90Suasana di RS Bhayangkara Sulteng (M Qadri/detikcom)

Baku tembak antara Satgas Madago Raya dan kelompok sipil bersenjata Mujahidin Indonesia Timur (MIT) kembali terjadi di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng). Satu anggota Polri gugur setelah terluka kena tembak di bagian perut.

Informasi yang diperoleh bahwa kejadian baku tembak tersebut terjadi sore tadi di Pegunungan Kilo 7 Dusun Gayatri, Kecamatan Poso Pesisir Utara. Pihak kepolisian membenarkan bahwa anggota Polri tersebut merupakan personel Brimob Polda Sulteng.

"Satu anggota Brimob Polda Sulteng atas nama Briptu Herlis gugur baku tembak di Poso. Jenazah baru saja tiba di RS Bhayangkara untuk diidentifikasi dan divisum," kata Kabid Humas Polda Sulteng Kombes Didik Supranoto kepada wartawan di RS Bhayangkara, Rabu (3/3/2021).

Didik juga mengatakan bahwa kejadian tersebut terjadi sore tadi sekitar pukul 15.00 Wita. Menurut dia, peristiwa tersebut merupakan rangkaian dari penyerangan kelompok MIT beberapa hari lalu yang menyebabkan 1 personel TNI gugur.

Sementara itu, Kombes Didik menyampaikan bahwa pengejaran masih terus dilakukan di area Pegunungan Kilo 7. Diketahui sebelumnya Kapolda Sulteng Irjen Abd Rakhman menyebutkan bahwa kelompok MIT terbagi menjadi dua tim.

Baku tembak sebelumnya terjadi antara Satgas Madago Raya baku tembak dan kelompok MIT pada Senin (1/3), sekitar pukul 16.30 Wita, di Pegunungan Andole, Desa Tambarana, Poso Pesisir Utara. Dua anak buah Ali Kalora tewas dalam baku tembak itu, yakni Irul, seorang terduga teroris asal Poso; dan Samir alias Alfin, yang berasal dari Banten.

Sementara itu, tersiar kabar Ali Kalora tertembak saat kontak senjata terjadi, tapi melarikan diri ke hutan. Saat ini aparat Satgas Madago Raya masih melakukan pencarian di sekitar lokasi tersebut.

Dari lokasi tersebut, Satgas Madago Raya menyita sejumlah barang bukti, seperti senjata api laras panjang, GPS, bahan makanan, dan satu buah tas ransel milik kedua jenazah DPO MIT.

Sekitar sepekan sebelumnya, Satgas Madago Raya gabungan TNI-Polri terlibat kontak tembak dengan terduga kelompok MIT Poso di wilayah Kabupaten Parigi Moutong, Sulteng. Dua anggota MIT diduga terluka.

"Kemarin Selasa (23/2), sekitar pukul 11.30 Wita, kami kontak tembak dengan kelompok DPO Mujahidin Indonesia Timur di wilayah Salubanga, Kabupaten Parigi Moutong," kata Komandan Resor Militer (Danrem) 132/Tadulako Brigjen TNI Farid Makruf, seperti dilansir Antara, Kamis (25/2).
(jbr/jbr)

 ♖ detik  

[Video] KRI KST-356 Kontak Tiga Kapal Negara Asing di Perairan Natuna

⚓️ Diposkan Koarmada 1


  ⚓️ Youtube  

[Dunia] Filipina Beli Rudal Supersonik BrahMos

➶ Buatan India & RusiaInfografis rudal jelajah BrahMos (BrahMos)  ★

Filipina dan India telah menandatangani perjanjian potensi pengadaan rudal jelajah BrahMos.

BrahMos merupakan rudal yang dikembangkan oleh India dan Rusia sebagaimana dilansir dari The Straits Times, Rabu (3/3/2021).

Filipina berharap rudal BrahMos tersebut mampu memperkuat pertahanan pesisirnya.

Dua pejabat yang menandatangi perjanjian tersebut adalah Wakil Menteri Pertahanan Filipina Raymund Elefante dan Duta Besar India Shambu Kumaran.

Kedua pejabat itu menandatangani perjanjian pelaksanaan pada Selasa (2/3/2021) di Camp Aguinaldo, markas besar Angkatan Bersenjata Filipina, menurut Kementerian Pertahanan Nasional Filipina di Facebook.

Perjanjian tersebut juga melibatkan pengadaan material dan peralatan pertahanan oleh Filipina dari India.

"Kami membeli rudal BrahMos," kata Menteri Pertahanan Filipina Delfin Lorenzana, yang menyaksikan upacara penandatanganan.

Kendati demikian, dia belum merinci rencana pengadaan tersebut atau berapa banyak rudal BrahMos yang dibeli.

BrahMos adalah rudal supersonik jarak menengah yang dapat diluncurkan dari kapal selam, kapal, pesawat, atau dari darat.

Selain itu, rudal tersebut juga dapat digunakan untuk pertahanan pesisir dan serangan darat. Rudal ini dianggap sebagai rudal supersonik tercepat di dunia.

Lorenzana mengatakan, perjanjian itu berfungsi sebagai panduan untuk Filipina dan India tentang kebijakan dan prosedur dalam pengadaan alat utama sistem pertahanan.

Dia menambahkan, perjanjian itu juga berfungsi sebagai kerangka hukum untuk pengadaan di bawah modalitas pemerintah-ke-pemerintah.

Filipina mengatakan, pengadaan BrahMos akan meningkatkan daya tempur militer Filipina dalam menghadapi ancaman di wilayah maritimnya, terutama dari China di Laut Cina Selatan.

Rencana pengadaan rudal tersebut terhenti tahun lalu karena kendala anggaran akibat pandemi virus corona.

Hindustan Times melaporkan pada 2020 bahwa India telah menawarkan jalur kredit senilai 100 juta dollar AS (Rp 1,4 triliun) kepada Filipina untuk pembelian sistem senjata.

Namun, seorang sumber dari pemerintahan yang mengetahui rahasia kesepakatan itu mengatakan, nilainya bisa lebih.

Dalam kesempatan terpisah pada Januasi, Kumaran dan Kepala Eksekutif BrahMos Sudhir Mishra mengunjungi Angkatan Darat Filipina dan Marinir Filipina, calon pengguna rudal BrahMos.

  Kompas  

Selasa, 02 Maret 2021

Pesawat F-16 TNI AU Gelar Operasi di Kalimantan dan Ambalat

✈️ Melatih kesiapan tempur✈️ Satu flight F-16 Skud 3 bersenjata TNI AU [TNI AU]

Pesawat F-16 Fighting Falcon dari Skadron Udara 3 Pangkalan TNI AU Iswahjudi Madiun tiba di Base Ops Lanud Dhomber Senin (1/3/2021).

Komandan Lanud Dhomber Kolonel Pnb Dedy Susanto SE mengatakan pesawat tempur F-16 Fighting Falcon tersebut akan menggelar Operasi Garda Paus-21 di wilayah udara Kaltim, Kaltara, dan Ambalat.

Operasi ini selain bertujuan untuk melatih dan mengetahui kesiapan tempur pesawat maupun para penerbangnya juga dalam rangka pengamanan wilayah udara perbatasan khususnya di Ambalat,” terangnya melalui siaran pers yang disampaikan, Senin (1/3/2021).

Lebih lanjut Danlanud menjelaskan dalam operasi ini dilakukan pengisian bahan bakar dengan metode Hot Pit Refueling, di mana saat pengisian bahan bakar mesin pesawat masih dalam keadaan hidup.

Hot Pit Refueling ini bertujuan mempercepat saat pengisin bahan bakar sehingga dapat segera melanjutnya misi berikutnya” kata Danlanud.(*)

  ✈️
Kotaku 

Kontak Tembak di Poso

2 Terduga Teroris MIT Tewas, Satu Prajurit TNI Meninggalhttps://asset.kompas.com/crops/aKPZxPWbeKhysOUNEr9UZgBqe4c=/21x49:660x475/750x500/data/photo/2020/12/04/5fc9dee17ef61.jpgKapolda Sulteng Irjen Pol Abdul Rakhman Baso mengangkat kayu yang akan digunakan untuk membangun kembali rumah yang dibakar oleh terduga teroris kelompok Mujadin Indonesia Timur (MIT) Poso, dalam kejadian kekerasan di Kabupaten Sigi, Jumat (27/11/2020) lalu, di Sigi, Kamis (3/12/2020).(ANTARA/HO-Humas Polda Sulteng)

Kontak tembak Satgas Madago Raya dengan kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) terjadi di wilayah Pegunungan Andole, Desa Tambarana, Kecamatan Poso Pesisir Utara, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, Senin (1/3/2021).

Dua terduga teroris tewas saat kontak tembak terjadi. Satu anggota TNI gugur dalam baku tembak itu.

Kapolda Sulteng Irjen Pol Abdul Rakhman Baso menjelaskan, satu anggota MIT masuk daftar pencarian orang (DPO) yang tewas tersebut bernama Samid alias Alvin. Satu DPO lagi yang tertembak Haerul alias Irul yang merupakan menantu dari Santoso.

"Anggota TNI yang tewas baku tembak dengan POK MIT atas nama Praka Dedi Irawan, sekarang sudah diterbangkan di Jakarta," ujar Kapolda Sulteng didampingi Danrem 132 Tadulako Brigjen TNI Farid Makruf, Selasa.

Santoso merupakan pimpinan MIT sebelum digantikan oleh Ali Kalora. Santoso tewas saat baku tembak terjadi 18 Juli 2016. Ia tewas dalam kontak tembak dengan petugas Satgas Operasi Tinombala.

Dalam baku tembak yang terjadi Senin (1/3/2021) sekitar pukul 16.30 Wita menewaskan Praka Dedi yang terkena luka tembak di bagian perut.

 ♖ Kompas  

Aparat TNI-Polri Tembak 2 Anggota KKB di Freeport

Pimpinan Joni Botakhttps://akcdn.detik.net.id/community/media/visual/2020/10/09/tgpf-diserang-di-papua_169.png?w=700&q=90Ilustrasi, Tim TGPF saat dihadang dan ditembaki oleh KKB (Dok. Istimewa)

Anggota kelompok kriminal bersenjata (KKB) terlibat kontak tembak dengan TNI-Polri di areal PT Freeport Indonesia, Papua. Polisi menyebut 2 anggota KKB yang tertembak tersebut pimpinan Joni Botak.

"Berdasarkan info lapangan, bahwa terdapat dua orang yang tewas dalam kejadian kontak tersebut. Di antaranya Ferry Ellas (35) dan Heri Yakob Newegalem (26), anggota KKB pimpinan Joni Botak," kata Kapolres Mimika, AKBP I Gusti Era Adinata dalam keterangan tertulis, Selasa (2/3/2021).

Polisi memastikan KKB yang berhasil dilumpuhkan bernama Ferry Ellas berdasarkan hasil pencocokan wajah DPO KKB dengan jenazah. Tak hanya wajah, atribut pelaku dalam foto mirip dengan atribut jenazah yang ditemukan di lokasi kontak tembak.

"Identifikasi gambar, ditemukan kemiripan antara jenazah pelaku dengan foto Ferry Ellas, pencocokan atribut yang digunakan oleh pelaku baik pakaian yang digunakan, jam, kalung, anting, postur tubuh dan wajah," ujar Era.

Aparat TNI-Polri sebelumnya terlibat baku tembak dengan anggota KKB. 1 anggota KKB dikabarkan terluka dalam insiden baku tembak tersebut.

I Gusti Gde Era Adhinata mengatakan baku tembak antara KKB dan aparat terjadi ketika KKB akan memasuki areal PT Freeport Indonesia untuk mengganggu. Namun upaya tersebut dicegah aparat keamanan yang sedang berpatroli di Mile 53.

"Saat anggota sedang berpatroli di Mile 53 mendapat tembakan dari arah seberang kali, dan terlihat sekitar 6 anggota KKB membawa satu pucuk M-16 dan satu pucuk AK- 47, akhirnya anggota membalas dengan tembakan secara terarah, dan keliatan ada satu orang terkena," terang AKBP Era, Senin (1/3). (rfs/rfs)

 ♖ detik  

[Video] Target Drone Buatan Indonesia

Diambil dari YoutubeDari Youtube sebenarnya masih banyak target drone yang digunakan TNI, namun banyak target drone tersebut buatan luar negeri, seperti banshee dll.

Berkut ini video target drone sebagian produk lokal, di antaranya :

★ Target drone TD-02 IPCD

★ Target drone produk Bhineka Dwi Persada, Rajawali.

★ LTD Elang Target drone,

TD-02 IPCD merupakan target drone yang mampu dipacu hingga kecepatan 200km/jam, bila mesinnya diganti jet, maka kecepatan akan bertambah.
Target drone Rajawali, merupakan produk PT Bhineka Dwi Persada.
LTD (Light Target Drone) Elang buatan dalam negeri yang dikembangkan Dinas Penelitian dan Pengembangan (Dislitbangad) untuk kebutuhan sasaran tembak bagi satuan Arhanud. Drone ini take off menggunakan alat pelontar.  Youtube  
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...