Sabtu, 02 Desember 2017

TNI AL Siapkan Formasi Parade Kapal Perang

Pada Sail Sabang 2017Komandan Gugus Keamanan Laut Koarmabar, Laksamana Pertama TNI Bambang Irwanto selaku Komandan Gugus Tugas Sail Sabang 2017 meninjau langsung kegiatan geladi bersih menjelang acara puncak Sail Sabang, Sabtu (2/12) mendatang.

Dalam kondisi cuaca hujan deras, para peserta geladi bersih Sail Sabang 2017 tetap semangat dalam menampilkan atraksi tarian kolosal Laksamana Malahayati yang dikuti pelajar Nanggroe Aceh Darussalam. Kemudian dilanjutkan atraksi paramotor, sailing pass nelayan tradisional, aerobatic show jupiter team.

Selain itu, penerjunan free fall dari 34 prajurit TNI dan Polri dengan menggunakan unsur pesawat udara TNI Angkatan Laut Cassa 212.

Pada kegiatan Sail Sabang ini, TNI Angkatan Laut akan menampilkan Formasi parade Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) dan dua kapal layar latih tiang tinggi TNI AL yakni KRI Dewaruci dan KRI Bima Suci.

KRI Dewaruci berlayar dari Jakarta ke Sabang membawa 68 pelajar se-Nusantara dalam Ekspedisi Nusantara Jaya III, sedangkan KRI Bima Suci membawa 94 Taruna /Taruni AAL.

Kapal Perang TNI AL yang akan memeriahkan Sail Sabang, antara lain KRI Sultan Iskandar Muda – 367, KRI Teuku Umar-385, KRI Imam Bonjol-383 dan KRI Banda Aceh-593 yang melaksanakan Pelayaran Nusantara Jaya (Pelantara) VII dan Bakti Bela Negara Kementerian Pertahanan Republik Indonesia serta KRI Suharso-990 yang melaksanakan Bakti Sosial Surya Bhaskara Jaya ke-66.

Selain mengerahkan kapal perang, pada Sail 2017 ini TNI AL juga membawa Taruna Akademi Angkatan Laut (AAL) yang akan menghibur masyarakat Sabang. Mereka akan menampilkan display Genderang Suling Gita Jala Taruna yang membentuk formasi huruf T, jangkar dan cincin.

Sementara itu sebanyak 87 pemuda dari berbagai negara juga ikut serta berpartisipasi memeriahkan Sail Sabang 2017.

   JPNN  

Latihan Pernika dan Pertahanan Cyber Phoenix 17 Di Tutup

Latihan Peperangan Elektronika (pernika) dan Pertahanan Cyber Phoenix 17 TA. 2017 dilaksanakan dari tanggal 21 s.d. 23 November 2017, resmi ditutup oleh Waasops Kasau Marsma TNI Anang Nurhadi S., SE. selaku Wakil Wakil Pimpinan Umum Latihan mewakili Asops Kasau selaku Pimpinan Umum Latihan.

Latihan melibatkan unsur; Posko Mabesau , Command Center selaku pengawas dan pengendali, Posko IWY , Posko Satrad 215 dan unsur paskhas yang terdiri dari Posko Denhanud 474 paskhas dan Bravo 90 Paskhassebagai pelaku. Posko command center dipimpin Askomlek Kas Korpaskhas Kolonel Lek. C. Akbar. H. Posko Denhanud dipimpin Dandehanud 474 Letkol Pas Fajar Ardi Kriswanto yang menggelar 1 unit radar mobile Smart Hunter, 1 pucuk rudal cyron, 2 pucuk rudal qw 3.

Latihan pada hari pertama melaksanakan operasi penginderaan radar 215 terhadap lassa x atau pesawat musuh yang akan menyerang dan gelar hanud dari unsur Denhanud. Kegiatan hari kedua dilaksanakan di Lanud Iswahyudi Madiun yaitu penindakan terhadap serangan cyber berupa pemancar liar yang bertujuan menggangu komunikasi, dan kegiatan penyadapan terhadap komunikasi musuh.

Terima kasih atas dedikasi dan keseriusan yang telah ditinjukan selama latihan berlansung sehingga latihan dapat berjalan sesuai skenario dan dapat terlaksana dengan tertib, aman dan lancar”, Ujar Asops Kasau.

Hal tersebut menunjukan tingkat kesiapan pernika dan pertahanan cyber TNI AU 2017 yang siap melaksanakan tugasnya”, Tambah Asops.

Penyelenggaraan latihan ini dapat dijadikan sebagai pengalaman dalam penugasan nantinya, demikian juga evaluasi diperlukan sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas latihan baik latihan perorangan, latihan satuan maupun latihan antar satuan di masa-masa mendatang”, Tegas Asops mengakhiri sambutannya.

   TNI AU  

Kapal Patroli TNI AL Tenggelam di Sumatera Utara

https://1.bp.blogspot.com/-fzW8nHue3fE/WiTgHlyrupI/AAAAAAAAK3Q/kNJDw4MYl7gJaKM6LGFhJWsIZVjOZmaCgCLcBGAs/s1600/KRI%2BSibarau-847%2Bindomiliter.jpgKRI Sibarau-847 asalnya adalah kapal Australia [indomiliter] ☆

Satu kapal patroli TNI Angkatan Laut (AL) tenggelam di perairan Sumatera Utara. Kapal itu adalah KRI Sibarau-847.

"Telah terjadi insiden tenggelamnya kapal patroli TNI AL KRI Sibarau-847 saat melaksanakan patroli di perairan wilayah Sumaterae Utara," kata Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI Gig Jonias Mozes Sipasulta lewat keterangan tertulisnya, Sabtu (2/12/2017).

Koordinat tenggelamnya kapal itu ada di angka 03.45.38 U - 098.57.55. T. Beruntung, kecelakaan ini tak menimbulkan korban jiwa.

"Tidak ada korban personel," kata Gig.

Belum jelas penyebab tenggelamnya kapal ini. Gig menyatakan pihaknya masih terus menyelidiki penyebab tenggelamnya KRI Sibarau-847.

KRI Sibarau-847 asalnya adalah kapal Australia bernama HMAS Bandolier (P 95). Kapal ini tergolong sebagai kapal patroli kelas penyerang. (dnu/dnu)

  detik  

Jumat, 01 Desember 2017

TNI AU Kembangkan Teknologi Radar

https://3.bp.blogspot.com/-QugZTNiDjr0/WiKNhHzP9sI/AAAAAAAA28g/hWUhuZxUF4cvr_U-d9t9KHUQFqlusip6wCLcBGAs/s400/CP-SAR.jpgKonsep Circulary Paolarize-Synthethic Aperture Radar untuk pesawat B-737MR TNI AU [Josaphat Tetuko] ☆

Untuk meningkatkan kemampuan penguasaan udara dan ruang angkasa, TNI AU, melalui Dinas Penelitian & Pengembangan TNI AU (Dislitbangau) berkerja sama dengan Prof. Joshapat Tetuko Sri Sumatyo, Ph.D. akan melakukan penelitian dan pengembangan (Litbang) teknologi Circulary Polararize-Synthetic Aperture Radar (CP- SAR).

https://2.bp.blogspot.com/-JJoRg9bCaFg/WiKNnD92SYI/AAAAAAAA28k/b9I4egxlEO4iLlixczPb8V-cauc7Uvk0gCLcBGAs/s1600/CP-SAR_3.pngNaskah kerjasama (MOU) ditanda tangani oleh Kadislitbangau Marsma TNI Kukuh Sudibyanto dan Prof. Joshapat Tetuko Sri Sumatyo, P.hd selaku pencipta teknologi CP-SAR, yang disaksikan langsung oleh Kasau Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.IP. di Mabesau Cilangkap, Jakarta, Selasa (28/11).

Teknologi CP-SAR kedepan sangat dibutuhkan TNI AU untuk terlaksananya tugas-tugas dalam rangka menjaga kedaulatan wilayah udara NKRI.

Turut hadir pada acara tersebut Wakasau Marsda TNI Yuyu Sutisna, SE, M.M, Irjenau Marsda TNI Umar Sugeng Haryono, Asper Kasau Marsda TNI Anastasius Sumadi dan beberapa pejabat TNI AU lainnya serta Dr. Frans Dwicoko.

  TNI  

Lima Kapal Perang TNI AL Latihan

Di Perairan Singkawang http://2.bp.blogspot.com/-Hg-V9VPSrmU/U9Jaf0fmcDI/AAAAAAAAE14/N00VJmB0C8A/s1600/25072014%2BKRI%2BClurit%2B641.jpgFormasi kapal perang (KRI) yang terlibat dalam Latihan Operasi Pendaratan Administrasi (Latopsratmin) 2017 di perairan Singkawang menuju sasaran. (Poskota) ☆

Lima Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil), melaksanakan operasi pendaratan administrasi di perairan Singkawang, Kalimantan Barat.

Panglima Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) Laksma TNI Yudo Margono, S.E. didampingi Asintel, Asops dan Aslog ikut dalam latihan pendaratan administrasi tersebut dengan on board di KRI Tanjung Nusanive 973. Bertindak selaku Komandan Komando Tugas Gabungan Pendaratan Administrasi (Dan Kogasgabratmin) Kolonel Laut (P) Sigit Santoso yang sehari-harinya menjabat Komandan Satlinlamil Jakarta.

Latihan perang yang berlangsung selama lima hari (21-26 November) itu untuk meningkatkan profesionalisme prajurit dan menguji kesiapan teknis seluruh unsur Kolinlamil.

Lima kapal perang itu adalah kapal Bantu Angkut Personel (BAP) KRI Tanjung Nusanive 973, Landing Ship Tank (LST) KRI Teluk Bone 511, KRI Teluk Amboina 503 dan Kapal angkut Tank kelas Frosch KRI Teluk Lampung 540 serta KRI Mentawai 959 yang merupakan kapal jenis Coaster kapal angkut logistik.

Kelima kapal perang Kolinlamil melaksanakan kerjasama taktis antar unsur-unsur dengan unsur – unsur dari Komando Armada RI Kawasan Barat (Koarmabar) seperti Operasi Pindah, manuver taktis, latihan peran penyelamatan kapal, latihan menghadapi ancaman kapal permukaan, menghadapi ancaman kapal selam, menghadapi ancaman udara serta latihan lawan sabotase bawah air (LSBA).

Latihan Operasi pendaratan administrasi merupakan pemindahan kekuatan satuan darat beserta peralatannya dari titik embarkasi melalui laut untuk didaratkan ditumpuan pantai yang telah dikuasai.

Lima KRI Kolinlamil yang terlibat dalam operasi tersebut mengangkut pasukan satuan darat (Pasmar 2 Jakarta) diantaranya Resimen Artileri, Resimen Kavaleri, Batalyon Intai Amfibi, Batalyon Komunikasi, Batalyon Perbekalan dan Peralatan, Batalyon Kesehatan dan Brigade Infanteri 2 Marinir (Yon 2, Yon 4 dan Yon 6).

Kegiatan yang berlangsung dipenghujung akhir tahun 2017 ini berujung pada pendaratan pasukan marinir yang diskenariokan melaksanakan penyerbuan terhadap musuh dengan didukung Kendaraan tempur marinir seperti MLRS Vampire, BMP 3 F, BTR 50, BTR 4, KAPA, Hino Dutro Amo dan Aligator. Selain juga Kendaraan taktis seperti Unimog, KIA, Truk LC dan SC.

Tujuan dari latihan ini adalah untuk menguji doktrin operasi pendaratan administrasi (Opsratmin) dan untuk mengetahui efektifitas kodalops maupun interoperability antara unsur Kolinlamil dan Kotama TNI AL lainnya dalam melaksanakan operasi pendaratan administrasi, juga untuk mengukur sekaligus meningkatkan kesiagaan Kolinlamil dalam pelaksanaan kampanye militer, serta Melatih mekanisme komando dan pengendalian pada suatu operasi.

Dalam latihan ini juga melibatkan kotama TNI AL lainnya yaitu Armada Barat, Marinir, Puspenerbal, dan Pushidrosal. Latihan ini dimulai dari Jakarta hingga ke tempat sasaran pendaratan amfibi di Singkawang, Kalimantan Barat.

Unsur-unsur/KRI satuan lain yang terlibat dari Koarmabar yaitu KRI Cakalang 852, KRI Sutanto 377, KRI Sultan Taha Syaifuddin 376, KRI Baladau 643 dan KRI Leuser 924 serta 1 Pesud Cassa dari Puspenerbal.

  Poskota  

Kamis, 30 November 2017

[Video] Menengok Kapal Pesanan TNI AL

✬ Liputan CNN Hingga kini, peran industri pertahanan swasta semakin meningkat. Di Matra Laut, galangan kapal swasta bahkan mampu menyelesaikan kapal perang pesanan Kementerian Pertahanan lebih tepat waktu. Hanya saja, dukungan pemerintah terhadap industri pertahanan swasta masih minim.


  ⚓ Youtube  

TNI Pesan 4 LST

✬ Pengerjaan Proyek Sesuai Rencana Pengerjaan LST di DRU [defence.pk]

Pengerjaan proyek 5 kapal jenis Landing Ship Tank (LST) dipastikan telah sesuai dengan waktu yang telah direncanakan. Kepastian tersebut didapat setelah Kementerian Pertahanan melaksanakan kunjungan kerja ke PT Daya Radar Utama (DRU) di bandar lampung selaku Badan Usaha Milik Swasta Strategis.

Kepala Pusat Komunikasi Publik Kemhan, Brigjen Totok Sugiharto menyatakan, dari 5 pengadaan LST, 1 LST yaitu Kapal Republik Indonesia (KRI) Bintuni 520 telah beroperasional, sementara 4 LST lainnya direncanakan akan diselesaikan secara bertahap mulai pada pertengahan tahun 2018 mendatang.

"PT DRU telah mendukung program penguatan Alutsista, khususnya armada laut guna mendukung pertahanan maritim di Indonesia. Sudah menghasilkan banyak kapal dengan sebagian besar komponen dalam negeri," kata Totok dalam rilisnya yang diterima redaksi elshinta.com, Rabu (29/11).

Tidak hanya pembangunan LST, PT DRU yang berada di Lamongan Jawa Timur saat ini juga tengah mengerjakan 17 unit Landing Craft Unit (LCU) untuk TNI Angkatan Darat. Selain untuk keperluan militer, PT DRU juga memenuhi pesanan kapal untuk Bea dan Cukai serta Kementerian kelautan dan perikanan.

Dikatakan Kapuskom Publik Kemhan, keterlibatan BUMS Strategis dalam mendukung pertahanan maritim menunjukkan bentuk sinergitas antara BUMN dengan BUMS dalam mewujudkan kemandirian industri pertahanan dalam memenuhi kebutuhan dalam negeri.

Kemampuan PT DRU dalam memenuhi standar spesikasi membuktikan bahwa BUMS Strategis sebenarnya telah mampu. Terlebih dalam pembuatan LST ini murni hasil karya cipta anak indonesia tanpa adanya campur tangan dari negara lain.

Walaupun merupakan karya asli anak bangsa, diakui Totok Sugiharto, masih ada beberapa komponen yang harus di impor seperti mesin utama dan generator. Untuk saat ini lokal konten LST buatan PT DRU telah mencapai 30 persen dan terus di tingkatkan.

  ⚓ elshinta  

Rabu, 29 November 2017

Marinir Amankan Kunjungan Dua Kapal Perang Rusia

Di Tanjung Priok, Jakarta Dalam rangka mendukung kegiatan pelaksanaan kunjungan 2 kapal perang negara Russia RSN ADMIRAL PANTELEEV (DDGHM-548) Batalayon Marinir Pertahanan Pangkalan (Yonmarhanlan) III menerjunkan 12 personel melaksanakan pengamanan dermaga di bawah pimpinan Serma Marinir Eko Andrianto di Dermaga JICT Tanjung Priok, Jakarta Utara. Senin, (27/11/2017).

Kapal jenis Udaloy Class (DDHM) dibangun di Yantar Shipyard, Kaliningrad 840, Russia dan di resmikan pada tanggal 1 Mei 1992.

Dalam kunjungan kapal perang Russia ke Indonesia di harapkan bisa terwujud hubungan bilateral negara yang harmonis dan sama sama menjaga keamanan laut antara Negara di kawasan Asia.

Selesai upacara penyambutan dilanjutkan penggalungan bunga kepada Komandan Kapal dan kunjungan pejabat Lantamal ke Kapal perang Angkatan Laut negara Russia yang rencana sandar di Tanjung Priok sampai tanggal 30 November 2017.

Pejabat yang hadir antara lain Asintel Danlantamal III Kolonel Marinir I Dewa Gede Ariawan, Asrena Danlantamal III, Dansatkamla Lantamal III, 2 perwakilan dari Kedutaan Russia serta Komandan Yonmarhanlan III Letkol Marinir Anthonius Temmy Irawan.Kapal Admiral Pantellev (DDGM-548) yang di bawah Komandan Kapal Captain (Navy) Alexei Anfsiferov.

  ★ Marinir  

Denarhanud Rudal Bontang Uji Coba Rudal Grom

Di Pantai Sekerat Uji coba Rudal Grom yang dilaksanakan prajurit Denarhanud Rudal 002/Bontang, di Pantai Sekarat Bengalon, Sangatta, Kalimantan Timur, Sabtu (25/11/2017). (TNI AD)

Pangdam VI/Mulawarman Mayjen TNI Sonhadji meninjau langsung uji coba Rudal Grom yang dilaksanakan prajurit Denarhanud Rudal 002/Bontang, di Pantai Sekarat Bengalon, Sangatta, Kalimantan Timur, Sabtu (25/11/2017).

Kemampuan prajurit yang dikomandani Mayor Arh Reindi Trisetyo ini, diuji dalam mengoperasikan sekaligus menembakan senjata berat 23 mm bersama Rudal Poprad.

Sebuah pesawat diterbangkan yang disimulasikan pesawat musuh memasuki kawasan vital di Indonesia. Saat pesawat memasuki udara Indonesia, langsung dilakukan deteksi untuk mengetahui tujuan pesawat memasuki kawasan terlarang di Indonesia. Kemudian, peringatan dilakukan namun diabaikan sehingga sejumlah rudal diluncurkan. “Pelucuran rudal merupakan tindakan terakhir,” terang Mayor Arh Reindi Trisetyo.

Disebutkan, Rudal Grom adalah rudal jenis Short Range Air Defence alias rudal pertahanan udara jarak pendek. Sebagai rudal SAM ringan, Grom pertama kali diproduksi pada tahun 1995, dirancang oleh Military Institute of Armament Technology dan diproduksi oleh Mesko, Skarzysko-Kamienna, manufaktur senjata asal Polandia. “Rudal Grom mulai memperkuat Detasemen Rudal 002 Kodam VI/Mulawarman yang mengamankan obyek vital di Bontang,”ujarnya.

Mayor Arh Reindi Trisetyo menyampaikan, berdasarkan data, Rudal Grom milik Arhanud TNI AD bisa dipasang dalam platform peluncur Poprad dan meriam 23-mm/ZUR komposit. Poprad yang dipakai oleh TNI AD, menggunakan platform Jip Defender dari Land Rover. Dalam satu Jip tersedia 4 (empat) peluncur Grom yang bisa berputar 360 derajat.

Dengan adopsi peluncur Grom pada kendaraan berkemampuan off road, diharapkan gelar operasi rudal ini dapat lebih mobile dan fleksibel. Umumnya dalam satu Jip peluncur membawa 8 rudal, 4 yang siap tembak dan sisanya 4 rudal sebagai cadangan,” tutur Mayor Arh Reindi Trisetyo.

  ★ TNI AD  

Banyak Negara Minta Dilatih TNI

Salah Satunya Malaysia Tahun Depan Perolehan medali TNI pada AARM 2017 [def.pk]

Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) TNI Jenderal Mulyono mengaku bangga dengan pencapaian Kontingen TNI AD meraih juara umum dalam lomba tembak antar Angkatan Darat Negara-negara ASEAN atau The ASEAN Armies Rifle Meet (AARM) 2017 di Singapura.

Ia juga mengaku mendapat ucapan selamat dari seluruh KSAD negara Asia Tenggara lainnya. Bahkan, ada beberapa negara tetangga yang meminta dilatih menembak oleh TNI AD.

Mungkin mereka kagum kali Indonesia sampai sekian kali juara terus. Mereka berpikir bagaimana caranya mengalahkan Indonesia. Sehingga ada beberapa negara yang minta dilatih negara kita,” kata Mulyono usai menerima laporan Kontingen Menembak TNI AD, di Mabes TNI AD, Jakarta, Selasa (28/11/2017).

Yang minta dilatih yang sudah kan Brunei, Laos juga sudah. Ke depan Malaysia juga minta dilatih karena tahun depan Malaysia menjadi tuan rumah,” tambah Mulyono.

Mulyono memastikan bahwa TNI AD bersedia untuk membantu melatih prajurit angkatan darat Malaysia. Latihan ini sekaligus diberikan sebagai tanda persahabatan angkatan darat kedua negara.

Tentunya sebagai tuan rumah tidak ingin juga dia malu di negaranya. Atau dia kalah. Minimal kan dia harus mendapatkan tropi atau pun medali. Keinginan dia seperti itu,” kata Mulyono.

Mulyono memastikan bahwa pelatihan yang diberikan tidak lantas membuat posisi TNI AD menjadi terancam pada turnamen berikutnya. Ia tetap yakin Kontingen Menembak TNI AD akan tetap unggul.

Kalau mengalahkan Indonesia tidak mungkin, tapi setidaknya dia dapat medali,” ucap Mulyono.

Kontingen TNI AD meraih prestasi terbaik dalam sejarah penyelenggaraan Lomba Tembak antar Angkatan Darat Negara-negara ASEAN atau The ASEAN Armies Rifle Meet (AARM) 2017 di Singapura pada 14 November hingga 23 November 2017 lalu.

Mereka berhasil memecahkan rekor dengan perolehan 9 tropi, 31 emas, 10 perak dan 10 perunggu. Tak heran jika mereka unggul di antara 9 negara lainnya dan menjadi juara umum.

AARM 2017 diikuti oleh 10 negara ASEAN yaitu lndonesia, Thailand, Filipina, Singapura, Malaysia, Vietnam, Myanmar, Laos, Brunei dan Timor Leste.

Kompetisi yang digelar tiap tahun sejak 1991 mempertandingkan 5 kategori yaitu Senapan, Karaben, Pistol Putra dan Putri serta Senapan otomatis (machine gun).

Tercatat hingga saat ini Indonesia menjadi negara yang paling banyak menjadi juara umum sebanyak 12 kali.

  ★ Kompas  

Selasa, 28 November 2017

Pemerintah Akan Bentuk Konsorsium Industri Pertahanan

Tahun DepanIlustrasi kapal Diponegoro class TNI AL

Sejumlah lembaga yang terdiri dari industri pertahanan, BUMN, perguruan tinggi, TNI, Polri, dan instansi pemerintahan akan membentuk konsorsium industri pertahanan dalam rangka kemandirian alat-alat sistem persenjataan (alutsista) Tanah Air.

Dirjen Penguatan Inovasi Kementerian Riset, Teknologi, dan Perguruan Tinggi (Risetdikti) Jumain Appe mengatakan, rencananya konsorsium tersebut akan mulai berjalan tahun depan. Saat ini, sejumlah lembaga yang akan menjadi anggota masih melakukan focus group discussion (FGD) untuk pembahasan konsorsium tersebut.

Saya berharap tahun depan sudah mulai berjalan. Targetnya penelitian pertama untuk menghasilkan radar dan propelan. Dua produk itu saya kira yang paling kita butuhkan saat ini,” jelas Jumain di sela-sela FGD di Aula Pindad, Kota Bandung, Senin (27/11/2017).

Menurut dia, konsorsium ini dibentuk dalam rangka pengembangan teknologi dan industri pertahanan Indonesia agar mandiri. Selama ini, alutsista Indonesia masih mengandalkan impor dari negara lain. Padahal secara sumber daya, Indonesia memiliki perusahaan yang cukup bagus. Seperti Pindad, PT Len Industri, Inti, PT Dirgantara Indonesia (PT DI), dan lainnya.

Kita memiliki Pindad, PT DI, Len, Pal, Inti, swasta juga. Nah persoalannya, mereka jalan sendiri-sendiri. Penelitan sendiri, kebijakan sendiri. Kita mau satukan ini. Supaya fokus produk alat pertahanan dan keamanan. Penelitian di gabung untuk hasilkan produk bersama-sama,” jelas dia.

Menurut dia, konsorsium itu nantinya yang akan menentukan produk apa saja yang bakal dikembangkan. Misalnya membangun radar, rudal, roket, ranpur, propelan, kapal selam, dan lainnya secara mandiri.

Semua elemen yang tergabung dalam konsorsium bisa memberikan masukan atas produk tertentu. Nantinya, juga akan dibentuk tim yang anggotanya bisa dari BUMN dan perguruan tinggi untuk menghasilkan satu produk pertahanan.

Namun, kata dia, konsorsium tersebut harus mendapat dukungan dari pemerintah. Dia berharap, tidak ada kebijakan yang akan merubah arah konsorsium ke depannya. “Pemerintah harus beri kebijakan konsisten. Supaya tidak berubah-ubah. Jangan lain presiden, lain lagi kebijakannya. Kita tidak mau itu,” tegas dia.

Terkait pendanaan, lanjut dia, melalui konsorsium ini dana riset bisa gabungan dari sejumlah instansi yang selama ini memiliki dana riset untuk pertahanan. Seperti TNI, industri pertahanan, perguruan tinggi, dan lainnya.

Direktur Teknologi dan Pengembangan PT Pindad, Ade Bagja mengatakan, kemandirian industri pertahanan di suatu negara sangat penting untuk kekuatan pertahanan Tanah Air ke depannya. Namun demikian, untuk mencapai kemandirian itu, perlu dilihat sejumlah sektor pendukung.

Memang kalau bicara kemandirian, kita harus lihat sejumlah sektor seperti kapabilitas teknologi dan skala ekonomi di industri pertahanan. Dua hal itu posisinya sangat penting untuk mencapai kemandirian pertahanan,” kata dia singkat.

   sindonews  

Senin, 27 November 2017

10 Tahun KRI Sultan Hasannudin-366 Mengawal NKRI

KRI Sultan Hassanudin 366 [TNI AL]

Komandan KRI Sultan Hasanuddin (SHN)-366 Letkol Laut (P) Bina Irawan Marpaung beserta seluruh ABK KRI merayakan ulang tahun yang ke-10 KRI SHN- 366. Kapal kelas SIGMA ini mulai dikerjakan pada Oktober 2004 dan resmi digunakan TNI AL pada 24 November 2007, dibuat oleh Galangan Schelde Naval Shipbuilding, Belanda, bertempat di lounge room Bintara Tamtama KRI SHN -366. Jum’at, (24/11/2017).

KRI Sultan Hasanuddin dengan nomor lambung 366 merupakan kapal kedua dari empat kapal perang kelas SIGMA milik TNI AL yaitu KRI Diponegoro-365, KRI Sultan Iskandar Muda-367 dan KRI Frans Kaisiepo-368. Nama KRI Sultan Hasanuddin diambil dari nama Sultan Hasanuddin yang merupakan Raja Gowa abad XVI.

KRI Sultan Hasanuddin-366 dibekali berbagai persenjataan canggih. Ada meriam 76 mm Oto Melara Super Rapid Gun. Lalu 2 meriam kaliber 20 mm, dan 4 rudal Exocet 40 mm. Masing-masing punya kelebihan tersendiri. “Meriam Oto Melara kaliber 76 mm itu kecepatan tembaknya 120 butir peluru per menit. Lalu rudal exocet itu untuk sasaran kapal permukaan, jarak jangkauan maksimumnya 40 Nm. Dia punya radar sendiri dan bisa mengunci sasaran.

Dalam sambutannya, Komandan KRI Hasannudin-366 yang merupakan lulusan AAL Angkatan 43 tahun 1997 menyampaikan bahwa, di usianya 10 tahun KRI SHN masih menunjukkan performanya, selain kapal masih terjaga kebersihannya, pada tahun 2017 kapal ini juga meraih penghargaan menjadi KRI teladan, kedepannya ini akan menjadi tantangan KRI SHN agar lebih baik lagi.

Letkol Bina Irawan Marpaung tidak lupa juga mengucapkan banyak terima kasih dan bangga kepada seluruh Prajurit baik Perwira, Bintara dan Tamtama KRI SHN yang selalu menunjukkan loyalitasnya kepada bangsa dan negara. Sebelum mengakhiri acara dilaksanakan doa serta tiup lilin dan pemotongan tumpeng. Nampak hadir saat perayaan 10 Tahun KRI SHN-366 Staf Itjenal yaitu Laksma TNI Dadi Hartanto, M.Tr (Han).

  ⚓️ Koarmatim  

KRI R.E. Martadinata-331 dan KDB Daruttaqwa 09 Sandar di Kepulauan Riau

KRI REM 331 [GM Reedit]

Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Raden Eddy Martadinata-331 dan Kapal Diraja Brunei (KDB) Daruttaqwa 09 dalam rangka Latihan Bersama (Latma) Helang Laut 18B/17 disambut oleh Komandan Lanal Ranai Kolonel Laut (P) Tony Herdjanto tiba di Derma Sabang Mawang, Ranai Pulau Natuna, Kepulauan Riau. Kamis, (23/11/2017).

Di sambut dengan penampilan tari Sekapur Sirih yang berasal dari Kepulauan Riau dan juga penampilan musik Rebana dari MTs Al Hidayah dari Balai Sabang Mawang. Penyambutan kedua komandan kapal perang TNI Angkatan Laut dan Tentara Laut Diraja Brunei ditandai dengan pengalungan bunga oleh Danlanal Ranai.

Selesai penyambutan, kegiatan dilanjutkan dengan kunjungan kehormatan ke Bupati Ranai yang di terima oleh Wakil Bupati Ranai Ibu Dra. Ngesti Yuni Suprapti. Dalam kesempatan tersebut, Ibu Ngesti menyampaikan ucapan selamat datang di Ranai Natuna Kep. Riau dan ia menjelaskan bahwa Natuna adalah sebagai wilayah yang paling depan dilihat dari posisi geografis yang sangat unik yaitu perbatasan dengan negara lain sepeti Malaysia, Singapura, Vietnam dan Cina. “Tempat ini menyimpan data penting dalam kaitan asal usul dan pergerakan migrasi manusia atau sebagai jembatan Asia Tenggara, daratan dan kepulauan di Nusantara dari jaman ke jaman yang disebabkan oleh berbagai faktor”, ungkapnya.

Selain itu, Natuna juga merupakan pulau yang di kelilingi oleh coral yang memiliki keanekaragaman sumber alam bebatuan dan mineral air serta biota hutan maupun laut. Pulau ini memiliki potensi dan peluang bagi pertumbuhan budaya setempat yang ada dan khas, apakah kehidupan maritim dalam pengelolaan sumberdaya lingkungan ataupun sumberdaya sebagai bagian komoditi perniagaan menjadi daya tarik untuk sumber perniagaan.

Komandan KRI REM-331 Kolonel Laut (P) Agam Endrasmoro dan Komandan KDB Daruttaqwa 09 Ltc. Rasman bin Puteh mengucapkan terima kasih atas penyambutan yang hangat dari Komandan Lanal Ranai Kolonel Laut (P) Tony Herdjanto dan Wakil Bupati Ranai yaitu Ibu Ngesti. Kegiatan kunjungan ini merupakan rangkaian Latihan Bersama Helang Laut 18B/17 antara TNI AL dengan Angkatan Laut Brunei Darussalam.

Latihan ini bertujuan untuk meningkatkan profesionalisme dan mempertahankan kemampuan serta kesiapan dari masing-masing angkatan laut dari kedua negara. Helang Laut juga bertujuan mempererat hubungan baik antara TNI Angkatan Laut dan TLDB. Menjaga stabilitas keamanan wilayah maritim adalah tujuan bersama yang harus dicapai, oleh karena itulah kerjasama yang berlangsung mulai tanggal 22 s.d. 25 Nopember 2017 harus diperkuat dan latihan bersama kali ini merupakan salah satu upaya untuk merealisasikan hal tersebut. Mengakhiri kunjungan kali ini, Komandan KRI R.E. Martadinata dan Komandan KDB Daruttaqwa melaksanakan saling tukar cinderamata dengan Wakil Bupati Ranai.

  ⚓️ Koarmatim  

Minggu, 26 November 2017

Indonesia dan Spanyol Perkuat Kerja Sama Pengadaan Alutsista

✈️ Pesawat CN235 MPA TNI AL [Prime Kurniawan]

Pemerintah Indonesia dan Spanyol berencana melanjutkan kerja sama di bidang pengadaan alat utama sistem pertahanan (alutsista).

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto mengatakan, kerja sama alutsista dengan Spanyol tersebut sudah terjalin sejak lama. Kini kedua negara berencana kembali memperkuat kerja sama tersebut, terutama di bidang pembuatan pesawat.

Sejak pesawat pertama yang diterbangkan, yakni Pesawat Gatot Kaca, CN 212 hingga 235, dan kemarin menerbangkan pesawat 295. Jadi, saya kira ini kerja sama yang berkelanjutan,” ujar Wiranto seusai menerima kunjungan kehormatan Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Spanyol Idelfonso Castro di Jakarta.

Sementara, Idelfonso Castro menegaskan, pihaknya ingin memperkuat hubungan kerja sama kedua negara, baik dalam pengadaan alutsista maupun kerjasama lainnya.

Kami mengharapkan hubungan kedua negara diperkuat. Spanyol ingin kerja sama pengadaan alutsista berjalan dengan baik lagi. Bahkan, tidak hanya pesawat, juga kapal, itu bisa terlaksana baik. Apalagi Spanyol dan Indonesia telah melakukan kerja sama ini sejak lama,” ungkap Castro.

Wiranto menegaskan, kedua negara juga akan memperkuat kerja sama di bidang penanganan terorisme. “Saya kira Indonesia juga sudah punya pengalaman bekerja sama dengan banyak negara. Termasuk dalam penanganan terorisme,” kata Wiranto.

Pertemuan Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Spanyol tersebut sebenarnya sudah beberapa kali terjadi. Sebelumnya Duta Besar Spanyol untuk Indonesia Jose Maria Matres Manso juga pernah melakukan pertemuan dengan Wiranto pada 21 Juni 2017.

Saat itu dia menawarkan kerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dalam menumpas aksi terorisme. Wiranto mengatakan, Indonesia tak membatasi diri dalam bekerja sama dengan negara manapun yang mempunyai pengalaman aksi terorisme.

Itu dilakukan agar kinerja BNPT bisa terbantu. Menurutnya, pengalaman Spanyol melakukan pendekatan keras maupun halus dalam menangani aksi terorisme dianggap bisa ditiru BNPT. “Jadi, bagaimana BNPT bisa melakukan pendekatan keras dan halus dalam menghadapi terorisme, Spanyol berpengalaman dengan itu,” kata Wiranto.

Menko Polhukam mengatakan, Spanyol juga menawarkan kerja sama di bidang keamanan siber.

Kita kan baru mendirikan Badan Siber Nasional sebagai payung dari semua badan siber di Indonesia. Kita juga butuh di masing-masing negara, termasuk Spanyol menawarkan itu (kerja sama),” kata Wiranto.

Namun, Wiranto mengatakan, pembahasan kerja sama Pemerintah Spanyol dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) masih tahap awal. Karena itu, perlu ada diskusi lebih lanjut untuk sampai pada tahap kerja sama.

Itu belum sampai konsep, nanti setelah kami setuju secara teknis, staf akan tindak lanjuti dengan satu perbincangan atau poin kerja sama yang lebih teknis,” katanya.

  ✈️ sindonews  

17 Pesawat Tempur Latihan Mission Oriented Training

✈️ Di Iswahjudi✈️ Pesawat TNI AU [TNI AU]

Sebanyak 17 pesawat tempur mengikuti latihan ‘Mission Oriented Training’ (MOT) di Lanud Iswahjudi Magetan, Jawa Timur selama dua minggu mulai Jumat (24/11).

Komandan Lanud Iswahjudi Marsekal Pertama (Marsma) TNI Samsul Rizal menyebutkan pesawat-pesawat tempur yang mengikuti latihan tersebut meliputi pesawat tempur ‘Sukhoi’ dari Skadron Udara 11 Lanud Sultan Hasanuddin Makassar, enam unit pesawat tempur ‘F-16 Fighting Falcon’ dari Skadron Udara 3 dan enam unit pesawat tempur ‘T50i Golden Eagle’ dari Skadron Udara 15 Lanud Iswahjudi Magetan.

Latihan ini merupakan gabungan dari bentuk kegiatan latihan yang diselenggarakan di tiap-tiap satuan yang kemudian digabung menjadi satu. Di dalamnya ada kegiatan latihan dalam satu paket serangan udara,” jelas Samsul Rizal.

Latihan MOT kata Samsul Rizal dimaksudkan untuk memberikan bekal dan pengalaman serta meningkatkan pemahaman serta kemampuan dalam bekerja sama antar penerbang yang mengoperasikan alat utama sistem persenjataan (alutsista).

Kegiatan latihan ini untuk memberikan bekal dan pengalaman serta meningkatkan pemahaman dan kemampuan dalam bekerja sama antarpenerbang yang mengoperasikan alutsista dengan platform berbeda. Para penerbang secara terpadu akan melaksanakan operasi udara yang memiliki kompleksitas tinggi,” ujarnya.

Selain itu, lanjutnya untuk meningkatkan kemampuan penerbang tempur dalam memahami berbagai macam konsiderasi situasi ancaman.

Kegiatan latihan MOT dengan melibatkan satuan-satuan di wilayah Koopsau II tersebut, menurut dia memiliki keutungan. Karena ketiga jenis pesawat dari tiga skadron tersebut masing-masing memiliki karakteristik berbeda.

Di Koopsau II ini kebetulan satuannya cukup bervariasi. Ada pesawat F-16 C/D, T50i dan juga pesawat Sukhoi 27 dan 30. Keuntungan tiga pesawat yang kita operasionalkan dalam latihan ini, ketiga-tiganya berasal dari sumber blok yang berbeda. Sukhoi dari blok timur mempunyai karakteristik dan persenjataan yang berbeda, F-16 dari blok barat tentu memiliki karakteristik dan persenjatan yang berbeda. Kemudian T50i juga dari blok barat tapi juga memiliki karakteristik yang berbeda,” katanya menjelaskan.

Dipilihnya tempat latihan di Lanud Iswahjudi menurut Samsul Rizal karena Lanud Iswahjudi dinilai paling ideal untuk melaksanakan latihan.

Lanud Iswahjudi dinilai paling ideal untuk melaksanakan latihan MOT. Karena didukung ‘Air Combat Manauvering Instrumentation’ (ACMI). Sehingga selama pelaksanaan latihan, kita akan bisa melihat manuver-manuver pesawat tempur di udara secara ‘real time’,” tuturnya.

Lebih dari 600 personel (masing-masing skadron udara 200 orang) dilibatkan untuk mendukung kegiatan latihan MOT. Ditambah personel pendukukung yang berada di Lanud Iswahjudi.

  ✈️ antara  
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...