Sabtu, 14 Juli 2012

Ranpur Marinir Diangkut Tiga Kapal Perang

KRI Banda Aceh kapal perang jenis Landing Platform Dock. (Foto: Kolinlamil)

Jakarta: Tiga kapal perang TNI AL dari jajaran Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) melaksanakan embarkasi kendaraan amfibi Marinir yang akan digunakan pada latihan pendaratan amfibi Pasmar-2 di Pantai Caligi Pesangrahan, di Dermaga Kolinlamil, Tanjung Priok Jakarta, Jumat (13/07).

Dari ketiga kapal perang tersebut, dua diantaranya berada di bawah pembinaan Satuan Lintas Laut Militer (Satlinlamil) Jakarta yaitu KRI Banda Aceh (BAC)-593 dan KRI Teluk Amboina (ABN)-503, sedangkan KRI Teluk Bone (TBO)-511 berada di bawah pembinaan Satlinlamil Surabaya.

KRI Banda Aceh (BAC)-593 yang merupakan kapal perang jenis Landing Platform Dock (LPD) dengan Komandan Letkol Laut (P) Suratun, melaksanakan embarkasi kendaraan dan perlengkapan yang akan dipergunakan dalam rangka latihan pendaratan amfibi, mengangkut tank jenis BMP-3F, Howitzer, kendaraan pendarat amfibi (Ranratfib), angkut personel jenis LVT-7, Kapa, Komob, perahu karet (PK) .

KRI Teluk Amboina (ABN)-503 yang merupakan kapal perang jenis Landing Ship Tank (LST) dengan Komandan Letkol Laut (P) Totok Suharyanto, melaksanakan embarkasi kendaraan dan perlengkapan yang akan dipergunakan dalam rangka latihan pendaratan amfibi, mengangkut material kendaraan pendarat amfibi (Ranratfib) angkut personel jenis BTR-50, dan perahu karet (PK).

Sedangkan KRI Teluk Bone (TBO)-511 yang merupakan kapal perang jenis LST dengan Komandan Letkol Laut (P) Jales Jamca Jayamahe, mengangkut material tank jenis PT-76 M, dan perahu karet (PK).
Sumber: Kolinlamil

KSAL Pakistan Kunjungi Mabesal

http://www.jurnas.com/fototmp/detail/51519-66301-0-3553-50a80bc80c9a24f5f2b35c97bde0a1a0.jpg?1342269331KEPALA Staf Angkatan Laut Pakistan, Admiral (Laksamana) Muhammad Asif Sandila melaksanakan kunjungan kehormatan kepada Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL), Laksamana TNI Soeparno di Markas Besar Angkatan Laut (Mabesal), Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat (13/7) kemarin.

Kunjungan Kasal Pakistan itu disambut oleh Laksamana TNI Soeparno dalam suatu upacara jajar kehormatan milliter di pelataran gedung Utama Mabesal.

Laksamana TNI Soeparno menyambut hangat kedatangan Kasal Pakistan. Soeparno berharap hubungan bilateral ke depan antara Indonesia dan Pakistan khususnya antara Angkatan Laut kedua negara akan semakin baik.

Sementara itu, dalam siaran pers Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut (Dispenau), Kasal Pakistan menyampaikan rasa kagumnya akan Indonesia sebagai negara yang indah, terlebih secara pribadi dirinya memiliki hubungan emosional yang kuat dengan sejumlah perwira TNI AL. Kasal Pakistan tersebut merupakan alumnus Pendidikan Reguler (Dikreg) Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut (Seskoal) Angkatan ke-29 tahun 1992.

Sebelum mengunjungi Mabesal, Kasal Pakistan menyempatkan diri melaksanakan lawatan ke Seskoal, Cipulir, Jakarta Selatan, pada hari Rabu, 11 Juli 2012. kunjungan tersebut dalam rangka memberikan pembekalan kepada seluruh Perwira Siswa Dikreg Seskoal Angkatan ke-50 yang tengah menempuh pendidikan, sekaligus bernostalgia saat dirinya menempuh pendidikan 20 tahun yang lalu.

Turut hadir mendampingi KSAL Laksamana TNI Soeparno adalah Wakil Kepala Staf Angkatan Laut (Wakasal) Laksamana Madya TNI Marsetio, para Asisten dan Wakil Asisten Kasal, serta para Perwira terkait lainnya.
Sumber : Jurnas

Singapore, Indonesia Ink Submarine Rescue Pact

Singapore. Singapore and Indonesia signed a submarine rescue support and cooperation agreement on Monday, making it the first such arrangement between Asean countries.

The arrangement means that the Republic of Singapore Navy's (RSN) submarine rescue system will be made available to the Indonesian Navy, whose resources will also support the RSN in the event of a submarine disaster.

The RSN's submarine rescue system comprises a submarine and rescue support vessel called the MV Swift Rescue, and a submersible rescue vessel, the Deep Search and Rescue Six.

The two navies will also develop a joint standard for conducting rescue operations together.

An online portal that links up the naval operation centers of all 10 Asean countries was also launched yesterday. The ceremony was attended by the navy chiefs from Brunei, Malaysia and Thailand.

Spearheaded by the Singapore and Indonesian navies, the Asean Information-Sharing Portal will enable naval commanders to exchange information in real time through a group chat function.

To facilitate this exchange of information, the portal also has real-time translation capabilities and can translate between languages such as English, Bahasa Indonesia, Thai and Vietnamese. The translation engine is also able to recognize and translate specific naval terms.

Commanders can also access the portal on smartphones running both the Android and iOS operating systems, allowing them to receive maritime security alerts and continue group discussions on the move.

The portal is being tested by about 60 personnel from Asean navies in an inaugural three-day exercise that ends Tuesday.
Source : The Jakarta Globe

Realisasi Tank Leopard Tinggal Tunggu Administrasi

Jakarta - Kabar baik bagi Anda yang ingin melihat Tank Leopard beraksi di Indonesia. Setelah mendapat lampu hijau dari DPR, proses selanjutnya adalah administrasi pengadaan antara pihak kementerian dengan produsen.

"Realisasi dukungannya adalah pencabutan tanda bintang agar supaya anggaran itu dapat dialirkan oleh menkeu," kata Wakil Menhan Letjen Sjafrie Sjamsoeddin saat ditemui detikcom, Sabtu (14/7/12), selepas acara bedah buku "Celotehan Linda" di restoran Omah Btari Sri, Jl Ampera Raya No 11, Jakarta Selatan.

Rencananya tank buatan Jerman ini akan tiba di Indonesia pada bulan Oktober tahun ini. Sjafrie berharap proses pembelian yang berbiaya US$ 250 juta ini berlangsung cepat dan lancar.

"Apabila proses administrasi itu sudah selesai maka tentunya kita akan masuk kedalam tahap produksi," lanjutnya

Berapa jumlah tank leopard yang akan dipesan? "Maksimal kita minta 15, minimal 4," kata mantan Pangdam Jaya itu.
Sumber : Detik

TNI AL Berlatih di Hawaii

http://assets.kompas.com/data/photo/2012/06/02/1723568p.jpgPasukan khusus TNI AL mengawal KRI Diponegoro yang membawa Presiden RI, Sabtu (2/6/2012)(Photo: KOMPAS/A TOMY TRINUGROHO)

JAKARTA, KOMPAS.com — TNI AL akan ambil bagian dalam latihan Cincin Pasific (Rim of Pacific-RIMPAC) 2012 yang diikuti 23 negara pada 27 Juli-5 Agustus 2012 di Hawaii, Amerika Serikat.

Kepala Dinas Penerangan TNI AL Laksamana Pertama (TNI) Untung Surapati di Jakarta, Jumat (13/7/2012), menerangkan, RIMPAC merupakan Latihan Bersama Multilateral yang disponsori oleh US Navy Third Fleet Command di Hawaii.

"TNI AL menerjunkan 24 anggota Korps Marinir yang merupakan gabungan dari sejumlah satuan Marinir TNI AL. Ke-24 personel Marinir TNI AL tersebut terlibat dalam latihan pendaratan Amphibi dan penyerbuan, serangan helikopter untuk bantuan tembakan permukaan, bersama personel dari 23 negara lain,"  jelas Untung.   

Latihan bersama yang digelar setiap dua tahun sekali ini diikuti oleh 23 negara dari seluruh dunia, seperti Indonesia, Amerika, Brunei, Malaysia, Fllipina, Singapura, Thailand, Perancis, Australia, Cile, Kanada, Kolombia, India, Jepang, Peru, Meksiko, Belanda, Selandia Baru, Norwegia, Korea, Rusia, Tonga, dan Inggris.

Kadispenal menambahkan, latihan lain yang turut digelar adalah Operasi Evakuasi Non-kombatan, Operasi Informasi, Operasi Keamanan Maritim, Pertahanan Kritis Infrastruktur-infrastruktur ekonomis, Operasi dengan Special Purpose Marine Air Ground Task Force, serta rangkaian  kegiatan lain.    

Kegiatan latihan ini begitu penting, selain guna meningkatkan profesionalisme prajurit TNI AL,  juga untuk meningkatkan kemampuan personel dalam beradaptasi dengan cepat, baik terhadap lingkungan fisik maupun nonfisik. Kemampuan adaptasi ini sangat penting dimiliki setiap prajurit untuk melatih ketajaman analisa, pengambilan keputusan dan melakukan  tindakan dengan cepat dalam situasi pertempuran.
Sumber : Kompas

Militer Filipina dan Pakistan Kunjungi PT Dirgantara Indonesia

http://assets.kompas.com/data/photo/2011/10/26/1220336p.jpgPresiden Susilo Bambang Yudhoyono dan rombongan sedang meninjau PT Dirgantara Indonesia setelah menyaksikan penandatanganan kerja sama PT DI dan Kementerian Pertahanan untuk pengadaan CN295, Rabu (26/10/2011).(Photo: KOMPAS/DIDIT PUTRA ERLANGGA RAHARDJO)

BANDUNG, KOMPAS.com  - Pihak militer Filipina dan Pakistan secara terpisah mengunjungi perusahaan dirgantara nasional, PT Dirgantara Indonesia,  Kamis (12/7/2012). Mereka mengungkapkan minatnya untuk membeli pesawat terbang untuk memperkuat armada yang sudah ada.

Informasi tersebut dirilis oleh Humas PT DI pada Jumat (13/7/2012). Awalnya, militer Pakistan datang pada pukul 10.30 kemudian rombongan dari Filipina ditemani pejabat Kementerian Pertahanan Indonesia tiba pada pukul 15.30.

Militer Pakistan diwakili oleh Chief of Naval Staff Pakistan Army, Admiral Asif Sandila, yang datang bersama rombongan. Ditemui oleh Direktur Utama PT DI, Budi Santoso,

Menurut Budi, kunjungan tersebut diharapkan berakhir dengan komitmen Pakistan untuk kembali memesan pesawat CN235 buatan PT DI. Pakistan hingga kini sudah mengoperasikan empat unit pesawat CN235, tiga unit untuk transportasi militer dan satu unit untuk tamu VIP.

Rombongan berikutnya adalah petinggi militer dari Filipina, dipimpin oleh Pio Lorenzo F Batino dari Under Secretary for Legal and Legislative Affairs and Department of National Defence. Dalam kunjungannya, Pio menyatakan keinginan pemerintahan Filipina untuk memesan dua unit pesawat CN235 MPA (Maritime Patrol Aircraft).

Berdasarkan catatan PT DI, negara yang sudah mengoperasikan pesawat jenis ini adalah Korea Selatan dan Turki. TNI AU sudah mengoperasikannya juga, sementara TNI AL masih menunggu pembuatan lima unit pesawat CN235 MPA dirampungkan.
Sumber : Kompas

Jumat, 13 Juli 2012

Uji Coba LCU Di Kolinlamil

http://www.tnial.mil.id/Portals/0/News/OPSLAT/0%20aujicobga.jpgJakarta, 12 Juli 2012,- Sebuah Landing Craft Utility (LCU) 24 M yang dipergunakan untuk mengangkut kendaraan tempur Marinir RM 70 Grad, Kamis (12/07), diuji coba di Dermaga Beaching (Beaching Plate) Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil), Tanjung Priok, Jakarta,

Uji coba LCU tersebut dilaksanakan oleh Tim Kelaikan Material, tim pengawas dan calon pengguna yaitu Komando RI Kawasan Timur (Koarmatim), Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil), serta Korps Marinir (Kormar) di Dermaga Beaching Kolinlamil, perairan Teluk Jakarta, Pantai Pulau Damar Besar, sedangkan Docking- Undocking disalah satu dari kapal jenis LPD kelas KRI Makasar (MKS)-590 di Jakarta atau setelah pergesaran LCU ke Surabaya.

LCU merupakan kendaraan angkut air dengan panjang 24 meter yang mampu mengangkut pasukan, kendaraan tempur, kendaraan administrasin ataupun dukungan logistik lainnya pada saat Operasi Militer Selain Perang (OMSP) dan Operasi Militer Perang (OMP).

Uji coba LCU dimaksudkan untuk menguji kemampuan Landing Craft Utility (LCU) tipe baru dengan mengangkut Ranpur Korps Marinir RM 70 Grad dalam melaksanakan operasi pendaratan ke pantai dengan aman dan lancar, serta keluar masuk (docking undocking) kapal jenis LPD kelas KRI Makasar (MKS)-590 dengan aman dan lancar sehingga diperolah data yang dibutuhkan saat docking undocking.

Adapun materi pelaksanaan uji coba meliputi embarkasi dan debarkasi RM 70 Grad di LCU melalui Dermaga Beaching (Beaching Plate), manouver laut LCU dengan mengangkut RM 70 Grad, Pendaratan LCU di pantai pendarat, embarkaksi dan debarkasi RM 70 Grad di LCU melalui pantai pendaratan, embarkasi dan debarkasi LCU dengan muatan RM 70 Grad di kapal LPD kelas KRI Makasar (MKS)-590.(Pen Kolinlamil)
Sumber : TNI.AL.mil

KRI Kudungga untuk Amankan Kekayaan RI

Bupati Kutai Timur Isran Noor menegaskan bahwa pembelian kapal patroli KRI Kudungga oleh Pemkab Kutai Timur dan kemudian dioperasikan TNI Angkatan Laut adalah untuk menjaga perairan Kutai Timur dari praktik-praktik ilegal di laut.

Isran Noor mengemukakan hal itu, Jumat, antara lain menanggapi laporan sebagian masyarakat kepada Komisi PemberantasaN Korupsi atas pembelian kapal tersebut yang memang menggunakan APBD Kutai Timur sebesar Rp 23 miliar tersebut.

Menurut Bupati Isran Noor, sebelum Kudungga beroperasi, terjadi tidak kurang dari 620 pelanggaran di laut, berupa praktik pencurian ikan atau penangkapan ikan tidak sah (illegal fishing), hingga perdagangan ilegal di laut (illegal trading).

Setelah Kudungga beroperasi di perairan Kutai Timur, pelanggaran seperti itu berkurang hingga 92 persen, tegas Bupati Isran. Dengan demikian, menurut Isran Noor, dengan adanya kapal patroli tersebut, telah terjadi penyelamatan kekayaan negara di lautan.

Negara juga terhindar dari sejumlah kerugian karena berhasil dicegahnya sejumlah praktik ilegal tersebut. Belum lagi rasa aman yang kemudian didapat warga negara seperti nelayan dan lain-lain pengguna perairan karena keberadaan kapal patroli Kudungga.

Nelayan bisa melaut dengan tenang. Rasa aman seperti itu tentu tidak bisa dihitung dengan materi begitu saja, ujarnya.

Awal tahun ini, Pemkab Kutai Timur membeli kapal patroli seharga Rp 23 miliar untuk kemudian diserahkan kepada TNI-AL untuk dioperasikan. Kapal yang dibeli dari Cina itu kemudian diberi nama Kudungga, dari nama raja pertama kerajaan Kutai, kerajaan tertua di Nusantara yang beragama Hindu.

Pembelian kapal itu sempat dipersoalkan, termasuk oleh TNI-AL sendiri. Namun kemudian dengan penjelasan yang disampaikan Bupati Isran Noor, ia kemudian justru meraih banyak dukungan. Terakhir, dalam laporan kepada KPK, disebutkan ada beberapa bagian dari kapal yang tidak sesuai spesifikasi. Pemkab juga disebutkan menggelembungkan harga kapal tersebut.
Sumber : Republika

SBY Bersama Perwira Remaja

 RI Cinta Damai, Tapi Kedaulatan Wilayah Harga Mati

PRESIDEN Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan, tujuan utama modernisasi Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista) adalah semata-mata untuk menegakkan kedaulatan negara dan keutuhan wilayah Indonesia. “Benar, bangsa Indonesia cinta damai, tetapi kedaulatan dan keutuhan wilayah adalah harga mati,” kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada upacara pelantikan Perwira TNI dan Polri Tahun 2012 di GOR Sapta Marga, Akademi Militer, Magelang, Jawa Tengah, Kamis (12/7).

Menurut Presiden, postur militer dan kepolisian yang dibangun dan ditingkatkan untuk meningkatkan kapasitas TNI dalam melindungi perbatasan, melawan ancaman transnasional, serta untuk meningkatkan kontribusi dalam operasi pemeliharaan perdamaian di seluruh dunia. “Melalui modernisasi alutsista, kita juga menjadi lebih siap, baik dalam melakukan operasi militer selain perang, maupun untuk melakukan berbagai operasi khusus pertahanan dan keamanan,” kata Presiden.

Menurut Kepala Negara, seiring dengan modernisasi alutsista yang sedang dilaksanakan, utamanya di jajaran TNI saat ini, tentu diperlukan perwira-perwira muda yang handal, untuk mengawaki berbagai alutsista modern. “Persiapkan diri kalian baik-baik, dan asahlah terus pengetahuan dan kemampuan kalian, agar bisa mengemban tugas-tugas yang penting ini,” katanya.

 Kebijakan Luar Negeri RI, Aktif, Kontributif, dengan Pendekatan Damai

PERWIRA TNI dan Polri harus paham, kebijakan negara dalam menghadapi persoalan dunia adalah dengan pendekatan yang bersifat damai, tapi aktif dan kontributif di dalam menemukan solusi. Hal itu disampaikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam amanatnya pada upacara pelantikan perwira TNI dan Polri Tahun 2012 di GOR Sapta Marga, Akademi Militer, Magelang, Jawa Tengah, Kamis (12/7).

Menurut Presiden SBY, sesuai amanah UUD 1945, Indonesia aktif berperan dan bekerja sama dengan negara-negara lain untuk mengatasi masalah global, termasuk menjaga keamanan dan perdamaian dunia. Untuk itu, segenap perwira TNi dan Polri, termasuk para Perwira Remaja, harus siap mengemban tugas yang penuh tantangan itu. “Saat ini dan ke depan, TNI sebagai komponen utama pertahanan negara akan menghadapi tantangan yang tidak ringan dan semakin kompleks,” kata Kepala Negara.

Presiden mengatakan, ketidakstabilan di kawasan regional tidak terlepas dari kepentingan, persaingan, dan ketegangan di antara negara-negara tertentu. Pada saat yang sama, belanja militer negara-negara di kawasan, khususnya Asia juga cenderung meningkat, yang berdampak pada perubahan konstelasi kekuatan dan kemampuan militer di kawasan.

Namun, menurut Presiden, dinamika perkembangan seperti itu harus pula dipandang sebagai konsekuensi logis dari perekonomian Asia yang terus tumbuh. Negara-negara di Asia, termasuk Indonesia, semakin mampu, membelanjakan anggaran yang lebih banyak untuk pertahanan negaranya. 

Diakui Presiden, beberapa waktu yang lalu, karena keterbatasan anggaran, negara hanya mengalokasikan sedikit sumber daya bagi anggaran pertahanan. Akibatnya postur pertahanan Indonesia berada pada tingkat yang sangat minimal. “Alhamdulillah, saat ini ekonomi Indonesia tumbuh baik, menjadi negara dengan perekonomian terbesar di Asia Tenggara, dan bahkan nomor 16 di dunia,” katanya.

Dengan kemampuan yang makin tinggi, kata Presiden, pemerintah dapat mengalokasikan porsi anggaran nasional yang lebih besar untuk kepentingan pertahanan dan keamanan. "Pada kurun waktu 5 tahun ini, kita melaksanakan pembangunan kekuatan dan modernisasi alutsista secara sangat signifikan, "jelasnya.

 Berharap Perwira Remaja TNI/Polri Perkuat Profesionalisme

PRESIDEN Susilo Bambang Yudhoyono berharap para taruna TNI yang baru dilantik sebagai perwira untuk mendukung dan perkuat kapabilitas dan profesionalisme TNI. Presiden juga memintanya untuk terus memelihara, meningkatkan, dan mengaplikasikan keterampilan dan pengetahuan yang telah diperoleh selama mengikuti pendidikan di Akademi. “Dukung dan perkuat kapabilitas dan profesionalitas TNI, sebagai alat dan komponen utama pertahanan negara yang makin profesional, kuat, dan mandiri, sebagaimana yang diinginkan dan didambakan oleh seluruh rakyat Indonesia,” kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada upacara pelantikan Perwira TNI dan Polri Tahun 2012 di GOR Sapta Marga, Akademi Militer, Magelang, Jawa Tengah, Kamis (12/7).

Presiden SBY juga menginstruksikan kepada para Perwira Polri yang baru dilantik, untuk selalu menjunjung tinggi profesionalisme, serta bersikap antisipatif dan responsif untuk menegakkan hukum dan mengatasi gangguan terhadap keamanan dan ketertiban masyarakat. “Cegah dan bebaskan tuduhan sejumlah pihak, bahwa seolah Polri melakukan pembiaran atas perilaku kalangan masyarakat tertentu yang melakukan kekerasan dan pelanggaran hukum,” kata Presiden.

Presiden SBY juga memintanya agar memberikan rasa aman, tentram, dan tertib, di lingkungan masyarakat. “Tugas kalian sering berat dan kompleks. Oleh karena itu, cegah penyimpangan dan tetaplah bertindak secara profesional dan proporsional,” kata SBY.

Pada bagian akhir amanatnya, Presiden mengucapkan selamat kepada para orangtua perwira TNI dan Polri atas keberhasilan putra-putrinya. “Iringilah dengan doa, perjalanan para kesatria muda ini, agar senantiasa sukses dalam karier, dan kelak menjadi pemimpin-pemimpin TNI dan Polri yang handal, teguh, dan berhasil,” kata Presiden.
Sumber : Jurnas

Oevaang-Djeranding pantas jadi pahlawan nasional

Jakarta (ANTARA News) - Tokoh asal Kalimantan Barat Oesman Sapta mengatakan pejuang Pancasila Johanes Chrisostomus Oevaang Oeray dan aktivis pers Indonesia Djeranding Abdurrahman pantas untuk dinobatkan menjadi pahlawan nasional.

Johanes Chrisostomus Oevaang Oeray
"Bangsa ini sudah banyak menerima kekejaman Belanda dan Jepang. Jadi, mengapa mesti berpikir lagi untuk menghargai perjuangan dua tokoh itu yang berjasa untuk kemerdekaan negeri ini," katanya di Jakarta, Kamis.

Pada Seminar Nasional Pengusulan Oevaang Oeray dan Djerandeng Abdurachman untuk menjadi Pahlawan Nasional itu Oesman mengatakan, pahlawan bukan milik suku, adat, ras ataupun agama tertentu namun milik semua elemen bangsa.

"Kami hanya bicara tentang perjuangan bahwa ada dua `anak hutan` yang benar- benar berkorban untuk negara ini," kata dia.

Oesman juga mengajak para pemuda dan mahasiswa menghargai jasa para pejuang karena tanpa perjuangan mereka Indonesia tidak akan ada.

Menurut mantan wakil ketua MPR-RI dari Unsur Fraksi Utusan Daerah itu, peran pemuda dan mahasiswa sangat besar dalam dinamika bangsa sehingga wajib meneladani perjuangan pahlawan.

"Yang berperan dan berpengaruh terhadap pemerintahan sebenarnya bukan partai politik, tetapi mahasiswa dan pemuda. Kita bisa lihat dari tahun 1928 hingga 1998, mahasiswa dan pemuda lah yang memegang kendali dan menentukan masa depan bangsa ini," katanya.

Dia juga menyayangkan mekanisme pengusulan pahlawan nasional yang dinilai masih sulit dan tidak berkelanjutan, terutama untuk mereka yang berasal dari daerah luar Jawa.

"Saya heran mengapa bangsa ini kalau untuk kepentingan daerah, nasionalisme dan martabat bangsa cenderung pelit," katanya.

Dalam buku "Memoar Politik, Ideologi Pancasila HAM-Politik Dayak di Pentas Nasional Indonesia" yang ditulis oleh Aju dan Syafaruddin Usman, Oevaang berpendapat Pancasila terjadi bukan karena diciptakan, melainkan tumbuh dan berkembang di dalam rahim "Bunda" Indonesia.

Hadir pada seminar nasional tersebut Gubernur Kalimantan Barat Drs Cornelis MH, sejarawan Universitas Indonesia JJ Rizal, tokoh pers nasional Leo Batubara dan antropolog Universitas Muhammadiyah Pontianak Zainuddin Isman. (T.SDP-54/B013)
Sumber : Antara
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...