Sabtu, 03 Juli 2021

Kemenhan Libatkan PT TMI dalam Pengadaan Alutsista

PKR 10514 Martadinata class, dianggap tidak maksimal [TNI AL]

Direktur Jenderal Strategi Pertahanan Kemhan, Mayor Jenderal Rodon Pedrason mengatakan bahwa pelibatan PT Teknologi Militer Indonesia (PT TMI) dalam pengadaan alat utama sistem persenjataan (alutsista) bukan tanpa alasan.

"Pak Menhan ingin ada wadah bagi ahli-ahli alutsista berteknologi canggih, ahli elektronika, teknokrat-teknokrat, insinyur-insinyur anak bangsa untuk membantu proses transfer of technology agar kita tidak dibohongi lagi oleh makelar-makelar itu ketika beli alutsista," kata Rodon saat dihubungi, Selasa, 1 Juni 2021.

Rodon mengatakan umumnya teknologi itu dikunci oleh prinsipal dalam proses transfer of technology. Dalam hal ini, PT TMI ia sebut berperan sebagai konsultan untuk membantu mencari alutsista terbaik dan agar tidak kecolongan dari sisi alih teknologinya.

"Bukan untuk pembelian atau pengadaan. PT TMI tidak berkontrak dengan Kemhan sama sekali," kata Rodon.

Hal ini senada dengan pernyataan Corporate Secretary PT TMI, Wicaksono Aji, yang mengatakan bahwa PT TMI adalah wadah dari para ahli-ahli alutsista berteknologi canggih, ahli elektronika, dan teknokrat dalam negeri yang mempelajari dan alih teknologi (ToT) dalam proses pencarian alutsista terbaik.

"Peran PT TMI adalah menganalisa dan memberi masukan kepada pihak-pihak yang membutuhkan, baik itu pemerintah, pendidikan ataupun swasta dalam hal ToT," kata Wicaksono.

  ToT Kerap Tak Benar 
Nagapasa class [TNI AL]

Direktur Jenderal Strategi Pertahanan Kemenhan Mayor Jenderal Rodon Pedrason mengatakan selama ini banyak upaya transfer teknologi (ToT) dalam pengadaan alat utama sistem persenjataan (alutsista) tak berjalan benar. Atas dasar itu, Kemenhan akan melibatkan PT Teknologi Militer Indonesia (PT TMI) dalam pengadaan selanjutnya.

"Selama ini ToT kan gak berjalan benar, masa cuma disuruh ngecat? Bikin kapal ToT-nya cuma mengecat kapal, las doang. Itu orang biasa bisa. Tapi kalau ngoprek radar, kalo rusak seperti apa upgradingnya, itu gak di-share ke kita," ujar Rodon saat dihubungi, Selasa, 1 Juni 2021.

Rodon mengatakan semangat yang dibangun pemerintah saat ini adalah membuat industri pertahanan maju. Ia ingin agar Indonesia tak lagi didikte. Bila ToT bisa berjalan baik, ia meyakini ujungnya perawatan alutsista nasional bisa lebih hemat. "Setiap service gak usah bawa ke sana (lokasi pembuatan alutsista)," kata Rodon.

Kehadiran PT TMI dikenalkan oleh Prabowo Subianto pada Rosobornexport, agen perantara resmi Rusia untuk ekspor dan impor produk teknologi pertahanan, pada 16 November 2020 lalu. PT ini menjadi sorotan seiring rencana Kemenhan membeli alutsista yang dikabarkan senilai Rp 1.760 triliun, dan akan dihabiskan dalam waktu tiga tahun mendatang atau 2024.

  ✪
Tempo  

TNI AL Tambah 2 Kapal Patroli Baru

Jaga kedaulatan di Perbatasan https://detaknews.co.id/wp-content/uploads/2021/04/IMG-20210406-WA0010.jpg2 KAL perkuat TNI AL

TNI Angkatan Laut (AL) akan mengoperasikan dua Kapal Angkatan Laut (KAL) tambahan di wilayah barat Indonesia khususnya di Perairan Pulau Sumatera dan Kepulauan Riau untuk menjaga kedaulatan dan melindungi kekayaan maritim serta keselamatan pelayaran di perairan Indonesia. Kedua KAL tersebut yakni, KAL Pandang I-1-72 dan KAL Sarudik I-2-18.

Keduanya secara resmi diserahkan PT. Palindo Marine kepada Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono, di Dermaga PT. Palindo Marine Shipyard, Batam Jumat (2/7/2021).

Penyerahan kedua kapal itu ditandai dengan penandatanganan berita acara serah terima dari Direktur PT. Palindo Marine, Harmanto kepada TNI AL yang diwakili Kepala Dinas Material Angkatan Laut (Kadismatal) Laksamana Pertama TNI Budi Sulistyo. Selanjutnya dari Kadismatal diserahkan kepada Aslog KSAL Laksda TNI Puguh Santoso, yang kemudian diserahkan kepada Komandan Lanal Sibolga Letkol Laut (P) Robinson Hendrik Etwiory dan Komandan Tanjung Balai Asahan Letkol Laut (P) Syaifudin Zuhri.

KAL dengan spesifikasi panjang 28,98 meter, lebar 6,20 meter, tinggi 3,15 meter, kecepatan maksimum 28 knot, kemampuan berlayar selama 3 hari dan diawaki oleh 15 ABK, serta dilengkapi 1 Meriam kaliber 20 mm yang berada di Haluan dan 2 Mitraliur kaliber 12.7 mm di Geladak Anjungan ini selanjutnya akan dioperasikan di bawah Lanal Tanjung Balai Asahan dan Lanal Sibolga.

https://pict-a.sindonews.net/dyn/620/pena/news/2021/07/03/14/472904/jaga-keamanan-maritim-di-perbatasan-tni-al-operasikan-dua-kapal-patroli-canggih-lhh.jpgKSAL Laksamana TNI Yudo Margono mengecek kesiapan dua Kapal Angkatan Laut (KAL) tambahan yang akan beroperasi di wilayah barat Indonesia khususnya di Perairan Pulau Sumatera dan Kepulauan Riau. Foto/Dispenal

Dalam sambutannya, Yudo mengatakan pengadaan kapal patroli jenis KAL-28 ini merupakan upaya TNI Angkatan Laut dalam rangka melaksanakan tugas pokok matra laut secara khusus dalam rangka mewujudkan keamanan maritim, sekaligus sebagai realisasi dari pembangunan kekuatan menuju TNI Angkatan Laut yang profesional, modern, dan tangguh.

Yang patut digarisbawahi dengan masuknya dua alutsista Jenis KAL-28 M ini ke dalam jajaran TNI Angkatan Laut adalah keamanan maritim, sehingga keberadaan kedua KAL ini harus dapat memberikan kontribusi positif berupa jaminan keamanan bagi para pengguna laut secara khusus di wilayah kerjanya,” ungkap Kasal.

Menurut Yudo, kondisi perairan yang berbatasan langsung dengan sejumlah negara tetangga, tidak menutup kemungkinan dimanfaatkan untuk melakukan berbagai tindakan ilegal yang sangat merugikan negara sehingga diperlukan alutsista pendukung patroli yang handal dan diawaki prajurit-prajurit profesional yang memiliki integritas tinggi dalam melaksanakan tugasnya dan tidak mudah tergiur hal-hal yang dapat merusak citra positif TNI Angkatan Laut.

Usai pelaksanaan serah terima kedua KAL tersebut, Yudo Margono mengukuhkan Kapten Laut (P) Juswan Simamora sebagai Komandan KAL Pandang I-1-72 yang bertugas dibawah komando Lanal Tanjung Balai Asahan dan Kapten Laut (P) Fidel Castro sebagai komandan KAL Sarudik I-2-18 yang bertugas di Lanal Sibolga.

Sebelumnya, Yudo juga melaksanakan penandatanganan prasasti Menara Tinjau Pusat Latihan Pertempuran TNI AL Pantai Todak-Dabo Singkep dan Sasaran Bantuan Tembakan Kapal Pusat Latihan Pertempuran TNI AL Dabo Singkep. Turut hadir dalam kegiatan tersebut Ketua Umum Jalasenastri Vero Yudo Margono, Asrena KSAL Laksda TNI Muhammad Ali, Pangkoarmada I Laksda TNI Abdul Rasyid K, Danlantamal IV Tanjung Pinang Laksma TNI Indarto Budiarto, Komandan Lanal Batam, serta Perwakilan Bureau Veritas – Batam. (cip)

  sindonews  

Tiga Denhanud Paskhas Diperkuat Arhanud Oerlikon Skyshield

https://1.bp.blogspot.com/-cZdAqGXL4c0/YN_psT092HI/AAAAAAABWNs/UXcDkRcxMbscbRGiqEUyRe1E4GGAA8VRACLcBGAsYHQ/w400-h245/1_WhatsApp_Image_2021_07_01_at_202754.jpegOerlikon Skyshield Mk II [Paskhas]

K
omandan Korpaskhas Marsekal Muda TNI Eris Widodo Y., S.E., M.Tr(Han) berkesempatan secara langsung menyaksikan live penembakan Meriam Oerlikon Skyshield MK-II sebagai puncak kegiatan uji fungsi alutsista baru yang dimiliki Korpaskhas yang dilaksanakan di AWR Pandanwangi LUMAJANG Jawa Timur, Kamis (01/7/2021).

Alutsista selanjutnya akan dialokasikan ke tiga satuan Hanud Paskhas yang baru yaitu Denhanud 475 Paskhas, Denhanud 476 Paskhas dan Denhanud 477 Paskhas.


https://1.bp.blogspot.com/-wOkBXdHLvWk/YN_psQ8hTOI/AAAAAAABWNo/Lr2CP9JuGHIxyvFiPaBu5RZrHSYJIvOxgCLcBGAsYHQ/w400-h223/1_WhatsApp_Image_2021_07_01_at_202754__1_.jpegRadar Oerlikon Paskhas

Para prajurit Paskhas yang akan mengawaki alutsista tersebut terlebih dahulu dibekali ilmu baik teori maupun praktek tentang pengoperasian dan pemeliharaan Meriam Oerlikon Skyshield MK-II.

Hadir dalam acara tersebut Asops Korpaskhas Kolonel Pas Sonruta Tambunan, S.I.P., M.Tr (Han), Askomlek Korpaskhas Kolonel Lek Cholik Supriyatna, Aslog Korpaskhas Letkol Tek Zulkhali Duki, Danpusdikhanudnas Kolonel Pnb Sugeng, Sahli Air Power Koopsau 2 Kolonel Tek Mahruf M., Kasubdisrudal Komlek Letkol Adi Sudibyo serta dari Tim IMAA (Indonesia Military Air Worthiness Authority) Puslaik Kemhan Letkol Pas Anang Baskoro dan Letkol Tek Suherman. Penkorpaskhas.

  ★
Paskhas  

Jumat, 02 Juli 2021

Menhan Bahas Kerja Sama Alutsista RI-Jerman

Melaksanakan pertemuan bilateral dengan Wakil Menteri Pertahanan Jerman Menhan Prabowo Subianto (Dok. Kemhan) ⚓️

Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto melaksanakan pertemuan bilateral dengan Wakil Menteri Pertahanan Jerman merangkap Sekretaris Negara dari Parlemen Jerman, Thomas Silberhorn. Pertemuan ini membahas hubungan pertahanan antarkedua negara baik di bidang pelatihan, pendidikan, hingga misi pasukan perdamaian.

Dalam keterangan resmi Kemhan, Jumat (2/7/2021), selain agenda yang disebutkan tadi, turut dibahas berbagai kerja sama alutsista antara Indonesia dan Jerman serta peluang kerja sama dalam misi pasukan perdamaian di Mali. Pertemuan bilateral tersebut turut dihadiri Duta Besar RI untuk Republik Federal Jerman Arif Havas Oegroseno, anggota Komisi I DPR Sugiono, Staf Khusus Menhan serta Atase Pertahanan RI di Berlin Jerman, Kolonel Kav Rio Hendrawan Alin Putra.

"Kementerian Pertahanan Jerman menyambut hangat kedatangan Menteri Pertahanan RI, Prabowo Subianto, di Berlin," ujar juru bicara Prabowo, Dahnil Anzar Simanjuntak.

Menhan Prabowo diterima dengan upacara penghormatan militer oleh 100 orang prajurit Bundeswehr Jerman. Dalam upacara tersebut, diperdengarkan lagu 'Indonesia Raya' yang dilantunkan oleh Militärmusikdiesnt der Bundeswehr atau Band Militer Tentara Jerman.

Menhan Prabowo turut melakukan pemeriksaan pasukan. Seusai upacara, Menhan Prabowo bersama Sekretaris Silberhorn meletakkan karangan bunga di Bundeswehr Memorial untuk mengenang jasa tentara yang gugur dalam misi.

Dubes RI untuk Jerman, Arif Havas Oegroseno menyambut positif pertemuan Menhan RI dengan Kementerian Pertahanan Jerman. Dubes menyebut Jerman memberikan sambutan yang luar biasa atas kunjungan kehormatan hari dan hubungan pertahanan Jerman-Indonesia kian erat tak hanya dalam bidang pendidikan dan pelatihan, tapi juga aktif mendukung peacekeeping mission atau misi menjaga perdamaian. (gbr/knv)

  ⚓️ detik  

Menuntut Transparansi Belanja Senjata dari Prancis

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto meneken kerja sama pertahanan dengan Prancis. Transaksi perdagangan militer di Eropa transparan karena pabrikan pembuat senjata sekaligus berpromosi. Beautifully Rafale [Thalesgroup]

Sejumlah pengamat pertahanan dan keamanan menilai pemerintah perlu bersikap terbuka dalam pembelian peralatan militer dari negara Eropa, seperti Prancis. Menurut peneliti dari Pusat Penelitian Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (P2P-LIPI), Muhamad Haripin, bukan perkara mudah membeli peralatan militer dari negara anggota Uni Eropa itu.

Selain aturan perizinan di dalam negeri yang ketat, kata Haripin, Prancis harus memenuhi standar dan serangkaian komitmen sebagai anggota Uni Eropa. "Aturan ekspor alat utama sistem senjata di sana ketat sekali. Ini bisa juga langkah positif jika Indonesia ingin belanja peralatan militer dari Prancis,” ujar Haripin saat dihubungi, kemarin.

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto berkunjung ke Prancis, pekan lalu. Prabowo menandatangani persetujuan kerja sama dengan Menteri Pertahanan Prancis Florence Parly, di Paris, Senin lalu. Perjanjian tersebut meliputi bidang intelijen, pelatihan, dan pendidikan militer; ilmu pengetahuan dan teknologi; industri pertahanan; pasukan pemelihara perdamaian; pemberantasan terorisme; serta pengembangan dan penelitian industri pertahanan, termasuk produksi bersama.

Prabowo berharap defence cooperation agreement atau persetujuan kerja sama pertahanan antara Indonesia dan Prancis dapat ditingkatkan. “Peningkatan komunikasi dan kerja sama tidak saja antar-Kementerian Pertahanan, tapi antar-angkatan bersenjata," ujar Prabowo.

Kapal selam buatan Prancis Scorpene riachuelo.

Haripin mengatakan setidaknya ini merupakan ketiga kalinya Prabowo berkunjung ke Prancis. Pertemuan pertama terjadi pada 13 Januari 2020 dan kedua pada 21 Oktober 2020. Menurut dia, tiga pertemuan tersebut menandakan bahwa kerja sama pertahanan antara Indonesia dan Prancis sudah melangkah ke tahap yang serius. Dengan begitu, kata Haripin, tak tertutup kemungkinan kerja sama itu sudah masuk ke taraf kontrak jual-beli peralatan persenjataan. "Harus dilihat bahwa kerja sama G to G (antar-pemerintah) ini sudah oke," ujar Haripin.

Haripin berharap Kementerian Pertahanan lebih terbuka dalam proses belanja peralatan militer. Sebab, kata dia, bagaimanapun, sumber pendanaan belanja persenjataan itu menggunakan duit rakyat. Sekalipun pembelian tersebut dilakukan dengan skema utang luar negeri.

Lagi pula, Haripin menilai percuma saja jika Menteri Prabowo terlalu menutupi kegiatan pembelian alat militer tersebut. Sebab, negara pengekspor peralatan pertahanan akan membuka informasi jual-beli itu. "Di negara-negara anggota Uni Eropa, misalnya, transaksi dagang peralatan militer itu transparan. Belum lagi, produsen pasti akan membuat pengumuman karena hal tersebut sekaligus promosi," kata Haripin.

Kementerian Pertahanan di bawah kepemimpinan Prabowo dikabarkan tertarik mendatangkan sejumlah peralatan militer dari Prancis. Peralatan militer itu mulai dari pesawat tempur multi-peran Dassault Rafale hingga kapal selam Scorpene. Rafale digadang-gadang menjadi kandidat kuat pengganti pesawat F-5 E/F Tiger II TNI Angkatan Udara yang sudah dipensiunkan sejak Mei 2016.

Saat Kementerian Pertahanan dipimpin oleh Ryamizard Ryacudu pada 2014-2019, sempat tersiar kabar pesawat tempur buatan Rusia, Sukhoi SU-35, bakal disiapkan sebagai pengganti untuk pertahanan udara. Pemerintah bahkan disebut-sebut memesan 11 unit SU-35. Namun hingga kini belum ada kabar terbaru ihwal pembelian pesawat itu. Menteri Prabowo kini disebut-sebut akan memesan Rafale hingga 36 unit.

Adapun untuk Scorpene, ketertarikan Kementerian Pertahanan terhadap kapal selam bikinan DCNS—kelompok industri Prancis yang berfokus pada industri pertahanan maritim—itu sudah tersiar sejak tahun lalu. Namun semangat pembelian Scorpene semakin tinggi setelah musibah tenggelamnya KRI Nanggala di perairan Bali, 21 April lalu. Indonesia dikabarkan juga tertarik mengakuisisi dua jenis pesawat angkut, yakni pesawat pengisi bahan bakar udara Airbus A330 MRTT dan pesawat angkut serbaguna Airbus A400 M. Kabar teranyar, Kementerian Keuangan sudah menyetujui pinjaman senilai Rp 9,8 triliun untuk membeli dua unit A330 MRTT.

Airbus A 330 MRTT merupakan pesawat tanker yang telah disetujui anggarannya oleh menteri keuangan [Airbus]

Haripin menegaskan, keterbukaan informasi merupakan awal transparansi proses belanja peralatan militer di Kementerian Pertahanan. Penggunaan anggaran negara untuk pembelian peralatan militer yang nilainya mencapai triliunan rupiah wajib diawasi oleh sesama lembaga negara hingga rakyat. "Kalau tiba-tiba media menemukan kesenjangan anggaran harga alutsista, nanti jadi malu sendiri," kata Haripin.

Pengamat pertahanan, Connie Rahakundini Bakrie, juga berharap Kementerian Pertahanan lebih terbuka dalam urusan kontrak pembelian peralatan militer. Kementerian harus mengumumkan secara terbuka siapa saja pihak yang memenangi tender pengadaan peralatan militer. Selanjutnya, kata dia, pihak pabrikan peralatan militer mengumumkan bersama-sama dengan pemerintah negara tersebut.

Anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat yang membidangi pertahanan, Dave Akbarshah Fikarno, saat dimintai komentar mengatakan komisi di parlemen belum mengetahui agenda Prabowo di Prancis. Sebab, menurut anggota DPR dari Fraksi Golkar ini, rapat dengar pendapat antara Komisi I DPR dan Menteri Pertahanan, awal Juni lalu, hanya membahas rencana pembelian sejumlah peralatan militer. "Untuk pengadaannya, belum ada pembahasan lagi dengan Komisi I," kata Dave ketika dihubungi, Rabu lalu.

Dia juga mengatakan Komisi DPR bidang pertahanan tak mendapat laporan rinci penggunaan anggaran dari setiap kontrak pembelian alat militer. Wewenang tersebut sepenuhnya berada di tangan Kementerian Pertahanan. "Kami hanya membahas anggaran besarnya saja. Strategi detail tetap ada di Kementerian Pertahanan," kata dia.

Adapun juru bicara Menteri Pertahanan, Dahnil Anzar Simanjuntak, belum memberikan tanggapan tentang kontrak pembelian alutsista dalam kunjungan Menteri Prabowo di Prancis. Dahnil hanya mengatakan persetujuan kerja sama pertahanan dengan Prancis akan memperkuat hubungan bilateral kedua negara.

Dahnil mencontohkan, kerja sama alih teknologi pertahanan dan produksi bersama bisa memperkuat industri pertahanan di Tanah Air. "Demikian juga dengan kerja sama strategis lainnya. Semua masih direncanakan dengan matang," kata Dahnil.

 
Tempo  

Kemhan Persiapkan Menghadapi Kedaruratan Kesehatan di Masa Mendatang

Membangun center of excellence di bidang keamanan kesehatan pada tingkat propinsi. KRI Semarang 594 yang diubah sementara menjadi kapal BRS [PAL]

D
irektur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus bicara soal pertemuannya dengan Menteri Pertahanan RI Letnan Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto di kantor pusat WHO, Jenewa, Swiss, Rabu (30/6/2021) waktu setempat.

Melalui akun Twitter pribadinya, Kamis (1/7/2021) waktu setempat, Tedros mengungkapkan fokus utama perbincangannya dengan adalah upaya militer RI memerangi pandemi Covid-19. Upaya itu merentang dari mengonversi RS yang berada di bawah Kemenhan menjadi RS khusus Covid-19, pengadaan ventilator, APD, hingga tabung oksigen.

"Kolaborasi semua pihak dalam pemerintahan seperti itu sangat penting dalam merespons pandemi," ujar Tedros.

Menurut dia, militer Indonesia berperan penting dalam tanggap darurat pandemi Covid-19.

"Saya menghargai komitmen Indonesia untuk mempersiapkan krisis di masa depan dengan menyerukan pandemic treaty dan berinvestasi dalam manufaktur medis lokal," ujar Tedros.

Prabowo menyampaikan apresiasi Indonesia kepada WHO atas pengembangan Covid-19 Partners Platform sebagai wadah yang memfasilitasi koordinasi antar negara dan mitra untuk penanganan pandemi Covid-19.

"Salah satu aspek yang diangkat oleh Menteri Pertahanan RI adalah upaya penguatan kapasitas Indonesia, terkait dengan keamanan kesehatan di Indonesia, khususnya Kementerian Pertahanan dan sumber daya pertahanan, dalam menghadapi pandemi Covid-19 serta mendukung kesiapsiagaan Indonesia untuk menghadapi kedaruratan kesehatan di masa mendatang," tulis siaran pers yang dikirimkan Juru Bicara Menhan RI, Dahnil Anzar Simanjuntak kepada awak media, Kamis (1/7/2021).

Disampaikan pula guna memperkuat kesiapsiagaan untuk menghadapi tantangan kesehatan masa depan, Indonesia berencana membangun center of excellence di bidang keamanan kesehatan pada tingkat propinsi.

Inisiatif tersebut akan memperkuat kapasitas Indonesia dalam mendeteksi, menangkal dan menghadapi tantangan kesehatan masa depan pada tingkat provinsi. Hal itu juga akan memperkuat kapastias 110 rumah sakit militer dalam penanganan Covid-19, termasuk memastikan penyediaan layanan kesehatan dasar selama pandemi.

"Inisiatif tersebut disambut baik oleh Direktur Jenderal WHO yang juga menegaskan kesiapannya untuk mendukung dan memfasilitasi upaya Indonesia dalam memperkuat kesiapan kapasitas nasional guna menghadapi kedaruratan kesehatan, termasuk pemanfaatan fasilitas dan aset kesehatan di Kementerian Pertahanan dan TNI," tulis siaran pers tersebut. (miq/sef)

  ✪ CNBC  

Kamis, 01 Juli 2021

Teknologi Bawah Air KRI Rigel-933 Deteksi KMP Yunice

Di Kedalaman 78 Meter KRI Rigel-933 melakukan pencarian melakukan pencarian KMP Yunicee yang tenggelam di Selat Bali terlihat dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur.

Teknologi bawah air multibeam echosounder milik KRI Rigel-933 salah satu unsur kapal survey riset dari Pusat Hidro - Oseonografi TNI AL (Pushidrosal) berhasil mendeteksi keberadaan Kapal Motor Penumpang (KMP) Yunice pada posisi 8° 10’ 31.864’’ S - 114° 25’ 42.986’’ T pada kedalaman antara 72 meter sampai dengan 78 meter.

Benda yang dideteksi dari bawah air tersebut memiliki panjang 55.3 meter, lebar 11.5 meter dan tinggi 11.35 meter dengan posisi dari dasar laut dengan daratan terdekat berjarak sekitar 362 meter. Sementara jarak dari Pelabuhan Gilimanuk sekitar lebih kurang 1.65 Km. "TNI AL secara proaktif membantu pelaksanaan evakuasi KMP Yunice setelah mendengar adanya musibah tersebut yang terjadi di perairan sekitar Gilimanuk, Bali, pada Selasa, 29 Juni 2021 sekitar pukul 19.20 WITA," ujar Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI Julius Widjojono, Rabu (30/6/2021).

Menurut Julius, TNI AL bekerja sama dengan instansi Basarnas, Polres dan Polairud Jembrana, Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Jembrana, PT. Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan Indonesia Ferry (ASDP) serta unsur tambahan KMP. Swakarsa dan KMP. Samudra Utama dalam membantu proses evakuasi kapal tersebut. Tidak hanya itu, TNI AL juga mengerahkan 2 KRI yakni KRI Rigel-933 dan KRI Soputan-923, KAL Rajekwesi serta personel dari Lanal Denpasar, Lanal Banyuwangi Posal Gilimanuk, dan Posal Pengambengan.

Teknologi Bawah Air KRI Rigel-933 Deteksi KMP Yunice di Kedalaman 78 Meter

Seperti diberitakan, KMP Yunice yang mengalami insiden nahas ini diawaki oleh 15 ABK. Saat kejadian, kapal tersebut tengah mengangkut kendaraan sebanyak 40 unit terdiri dari 17 unit mobil pick up, 2 unit kendaraan keluarga dan 18 unit truk sedang serta 3 unit sepeda motor.

Selama melaksanakan operasi SAR, KRI Rigel-933 dan KRI Soputan-923 yang telah berada di lokasi sejak kemarin juga berhasil menemukan satu unit life craft milik kapal tanpa penumpang dan mengangkatnya mengunakan crane untuk selanjutnya diamankan di buritan KRI Rigel-933. Penemuan life craft penumpang KMP Yunice tersebut tidak jauh dari sebelah barat Dermaga Gilimanuk yang berjarak 1 Nautical Miles.

TNI AL akan terus menambah dukungan personel untuk bergabung bersama-sama tim SAR lain untuk mencari korban yang belum ditemukan. Lanal Denpasar dipimpin langsusng Komandan Lanal Kolonel Laut (P) I Komang Teguh Ardana, mengerahkan personel gabungan dari Lanal Denpasar, Posal Gilimanuk, dan Posal Pengambengan sebanyak 17 orang dan Lanal Banyuwangi di bawah pimpinan Danlanal Banyuwangi Letkol Laut (P) Eros Wasis, mengerahkan KAL Rajekwesi beserta 15 personel untuk membantu proses evakuasi.(cip)

  ★ sindonews  

[Global] Swiss Boyong 36 Jet Tempur F-35A dan Rudal Patriot AS

Sedangkan Indonesia Tidak di ijinkan https://pict-c.sindonews.net/dyn/620/pena/news/2021/07/01/41/471222/swiss-boyong-36-jet-tempur-f35a-dan-rudal-patriot-as-pgc.jpgSwiss mengumumkan pembelian 36 jet tempur F-35A dan sistem rudal Patriot dari AS. Foto/Ilustrasi

Pemerintah Swiss mengatakan akan membeli 36 jet tempur F-35A dari pabrikan Amerika Lockheed Martin, sebuah keputusan yang menurut para kritikus terlalu mahal untuk Swiss dan membuatnya terlalu bergantung pada Amerika Serikat (AS). Lockheed Martin mengalahkan pesaing lainnya untuk mendapatkan kontrak tersebut, termasuk jet tempur multinasional Eurofighter yang dibangun oleh Leonardo dari Italia, Rafale dari perusahaan Prancis Dassault, dan Super Hornet dari pabrikan AS Boeing.

Dalam pernyataannya, pemerintah Swiss juga mengungkapkan telah memutuskan untuk membeli sistem rudal permukaan-ke-udara Patriot dari pabrikan AS lainnya, Raytheon, yang mengalahkan persaingan dari Eurosam Prancis.

Sebuah evaluasi telah mengungkapkan bahwa kedua sistem ini menawarkan manfaat keseluruhan tertinggi dengan biaya keseluruhan terendah,” bunyi pernyataan pemerintah Swiss.

Dewan Federal yakin bahwa kedua sistem ini adalah yang paling cocok untuk melindungi penduduk Swiss dari ancaman udara di masa depan,” sambung pernyataan itu seperti dikutip dari Russia Today, Kamis (1/7/2021).

Dalam pernyataannya, pemerintah Swiss menambahkan bahwa armada 36 jet tempur F-35A akan cukup untuk menutupi negara pegunungan yang netral itu secara internasional selama situasi ketegangan yang berkepanjangan.

Dana sebesar USD 6,5 miliar telah ditetapkan untuk pembelian jet, jumlah yang didukung oleh publik dalam pemungutan suara tahun lalu.

Namun, upaya pemerintah konservatif untuk mendapatkan jet tempur baru itu telah menuai kritik dari partai-partai oposisi, partai kiri tengah Sosial Demokrat (SP), partai sayap kiri Partai Hijau, serta organisasi kampanye Group for a Switzerland Without an Army.

Kelompok-kelompok tersebut telah mendukung referendum publik mengenai kesepakatan Lockheed Martin, mengklaim bahwa jet tersebut terlalu mahal, secara teknis tidak sehat dan dapat dipantau oleh intelijen AS, sehingga mengancam sikap netral yang menjadi kebijakan luar negeri Swiss.

Jet Amerika terlalu mahal,” kata anggota SP Priska Seiler Graf menanggapi keputusan pemerintah, mencatat bahwa biaya pemeliharaan dari waktu ke waktu juga akan tinggi.

"Kita harus mencari solusi Eropa...kita tidak ingin bergantung pada Amerika Serikat," tambahnya.

Referendum tentang rencana pembelian jet tempur F-35A bukanlah jajak pendapat nasional pertama di Swiss. Pada tahun 2014, publik memilih untuk menolak membeli jet Gripen dari pabrikan Swedia Saab. (ian)

 ♖ sindonews 

C295 Gunship

Menggotong rudal dan bom pintar [Airbus DS] ✈️

Perusahaan kedirgantaraan asal Eropa, Airbus Defence and Space (Airbus DS) mengumumkan pada 20 Juni bahwa pesawat C295 Armed ISR buatannya telah melakukan uji coba penerbangan dengan membawa senjata.

Persenjataan dimaksud adalah dummy delapan rudal berkendali laser dan dua bom berpemandu laser yang digantung pada empat cantelan di bawah sayapnya.

Uji coba awal ini dirancang untuk memvalidasi karakteristik mekanis dan aerodinamis pesawat ketika dilengkapi dengan muatan senjata semacam itu.

Airbus mengembangkan versi ‘gunship’ C295 ini sebagai pesawat intai bersenjata yang dapat memberikan pengawasan terus-menerus dengan membawa beragam senjata untuk kemampuan bertahan dan menyerang.

C295 Armed ISR dapat menjalankan misi operasi khusus seperti mendukung pasukan darat, menetralisir target yang terdeteksi selama misi pengawasan dan patroli, serta didukung daya tahan yang lama.

Untuk menyokong proyek C295 Armed ISR ini, Airbus DS telah menandatangani serangkaian perjanjian dengan rekanan pemasok senjata di Dubai Airshow 2017 lalu.

Perjanjian ini termasuk nota kesepahaman dengan Roketsan dari Turki, lalu Expal, Escribano dan Equipaer dari Spanyol, Rheinmetall dari Jerman, serta pemasok asal Amerika Serikat Nobles Worldwide dan US Ordnance.

Mengutip Janes, Airbus DS melengkapi C295 Armed ISR dengan FITS (Fully Integrated Tactical System). Berbagai pilihan persenjataan tersedia dalam kit yang memungkinkan operator untuk memilih opsi paling tepat sesuai kebutuhan misi.

Pilihan senjata tersebut berupa senapan mesin 12,7 mm, kanon otomatis 27 mm, roket berpemandu dan tidak berpemandu, serta rudal dan bom berpemandu laser.
 

  Airspace Review  

Rabu, 30 Juni 2021

2 KRI Dikerahkan Dalam Pencarian KMP Yunicee

KRI Rigel 933 dan KRI Soputan 923 KRI Rigel 933 turut dalam pencarian korban KMP Yunicee di Selat Bali (Ardian Fanani/detikcom)

Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Denpasar mengungkap 2 kemungkinan yang menjadi sebab KMP Yunicee tenggelam di Selat Bali. Kapal diduga tenggelam akibat kesalahan manusia atau kondisi cuaca.

"Kecelakaan laut tenggelamnya kapal KMP Yunicee ini ada dua kemungkinan, bisa dari karena human error atau force major/situasi eksternal seperti keadaan cuaca dan arus yang tidak bersahabat," kata Komandan Lanal Denpasar Kolonel Laut (P) I Komang Teguh Ardana dalam keterangan tertulis yang diterima detikcom, Rabu (30/6/2021).

Teguh Ardana mengungkapkan, KMP Yunicee sebelumnya membawa 16 orang ABK, 41 orang penumpang dan 40 unit kendaraan. Kapal ini berangkat dari Pelabuhan Ketapang, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur menuju Pelabuhan Gilimanuk, Kabupaten Jembrana, Bali.

"Di tengah pelayaran kapal tersebut dihantam ombak dikarenakan angin kencang, sehingga kapal terbawa arus hingga ke Selatan Pelabuhan Gilimanuk yang mengakibatkan kapal mengalami kemiringan, terbalik dan tenggelam," terangnya.

Dari data operasi SAR gabungan, sampai pukul 08.00 Wita ditemukan sebanyak 46 orang. Jumlah tersebut terdiri atas 39 selamat, 7 meninggal dan belum ditemukan 11 orang.

Seluruh tim penyelamat dari TNI/Polri dan Basarnas serta unsur terkait di Pelabuhan Gilimanuk masih fokus mengevakuasi korban kapal tersebut.

TNI Angkatan Laut telah mengerahkan kapal untuk mengevakuasi korban, yakni KRI Rigel-933 yang merupakan KRI jenis kapal survey Hydro Oseanografi yang mempunyai kemampuan khusus untuk deteksi bawah air dan KRI Soputan-923.

"Lanal Denpasar juga telah berkoordinasi dengan SAR Denpasar, ASDP Gilimanuk serta unsur terkait untuk proses evakuasi korban KMP Yunicee," terangnya. (nvl/nvl)

  ★ detik  

Industri Pertahanan Nasional Ujung Tombak Pengembangan Sistem Pertahanan

♞ Komitmen yang harus diwujudkan sesuai Undang-UndangBeredar foto perakitan MT Harimau di Turki, nampak pada bagian bodi tank terpasang aksesoris penangkal serangan Pulat [Barbaros Toprakoğlu] ★

K
etua DPR Puan Maharani menegaskan pentingnya menguatkan industri pertahanan dalam negeri sebagai salah satu cara memenuhi ketersediaan alat pertahanan nasional.

Menurut dia, hal itu adalah komitmen yang harus diwujudkan sesuai Undang-Undang (UU) Nomor 16 Tahun 2012 tentang Industri Pertahanan.

"Industri pertahanan menjadi salah satu ujung tombak dalam mengembangkan sistem pertahanan secara mandiri, untuk memenuhi kualitas dan kuantitas alutsista yang sesuai dengan karakteristik kewilayahan dan potensi ancaman yang dihadapi, juga untuk membangun detterence effect terhadap negara lain," kata Puan dalam keterangannya, Selasa (29/6/2021).

Hal tersebut disampaikan Puan saat memberikan kuliah umum dan pembekalan kepada Perwira Siswa (Pasis) Pendidikan Reguler ke-60 Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat, Jakarta, Selasa.

Politisi PDI-P itu menjelaskan, UU tentang Industri Pertahanan dibentuk untuk mewujudkan ketersediaan alat peralatan pertahanan dan keamanan secara mandiri.

Perwujudan itu, lanjutnya, harus didukung kemampuan industri pertahanan nasional serta memajukan keunggulan sumber daya manusia.

Selain itu, ia menilai bahwa negara yang memiliki industri pertahanan kuat dan maju, akan mendapat keuntungan karena bisa lebih mengendalikan arah politik yang dapat berpengaruh terhadap hubungan diplomatik.

Namun, menurut dia, industri pertahanan nasional saat ini masih memiliki keterbatasan kapasitas produksi dan penguasaan teknologi militer.

"Oleh karena itu, pembangunan industri pertahanan nasional diperlukan strategi diplomasi yang kuat, terutama dengan negara-negara yang lebih dulu unggul di bidang teknologi militer," ujarnya.

Dengan demikian, ia menegaskan bahwa diplomasi Indonesia harus teguh pada prinsip politik luar negeri Indonesia yang bebas-aktif.

"Kita berhak menentukan arah kebijakan, sikap, kedaulatan, dan tidak dapat dipengaruhi kebijakan politik luar negeri negara lain," kata dia.

Di samping itu, Puan mengatakan bahwa kekuatan pertahanan nasional membutuhkan strategi geopolitik, kekuatan alutsista, serta sangat ditentukan sumber daya manusia yang unggul.

Sumber daya manusia unggul itu terlihat dari para prajurit TNI yang andal, cinta Tanah Air, setia pada Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Bhineka Tunggal Ika.

"Membangun prajurit TNI AD yang andal perlu terus dilakukan melalui pendidikan, penugasan lapangan, maupun kegiatan khusus untuk dapat meningkatkan profesionalitas, menguasai teknologi, mampu berpikir strategis, dan berjiwa Indonesia," ucapnya.

Guna mewujudkannya, Puan mengaku bahwa DPR memperhatikan dan berkomitmen tinggi untuk terus meningkatkan kesejahteraan prajurit.

Menurut dia, DPR akan memberi perhatian pada kesejahteraan prajurit mulai dari pelayanan kesehatan, hingga pendidikan anak-anak prajurit.

"DPR juga memperhatikan dan berkomitmen tinggi untuk terus meningkatkan kesejahteraan prajurit, yang bekaitan dengan pelayanan kesehatan, punya rumah, dan anak-anak prajurit bisa sekolah. Bagaimana prajurit bisa tenang di garda terdepan kalau keluarganya enggak sejahtera?," kata Puan.

  Kompas  

[Global] Rusia Lancarkan Serangan Palsu ke Kapal Perang Belanda

Selama Berjam-jam di Laut Hitam https://asset.kompas.com/crops/Pzb3EBTg6ase5WDrtGO5p5JYiaE=/56x39:977x653/750x500/data/photo/2021/06/30/60dbc4f247245.jpgJet militer Rusia bersenjata menyebabkan situasi berbahaya di Laut Hitam dekat HNLMS Evertsen Kamis (24/6/2021). (DEFENSIE via TWITTER)def.pk

Kementerian Pertahanan Belanda pada Selasa (29/6/2021) menyatakan jet tempur Rusia melakukan "serangan palsu" terhadap kapal pengawal angkatan laut Belanda di Laut Hitam pekan lalu.

Insiden yang melibatkan Kapal Perang Belanda HNLMS Evertsen berlangsung selama lima jam pada Kamis lalu (24/6/2021), kata kementerian pertahanan Belanda melansir Business Insider.

Pesawat tempur Rusia yang dipersenjatai dengan rudal udara-permukaan, terbang rendah dan dekat kapal Angkatan Laut Kerajaan Belanda, seakan ingin melakukan serangan.

Kapal perang Belanda juga mengalami gangguan yang mengacaukan beberapa sistem elektronik di dalamnya, kata kementerian pertahanan.

Komandan kapal mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Eversten berlayar di perairan internasional. Jadi tidak ada alasan untuk tindakan seperti yang dilakukan Rusia, yang disebutnya "tidak bertanggung jawab dan tidak aman."

"Evertsen memiliki hak untuk berlayar di sana. Tidak ada pembenaran apa pun untuk tindakan agresif semacam ini, yang juga secara tidak perlu meningkatkan kemungkinan kecelakaan," kata Menteri Pertahanan Belanda Ank Bijleveld-Schouten menanggapi tindakan Rusia melansir CNN.

Kapal Perang Belanda HNLMS Eversten tergabung dalam kelompok penyerang kapal induk multinasional yang dipimpin oleh kapal induk Inggris HMS Queen Elizabeth.

Kapal ini telah melakukan patroli di Laut Hitam dengan kapal perusak Angkatan Laut Kerajaan Inggris HMS Defender.

Rabu lalu (23/6/2021), militer Rusia terbang di atas kapal perusak Inggris di Laut Hitam, kadang-kadang melakukan manuver, yang menurut Menteri Luar Negeri Inggris "tidak aman atau profesional."

Kementerian pertahanan Rusia mengklaim bahwa tembakan peringatan ditembakkan dan bom dijatuhkan di jalur kapal perusak Inggris.

Kapal itu dituding memasuki perairan teritorialnya, klaim yang berasal dari pencaplokan Krimea oleh Rusia dan tidak diakui secara luas.

Kementerian pertahanan Inggris membantah versi peristiwa Rusia, dengan alasan bahwa tidak ada tembakan atau bom yang dijatuhkan.

Namun, Rusia tetap berpegang pada ceritanya dan bahkan mengancam akan menjatuhkan bom "tepat pada sasaran" jika terjadi gangguan lain.

Drama baru-baru ini di Laut Hitam terjadi hanya beberapa hari sebelum dimulainya latihan militer besar-besaran yang dipimpin oleh AS dan Ukraina.

Sea Breeze 21 adalah latihan terbesar tahunan sejak pertama kali dimulai 27 tahun lalu, dan melibatkan 32 negara, 5.000 personel militer, 32 kapal, dan 40 pesawat.

Latihan dimulai Senin (28/6/2021) meskipun ada tentangan Rusia terhadap latihan tersebut. Kremlin menganggap kapal perang NATO yang berkunjung di dekat Krimea mengganggu stabilitas.

"Kami menunjukkan kepada dunia bahwa Laut Hitam adalah laut internasional," kata Kapten Kyle Gantt, seorang perwira militer AS dan wakil komandan Satuan Tugas 65 pada Selasa (29/6/2021), menurut Stars and Stripes.

"Ini (Laut Hitam) terbuka dan tersedia untuk transportasi perdagangan, pengiriman, untuk semua negara secara gratis," katanya, seraya menambahkan bahwa "itu (Laut Hitam) tidak dimiliki oleh satu negara."

Pada April, mereka mendeklarasikan area yang lebih luas dari Krimea tertutup untuk kapal angkatan laut asing.

Pada April, Rusia memberlakukan pembatasan pergerakan angkatan laut asing di dekat Krimea hingga November.

Langkah itu memicu keluhan keras dari Ukraina dan Barat.

Rusia menolak kritik dan menegaskan pembatasan tidak akan mengganggu pengiriman komersial.

Awal tahun ini, Rusia juga memperkuat pasukannya di dekat perbatasan dengan Ukraina.

Kiev juga mendapat peringatan agar tidak menggunakan kekuatan untuk merebut kembali kendali atas jantung industri timur negara itu, di mana konflik dengan separatis yang didukung Rusia telah menewaskan lebih dari 14.000 orang dalam tujuh tahun.

Moskwa menarik beberapa pasukannya setelah manuver, tetapi para pejabat Ukraina mengatakan banyak dari pasukan itu tetap tinggal.

  Kompas  

Selasa, 29 Juni 2021

Prabowo Teken Kerja Sama Pertahanan RI & Prancis

Di Paris Akun resmi Dubes Perancis [Twitter @ChambardOlivier]

Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Republik Prancis menandatangani perjanjian kerja sama pertahanan. Penandatanganan dilakukan oleh Menteri Pertahanan Indonesia Letnan Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto dan Menteri Angkatan Bersenjata Prancis Florence Parly di Paris, Prancis, Senin (28/6/2021).

Hal itu diketahui dari unggahan Duta Besar Prancis untuk Indonesia dan Timor Leste Olivier Chambard di media sosial Twitter, Selasa (29/6/2021). Juru Bicara Menhan Dahnil Anzar Simanjuntak juga membenarkan ini.

"Iya, mas penandatangan kerjasama pertahanan Indonesia dan Perancis untuk memperkuat hubungan kerjasama pertahanan strategis dan industri pertahanan," katanya pada CNBC Indonesia.

Sebelumnya, Prabowo dan Florence sepakat mempererat kerja sama pertahanan antara kedua negara. Kesepakatan itu terungkap dalam pertemuan antara Prabowo dan Parly di kantor Kementerian Angkatan Bersenjata Prancis di Paris, 21 Oktober 2020.

Dalam keterangan pers yang disampaikan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) RI untuk Prancis, Andorra, Monako, serta Delegasi Tetap RI untuk UNESCO Arrmanatha Christiawan Nasir kepada CNBC Indonesia, kedua menhan membahas perkembangan situasi dan dinamika kawasan Indo-Pasifik.

Prancis menaruh perhatian khusus terhadap kawasan Indo-Pasifik, mengingat selain memiliki teritori, sekitar 1,6 juta warga Prancis berada di kawasan Indo-Pasifik. Dalam konteks ini, Prabowo dan Parly menegaskan pentingnya untuk terus berkontribusi dalam menjaga stabilitas dan keamanan kawasan.

Kedua menhan secara khusus membahas kerangka kerja sama pertahanan ke depan. Berbagai kemajuan yang telah dicapai dalam mempererat kerja sama pertahanan kedua negara tahun ini, termasuk dalam upaya memajukan industri pertahanan Indonesia disambut baik kedua menhan.

Persenjataan Rafale [Dassault/F.Fischer]

"Saya mencatat kemajuan yang cukup pesat dari kemitraan strategis Indonesia-Prancis di bidang pertahanan dalam setahun ini. Indonesia ingin terus mengembangkan kerja sama dengan Prancis di berbagai sektor pertahanan, termasuk dalam memperkuat alutsista TNI dan memajukan kapasitas industri pertahanan Indonesia sebagai bagian dari global production chain produk alutsista," kata Prabowo.

Seperti diketahui, dalam pertemuan bulan Januari lalu, kedua menhan sepakat membuat Perjanjian Kerja Sama Bidang Pertahanan (Defense Cooperation Agreement/DCA). Perjanjian tersebut akan memayungi kerja sama pertahanan secara komprehensif seperti kerja sama bidang pendidikan dan latihan militer, keamanan maritim, pemberantasan terorisme, pengembangan industri pertahanan hingga penguatan kapasitas dalam penanganan bencana seperti pandemi Covid-19 yang saat ini melanda kedua negara.

Dalam kaitan ini, Prabowo dan Parly meminta agar tim perunding dapat segera menyelesaikan DCA untuk dapat ditandatangani oleh kedua menhan pada akhir tahun ini, sebagai bagian dari peringatan HUT ke-70 hubungan diplomatik kedua negara.

Pertemuan kedua menhan untuk kedua kali di 2020 menunjukkan semakin intensifnya komunikasi dan kerja sama pertahanan kedua negara.

"Di tengah pandemi Covid-19, yang mengharuskan berbagai kegiatan tertunda, kerja sama Indonesia-Prancis di bidang pertahanan semakin erat, tidak saja terlihat dari intensitas komunikasi kedua menhan namun juga dengan kegiatan kelompok kerja Strategic Defense Equipment cooperation yang sudah dua kali bertemu tahun ini," kata Arrmanatha.

Kerja sama Indonesia-Prancis di bidang pertahanan selama ini dilandaskan kesepakatan kedua negara pada tahun 2017 melalui Letter of Intent (LoI) atau Pernyataan Kehendak untuk peningkatan kerja sama pertahanan termasuk kerja sama kelautan dan keamanan maritim.

Setiap tahunnya, sejak tahun 2013, kerja sama pertahanan bilateral di beberapa bidang seperti pelatihan dan pendidikan, saling kunjung, dan pemberantasan terorisme dibahas melalui forum Dialog Pertahanan Indonesia-Prancis (Indonesia-France Defense Dialogue/IFDD). (miq/sef)

 
CNBC  
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...