Sabtu, 08 Agustus 2020

Korea Selatan Ciptakan Prototipe Radar AESA

Jet Tempur Patungan Korsel-Indonesia Akan Gunakan Radar Array
Ilustrasi jet tempur KF-X/IF-X. [Korea Times​]

Korea Selatan (Korsel) telah merilis prototipe pertama dari active electronically scanned array (AESA), radar canggih yang akan digunakan pada pesawat jet tempur KF-X/IF-X. Jet tempur itu merupakan proyekpatungan Korea Selatan dengan Indonesia.

Administrasi Program Akuisisi Pertahanan (DAPA) Seoul mengadakan upacara peluncuran radar AESA di Hanwha Systems Research Center di Yongin, Provinsi Gyeonggi.

Mengutip laporan Yonhap News, Sabtu (8/8/2020), radar AESA untuk KF-X/IF-X dikembangkan sendiri oleh Seoul, tanpa transfer teknologi dari mitra luar negeri.

Pada 2015, pemerintah Amerika Serikat yang kala itu dipimpin Presiden Barack Obama telah menolak permintaan Korea Selatan untuk transfer teknologi inti AS untuk proyek jet tempur KF-X/IF-X. Korea Selatan kemudian mulai mengejar pengembangan dalam negeri AESA di bawah pengawasan Agency for Defense Development (Badan Pengembangan Pertahanan).

Badan itu telah lakukan tes dan inspeksi darat pada 2017 dan 2018 untuk prototipe radar AESA. Seorang pejabat badan tersebut mengatakan radar AESA yang dikembangkan sendiri oleh Korea Selatan berada pada tingkat yang mirip dengan teknologi di Amerika Serikat atau China.

Jumlah elemen antena AESA dapat dimodifikasi dan sapuan radar bisa diubah. Pejabat tersebut menambahkan, radar Array itu juga dapat digunakan pada pesawat tempur ringan FA-50 Korea Selatan dan pada kapal perang untuk meningkatkan kesadaran situasional.


Prototype radar AESA pesawat KFX Korea Selatan. (@ DAPA Korea)​

Pada hari Jumat, pejabat DAPA mengatakan prototipe teknologi telah dikembangkan meskipun ada kekhawatiran akan sulit untuk membangun radar AESA di dalam negeri.

Model radar AESA akan dikirim ke Korea Aerospace Industries dan dipasang pada prototipe jet tempur KF-X yang akan dirilis pada paruh pertama tahun 2021.

Program pengembangan jet tempur KF-X/IF-X oleh Korsel dan Indonesia dimulai pada 2016.

Rencana program tersebut adalah memproduksi 180 jet tempur pada tahun 2026, tetapi Indonesia telah menunda pembayaran bagiannya dari biaya pengembangan.

Kepala Program KF-X DAPA, Jung Kwang-sun, mengatakan negosiasi dengan Indonesia telah ditunda di tengah pandemi virus corona baru (Covid-19). (min)

  ★ sindonews  

[Dunia] Kapal 60 M Cepat Yunani

Dengan Kecepatan Dan Alutsista Yang Mumpuni https://www.globalsecurity.org/military/world/europe/images/hs-roussen-image02.jpgPatrol Boats - Roussen Class P69 Ypoploiarchos Krystallidis [globalsecurity]

Angkatan Laut Yunani baru saja menerima Kapal Perang pembawa rudal yang memiliki kecepatan tinggi generasi keenam P-78 Ipopliarhos Caratanasis dari kelas Ipopliarchos Roussen buatan Inggris.

Kapal perang berkekuatan tinggi ini disebut juga sebagai kapal kelas Super Vita yang memiliki kemampuan canggih dalam menghadang musuh-musuhnya baik yang terlihat di atas permukaan laut maupun yang tidak terlihat di bawah permukaan atau sub-marine.

Kehadiran kapal cepat penghancur jenis Roussen buatan perusahaan Inggris Vosper Thornycroft (sekarang BAE Systems Maritime) yang telah dipesan sejak tahun 2008 itu menjadi kekuatan tambahan bagi Angkatan Laut Yunani ditengah ketegangannya dengan Turki yang belakangan ini meningkat di Laut Mediterania.

Kedatangan Ipopliarchos Roussen itu langsung disambut baik oleh Menteri Pertahanan Yunani, Nikos Panayotopoulos dengan prosesi upacara kedatangan kapal perang baru di Pangkalan Angkatan Laut Scaramanga pada 28 Juli silam.

Dikutip VIVA Militer dari Bulgarian Military, persenjataan utama dari kapal ini adalah delapan rudal anti-kapal Exocet MM40 Block II / III dengan jangkauan masing-masing hingga 70/180 km. Selain itu, kapal perang Roussen ini juga dilengkapi dengan meriam 76 mm Otobreda di haluan dan dua meriam 30 mm yang lebih kecil sebagai senjata sekunder yang terletak di superstruktur kapal.

Kapal ini juga dilengkapi dengan senjata anti-udara dan anti-rudal utama kapal adalah sistem rudal RIM-116 RAM yang terdiri atas peluncur Mk-31 dengan 21 proyektil, serta sistem tindakan dukungan elektronik DR3000 dan AR900 serta peluncur umpan Mk36 SRBOC.

Rangkaian sensor yang bertanggung jawab untuk identifikasi dan pelacak target permukaan dan udara tepat waktu termasuk radar pengintai MW08 3D G-band, pelacak target elektro-optik Mirador, dan radar intersep kemungkinan rendah Scout MkII yang dikendalikan oleh manajemen tempur TACTICOS sistem.

https://i.pinimg.com/564x/8d/a8/32/8da8324b687703a2a417476b3049276f.jpgRoussen class [istimewa]

Dengan kecanggihan dan kemampuan kapal perang baru Yunani itu, dapat dipastikan Yunani akan lebih siap menghadapi pertempuran laut dengan Turki di Laut Mediterania.

Sebagaimana diketahui, Menteri Pertahanan Yunani Nikolaos Panayotopoulos belum lama ini mengatakan, pihaknya akan mempersiapkan kemungkinan terburuk dalam menghadapi kekuatan militer Turki di Laut Mediterania.

Pemerintah Yunani menilai, aktivitas Turki dalam mengembangkan hidrokarbon di dekat pulau-pulau Yunani telah mengganggu kedaulatan negara Yunani. Karena Yunani menganggap Turki dengan melakukan aktivitas di dalam perairan Yunani dan yang termasuk Zona ekonomi ekslisif Yunani.

Kemarahan Yunani makin memuncak setelah Turki menandatangani nota kesepakatan dengan salah satu pihak yang berperang di Libya yaitu pemimpin pemerintahan Libya hasil kesepakatan nasional (GNA) Perdana Menteri Fayez al-Sarraj tentang pembagian zona laut.

Merujuk pada dokumen itu, bahwa pulau-pulau tersebut tidak memiliki landasan kontinen, Turki menyatakan haknya atas sebagian besar sumber daya Laut Mediterania dekat Kreta, Karpathos dan Rhodes. Sehingga Turki memulai melakukan eksplorasi sumber daya alam besar-besaran di Laut Mediterania sebagai kompensasi dukungan pemerintahan Turki kepada pemerintahan Libya hasil kesepakatan nasional (GNA).

Kami akan melakukan apa yang diperlukan untuk melindungi hak kedaulatan kami sepenuhnya. Yunani hanya punya satu jawaban, di satu sisi menguras semua sarana diplomatik, dan di sisi lain, menjaga penguatan potensi jera angkatan bersenjata. Kami bersiap untuk semua peluang. Di antara semua kemungkinan ini, tentu saja, ada bentrokan militer," kata Panayotopoulus.

  VIVAnews  

TNI AL Latihan Perang Bersama Militer Turki

Di Laut MediteraniaTNI AL latihan perang dengan Turki di Laut Mediterania [TNI AL]

Satgas Maritime Task Force (MTF) TNI Konga XXVIII-L/UNIFIL 2019 bersama KRI Sultan Hasanuddin-366 pada hari Kamis kemarin, 6 Agustus 2020 melakukan latihan bersama Passing Exercise (Passex) dengan kapal perang Turki TCG Bozcaada F-500 dan kapal perang TCG Karpaz P-1213 di Laut Mediterania.

Dansatgas MTF TNI Konga XXVIII-L/UNIFIL, Letkol Laut (P) Ludfy menyatakan, latihan Passex yang digelar kapal perang antar negara tersebut merupakan sebagai bentuk tradisi TNI Angkatan Laut dengan Angkatan Laut Turki dalam upaya mempererat persahabatan antar kedua Negara. Mengingat dalam tugasnya, TNI Angkatan Laut mempunyai tiga misi yakni, militer, policy, serta diplomatik.

Menurutnya, latihan Passex merupakan serangkaian kegiatan latihan yang sering dilaksanakan oleh kapal-kapal perang diseluruh dunia yang sifatnya insidensial, dimana saat kapal perang suatu Negara memasuki atau melakukan kunjungan serta lawatan ke negara lain.

"Pelaksanaan Passex yang dilaksanakan kurang lebih 2 jam ini berjalan aman dan lancar. Adapun materi latihan di antaranya: Flaghoist, Maneuvering Exercise serta Mailbag Transfer. Kegiatan ini juga didukung oleh crew Heli Dauphin AS-365 N3+ HR-3601 yang On Board di KRI Sultan Hasanuddin 366," kata Letkol Laut (P) Ludfy dikutip VIVA Militer dari keterangan resmi TNI Angkatan Laut, Jum'at, 7 Agustus 2020.

Untuk diketahui, Kapal perang milik Turki TCG Bozcaada F 500 yang dikomandani oleh LT CDR Turgay Oksuz adalah kapal perang jenis burak-class Anti Sub-Marine Warfare (ASW) corvettes dibuat pada tahun 1978 di perancis yang bernama Commandant de pidoman.

Sebelumnya kapal perang ini di gunakan oleh Angkatan Laut perancis dan pada tahun 2001 kemudian dihibahkan ke Turkish Navy diberi nama Bozcaada. Sedangkan TCG Karpaz P-1213 dikomandani oleh LTJG Serkan Gunes adalah salah satu kapal Patroli Angkatan Laut Turki kelas Tuzla. Kapal ini melakukan tugas patroli, keamanan dan anti kapal selam di sekitaran Pelabuhan serta daerah-daerah pesisir.

   VIVAnews  

Jumat, 07 Agustus 2020

KSAU Tinjau Pembangunan Satuan Peluru Kendali NASAMS

KSAU tinjau kendaraan Battery Command Vehicle sistem NASAMS [TNI AU​] ★

Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Fadjar Prasetyo meninjau pembangunan infrastruktur Satuan Peluru Kendali (Satrudal) National Advanced Surface to Air Missile System (NASAMS) TNI AU di Teluk Naga, Tangerang, Banten, Rabu (5/8/2020).

Fadjar mengatakan TNI AU akan terus mengembangkan sistem keamanan dan pertahanan udara, termasuk pembangunan Satrudal TNI AU dengan tetap memperhatikan faktor taktisnya.

"Pembangunan sarana dan prasarana Satrudal TNI AU dapat dikerjakan dengan sebaik-baiknya, sehingga dapat difungsikan sesuai dengan standar kualitas yang telah ditetapkan," ujar Fadjar dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis (6/8/2020).

Dalam kegiatan tersebut, Fadjar juga meninjau fasilitas pendukung, antara lain perkantoran, gudang amunisi dan peluncur rudal.

Kemudian pos komando, instalasi listrik, ruang briefing dan pembangunan perumahan.

Adapun Satrudal NASAMS TNI AU merupakan sistem pertahanan udara untuk melindungi Jakarta dengan persenjataan rudal jarak sedang.

Pertahanan udara tersebut terdiri dari radar, peluncur rudal, dan pos komando untuk mendeteksi ancaman serta mengeksekusi dengan rudal Advanced Medium Range Air to Air Missile (AMRAAM).

Turut hadir mendampingi KSAU, antara lain para Asisten KSAU Pangkoopsau I, Pangkohanudnas, Kadiskonau, Kadiskomlekau dan Danlanud Halim Perdanakusuma.

  Kompas  

Kepala Bakamla RI Tinjau Produk Persenjataan Untuk Mendukung Pertahanan Laut

 Rencana Beli Produk Pindad 
https://jakartagreater.com/wp-content/uploads/2020/08/senjata-pindad.jpgKepala Bakamla RI Laksdya TNI Aan Kurnia melihat senjata buatan PT Pindad yang beralamat di Jalan Terusan Gatot Subroto No. 289, Bandung, Jawa Barat, Kamis (6/8/2020). [Humas Bakamla]

D
irektur Utama PT Pindad (Persero), Abraham Mose menerima kunjungan Kepala Bakamla RI, Laksdya TNI Aan Kurnia, S.Sos., M.M di Auditorium Utama PT Pindad (Persero) Bandung (6/8).

Agenda kunjungan ini dimaksudkan untuk meninjau dan menguji produk persenjataan PT Pindad (Persero) yang dapat digunakan oleh Bakamla RI terutama untuk mendukung ketahanan laut nasional.

Kepala Bakamla RI juga didampingi oleh Deputi Jakstra Laksda Bakamla Tatit E. Witjaksono, SE, M.Tr (Han), Deputi Informasi, Hukum dan Kerjasama Laksda Bakamla Dade Ruskandar, Direktur Opsla Laksma Bakamla Suwito, SE., M.Si (Han), Kepala Biro Sarpras Laksma Amrein, SE, Kepala UPH, Laksma Bakamla Iman Wahyudi, Dirlitbang Laksma Bakamla Ir Gunawan.

Membuka seluruh rangkaian kegiatan kunjungan Bakamla RI, Abraham Mose memberikan sambutan dan menyambut hangat Laksdya TNI Aan Kurnia.

Abraham Mose memberikan perkenalan secara singkat mengenai profil dan produk PT Pindad (Persero) terutama produk-produk hankam yaitu Senjata Api, Munisi dan Kendaraan Khusus untuk mendukung pertahanan nasional.

Perwakilan Divisi Pemasaran & Penjualan Hankam, Niken Arina menyampaikan materi paparan mengenai produk-produk PT Pindad (Persero) yang dapat mendukung Bakamla dalam melaksanakan tugas melakukan patroli keamanan dan keselamatan di wilayah perairan dan wilayah yurisdiksi Indonesia. Niken memaparkan berbagai produk unggulan dan produk strategis kedepannya yang dapat mendukung Bakamla.

https://www.indomiliter.com/wp-content/uploads/2013/04/cis50mg_1.jpgSM5 kal 12,7 mm Pindad

Kepala Bakamla RI, Laksdya TNI Aan Kurnia, S.Sos., M.M mengucapkan terima kasih atas sambutan yang diberikan oleh PT Pindad (Persero) sekaligus mengungkapkan kekaguman, kebanggaan dan ketertarikan terhadap produk-produk Pindad terutama senjata dan munisinya.

Salah satu persenjataan yang menarik minat Bakamla yaitu senapan mesin SM5 Kal. 12,7 mm yang memiliki jarak efektif hingga 1.830 m dengan kecepatan tembakan 400 – 600 butir/menit. Selain itu juga sistem senjata untuk mendukung di medan perairan kelautan seperti Naval RCWS Kal. 30 mm yang mampu mendeteksi dan mentraking target secara otomatis serta memiliki kecepatan tembakan 200 butir/menit. Bakamla juga membutuhkan dukungan munisi Pindad berbagai kaliber baik kecil maupun sedang,” jelasnya.

Selain meninjau dan menguji produk persenjataan, Laksdya TNI Aan Kurnia juga menyampaikan bahwa Bakamla RI mendukung industri pertahanan nasional untuk dapat berkontribusi meningkatkan ketahanan laut Indonesia.

Terdapat kebutuhan persenjataan beserta munisi yang nantinya digunakan dalam kapal pertahanan RI.

Pindad juga mengapresiasi arahan dan masukkan dari Kepala Bakamla RI beserta jajaran untuk meningkatkan kualitas produk. Pindad tentunya melakukan treatment tertentu terhadap produk yang akan digunakan Bakamla karena medan yang sebagian besarnya di perairan seperti ketahanan korosi, pelatihan penggunaan dan perawatan serta stabiliser untuk di lautan.

Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan mengunjungi fasilitas produksi PT Pindad (Persero) yang diawali dengan melihat dan menjajal berbagai produk kendaraan fungsi khusus.

Kegiatan rombongan Bakamla RI kemudian diakhiri dengan mengunjungi divisi senjata dengan meninjau berbagai produk senjata terutama senapan mesin dan menguji secara langsung produk senapan mesin SM5 Kal. 12.7mm. (ADV)

  ★ editor  

Rencana Besar Prabowo

Saat Blusukan ke Galangan Kapal Bekasi Prabowo melihat produk alutsista di Galangan Kapal Bekasi, salah satunya melihat produk USV 10M yang didisain mampu diluncurkan dari KCR60​ [kemhan]

Rektor Universitas Pertahanan Laksdya TNI Dr. Amarulla Octavian, S.T., M.Sc., DESD mengungkap rencana Menteri Pertahanan Letnan Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto terkait kunjungan kerja ke PT Tesco Indomaritim di Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Rabu (5/8/2020). Menurut Amarulla, menhan menginginkan agar teknologi tinggi mewarnai alutsista TNI Angkatan Laut.

"Pak menhan ini kan inginnya hi tech (teknologi tinggi). Jadi Indonesia dengan keterbatasan anggaran ini harus memanfaatkan secara maksimal teknologi yang dimiliki," ujarnya kepada CNBC Indonesia via sambungan telepon di Jakarta, Kamis (6/8/2020).

"Jadi intinya malah justru dengan teknologi tinggi itu kita ingin efisiensinya kan gitu. Jadi anggaran bisa lebih dihemat dan banyak kan program-program Kemhan ini dan juga ditujukan membantu pemerintah menghadapi Covid-19. Itu salah satunya tujuannya kunjungan kemarin itu." PT Tesco Indomaritim merupakan perusahaan galangan kapal swasta nasional yang juga termasuk dalam perusahaan industri strategis pertahanan dalam negeri.

Menurut Amarulla, PT Tesco Indomaritim merupakan galangan kapal yang bisa memproduksi kapal dengan kategori unmanned surface vehicle (USV). Ia bilang kalau hal itu tergolong unik.

"Masih satu-satunya galangan kapal yang sudah fokus kepada upaya efisiensi. Jadi kapalnya tidak terlalu besar tapi dimanfaatkan dengan USV-nya. Tapi dengan USV ini teknologinya jadi lebih tinggi. Nah kemudian juga PT Tesco memiliki kelebihan lain, yaitu konsentrasinya kepada kapal yang terbuat alumunium. Alumnium kan jauh lebih sulit dibandingkan baja baik untuk desainnya maupun polanya maupun pengelasannya," kata Amarulla.


Prabowo melihat produk USV (Unmanned Surface Vehicle) Tesco Indomaritim [kemhan]

"Selaku rektor Universitas Pertahanan, saya menilai penting kunjungan kali ini untuk melihat peluang kerja sama Fakultas Teknologi Pertahanan Unhan untuk mengembangkan berbagai prototype unmanned system dengan industri perkapalan," lanjutnya.

Kemarin, laman resmi Kemenhan merilis kunjungan kerja Prabowo ke PT Tesco Indomaritim. Selain Amarulla, turut hadir Wakasal Laksda TNI Ahmadi Heri Purwono. Mereka disambut langsung oleh Direktur Utama PT Tesco Indomaritim Jamin Basuki.

"Melalui kunjungan ini, Menhan ingin melihat secara langsung kapasitas, kemampuan dan kesiapan Industri pertahanan swasta salah satunya adalah PT Tesco Indomaritim dalam turut serta memenuhi kebutuhan alutsista TNI khususnya kapal perang," tulis laman resmi Kemenhan seperti dikutip CNBC Indonesia, Kamis (6/8/2020).

"Pemenuhan Alutsista TNI memprioritaskan produksi industri pertahanan dalam negeri sesuai dengan Undang-Undang (UU) Nomor 16 Tahun 2012 tentang Industri Pertahanan, dalam upaya mewujudkan kemandirian industri pertahanan sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi nasional."

Menhan berkesempatan berkeliling meninjau fasilitas produksi dan menerima penjelasan singkat beberapa produk kapal yang telah berhasil diproduksi PT Tesco Indomaritim.

Beberapa kapal pesanan dari TNI AD telah dikerjakannya, yakni Kapal Cepat KMC Komando, termasuk TNI AL seperti Landing Craft Vehicle Personel 12 Meter, Fast Patrol Boat 28 Meter, Landing Carrier Utilities 24 Meter, KAL 28 meter, RFIB dan kapal pesanan TNI panjang 38 meter
.

  ★ CNBC  

Kamis, 06 Agustus 2020

Prabowo Tiba-Tiba Blusukan ke Bekasi

Kunjungi PT Tesco Indomaritim OPV 90 Desain Tesco Indomaritim

Menteri Pertahanan (Menhan) Letnan Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto melakukan kunjungan kerja ke PT Tesco Indomaritim di Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Rabu (5/8/2020). PT Tesco Indomaritim merupakan perusahaan galangan kapal swasta nasional yang juga termasuk dalam perusahaan industri strategis pertahanan dalam negeri.

"Melalui kunjungan ini, Menhan ingin melihat secara langsung kapasitas, kemampuan dan kesiapan industri pertahanan swasta salah satunya adalah PT Tesco Indomaritim dalam turut serta memenuhi kebutuhan alutsista TNI khususnya kapal perang," tulis laman resmi Kemenhan seperti dikutip CNBC Indonesia, Kamis (6/8/2020).

"Pemenuhan Alutsista TNI memprioritaskan produksi industri pertahanan dalam negeri sesuai dengan Undang-Undang (UU) Nomor 16 Tahun 2012 tentang Industri Pertahanan, dalam upaya mewujudkan kemandirian industri pertahanan sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi nasional."

Dalam kunjungan itu, Prabowo didampingi Rektor Universitas Pertahanan Laksdya TNI Dr. A. Octavian, S.T., M.Sc., DESD dan Wakasal Laksda TNI Ahmadi Heri Purwono. Mereka disambut langsung oleh Direktur Utama PT Tesco Indomaritim Jamin Basuki.


Prabowo melihat produksi USV di galangan PT Tesco Indmaritim [kemhan]

"Menhan berkesempatan berkeliling meninjau fasilitas produksi dan menerima penjelasan singkat beberapa produk kapal yang telah berhasil diproduksi PT Tesco Indomaritim," tulis laman resmi Kemenhan.

PT Tesco Indomaritim adalah perusahaan galangan kapal nasional mampu membuat kapal plat baja dan aluminium berkinerja tinggi yang ditenagai dengan sistem Waterjet atau sistem Propeller.

Galangan kapal yang terletak di Desa Muarabakti, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi ini produksi kapalnya selama ini telah digunakan secara baik di lingkungan TNI.


Beberapa kapal pesanan dari TNI AD telah dikerjakannya, yakni Kapal Cepat KMC Komando, termasuk TNI AL seperti Landing Craft Vehicle Personel 12 Meter, Fast Patrol Boat 28 Meter, Landing Carrier Utilities 24 Meter, KAL 28 meter, RFIB dan kapal pesanan TNI panjang 38 meter.

  ★ CNBC  

Kapal Perang Militer Jerman Diincar Prabowo

⚓️ Untuk TNI AL Kapal perang Jerman, Frigate Lubeck F214. ​[istimewa]

Ternyata diam-diam Kementerian Pertahanan RI dikabarkan sedang mengincar kapal perang milik Militer Jerman lho.

Hal itu terungkap dalam dokumen Interim Readiness Frigate atau IRF yang disusun Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL).

Dalam dokumen IRF yang didapatkan Janes dikutip VIVA Militer, Selasa 5 Agustus 2020, berdasarkan surat rekomendasi dari Kemenhan RI disebutkan Indonesia berminat membeli kapal perang militer Jerman.

Yang cukup mengejutkan, kapal perang yang diinginkan itu bukan barang baru tapi kapal bekas yang sudah dipakai militer Jerman sejak tahun 1980-an. Kapal yang diincar itu kelas Bremen tipe 122.

Di dokumen disebutkan pengadaan diutamakan selesai antara tahun 2020 hingga 2024. Maksudnya agar TNI AL dapat memenuhi persyaratan keamanan nasional seperti tertuang dalam fase ketiga cetak biru moderasi militer Angkatan Esensial Minimum (MEFF).

Jumlah kapal perang bekas yang diincar Letnan Jenderal TNI (purn) Prabowo Subianto itu memang tak banyak, cuma satu unit saja. Dan memang saat ini untuk kapal perang kelas Bremen 122 cuma tersisa satu kapal saja yang masih aktif, yakni Frigate Lübeck F 214.

Jerman membuat kapal perang kelas Bremen 122 ini sebanyak 8 unit, 7 kapal sudah resmi pensiun yakni Bremen F 207, Niedersachsen F 208, Rheinland-Pfalz F 209, Emden F 210, Koln F 211, Karlsruhe F 212 dan Augsburg F 213.

Dan Frigate Lubeck F 214 juga telah direncanakan militer Jerman untuk dipensiunkan bersama 7 rekannya, dijadwalkan tahun 2021 kapal ini resmi pensiun.

Memang sih walau sudah usang tapi kapal ini pernah menjadi andalan angkatan laut Jerman. Kapal ini memiliki daya jelajah lumayan jauh mampu berlayar 7.400 kilometer pada kecepatan 33 kilometer perjam.

Meski sudah ada dokumen IRF ini, belum diketahui kapan kapal akan benar-benar memperkuat armada laut Indonesia.

Tidak hanya dalam masa pemerintahan Soeharto saja ketika Indonesia banyak membeli kapal perang Jerman Timur. Kini Menteri Pertahanan yang diduduki oleh mantan menantunya itu kini menunjukkan ketertarikkannya pada kapal perang Jerman.

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun VIVA Militer dari berbagai sumber Rabu 5 Agustus 2020, Prabowo Subianto tengah mengincar kapal perang milik Jerman, Lubeck F214.

type 122 bremen class frigate german navy armament oto melara 76/62 gun rim-7 sea sparrow sam missile rgm-84 harpoon ssm mlg27 machine rim-116 ram torpedo 02aKapal berjenis Frigate yang ditaksir Prabowo itu dilengkapi dengan lima jenis radar yang berbeda yaitu radar pencarian udara EADS TRS-3D (tiga dimensi), radar pencarian gabungan (permukaan dan darat) WM 25 dan radar kendali I / J band.

Kemudian Lubeck F214 juga dilengkapi dengan radar kontrol Thales Nederland STIR 180, radar navigasi Kelvin Hughes Nucleus 5000, dan sonar STN Atlas DSQS-23BZ yang terpasang di lambung kapal.

Kapal kelas Bremen ini memiliki daya jelajah yang mencapai 7.400 kilometer dengan kecepatan maksimal 33 kilometer per jam. Selain itu Lubeck F214 juga mampu mengangkut 200 prajurit yang dilengkapi dengan persenjataan satu OTO-Melara kaliber 76 mm dan dua MLG27 autocanon kaliber 27 mm.

Kapal yang diluncurkan pada 15 October 1987 silam tidak lupa untuk dilengkapi senjata perang anti pesawat sebagai perlindungan diri dengan kemampuan menembakkan rudal Sea Sparrow sebanyak 16 kali.

Kemudian sebagai kapal perang tentunya Lubeck F214 juga harus memiliki rudal anti kapal perang. Untuk itu Lubeck F214 dipersenjatai dengan 8 rudal anti kapal Harpoon.

Sementara itu untuk senjata anti kapal selam, kapal besutan Nordseewerke, Emden memiliki 4 peluncur torpedo Mark 32 324-mm, dan 8 torpedo DM4A1 atau Mark 46.

Memiliki panjang lebih dari 130 meter, Lubeck F214 mampu mengangkut 2 helikopter Sea Lynx Mk.88A dengan beratnya yang mencapai 4,8 ton.

Jika dilihat dari spesifikasi yang dimiliki Lubeck F214 di atas, pantas saja jika mantan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (Danjen Kopassus) itu sangat tertarik dengan kapal bekas militer Jerman.

 Pernah Perang di Yugoslavia 
type 122 bremen class frigate german navy f 214 fgs lubeck lübeck 06xMenteri Pertahanan Letnan Jenderal Prabowo Subianto kembali menjadi topik perbincangan karena keinginannya untuk membeli kapal perang bekas militer Jerman. Padahal Lubeck F214 rencananya ingin dipensiunkan bersama dengan 7 rekannya pada 2021 mendatang.

Dilansir VIVA Militer dari berbagai sumber Rabu 5 Agustus 2020, namun kapal yang sudah beroperasi sejak 1980an itu ternyata sudah melanglang buana di perairan internasional.

Sebut saja pada tahun 1994, 1995 dan 1996 Lubeck F214 aktif di Laut Adriatik sebagai bagian dari Operation Sharp Guard NATO, blokade maritim bekas Yugoslavia selama Perang Yugoslavia.

Kemudian pada 2003-2004 dan 2005-2006, Lubeck F214 pernah dikerahkan untuk mendukung Operation Enduring Freedom, sebuah misi anti-terorisme. Masih di tahun 2005, kapal buatan Nordseewerke, Emden ini pernah mengawal kapal pesiar MS Deutschland yang melewati Teluk Aden sebagai bagian dari operasi anti pembajakan.

Lalu pada Juli 2007, kapal dengan nomor lambung 214 itu bergabung dengan komponen maritim pasukan sementara PBB di Lebanon. Hanya satu bulan berselang, tepatnya pada 21 Agustus kapal AL Jerman menjadi bagian dari Standing NATO Maritime Group 1.

Bergabungnya Lubeck F214 dengan Standing NATO Maritime Group 1 membuatnya melakukan latihan rutin di Laut Hitam dan memberikan kehadiran NATO di lepas pantai Georgia selama perang Rusia-Georgia yang ditemani frigate USS Taylor, Spanish Blas de Lezo dan ORP Polandia Genera? Kazimierz Pu?aski.

Pada tahun 2007, Lubeck sempat mengalami sedikit kerusakan saat mengunjungi HMNB Devonport untuk latihan. Kerusakan yang dialami Lubeck adalah karena kesalahannya sendiri.

Dua tahun berselang, Lubeck berpartisipasi dalam latihan UNITAS. Pada saat itu Lubeck menembakkan dua rudal anti pesawatnya, Sea Sparrow RIM-7 ke kapal target yang saat itu adalah kapal perusak USS Conolly yang sudah dinonaktifkan.

Kapal yang memiliki panjang lebih dari 130 meter ini pernah mendukung Operation Unified Protector NATO selama perang sipil di Libya sebelum dikerahkan di bawah komando NATO untuk Operation Active Endeavour pada 2011.

Lalu pada 18 November 2011, kapal ini pernah ditempatkan dalam Operation Atlanta yaitu misi anti pembajakan Uni Eropa di lepas Tanduk Afrika.

Kapal yang dilengkapi dengan 8 rudal anti kapal Harpoon ini pernah terjun langsung dalam kasus pembajakan kapal India dan menyandera awak kapalnya yang berjumlah 12 orang sekitar tahun 2011 silam.

Kemudian helikopter Sea Lynx Mk.88A yang diangkut oleh Lubeck menembaki dan menghancurkan perahu si bajak laut yang berada di atas kapal Dhow, kapal India yang dirompak. Pada akhirnya para perompak kalah dan ditangkap dengan MV Enrico Levoli, sementara 15 orang awak berhasil diselamatkan Lubeck.

Setelah berhasil menyelamatkan 15 awak kapal India yang disandera, Lubeck melanjutkan latihan dengan Angkatan Laut Afrika di akhir tahun 2011.

  ⚓️ VIVAnews  

Menhan AS Telepon Prabowo

Bahas Kerja Sama MiliterHercules TNI AU, Indonesia diberitakan akan menambah armada pesawat Hercules [TNI AU] ✈️

Menteri Pertahanan (Menhan) Amerika Serikat (AS), Mark Esper, dan Menhan Prabowo Subianto melakukan pembicaraan via telepon. Dalam pembicaraan itu, keduanya membahas kerja sama militer di masa pandemi Covid-19.

"Menhan Esper dan Menhan Prabowo membicarakan keamanan maritim, pengadaan alat pertahanan, dan latihan militer. Kedua menteri menyampaikan keinginan mereka untuk dapat bertemu secara langsung dalam waktu dekat," kata Kedutaan Besar AS di Jakarta dalam rilis yang diterima Sindonews, Rabu (5/8/2020).

Dalam kesempatan itu, keduanya juga menyatakan keprihatinan bagi mereka yang terdampak Covid-19 di Amerika Serikat dan Indonesia.

"Menhan Prabowo menyampaikan rasa terima kasih kepada masyarakat Amerika yang telah menyumbangkan ventilator dan dana bantuan Covid-19 senilai USD12,3 juta untuk Indonesia," demikian bunyi rilis tersebut.

Sebelumnya, pembicaraan yang melibatkan dua pejabat AS dan Indonesia juga terjadi di antara Menteri Luar Negeri (Menlu) Mike Pompeo dan Menlu Retno Marsudi. Dalam kesempatan itu keduanya masalah Laut China Selatan.

Wakil juru bicara Kementerian Luar Negeri AS, Cale Brown menyatakan, Pompeo dan Retno membahas mengenai Kemitraan Strategis AS-Indonesia yang kuat dan terus terjalin, "Serta tujuan bersama kedua negara akan penghormatan terhadap hukum internasional di Laut China Selatan," ucapnya. (ber)
 

  sindonews  

[Dunia] Ledakan di Lebanon: KRI Sultan Hasanuddin Aman

Kapal Perang Bangladesh Rusakhttps://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1596596619/cdpbtrybvt2ray89dpef.jpgGelombang kejut terlihat saat terjadi ledakan di daerah pelabuhan Beirut, Lebanon. [Foto: Instagram @Karim Sokhn/via REUTERS​]

KRI Sultan Hasanuddin 366 yang tergabung dalam Maritim Task Force United Nations Interim Force in Lebanon (UNIFIL) terhindar dari ledakan di Lebanon. Namun, tidak dengan kapal perang milik Bangladesh yang tergabung dalam gugus tugas pasukan perdamaian PBB itu.

Maritim Task Force UNIFIL berisi kapal-kapal perang dari Brasil, Jerman, Yunani, Indonesia, dan Turki. Saat kejadian, kapal perang Angkatan Laut Bangladesh, BNS Bijoy, sedang sandar di pelabuhan Beirut, sementara kapal yang lain berada di tempat lain.

KRI Sultan Hasanuddin, misalnya, saat kejadian sedang berlayar ke Mersin, Turki.

Mersin memang bukan tempat asing bagi KRI Sultan Hasanuddin. Beberapa kali kapal perang ini ke Mersin dalam rangka berbagai keperluan. Misalnya untuk docking atau pemeliharaan, suplai logistik, hingga port visit untuk mempererat hubungan Indonesia-Turki.

"Saat kejadian kemarin KRI Sultan Hasanudin, kapal perang kita dengan 120 (personel) pasukan dan sebuah helikopter militer yang canggih itu sedang melakukan patroli. Bahkan sampai ke luar perairan Lebanon, yaitu menuju ke pelabuhan Mersin di Turki," kata Dubes RI untuk Lebanon Hajriyanto Y Thohari dalam siaran live bersama kumparan, Rabu (5/8).

Jika melihat website perjalanan kapal Marine Traffic, terdapat informasi bahwa KRI Sultan Hasanuddin berada di pelabuhan Mersin, Turki, setelah berlayar 12 hari dari pelabuhan Beirut.

Malang tak dapat ditolak, ketika ledakan terjadi kawasan pelabuhan Beirut pada Selasa (4/8) sore, kapal perang BNS Bijoy menjadi korban.

Kapal perang itu mengalami kerusakan cukup parah. Sekitar 21 personel AL Bangladesh terluka, 1 di antaranya kritis dan 5 luka sedang.

Salah satu kapal UNIFIL dari Maritime Task Force yang berlabuh di pelabuhan rusak, menyebabkan beberapa penjaga perdamaian Angkatan Laut UNIFIL terluka - beberapa dari mereka luka serius,” demikian pernyataan tertulis UNIFIL. “UNIFIL mengangkut para penjaga perdamaian yang terluka ke rumah sakit terdekat untuk perawatan medis. UNIFIL saat ini sedang menilai situasi, termasuk skala dampak pada personel UNIFIL,” imbuhnya.

Kami bersama rakyat dan Pemerintah Lebanon selama masa sulit ini dan siap untuk membantu dan memberikan bantuan dan dukungan,” ungkap Kepala Misi dan Komandan Pasukan UNIFIL Mayor Jenderal Del Col.

 Ledakan di Lebanon karena Kelalaian 

Penyelidikan awal menunjukkan bahwa kelalaian jadi faktor meledaknya gudang penyimpanan amonium nitrat di pelabuhan Beirut, Lebanon.

Ledakan itu merupakan bencana mahadahsyat di Lebanon. Lebih dari 100 orang tewas dan 4.000 lainnya menderita luka.

Dugaan kelalaian tersebut senada dengan keterangan Presiden dan Perdana Menteri Lebanon. Sebelumnya, mereka menyatakan, gudang di pelabuhan Beirut yang meledak menyimpan 2.750 ton amonium nitrat, senyawa kimia yang biasa dipakai untuk bahan pupuk dan bahan peledak.

Bahan berbahaya tersebut tersimpan selama enam tahun tanpa prosedur keamanan ketat.

 ♖ Kumparan  

Rabu, 05 Agustus 2020

[Dunia] Satgas TNI Bantu Evakuasi Korban Ledakan di Lebanon

Kerahkan 1 unit ambulanshttps://asset-a.grid.id/crop/0x0:0x0/700x465/photo/2020/08/05/608927010.jpgVideo detik-detik terjadinya ledakan di Beirut, Lebanon​ [Twitter @faridhalab]

Satgas TNI yang tergabung dalam Kontingen Garuda di United Nations Interim Force in Lebanon (UNIFIL) dikerahkan untuk membantu proses evakuasi korban ledakan di Lebanon. Hal itu diungkapkan oleh Duta Besar RI di Lebanon Hajriyanto T Thohari.

"Pasukan kita di UNIFIL sudah bergabung dengan tim bangunan penanganan," katanya ketika dihubungi, Rabu (5/8/2020).

Adapun yang dikerahkan antara lain 1 unit ambulans dari Hospital Lv. 1. Tim dipimpin oleh Kapten Ckm dr Doni Saputera, SpRad, beserta 1 anggota Serka Syehta dan satu orang sopir ambulans India CSGT Musthaq Bhat.

Lebih lanjut Hajriyanto mengatakan pihaknya saat ini belum bisa mengumpulkan para WNI yang berada di Lebanon status di sana masih lockdown. Dia meminta para WNI tetap berada di kediaman masing-masing.

"Di sini masih lockdown terbatas. Tidak bisa mengumpulkan banyak orang. Lebih aman tinggal di rumah masing-masing," ujarnya.

Diketahui sebelumnya, ada dua ledakan yang mengguncang area pelabuhan Beirut pada Selasa (4/8) waktu setempat. Penyebab ledakan itu belum jelas dan dalam penyelidikan.

Dugaan sementara menyebutkan ledakan ini dipicu sebuah kebakaran yang terjadi di lokasi. Ledakan kedua, yang diduga dipicu oleh amonium nitrat dalam jumlah besar yang disimpan di sebuah gudang pelabuhan, memicu gelombang kejut mirip tornado yang meratakan area pelabuhan dan menyapu kota Beirut.

Info terbaru, korban tewas akibat dua ledakan besar yang mengguncang pelabuhan Kota Beirut di Lebanon dilaporkan melebihi 100 orang. Upaya pencarian dan penyelamatan (SAR) masih terus dilakukan oleh petugas darurat setempat.

Seperti dilansir AFP, Rabu (5/8/2020), Palang Merah Lebanon dalam pernyataan terbaru menyebut jumlah korban tewas akibat ledakan besar pada Selasa (4/8) waktu setempat, terus bertambah dan kini mencapai sedikitnya 100 orang.

"Hingga sekarang, lebih dari 4.000 orang mengalami luka-luka dan lebih dari 100 orang kehilangan nyawa mereka," demikian pernyataan Palang Merah Lebanon. (eva/hri)

 Eks Agen CIA Sebut Bisa Jadi Ada Peledak Militer dalam Ledakan di Lebanon 

Seorang mantan agen Badan Intelijen Amerika Serikat (AS) atau CIA, Robert Baer, yang berpengalaman dalam tugas di kawasan Timur Tengah menganalisis bahwa ledakan di pelabuhan Beirut, Lebanon, tidak hanya disebabkan oleh amonium nitrat. Baer menduga ada amunisi militer yang ikut meledak di Beirut.

Seperti dilansir CNN, Rabu (5/8/2020), analisis itu disampaikan Baer melalui pesan video. Disebutkan Baer bahwa amonium nitrat, yang biasa digunakan dalam pupuk dan bahan peledak, memang ada di dalam gudang yang mengalami ledakan dahsyat. Namun dia meyakini bukan hanya amonium nitrat saja yang menjadi penyebab dua ledakan besar yang sejauh ini menewaskan lebih dari 100 orang dan melukai 4 ribu orang lainnya.

Laporan awal, seperti disampaikan kantor berita Lebanon, NNA, menyebut ledakan terjadi akibat kebakaran besar di sebuah gudang yang dipakai menyimpan kembang api dan petasan di dekat pelabuhan Beirut.

Namun kemudian Perdana Menteri Lebanon, Hassan Diab, mengungkapkan ada 2.750 ton amonium nitrat yang disimpan selama 6 tahun di salah satu gudang pelabuhan tanpa adanya langkah-langkah keamanan. Amonium nitrat sebanyak itu disebut sebagai sitaan dari sebuah kapal kargo sejak tahun 2014 lalu.

Dalam analisisnya, Baer berpikir bahwa ada juga amunisi militer dan propelan di lokasi ledakan. Dia berspekulasi bahwa lokasi ledakan mungkin menjadi gudang senjata, namun tidak jelas milik siapa.

"Itu jelas sebuah peledak militer. Itu bukan pupuk seperti amonium nitrat. Saya cukup yakin akan hal itu," tegas Baer. "Anda lihat bola api oranye itu, dan itu jelas, seperti saya katakan, peledak militer," imbuhnya.

Ditekankan Baer bahwa kepulan asap putih yang terlihat dalam video yang beredar, sebelum ledakan besar mengguncang, menjadi indikator bahwa amonium nitrat ada di lokasi dan sedang terbakar pada saat itu. Baer juga menyatakan dirinya mendapat ada banyak amunisi meledak sebelum ledakan besar terjadi.

Secara terpisah, mantan penyidik peledak dari Departemen Alkohol, Tembakau dan Senjata Api AS, Tony May, menganalisis bahwa warna kepulan asap kemerah-merahan yang terlihat saat ledakan besar di Beirut 'tidak konsisten dengan amonium nitrat'. Ledakan amonium nitrat, sebut May, akan memicu kepulan asap kuning.

May menegaskan bahwa hal ini bukan berarti amonium nitrat tidak ada di lokasi ledakan, namun menunjukkan bahwa ada 'benda-benda lainnya' di lokasi ledakan.

"Saya telah melakukan investigasi banyak insiden dengan pemerintah, baik nasional maupun internasional, dan jelas bagi saya bahwa ini merupakan sejumlah besar peledak atau material energetik yang disimpan di sebuah gedung yang terbakar dan kebakaran itu meluas hingga ke peledak, memicu insiden," terang May.

Sejauh ini, belum ada bukti yang menunjukkan ledakan di Beirut sebagai sebuah serangan. Menteri Dalam Negeri Lebanon, Mohammed Fahmi, menyebut dugaan penyebab ledakan itu adalah detonasi lebih dari 2.700 ton amonium nitrat yang disimpan di salah satu gudang pelabuhan.

Perdana Menteri Hassan Diab telah meluncurkan penyelidikan terhadap ledakan ini. Dia menegaskan 'tidak akan beristirahat hingga kita menemukan pihak yang bertanggung jawab atas apa yang terjadi, mengadili mereka dan menjatuhkan hukuman maksimum'.

Dalam komentarnya, Baer menyatakan tidak yakin bahwa kebenaran di balik ledakan ini akan terungkap. "Itu nyaris tampak seperti insiden. Itu tidak kompeten, dan mungkin itu korupsi, tapi pertanyaannya adalah, apakah itu peledak militer, untuk siapa atau mengapa disimpan di sana?" ucapnya.

"Saya sudah bekerja di Lebanon bertahun-tahun, dan tidak akan ada yang ingin mengakui mereka mereka menyimpan peledak militer di pelabuhan. Itu hal yang bodoh untuk dilakukan," tandasnya.

 100 Orang Lebih Tewas Akibat Ledakan di Lebanon, Tim SAR Terus Bekerja 
A drone picture shows smoke from the scene of an explosion at the seaport of Beirut, Lebanon, Wednesday, Aug. 5, 2020. A massive explosion rocked Beirut on Tuesday, flattening much of the citys port, damaging buildings across the capital and sending a giant mushroom cloud into the sky. (AP Photo/Hussein Malla)Dampak ledakan besar di pelabuhan Beirut, Lebanon (AP/Hussein Malla)

Korban tewas akibat dua ledakan besar yang mengguncang pelabuhan kota Beirut di Lebanon dilaporkan melebihi 100 orang. Upaya pencarian dan penyelamatan (SAR) masih terus dilakukan oleh petugas darurat setempat.

Seperti dilansir AFP, Rabu (5/8/2020), Palang Merah Lebanon dalam pernyataan terbaru menyebut jumlah korban tewas akibat ledakan besar pada Selasa (4/8) waktu setempat, terus bertambah dan kini mencapai sedikitnya 100 orang.

"Hingga sekarang, lebih dari 4 ribu orang mengalami luka-luka dan lebih dari 100 orang kehilangan nyawa mereka," demikian pernyataan Palang Merah Lebanon.

"Tim kami masih melakukan operasi pencarian dan penyelamatan di sekitar area," imbuh pernyataan itu.

Diketahui bahwa ada dua ledakan yang mengguncang area pelabuhan Beirut pada Selasa (4/8) waktu setempat. Penyebab ledakan itu masih belum jelas dan dalam penyelidikan.

Namun dugaan menyebut ledakan ini dipicu sebuah kebakaran yang terjadi di lokasi. Ledakan kedua, yang diduga dipicu oleh amonium nitrat dalam jumlah besar yang disimpan di sebuah gudang pelabuhan, memicu gelombang kejut mirip tornado yang meratakan area pelabuhan dan menyapu kota Beirut.

Dalam pernyataan kepada televisi lokal, seperti dilansir Associated Press, Menteri Dalam Negeri Lebanon, Mohammed Fahmi, menyebut dugaan penyebab ledakan itu adalah detonasi lebih dari 2.700 ton amonium nitrat yang disimpan di salah satu gudang pelabuhan, sejak disita dari sebuah kapal kargo tahun 2014 lalu.

Saksi mata melaporkan melihat kepulan awal oranye yang biasanya muncul saat gas beracun nitrogen dioksida terlepas ke udara usai terjadi ledakan yang melibatkan nitrat. Video-video dari lokasi ledakan menunjukkan kebakaran terjadi di lokasi beberapa saat sebelum ledakan besar.

Laporan televisi lokal menyebut bahwa sebuah gudang kembang api terlibat dalam kebakaran awal di lokasi, sebelum ledakan besar terjadi. Api kebakaran itu diduga menyebar ke gedung-gedung lainnya, termasuk gedung yang digunakan untuk menyimpan amonium nitrat, hingga terjadi ledakan besar yang memicu awan jamur raksasa dan gelombang kejut besar. (nvc/rdp)

 ♖ detik  

[RIP] Ledakan Beirut Membunuh 73 Orang

Trump: Itu Serangan Bomhttps://pict-c.sindonews.net/dyn/620/pena/news/2020/08/05/42/123126/ledakan-beirut-membunuh-73-orang-trump-itu-serangan-bom-nvh.pngLedakan dahsyat yang mengguncang Beirut, Ibu Kota Lebanon, Selasa (4/8/2020). [Foto/RIA Novosti​]

Ledakan dahsyat di Beirut, Ibu Kota Lebanon, pada hari Selasa menewaskan 73 orang dan melukai ribuan lainnya. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald John Trump menyebut ledakan itu serangan bom.

Trump menyampaikan simpatinya kepada rakyat Lebanon atas tragedi ledakan di Beirut. Keyakinannya bahwa itu hasil serangan bom berdasarkan analisis para petinggi militer Amerika.

Namun, Presiden Michel Aoun menyimpulkan tragedi ini merupakan kecelakaan industri, bukan serangan.

Trump mengatakan kepada wartawan di Gedung Putih bahwa dia mengirim simpati terdalam Amerika kepada rakyat Lebanon setelah ledakan di Pelabuhan Beirut. "Doa kami ditujukan kepada semua korban dan keluarga mereka," kata Trump.

"AS siap membantu. Kami memiliki hubungan yang sangat baik dengan rakyat Lebanon dan kami akan berada di sana untuk membantu," katanya lagi.

"Sepertinya itu serangan yang mengerikan," ujarnya, ktika seorang jurnalis meminta klarifikasi atas pernyataannya. Trump kemudian berkata, "itu semacam bom."

"Itu akan terlihat seperti (serangan) yang didasarkan pada ledakan. Saya telah bertemu dengan beberapa jenderal besar kita dan mereka sepertinya merasakan itu. Ini bukan semacam peristiwa ledakan manufaktur. Ini sepertinya (serangan), menurut mereka, mereka akan tahu lebih baik daripada saya, tetapi mereka tampaknya berpikir itu adalah serangan," paparnya, seperti dilansir Sputniknews, Rabu (5/8/2020).

Sebelumnya, Perdana Menteri Lebanon Hassan Diab mengatakan ledakan itu disebabkan oleh 2.750 ton amonium nitrat yang dibiarkan tidak aman di gudang dekat pelabuhan selama lebih dari enam tahun.

"Saya tidak akan beristirahat sampai kita menemukan orang yang bertanggung jawab atas apa yang terjadi, untuk membuatnya bertanggung jawab dan menjatuhkan hukuman paling berat," kata Diab.

Diab juga telah mendesak Presiden Libanon Michel Aoun untuk mengumumkan keadaan darurat untuk dua minggu ke depan. Dewan pertahanan tertinggi telah menyatakan Beirut sebagai kota yang dilanda bencana.

Hari Rabu telah dinyatakan sebagai hari berkabung nasional di Lebanon.

 Israel dan Hizbullah Saling Bantah Jadi Biang Ledakan Beirut 

Israel dan kelompok Hizbullah sama-sama membantah bertanggung jawab atas ledakan dahsyat di Beirut, Ibu Kota Lebanon, yang menewaskan 73 orang dan melukai ribuan lainnya. Ledakan mengerikan ini terjadi Selasa malam waktu setempat.

Otoritas keamanan Lebanon mengatakan ledakan besar terjadi tak lama setelah pukul 18.00 waktu setempat di daerah pelabuhan Beirut di mana bahan-bahan yang sangat eksplosif disimpan.

Media lokal melaporkan ledakan itu terjadi di depot kembang api di dekat pelabuhan. Sedangkan Menteri Kesehatan Lebanon Hamad Hassan awalnya mengatakan sebuah kapal yang membawa kembang api meledak di pelabuhan.

Dalam sebuah pernyataan, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) membantah bertanggung jawab atas ledakan di Beirut. Pejabat pemerintah Israel sebelumnya menuduh Hizbullah menggunakan pelabuhan Beirut untuk mengangkut senjata, dan sementara ini tidak ada bukti yang dihasilkan untuk mendukung tuduhan ini.

Direktur Eksekutif Human Rights Watch, Ken Roth, menyalahkan Hizbullah. Namun, dia tidak menunjukkan bukti. "Ledakan ini adalah cara Hizbullah mengatakan jangan main-main dengan kami karena diduga membunuh mantan PM Lebanon Hariri," tulis dia di Twitter, yang buru-buru dihapus.

Direktur Keamanan Umum Lebanon Mayor Jenderal Abbas Ibrahim mengklaim roket Israel bertanggung jawab atas ledakan besar di Beirut, yang dilaporkan terdengar hingga ke Siprus yang jaraknya lebih dari 150 mil.

Menurutnya, insiden itu terjadi di sebuah depot di pelabuhan tempat bahan peledak telah disimpan.

Klaim Ibrahim menggemakan pernyataan Hizbullah yang mengatakan "tidak ada kebenaran" untuk laporan awal Israel yang telah menghantam depot senjata milik kelompoknya. (min)

 ♖ Sindonews  
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...