Sabtu, 22 Agustus 2015

[World] Israeli War Jet Shot Down Over Syria

The Syrian air defense shot down an Israeli warplane violating the Arab country's air space, an Iranian news agency reported.Ff Flickr/ Niv Singer

The Israeli fighter jet was targeted over the city of Al-Quneitra on Friday, Iran’s Fars news agency reported on Saturday.

Israel regularly violates the Syrian airspace and launches missile attacks against the country.

On Friday, the Israeli Air Force resumed airstrikes on Western Syria, targeting a government army base at Khan Al-Sheih in Damascus province and another in the al-Quneitra province after a six-hour halt in attacks that followed their multiple air raids over the Golan Heights.

Both Syrian army installations have been under siege by the al-Qaeda-linked group of al-Nusra Front and their allies from Ajnad al-Sham and Jeish al-Islam groups.

   sputniknews  

[RIP] Helikopter Jatuh Dirudal Houthi, 2 Pilot Saudi Tewas

Houthi mengklaim menjatuhkan helikopter Saudi dengan rudal. [google]

Dua pilot Arab Saudi tewas setelah helikopter Apache jatuh di wilayah Provinsi Jizan, Saudi, yang berbatasan dengan Yaman. Pasukan Houthi mengklaim helikopter Saudi itu mereka jatuhkan dengan tembakan rudal.

Kedua pilot Saudi tewas saat melakukan tugas mereka untuk melindungi perbatasan tanah air terhadap serangan pemberontak,” bunyi pernyataan Pasukan Komando Gabungan Saudi seperti dilansir kantor berita SPA, Sabtu (22/8/2015).

Militer Saudi bungkam untuk mengungkap penyebab kecelakaan helikopter militer Saudi. Mereka menyatakan, insiden itu masih dalam penyelidikan.

Sementara itu, kelompok pemberontak Houthi melalui siaran televisi al-Masirah di Yaman, mengaku bahwa mereka menembak jatuh helikopter Saudi tersebut dengan tembakan rudal udara. Kelompok Houthi menyatakan, serangan itu sebagai balas dendam atas agresi Arab Saudi dan koalisi terhadap wilayah Yaman.

Houthi juga mengaku telah meluncurkan serangan roket terhadap pasukan Saudi di Provinsi Najran selatan.

Awal pekan ini, pesawat koalisi yang dipimpin Arab Saudi membom pelabuhan Hodeida, Yaman, yang sebelumnya dikuasai pemberontak Houthi. Menurut PBB, pemboman itu telah memperburuk situasi, di mana rakyat Yaman sudah putus asa karena dilanda kelaparan.

Selama ini, koalisi Arab mengklaim agresi di Yaman atas permintaan Presiden Abd Rabbo Mansour al-Hadi. Presiden sah Yaman itu sejak beberapa bulan lalu melarikan diri ke Saudi untuk meminta perlindungan setelah diserang kelompok Houthi. (mas)

   Sindonews  

[World] Israel Berniat Serang Iran Tahun 2010, 2011, 2012

Pemimpin Israel berencana menyerang Iran dalam beberapa tahun terakhir, tapi tertahan oleh perbedaan pendapat dengan sejumlah petinggi militer.

Dalam rekaman yang diperoleh televisi Channel 2, mantan Menhan Israel Ehud Barak mengatakan ia dan PM Benjamin Netanyahu telah menyusun rencana menyerang Iran tahun 2009 dan 2010.

Jerusalem Post melaporkan sejumlah pemimpin pemerintah menarik dukungan, karena berpotensi gagal total.

New York Times melaporkan serangan ditujukan ke fasilitas militer Iran. Koran beken di AS itu juga melaporkan Netanyahu dan Barak mengutarakan rencananya tahun 2010, 2011, dan 2012.

Tahun 2010, kepala staf militer mengatakan Israel tidak memiliki kemampuan operasional. Setahun kemudian, dua menteri menarik dukungan di menit-menit akhir. Terakhir, tahun 2012, rencana gagal dijalankan karena bertepatan dengan latihan militer AS-Israel dan kunjungan menteri pertahanan AS.

New York Times menghubungi Barak untuk menegaskan keaslian rekaman ini. Barak ingin audio itu tidak ditayangkan. Atau ditayangkan tapi dengan sensor militer.

Menariknya, menurut Jerusalem Post dan Channel 2, militer menyetujui penayangan seluruh materi rekaman.

   Inilah  

[Foto] Anoa 2 Amphibious

Pameran Indonesia HebatAnoa 2 Amphibious [detik]

Dalam Pameran Indonesia Hebat, BUMNIS pertahanan Indonesia, PT Pindad menampilkan kendaran militer dua matra, untuk darat maupun laut/sungai.

Produk baru ini rencananya akan diproduksi masal, bila semua ujicoba telah rampung. Dari berita terdahulu ranpur Anoa 2 ini telah beberapa kali ujicoba dan mampu melintas dari beberapa rintangan, namun dari info warung sebelah, ranpur ini belum pernah ujicoba di laut.

Bila semua ujicoba rampung dan di setujui Kemhan, Marinir merupakan pengguna utama kendaraan militer produksi Pindad ini.

 Berikut ini penampakan Anoa 2 Amphibious 

[​IMG]
[​IMG]
Bonus UAV berserta kendaraan kontrolnya :
[​IMG]
[​IMG]

   Garuda Militer  

Uji Kehebatan Amunisi Tank BMP-3F

Dankormar Tinjau Uji Kehebatan Amunisi Tank BMP-3F

Komandan Korps Marinir Mayor Jenderal TNI (Mar) Buyung Lalana menyaksikan secara langsung uji fungsi penembakan amunisi Tank Amfibi BMP-3F Kaliber 100 mm dan kaliber 30 mm di daerah latihan Puslatpur Marinir Baluran, Situbondo. Kamis, (20/08/2015) lalu.

Hadir dalam kegiatan ini Dantim dari Labinsen AL Laksma TNI Sarwono, Komandan Pasmar-1 Kolonel Mar Lukman Hasyim. ST.M. SI (Han), Aslog Kormar Kolonel Mar Agus Sulistiyo, Komandan Kolat Mar Kolonel Imam Sopingi, Komandan Lanmar Sby Kolonel Mar Nurhidayat, Aslog Pasmar-1 Letkol Mar Iwan Hermawan, Danmenkav-1 Kolonel Mar Herkulanus, Danmenkav-2 Kolonel Mar Andi Rahmat dan Kolonel Laut (E) I.R Avando Bastari dari Alpal Slogal.

Uji fungsi ini bertujuan untuk menguji coba amunisi kaliber 100 mm dan kaliber 30 mm buatan Bulgaria tahun 2014 itu untuk mendapatkan gambaran kelayakan amunisi tentang jarak jangkau maksimal tembakan dan kesempurnaan tembakan amunisi.

Dengan melibatkan 2 unit kendaraan tank amfibi BMP-3F, dilaksanakan tembakan satu persatu peluru untuk uji mekanik, uji Self Distruction-tracer, uji Safety Distance dan uji Impact Fuze serta tembakan rentetan untuk uji R.O.F dan uji Muzzle Velocity. Prosesi uji fungsi amunisi dari Tank Amfibi BMP-3F itu berjalan dengan lancar. Diharapkan kemampuan tank itu mampu mengawal operasi amfibi Korps Marinir TNI AL guna melakukan tugasnya dalam menjaga teritorial NKRI. Selain itu, pengujian kekuatan ini untuk meninjau kesiapan alutsista Korps Marinir TNI AL dalam menyongsong paradigma TNI AL pencapaian Indonesia sebagai poros maritim dunia

   JMOL  

Penerima Penghargaan Achmad Bakrie Ingin Bangun Kapal Selam

Rencana pembelian alutsista tidak hanya di sektor laut saja, pembangunan pertahanan akan menyeluruh darat, laut dan udara. Kehadiran kapal selam Changbogo ini, tentunya akan mendukung progam kemaritiman pemerintahan Joko Widodo. Namun perlu dicermati pentingnya kemandirian Indonesia untuk dapat membangun alutsista sendiri. [wikipedia.com]

Penerima Penghargaan Achmad Bakrie (PAB) 2015 bidang teknologi, Kaharuddin Djenod, menyatakan mampu dan siap membangun kapal selam untuk Indonesia. Hal tersebut disampaikan Kaharuddin di hadapan Ketua DPR Setya Novanto dan sejumlah tamu undangan PAB di Djakarta Theatre, Jumat, 21 Agustus 2015.

"Saya siapkan desain kapal selam 30 meter, jika Indonesia mau buat dan jalankan itu dengan tenaga kita sendiri, saya siap untuk membangunnya," ujar ilmuwan yang telah menimba ilmu perkapalan di Jepang selama 15 tahun tersebut.

Kaharuddin Djenod memiliki harapan agar bangsa Indonesia mampu mandiri dalam bidang maritim. Dirinya juga menyatakan terinspirasi salah satu pesan mantan Presiden Sukarno tentang kedaulatan maritim.

"Sebagai putra bangsa, saya ingin realisasikan pesan Bung Karno pada Januari 1950, hendaknya Indonesia membangun industri maritim dan dirgantara jika ingin memperkuat pertahanan," ucapnya.

Kaharuddin Djenod menerima PAB di bidang teknologi karena dianggap sebagai penopang pengembangan industri maritim Indonesia melalui inovasi teknologi. Kaharuddin mengembangkan sistem dan metode mutakhir desain kapal laut dalam negeri yang mampu bersaing di dunia internasional.

PAB diberikan oleh Yayasan Achmad Bakrie kepada para tokoh terbaik bangsa yang dinilai telah memberikan sumbangan besar dan berharga bagi pembangunan nasional.

Tahun ini, PAB memberikan penghargaan kepada Azyumardi Azra, bidang ilmu sosial; Ahmad Tohari, bidang kesusastraan; Tigor Silaban, bidang kedokteran/kesehatan; Suryadi Ismadji, bidang sains; Kaharuddin Djenod, bidang teknologi; dan Suharyo Sumowidagdo, ilmuwan muda berprestasi. Hingga penyelenggaraan ke 13 pada tahun ini, PAB telah menganugerahi 51 tokoh nasional dari berbagai latar belakang keilmuan.

   Tempo  

[Foto] MBT Leopard 2A7 Jerman

MBT 2A7 Terbaru Jerman [autobild]

Jerman baru baru ini menampilkan MBT terbaru dari Leopard 2 yang disebut Leopard 2A7.

Sistem kamera dengan night vision dan perangkat pengukur jarak berbasis laser untuk penentuan pengintaian dan data target memberikan kemudahan awak untuk mencari target di malam hari.

Selain itu, diberitakan bahwa meriam utama kanon kedepan akan di ganti dengan kaliber lebih besar 130 mm.

Main Battle Tank ini serba elektronik. Terlihat dalam kabin semua serba komputer dan digital.

Angkatan Bersenjata Jerman merencanakan modernisasi sekitar 113 MBT leopard 2A4 menjadi 2A7, dan diharapkan pada tahun 2018 MBT terbaru ini masuk dalam layanan AD Jerman. [autobild]

 Berikut penampilan MBT Leopard 2A7 : 






   Garuda Militer  

[Foto] Latma Marinir USMC

Penampakan latihan Marinir bersama USMC dalam CARAT 2015 persembahan Kuwadi Kuat .
Foto bersama setelah melakukan latihan tembak.
Pasukan Marinir melakukan latihan tembak mortir setelah operasi amfibi.
Berjalan bersama dalam CARAT 2015.
Pasukan Marinir bersama USMC dalam CARAT 2015.
Seorang dari USMC dalam CARAT 2015.
Acara bersama dalam permainan sepakbola untuk mempererat hubungan sesama anggota korps Marinir.
Balap karung versi Indonesiana dalam sesi bersama.

   Garuda Militer  

[World] Pesawat Baru J16 China

Akan masuk dalam layanan Angkatan Udara China http://defence-blog.com/wp-content/uploads/2015/08/Chinese-J-16-fighter-jet-might-soon-be-in-service.jpgPenampakan pesawat J16 China yang bentuknya menyerupai Su-30 Rusia [weibo] 

Penampakan pesawat baru China yang beredar di internet ini, diperkirakan akan masuk dalam kekuatan baru Angkatan Udara China.

Pesawat ini diberitakan merupakan produksi Industri Dirgantara Shenyang dan merupakan pesawat serbaguna yang di kembangkan dari pesawat serang J11B dengan kemampuan jelajah yang lebih jauh.

Menurut People's daily, pesawat ini menggunakan mesin WS 10 turbofan dan kemampuannya berbeda dengan pesawat J11B maupun J15 yang mampu mendarat di Kapal induk. [defenseblog]

  Garuda Militer  

[World] Wakil Presiden Afghanistan diserang Taliban

Iring-iringan kendaraan yang ditumpangi Wakil Presiden Afghanistan Abdul Rashid Dostum diserang oleh milisi Taliban di kawasan utara negara tersebut. http://ichef.bbci.co.uk/news/ws/660/amz/worldservice/live/assets/images/2015/08/21/150821142244_dostum_640x360_afp.jpgAbdul Rashid Dostum sedang memimpin operasi terhadap Taliban di kawasan utara Afghanistan.

Dilaporkan bahwa Dostum berada di dalam kendaraan lapis baja di kawasan terpencil Provinsi Faryab ketika milisi Taliban mulai menembak.

Jenderal Dostum tidak terluka, tetapi kendaraannya terkena tembakan beberapa kali.

Kantor berita Reuters melaporkan Dostum, yang merupakan veteran perang Afghanistan melawan Uni Soviet, melakukan perlawanan terhadap penyerangnya.

Sebanyak delapan orang penyerang tewas tertembak dan belasan lain anggota milisi Taliban berhasil ditangkap.

Abdul Rashid Dostum beberapa pekan ini mempimpin operasi militer terhadap Taliban di kawasan Faryab.

Operasi itu dimulai dari kota Qaisar dan Almar hingga ke kawasan Ghowrmach yang tengah bergolak.

Menurut laporan kantor berita Afghan Islamic Press, Dostum mengatakan ia menjalankan operasi itu atas perintah Presiden dan akan terus melakukannya hingga kawasan Faryab bersih dari Taliban.

  BBC  

★ Merakit Kejayaan Dirgantara RI dengan Pesawat N-219

Road Map Pesawat N219 

Hari ini Republik Indonesia merayakan hari jadinya yang ke-70. Selama itu, sejumlah pencapaian telah diraih anak bangsa.

Salah satunya, pada 14 Agustus 1964, roket kebanggaan Indonesia, Kartika 1 diluncurkan oleh Lembaga Penerbangan Antariksa Nasional (LAPAN), ITB dan AURI.

Roket dengan berat 220 kg itu diluncurkan dari Pameungpeuk, Garut, Jawa Barat. Kala itu, RI menjadi negara kedua di Asia dan Afrika yang mampu mengembangkan teknologi pembuatan rudal dan roket setelah Jepang. Tahun berikutnya, giliran Roket Kartika 2 yang mengangkasa.

Pembentukan LAPAN melalui Surat Keputusan Presiden Nomor 236 tertanggal 27 November 1963 mengemban tugas mulia: perwujudan tekad para pendiri bangsa agar Indonesia bisa berdiri di kaki sendiri (berdikari) dan melepas ketergantungan negara lain di bidang antariksa dan teknologi dirgantara.

Tidak hanya roket, Tahun 1973, LAPAN terlibat dalam rancang bangun prototipe pesawat latih LT-200 untuk keperluan sipil dan militer. LT-200 adalah pesawat ringan 2 penumpang lisensi dari produk Pazmany PL-2 Amerika.

"Setelah mengalami beberapa kali proses modifikasi konstruksi, pada awal tahun 1975 mulai diproduksi massal dan diproses sertifikasinya. Selama dua tahun pertama, LIPNUR telah memproduksi kurang lebih 30 pesawat untuk kebutuhan sekolah penerbangan sipil, TNI-AU dan klub terbang di Indonesia," demikian dikutip dari situs LAPAN.

Kemudian, tahun 1977, LAPAN mengembangkan sendiri pesawat penumpang, XT-400. Pesawat penumpang bermesin kembar ini dapat mengangkut 8 penumpang dan mempunyai kemampuan take-off dan landing pada landasan yang pendek dengan landasan rumput atau tanah.

Pengembangannya sudah hampir selesai dan direncanakan akan terbang perdana pada tahun 1980. Sayangnya, tahun 1978 proyek SAINKON (Riset Desain dan Konstruksi Pesawat Udara) ini dihentikan melalui kebijakan pemerintah saat itu, yang mengalihkan semua program pengembangan pesawat terbang ke IPTN.

 33 Tahun Vakum 
Hanggar perakitan N-219 (Agus Aribowo) 

Tahun 2011 menjadi akhir dari penantian panjang Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) setelah 33 tahun lamanya vakum dari penelitian, pengembangan dan rekayasa pesawat terbang. Kehadiran Pusat Teknologi Penerbangan (Pustekbang) menambah kekuatan di lembaga yang pernah dijabat Bapak industri penerbangan Indonesia, Nurtanio Pringgoadisuryo (Dirjen LAPAN I, 1963-1966).

Kehadiran Pustekbang dilatarbelakangi pemerintah dan DPR yang mempertanyakan kurangnya peran LAPAN dalam penelitian dan pengembangan teknologi penerbangan Tanah Air.

LAPAN diminta berkontribusi seperti Badan Antariksa Amerika (NASA), Jepang (JAXA), Korea Selatan (KARI), dan negara lainnya yang maju di bidang kedirgantaraan.

Berdasarkan amanat Peraturan Presiden No. 28 tahun 2008 dan Undang-Undang Penerbangan No. 1 tahun 2009, pasal 370 ayat 1 tentang Industri Kedirgantaraan, LAPAN diminta ikut mengembangkan produk kedirgantaraan Indonesia.

LAPAN pun memulai dengan ide pesawat perintis bersama PT Dirgantara Indonesia: N-219.

N-219 merupakan program pesawat terbang nasional kelas 19 penumpang yang dimulai melalui nota kesepahaman antara LAPAN dan PTDI tentang kerjasama di bidang pengembangan teknologi dirgantara pada tahun 2009. Keterlibatan LAPAN dalam pengembangan pesawat terbang bukan baru pertama kali.

Program Master Phasing Plan N-219 memiliki beberapa tahap yaitu, preliminary design, detail design, material procurement, fabrication and assembly, ground test, certification dan terakhir flight test. Rencananya, roll out atau kegiatan keluar hanggar dilaksanakan pada Hari Kebangkitan Teknologi Nasional, 10 Agustus 2015.

"Roll out mundur ke bulan Oktober karena kami tidak ingin dipaksakan. N-219 sekarang masih tahap perakitan panel dinding maupun sayap," ucap Agus Aribowo, Kepala Program N-219 LAPAN kepada Liputan6.com.

 Kendala dan Biaya Pengembangan 
Pemeriksaan satu per satu komponen pesawat N-219 yang baru saja diproduksi (Agus Aribowo) 

Meski sudah berjalan sejak 2011, jelas Agus, pengembangan N-219 tidak terlepas dari kendala baik fasilitas, SDM hingga masalah anggaran. Pihaknya terus mencari jalan agar program ini bisa lancar dan bermanfaat untuk masyarakat Indonesia.

Pola penganggaran riset dan pengembangan pemerintah seharusnya bisa multiyears, karena melihat kompleksitas proyek. SDM PT DI sedikit dan terbagi dalam beberapa program internal. Yang sekarang sudah terpecahkan yakni masalah tools dan jig yang di outsourching-kan ke luar namun harus mengikuti ketentuan kualitas yang sama dengan PT DI,” katanya.

Dalam upaya pembuatan pesawat itu, pemerintah mengucurkan dana sebesar Rp 400 milliar. Anggaran ini untuk membiayai, desain, pembuatan 4 prototipe, engineering flight simulator, landing gear drop test, mockup, dan lain-lain.

"4 prototipe, 2 untuk uji terbang, 2 untuk uji darat (fatigue test dan static test). Proses sertifikasi masih ada kendala di kesiapan benda uji (airframe) yang masih dalam tahap perakitan. Tapi masih dalam kendali. Sedangkan uji terbang rencananya April-Mei 2016," tuturnya.

 N219 dan Twin Otter 
Hanggar perakitan N-219 (Agus Aribowo) 

Twin Otter adalah pesawat penumpang sipil ini terkenal lincah dan tangguh di medan maupun kondisi ekstrem. Masyarakat yang tinggal di wilayah seperti di Papua, Kepulauan Maluku, Nusa Tenggara Timur, maupun pilot-pilot pesawat sejenis telah mengakui kehebatannya.

Saat ini, populasi Twin Otter di langit Indonesia semakin berkurang, padahal kebutuhan pesawat sejenis makin meningkat dari tahun ke tahun. N-219 sendiri dikembangkan agar memiliki kemampuan dan maintenance yang sama seperti Twin Otter.

"Studi pasar di awal adalah bagaimana membuat pesawat untuk Papua (perintis). Dan juga menghadang Twin Otter termasuk kita pelajari apa yang membuat pesawat ini laku keras dan digemari operator dan pilot. Teknologi strukturnya (N-219) mengadopsi teknologi yang sudah dikuasai yaitu NC-212. Tapi performans dan maintanance inginnya seperti Twin Otter," imbuhnya.

Agus menambahkan, N-219 menggunakan engine yang sama dengan Twin Otter, Pratt & Whitney PT6A-42. Direncanakan harga jual N-219 lebih murah yakni USD 5 juta dibanding Twin Otter, USD 7 jutaan.

Dengan desain baru, N-219 memiliki sejumlah kelebihan lainnya. "Twin Otter punya stall speed 59 knot dengan beban maksimum MTOW (pesawat dan penumpang) hanya 5.630 kg sedangkan N-219 dengan stall speed 59 knot dan sedang diupayakan lebih rendah lagi dan MTOW-nya 7.030 kg. Sedangkan engine sama, harusnya juga sama (biaya operasionalnya)."

Kepala Divisi Pengembangan Bisnis dan Pemasaran PT DI, Ade Yuyu Wahyuna, menilai prospek pasar komersial pesawat sekelas N-219 masih cukup besar. Hingga kini, sudah ada pembeli potensial yang tertarik dengan pesawat N-219.

"Kalau dari skala bisnis kalau terjual 40 unit itu sudah kembali modal. Untuk mencapai angka itu saja dengan kami kemarin membina 3 perusahaan operator dalam negeri antara lain PT Aviastar Mandiri, PT Trigana Air Service dan PT NBA (Nusantara Buana Air) itu sudah ada Letter of Intens (Surat Pernyataan Minat). Kalau dari kebutuhan mereka kita kumpulin itu sudah lebih dari 50 unit," ucapnya.

Ade mengatakan, saat ini pihaknya sedang melakukan pengkajian rute-rute penerbangan perintis yang cocok bagi N-219. Maluku, Papua, Sulawesi dan Nusa Tenggara adalah beberapa wilayah yang difokuskan untuk dilakukan pengkajian.

"Kita rencana ada kerjasama dengan operator baru sekarang sedang dikaji dulu karena kita fokuskan di daerah perintis timur Indonesia, jadi kami sedang siapkan tim untuk masuk ke daerah paling ujung kita mulai dari Biak, Manado dan Nusa Tenggara. Itu bukan cuman jumlah tapi potensi rutenya, load dari penumpang, dan lain-lain," tuturnya.

"Untuk tahap awal kalau kita bagi 3 region di Timur itu sekitar 50 pesawat dibutuhkan. Maluku, Papua, Sulawesi dan Nusa Tenggara sampai di pulau terluar dan pulau terdepan di dekat Filipina. Kita lebih mencoba konektivitas kemaritiman melalui udara karena bisa menang dari waktu dan mobilitas."

 N-219 Diminati Negara Lain 
Mock up cockpit N219 

Pesawat N-219 rencananya akan dibuat menjadi beberapa varian yakni Passenger Transport, Troop Transport, Cargo Transport, Medical Evacuation (Medvac), Amphibious, Surveillance dan Patrolling.

Selain diminati untuk keperluan sipil, pihak militer juga menunjukkan ketertarikannya untuk mengganti pesawat yang sudah lawas. "TNI AL untuk Nomad 1 Skadron (9-15 pesawat), Thailand (Nomad) itu pengawas pantai (18 plus cadangan 2)," terang Agus.

'Gaung' N-219 juga terdengar hingga dunia Internasional. Menurut Ade, saat Konfrensi Asia-Afrika pada April 2015 kemarin, sejumlah negara yang berpartisipasi mengaku berminat membeli N-219. "Kita masuk di negara-negara yang membutuhkan. Kita coba di negara-negara yang kemarin ikut di Konfrensi Asia-Afrika yang membutuhkan pesawat sekelas N-219 dan mereka mengapresiasi. Bahkan bulan depan kita akan membicarakan dengan Presiden Mesir mengenai produk ini," katanya.

Ade menuturkan, pihaknya sudah memiliki daftar beberapa negara yang potensial membeli pesawat N-219. Pihaknya juga berterima kasih atas bantuan Kementrian Luar Negeri yang membantu mempromosikan karya anak bangsa ini di dunia Internasional.

"Ada Bangladesh, Madagaskar, Thailand, beberapa negara di Afrika, dan lain-lain. Alhamdulillah, Kementerian Luar Negeri melalui perwakilannya sampai hari ini dukungannya sangat membantu kami. Kita juga sedang meyiapkan untuk Jepang. Untuk pariwisata dan pertanian kalau di daerah Jepang, ini ada potensi," jelasnya.

Selain itu, Kanada menawarkan kerjasama untuk menyertifikasi N-219 di negaranya. Setiap negara yang tergabung dalam ICAO (International Civil Aviation Organization) memiliki badan otoritas sendiri. Jika pesawat ingin dijual atau beroperasi di negara lain, diharuskan disertifikasi oleh badan otoritas setempat.

Namun Direktur Utama, Budi Santoso, juga meminta agar tim fokus untuk menyelesaikan prototipe, sertifikasi dan memasok kebutuhan dalam negeri. "Masalah kita adalah manpower kita masih terbatas. Kalau nggak fokus dan bertahap nanti bisa bubar semua," tutupnya. (Ein/Mut)

  ⚓️ Liputan 6  

[World] Batch Pertama Rampung, Turki Terima 9 T129 ATAK

Helikopter Serang Turki, T129 ATAK 

Militer Turki telah menerima sembilan armada helikopter T129 ATAK dari Turki Aerospace Industries (TAI). Helikopter terakhir dari batch pertama ini disampaikan pada tanggal 31 Juli 2015 lalu.

Batch awal helicopter yang diterima sudah masuk operasional. Perusahaan menyebut sebagai “helikopter tempur paling canggih di kelasnya”.

TAI mulai memberikan batch awal sembilan helikopter serang model A pada tahun 2014, sedangkan helikopter dengan konfigurasi lanjutan model ‘B’ dengan senjata lebih canggih. Jenis model A diproduksi di bawah kebutuhan yang mendesak, dan diharapkan pada akhirnya akan diubah menjadi model B.

Angkatan Darat Turki telah memesan 60 helikopter dengan 51 sisanya akan dikirim bertahap. Selain itu Turki juga memiliki opsi untuk menambah 40 armada lagi.

T129 ATAK sekarang siap untuk memenuhi berbagai peluang ekspor baru dan persyaratan di pasar dunia,” kata TAI.

Sebagaimana dilaporkan Flightglobal, helikopter tersebut saat ini juga sedang dipromosikan ke Polandia yang sedang mencari pengganti helikopter Mi-24 dengan melakukan atraksi pada pertunjukan udara Radom pada tanggal 22-23 Agustus dan pameran MSPO pada bulan September.

Target penjualan lainnya termasuk Commonwealth of Independent States, Asia dan Timur Tengah, di mana helikopter jenis ini akan berpartisipasi dalam Bahrain International Air Show 2016.

  ☠ jejaktapak  
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...