Sabtu, 14 September 2024

TNI AL Harus Bisa Bertempur di Luar Wilayah RI

 Butuh LHD 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhB73Ak2DssHtKwjFho_Nb0_2bxNGnBQv2ucGF41exG4qJTlshaEIfSpLbqsb7MpjvfM5cH8nFrj_YgetiQ-h-z4sZ6nvOD4pr3EBYmaHU-oCgycNfhDIP3To4E4KvNpvs2Gyp_OnidJs1MatRGiZLRuhgIp79t5yH1YDO9t2IPuycjusw6WwCZzAfb0_ID/s1326/C551-Garibaldi-03.jpgITS Giuseppe Garibaldi, kapal induk Italia akan dipensiunkan. (marina.difesa.it)

K
epala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana TNI Muhammad Ali menyatakan bahwa TNI AL ke depan harus berproyeksi global dan mampu beroperasi, termasuk bertempur di luar wilayah perairan Indonesia (outward-looking).

Dalam acara peringatan HUT Ke-79 TNI AL di Jakarta, Selasa, Ali menjelaskan kemampuan itu membutuhkan kapal-kapal yang mampu mengarungi samudera lepas sehingga kapal-kapal yang dibutuhkan TNI AL ke depan, utamanya kapal-kapal berukuran besar.

"Dari dulu, Angkatan Laut harus outward-looking karena kita harus bisa bertempur di luar wilayah perairan Indonesia. Sebisa mungkin, jangan sampai menyengsarakan rakyat. Kita tahan musuh itu di garis depan. Jangan sampai masuk ke wilayah kita. Itu cita-cita kita," kata Laksamana Ali menjawab pertanyaan wartawan saat jumpa pers selepas upacara HUT Ke-79 TNI AL di Dermaga Kolinlamil, Jakarta.

Oleh karena itu, ia menegaskan bahwa TNI AL membutuhkan kapal-kapal yang mampu menjadi tempat pendaratan helikopter (LHD).

"Itu juga sudah kami pikirkan dan kemudian kalau perlu kapal induk,” kata Ali.

Ia menambahkan Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto juga mendukung visi TNI AL itu.

"Dari Bapak Prabowo juga sudah mengisyaratkan seperti itu. Mudah-mudahan ini bisa kita penuhi. Tentunya butuh anggaran yang cukup besar. Nah, ini yang kita perlu siapkan dari awal," kata Ali.

Mengenai kapal induk, KSAL mengatakan dirinya telah melihat langsung beberapa kapal induk buatan Italia dan Turki.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjnH4niL0VhE3I6iVrQaT6FHHyg7Pt5SKUTAuRF5ftwAtJ4unIKigWFL1_7wad5sKcC3qVY6d6J865zGAOXWp6Dh7uOnOagpyCXZ4atFvMlpRR8Su6ZCymgTs9tf9h7qXUDHVw-Q-PdJKKjSPlGFJErkxC9BZRUFIWGmGMCfYiOp9A_OJP1TBqG0I_nCbvI/s1203/Passing%20Exercise%20Thaon%20di%20Revel-class%20OPV%20ITS%20Francesco%20Morosini%20(P431)%20and%20Parchim-Class%20corvettes%20KRI%20Cut%20Nyak%20Dien%20(375)%20&%20KRI%20Wiratno%20(379)%20in%20Jakarta%20Bay%20QAIWK1a.jpgOPV Thaon di Revel class ketika berkunjung ke Indonesia. (Dispenal)

Dalam waktu dekat, kapal berukuran besar yang bakal memperkuat armada TNI Angkatan Laut, yaitu dua unit kapal patroli lepas pantai (OPV) yang dapat ditingkatkan kemampuannya menjadi fregat buatan Fincantieri Italia. Kapal OPV — yang disebut juga PPA — itu memiliki panjang 143 meter.

Ali, dalam sesi jumpa pers pada Februari 2024, menjelaskan kapal itu akan menjadi fregat terpanjang yang dimiliki TNI Angkatan Laut.

Dalam pembelian dua kapal PPA dari Italia itu, unit pertamanya dijadwalkan tiba di Indonesia pada Oktober 2024 dan unit kedua pada April 2025.

Sejauh ini beberapa kapal perang Republik Indonesia rutin beroperasi di luar negeri bersama pasukan perdamaian PBB, salah satunya Maritime Task Force UNIFIL di Lebanon.

Kemudian, TNI AL juga rutin menggelar operasi muhibah ke luar negeri menggunakan kapal tiang tingginya KRI Bima Suci. Kapal itu saat ini berada di China dalam pelayaran menuju Vladivostok, Rusia.

TNI AL juga rutin mengerahkan kapal-kapal perangnya berlayar mengarungi samudera untuk mengikuti latihan militer bersama negara-negara sahabat, di antaranya Latihan Bersama (Latma) Rim of Pacific (Rimpac) di Hawaii, Amerika Serikat.

  ★ antara  

Supervisi Weaponized Drone Kemhan

 Drone PT. SAS Aero Sishan berjalan sesuai On The Track 
https://www.kemhan.go.id/balitbang/wp-content/uploads/2024/09/jajar1-1024x467.jpgDrone senjata PT SAS Aero Sishan (Kemhan) 🚁

M
arsma TNI S. Arief Hardoyo, ST, M.IT, M.Sc berkunjung di Lapangan Tembak Pusdik Armed Batu jajar Bandung, pada tanggal 4 s.d 6 Septembar 2024.

Kunjungan ini bertujuan untuk mengawasi secara langsung kegiatan rancang bangun Weaponized Drone, Dimana pelaksanaan Litbang apakah sudah sesuai dengan rencana baik spesifikasi, mutu, waktu maupun manajemen resiko agar dapat berjalan lancar sesuai tahapan yang telah dibuat, serta proses Litbang yang dilakukan ini memiliki kualitas dan performance yang handal sesuai requirement yang telah ditetapkan.

Supervisi Weaponized Drone ini merupakan salah satu upaya meningkatkan pengawasan dan kontrol dalam penguasaan teknologi di bidang pembangunan ekosistem riset dan inovasi drone yang dipersenjatai dihadapkan dengan output yang telah di capai antara konseptual desain yang sedang direncanakan, Requirement dan referensi serta kaidah-kaidah standar dalam perhitungan dan simulasi yang dibutuhkan untuk mendukung terwujudnya Weaponized Drone yang benar-benar sesuai engineering yang pada gilirannya dapat meningkatkan sistem pertahanan.

Penguasaan teknologi drone selalu berevolusi dari masa ke masa sesuai kebutuhan masyarakat dunia saat ini, begitu juga dengan pemanfaatannya yang semula hanya dimanfaatkan oleh masyarakat sipil bergeser menjadi kepentingan militer.

https://www.kemhan.go.id/balitbang/wp-content/uploads/2024/09/jajar3.pngPemanfaatan drone sebagai peralatan militer yang didukung teknologi canggih diperlukan reserve engineering yang disesuaikan requirement dilingkungan TNI, sehingga Balitbang Kemhan mencoba dan berupaya melakukan akselerasi penguasaan teknologi, melakukan misi Intelegence, Surveilance, dan Reconaisanse (ISR) serta mengembangkan Mission System Tactical Combat.

Kegiatan Supervisi yang merupakan hasil kegiatan bersama dengan mitra Litbang PT. SAS Aero Sishan dapat berjalan sesuai On The Track.

Dilihat dari fungsinya TNI membutuhkan Weaponized Drone sebagai future target untuk mendukung tugas OMP dan OMSP sehingga Opsreq yang berisi persyaratan keandalan (reliability), kemampuan adaptasi (adaptability), daya tahan (sustainability) dan kemampuan kerjasama ops (interoperability) sesuai dengan kebutuhan organisasi skadrone UAV merupakan kunci hubungan antara riset dan inovasi guna meningkatkan daya saing menuju keberhasilan perwujudan Weaponized Drone menjadi Alutsista tangguh di masa depan.

Kegiatan Supervisi ini sejalan dengan transformasi sistem kelitbangan yang inklunsif dan berkelanjutan, bersinergi meneguhkan keberpihakan pada peningkatan kualitasi riset dan inovasi melalui peningkatan berbasis engineering untuk kemandirian pertahanan yang mampu diproduksi dalam negeri sebagai peralatan yang mendukung tugas pokok TNI dalam menjaga keutuhan wilayah NKRI.

https://www.kemhan.go.id/balitbang/wp-content/uploads/2024/09/jajar2.pngDengan melihat begitu besarnya manfaat kegiatan Supervisi sebagai salah satu upaya menjaga pencapaian kemajuan pekerjaan sehingga pekerjaan dapat selesai tepat waktu dan sesuai dengan mutu dan kualitas yang diharapkan serta sasaran kinerja yang telah disepakati.

Capaian progress report admistrasi dan capaian kemajuan fisik harus selalu balance dan beriringan antara satu dengan lainnya.

Dokumen hasil Litbang Supervisi yang dilakukan oleh Balitbang dan PT. SAS Aero Sishan ini merupakan kesepakan bersama sebagai langkah antisipatif untuk menghadapi kebutuhan pemeriksaan administrasi lanjutan pada kegiatan Weaponized Drone di masa depan.

Turut mendampingi dalam peninjauan Supervisi rancang bangun Weaponized Drone yaitu Kabid Daya Gerak Puslitbang Iptekhan Balitbang Kemhan Kolonel Cpl Tusih Widayat, SE, Peneliti Madya Puslitbang Alpahan Letkol Cpl Rudy Indartono, ST, Pembina IVa Puguh Adi Satriyo, S.T., M.Han dan Penata III/c Sumiati, S.Sos., M.M

  🚁
Kemhan  

Jumat, 13 September 2024

TNI AL Akan Terus Membangun Kekuatan Kapal Selam

⚓️ Target 12 kapal selam adalah suatu keniscayaan PAL Indonesia nantinya akan membangun dua unit kapal selam Scorpene Evolved berkonfigurasi LiB di Surabaya. (Naval Group)

Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali menegaskan komitmen untuk terus membangun kekuatan Satuan Kapal Selam (Satkalsel).

Penegasan tersebut disampaikan oleh Ali saat memimpin Upacara Militer untuk Memperingati HUT ke-75 Korps Hiu Kencana di Monumen Candrasa Komando Armada (Koarmada) II, Surabaya, Jawa Timur, pada Jumat (13/9).

Di hadapan seluruh jajarannya, Laksamana Ali menegaskan bahwa pengabdian Hiu Kencana selama 65 tahun untuk bangsa dan negara merupakan tonggak penting dalam sejarang TNI AL.

Dengan semboyan Wira Ananta Rudira yang bermakna Tabah Sampai Akhir, Hiu Kencana membuktikan dedikasi dan loyalitas mereka sebagai prajurit jalasena.

TNI AL akan terus berupaya membangun kekuatan kapal selam kita menjadi kekuatan yang disegani di kawasan,” tegas Ali.

Fincantieri menawarkan kapal selam U212 NFS untuk Indonesia (Π€ΠΎΡ‚ΠΎ: startmag.it)

Sebagai orang nomor satu di TNI AL yang memiliki latar belakang pengawak kapal selam, Ali memastikan bahwa alat utama sistem persenjataan (alutsista) untuk Satkalsel akan terus ditambah.

Dia ingin, Satkalsel Angkatan Laut memiliki armada kapal selam yang memadai dengan jumlah ideal dan kemampuan mumpuni. Yakni sebanyak 12 kapal.

Target 12 armada kapal selam untuk mendukung visi Indonesia Emas 2045 adalah suatu keniscayaan,” ucap Ali.

Mantan panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) I itu pun memastikan tidak akan melupakan jasa-jasa para prajurit pengawak kapal selam yang sudah tiada.

Karena itu, Laksamana Ali memimpin langsung peletakan karangan bunga di Monumen Candrasa. Itu dilakukan sebagai bentuk apresiasi atas setiap tetes keringat dan air mata yang telah dicurahkan oleh para pendahulu.

 ⚓️  Jawapos  

Kamis, 12 September 2024

KSAL Ungkap Kapal Selam Interim

⚓️ Ditawarkan beberapa negara di Jakarta PAL Indonesia nantinya akan membangun dua unit kapal selam Scorpene Evolved berkonfigurasi LiB di Surabaya. (Naval Group)

Indonesia dikatakan KSAL harus menunggu lama hingga 7 tahun untuk kedatangan kapal selam Scorpene Evolved, Dimana Indonesia membutuhkan kapal selam ad interim alias untuk sementara waktu sambil menunggu dua unit kapal selam baru yang dipesan Indonesia dari Naval Group Prancis rampung dibuat galangan kapal PAL Indonesia.

Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali mengungkap beberapa negara di Eropa dan Asia menawarkan teknologi kapal selam mereka untuk memenuhi kebutuhan sementara (ad interim) kapal selam Indonesia.

Indonesia resmi membeli dua unit kapal selam Scorpene Evolved Naval Group Prancis yang nantinya akan dibangun di galangan kapal lokal, PT PAL.

Namun menurut keterangan Kepala Staf AL Muhammad Ali, pembangunan kapal selam ini memakan waktu 5 sampai 7 tahun, seperti dikutip Antara (14/5/24).

Oleh sebab itu, KSAL menekankan pentingnya mengisi kekosongan dengan datangkan kapal selam ad interim.

Fincantieri menawarkan kapal selam U212 NFS untuk Indonesia (Fincantieri)

Mengutip zona jakarta, tawaran pertama datang dari Italia, Galangan Kapal PT. Republik Palindo telah tandatangani kerjasama dengan perusahaan pertahanan Drass Galeazzi Sri.

Joint production ini adalah memproduksi kapal selam DG 550 Kelas Midget dan Autonomous Attack Submarine.

Indonesia telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan Drass Galeazzi Sri untuk pembangunan Autonomous Attack Submarine serta kapal selam DG 550 kelas Midget”, cuit Lembaga KERIS di X (29/5/23) yang mengunggah pernyataan resmi Republikkorp, induk perusahaan PT. Republik Palindo.

Namun selain itu perusahaan kapal ternama Italia, Fincantieri menawarkan kapal selam U212 NFS untuk Indonesia dalam acara seminar Future Submarine yang diselenggarakan oleh TNI AL.

"Kami sangat senang dapat berpartisipasi dalam Seminar Internasional Kapal Selam Masa Depan di Jakarta, yang menampilkan pengembangan dan inovasi bawah air terbaru Grup untuk kapal selam masa depan serta teknologi tercanggih yang melengkapi kapal selam NFS U212, evolusi terbaru dari kapal selam yang telah terbukti baik. U212A.

Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada @Angkatan Laut Italia yang, sebagai pengguna NFS U212, mendukung kami dalam presentasi yang memberikan konsep operasional, analisis dan pengalaman pada U212A,
" jelas Fincantieri lewat unggahan akun X miliknya @Fincantieri pada 16 Mei 2024.

Kapal selam Type 214 besutan ThyssenKrupp Marine Systems (TKMS)

Kedua adalah kapal selam Type 214 besutan ThyssenKrupp Marine Systems (TKMS) asal Jerman.

Bahkan KSAL pernah mengunjungi galangan kapal itu pada bulan September 2023.

Pasa kesempatan itu, KSAL mendapat informasi terkait produksi kapal selam tersebut.

Dalam agendanya di Eropa, KSAL melakukan kunjungan ke TKMS Jerman pada 25 September 2023. Pada kesempatan itu, Ali menerima penjelasan soal produksi kapal selam Type 214, pengenalan perkembangan torpedo SUT, serta konfigurasi sistem senjata dan sensor dalam produk kapal selam yang sedang dibangun”, jelas TNI AL di tanggal yang sama.

Turki tawarkan kapal selam Reis Class (Type 214) untuk TNI AL (Ist)

Selanjutnya kapal selam Kelas Reis besutan Galangan Kapal Golcuk Turki.

Pada 22 Juni 2023 lalu, KSAL Muhammad Ali berkunjung ke Galangan Kapal Golcuk Turki.

Pada kesempatan itu, KSAL dan rombongan melihat proses pembuatan kapal selam Kelas Reis untuk Angkatan Laut Turki.

Panglima TNI AL Muhammad Ali beserta rombongan mengunjungi Komando Galangan Kapal Golcuk. Selama kunjungan, kapal selam Kelas Reis sedang dibangun”, cuit SavunmaSanayiST di X pada tanggal yang sama.

Sebelumnya, Galangan Kapal Golcuk ternyata sempat kunjungi Markas Besar TNI AL pada 24 April 2017.

Menurut informasi saat itu, Golcuk berniat memasok kapal selam Kelas Reis untuk TNI AL.

Tim Golcuk mengunjungi Markas Besar TNI AL di Jakarta. TNI AL mendapat penawaran dari Golcuk untuk memasok kapal selam Kelas Reis buatannya”, jelas Naval News pada tanggal yang sama.

Cina tawarkan kapal selam S26T 'eks' pesanan Thailand (Ist)

Terakhir adalah China, menjadi satu-satunya negara di Asia yang tawarkan kapal selamnya kepada Indonesia.

Pabrikan China, China State Shipbuilding Corporation (CSSC) tawarkan kapal selam S26T Kelas Yuan.

Pejabat senior CSSC dikabarkan berkunjung ke Jakarta dalam upaya penjualan kapal selam diesel-listrik S26T”, jelas Defence Security Asia (4/7/24) dalam artikel berjudul “Ditolak" Oleh Thailand, China Kini Coba Jual Kapal Selam S26T Kelas-Yuan Pada Indonesia Pula 2024.

Pihak CSSC bertemu dengan Kemhan RI untuk mengadakan presentasi tentang kapal selam tersebut.

Tambahan informasi, S26T adalah varian dari kapal selam Kelas Yuan asli buatan CSSC China.

Agar lebih menarik, pihak CSSC bahkan menawarkan paket modifikasi kapal selamnya kepada Indonesia.

Modifikasi yang dimaksud adalah memungkinkan kapal selam S26T untuk meluncurkan rudal jelajah anti-kapal yang diluncurkan dari tabung torpedo YJ-18. Dan bukan hanya itu, China juga memberi paket diskon bila membeli kapal jenis Destroyer nantinya.

 ⚓️  Garuda Militer  

Pushidrosal Luncurkan Aplikasi HidroSDB35 di HUT ke-79 TNI AL

 Tingkatkan Pemetaan Batimetri Berbasis Satelit 
https://maritimindonesia.co/wp-content/uploads/2024/09/IMG-20240911-WA0003-1536x1536.jpgHidroSDB35 (dispenal) πŸ’»

P
emetaan cepat yang merupakan salah satu implementasi rapid environment assessment dapat menyajikan data lingkungan secara instant yang sangat dibutuhkan dalam operasi operasi khusus dan kedaruratan seperti operasi pendaratan amfibi, Operasi bantuan kebencanaan, operasi evakuasi daerah terisolir, keselamatan pelayaran dan berbagai hal lainnya.

Pushidrosal sebagai Lembaga Hidrografi Militer dan Hidrografi Nasional memainkan peran penting dalam pengumpulan data kedalaman perairan untuk melakukan pemetaan dasar laut untuk berbagai keperluan.

Sejalan dengan itu, tepat pada peringatan Hari Jadi ke-79 TNI Angkatan Laut tanggal 10 September 2024, Pushidrosal mempersembahkan HidroSDB35. Aplikasi HidroSDB35 diluncurkan pada peringatan Puncak HUT ke-79 TNI AL yang digelar KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat-992 yang berlayar di Teluk Jakarta Selasa (10/9).

Peluncuran secara langsung dipimpin oleh Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto S.E., M.Si. yang didampingi oleh Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali, S.E., M.M., M. Tr.Opsla dan Komandan Pusat Hidro-Oseanografi TNI Angkatan Laut (Danpushidrosal) Laksamana Madya TNI Dr. Budi Purwanto, S.T., M.M.

HidroSDB35 merupakan Aplikasi SDB (Satellite Derived Bathymetry) produksi pushidrosal yang dikembangkan oleh Personel pushidrosal bersama dengan tenaga ahli anak bangsa, yang diberi nama 35 karena dibangun dan di validasi di tiga perairan yang memiliki karakteristik berbeda yang mewakili perairan Indonesia Barat, Tengah, dan Timur, selama kurun waktu 5 bulan,” kata Danpushidrosal Laksamana Budi Purwanto.

Lebih jauh disampaikan, data yang di butuhkan didapat dari data citra satelit, foto udara, video udara baik dari pesawat udara berawak maupun tanpa awak yang kemudian dikonversi menjadi peta batimetri. Fitur utama dari aplikasi ini berupa pengunduhan data otomatis, koreksi citra satelit, dan prediksi kedalaman berdasarkan penggambaran optik yang secara signifikan meningkatkan akurasi dan efisiensi dalam pengolahan data batimetri.

HidroSDB35 bisa memproses semua citra satelit (baik citra komersial maupun non komersial) dengan baik dengan ketelitian 1-2 meter,” tambah Danpushidrosal.

Dikatakan juga, software ini dikembangkan dengan metode deep learning dengan algoritma yang dikembangkan dan akan selalu diupdate untuk menyesuaikan dengan perkembangan teknologi survei dan pemetaan. HidroSDB35 akan tersedia secara komersial untuk pemetaan pantai dan pesisir, identifikasi terumbu karang, padang lamun, bahaya navigasi, serta kepentingan lainnya.

HidroSDB35 diharapkan menjadi aplikasi yang mampu mendukung berbagai macam aktivitas operasi hidrografi di antaranya operasi militer, keselamatan pelayaran, dan penelitian ilmiah.” pungkas Danpushidrosal. (ire djafar)

  πŸ“‘ Maritim Indonesia  

Rabu, 11 September 2024

TNI AL Akan Datangkan Kapal Fregat buatan Turki

⚓ Selain kapal PPA dari ItaliaFregat F142 (Dearsan)

Jajaran TNI AL akan memperkuat kekuatan militer dengan mendatangkan kapal perang untuk berpatroli atau yang biasa disebut Pattugliatore Polivalente d’Altura (PPA) dari Italia dan kapal perang jenis Fregat dari Turki.

"PPA nanti mungkin akhir tahun, mudah mudahan bisa hadir dari Italia, kemudian ada beberapa kapal Fregat juga dari Turki itu mungkin tahun depan atau dua tahun yang akan datang sudah bisa hadir," kata Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali saat ditemui di Kolinlamil Jakarta Utara, Selasa.

Muhammad Ali menjelaskan pengadaan alat utama sistem senjata (alutsista) itu dilakukan guna memperkuat kekuatan militer TNI AL.

Tidak hanya itu, TNI AL juga tengah menunggu kapal selam Scorpene buatan Prancis. Menurut Ali, pengadaan kapal selam sangat dibutuhkan lantaran saat ini TNI AL baru mempunyai empat unit.

Jumlah itu dinilai Ali terlalu sedikit untuk menjaga teritorial laut Indonesia yang terbilang cukup luas. Di satu sisi, pengadaan kapal selam Scorpene membutuhkan waktu lama lantaran proses perakitan di Prancis yang memakan waktu lima sampai tujuh tahun.

Karenanya, Ali dan jajarannya berencana akan membeli kapal selam sementara atau interim yang bertugas memperkuat kekuatan militer selama menunggu Scorpene selesai dirakit.

"Dari Italia sudah menawarkan (kapal selam interim) dari Jerman ada, kemudian dari Turki juga ada kemudian dari negara asia juga ada," kata Ali.

Dengan pengadaan alutsista ini, Ali berharap kekuatan militer TNI AL semakin kuat sehingga mampu menjaga batas wilayah laut NKRI.

  Jerman, Turki, Italia dan China tawarkan kapal selamnya untuk RI
Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali mengungkap beberapa negara di Eropa dan Asia menawarkan teknologi kapal selam mereka untuk memenuhi kebutuhan sementara (ad interim) kapal selam Indonesia.

Dia menyatakan ada kebutuhan untuk pengadaan kapal selam ad interim alias untuk sementara waktu sambil menunggu dua unit kapal selam baru yang dipesan Indonesia, Scorpene Evolved, dari Naval Group Prancis rampung dibuat.

"Kemarin memang disampaikan, kita perlu kapal selam interim untuk mengisi kekosongan selama 5–7 tahun, atau menambah kekuatan armada kapal selam selama 5–7 tahun. Nah ini, memang belum diputuskan dari negara mana, tetapi dari Italia sudah menawarkan, Jerman ada, kemudian dari Turki, dan ada negara di Asia juga ada," kata Laksamana Ali menjawab pertanyaan wartawan selepas upacara HUT Ke-79 TNI AL di Dermaga Kolinlamil, Jakarta, Selasa.

Dia menjelaskan beberapa faktor yang perlu menjadi pertimbangan untuk pengadaan alutsista itu, di antaranya kapal selam yang dibeli kelak wajib punya kemampuan menyelam dalam waktu yang lama.

"Itu yang kami inginkan, yang lebih baik dari yang kita punya saat ini," kata KSAL.

Oleh karena itu, TNI AL juga masih mengkaji berbagai tawaran dan opsi yang tersedia, termasuk teknologi-teknologi kapal selam yang ditawarkan beberapa negara untuk Indonesia itu.

"Kita akan lihat mana kira-kira yang paling memungkinkan, yang paling efektif dan efisien," ujar Laksamana Ali.

TNI AL saat ini diperkuat empat kapal selam, tetapi jumlah itu, menurut Ali, masih kurang memadai untuk menjaga perairan Indonesia yang luasnya 6,4 juta kilometer persegi. Ali, dalam berbagai kesempatan, menyebut idealnya armada TNI AL diperkuat 12 kapal selam.

Empat kapal selam yang saat ini beroperasi, yaitu KRI Cakra-401, KRI Nagapasa-403, KRI Ardadedali-404, dan KRI Alugoro-405.

Ke depannya, Komando Operasi Kapal Selam (Koopskasel) TNI AL bakal diperkuat dua kapal selam Scorpene Evolved dari Naval Group Prancis.

Dua unit kapal pesanan Indonesia itu rencananya bakal dibangun dari awal di galangan kapal PT PAL Indonesia di Surabaya, Jawa Timur. Sejauh ini, dua kapal pesanan Indonesia itu belum dibangun di galangan PT PAL karena masih menunggu kontrak pembelian efektif.

Umumnya, satu unit kapal selam rampung dibangun dalam waktu 5–7 tahun.
 

  antara  

[Video] Parade HUT ke 79 TNI AL di Teluk Jakarta

 Liputan Kompas 

33 Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) hingga 26 pesawat udara meriahkan acara HUT ke-79 Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Laut (AL) pada Selasa, (10/9/2024) di Teluk Jakarta.

Beragam alutsista TNI AL itu ditampilkan dan unjuk kebolehan usai upacara peringatan HUT TNI AL yang dipimpin oleh Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.

Para alutsista secara bergantian mengiringi KRI dr Radjiman Widyodiningrat-992 yang digunakan sebagai tempat utama HUT ke-79 TNI AL.

Sejumlah KRI yang dikerahkan antara lain bertipe Multi Role Light Frigate (MLRF), PKR, SIGMA, kapal layar Legendaris KRI Dewa Ruci, Combat Boat, dan KRI kelas Landing Platform Dock (LPD).

 Video dari Youtube : 


 πŸŽ₯ Youtube  

Kapal Selam Australia HMAS Waller Muncul di Surabaya

Kapal selam HMAS Waller sandar di Tanjung Perak, Surabaya, Senin (9/9). (Dok. Dispen Lantamal V)

Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) V menyambut kedatangan kapal selam Angkatan Laut Australia, HMAS Waller (SSG-75) yang sandar di Tanjung Perak, Surabaya, Senin (9/9).

Kapal selam kelas Collins yang dipimpin oleh Komandan Darren White ini membawa 60 awak ke Surabaya untuk melakukan pengembangan kerja sama hubungan baik TN AL dan Angkatan Laut Australia.

Asisten Operasi (Asops) Komandan Lantamal V Kolonel Laut (P) M Sati Lubis menyampaikan ucapan terima kasih kepada Atase Pertahanan (Athan) Australia dan komandan kapal selam HMAS Waller beserta delegasi untuk mengunjungi Surabaya.

Semoga kerja sama dan koordinasi antara angkatan laut kedua negara akan terjalin terus dan semakin erat ke depannya,” ucapnya, dikutip dari keterangan Dispen Lantamal V, Selasa (10/9).

(Dok. Dispen Lantamal V)

Adapun HMAS Waller adalah kapal selam ketiga dari enam unit kapal selam kelas Collins yang dioperasikan oleh Angkatan Laut Australia. Collins masuk ke dalam kapal selam kelas diesel listrik 471.

Panjang kapal ini adalah 77.42 meter, lebar 7.8 meter, draft 7 meter dengan bobot permukaan 3.100 ton yang mampu membawa 60 kru. HMAS Waller memiliki persenjataan torpedo, rudal antikapal dan ranjau.

Pada bagian haluan terdapat enam peluncur torpedo kaliber 533 mm (21 inchi). Torpedo yang dibawa dari jenis Mark 48 Mod 7 CBASS (common broadband advanced sonar system) menggunakan active-passive homing dengan hulu ledak 267 kg. Torpedo ini dapat meluncur sejauh 38 km pada kecepatan 55 knots, atau 50 km kecepatan 40 knot.

Kapal selam ini juga dapat meluncurkan rudal antikapal UGM-84C Sub Harpoon yang beroperasi dengan active radar homing. Rudal pesaing SM-39 Exocet ini sanggup melesat sejauh 30 km dengan kecepatan Mach 0,9 dengan membawa hulu ledak 227 kg. Secara keseluruhan, tiap unit kelas Collins dapat membawa 22 torpedo atau rudal.

Terdapat pula sistem sensor elektronik ES-5600 dari EDO yang beroperasi di radar band 2Ghz–18Ghz serta mendukung automatic detection, direction finding, identification dari sinyal radar. Perangkat ESM (electronic support measures) AR-740 dari EDO Argo System juga disematkan di Collins Class.

HMAS Waller ditenagai mesin utama 1xJeumont-Schneider DC motor (7,200 hp atau 5,400 kW), driving 1xseven-bladed, 4.22 meter (13.8 kaki) diameter skewback propeller, dan untuk backup 1xMacTaggart Scott DM 43006 retractable hydraulic motor. Dari spesifikasi tersebut, kapal ini dapat melaju hingga 10 knot di permukaan atau menyelam di kedalaman periskop, sementara kecepatan saat menyelam penuh mencapai 20 knot. (at)

 ⚓️  IDM  

Selasa, 10 September 2024

PT PAL Rampungkan “Docking Refurbishment” KRI I Gusti Ngurah Rai

KRI GNR 332 (Koarmada II)

PT PAL Indonesia telah menyelesaikan docking refurbishment atau pemeliharaan dan perbaikan KRI I Gusti Ngurah Rai (GNR)-332 sehingga mampu beraksi dalam Latihan Multilateral Kakadu 2024.

Pemeliharaan dan perbaikan KRI GNR-332 dilakukan di Dock Irian PT PAL Indonesia pada 20 Agustus 2024,” kata CEO PT PAL Indonesia Kaharuddin Djenod di Surabaya, Jawa Timur, Selasa.

Kapal jenis Perusak Kawal Rudal (PKR) ini tiba di Dermaga Kuru, HMAS Coonawara Naval Base, Darwin, setelah menempuh perjalanan 440 mil laut dari Kupang yang merupakan bagian dari Latihan Multilateral Kakadu 2024.

Dalam proses refurbishment, kapal light frigate yang memiliki panjang 105 meter buatan PT PAL Indonesia berkolaborasi dengan partner strategis dari Belanda ini melaksanakan berbagai pembenahan.

Pembenahan itu di antaranya pengecatan ulang lambung kapal, pengecekan dan perbaikan sistem propulsi, peningkatan kemampuan navigasi, perawatan dome sonar, speed log, echosounder, penggantian ICCP dan ICAF, serta perawatan sea chest dan katup air laut.

Proses tersebut bertujuan untuk memastikan kapal tetap dalam kondisi prima dalam menjalankan berbagai misi strategis baik dalam negeri maupun di arena internasional secara optimal.

Mengutip laman tni.mil.id, KRI GNR-332 akan mengikuti rangkaian kegiatan di Darwin mulai dari Harbour Phase pada 9-12 September yang dilanjutkan Sea Phase pada 12-19 September dan diakhiri dengan Hot Washup serta Closing Ceremony pada 19-21 September 2024.

Latihan tersebut mencakup berbagai skenario latihan seperti GUNEX, ADEX, CASEX, dan Freeplay (DEX dan NEX) yang dirancang untuk meningkatkan kemampuan operasional kapal dan krunya.

KRI I Gusti Ngurah Rai-332 pun siap menunjukkan kehandalannya dalam latihan bersama ini dengan membawa misi memperkuat kerja sama antarnegara, meningkatkan kemampuan diplomasi militer, serta mempromosikan peran aktif TNI Angkatan Laut di panggung internasional.

Partisipasi dalam Latma Kakadu 2024 itu tidak hanya menjadi ajang unjuk kemampuan tetapi juga sebagai wujud nyata komitmen Indonesia dalam menjaga keamanan dan stabilitas maritim di kawasan Asia-Pasifik.

 πŸ‘· 
antara  

Senin, 09 September 2024

KRI GNR-332 Siap Berpartisipasi di Latma Kakadu 2024

⚓️ Akan Unjuk Kemampuan Peperangan Antiudara & Antikapal Selam KRI GNR 332 (Koarmada II)

KRI I Gusti Ngurah Rai-332 akan mengikuti rangkaian latihan multilateral Kakadu 2024 yang terdiri dari tahap pangkalan (harbour phase) dan tahap laut (sea phase) selama 9-12 September.

Dikutip dari laman TNI AL, Senin (9/9), fregat kelas Martadinata itu dijadwalkan menjalani tahap pangkalan, pada 9-12 September, seperti upacara pembukaan pening, pertemuan bilateral, sports day serta harbour brief.

Sedangkan pada 12-19 September, kapal perang itu akan melaksanakan tahap laut dengan materi latihan tembakan permukaan (Gunex), peperangan anti-udara (Adex) dan anti-kapal selam (Casex) serta pertahanan diri (Dex) dan manuver kapal (Nex).

Kemudian, rangkaian kegiatan latihan multilateral Kakadu 2024 akan diakhiri dengan Hot Washup serta upacara penutupan pada 19-21 September.

Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Muhammad Ali, mengatakan keterlibatan KRI I Gusti Ngurah Rai pada latihan multilateral Kakadu bertujuan meningkatkan hubungan kerja sama antarnegara dan eksistensi TNI AL dalam hubungan militer internasional.

Meningkatkan operasi laut jarak jauh serta kemampuan TNI AL dalam mendukung kebijakan pemerintah untuk mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia,” ujar Ali dalam keterangannya.

Sebelumnya, fregat dari jajaran Satuan Kapal Eskorta (Satkor) Koarmada II itu tiba di Darwin, Australia, sejak Sabtu (7/9) usai menempuh jarak pelayaran sekitar 440 mil laut dari Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Terpisah, Kadispen Koarmada II Kolonel Laut (P) Widyo Sasongko ketika dikonfirmasi di Jakarta, mengungkapkan latihan bersama yang digelar setiap 2 tahun sekali ini diikuti oleh 30 negara di seluruh dunia.

Total jumlah 15 kapal permukaan, satu kapal selam, dan 20 unsur udara yang akan berpartisipasi dalam kegiatan latihan,” ungkap Widyo.

Adapun 30 negara yang terlibat di antaranya Australia, Jepang, Amerika Serikat, Afrika Selatan, Filipina, Inggris, India, Indonesia, Jerman, Malaysia, Prancis, Singapura, Brunei Darussalam, Kamboja, Belanda.

Kemudian, Thailand, Belgia, Vietnam, Peru, Srilanka, Kepulauan Solomon, Britania Raya, Selandia Baru, Fiji, Pakistan, Canada, Korea Selatan, Timor Leste, dan Papua Nugini. (at)

 ⚓️ 
IDM  

Roketsan to Export Over 500 "Atmaca" Anti-Ship Missiles

 According to Turkish defense media, the export of over 500 "Atmaca" anti-ship missiles includes commitments from Indonesia and Malaysia.ADA class Turkish corvette (Navalanalyses) 

Turkish defense company Roketsan is expected to export more than 500 of its “ATMACA” anti-ship missiles to customers worldwide, providing stiff competition to long-standing anti-ship missiles in the market such as Harpoon and Exocet.

According to Turkish defense media, the export of over 500 “Atmaca” anti-ship missiles includes commitments from Indonesia and Malaysia.

Malaysia will be the second Southeast Asian country after Indonesia to choose the “Atmaca” anti-ship missile through the procurement of three Littoral Mission Ships (LMS) Batch 2, which will be built by the Turkish company Savunma Teknolojieri Muhendislik (STM).

Construction of the LMS Batch 2 ships will commence this year, with STM aiming to deliver all three warships to the Royal Malaysian Navy (RMN) within 3.5 years.

The TLDM’s LMS Batch 2 ships will be based on the design of the ADA-class corvettes, which have demonstrated reliability and effectiveness in international waters.

The Malaysian Ministry of Defense signed a Letter of Acceptance (LOA) with the Turkish President of the Secretariat of Defence Industries (SSB) for the acquisition of the Littoral Mission Ships (LMS) Batch 2 for the Royal Malaysian Navy (TLDM) on June 10.

The LOA was signed by Defense Minister Datuk Seri Mohamad Khaled Nordin, who is on a five-day working visit to Turkey, and SSB President Prof Dr. Haluk Gorgun.

In early January, Indonesia emerged as the first export customer of the “Atmaca” missile, awarding a contract to its local company, PT Republik Defensindo, to procure 45 of the missiles developed by Roketsan.

Reports from Indonesian media indicate that the “Atmaca” anti-ship missiles will equip the Fatahillah-class corvettes, Parhim-class corvettes, and KCR FPB 57.

Developed by Roketsan, the “Atmaca” missile can strike targets up to 250 km away.

The missile, which ranges in length from 4.3 meters to 5.2 meters and weighs 750 kg, outperforms the U.S.-made “Harpoon Block II” anti-ship missile, which has a range of only 130 km.

The “Exocet Block III” anti-ship missile has a range of 200 km.

The Turkish anti-ship missile system utilizes Inertial Navigation System (INS) and Global Positioning System (GPS) guidance.

According to Roketsan, the “Atmaca” missile can operate autonomously, has a low radar cross-section (RCS), can function in all weather conditions, and can counter various defense systems.

It also boasts 3D mission planning, target updates, and mission abort capabilities via datalink.

The “Atmaca” missile has been under development by Roketsan for the past 10 years but was only publicly unveiled in 2019.

In 2023, Turkey announced plans to replace the U.S.-made “Harpoon” anti-ship missiles used by 11 of its warships with the domestically developed “Atmaca” missiles from Roketsan.

This move is part of Turkey’s strategy to achieve self-sufficiency in defense systems and components.

The domestically produced “Atmaca” missile will replace over 350 aging U.S.-made “Harpoon” anti-ship missiles, with the integration expected to be completed by 2027.

Turkey anticipates saving approximately $ 500 million (RM 2.25 billion) by replacing the “Harpoon” missiles with the “Atmaca” missiles. The cost of the “Atmaca” missile is said to be half that of the “Harpoon” missile. — DSA
 

  πŸš€
DSA  

[Video] Yonkav13/SL Latihan Penembakan Perdana MT Harimau

 Diposkan Yonkav 13/SL 

Video latihan penembakan perdana MT Harimau di Kalimantan Timur.

 Video dari Youtube : 


 πŸŽ₯ Youtube  

Minggu, 08 September 2024

Prabowo Melawat ke 4 Negara ASEAN

 Demi perkuat kerja sama di kawasan 
https://cdn.indonesiadefense.com/wp-content/uploads/2024/09/Prabowo-dan-Anwar-Ibrahim-3-.jpg(dok. Tim media Prabowo)

M
enteri Pertahanan (Menhan) RI Prabowo Subianto pada minggu ini sejak Kamis (5/9) sampai dengan Sabtu melawat ke empat negara anggota ASEAN, yaitu Brunei Darussalam, Laos, Kamboja, dan Malaysia, untuk meningkatkan kerja sama pertahanan di kawasan.

Dalam rangkaian lawatannya itu, Menhan Prabowo juga sempat singgah untuk pertemuan tak resmi dengan Perdana Menteri (PM) Thailand Paetongtarn Shinawatra dan ayahnya, yang juga PM Thailand periode 2001–2006 Thaksin Shinawatra.

Kepala Biro Hubungan Masyarakat Sekretariat Jenderal Kementerian Pertahanan RI Brigjen TNI Edwin Adrian Sumantha, saat dihubungi di Jakarta, menjelaskan Menhan Prabowo tiba di Malaysia, Sabtu, dan langsung menuju Istana Negara Kuala Lumpur untuk bertemu dengan Raja Malaysia Sultan Ibrahim.

Dalam pertemuannya dengan Raja Malaysia, Prabowo menegaskan komitmen Indonesia untuk menjalin kerja sama pertahanan yang lebih erat dengan Malaysia.

"Saya menghargai hubungan kuat antara kedua negara kita dan akan terus berusaha meningkatkan kerja sama terutama bidang pertahanan. Saya menghargai harapan baik Yang Mulia dan berharap kemitraan kita terus berkembang untuk kepentingan bersama,” kata Menhan RI ke Sultan Ibrahim.

Dalam pertemuan itu, Prabowo juga menyinggung pertemuan General Border Committee (GBC) Malaysia-Indonesia (Malindo) Ke-44 yang dijadwalkan berlangsung di Malaysia tahun ini.

Prabowo menyampaikan Pemerintah Indonesia berharap dalam pertemuan itu, yang fokus membahas kerja sama pertahanan dan keamanan di perbatasan dua negara, dapat kembali mengukuhkan kemitraan yang selama ini terjalin antara dua negara untuk kemakmuran di negara masing-masing dan di kawasan.

Prabowo mengawali lawatan Asia Tenggaranya pada Kamis (5/9) ke Brunei Darussalam untuk bertemu dengan Sultan Hassanal Bolkiah di Istana Nurul Iman, Bandar Seri Begawan. Di Istana Nurul Iman, Menhan dan Sultan Hassanal Bolkiah menjajaki peluang kerja sama bidang industri pertahanan.

Dalam kesempatan yang sama, Menhan Prabowo juga menawarkan penambahan kuota beasiswa untuk para perwira dari Angkatan Bersenjata Brunei melanjutkan studi magister di Indonesia, tepatnya di Universitas Pertahanan (Unhan).

https://img.antaranews.com/cache/730x487/2024/09/07/997D2F10-B3E4-48DE-9D17-F0484B9139CF.jpegMenteri Pertahanan RI Prabowo Subianto (kiri) bersalaman dengan Sultan Hassanal Bolkiah di Istana Nurul Iman, Bandar Seri Begawan, Brunei Darussalam, Kamis (5/9/2024). (ANTARA/HO-Biro Humas Setjen Kemhan RI.)

Kemudian, Prabowo melanjutkan lawatannya ke Vientiane, Laos, Kamis malam. Menhan RI baru menemui Presiden Laos Thongloun Sisoulith, kemudian PM Laos Sonexay Siphandone pada Jumat (6/9) pagi.

"Kami memahami Indonesia dan Laos tidak hanya menjalin hubungan bilateral, tetapi kita juga berkomitmen menjaga stabilitas dan keamanan kawasan dalam kerangka komunitas ASEAN," kata Menhan Prabowo ke PM Siphandone.

Dalam pertemuannya dengan PM Laos, Prabowo juga menyatakan kesiapan Indonesia untuk menyumbangkan keahliannya dalam penanggulangan bencana.

"Kami juga berharap untuk terlibat dalam latihan bersama untuk meningkatkan respons kolektif terhadap bencana alam di kawasan," ujar Prabowo.

Dari Vientiane, Prabowo melanjutkan perjalanan ke Phnom Penh, untuk bertemu Perdana Menteri Kamboja Samdech Moha Borvor Thipadei Hun Manet dan Presiden Senat Kamboja Samdech Akka Moha Sena Padei Techo Hun Sen.

Dalam pertemuannya dengan dua petinggi di Kamboja itu, Prabowo menyatakan kemitraan yang kuat antara dua negara dapat berkontribusi kepada kesejahteraan dan pembangunan ASEAN secara keseluruhan.


https://cdn.indonesiadefense.com/wp-content/uploads/2024/09/Prabowo-dan-Akka-Moha-Sena-Padei-Techo-2-.jpgMenteri Pertahanan RI Prabowo Subianto bersama dengan Presiden Senat Kamboja Hun Sen di Phnom Penh, Kamboja, Jumat (6/9/2024). (Foto: Dok. Tim Media Prabowo Subianto).

Prabowo, dalam pertemuannya dengan Hun Sen, juga menekankan penting bagi dua negara untuk secara aktif menjajaki peluang kerja sama yang baru ke depan.

"Ke depan sangat penting bagi kedua negara untuk aktif mencari dan mengeksplorasi peluang baru untuk berkolaborasi, memastikan bahwa kemitraan kita tetap kuat dan responsif terhadap tantangan dan peluang yang muncul," tutur Menhan Prabowo ke Hun Sen.

  ★ antara  
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...