Sabtu, 08 April 2017

6 Terduga Teroris Ditembak Mati di Jawa Timur

Kontak SenjataTerduga teroris yang ditangakap di Tuban, Jawa Timur. (Istimewa)

Petugas gabungan dari Polres Tuban, Brigadir Mobil (Brimob), dan TNI dilaporkan menembak mati enam orang terduga teroris saat kontak senjata sekitar pukul 17.00 WIB di Tuban, Jawa Timur, Sabtu (8/4).

"Sudah dinyatakan oleh Kapolres Tuban ada enam terduga teroris yang tewas dan satu yang berhasil kita tangkap," kata Kabid Humas Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur Kombes Pol Frans Barung Mangera di Surabaya.

Dia mengemukakan yang paling penting dari semua itu adalah keberhasilan petugas mengevakuasi masyarakat.

"Masyarakat tidak ada yang terluka. Masyarakat tidak ada yang tertembak, dan mengikuti instruksi yang diberikan. Itu yang terpenting," katanya.

Setelah mendapat informasi itu, Kapolda Jatim Irjen Pol Machfud Arifin langsung menuju lokasi kejadi dan hingga saat ini proses identifikasi korban masih berlangsung.

"Nanti akan disampaikan oleh kapolda, ini dari kelompok mana, berasal dari mana saja, dan kemudian berafiliasi di mana. Keenam jenazah terduga teroris dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jatim di Surabaya," ujarnya.

Selain menembak mati enam orang terduga teroris dan menangkap satu lainnya, petugas mengamankan satu unit mobil warna putih dengan nomor polisi H 9037 BZ, beberapa handy talky (HT), satu kotak peluru aktif, dan beberapa buku.

   Berita Satu  

Demo Udara HUT TNI AU ke- 71

Libatkan Helikopter Skadron Udara 6 dan 8 Lanud Atang Sendjajahttps://4.bp.blogspot.com/-6snQNA6FQ7U/WOkDdYTyuTI/AAAAAAAAKJk/ZD3R-PHDR68tyxVSDpEm9M8bhYx3quHpgCLcB/s1600/fb30137328865a035a1dac5b1051b073.jpgPuncak peringatan Hari Ulang Tahun Ke-71 TNI Angkatan Udara di Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta yang dilaksanakan pada 9 April 2017 mendatang, Unsur Helikopter Lanud Atang Sendjaja Bogor turut mendukung dan memeriahkan kegiatan penerbangan dalam rangka demo udara. Jumat (7/4).

Sejak pagi hari sudah terlihat aktifitas sejak pukul 06.00 WIB, awak pesawat dan pendukung mulai mempersiapkan pesawat yang akan digunakan dalam latihan demo udara. Keseluruhan pesawat Helikopter yang terlibat 17 pesawat terdiri dari Skadron Udara 6 tiga pesawat, Skadron Udara 8 tiga pesawat, Skadron Udara 45 Halim Perdanakusuma tiga pesawat serta dari Skadron Udara 7 Lanud Suryadarama Kalijati delapan pesawat.

Sebelum kegiatan latihan demo udara dimulai terlebih dahulu dilaksanakan briefing penerbangan. Briefing dipimpin langsung oleh Danwing 4 Lanud Atang Sendjaja Kolonel Pnb Hendro Arief H,S.Sos, bertempat di Ruang briefing Base Ops Lanud Atang Sendjaja. Pada akhir Briefing penerbangan Danwing 4 menyampaikan menekankan safety dalam setiap pelaksanaan kegiatan latihan demo udara maupun di hari puncak peringatan Hari Ulang Tahun Ke-71 TNI Angkatan Udara tanggal 9 April 2017 nanti, agar selalu mengikuti prosedur yang sudah ditetapkan, sehingga pada pelaksanaan kegiatan dapat berjalan dengan baik dan lancar tanpa accident.

Tepat pukul 07.30 WIB secara berturut-turut 18 pesawat Helikopter Skadron udara 6, Skadron Udara 8, Skadron Udara 7 dan Skadron udara 45 Take Off dari Lanud Atang Sendjaja menuju Lanud Halim Perdanakusuma untuk melaksanakan latihan terbang formasi. Setelah melaksanakan kegiatan kurang lebih tiga jam pada pukul 10.00 WIB, tim demo udara Helikopter Landing di Lanud Atang Sendjaja dengan aman terkendali.

   TNI  

Lanal Saumlaki Diperkuat Kapal Patroli Baru

KAL 28 meter produksi PT Teasco [Tesco]

Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Saumlaki mendapatkan Alutsista baru yakni Kapal Angkatan Laut (KAL) Pulau Nustual 1-9-16 dari Markas Besar Angkatan Laut (Mabesal). Acara serah terima KAL 28 M tersebut laksanakan di Pantai Mutiara, Jakarta Utara, Kamis (06/04/17) yang dipimpin oleh Asisten Logistik Kepala Staf Angkatan Laut (Aslog Kasal) Laksamana Muda TNI Mulyadi, S.PI., M.A.P.

Komandan Lanal Saumlaki, Letkol Laut (P) Wirawan Ady Prasetya, S. Sos menyampaikan, Kapal Angkatan Laut (KAL) Pulau Nustual I-9-16 merupakan hasil karya anak bangsa yang diproduksi di PT Tesco Indomaritim. Pengadaan kapal ini merupakan bagian dari Renstra TNI AL dalam mewujudkan kekuatan pokok Minimum Essential Force (MEF) tahun 2010 sampai dengan 2024. Hal ini tentu saja disesuaikan dengan perkembangan tantangan dan ancaman yang akan dihadapi.

Menurutnya, penambahan armada kapal cepat ini dapat meningkatkan kinerja Lanal Saumlaki, khususnya bidang operasi dalam rangka penegakan kedaulatan dan pengendalian perairan yuridiksi nasional Indonesia, khususnya di wilayah perairan Kabupaten MTB dan Kabupaten MBD.

Pemberian nama KAL Pulau Nustual 1-9-16 kepada salah satu Alutsista TNI AL, diharapkan mampu menjadi pembangkit dan penyemangat, bagi pengawak KAL Pulau Nustual 1-9-16 yang tergabung dalam jajaran Lanal Saumlaki. Pulau Nustual merupakan salah satu pulau yang ada di Kabupaten MTB yang terletak di Teluk Saumlaki.

KAL Pulau Nustual 1-9-16 yang dikomandani Kapten Laut (P) Untung Rusliyanto, merupakan kapal patroli cepat yang dirancang untuk perairan dangkal yang dapat bergerak dengan cepat.

KAL tersebut diharapkan mampu melaksanakan patroli keamanan laut dan mendukung pemerintah daerah Kabupaten MTB dan Kabupaten MBD.

   TNI AL  

[Video] Persiapan HUT TNI Angkatan Udara

Kumpulan video persiapan HUT TNI AU ke 71



Total ada sekitar 130 pesawat yang akan berlatih untuk puncak perayaan ulang tahun TNI Angkatan Udara, 9 april mendatang. [Liputan CNN]

Ratusan Pesawat TNI AU Bermanuver jelang HUT TNI AU [Liputan NETtv]   Youtube  

[Video] Peningkatan Kemampuan Pesawat TNI AU

Liputan CNNBebagai persiapan tengah dilakukan untuk menyambut HUT TNI AU salah satunya adalah meningkatkan kemampuan armada baik dengan membeli pesawat baru ataupun hibah.


   Youtube  

[Dunia] Rudal Tomahawk Tempuh Empat Menit untuk Tiba di Suriah

Militer AS meluncurkan rudal Tomahawk dari kapal perang AS yang ada di wilayah Laut Tengah, menyasar sebuah pangkalan udara di Suriah, 7 April 2017. Serangan ini menjadi perintah militer paling dramatis pertama yang diambil Donald Trump sejak memegang jabatan sebagai Presiden AS. [Robert S. Price/Courtesy U.S. Navy/Handout via REUTERS]

Sebanyak 59 rudal Tomahawk menempuh waktu 3-4 menit untuk mendarat di pangkalan angkatan udara Suriah, Sahyart kemarin. Rudal Tomahawk diluncurkan dari kawasan timur laut Mediterania yang jaraknya sekitar 2,400 kilometer dari Sahyart.

Rudal Tomahawk yang masing-masing beratnya mencapai 1,450 kilogram ditembakkan dari dua kapal perusak angkatan laut Amerika Serikat, USS Ross dan USS Porter.

Rudal Tomahawk bekerja dengan panduan satelit, sehingga diklaim memiliki ketepatan sasaran yang akurat. Seperti klaim Pentagon, 59 rudal Tomahawk meluluhlantakkan pangkalan udara Suriah, Sahyrat, tiga pesawat tempur yang parkir di sana. Dan sebanyak empat orang tewas.

"Serangan ini meluluhlantakkan pesawat tempur Suriah dan infrastruktur serta peralatan pendukung, mengurangi kemampuan pemerintah Suriah untuk mengirimkan senjata-senjata kimianya," kata Kapten Jeff Davis, juru bicara Pentagon seperti dikutip dari Telegraph.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump menjelaskan, serangan militer hanya menargetkan pangkalan angkatan udara Sahyrat karena dari sinilah pesawat perang Suriah dituding membawa gas kimia beracun untuk dijatuhkan di Idlib. Lebih dari 100 orang tewas akibat gas beracun itu.

 Seharga Rp 11 Miliar 
Senjata Utama Amerika, Satu Rudal Tomahawk Seharga Rp 11 Miliar  Rudal Tomahawk. [thesun.co.uk]

Kapal perang Amerika Serikat menembakkan 59 rudal Tomahawk dari Kapal Perang USS Porter dan USS Ross, yang berada di Laut Mediterania, ke pangkalan angkatan udara Suriah, Shayrat. Dengan kemampuan rudal ini menjelajah ribuan kilometer dalam hitungan menit, berapa kira-kira harga satu rudal Tomahawk?

Tomahawk menjadi senjata utama militer Amerika Serikat. Harga satu rudal Tomahawk berkisar US$ 832 ribu atau Rp 11,084 miliar dengan kurs Rp 13.300 per dolar. Para pejabat Amerika Serikat mengatakan 59 rudal Tomahawk telah ditembakkan dalam serangan itu. Secara total, Amerika telah menghabiskan uang sebanyak US$ 49 juta atau sekitar Rp 652,827 miliar untuk serangan pertamanya ini sejak Suriah dilanda perang saudara selama enam tahun.

Rudal Tomahawk ini diyakini akan menjadi andalan dari setiap agresi militer Amerika terhadap rezim Al-Asaad di masa depan. Alasannya, pesawat tempur Rusia dan roket anti-pesawat sudah ditempatkan di Suriah.

Tomahawk menjadi senjata utama militer Amerika Serikat dengan berbagai alasan.

★ Pertama, rudal ini memiliki jarak jelajah yang jauh mencapai 1.500 mil.
★ Kedua, rudal ini dilengkapi dengan hulu ledak sebesar 1.000 pon atau sekitar 450 kilogram.
★ Ketiga, Tomahawk yang ditembakkan dari laut ini dapat terbang rendah guna menghindari deteksi radar.
★ Keempat, rudal ini dapat dikendalikan dari jarak jauh karena memiliki sistem navigasi yang canggih.

Tomahawk pertama kali digunakan Amerika Serikat untuk menyerang rezim Saddam Hussein di Irak saat perang teluk I terjadi pada 1990. Rudal ini juga dimiliki oleh Inggris, yang merupakan sekutu tepercaya Amerika Serikat.

 36 Rudal Tomahawk Amerika Ternyata Tak Capai Suriah 
Hanggar pesawat tempur Suriah terlihat terbakar dan rusak setelah serangan dari Amerika Serikat di Shayrat tenggara dari Homs, Suriah, 7 April 2017. Rudal AS Tomahawk, menyerang wilayah Suriah pada Kamis, 6 April 2017 malam. [AP]

Dari 59 rudal Tomahawk milik Amerika Serikat yang ditembakkan dari dua kapal perang ke pangkalan angkatan udara Suriah, hanya 23 yang mencapai target. Sisanya, belum diketahui keberadaannya.

Rekaman data Kementerian Pertahanan Rusia mengungkapkan hanya 23 rudal Tomahawk yang tepat sasaran.

"Efektivitas tembakan rudal Amerika Serikat yang masif ke pangkalan angkatan udara Suriah sangat rendah," kata Igor Konashenkov, juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia seperti dikutip dari TASS, Jumat, 7 April 2017.

Berdasarkan data radar Rusia, rudal Tomahawk ditembakkan dari dua kapal perang perusak Amerika Serikat, USS Porter dan USS Ross dari laut Mediterania antara jam 03.42 dan 3.56 pagi waktu Moskow.

Sebanyak 23 rudal Tomahawk ditembakkan dari USS Ross dan 36 Tomahawk ditembakkan dari USS Porter.

Namun, pejabat tinggi Amerika Serikat mengatakan sebanyak 58 dari 59 rudal Tomahwak telah menghancurkan target yang dituju.

Menurut pejabat tinggi Suriah, serangan militer Amerika Serikat mengakibatkan kerusakan material yang luas.

 Kapal Perang Rusia Bergerak ke Suriah 
Kapal Perang Rusia Bergerak ke Arah Kapal AS yang Serang SuriahKapal perang Rusia, Admiral Grigorovich menuju ke Suriah hari ini setelah serangan udara dari Amerika Serikat. [Dailymail.co.uk]

Sebuah kapal perang Rusia tengah bergerak menuju kawasan di Mediterania Timur. Kawasan tersebut merupakan tempat dua kapal perusak Angkatan Laut Amerika Serikat yang meluncurkan 59 rudal ke Suriah.

Menurut salah seorang pejabat pertahanan Amerika Serikat, sebuah kapal Rusia, The Admiral Grigorovich RFS-494, berlayar melalui Selat Bosphorus dari Laut Hitam beberapa jam lalu. Kapal itu juga dipersenjatai dengan Kaliber rudal jelajah canggih.

Sebuah sumber militer-diplomatik di Moskow mengatakan kapal Rusia itu akan berhenti di sebuah pangkalan Suriah. “Kapal Rusia dipersenjatai dengan rudal jelajah Kalibr akan mengunjungi basis logistik di Tartus, Suriah,” kata sumber itu.

Kapal itu baru-baru ini diisi ulang pasokannya di salah satu kota Rusia, Novorossiisk. Pasukan itu mengambil bagian dalam latihan bersama dengan kapal Turki di Laut Hitam.

Sumber itu mengatakan durasi kehadiran kapal itu di Suriah akan tergantung pada situasi, bisa jadi keberadaan kapal itu berlangsung lebih dari satu bulan.

AS menghantam sebuah pangkalan udara Suriah sebagai balasan atas serangan senjata kimia mengerikan minggu ini terhadap warga sipil, termasuk bayi dan anak kecil.

Sebanyak 59 rudal Tomahawk menempuh waktu 3-4 menit mendarat di pangkalan angkatan udara Suriah, Sahyart kemarin. Rudal Tomahawk diluncurkan dari kawasan timur laut Mediterania yang jaraknya sekitar 2,400 kilometer dari Sahyart.

   Tempo  

Heli AW 101 Dalam Waktu Dekat Siap Digunakan

AW-101 di Hanggar Skadron 021 (dok. detikcom)

Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan heli AgustaWestland (AW) 101 dalam waktu dekat sudah bisa digunakan. Padahal pembelian heli AW 101 ini sempat menimbulkan polemik.

"Mudah-mudah heli itu dalam waktu dalam dekat sudah menjadi kekuatan TNI Angkatan Udara. Karena saat ini masih di pihak penyedia barang atau vendor," ucap Hadi di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Jumat (7/4/2017).

Hadi menyebut saat ini proses investigasi sudah hampir selesai. Dia menjelaskan hasil investigasi juga telah disampaikan kepada Panglima TNI.

"Saya sudah sampaikan juga kepada Panglima TNI. Bahwa secara umum adminstrasinya semua telah terpenuhi," tuturnya.

Namun Hadi mengatakan masih ada beberapa hal teknis yang dikerjakan. Salah satunya penambahan kursi di heli tersebut.

"Kemudian saat ini sedang melaksanakan kegiatan teknis, di antaranya kekurangan kursi. Seperti ini hal yang biasa karena setiap pembelian kita harus cek sampai detail. Kita sudah laksanakan," kata Hadi. (ibh/rvk)

   detik  

[Dunia] Serangan Rudal AS di Suriah

Negara pendukung dan penentang Amerika Serikat serang SuriahRudal Tomahawk milik militer AS. (Reuters)

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, memerintahkan militernya untuk melancarkan serangan peluru kendali Tomahawk ke pangkalan udara Suriah yang menjadi asal serangan senjata kimia maut diluncurkan, dan menyebut aksi ini untuk kepentingan keamanan nasional Amerika dalam melawan Presiden Suriah Bashar al-Assad.

Para pejabat tinggi AS mengungkapkan militernya menembakkan puluhan peluru kendali ke pangkalan udara yang digunakan pasukan Suriah, sebagai jawaban AS terhadap serangan gas beracun ke daerah yang dikuasai pemberontak Selasa silam.

Berikut sejumlah negara yang mendukung dan menentang keputusan Trump itu seperti dilansir dari Kantor Berita AFP.

 Arab Saudi

Pemerintah Arab Saudi menyatakan pihaknya mendukung penuh serangan udara Amerika Serikat terhadap pangkalan udara pemerintah Suriah sebagai respons atas dugaan serangan kimia di daerah kekuasaan pemberontak.

"Arab Saudi mendukung penuh operasi militer Amerika Serikat terhadap militer Suriah, yang merupakan respons terhadap penggunaan senjata kimia oleh rezim (Suriah) terhadap warga sipil tidak berdosa," ujar pejabat Kementerian Luar Negeri Arab Saudi seperti dilansir kantor berita SPA.

 Inggris

"Pemerintah Inggris sepenuhnya mendukung tindakan AS, yang kami yakini sebagai respons yang tepat atas serangan senjata kimia brutal yang dilancarkan rezim Suriah,” kata seorang juru bicara dari pemerintahan dalam sebuah pernyataan.

Dia juga mengatakan serangan AS "bertujuan mencegah serangan lebih lanjut."

 Turki

Turki menyambut baik serangan udara itu sebagai sebuah tindakan "positif" dan mendesak masyarakat internasional untuk mempertahankan sikapnya terhadap tindakan "barbarisme" dari Presiden Bashar al Assad.

"Kami menyambut serangan ini sebagai langkah positif, tetapi..... kami yakin bahwa rezim Assad harus dihukum sepenuhnya di arena internasional," kata Wakil Perdana Menteri Turki Numan Kurtulmus kepada Fox TV Turki dalam sebuah wawancara, dikutip oleh kantor berita negara Anadolu.

"Masyarakat internasional harus mempertahankan sikapnya untuk menentang barbarisme ini," kata Kurtulmus, yang juga menjabat sebagai juru bicara pemerintah.

 Jepang

Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, mengatakan pemerintah Jepang mendukung keputusan pemerintah Amerika Serikat bahwa mereka tidak akan pernah menoleransi distribusi dan penggunaan senjata kimia.

"Kami sangat menghargai komitmen tegas Presiden (Donald) Trump untuk menjaga ketertiban dunia dan perdamaian dan keamanan para sekutu dan seluruh dunia," katanya kepada awak media.

 Iran

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Bahram Ghassemi seperti dilansir kantor berita Fars mengatakan, "Kami mengecam semua aksi militer sepihak dan serangan rudal kapal perang Amerika Serikat terhadap Pangkalan Udara Shayrat dengan dalih dugaan serangan pada Selasa di Khan Sheikhun."

 Rusia

Rusia menyebut serangan militer Amerika Serikat sebagai agresi terhadap negara berdaulat, yang hanya akan memperkeruh hubungan Washington dengan Moskow, ujar juru bicara Kremlin Dmitry Peskov.

"Presiden Putin menganggap serangan Amerika Serikat terhadap Suriah sebagai agres terhadap negara berdaulat yang melanggar norma-norma internasional, dan berdasarkan dalih yang dibuat-buat," ujar Peskov seperti dilansir sejumlah kantor berita Rusia.

 Indonesia

Pemerintah Indonesia menyatakan prihatin atas serangan rudal yang dilancarkan militer Amerika Serikat ke Suriah.

"Adanya serangan rudal Tomahawk AS ke Suriah sebagai respon serangan senjata kimia dua hari lalu, posisi Indonesia sangat mengutuk penggunaan senjata kimia yang memakan banyak korban. Pada saat yang sama, Indonesia prihatin serangan unilateral dari pihak manapun," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Arrmanatha Nasir, di Jakarta, Jumat.

Menurut dia, serangan rudal Amerika Serikat ke Suriah itu merupakan tindakan militer sepihak karena dilakukan tanpa persetujuan Dewan Keamanan PBB, dan tidak sejalan dengan prinsip-prinsip hukum internasional dalam penyelesaian konflik secara damai.

"Bagi Indonesia, stabilitas dan perdamaian di Suriah hanya bisa tercapai melalui dialog, proses politik yang inklusif, dan dengan mengedepankan diplomasi," ujar dia.

 Tewaskan sembilan warga sipil 
Serangan AS tewaskan sembilan warga sipilIlustrasi kapal penghancur berpeluru kendali Angkatan Laut Amerika Serikat USS Ross (DDG 71) menembakkan rudal tomahawk serangan darat di Laut Mediterania, Jumat (7/4/2017). (Robert S Price/Courtesy US Navy/Handout via REUTERS)

Sembilan warga sipil termasuk empat anak-anak tewas dalam serangan rudal Amerika Serikat pada pangkalan udara Suriah di dekat Kota Homs pada Jumat, menuruy kantor berita pemerintah Suriah.

Laporan SANA mengatakan warga sipil itu tewas di desa-desa dekat pangkalan udara. Dikatakan lebih banyak dari tujuh orang terluka dan rumah di daerah itu telah rusak parah.

Sebelumnya, Gubernur Homs Talal Barazi mengatakan tujuh orang telah tewas dalam serangan itu. Tidak segera jelas apakah ini adalah korban dari serangan yang berbeda.

Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengutuk dugaan penggunaan senjata kimia di Kota Kecil Khan Shikhoun, Suriah, dan menyatakan WHO "khawatir" mengenai penggunaan bahan kimia beracun sebagai senjata di negara dicabik perang tersebut.

Direktur Eksekutif Program Darurat Kesehatan WHO Peter Salama mengatakan bahwa peristiwa yang terjadi di Idlib telah membuatnya sedih dan marah.

Kota Khan Shikhoun, yang terletak di pinggir selatan Idlib dan dikuasai gerilyawan, dilaporkan diserang dengan menggunakan bahan kimia pada Selasa (4/4), sehingga menewaskan tak kurang dari 70 orang dan melukai ratusan orang lagi, kata WHO.

Menurut laporan Xinhua, WHO memperingatkan daya tampung rumah sakit di daerah itu untuk melayani keperluan orang yang cedera terbatas di tengah kekurangan obat dan kerusakan prasarana.

Organisasi yang berpusat di Jenewa tersebut menyatakan WHO telah mengirim obat penting seperti Atropine dan Steroid untuk layanan kesehatan di daerah itu, dan para ahli yang berpusat di Turki memberi saran mengenai cara terbaik mendiagnosis dan merawat pasien yang terpengaruh.

Di Washington Presiden AS Donald Trump pada hari yang sama juga mengutuk serangan kimia "yang mengerikan" di Suriah, dan mengatakan itu tak bisa ditolerir.

Ketika berbicara dalam taklimat di Gedung Putih bersama dengan Raja Jordania Abdullah II, yang sedang berkunjung, Trump menuduh Presiden Suriah Bashar al-Assad atas serangan gas di bagian barat-laut Suriah.

"Kematian mereka (para korban) adalah penghinaan buat umat manusia. Perbuatan keji ini oleh rejim (Bashar) al-Assad tak bisa ditolerir," kata Trump.

Trump tidak memberi perincian, tapi itu dipandang sebagai sinyal mengenai perubahan pikirannya setelah pernyataan belum lama ini oleh para pejabat AS bahwa prioritas pemerintah Trump mengenai Suriah bukan lagi menggulingkan Bashar dari kekuasaan.

Pemerintah sebelumnya AS di bawah Barack Obama berkeras Bashar tak boleh memainkan peran dalam penyelesaian krisis Suriah.

Pemerintah Portugal juga bergabung dalam mengecam serangan bahan kimia di Suriah, dan mengatakan itu adalah "bukti dari kekejaman dan konflik di negeri itu".

Kementerian Urusan Luar Negeri Portugal mengatakan dalam pernyataan bahwa penyelidikan mesti dilakukan setelah dipastikan bahwa serangan bahan kimia dilakukan di Provinsi Idlib di Suriah.

 Lukai hubungan dengan Rusia 
https://cdn.sindonews.net/dyn/620/content/2017/04/07/43/1195130/iran-kutuk-serangan-rudal-as-ke-pangkalan-udara-suriah-g4e.jpgPresiden Rusia Vladimir Putin meyakini bahwa serangan peluru kendali (rudal) Amerika Serikat (AS) ke sebuah pangkalan udara Suriah sebagai perbuatan melanggar hukum internasional dan telah melukai hubungan AS dengan Rusia.

Juru bicara Putin, Dmitry Peskov, pada Jumat menyatakan pemimpin Rusia, yang merupakan sekutu setia Presiden Suriah Bashar al-Assad, menganggap tindakan AS sebagai agresi terhadap bangsa yang berdaulat dengan dalih yang dibuat-buat dan sebagai upaya buruk untuk mengalihkan perhatian dunia dari kematian warga sipil di Irak akibat serangan AS.

Rusia tidak percaya bahwa Suriah memiliki senjata kimia, dan tindakan AS pasti akan menciptakan hambatan serius untuk menciptakan koalisi internasional untuk memerangi terorisme, sebuah ide yang telah berulang kali didorong oleh Putin.

Sebelumnyaa, Presiden AS Donald Trump memerintahkan militernya untuk melancarkan serangan peluru kendali ke sebuah pangkalan udara Suriah yang menjadi asal serangan senjata kimia maut diluncurkan.

Trump menyebut aksinya ini untuk kepentingan keamanan nasional AS dalam melawan Presiden Suriah Bashar al-Assad, demikian laporan kantor berita Reuters.

Sekitar 50 rudal Tomahawk diluncurkan dari dua kapal perang Angkatan Laut AS USS Porter dan USS Ross di Laut Mediterania timur dengan membidik berbagai target, mulai landasan, pesawat tempur, sampai stasiun pengisian bahan bakar pesawat, di Pangkalan Udara Shayrat.

"Malam ini saya memerintahkan serangan militer ke pangkalan udara di Suriah yang menjadi asal serangan kimia diluncurkan. Serangan ini demi kepentingan keamanan nasional vital AS dalam mencegah dan menghalau penyebaran dan penggunaan senjata kimia berbahaya," kata Trump, Kamis waktu setempat (Jumat WIB).

Trump memerintahkan serangan rudal ini sehari setelah menuduh Bashar ada di balik serangan senjata kimia pekan ini yang menewaskan paling sedikit 70 orang yang kebanyakan darinya anak-anak, di kota Khan Sheikhoun.

"Tak dapat dibantah lagi bahwa Suriah telah menggunakan senjata kimia terlarang, melanggar kewajiban-kewajibannya di bawah konvensi senjata kimia dan mengabaikan Dewan Keamanan PBB," ujarnya.

Namun, Pemerintah Suriah membantah berada di belakang serangan bahan kimia pada Selasa (4/4) itu.

 Upaya untuk alihkan perhatian dari Irak 
Rusia: serangan AS upaya untuk alihkan perhatian dari IrakSebuah kendaraan pasukan Irak berkendara di sepanjang jalan saat warga berjalan meninggalkan rumah mereka di Mosul, Irak, Selasa (4/4/2017). (REUTERS/Andres Martinez Casares)

Wakil utusan Rusia untuk PBB Vladimir Safronkov mengecam serangan yang dilancarkan Amerika Serikat di Suriah pada Jumat.

Ia menggambarkan serangan itu sebagai "upaya untuk mengalihkan perhatian dari banyaknya korban yang jatuh di kalangan penduduk yang damai di Irak dan Suriah akibat aksi-aksi unilateral."

Safronkov mengatakan konsekuensi serangan tersebut bisa memunculkan konsekuensi yang sangat serius bagi stabilitas kawasan dan internasional.

Amerika Serikat pada Jumat menembakkan peluru kendali dari dua kapal perusaknya di Laut Tengah ke sebuah pangkalan, yang dikatakan Presiden AS Donald Trump sebagai tempat serangan senjata kimia maut dilancarkan pada Selasa.

Washington mengatakan pemerintah Suriah adalah pihak yang melakukan serangan gas beracun tersebut di kota Khan Sheikhoun di provinsi Idlib yang dikuasai para pemberontak. Serangan menewaskan sedikitnya 70 orang, yang sebagian besar di antaranya adalah warga sipil, termasuk anak-anak.

Komando angkatan darat Suriah telah membantah bertanggung jawab atas serangan.

Kementerian pertahanan Rusia mengatakan pencemaran gas itu merupakan dampak dari kebocoran gudang senjata kimia milik pemberontak yang terkena serangan udara pemerintah Suriah.

 Rusia tuduh serangan AS langgar hukum internasional 
https://images.scribblelive.com/2017/4/7/ee4cd9cd-485f-47a6-ba9b-bc8b10961d81_500.jpgGambar satelit serangan rudal pada suriah airbase [Digitalglobe]

Utusan PBB Rusia pada Jumat (7/4) menuding Amerika Serikat (AS) melanggar hukum internasional dengan melancarkan serangan militer di Suriah.

"Amerika Serikat menyerang wilayah kedaulatan Suriah. Kami menyebut serangan itu sebagai pelanggaran terang-terangan terhadap hukum internasional dan tindakan agresi," kata Wakil Duta Besar Vladimir Safronkov kepada Dewan Keamanan.

Dewan Keamanan mengadakan rapat darurat setelah Amerika Serikat meluncurkan rentetan serangan rudal di pangkalan udara Suriah dengan dalih sebagai balasan atas dugaan serangan kimia.

Prancis dan Inggris mengatakan respons AS "tepat" dan menimpakan kesalahan pada Presiden Suriah Bashar al-Assad.

Sebanyak 86 orang, termasuk sedikitnya 27 anak, tewas dalam serangan pada Selasa di Khan Sheikhun, kota yang dikuasai pemberontak di Provinsi Idlib, Suriah.

Hasil dari autopsi yang dilakukan pada korban menunjukkan paparan racun saraf sarin, menurut pejabat kesehatan Turki.

Pertemuan Dewan Keamanan diajukan oleh Bolivia, yang juga menyebut serangan AS melanggar hukum internasional.

Duta Besar Bolivia Sacha Lorenti mengatakan Amerika Serikat bertindak sebagai "penyidik, pengacara, hakim dan algojo" di Suriah, demikian dilansir AFP. (mr)

   antara  

[Dunia] 2 Jet Tempur di Pangkalan Udara Suriah Disambar Rudal AS

https://akcdn.detik.net.id/community/media/visual/2017/04/07/982e20ea-2836-4301-910c-7114928d123d_169.jpg?w=780&q=90[Reuters]

Dua pesawat tempur yang lepas landas dari pangkalan udara Suriah disambar rudal Amerika Serikat (AS). Pesawat tempur itu diduga akan mengebom daerah di kota sekitar.

Dilansir dari AFP, Sabtu (8/4/2017), Observatorium Hak Asasi Manusia untuk Suriah mengatakan pesawat itu lepas landas dari pangkalan udara Shayrat yang sebagian masih berfungsi. Pesawat itu menyerang target di dekat Palmyra, Jumat (7/4).

Kelompok pemantau itu tidak bisa mendeskripsikan apakah pesawat itu milik Suriah atau Rusia. Mereka juga tidak bisa menjelaskan apa yang telah mereka bom.

Sebelumnya pada Jumat (7/4) pagi, pesawat militer AS menembakkan 59 rudal Tomahawk ke pangkalan udara Shayrat sebagai respons atas serangan kimia di Idlib.

Sumber militer Suriah mengatakan kepada AFP bahwa pasukan bersenjata Suriah memperingatkan tentang kemungkinan serangan AS sebelum peristiwa tersebut terjadi.

"Kami mengambil tindakan pencegahan di lebih dari satu titik militer, termasuk di pangkalan udara Shayrat. Kami memindahkan sejumlah pesawat ke daerah lain," kata sumber itu.

Pejabat AS mengatakan militer Rusia di Suriah telah mendapat informasi sebelum serangan itu terjadi. Hal itu dilakukan demi mencegah lebih banyak korban yang akan mendorong krisis lebih luas.

Otoritas AS mengatakan target rudal yang ditembakkannya adalah radar, pesawat, dan sistem pertahanan udara. Rudal itu menghancurkan sekitar 20 pesawat Suriah, namun informasi mengatakan landasan pacu masih utuh.

Militer Rusia mengatakan serangan itu memiliki dampak militer 'sangat rendah'. Sebabnya kurang dari separuh 59 rudal yang ditembakkan mengenai pangkalan udara Suriah. (ams/ams)

  detik  

[Video] KRI RE Martadinata 331, Kapal Pimpinan Penjaga Kedaulatan RI

⚓️ Liputan CNN Menteri Pertahanan RI, Jenderal Purnawirawan Ryamizard Ryacudu didampingi Kepala Staf Angkatan Laut, Laksamana TNI Ade Supandi, meresmikan Kapal Perang RE Martadinata-331, di Dermaga Pondok Dayung TNI AL, di Tanjung Priok, Jakarta Utara.


  ⚓️ Youtube  

Transparansi TNI AU di usia 71 tahun

Sejumlah pesawat jet tempur TNI AU melakukan terbang lintas (flying pass) dalam gladi bersih Upacara Peringatan ke-71 Hari TNI AU tahun 2017 di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat (7/4/2017). Upacara Peringatan ke-71 Hari TNI AU berlangsung pada Minggu, 9 April 2017. [ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf]

Tepat 9 April 2017 Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) berusia 71 tahun. Usia lanjut, yang bahkan setahun lebih tua ketimbang Angkatan Udara Amerika Serikat (USAF).

Saban peringatan hari ulang tahun (HUT), TNI AU menggelar parade pesawat tempur dan defile pasukan, sebagai unjuk kinerja sumber daya manusia (SDM) pengawaknya.

Kali ini juga demikian, namun ada pembeda. "Transparansi adalah tujuan TNI AU," kata Kepala Staf TNI AU, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, pada gladi resik HUT ke-71 TNI AU, di landas parkir Skuadron Udara 17 VIP TNI AU, di Pangkalan Udara Utama TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat.

Hari itu, latihan-latihan akhir menyambut HUT ke-71 TNI AU digelar secara sangat serius; ukuran ketepatan waktu detik ke detik benar-benar diperhatikan panitia pelaksana secara seksama. Mulai dari kehadiran inspektur upacara, laporan-laporan komandan upacara, penutupan upacara, hingga demonstrasi udara dan kemampuan personel.

Hasilnya, ia menilai, "Baik. Sejauh ini semua berjalan sesuai rencana."

Dia pun pertama kali menjadi pengawas puncak rangkaian aktivitas HUT ke-71 TNI AU, sekaligus dijadwalkan menjadi inspektur upacara pada 9 April 2017.

Seusai gladi resik, yang diakhiri terbang rendah kecepatan tinggi dua Sukhoi Su-27/30 MKI Flanker dari Skuadron Udara 11 TNI AU, Komandan Lanud Abdulrachman Saleh di Malang, Jawa Timur, pada 2015 itu menjelaskan makna di balik kata transparansi.

Ia mengemukakan, hal itu lebih pada pemakaian anggaran dan proses penggunaan kewenangan pemakaian anggaran dari negara. Juga tentang campur tangan teknologi informatika untuk bisa menyerasikan dan memadukan informasi pengadaan, penyimpanan-distribusi, dan pemakaian material-barang yang diperlukan satuan-satuan.

Tidak sama persis, namun prinsip pemakaian sistem informatika sudah lebih fasih digunakan pengelola bisnis modern; misalnya jaringan toko serba ada atau toko dalam jaringan (daring) berinternet alias online. Beda utamanya, pada TNI AU berkaitan langsung dengan pemakaian dana negara dalam jumlah besar.

Selain itu, menyangkut keamanan negara secara langsung, dan tentu saja, pertahanan negara, keselamatan-keamanan personel dan material, menjamin pemakaian anggaran negara secara tepat dan bertanggung jawab.

Menurut Kepala Dinas Penerangan TNI AU pada 2013-2015 itu, "Ada beberapa yang dilaksanakan TNI AU melalui manajemen yang (lebih) baik. Melaksanakan pengadaan barang dan jasa melalui sistem informasi terintegrasi. Barang keperluan dari bawah diajukan ke satuan atas bisa dimonitor secara baik, jenis dan harganya."

"Lalu perencanaan di bawah paling penting, sudah memiliki dasar bahwa benda yang diperlukan itu ada di Dinas Perbekalan dan Material Pusat TNI AU atau tidak? Sehingga bisa dimonitor secara online. Perencanaan ini sangat mendasar dan mereka mengajukan barang secara terukur sehingga tidak ada penumpukan. Semua terkendali baik bila kita melaksanakan sistem ini secara online," ungkapnya.

Pada HUT ke-71 TNI AU ada 132 unit pesawat terbang militer TNI AU dari berbagai kelas, tipe, dan jenis ramai-ramai dipindahkan dari pangkalan-pangkalan mereka ke terminal selatan Pangkalan Udara Utama TNI AU.

Selama beberapa hari ini mereka tidak berdinas sebagaimana biasanya, semisal patroli udara atau mencegat unsur-unsur udara tidak dikenal yang melintas ilegal di wilayah udara nasional. Walau mereka tetap menerapkan sistem kewaspadaan bela negara.

Komandan Pangkalan Udara Adisumarmo, Sala, Jawa Tengah, pada 2010-2011 itu menegaskan, patokan utama aktivitas dan visi pembangunan postur TNI AU adalah Kemampuan Esensial Minimum —kondang disebut MEF alias Minimum Essensial Force— yang telah ditetapkan pemerintah, yang ditetapkan ada dalam tiga fase.

Pembabakan pembangunan postur militer Indonesia itu merupakan warisan penting masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dengan mempertimbangkan kemampuan keuangan nasional, prioritas pembangunan dan pemerataan, geopolitik kawasan, dinamika pola ancamana, dan kesesuaian sistem persenjataan-pertahanan di tiap matra TNI.

"Saat ini baru terpenuhi 40 persen dari MEF II," kata lulusan Akademi Angkatan Udara pada 1986 dan Sekolah Penerbang TNI AU pada 1987 itu.

Beberapa yang menonjol dari yang 40 persen itu adalah tahap akhir dari pengadaan pesawat tempur F-16 Block 52ID bekas pakai Angkatan Udara Pengawal Nasional Amerika Serikat (AS) yang telah ditingkatkan kemampuannya.

Secara total Indonesia memesan 24 unit dan masih menyisa lima unit lagi, yang akan tiba dalam waktu dekat. Semuanya ditempatkan di dalam Skuadron Udara 16 TNI AU, di Pangkalan Udara Utama Roesmin Noerjadin, Pekanbaru, Riau.

Di situlah "pangkalan aju utama" TNI AU menghadap langsung ke Singapura, yang kekuatan udaranya sangat canggih untuk ukuran Asia Tenggara.

Pembentukan dan pengoperasian Skuadron Udara 16 TNI AU ini sesuai dengan Perencanaan Strategis II, yang di dalamnya juga termasuk pengadaan pengganti F-5E/F Tiger II yang hampir satu tahun tidak terbang, pengadaan 12 radar tambahan yang akan ditempatkan di titik-titik terluar TNI, dan beberapa titik fokal lain.

Menurut Hadi Tjahjanto, semua ini diutarakan secara lugas dan tegas kepada publik sebagai bentuk transparansi sekaligus akuntabilitas publik TNI AU.

Ada satu wacana yang ditanyakan publik melalui pers, yaitu kehadiran helikopter transport berat AW-101 Merlin, yang sempat menyita perhatian publik dengan berbagai pro-kontra.

Semula disebut-sebut TNI AU akan mengadakan helikopter ini versi Very Very Important Person (VVIP) alias keperluan kepresidenan, yang lalu dibatalkan pihak Istana RI. Dan, heli yang sudah datang di Indonesia adalah versi yang didedikasikan untuk keperluan pencarian dan pertolongan (search & rescue/SAR) tempur.

Tjahjanto, yang notabene adalah Sekretaris Militer Presiden (Sesmilpres) pada 2015-2016, menanggapi hal itu dengan rangkaian kalimat cukup sederhana untuk dimengerti, yaitu bahwa tipe yang ditolak pihak Istana RI adalah tipe VVIP.

"Yang kami beli ini adalah uang untuk pasukan. Lalu proses investigasi sudah hampir selesai dan sudah dilaporkan ke panglima TNI dan proses administrasinya hampir selesai," kata Inspektur Jenderal Kementerian Pertahanan periode 2016-2017 itu.

Dia pun menyatakan, sekarang masih melengkapi kekurangan-kekurangan teknis, misalnya kursi. Ini biasa dalam pembelian barang karena memang harus diperiksa secara rinci.

"Mudah-mudahan bisa segera diselesaikan dan segera bisa menjadi bagian dari kekuatan udara kita. Sampai hari ini belum, masih berada di pihak penyedia barang atau mitra. Sudah dibeli, pasti kami pergunakan. Sayang (uang sudah dikeluarkan),” katanya.

Alasan penting mengapa TNI AU memerlukan helikopter transport sedang-berat adalah keberadaan pangkalan-pangkalan udara utama TNI AU yang memiliki skuadron-skuadron pesawat tempur. Prosedur standar operasi TNI AU tentang ini adalah kehadiran helikopter transport sedang-berat untuk keperluan SAR personel dan material skuadron udara itu.

"Di Madiun, umpamanya. Karena kekurangan helikopter, maka kami menyiagakan helikopter (EC-120B) Colibri, helikopter kecil yang fungsinya untuk helikopter latih. Makanya, kami sangat memerlukan helikopter multi fungsi, untuk angkut personel dan SAR,” ungkap Direktur Operasi dan Latihan Badan SAR Nasional (Basarnas) periode 2011-2013 itu.

Madiun di Jawa Timur menjadi "rumah" bagi sebagian besar jajaran pesawat tempur TNI AU, yaitu di Pangkalan Udara Utama TNI AU Iswahyudi.

Pada sisi pertahanan negara, Tjahjanto menyatakan potensi ancaman di udara. Dari 2016 menuju 2017 ada ratusan pelanggaran udara dan kini menurun ke angka puluhan saja.

Kenapa turun? Ia menilai, "Karena, ada peralatan yang digelar di seluruh negara. Bisa kami deteksi dan pasti bisa dideteksi. Mereka mulai takut melanggar wilayah udara nasional apalagi ada jajaran pesawat tempur yang siap mengintersepsi."

Tema besar transparansi yang digaungkan kali ini punya tujuan akhir yang penting. Mulai dari keperluan pesawat terbang setiap tahun dan ujung-ujungnya bisa menekan potensi kecelakaan. Semua itu menjadi bagian dari transparansi dan akuntabilitas publik karena TNI AU adalah "Gatotkaca" alias tentara udara rakyat Indonesia.

"Tahun ini dibangun termasuk sistem pengadaannya dan ini bagian transparansi. Mulai dari memiliki daftar harga sesuai di pabrikan, personel yang mengawaki juga memiliki sumpah jabatan dan tanda tangan pakta integritas. Jiwa ksatria ada di situ,” demikian Marsekal TNI Hadi Tjahjanto.

  ★ ANTARA  

Jumat, 07 April 2017

TNI AU Perkuat Zona Identifikasi Pertahanan Udara

Ilustrasi [Poskota]

Kepala Staf Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengatakan bahwa pihaknya akan memperkuat Zona Identifikasi Pertahanan Udara (Air Defense Identification Zone/ADIZ) untuk memaksimalkan pengamanan wilayah udara nasional.

"Saat ini kita memang masih mengikuti ADIZ yang ditetapkan pada 1960, yakni untuk area Jawa saja. ADIZ tersebut, berada di Madiun," katanya, menjawab ANTARA News, usai memberikan pengarahan kepada seluruh penerbang TNI Angkatan Udara yang terlibat dalam peringatan HUT ke-71 TNI AU, di Jakarta, Jumat.

Ia mengemukakan, untuk mengamankan wilayah udara nasional TNI AU akan menggelar kekuatan di wilayah Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE), antara lain Ranai, Tarakan dan Morotai.

"Nah, di masa mendatang ADIZ itu akan kita tetapkan di wilayah pintu, di wilayah ZEE, dengan tujuan siapapun yang akan melintas masuk ke wilayah Indonesia melalui pintu itu harus menyebutkan identitasnya. ADIZ kan tujuannya itu," tuturnya.

Ia pun menambahkan ada beberapa titik untuk penetapan ADIZ yakni sebelah utara Natuna, sebelah selatan Kupang.

"Namun, dalam waktu dekat ini kita programkan penetapan ADIZ di sebelah barat Kepulauan We," ujarnya.

Pada kesempatan terpisah, ia mengatakan jumlah pelanggaran wilayah udara nasional pada 2016 mengalami penurunan.

"Jika tahun sebelumnya mencapai ratusan, maka kini jumlahnya puluhan. Itu karena sistem radar kita sudah cukup bagus," ujarnya.

TNI Angkatan Udara telah menyusun dan mengajukan konsep zona identifikasi pertahanan udara yang maksimal, mencakup seluruh wilayah kepulauan dan ZEE sejauh 200 mil laut dari garis dasar pantai.

Konsep Indonesia ADIZ itu telah disampaikan oleh Kepala Staf Angkatan Udara kepada Panglima TNI sejak dua tahun lalu, dan masih menunggu tindak lanjut dengan Kementerian Pertahanan, Kementerian Luar Negeri, serta Kementerian Perhubungan.

ADIZ Indonesia tidak lagi hanya bersifat parsial berupa lingkaran kecil per kepulauan seperti ADIZ untuk Pulau Jawa saat ini, melainkan berbentuk lingkaran besar mencakup ruang udara dari Sabang hingga Merauke. Dengan konsep ini Indonesia dapat mengontrol seluruh ruang udaranya secara maksimal pula.

"Tentu ADIZ perlu didukung peralatan, sarana, yang mumpuni, seperti antara lain radar. TNI AU telah mengajukan program yang telah lama diproyeksikan, yaitu penambahan 12 satuan radar. Saat ini ada 20 satuan radar di seluruh Indonesia," demikian Marsekal TNI Hadi Tjahjanto.

  ★ antara  
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...