Sabtu, 13 Januari 2018

[Video] Batalyon Roket 1 Marinir

Liputan Trans7, KsatriaBatalyon Roket 1 Marinir merupakan batalyon tempur yang dimiliki Marinir TNI AL dibawah naungan Pasmar 1 Surabaya. Batalyon Roket 1 Marinir merupakan salah satu batalyon pemukul yang dimiliki Korps Marinir TNI AL , dengan mengoperasikan Multi Launch Rocket System ( MLRS) RM 70 Grad dan Vampire.


   Youtube  

Pembentukan Armada Ketiga di Papua Keniscayaan

Ilustrasi [TNI AL]

Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Ade Supandi menyebutkan pembentukan armada ketiga di kawasan tengah merupakan keniscayaan dalam menjaga kedaulatan dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Pembentukan armada ketiga adalah keniscayaan karena wilayah laut Indonesia yang sangat luas," kata Kasal di Jakarta, Jumat.

Mabesal terus mendorong agar pembentukan armada ketiga TNI AL dapat terealisasikan karena dengan luas wilayah laut yang ada di Indonesia yang mencapai 3,2 juta kilometer persegi bebannya terlalu berat bila hanya dijaga dua armada, yakni Armada RI Kawasan Barat (Armabar) di Jakarta dan Armada RI Kawasan Timur (Armatim) di Surabaya.

"Ini tidak kecil bagi seorang panglima armada untuk mengawasi laut yang sangat luas," kata mantan Kasum TNI ini.

Kasal mengaku sudah mengajukan pembentukan armada ketiga di wilayah tengah tersebut, namun permasalahannya dikembalikan pada kemampuan biaya.

"Markas Armada Timur yang dipindahkan di Papua sudah 50 persen. Tinggal menunggu keputusan dari presiden saja," ucapnya.

Mantan Pangarmabar ini menjelaskan, Armatim saja memiliki tugas untuk menjaga perairan yang terlalu luas, yakni mulai dari perairan Tegal sampai ke perairan timur. Adapun Armabar memiliki tugas untuk menjaga kawasan Laut China Selatan, Selat Malaka dan selatan Jawa serta Samudera Hindia.

Ade menilai dengan keberadaan armada ketiga yakni armada tengah, maka tugas dalam menjaga luasnya perairan di Indonesia itu akan semakin efektif. Beban tugas seorang panglima armada menurutnya, tidak lagi menjadi berat seperti yang terjadi saat ini.

"Dan mereka masing-masing punya perhatian atau intensitas kawasan," tukasnya.

Seperti diketahui, pembentukan satuan armada ketiga untuk TNI AL sudah diajukan pada masa Panglima Jenderal TNI Moeldoko. Namun, hingga saat ini, pembentukan satuan baru itu belum juga terealisasi.

  ✈️ antara  

Jumat, 12 Januari 2018

Indonesia Akan Menambah Kapal Perang

✈️ Produksi PAL Indonesia✈️ PAL Indonesia sedang menyelesaikan LPD ketiga pesanan TNI AL [def,pk]

PT PAL Indonesia (Persero) memperkirakan meningkatnya pesanan dari pemerintah melalui Kementerian Pertahanan diyakini akan mempermudah ekspansi perusahaan ke pasar internasional.

Direktur Utama PAL Indonesia Budiman Saleh menuturkan pihaknya mengalami lonjakan pesanan untuk 2018. Meski begitu dia belum bersedia menyampaikan target pendapatan perusahaan pada tahun ini.

Target PAL pada 2018 melonjak drastis dari 2017,” kata Budiman, Kamis (11/1).

Dia mengatakan pesanan produk untuk militer Indonesia akan membuat konsumen asing lebih percaya untuk memakai produk PAL.

Pemakai atau user pertama adalah Kemhan sehingga customer asing pun akan confident untuk memakai produk PAL,” katanya.

Dari tahun lalu, kata Budi, pihaknya mengerjakan satu kapal landing platform deck (LPD), satu kapal cepat rudal, satu kapal selam, pembaruan kapal KRI Malahayati, pembaruan KRI Sampari & Tombak.

Untuk tahun ini diperkirakan akan terdapat pekerjaan tambahan pemeliharaan dan perbaikan KRI. Perusahaan menargetkan menggarap empat KCR, dua kapal perusak kawal rudal, tambahan kapal selam, kapal buru ranjau, dan kapal offshore patrol vessel, serta pemeliharaan perbaikan rutin.

Selain itu, pihaknya juga meningkatkan pekerjaan untuk produk nonmiliter, seperti produksi alat pembangkit listrik untuk onshore dan offshore, pengerjaan kapal niaga dalam negeri dan meningkatkan penetrasi ke pasar internasional.

  ✈️ Bisnis  

Menhan RI Berencana Bertemu Menhan India

✈️ Pererat Kerja Sama Pertahanan✈️ Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu dan Dubes India untuk Indonesia H.E. Mr. Pradeep Kumar Rawat. [Kemhan]

Dalam rangka meningkatkan dan memperluas hubungan kerja sama pertahanan Indonesia dan India, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu berencana akan melakukan kunjungan ke India.

Dalam kunjungan yang akan dilaksanakan pada waktu dekat tersebut, Menhan diagendakan bertemu dengan Menteri Pertahanan India Nirmala Sitharaman guna membahas kerja sama pertahanan kedua negara yang dalam beberapa tahun terakhir terus meningkat.

Rencana kunjungan tersebut dibicarakan saat Menhan RI menerima kunjungan kehormatan Dubes India untuk Indonesia H.E. Mr. Pradeep Kumar Rawat, Jum’at (12/1) di kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta.

Saya sampaikan, kami sangat menghargai bapak (Menhan RI) bisa berkunjung ke India dan bertemu dengan Menhan India. Pihak Kemhan India sudah sangat menanti kedatangan Menhan RI”, ungkapnya.

Menurutnya pertemuan Menhan RI dan Menhan India merupakan pertemuan sangat penting bagi hubungan kerja sama kedua negara di bidang pertahanan. Untuk itu, kunjungan tersebut nantinya diharapkan berjalan sukses dan bermanfaat untuk kedua negara sebagai negara yang bertetangga.

Sementara itu, Menhan RI juga menyampaikan kepada Dubes India bahwa sejak lama telah menantikan untuk dapat berkunjung ke India dan bertemu dengan koleganya Menhan India. Indonesia dan India sebagai negara bertentangga dan bersahabat harus selalu menjalin hubungan yang baik.

Hubungan yang terjalin baik kedua negara khususnya dibidang pertahanan tersebut diharapkan dapat berkontribusi bagi terciptanya stabilitas dan keamanan di kawasan.

  ✈️ Kemhan  

TNI AU Akan Tambah Pesawat Latih

✈️ Pesawat Grob dan KT1 Wong Bee✈️ Pesawat KT1 Wong Bee TNI AU [TNI AU]

Sekolah Penerbang (Sekbang) TNI Angkatan Udara (AU) masih kekurangan jumlah pesawat latih untuk para calon penerbang militer.

Saat ini kebutuhan antara pesawat dengan dan jumlah perwira muda calon penerbang belum ideal. Ada dua jenis pesawat latih yang digunakan dua jenis, Grob berjumlah 24 unit dan 14 pesawat KT1 Woong Bee.

Danlanud Adisutjipto Yogyakarta Marsma TNI Novyan Samyoga mengakui ketersediaan pesawat latih masih terbatas dan itu menjadi kendala.

Untuk pesawat latih ini, kami merencanakan akan menambah 12 pesawat, masing-masing enam untuk Grob dan enam untuk KT1 Woong Bee,” tutur Novyan usai serah terima jabatan Danwingter Lanud Adisutjipto, di Lapangan Jupiter Lanud Adisutjipto, Yogyakarta, Kamis 11 Januari 2018.

Dia menjelaskan penambahan pesawat akan dilakukan secara bertahap. Langkag awal akan didatangkan pesawat jenis Grob. Rencananya, pesawat tersebut akan tiba Februari mendatang.

Dengan penambahan tersebut, total pesawat Grob berjumlah 30 unit. Sementara KT1 Woong Bee akan menjadi 20 pesawat. “Dengan penambahan ini tentu pelaksanaan pendidikan tidak akan terganggu,” ungkapnya.

Novyan menjelaskan, KT1 Woong Bee tidak hanya untuk pesawat latih, tapi juga untuk kegiatan atraksi. Dengan adanya penambahan pesawat nanti, kata dia, khusus KT1 Woong Bee akan difokuskan untuk kegiatan Jupiter Aerobic Team (JAT).

Sementara Grob akan difokuskan sebagai pesawat latih khusus. “Karena itu, meminta kepada pejabat Danwingter baru dapat membuat inovasi guna mengatasi kendala tersebut,” tuturnya.

Komandan Wing Pendidikan Terbang (Danwingdikter) Lanud Adisutjipto, Kol Pnb Deni Hasoloan menegaskan siap melaksanakan tugas baru yang diembannya.

Sebagai langkah awal, kata dia, selain akan melanjutkan program pejabat lama, juga akan menyesuaikan dengan rencana yang dibutuhkan.

Dia menambahkan, inovasi juga akan dilakukan sesuai dengan kebutuhan dan kendala. “Setiap rencana sudah dibuat, tinggal dilaksanakan. Untuk kendala memang perlu inovasi sehingga rencana dapat dilaksanakan sesuai dengan yang direncanakan,” tuturnya.

  ✈️ sindonews  

2 Pesawat F-16 Hibah dari Amerika Batal Tiba di Lanud Iswahjudi

✈️ Faktor cuaca✈️ Pesawat F16 TNI AU [TNI AU]

Dua unit pesawat F-16 terakhir dari keseluruhan 24 unit F-16 hibah dari Amerika batal tiba di Lanud Iswahjudi Madiun. Batalnya dua pesawat itu dikarenakan faktor cuaca yang tidak mendukung penerbangan.

"Sebenarnya jadwal tiba hari ini. Tapi masalahnya terkendala cuaca. Beberapa hari ini hujan terus, jadi demi keselamatan kami tunda dulu untuk sementara," jelas Komandan Lanud Iswahjudi Madiun Marsekal Pertama TNI Samsul Rizal saat dihubungi detikcom, Jumat (12/1/2018).

Dua pesawat tempur F-16 tersebut, kata Samsul, akan dijadwalkan tiba hari Minggu (14/1/2018). Dua pesawat tersebut sebenarnya merupakan bagian dari pengiriman enam F-16 kloter terakhir pada 12 Desember 2017 kemarin. Namun waktu itu yang datang hanya empat pesawat. Dua pesawat tak bisa datang karena gangguan mesin. Total pesawat F-16 hibah dari Amerika berjumlah 24 unit yang pengirimannya dilakukan secara bertahap di tahun 2017 lalu.

Samsul menambahkan, setelah jumlah pesawat hibah dari Amerika tersebut genap 24 unit, maka rencananya akan dilakukan upacara serah terima dari Kementerian Pertahanan kepada Mabes TNI dan TNI AU di Lanud Iswahjudi.

"Sesuai informasi dari Kementerian Pertahanan, akan dilakukan upacara serah terima pesawat F-16 dari Kementerian Pertahanan kepada Mabes TNI dan TNI Angkatan Udara. Nanti juga akan disaksikan perwakilan dari pemerintah Amerika Serikat," kata Samsul.

Samsul menuturkan, pada saat upacara penyerahan pesawat F-16 tersebut seluruh pesawat hibah Amerika Serikat, baik yang ada di Skuadron Udara 3 Lanud Iswahjudi maupun yang sudah dikirim ke Skuadron Udara 16 Lanud Rusmin Nuryadin Pekanbaru dikumpulkan di Lanud Iswahjudi.

Diberitakan sebelumnya, Indonesia menerima hibah 24 unit pesawat tempur F-16. Pesawat berjuluk Fighting Falcon tersebut rencananya akan melengkapi Skuadron Udara 3 Lanud Iswahjudi dan Skuadron Udara 16 Lanud Rusmin Nuryadin, Pekanbaru. (iwd/iwd)

  ✈️ detik  

Menhan Akan Tanda Tangani Kontrak Pembelian Jet Tempur Sukhoi

Minggu Depan
Sukhoi [bayusiswanto] ★

Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengatakan dalam waktu dekat Indonesia akan menandatangani kontrak pembelian pesawat tempur Sukhoi menggantikan unit F-5E yang sudah tidak difungsikan.

Dalam konferensi pers di sela Rapat Pimpinan di Kemenhan bersama Panglima TNI Jenderal Hadi Tjahjanto di Jakarta Pusat, Kamis (11/1/2018), Ryamizard mengatakan tanda tangan kontrak akan dilangsungkan minggu depan.

Kalau tidak minggu ini, minggu depan kita akan tanda tangan kontrak untuk datangkan 11 pesawat tempur Sukhoi yang baru. Minggu lalu berkas sudah siap dan penandatanganan akan dilakukan di sini,” ujar Ryamizard.

Lebih lanjut, Ryamizard mengatakan nilai kontrak untuk mendatangkan 11 unit pesawat Sukhoi itu senilai 1.140 juta USD.

Itu sudah sesuai UU No 16 Tahun 2012, transfer of technology (ToT), dan imbal dagang. Nilai kontraknya mencapai 1.140 juta USD karena unit pesawatnya bisa langsung menembak,” pungkasnya.

Panglima TNI Jenderal Hadi Tjahjanto juga membenarkan yang disampaikan Menhan.

Penambahan berikutnya 11 unit Sukhoi untun menggantikan F-5E yang sudah 1,5 tahun tak bisa digunakan. Akan segera tanda tangan kontrak,” jelas Panglima TNI.

  Tribunnews  

Kamis, 11 Januari 2018

Pembangunan Pertahanan Negara Diarahkan Untuk Kesejahteraan Rakyat

Pesawat N219 ★

Public Policy atau Kebijakan Publik setiap Penyelenggara Negara pada dasarnya diarahkan guna mewujudkan keamanan dan kesejahateraan bagi rakyatnya. Oleh Karena itu, pengelolaan pembangunan Kemampuan dan kekuatan pertahanan negara diarahan untuk lebih pro pada kesejahteraan rakyat.

Demikian dikatakan Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu saat membuka dan memimpin Rapat Pimpinan Kementerian Pertahanan (Rapim Kemhan) Tahun 2018, Kamis (11/1) di kantor Kemhan, Jakarta. Rapim Kemhan Tahun 2018 pada hari kedua tersebut dihadiri Panglima TNI beserta Kepala Staf Angkatan serta pejabat eselon I dan I di lingkungan Kemhan, pejabat perwakilan dari Mabes TNI dan Angkatan serta instansi terkait lainnya.

Lebih lanjut Menhan mengatakan, jika kesejahteraan masyarakat meningkat maka tingkat keamanan akan meningkat. Begitu pula jika keamanan meningkat, maka masyarakat akan lebih fokus mewujudkan kesejahteraan. “Keduanya seperti dua sisi keping mata uang, Bila salah satu sisinya tidak ada, maka uang tersebut tidak berlaku secara keseluruhan”, jelas Menhan.

Diungkapkan Menhan, berdasarkan hasil riset beberapa lembaga dunia, seperti Standard Chartered Research, International Monetary Fund (IMF) dan City Investment Research and analysis, Indonesia diproyeksikan akan menjadi raksasa ekonomi baru dunia bersama beberapa negara lainnya dalam beberapa tahun mendatang.

Berdasarkan hasil penilitian tersebut, kondisi ini akan didorong salah satunya dengan meningkatnya kemampuan industri pertahanan dalam negeri yang mandiri. Karena, kekuatan industri pertahanan yang dimiliki suatu negara mencerminkan kekuatan ekonomi suatu negara. “Seperti halnya beberapa negara-negara maju didunia saat ini, seperti Amerika Serikat, Inggris, Rusia dan Perancis yang maju perekonomiannya karena ditopang oleh industri pertahanan yang maju”, jelas Menhan.

Kemajuan Industri Pertahanan Indonesia akan terus mendorong pertumbuhan dan kemandirian ekonomi dalam negeri yang sejalan dengan visi Nawa Cita Presiden RI. “Pembangunan industri pertahanan pada gilirannya dapat meningkatkan kemampuan dan kekuatan pertahanan negara serta mendorong pertumbuhan kemandirian ekonomi menuju masyarakat Indonesia yang makmur dan sejahtera”, jelas Menhan.

Menurut Menhan, dengan potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia yang besar, Indonesia memiliki modalitas yang potensial dan kemampuan untuk mewujudkan mewujudkan kemandirian industri pertahanan. Namun, hal itu masih perlu didukung dengan upaya dan komitmen bersama untuk saling bahu membahu membangun industri pertahanan menuju kemandirian.

Marilah kita tunjukkan kepada dunia bahwa produk Alutsista buatan Indonesia yang digunakan oleh TNI memiliki kualitas dan kemampuan yang handal dan prima didalam memperkuat sistem Pertahanan Negara Indonesia. Sehingga dunia akan melihat kemampuan Alutsista produksi dalam negeri Indonesia, untuk kemudian memesan Alutsista tersebut dari Indonesia”, tandas Menhan dihadapan Peserta Rapim Kemhan 2018.

  Kemhan  

[Video] KRI Bima Suci, Sang Pewaris Cita Dewa Ruci

Liputan NET


  Youtube  

Dua Pesawat Tempur F-16 Segera Tiba dari Amerika

Dua pesawat tempur F-16C/D yang tertahan di Hawaii akan segera dikirimkan ke Indonesia ★

Dua dari 24 unit pesawat tempur F-16 "Fighting Falcon" hibah dari Amerika Serikat yang seharusnya tiba 12 Desember 2017 direncanakan sampai di Lanud Iswahjudi Magetan, Jawa Timur, Jumat (12/1).

"Sisa dua unit pesawat F-16 yang belum dikirim dari Amerika Serikat, rencananya akan didatangkan Jumat tanggal 12 Januari mendatang," kata Komandan Lanud Iswahjudi Marsekal Pertama TNI Samsul Rizal, Selasa (9/1).

Menurut Samsul Rizal, dua pesawat tempur F-16 tersebut bagian dari enam pesawat tempur yang empat diantaranya sudah tiba di Lanud Iswahjudi sebelumnya. Dan enam pesawat tersebut merupakan bagian dari 24 pesawat tempur F-16 yang pengirimannya dilakukan secara bertahap.

Setelah jumlah pesawat hibah dari Amerika Serikat tersebut genap 24 unit, kata Samsul Rizal, maka akan dilakukan upacara serah terima dari Kementerian Pertahanan kepada Mabes TNI dan TNI AU di Lanud Iswahjudi.

"Sesuai informasi dari Kementerian Pertahanan, akan dilakukan upacara serah terima pesawat F-16 dari Kementerian Pertahanan kepada Mabes TNI dan TNI Angkatan Udara. Nanti juga akan disaksikan perwakilan dari pemerintah Amerika Serikat," jelas Samsul Rizal.

  Antara  

Panglima TNI Dorong Penyelesaian 2 Kapal Perusak Lainnya

KRI REM 331 ★

Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengatakan pihaknya akan segera menyelesaikan 2 kapal perusak kawal rudal lainnya setelah KRI I Gusti Ngurah Rai-332. Hal ini sesuai dengan Rencana Strategis (Renstra) 2014-2019 yang memuat ada 4 jenis kapal perusak kawal rudal yang seharusnya dirampungkan. Sementara, hingga Januari 2018 sudah ada 2 kapal perusak kawal rudal yang diresmikan yakni KRI Raden Eddy Martadinata 331 pada April 2017 lalu dan KRI I Gusti Ngurah Rai 332 yang diresmikan Rabu (10/1/2018). Dua kapal sisanya akan segera direalisasikan hingga batas waktu renstra ini atau pada 2019.

Dia mengakui jumlah kapal perang yang dimiliki Indonesia saat ini belum ideal. Namun, pihaknya terus berupaya untuk memenuhi minimum essential force yakni kekuatan pertahanan yang memadai dengan fokus pembangunan dan modernisasi alutista berserta teknologi.

"Kalau kita berbicara ideal itu masih kurang banyak," katanya, Rabu (10/1/2018).

Kata dia, ada 3 Renstra yang telah dibuat, yakni yang pertama pada 2009-2014 dengan 30% kekuatan pertahanan telah teralisasi. Kemudian, pada Resntra kedua yakni 2014 sampai 2019 dengan target realisasi 30%. Terakhir, renstra ketiga pada 2019-2024 dengan realisasi 40% penyelesaian. Diharapkan, berakhirnya renstra ketiga pada 2024 nanti maka sistem pertahanan Indonesia akan semakin memadai.

"Akhir Renstra ketiga semoga apa yang kita inginkan akan segera terealisasi," katanya.

Selain merencanakan pengadaan kapal perang, dalam Rensra kedua ini, pihaknya juga berusaha merealisasikan sistem pertahanan lainnya. Seperti beberapa waktu lalu, Kementerian Pertahanan telah menerima 3 Heli serang Yakni jenis Fennec, 1 unit pesawat udara CN235-220 Maritime Patrol Aircraft (MPA) dan 2 unit helicopter AS565 Mbe Panther Anti Kapal Selam (AKS). Termasuk pula penambahan alutista seperti radar dengan target 32 dan baru terealisasi 20.

"Kemudian yang lain secara bertahap pengganti F5 pesawat Sukhoi yang mudah- mudahan dalam bulan-bulan ini segera terealisasi," katanya.

Sementara, Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI Gig Jonias Mozes Sipasulta mengatakan keseluruhan renstra dari pertama hingga ketiga merealisasi sebanyak 175 kapal perang. Sementara saat ini, Indonesia telah memiliki 300 kapal perang dalam berbagai kondisi.

Diakuinya, kapal perang I Gusti Ngurah Rai merupakan salah satu kapal perang paling modern yang dimiliki Indonesia. Sebab, memiliki berbagai macam fasilitas seperti torpedo AKS A-2444S yang mampu mengincar sasaran di perairan laut dangkal, Meriam Close In Weapon System (CIWS) Millenium Gun 35 mm yang berfungsi menangkis serangan udara dan ancaman permukaan jarak dekat. Kapal ini juga memiliki mode siluman atau steath agar tidak mudah terdeteksi.

  Kabar 24  

PT Pindad Kirim Panser Anoa ke PBB

Dan Jual Senjata Sniper ke Laos
Panser Anoa untuk digunakan pasukan perdamaian PBB [IMF] ★

Direktur Utama PT Pindad Abraham Mose mengatakan perusahaannya sudah merampungkan pesanan panser Anoa untuk pasukan perdamaian Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB).

Kendaraan angkut tempur ini akan menjadi bagian dari misi MINUSCA (Multidimensional Integrated Stabilization Mission in Central Africa Republic).

Totalnya 29 unit pesanan panser Anoa untuk pasukan perdamaian MINUSCA,” kata Abraham di Bandung, Selasa, 9 Januari 2018.

Menurut Abraham, sedikitnya ada 3 misi pasukan perdamaian PBB yang mengoperasikan Anoa buatan PT Pindad yakni misi UNAMID di Sudan, UNIFIL di Lebanon, dan MINUSCA di Afrika Tengah.

Berdasarkan catatan PT Pindad, ada 80 unit panser Anoa yang digunakan dalam misi perdamaian PBB.

Abraham menjelaskan, pemesanan persenjataan tahun ini masih berasal dari dalam negeri. Pada 2017, PT Pindad membukukan pendapatan Rp 2,5 triliun.

Labanya kurang lebih Rp 53 miliar,” kata Abraham. Pada 2018 ini, pendapatan Pindad diproyeksikan Rp 2,9 triliun.

 Jual Senjata ke Laos 

Vice President of Marketing (Export) PT Pindad Ridi Djajakusuma mengatakan, Laos menunjukkan ketertarikannya membeli dua jenis senjata itu ke PT Pindad.

Keinginan itu terungkap setelah Pindad bertemu dengan Kementerian Pertahanan Laos pada 21 September 2017 lalu.

Pada pertemuan dengan Kementerian Pertahanan Laos 21 September lalu mereka menyatakan tertarik membeli Pistol G2 Elite serta senjata sniper buatan Pindad SPR 2 dan amunisinya,” kata Ridi.

Menurutnya, sejak 2014 lalu, Kementerian Pertahanan Laos sudah membeli produk-produk senjata PT Pindad.

Mereka membeli 60 pistol G2 Combat, 35 buah SS1 V2, 35 pucuk senjata SS1 V4, dan amunisi. Pihak Laos senang membeli produk Pindad.

Sejak menggunakan produk Pindad, mereka pernah menjadi juara ketiga pada kompetisi menembak di Thailand.

Direktur Keuangan PT Pindad Achmad Sudarto, mengaku seringnya PT Pindad mengikuti pameran bukan hanya untuk membidik pangsa lokal, tapi juga pasar global untuk semua jenis produk senjata dan alat berat.

Diakui Achmad, produk alat berat memiliki pasar yang lebih terbuka ketimbang produk industri pertahanan.

 Dipuji India 

Menteri Negara Urusan Luar Negeri India Jenderal (Purn) Vijay Kumar Singh memuji Panser Anoa Amfibi buatan Indonesia sebagai pencapaian yang besar.

"Saya melihat di koran kemarin ada foto Presiden Joko Widodo menguji coba kendaraan militer amfibi buatan Indonesia, saya pikir ini adalah pencapaian yang besar," kata Singh di Kantor Wakil Presiden RI, Jakarta, Kamis (19/1/2017), seperti dikutip Antara.

Pada 16 Januari 2017, Presiden Jokowi didampingi Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo melakukan uji coba Panser Anoa Amfibi buatan PT Pindad di sela-sela Rapat Pimpinan TNI 2017 di lingkungan Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur.

Menurut Menlu Singh, kerja sama terkait pengembangan alat utama sistem senjata (alutsista) militer menjadi salah satu bahasan dalam Komite Bersama Kerja Sama Pertahanan (JDCC) India-Indonesia.

Singh menambahkan, delegasi JDCC semestinya telah membahas potensi kerja sama penelitian dan pengembangan alutsisita militer karena forum tersebut merupakan kesepatan kedua pemimpin negara yang diteken saat Presiden Jokowi berkunjung ke India, 12-13 Desember 2016.

"Delegasi telah membahas tentang potensi kerja sama itu, dan kalau belum maka mereka akan kembali dan mendiskusikannya," kata dia.

  Tribunnews  

Kapal Selam Ketiga Selesai Tahun 2018

Spesifikasi kapal selam pesanan TNI AL (Jawapos) ★

Direktur Utama PT PAL Budiman Saleh mengatakan, dua kapal selam pesanan militer Indonesia akan diterima TNI tahun ini. “Pertama Nagapasa sudah operasional di Indonesia, yang kedua akan segera dikirim dari Korea. Dan yang ketiga sedang dibuat di PT PAL,” kata dia di Bandung, Selasa, 9 Januari 2018.

Budiman mengatakan, tiga kapal selam yang akan dimiliki Indonesia itu dikerjakan lewat program bersama joint-section antara PT PAL dengan Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering (DSME) Korea Selatan. Dua unit dibuat di Korea, satu unit di Indonesia.

Menurut Budiman, pemerintah awalnya meminta PT PAL membangun kemampuan untuk membuat kapal selam sendiri. PT PAL meminta PMN (Penyertaan Modal Negara). “Rp 2,5 triliun dipergunakan untuk membangun dari zero sampai full kapabilitas, tentu dengan dana tersebut kita tidak bisa muluk-muluk,” kata dia.

Budiman mengatakan, belakangan pemerintah menyanggupi menyuntik PT PAL Rp 1,5 triiun. “PT PAL mengambil keputusan bersama KKIP, Kemhan, dan TNI Angkatan Laut untuk melakukan joint-section,” kata dia.

Selanjutnya, PT PAL menggandeng DSME untuk membuat 3 unit kapal selam. “Joint section itu berjalan lancar,” kata dia.

Budiman mengatakan, satu kapal selam sudah rampung dan dikirimkan tahun lalu. Satu lagi akan menyusul dikirim tahun ini. Satu unit terakhir saat ini sedang dikerjakan di PT PAL di Surabaya. “Kita sudah bekerja sejak Mei 2017," katanya.

Budiman mengatakan, pembuatan kapal selam yang tengah dikerjakan PT PAL akan rampung tahun ini. “Juli kita harapkan sudah selesai. Dua bulan ini kita lakukan pemasangan battery, instalasi. Masih ada 5 proses tahapan lagi. Tahun 2018 selesai,” kata dia.

Dia mengklaim, proses penyambungan badan kapal selam yang dilakukan di PT PAL berlangsung lancar. “Proses penyambungan dan pengelasan sangat-sangat teliti, 'zero defect dan zero reject, sedangkan pengalaman di Korea Selatan itu dalam proses penyambungan itu 20 persen sampai 25 persen itu rejection. Kedua, instalasi barang-barang komponen elektronik dan equipment itu sangat gampang dan mudah. Kita bisa ikuti manual pemasangan dari komponen. Tapi pada saat penyambungan itu, bentuk dari kapal selam tidak boleh mengalami deformasi. Itu sangat krusial,” kata Budiman.

Budiman mengatakan, PT PAL masih menginginkan bisa mendapat kesempatan untuk mengembangkan kemampuan membangun kapal selam dari nol. “Kita juga ingin mengajukan permohonan pada pemerintah agar bisa melakukan whole production,” kata dia.

Namun, dia mengaku waktunya belum tepat karena keuangan negara tidak memungkinkan. “Kita tahu sama tahulah,” kata Budiman.

  Tempo  

[Video] Geliat Bisnis PT Dirgantara Indonesia di 2018

⚓️ Liputan CNN Hingga kini, kondisi PT Dirgantara Indonesia semakin membaik. Di tahun 2018, PT DI bahkan telah mengantongi sejumlah pesanan pesawat dan helikopter. PT DI juga berencana mengembangkan pasar pesawat sipil serta luar negeri.

  ⚓️ Youtube  

Rabu, 10 Januari 2018

Panglima TNI Resmikan Kapal Perang I Gusti Ngurah Rai 332

⚓️ Di Benoa, Bali KRI GNR 332 [def.pk]

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto didampingi oleh Kepala Staf Angkatan Laut (KASAL) Laksamana Ade Supandi memimpin upacara tradisi pengukuhan nama kapal perang Republik Indonesia (KRI) I Gusti Ngurah Rai-332 dan penyematan brevet kehormatan Hiu Kencana 2018.

Pengukuhan tersebut dilaksanakan di Dermaga Pelabuhan Benoa, Bali pada Rabu, 10 Januari 2018. Dalam upacara tradisi tersebut, Hadi akan memercikkan tirtha atau air suci dan menorehkan simbol-simbol pada kapal.

https://4.bp.blogspot.com/-K2fTT5ed6Ck/WlZTJ9pu2uI/AAAAAAAAK78/Iq68YDh8oS0M7kLcl4GOySThVsf6RLoNgCLcBGAs/s1600/675381_720.jpgLaksamana Pertama Gig Jonias Mozes Sipasulta mengatakan pengukuhan KRI I Gusti Ngurah Rai-332 ini memiliki makna besar untuk pembangunan kekuataan maritim Indonesia. "Kapal ini merupakan kapal kombatan jenis fregat generasi pertama yang dibuat di Indonesia bersama KRI Raden Eddy Martadinata-331," kata Gig Jonias pada Rabu, 10 Januari 2018.

Kehadiran kapal perang ini menjadi sebuah keberhasilan alih teknologi alutsista karena 80 persen dikerjakan dalam negeri. Kata dia, kapal dari proyek SIGMA 10514 PKR ini memiliki teknologi perang laut paling modern yang dimiliki TNI AL.

Dalam acara pengukuhan kapal perang ini, turut hadir Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Kepala Kepolisian RI Jenderal Tito Karnavian, dan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.

  ⚓️ Tempo  

TNI Tambah Alutsista dari PT DI

Segera Perlengkap Peralatan Helikopter Helikopter anti kapal selam pesanan TNI AL [def.pk]

Panglima TNI, Jendral Hadi Tjahjanto mengatakan masih memerlukan penambahan sejumlah peralatan dari pesawat heli yang hari ini diserahkan PT DI ke Kemenhan.

Memang masih harus ditambah, sebab fungsinya memang untuk anti kapal selam. Pertengahan tahun ini sudah siap untuk satu pesawat, sampai akhir tahun dua bisa siap,” jelasnya, Selasa (9/1).

Selain peralatan yang diperkuat, ia menambahkan awak pengendali dan pengemudi pesawat juga akan ditambah dan ditingkatkan kemampuannya.

Ia mengatakan masih ada kebutuhan penambahan pesawat untuk jenis Casa 212 sebanyak 9 unit, 7 hingga 9 unit heli serang untuk TNI AD dan sebanyak 11 unit heli AKS atau anti kapal selam.

Semua produksi PT DI, dan saat ini masih dikerjakan, targetnya 2019 sudah selesai,” tegasnya.

  ⚓️ Galamedia  
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...