Sabtu, 23 Juni 2018

Unsur Koarmada II Jaga Perairan Indonesia

⚓ Operasi Petir MandauIlustrasi [TNI AL]

Komandan Gugus Keamanan Laut (Danguskamla) Koarmada II Kolonel Laut (P) Kisdiyanto setelah melaksanakan Patroli Udara menggunakan pesawat Cassa U-6206 di Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) III menyempatkan diri untuk mengunjungi KRI Terapang (TRG)-648 dan Lanal Gorontalo. KRI TRG-648 yang tengah melaksanakan Operasi Petir Mandau - 18 sedang melaksanakan Tapkonis dan Bekal Ulang Logistik Cair di Pelabuhan Pelindo Gorontalo. Kamis, (19/06/2018).

Setibanya di Bandar Udara Jalaludin, Danguskamla Koarmada II disambut oleh Komandan Lanal Gorontalo, Letkol Laut (P) Tony Sundah dan Komandan KRI Terapang- 648, Letkol Laut (P) Yohanes Berchmans. Pesud U-6206 yang sedang melaksanakan Bekal Ulang Logistik Cair dalam kesempatan tersebut digunakan Danguskamla Koarmada II untuk mengunjungi dan mengecek kesiapan Unsur dan Pangkalan guna mendukung pelaksanaan operasi TNI AL di Gorontalo.

KRI Terapang yang sudah melaksanakan Operasi Petir Mandau-18 sejak tanggal 1 Juni 2018.

Di kapal perang jajaran Satuan Kapal Cepat (Satkat) Koarmada II, seluruh prajurit KRI mendapatkan arahan khusus dari Danguskamla yang menyamapaikan bahwa, kepada seluruh personel yang melaksanakan Jaga agar meningkatkan Awarness Penjagaan, Selalu fokus dalam melaksanakan penjagaan, baik yang berada di anjungan maupun jaga di mesin, Melaksanakan ronda keliling setiap jam mengecek kondisi ruangan dan peralatan yang operasional, Seluruh personel harus konsentrasi dan tetap alert terhadap perubahan, serta yang tidak kalah penting adalah agar masing-masing personel tahu tugas dan tanggung jawabnya.

"Operasi Petir Mandau-18 adalah Operasi Keamanan Laut di ALKI, sehingga unsur yang bertugas harus melaksanakan patroli dengan sebaik-baiknya. Berikan hal yang terbaik demi nama baik TNI AL dan bakti kepada NKRI, seluruh personel juga diharapkan untuk menjaga Kondisi Teknis kapal, dan jangan mengambil resiko yang berbahaya karena keselamatan personel dan materil adalah yang utama atau Safety is Paramount", ungkapnya.

Selesai memberikan pengarahan ke seluruh prajurit KRI, selanjutnya Danguskamla Koarmada II menuju Lanal Gorontalo untuk meninjau sarana dan prasarana dalam rangka menunjang pelaksanaan tugas TNI AL. Adapun sarana yang baru saja selesai dibangun adalah Perumahan Perwira dan Rusunawa untuk prajurit Lanal, Pembangunan Rusunawa untuk prajurit ini adalah wujud kerjasama TNI AL dengan Kementrian PUPR.

Setelah kunjungan ke KRI dan Lanal, Danguskamla Koarmada II kembali ke Bandara Jalaludin untuk melanjutkan patroli menggunakan Cassa U-6206.

  TNI AL  

TNI AL Siap Berangkatkan Helikopter Dauphin AS-365 N3+ HR-3601

⚓ Untuk Misi MTF UnifilHR-3601 – Airbus Helicopters AS365 N3+ Dauphin Basarnas [Jet Photos]

Maritim Task Force (MTF) Unifil merupakan salah satu tugas TNI AL untuk mendukung misi perdamaian di bawah PBB sebagai langkah politik strategis Pemerintahan negara Republik Indonesia untuk ikut serta dalam mendukung perdamaian dunia di Lebanon.

Pada awalnya untuk mewujudkan misi turut serta dalam mendukung ketertiban dunia, Indonesia telah mengirimkan Pasukan penjaga Perdamaian PBB pertama kalinya pada tanggal 8 Januari 1957 ke Mesir. Kemudian seiring dengan perjalanan waktu, dalam meneruskan misi perdamaian dunia, tepatnya pada tanggal 18 April 2009 TNI Angkatan Laut telah mulai mengambil bagian pada misi perdamaian dunia melalui Maritime Task Force (MTF) Unifil XXVIII-A di bawah Commander Task Force (CTF) 448 di Lebanon dengan mengirimkan KRI Dipenogoro-365, dimana pada saat itu dilengkapi dengan Helikopter Bolkow-105 Nv-414 sebagai unsur Senjata Armada terpadu yang melekat dengan KRI.

Namun seiring dengan perjalan waktu, dalam menjalankan misi tersebut PBB menuntut helikopter yang beroperasi untuk menjalankan misi MTF tersebut harus sesuai dengan standar kualifikasi PBB. Sehingga dalam rangka memenuhi standar kualifikasi tersebut, TNI Angkatan Laut tidak lagi dapat mengirim helikopter jenis BO-105, karena menurut penilaian PBB helikopter tersebut sudah tidak sesuai dengan standar yang dipersayaratkan. Untuk itu TNI AL menyiapkan helikopter DAUPHIN AS-365 N3+ HR-3601 sebagai penggantinya.

Hal ini merupakan wujud keseriusan dan komitmen dari Indonesia untuk memberikan yang terbaik bagi PBB. Namun demikian untuk dapat menilai apakah helikopter yang disiapkan oleh TNI AL memenuhi kriteria yang disyaratkan oleh PBB, maka PBB mengirimkan delegasinya untuk menilai secara langsung kesiapan helikopter tersebut di Puspenerbal melalui kegiatan Pre Deployment Visit atau PDV.

Kegiatan tersebut dilaksanakan di Ruang Rapat Mako Puspenerbal yang dihadiri oleh Waasops Kasal, Komandan Puspenerbal dan jajaran, perwakilan dari Mabes TNI serta Mr. Martin Lopez Gomez sebagai delegasi dari PBB yang akan menilai kesiapan helikopter DAUPHIN AS-365 N3+ HR-3601 dan memberikan rekomendasi penilaiannya secara profesional ke MTF UNIFIL PBB.

Sesuai dengan standar yang dipersyaratkan oleh PBB bahwa helikopter DAUPHIN AS-365 N3+ HR-3601 yang akan Onboard di KRI Hasanudin telah dilengkapi dengan 17 peralatan sehingga memiliki 12 kemampuan sebagai berikut:

1. Mampu beroperasi di siang dan malam hari;
2. Pengamatan siang hari dan malam hari
3. Berkontribusi dalam menentukan gambaran situasi udara;
4. Melaksanakan operasi dengan kapal-kapal MTF yang lain
5. Mampu melaksanakan evakuasi medis dan angkutan udara;
6. Mampu melaksanakan angkut ringan pasukan maupun logistik.
7. Mampu melaksanakan dukungan udara
8. Mampu melaksanakan pencarian dan pertolongan;
9. Mampu melaksanakan penerbangan intrument pada siang dan malam hari
10. Mampu melaksanakan penghindaran darurat
11. Dilengkapi dengan Transponder mode C dan S
12. Mampu melaksanakan penerbangan minimal 2 jam per hari.

(Pen Puspenerbal)

  TNI AL  

Kamis, 21 Juni 2018

Pertumbuhan Penjualan Alutsista

Tahun 2017 Indonesia mencapai 102 USD Million https://2.bp.blogspot.com/-NwRneakPPdg/Wo13xnmxpQI/AAAAAAAALCY/_akPgiDvEa4WJ9XbrYxpnRQ7Q77RYOUZwCLcBGAs/s1600/kcr%2B60%2B627.jpgKCR 60M produksi PT PAL Indonesia

Melalui website trading economic.com, Indonesia tercatat berhasil memproduksi atau menjual alutsista pada tahun lalu dengan mencapai pertumbuhan yang cukup tinggi dan terbesar, sebanyak 102 USD Million.

Industri pertahanan (inhan) yang termasuk dalam BUMNIS (Badan Usaha Milik Negara Industri Strategis) terus berkembang untuk memenuhi kebutuhan alutsista TNI-Polri dengan skema ToT maupun riset nasional.


BUMNIS industri pertahanan tumbuh signifikan, dimana pada tahun 1963, Indonesia hanya mampu menjual / produksi sebanyak 23 USD Million pertahun dan pada tahun 2017 mencapai 102 USD million.


Di Asia, Indonesia mencapai peringkat keempat dengan berhasil memproduksi alutsista untuk kebutuhan nasional maupun ekspor ke negara lain. Seperti telah diberitakan sebelumnya, bahwa Indonesia dengan PT Dirgantara Indonesia, berhasil menjual beberapa pesawat CN235, NC212, helikopter, sedangkan PT PAL berhasil menjual beberapa kapal produksi nasional dan PT Pindad juga berhasil menjual beberapa alutsista untuk kebutuhan TNI-Polri maupun untuk pasar ekspor. [GM]
  Garuda Militer  

Rabu, 20 Juni 2018

[Teror] Tentara OPM Klaim Sandera Seorang Anggota Raider/753AVT dan Istrinya

https://2.bp.blogspot.com/-NwRneakPPdg/Wo13xnmxpQI/AAAAAAAALCY/_akPgiDvEa4WJ9XbrYxpnRQ7Q77RYOUZwCLcBGAs/s1600/kcr%2B60%2B627.jpgIlustrasi OPM/SINDOnews

Pratu Darius seorang anggota TNI dari Batalyon Infanteri Raider Khusus 753/Arga Vira Tama atau Yonif Raider Sus 756/AVT Nabire, bersama isterinya Mega disandera Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB). KKSB yang mengklaim diri sebagai Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) menyandera keduanya di markas TNPB Kumagi, Yambi, Puncak Jaya Papua, sejak 3 Juni 2018 lalu.

Juru Bicara TPNPB - OPM, Sebby Sembom melalui sambungan telepon Internasional menjelaskan, sesuai laporan aktual dari Markas Komando Operasi Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) di bawah pimpinan, Mayor Jenderal, Lekagak Telenggen dari Markas Kumagi Yambi Puncak Jaya Papua bahwa, pada Minggu 3 Juni 2018 telah menangkap dan menyandera seorang anggota TNI bersama istrinya, bernama Darius dan Mega.

"Keduanya ditangkap oleh pasukan kita (TPNPB), dimana setelah ditangkap keduanya (Suami/Isteri tersebut), tiba di areal wilayah terlarang daerah Operasi TPNPB dengan menyeberangi kali Yambi dan masuk di Wilayah Kumagi," ungkap Sebby Sembom yang dikonfirmasi MNC Media melalui sambungan telepon internasional, Rabu (20/6/2018).

Lanjut Sebby, setelah keduanya ditangkap dan bawa ke Markas Komando Operasi TPNPB, keduanya masih ditahan di Markas selama dua minggu sejak 3 Juni 2018.

"Namun pihak aparat TNI tidak ada reaksi sama sekali untuk upaya pembebasan sandera anggota mereka dan isterinya tersebut," ungkap Sebby.

Menurut Sebby, dari informasi anggota mereka di lapangan bahwa sempat terjadi kontak senjata dengan aparat TNI pada 16 Juni 2018 dan sempat pihak Tentara TPNPB menembak sejumlah anggota TNI dan membakar Truk milik TNI tersebut.

"Pada tanggal 16 Juni 2018 masyarakat Desa Trineri sedang mengadakan kegiatan acara Pembangunan Gereja dan rapat terbuka di lapangan sekaligus Usaha Dana Pembangunan Gereja.

Namun Jam 12.05 WIT, tiga truk TNI Angkatan Darat menuju ke lokasi tempat kegiatan Gereja masyarakat tersebut. Lalu Pasukan TPNPB menghalanginya, akhirnya terjadi kontak senjata, dalam kontak senjata tersebut dikabarkan satu Buah truk milik TNI dihancurkan dan orang Anggota TNI telah ditembak oleh Pasukan TPNPB," jelas Sebby yang mengaku saat ini tengah berada di Papua New Guinea.

Dalam penyanderaan ini, menurut Sebby, pihaknya menuntut pertukaran tahanan dengan rekan mereka, Yogor Telenggen, yang ditahan polisi beberapa waktu lalu.

Sebby menjelaskan hingga saat ini, Darius dan Mega Keduanya dalam kondisi sehat serta mendapat makan dan minum setiap hari.

Kami tidak memberikan batas waktu. Tuntutan kami hanya adanya pertukaran sandera dengan salah satu pimpinan kami, Yogor Telenggen, yang ditahan polisi,” kata Sebby.

Lanjut Sebby, Darius dan Mega ditangkap TPNPB saat keduanya sedang mandi di sebuah kali di daerah Kumagi. Dari pemeriksaan, ditemukan kartu anggota TNI milik Darius. Meski disandera cukup lama, belum ada sikap dari TNI. ”Kami tak akan melepaskan sandera ini, kecuali adanya pertukaran tahanan,” ujarnya.

Pangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI George Supit hingga berita ini diturunkan belum dapat dikonfirmasi. Ketika coba dihubungi ada panggilan telepon masuk namun tak dijawab. Begitupun dengan pesan SMS yang dikirimkan pun belum dijawab. Demikian pula dengan Kapendam XVII Cenderawasih Kolonel Inf Muh Aidi yang dikonfirmasi melalui sambungan telepon selulernya, tidak aktif dan pesan WA dan SMS pun belum dijawab.

Sebelumnya kelompok OPM pimpinan Legagak Talenggen juga yang melakukan penyerangan terhadap patroli TNI di Yambi, Sabtu 16 Juni 2018 hingga mengakibatkan lima prajurit terluka termasuk tiga diantaranya yang mengalami luka tembak.

Kelima prajurit TNI AD yang terluka yakni Kapten Infantri GP tekena serpihan peluru dipelipis mata kanan dan lengan bagian kiri, Prada EK mengalami luka tembak di lengan tangan bagian kiri dan Praka S terkena serpihan peluru di bagian paha kanan. Kemudian Pratu BS dan Pratu R yang mengalami luka tembak di bagian paha. (sms)

  sindonews  

Senin, 18 Juni 2018

TNI Selidiki Kabar Prajuritnya Disandera KKSB Papua

Ilustrasi. (Vitalis Yogi Trisna)

Kodam XVII Cenderawasih masih menyelidiki laporan prajurit TNI disandera kelompok kriminal sipil bersenjata (KKSB) di Tinggineri, Distrik Yambi, Kabupaten Puncak Jaya, Papua.

Pangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI George Supit mengakui pihaknya menerima laporan anggota Yonif 753 berpangkat Pratu yang tergabung dalam Satuan Tugas Pengamanan Daerah Rawan disandera KKSB pimpinan Legagak Telengen sejak awal Juni lalu.

"Saat ini lagi diselidiki untuk memastikan apakah betul disandera atau ada faktor lainnya, dan ini sedang didalami," kata Mayjen TNI George Supit kepada Antara di Jayapura, Sabtu (16/6) malam.

Dikatakan George, sebelumnya dilaporkan prajurit itu disandera bersama teman wanitanya (pacar) dan bukan isterinya.

"Mudah-mudahan yang bersangkutan tidak disiksa dan Kodam Cenderawasih masih terus melakukan upaya untuk membebaskan," kata George seraya memastikan saat ditangkap KKSB yang bersangkutan tidak membawa senjata.

Kelompok Legagak Talenggen diketahui juga melakukan penyerangan terhadap patroli TNI di Yambi, Sabtu (16/6).

Dalam insiden itu lima prajurit TNI terluka termasuk tiga di antaranya mengalami luka tembak.

Kelima prajurit TNI AD yang terluka yakni Kapten Infantri GP tekena serpihan peluru di pelipis mata kanan dan lengan bagian kiri, Prada EK mengalami luka tembak di lengan tangan bagian kiri, dan Praka S terkena serpihan peluru di paha kanan.

Kemudian Pratu BS dan Pratu R mendapat luka tembak di bagian paha. (wis)

   CNN  

Minggu, 17 Juni 2018

[Teror] Anggota TNI Ditembak KKSB Saat Patroli Lebaran

Di Papua[portal komando]

Seorang anggota TNI dari Kodim 1714/Puncak Jaya terkena tembakan oleh anggota Kelompok Kriminal Separatisme Bersenjata (KKSB) saat melakukan patroli pengamanan Lebaran di Distrik Yambi, Puncak Jaya, Papua pada Sabtu (16/6).

Kepala Penerangan Kodam Cenderawasih (Kapendam Cenderawasih) Kolonel M. Aidi mengatakan tim patroli yang dipimpin oleh Kasdim 1714/Puncak Jaya Mayor Inf Dwi Soerjono tengah melaksanakan patroli rutin menggunakan tiga unit kendaraan Mitsubishi Strada.

Patroli itu, kata Aidi, bertujuan untuk memantau suasana perayaan Idul Fitri di distrik tersebut.

"Pada pukul 14.30 tepatnya di Kampung Tirineri Distrik Yambi tiba-tiba tim patroli TNI mendapatkan serangan tembakan rentetan KKSB dari arah ketinggian sebelah kiri," tutur Aidi dalam keterangan tertulis yang diterima CNNIndonesia.com, Sabtu (16/6).

Ia mengungkapkan serangan tersebut mengakibatkan seorang anggota TNI atas nama Pratu E anggota Yonif 753/AVT mengalami luka tembak di lengan kiri atas.

Selain itu, serangan tersebut juga menyebabkan dua personel TNI lainnya mengalami luka di paha dan di pelipis kanan akibat serpihan kaca mobil yang tertembak.

Aidi bercerita, usai serangan itu, tim patroli langsung melakukan pengejaran terhadap anggota KKSB tersebut. Namun, dikarenakan medan yang terjal, tim patroli hanya melakukan perlawanan saja.

"Dari data sementara yang berhasil dihimpun, pelaku penyerangan adalah kelompok KKSB Pimpinan Lekagak Talenggeng," katanya.

Lebih lanjut, Aidi menyampaikan bahwa tiga personel TNI yang terluka telah dievakuasi ke RSU Mulya Puncak Jaya. Sementara dari pihak KKSB belum bisa dipastikan apakah juga ada korban atau tidak.

Saat ini, tutur Aidi, pasukan TNI tetap melaksanakan siaga 1 untuk mengantisipasi perkembangan situasi. (res)

   CNN  
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...