Sabtu, 30 Juli 2016

Dua Kapal Perang TNI AL Hancurkan KCR Musuh

Simulasi di Perairan Pulau Jawa Dispen Armatim 

Dua Kapal Perang TNI Angkatan Laut yaitu KRI Sultan Iskandar Muda (SIM)-367 dan KRI Usman Harun (USH)-359 berhasil menghancurkan musuh di perairan Laut Jawa, Kamis (27/7/2016).

Kejadian terjadi pada saat beberapa unsur KRI Jajaran Koarmatim yang terdiri dari KRI SIM-367, KRI USH-359, KRI Layang (LYG)-635, KRI Pulau Rupat (PRP)-712 melaksanakan lintas laut dari pangkalan Surabaya ke Tanjung Jangkar untuk melaksanakan perlindungan terhadap pendaratan Amphibi.

Dalam perjalanan konvoi di serang oleh Kapal Cepat Rudal (KCR) Musuh yang berusaha untuk menggagalkan pendaratan Amfibi.

Melihat Ancaman terjadi terhadap Konvoi, segera KRI SIM-367 dan KRI USH-359 melakukan Manuver guna melaksanakan perlawan terhadap KCR Musuh.

Dengan sigap kedua KRI Jajaran Koarmatim melaksanakan penembakan dengan meriam Kaliber 76, setelah 1 jam terjadi peperangan kapal atas air akhirnya KCR musuh dapat di hancurkan.

Semua itu merupakan skenario Latihan Pra manuvra lapangan (Manlap) Armada Jaya (AJ) XXXIV tahun 2016 yang dilaksanakan oleh KRI Jajaran Koarmatim di perairan Laut Jawa. Dimana dalam latihan ini KRI Ajak-653 berperan sebagai KCR musuh.

  Tribunnews  

Sukhoi dan F-16 Rutin Patroli di Perbatasan

Pelanggaran Kedaulatan Wilayah Udara Nihil Ilustrasi F16 TNI AU 

Wilayah perbatasan di kawasan Ambalat sering memanas akibat terjadinya pelanggaran wilayah laut oleh kapal patroli milik Malaysia. Berbeda dengan wilayah kedaulatan udara yang masih nihil hingga saat ini. Tidak terjadi pelanggaran yang dilakukan negara tetangga, utamanya oleh “saudara serumpun”.

Hal tersebut disampaikan Komandan Pangkalan Udara TNI AU (Danlanud) Kolonel Pnb Heddezul usai memimpin upacara Hari Bhakti TNI AU ke-69 di halaman markas AURI Sepinggan, Jumat (29/7) pagi. “Untuk wilayah kedaulatan udara tidak ada kasus yang menonjol di wilayah perbatasan Ambalat. Memang dulu sering terjadi pelanggaran di wilayah perbatasan perairan. Tetapi wilayah perbatasan udara aman, tidak ada pelanggaran,” ujar Heddezul didampingi Liaison Officer (LO) TNI Angkatan Udara (AU) Kodam VI Mulawarman Kolonel Ismulyanto, Kadis Ops Letkol Lek Harry Markonery ST, Danstrad 223 Letkol Lek Sfjo Herman, dan sejumlah perwira.

Kendati wilayah kedaulatan udara aman, ujar Heddezul, patroli udara rutin dilakukan yang di-back up pesawat tempur dari Skadron Udara XI Makassar. Patroli mengerahkan pesawat canggih flanker Sukhoi-27, Sukhoi-30, dan F-16. ”Patroli udara kadang juga dengan pesawat hawk,” imbuhnya.

Terkait dengan peringatan Hari Bakti TNI AU, sebelumnya jajaran Lanud TNI AU Balikpapan menggelar beberapa kegiatan sosial. Di antaranya pengobatan massal, pelayanan KB, pemeriksaan ibu dan anak, dan donor darah yang dilakukan di wilayah pinggiran Km 22, Kelurahan Karang Joang, Balikpapan Utara. Sebanyak 300 warga menerima pelayanan pemeriksaan kesehatan dan pengobatan secara gratis.

Dalam upacara, Danlanud Heddezul menyampaikan amanat dari Kepala Staf TNI Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Agus Supriatna, yang isinya menyebutkan bahwa tantangan yang dihadapi negara termasuk TNI AU semakin berat. Termasuk ketergantungan dengan luar negeri. Karena itulah, jajaran TNI AU bersama pemerintah harus bisa mencari solusi, belajar mengenali diri sendiri. “Konteks memperingati adalah mewarisi nilai sejarah agar kita tidak keluar dari esensi pengabdian. TNI AU bertekad meningkatkan darma baktinya dan menjadi sumber inspirasi dalam menjalankan tugas,” ujar Heddezul.

Untuk diketahui, sejarah monumental Hari Bhakti TNI AU dilatarbelakangi oleh dua peristiwa yang terjadi dalam satu hari, yakni 29 Juli 1947. Peristiwa pertama, pada pagi hari, tiga kadet penerbang TNI AU masing-masing Kadet Mulyono, Kadet Suharnoko Harbani, dan Kadet Sutarjo Sigit dengan menggunakan dua pesawat Cureng dan satu Guntei berhasil melakukan pengeboman terhadap kubu-kubu pertahanan Belanda di tiga tempat. Masing-masing di Kota Semarang, Salatiga, dan Ambarawa.

Peristiwa kedua, jatuhnya pesawat Dakota VT-CLA yang mengakibatkan gugurnya tiga perintis TNI AU masing-masing Adisutjipto, Abdul Rachman Saleh, dan Adisumarmo. Pesawat Dakota yang jatuh di daerah Ngoto, selatan Jogjakarta, bukanlah pesawat militer. Melainkan, pesawat sipil yang disewa oleh pemerintah Indonesia untuk membawa bantuan obat-obatan Palang Merah Malaya.

Penembakan dilakukan oleh dua pesawat militer Belanda jenis Kitty Hawk, yang merasa kesal atas pengeboman para kadet TNI AU pada pagi harinya. Untuk mengenang jasa-jasa dan pengorbanan ketiga perintis TNI AU tersebut, sejak Juli 2000, di lokasi jatuhnya pesawat Dakota VT-CLA (Ngoto) telah dibangun sebuah monumen perjuangan TNI AU dan lokasi tersebut juga dibangun tugu dan relief tentang dua peristiwa yang melatarbelakanginya. Di lokasi monumen juga dibangun makam Adisutjipto dan Abdul Rachman Saleh beserta istri-istri mereka. (ono/k1)

  prokal  

Skadron Udara 12 Laksanakan Latihan Bido Jelajah dan Maverick

Hawk skud 12 

Untuk meningkatkan kesiapsiagaan serta kemampuan penerbang dalam melaksanakan penerbangan navigasi dan operasi dengan menggunakan rudal Maverick, para penerbang Hawk 100/200 Skadron Udara 12 melaksanakan Latihan Satuan “Bido Jelajah-16” dan Maverick di Lanud Iswahjudi, Madiun beberapa waktu lalu.

Latihan ini sendiri berlangsung mulai tanggal 18 hingga 25 Juli 2016 di training area Lanud Iswahjudi dengan melibatkan 5 pesawat serta 64 personel yang terdiri dari 12 orang penerbang dan 52 orang teknisi.

Danlanud Rsn Marsma TNI Henri Alfiandi mengatakan dengan telah dilaksanakannya latihan ini, tentunya skill serta kemampuan penerbang Skadron Udara 12 akan lebih meningkat.

Dengan begitu, akan dapat mendukung Lanud Rsn dalam pelaksanaan tugasnya yaitu untuk menjaga kedaulatan udara NKRI”, pungkas Danlanud. (Sg, Pen)

  Laraspostline  

[Foto] Marinir Gelar Latihan Terpadu

Tingkatkan Kemampuan Pendaratan

http://statik.tempo.co/?id=526658&width=620

Dua prajurit Korps Marinir TNI AL keluar dari kendaraan amfibi LVT-7A1 setelah mendarat di pantai Banongan, Situbondo, Jawa Timur, 29 Juli 2016. Ratusan anggota Marinir terlibat dalam Latihan Marinir Terpadu (Latmardu) 2016. [ANTARA/Serka Mar Kuwadi]

Prajurit Korps Marinir TNI AL melakukan manuver setelah mendarat di Pantai Banongan, Situbondo, Jawa Timur, 29 Juli 2016. Manuver itu bagian dari Latihan Marinir Terpadu (Latmardu) 2016 untuk meningkatkan kesiapan satuan Korps Marinir TNI AL sebagai Pasukan Pendarat (Pasrat) dalam operasi amfibi. [ANTARA/Serka Mar Kuwadi]

Prajurit Korps Marinir TNI AL turun dari Heli Bell 412EP milik Skuadron Udara 400 Wing Udara 1 Puspenerbal saat Latihan Marinir Terpadu (Latmardu) 2016 di Pusat Latihan Tempur Korps Marinir Baluran, Situbondo Jawa Timur, 29 Juli 2016. [ANTARA/Serka Mar Kuwadi]

Prajurit Batalyon Howitzer-1 Marinir penembakan Meriam Howitzer 105 mm saat Latihan Marinir Terpadu (Latmardu) 2016 di Pusat Latihan Tempur (Puslatpur) Marinir Karangtekok, Banyuputih, Situbondo, Jawa Timur, 29 Juli 2016. [ANTARA/Seno]

Sejumlah prajurit Marinir yang mengikuti Latihan Marinir Terpadu (Latmardu) 2016 saat melintasi Jalur Pantura Asembagus, Situbondo, Jawa Timur, 29 Juli 2016. Latihan yang diikuti 822 prajurit Korps Marinir dari Pasmar-1, melibatkan sejumlah material tempur Korps Marinir TNI AL. [ANTARA/Seno]
  Tempo  

Pembukaan Latgabma Malindo Dasarsa-9 AB/2016

Upacara pembukaan Latgabma Malindo Dasarsa-9 AB/2016 dibuka oleh Panglima ATM, Jenderal Tan Sri Dato’ Sri (Dr) Hj Zulkifeli bin Mohd Zin dan Kepala Staf Umum (Kasum) TNI Laksdya TNI Didit Herdiawan, M.P.A., M.B.A., di Padang Kawad Lapangan Upacara Markas Wilayah (Mawilla)-1 Pangkalan Tentera Laut Diraja Malaysia (TLDM), Tanjung Gelang, Kuantan, Malaysia.

Personel yang terlibat dalam latihan tersebut sebanyak 1.831 personel TNI (Tentara Nasional Indonesia) dan ATM (Angkatan Tentera Malaysia) menggelar Latgabma (Latihan Gabungan Bersama) Malaysia-Indonesia (Malindo) Dasarsa-9 AB/2016, mulai tanggal 27 Juli s.d 3 Agustus 2016 di Malaysia.

Kasum TNI Laksdya TNI Dr. Didit Herdiawan, M.P.A., M.B.A., dalam sambutannya mengatakan, Latihan gabungan itu dilakukan untuk meningkatkan kerja sama dan memelihara hubungan kesepahaman serta meningkatkan profesionalisme Prajurit TNI dan ATM. Selain itu, juga untuk mewujudkan strategi menanggulangi bencana di wilayah perbatasan di kedua negara, serta mengantisipasi dalam merespon kemungkinan terjadinya bencana alam.

Tugas kita bersama belum selesai, laksanakan latihan dengan semangat dan sungguh-sungguh serta patuhi prosedur latihan yang telah ditentukan guna mewujudkan zero accident dan memperoleh hasil latihan yang optimal,” tegas Kasum TNI Laksdya TNI Didit Herdiawan, M.P.A., M.B.A. Dalam kesempatan tersebut Panglima ATM Jenderal Tan Sri Dato’ Sri (Dr) Hj Zulkifeli bin Mohd Zin menyampaikan “Saya sekali lagi mendambakan kedatangan rekan-rekan dari Tentara Nasional Indonesia ke Malaysia untuk bersama-sama melaksanakan Eksesais Latgabma Malindo Darsasa-9AB/2016 dengan berbekalkan semangat kebersamaan Latgabma,” katanya.

Turut hadir dalam upacara pembukaan Latgabma Malindo Dasarsa-9 AB/2016 dari Indonesia antara lain : Asops Panglima TNI Mayjen TNI Agung Risdhianto, M.B.A, Kasdivif-1/Kostrad sebagai Deputy Exercise Director Brigjen TNI Agus Suhardi, Paban VII/Latma Sops TNI Kolonel Inf Edison Simanjuntak, S.I.P, Kabagjar Progkerma Sops Mabes Polri Kombes Dedi Setia Budi dan para Perwira dari Angkatan. Dari Malaysia antara lain Panglima Tentera Darat YM Jeneral Tan Sri Raja Mohamed Affandi bin Raja Mohamed Noor, Panglima Angkatan Bersama Leftenan Jeneral Dato’ Shahrani bin Mohd Sani, Commisioner Polis Dato’ Sri Muhammad Sabtubin Osman serta seluruh Perwira ATM. (Kostrad)

  TNI AD  

Basarnas Pilih Pesawat Tanpa Awak Buatan Luar Negeri

Sebuah helikopter tanpa awak milik Basarnas dipamerkan dalam kegiatan pertemuan INSARAG 2016 di Jogja. (suaramerdeka.com/Gading Persada) 

Ajang pertemuan para rescuer dari 24 negara se Asia Pasifik dalam INSARAG 2016 yang berlangsung di Jogja benar-benar dimanfaatkan Badan Search and Rescue Nasional (Basarnas) untuk unjuk kemampuan termasuk menunjukkan sejumlah peralatan terbaru yang dimilikinya.

Peralatan-peralatan baru yang kami miliki saat ini sengaja kami tampilkan dalam pameran agar orang-orang luar negeri tahu tentang kemampuan SAR kita,” jelas Kepala Basarnas Marsekal Madya FHB Soelistyo, Jumat (29/7).

Sejumlah peralatan anyar pun dipamerkan. Seperti dengan sudah dimiliki helikopter tanpa awak yang baru dibeli Basarnas dari luar negeri.

Helikopter tak berawak ini sementara kami beli di luar negeri karena buatan dalam negeri rata-rata menggunakan fixed wing ternyata kurang sesuai dengan areal operasi Basarnas,” jelas dia.

Selain itu masih ada kapal-kapal yang terus diperbaiki seperti kata Soelistyo, kalau Basarnas tengah membuat kapal-kapan dengan panjang minimal 40 meter. Dipilihnya kapal dengan dimensi panjang tersebut dikarenakan berdasar operasi selama ini termasuk Operasi AirAsia baru-baru ini.

Kapal dengan ukuran itu yang paling fleksibel dan masih bisa efisen dan efektif. Lalu underwater equipment kami punya sebelum kejadian Airasia kami tidak punya dan itu langsung kami beli utk kebutuhan Basarnas,” papar dia.

Soelistyo paham bahwa saat ini peralatan terbaru yang dimiliki Basarnas belum banyak jumlahnya. Misalnya dengan helikopter dimana saat ini sudah memiliki delapan unit.

Sudah ada delapan unit dan di PT DI (Dirgantara Indonesia) masih dirakit utk penambahan kekuatan. Memang jumlahnya belum banyak tapi sewaktu waktu dibutuhkan bisa dimanfaatkan,” tandas dia. (Gading Persada/CN19/SMNetwork)

  suaramerdeka  

[Dunia] Pesawat Mata-mata AS Mendarat Darurat di Rusia

https://cdn.sindonews.net/dyn/620/content/2016/07/29/42/1127367/pesawat-mata-mata-as-mendarat-darurat-di-rusia-mvF.jpgPesawat mata-mata OC-135B Amerika Serikat. (Wikipedia) ♣

S
ebuah pesawat mata-mata atau pengintai Amerika Serikat (AS) terpaksa melakukan pendaratan darurat di Rusia pada hari Rabu. Musbabnya, pesawat mengalami masalah pada “gigi pendaratan” atau landing gear.

Juru bicara Pentagon, Letnan Kolonel Michele Baldanza, mengatakan kepada Defense News bahwa pesawat awalnya lepas landas dari lapangan terbang Rusia di Ulan Ude untuk memulai penerbangan observasi. Tapi, kru menemukan landing gear tidak sepenuhnya bekerja normal.

Para kru bekerjasama dengan kru pendamping Rusia mengakhiri misi pemantauan sesuai perjanjian dan (pesawat) dialihkan ke Khabarovsk untuk menurunkan kru pendamping, dan untuk keluar dari Rusia menggunakan rute yang memungkinkan untuk memfasilitasi pemeriksaan dan perbaikan di sebuah pangkalan AS di Jepang,” kata Baldanza, kemarin.

Khabarovsk sering digunakan untuk Open Skies Airfield (Lapangan Terbang sesuai Perjanjian Open Skies) yang ditunjuk oleh Rusia untuk tujuan perjanjian, tetapi tidak biasa menjadi 'titik keluar' untuk misi perjanjian,” lanjut Baldanza.

Menurutnya, karena misi pengintaian dihentikan akibat pesawat bermasalah, tidak ada citra yang dikumpulkan selama penerbangan.

Pesawat ini meninggalkan Khabarovsk—terletak di tenggara Rusia, sekitar 77 km dari perbatasan China—dan transit ke Pangkalan Udara Kadena di Jepang untuk menjalani perawatan, dan diharapkan untuk kembali ke Pangkalan Angkatan Udara Offutt di Nebraska setelah masalah diatasi.

Menurut laporan media Inggris, Express, pesawat mata-mata AS yang bermasalah itu diidentifikasi sebagai pesawat OC-135B buatan Boeing.

Di bawah Perjanjian Open Skies 2002, 34 negara, termasuk AS dan Rusia, setuju untuk mengizinkan penerbangan pengintaian tak bersenjata di atas wilayah mereka untuk memberikan informasi pengumpulan tentang kekuatan militer.

Tujuan dari perjanjian itu adalah untuk memberikan informasi terbuka yang dapat digunakan untuk mengkonfirmasi kepatuhan terhadap perjanjian pengontrolan senjata. (mas)

  sindonews  

[Dunia] Sekilas Berita Dari Turki

Erdogan Ingin Militer di Bawah Kendali Presiden https://cdn.sindonews.net/dyn/620/content/2016/07/29/43/1127154/buntut-kudeta-erdogan-ingin-militer-di-bawah-kendali-presiden-5Qu.jpgPresiden Turki, Recep Tayyep Erdogan menginginkan militer dan intelijen berada di bawah kendali presiden. (Reuters)

Seorang pejabat parlemen Turki mengatakan Presiden Tayyep Erdogan menginginkan angkatan bersenjata dan badan intelijen nasional berada di bawah kendali presiden. Hal ini sebagai buntut dari kudeta berdarah yang gagal pada 15 Juli lalu.

Keinginan ini datang setelah Erdogan melakukan pertemuan dengan Dewan Militer Turki yang dipimpin oleh Perdana Menteri Binali Yildirim dan pemecatan terhadap hampir 1.700 personel militer atas keterlibatan mereka dalam kudeta.

Terkait hal ini, media Turki menurunkan laporan, perubahan ini membutuhkan amandemen konstitusi sehingga partai pendukung Erdogan, AKP, akan membutuhkan dukungan dari partai-partai oposisi di parlemen.

"Presiden mengatakan bahwa ia akan membicarakan dengan pihak oposisi rencana menjadikan pemimpin militer dan MIT (badan intelijen Turki) di bawah kendali presiden," kata pejabat parlemen itu seperti dikutip dari Reuters, Jumat (29/7/2016).

Menempatkan kepala staf militer dan MIT dibawah arahan presiden secara keseluruhan akan sejalan dengan usaha Erdogan untuk menggolkan konstitusi baru yang memusatkan kekuasaan kepada presiden, sebagai pihak eksekutif.

Pemerintah Turki melakukan operasi pembersihan besar-besaran pasca kudeta yang gagal. Pembersihan ini menyentuk sejumlah lini, mulai dari militer hingga pendidikan. Pemerintah Turki menyalahkan ulama sekaligus tokok oposisi, Fethullah Gulen, atas kudeta tersebut. Namun Gulen, yang berada di pengasingannya di Amerika Serikat (AS), membantah terlibat dalam kudeta tersebut.

 Militer Turki Promosikan 99 Kolonel Jadi Pangti 

Dewan militer Turki mempromosikan 99 kolonel menjadi jenderal atau laksamana dan menempatkan 48 jenderal pensiun dalam rotasi tahunan. Promosi ini dilakukan meskipun jajaran petinggi militer telah sedikit berubah pasca kudeta militer yang gagal bulan ini.

Selain mengangkat para kolonel menjadi Jenderal, pertemuan tahunan Dewan Agung Militer yang diketuai oleh Perdana Menteri Binali Yildirim dan sejumlah petinggi militer ini juga memecat hampir 1.700 personel militer atas peran mereka dalam kudeta 15 Juli.

"Presiden Tayyip Erdogan menyetujui keputusan penting dewan, meninggalkan kepala angkatan bersenjata Hulusi Akar dan tentara, komandan angkatan laut dan angkatan udara di pos mereka," kata juru bicara Erdogan, Ibrahim Kalin secara terpisah seperti dikutip dari laman Reuters, Jumat (29/7/2016).

Sebuah pernyataan di situs angkatan bersenjata mengatakan bahwa disamping mempromosikan 99 kolonel, 16 jenderal dan laksamana juga dipromosikan serta 20 jenderal dan laksamana diperpanjang selama setahun. Pernyataan itu tidak menyinggung soal kudeta.

Erdogan, yang lolos dari penangkapan dan kematian pada malam kudeta, mengatakan bahwa militer membutuhkan darah segar. Hal itu termasuk dengan memecat sekitar 40 persen dari laksamana dan jenderal Turki. (ian)

 Turki Bakal Tutup Pangkalan Akinci 
Jadi Markas Komplotan Kudeta Turki Bakal Tutup Pangkalan AkinciTurki akan tutup Pangkalan Udara Akinci karena jadi markas para komplotan yang berupaya kudeta. (Flickr/U.S. Departement of Defense)

Pemerintah Turki akan menutup Pangkalan Udara Akinci di dekat Ibu Kota Ankara. Alasannya, Pangkalan Udara Arkinci jadi markas de-facto untuk komplotan militer yang berupaya melakukan kudeta.

Rencana penutupan itu disampaikan Perdana Menteri Turki Binali Yildirim pada hari Jumat (29/7/2016).

Saya menyatakan kepada semua orang yang sekarang berdiri di alun-alun Kazan (kota sebelah barat laut dari Ankara). Pangkalan Akinci ini, yang jadi sarang para pengkhianat, akan ditutup dan kami akan mengubahnya menjadi tempat bagi para martir kami yang meninggal (menyelamatkan) demokrasi selama upaya kudeta,” kata Yildirim, seperti dikutip Sputniknews.

Semua unit yang menampung peralatan militer komplotan kudeta, kata Yildrim, juga akan ditutup. Pada tanggal 15 Juli 2016, sebuah faksi di militer Turki berusaha untuk menggulingkan Pemerintah Presiden Recep Tayyip Erdogan. Pemerintah Turki menuduh Fethullah Gulen—mantan sekutu Erdogan yang berubah jadi musuh—yang tinggal di Amerika Serikat (AS) sebagai dalang upaya kudeta.

Setelah upaya kudeta digagalkan, Ankara meluncurkan pembersihan besar-besaran di korps militer, pemerintah, akademisi hingga media. Puluhan ribu orang ditahan dan dipecat karena dianggap terlibat dan mendukung upaya kudeta.

Bahkan, pembersihan besar-besaran itu juga ditargetkan di luar negeri termasuk di Indonesia. Di mana, sembilan sekolah yang dituduh terkait organisasi teroris Feto dan Fethullah Gulen diminta Pemerintah Turki agar ditutup.

Permintaan itu disampaikan Kedutaan Besar Turki di Jakarta.

 ♖ sindonews  

[RIP] Rudal Meledak di Fasilitas Roket Ukraina

3 Tewas Sedikitnya 3 orang tewas ketika sebuah rudal meledak di pusat pertahanan di timur laut Ukraina. Salah seorang korban tewas di ketahui adalah perwakilan dari NATO. Ledakan diduga terjadi saat senjata yang akan dibuang itu dibongkar.

"Ledakan itu menewaskan 3 orang, dua dari mereka insinyur dan satu perwakilan NATO. Dua orang lainnya yang merupakan karyawan fasilitas berada dalam kondisi kritis," pernyataan kantoer kejaksaan lokal mengatakan seperti dikutip dari Rusia Today, Jumat (29/7/2016).

Sebuah kantor kejaksaan di pusat Ukraina sebelumnya mengatakan bahwa ledakan terjadi di tempat dari fasilitas pengujian milik Ukroboronprom, sebuah perusahaan industri pertahanan Ukraina.

Perwakilan NATO dilaporkan tengah berada di Ukraina untuk membantu penghapusan senjata usang. Beberapa hulu ledak roket Kh-27 diledakkan di sebuah fasilitas, di mana mereka telah dibawa untuk pembuangan.

Ukraina menerima peralatan dari NATO awal tahun ini untuk membantu dalam menghilangkan dan menghancurkan beberapa senjata, termasuk ranjau darat, artileri, dan amunisi, sebagai bagian dari kemitraan NATO mereka di bawah Sains Program (SPS) Keamanan dan Perdamaian. (ian)

  sindonews  

Persiapan Prajurit Kostrad

Menjelang Garuda Shield 2016Kegiatan Pralat Garuda Shield-10 dilaksanakan di Puslatpur Marinir Grati, Kab Pasuruan, Jawa Timur

Ratusan personel dari satuan Kostrad, saat ini tengah mempersiapkan diri dalam rangka menghadapi latihan bersama Garuda Shield-10 bersama U.S Army Pasific (USARPAC) di Asem Bagus, Situbondo. Latihan yang akan digelar pada Agustus mendatang ini akan melibatkan 430 prajurit Kostrad dan 345 tentara US.

Berbagai kesiapan tengah dilakukan menjelang Latma Garuda Shield-10, baik kesiapan fisik maupun perlalatan dan Alutsista yang akan digunakan. Sampai dengan saat ini, satuan Kostrad telah mempersiapkan diri untuk melakukan berbagai latihan yang menunjang pelaksanaan kegiatan. Adapun materi latihan bersama antara dua negara ini meliputi, Command Post Exercise (CPX), Field Trainning Exercise (FTX), Medical Exercise dan Aviation Exercise.

Rencananya latihan Pra Latma yang dilakukan satuan Kostrad ini akan dilaksanakan sampai dengan H-1 menjelang pelaksanaan Latma Garuda Shield-10 nanti.

Kegiatan Pralat Garuda Shield-10 meliputi kegiatan Patroli bersama dan pengetahuan mengatasi ranjau, yang diikuti oleh sekitar 250 prajurit dari Batalyon Infanteri Raider 514 Kostrad dan Batalyon Infanteri Raider 515 Kostrad. Kegiatan Pralat Garuda Shield-10 dilaksanakan di Puslatpur Marinir Grati, Kab Pasuruan, Jawa Timur yang dipimpin secara langsung oleh Komandan Bigade Infanteri Raider 9 Kostrad selaku Komandan Latihan Garuda Shield-10 tahun 2016.

Latihan Bersama Garuda Shield adalah latihan yang digelar dalam rangka menjaga hubungan bilateral antara TNI AD dengan AD Amerika Serikat, maka dilaksanakan kerjasama angkatan dalam bentuk latihan bersama, salah satunya adalah Garuda Shield.

   Kostrad  

Jumat, 29 Juli 2016

Presentasi Meriam GS Nora-B52 155 mm Howitzer

Ilustrasi Meriam GS Nora-B52 155 mm Howitzer buatan Serbia [armyrecognition]

Senin, 25 Juli 2016 pukul 10.00 wib s.d. selesai dilaksanakan Presentasi Meriam GS Nora-B52 155 mm Howitzer buatan Serbia oleh PT. Esefa Krida bertempat di Meeting Room Hotel Aston Primera Pasteur Bandung dengan pimpinan acara Danpussenarmed Kodiklat TNI AD Brigjen TNI Yudi Satriyono, S.H.

Acara ini dihadiri oleh Wadanpussenarmed, Danpusdikarmed Pussenarmed, Sekretaris Pussenarmed, para Pamen Ahli Pussenarmed, para Dirbin Pussenarmed, Paban III/Litbang Srenum Panglima TNI, Paban III/Pammat Spamad, Paban IV/Bindok Sopsad, Paban III/Alpal Slogad, Paban IV/Renproggar Srenad, Paban III/Litbangasro Srenad, Kasubditbinmu Ditpalad, Kasubditbinjat & Optik Ditpalad, Kasubditbinran Ditpalad, Kasubdismat Dislitbangad, Kabagbinsat Sdirbinsen Pussenarmed, Kabaglatorsat Sdirbindiklat Pussenarmed, Kabaglitbang Mat Sdirbinlitbang Pussenarmed, Kabaglitbang Sismet Sdirbinlitbang Pussenarmed, Kadepsista Pusdikarmed, Kasibinmatsus Bagbinsat Sdirbinsen Pussenarmed Serta Direktur dan Staf PT. Esefa Krida.

 Berikut Spesifikasi Meriam GS Nora-B52 155 mm Howitzer Serbia : 

1. Sistem Tembakan menggunakan Technologi Komputerisasi.
2. Kecepatan Tembakan 6-12 pluru per menit.
3. Jarak Capai Maximum 67 Km.
4. Kecepatan Kendaraan di Jalan Raya 90 km/jam, Kecepatan Kendaraan Lintas Medan 15 km/jam.

   Pussenarmed  

[Foto] Pesawat F16 OCU TNI AU Turut Latihan Bersama Di Australia

Pitch Black 2016Tahun ini, Indonesia mengerahkan beberapa pesawat tempur untuk turut latihan bersama Pitch Black, ajang dua tahunan dengan beberapa negara, seperti Amerika Serikat, Kanada, Perancis, Italia, Belanda, Jerman, Thailand, Singapura, Selandia Baru dan tuan rumah di Australia.
Menurut berita terdahulu, TNI AU mengirimkan F16 25ID sebanyak 5 unit, tapi nyatanya nampak dalam foto yang telah mendarat adalah F16 block 15 OCU, tertera nomor pesawat yang hadir di base Darwin adalah TS1605, TS1609, TS1610, TS1611 dan satu unit lainnya.

Berikut penampakan pesawat tempur TNI AU F16 OCU di Darwin, Australia.


Pesawat Tempur F16 TS 1605 TNI AU mendarat di RAAF Base di Darwin. [defence.gov.au]

Pesawat F16 TS1609 TNI AU berhasil mendarat di Australia. [defence.gov.au]

Pesawat dengan nomor regitrasi TS1610 TNI AU mendarat di Benua Australia untuk berpatrisipasi dalam latma Pitch Black 2016. [defence.gov.au]
[​IMG]

Penampakan pesawat tempur F16 TNI AU parkir sejajar di Darwin. [defence.gov.au]

Selain itu TNI AU juga mengerahkan 2 unit pesawat Hercules sebagai pesawat pendukung. Nampak diatas pesawat Hercules dengan nomor H1318. [defence.gov.au]
   Garuda Militer  

Arhanud Rudal 002 Bontang Butuh Modernisasi

Seluruh alat utama sistem persenjataan (alutsista) TNI Den Arhanud Rudal 002 Bontang, diperiksa tim Markas Besar (Mabes) TNI Angkatan Darat (AD), Kamis (28/7).

Sejak pukul 07.00 Wita, seluruh alustista yang dimiliki Rudal 002 diletakkan di lapangan, agar memudahkan tim Mabes TNI memeriksa seluruh persenjataan tersebut. Hadir selaku ketua tim Kolenel Inf Toto Jumariono, yang juga menjabat sebagai Paban IV/Sopsad Mabes TNI AD yang didampingi Danden Rudal 002 Mayor Arh Rendra Febrandari Suparman.

Dijelaskan Jumariono, pemeriksaan alutsista tersebut rutin dilakukan tiap tahun dari Mabes TNI AD. Hal itu dimaksud untuk mengevaluasi layak tidaknya alat yang dimiliki setiap wilayah. Selain itu, juga untuk memetakan hal-hal yang diperlukan dan dipersiapkan kedepannya. “Kan zaman terus berkembang, begitu juga teknologi. Jangan sampai kita ketinggalan,” terangnya.

Dari hasil pemeriksaan di lapangan, Jumariono menilai seluruh alustista di Rudal 002 Bontang masih sangat layak. “Masih cukup bagus, namun namanya setiap benda tetap ada sisi kelebihan dan kekuarangannya. Jadi karena itulah kita lihat. Antara alat dan manusianya menjadi satu sistem, jadi kita melihat tidak hanya fokus pada alutsistanya saja,” ujarnya.

Mengenai SDM yang ada, Jumariono pun menyatakan SDM Rudal Bontang cukup bagus. “SDM cukup bagus, pada satuan itu tergantung pada pemimpinnya. Jika pemimpinnya seperti macan tegas maka anak buahnya pun akan sama seperti pemimpinnya. Begitu juga sebaliknya, kalaupun ada keterbatasan masih dalam hal yang wajar dan bisa ditoleransi,” jelasnya.

Meski seluruh alutsista masih bagus, Jumariono berharap tetap ada modernisasi. Sebab zaman terus berputar dan berkembang. Tetapi tetap tergantung pada kemampuan anggaran. “Kalau dibilang apakah perlu dimodernisasi, jelas maunya terus dimodernisasi. Sekarang tinggal anggarannya saja. Dan Modernisasi harus itu, kalau tidak kita ketinggalan dari negara lain,” pungkasnya. (soh/sal)

   Prokal  

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...