Sabtu, 13 Agustus 2016

Panglima TNI Dorong Inovasi Di Bidang Kemiliteran

https://1.bp.blogspot.com/-JKbNnwOV9YA/V685O_aV_LI/AAAAAAAAIyQ/3JalyxRwpbAV88s9vc1czfgbtBseLdfXwCLcB/s1600/2016-08-12-20-43-20_KRI%2BREM%2B331%2B%2540pandu.jpgPKR 10514, KRI 331 REM [pandu]

T
entara Nasional Indonesia (TNI) memerlukan inovasi-inovasi di bidang kemiliteran. Hal tersebut diperlukan agar dapat membantu tugas pokok TNI dalam menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dari segala ancaman.

Demikian disampaikan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo ketika menjadi pembicara kunci di depan 168 orang peneliti pada acara Workshop Konsorsium Riset Hankam di Ruang Senat Universitas Sebelas Maret, Surakarta, Kamis (11/8).

Menurut Panglima, saat ini TNI memerlukan kapal selam. Karena Indonesia merupakan negara kepulauan dan juga memerlukan kapal-kapal dengan daya rusaknya lebih besar dengan kecepatannya lebih tinggi serta penggunaan alat komunikasi dengan teknologi satelit.

"Ini tantangan bagi para peneliti, inovasi-inovasi seperti inilah yang diperlukan saat ini,” tegas Panglima TNI.

Dalam menghadapi tantangan dan ancaman bangsa Indonesia ke depan, Panglima TNI mengatakan TNI tidak akan mampu melaksanakan tugas pokoknya sendirian tanpa bekerja sama dengan semua komponen bangsa.

Kita harus bersatu untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat dengan memanfaatkan modal geografi untuk menjadi negara agraris, negara maritim dan negara industri,” tegas Jenderal Gatot.

Sebagai contoh dengan adanya kapal-kapal kecil milik rakyat dan nelayan, bila dibutuhkan bisa dipersenjatai dengan senjata roket yang portable dan praktis dengan jarak tembak pendek sampai dengan sedang, dimana kapal nelayan bersama personel TNI yang dipersenjatai tersebut dapat memanfaatkan unsur geografi laut Indonesia dengan menjadikan pulau-pulau kecil sebagai tempat persembunyian dan perlindungan.

"Nelayan ini juga akan didampingi oleh angkatan laut. Di sinilah yang dibutuhkan tenaga para teknorat untuk bisa menciptakan senjata misil portable. Yang jarak tembak senjata misil tersebut mencapai 15 km, apabila dalam emergency nanti kapal-kapal tersebut akan didampingi kapal Angkatan Laut dengan senjata misil portable 2 orang,” ujarnya.

Hadir pula sebagai pembicara yakni utama antara lain Dirjen Potensi Pertahanan Kementerian Pertahanan (Pothan) Timbul Siahaan, Dirjen Penguatan Riset dan Pengembangan (Risbang) Muhammad Dimyati dan Dirjen Penguatan Inovasi Dikti Jumain Appe. (fri/jpnn)

  JPNN  

52 Perwira TNI Kunjungi PT. Lundin Industry Invest Banyuwangi

http://i1.wp.com/www.kabarbanyuwangi.info/wp-content/uploads/2016/08/Komandan-Sesko-TNI-Letjen-TNI-Agus-Soetomo-dua-dari-kanan-melihat-miniatur-kapal-boat-militer-di-PT.-Lundin-kemarin..jpg?w=900Pabrik pembuatan kapal militer, PT. Lundin Industry Invest Banyuwangi, kemarin (12/8) dikunjungi sekitar 52 siswa dari Sekolah Staf (Sesko) TNI. Para calon perwira tinggi TNI tersebut mempelajari proses pembuatan alat utama sistem persenjataan (alutsista) yang diproduksi perusahaan yang berada di Pantai Cacalan, Kecamatan Kalipuro.

Sebelum melihat secara langsung dapur kerja PT. Lundin, puluhan siswa berpangkat kolonel itu terlebih dahulu memperoleh materi mengenai jenis-jenis kapal yang diproduksi. John Ivar Alan Lundin, owner PT. Lundin, menjelaskan secara langsung seluruh mekanika kapal bermuatan karbon fiber komposit itu menggunakan bahasa Inggris.

Selanjutnya, rombongan perwira berpangkat melati tiga itu masuk ke lokasi pembuatan kapal-kapal yang sedang digarap para pekerja. Tak lama kemudian, Komandan Sesko TNI, Letjen TNI Agus Soetomo, yang tiba menggunakan pesawat bersama wakil Bupati Banyuwangi, Yusuf Widyatmoko, dan anggota forpimda, itu ikut bergabung bersama para siswa untuk menyaksikan pembuatan kapal-kapal militer yang digarap pengusaha asal Swedia itu.

Dansatgas Proyek Dalam Negeri KCR Trimaran, Kolonel Laut (T), Moch. Tholib, mengatakan agenda para siswa Sesko TNI tersebut adalah melihat kondisi real di lapangan tentang perusahaan pembuat alutsista. Di Jawa Timur ada tiga lokasi. yaitu PT. PAL, PT. Pindad, dan PT. Lundin, yang menjadi tujuan para calon jenderal tersebut.

Kunjungan ke sini masuk dalam kurikulum pendidikan regular mereka. Jadi, mereka bisa membandingkan antara teori dan kondisi di lapangan,” jelas Tholib. Berdasar pengamatan para siswa, sementara ini kesan yang didapat dari kapal militer produk si PT.

Lundin sebenarnya cukup bagus. Hanya saja, peristiwa terbakarnya prototype KRI Klewang menjadi sedikit catatan yang menurut mereka harus diperbaiki sebelum digunakan di medan tempur. “Kita lihat teknologinya sudah bagus. Tapi belum memenuhi keseluruhan. Agendanya hanya satu hari nanti mereka akan membandingkan,” ujarnya.

Sementara itu, Direktur Komersial PT. Pindad, Wijayanto, menambahkan teknologi kapal boat dengan meriam tank yang dikembangkan PT. Lundin ini yang pertama kali di dunia. PT. Pindad bersama PT. Lundin berusaha membuat sebuah boat yang tangguh dan bisa digunakan di sungai-sungai besar di Indonesia.

Kita gunakan meriam caliber 105 milimeter dengan daya tembak sampai 17 kilometer. Sama dengan milik medium tank. Kita juga ikut uji menggunakan stabilisator agar kapal ini tidak terlalu bergoyang setelah menembak,” ujarnya.

John Ivar Alan Lundin, pemilik PT. Lundin, menambahkan kapal boat yang dia kembangkan cocok untuk mengamankan sungai-sungai besar di Indonesia. Selama ini beberapa negara, seperti Brazil dan Filipina, sudah membeli produknya. Dia pun optimistis kapal bermuatan 26 orang itu dapat menarik minat para calon perwira tinggi TNI yang datang ke tempatnya pagi itu.

Kami tetap gunakan carbon fiber composite sebagai bahan. Selain tidak tertangkap radar, anti peluru, bahan juga tahan bakar dan stabil,” ujarnya. (radar)

  kabarbanyuwangi  

[Video] Ujifungsi Twin 35mm AA Gun Norinco

Alutsista baru Korps Marinir https://1.bp.blogspot.com/-7INB1M2otRE/V6218wSOrNI/AAAAAAAAtY0/e0ICf_9waMQWaOMZBDPL1Jo3ojLvsnQ3gCLcB/s320/AKM_8040%2B%2528Copy%2529.JPGSebanyak 4 unit alutsista baru diujicoba Marinir

K
orp Marinir telah melaksanakan uji fungsi sistem pertahanan udara yang baru, Twin gun kaliber 35 mm produksi Norinco, China. Pengujian alutsista baru tersebut dilakukan di pantai Batu Bintang, Desa Cipatuguran, kecamatan Pelabuhan Ratu, Sukabumi pada Jumat, 12 Agustus 2016.

Sebanyak empat pucuk meriam PG99, 4 unit PSU (Power Supply Unit), sistem radar Type 902 dioperasikan secara terkoordinasi untuk menyasar target berupa PTTA (Pesawat Terbang Tanpa Awak) sebagai sasaran tembak. Hasil pengujian dinyatakan sukses.

Berikut penampakan alutsista baru Marinir diambil dari Youtube :


  Youtube  

TNI AD Rancang Senapan Khusus

Untuk Latihan Dopper http://www.timlo.net/wp-content/uploads/2016/08/senapan-dopper-595x340.jpgKapten Inf Ony Mulyanto dengan senapan khusus dopper [Ari Kristyono] 

M
iliter Indonesia dikenal memiliki tradisi “gila” dalam berlatih, yakni latihan dopper. Latihan ini senyatanya bertujuan menguji nyali prajurit, mereka wajib merayap di lahan berlumpur dengan satu atau lebih pelatih menembaki kiri kanan mereka dengan peluru tajam.

Tidak boleh ada keraguan atau kesalahan, harus merayap rata tanah, lurus dan jangan berhenti. Kalau berhenti, pelatih akan makin rajin menembaki di sekitarnya. Kalau sampai panik, malah bisa kena tembak. Sudah banyak korban dari latihan ini,” tutur Kapten Inf Ony Mulyanto, perwira Dinas Penelitian dan Pengembangan TNI AD saat Pameran Teknologi di Solo, Kamis (12/8).

Ony memaparkan, karena sifat latihan yang sangat berisiko, para peneliti senjata di TNI AD berupaya menciptakan senjata khusus untuk latihan dopper.Sampai saat ini belum ada negara yang menciptakan senjata khusus itu, ya karena tidak semua negara punya tradisi dopper,” terangnya.

Hasilnya, sebuah senapan serbu yang lebih berat dari senjata biasa. Jika senapan serbu biasanya berbobot sekitar 3,5 kg, maka senapan khusus itu bobotnya mencapai 4,6 kg. Wujudnya mirip senapan serbu SS 2 buatan PT Pindad, namun dengan laras yang tampak lebih panjang dan besar.

Ony memaparkan, senapan yang masih dalam tahap eksperimen itu menggunakan peluru kaliber 7.62 mm dengan proyektil berlapis metal namun berujung tumpul mirip dengan peluru yang digunakan polisi.

Bobotnya lebih besar, tidak masalah karena toh ini tidak akan dibawa lari-lari, penembak pasti menggunakan sandaran. Tapi ada empat karakter yang wajib dimiliki, yakni suaranya harus keras untuk mengusik moril, akurasi tembakan, endurance harus tahan digunakan berjam-jam, serta peluru dibikin tumpul supaya kalau kena lumpur muncratnya tinggi tapi aman tidak mudah memantul,” jelasnya.

Senapan khusus itu, kata Ony sudah selesai menjalani seluruh tahap uji. Namun apakah akan diproduksi, dirinya mengaku tidak tahu.

Kalau jadi diproduksi, pasti nanti PT Pindad yang bikin. Tentu saya berharap ini diproduksi, karena TNI membutuhkan ini untuk menghasilkan prajurit komando yang semakin berkualitas,” tandasnya.

  Timlo  

[Dunia] Polisi Elit Olimpiade Rio Tewas Diserang Geng Narkoba

http://cdn.tmpo.co/data/2016/08/12/id_530233/530233_620.jpgSejumlah tentara Brasil melakukan patroli dalam operasi mencari pelaku penembakan di kawasan kumuh Vila do Joao, di Rio de Janeiro, Brasil, 11 Agustus 2016. Petugas kepolisian dan dua orang lainnya ditembak di setelah tersesat di sebuah perkampungan kumuh. AP/Felipe Dana

Seorang polisi anggota pengamanan elit Olimpiade Rio de Janeiro tewas saat pasukannya salah berbelok dan masuk ke kawasan kumuh yang dihuni geng narkoba, Rabu, 10 Agustus 2016.

"Mereka tiga polisi Pasukan Nasional yang tidak sengaja masuk ke komunitas Vila do Joao. Mobil mereka ditembaki penyelundup narkoba," kata polisi yang tidak disebut namanya. Ketiganya adalah anggota polisi elit yang bertugas mengontrol keamanan perhelatan Olimpiade 2016 yang berlangsung di kota Rio de Janeiro, Brasil.

Insiden terjadi di salah satu daerah kumuh dikenal sebagai favelas di Complexo da Mare, dekat bandara Rio. "Salah satu polisi tertembak di kepala dan harus dioperasi, sekarang sedang dalam perawatan. Satu lagi juga tertembak tapi tidak serius," kata Kementerian Kehakiman dalam pernyataannya.

"Serangan ini sangat disesalkan dan pengecut," kata Menteri Kehakiman Alexandre de Moraes di Rio. "Kami berusaha mengidentifikasi para tersangka. Dua telah diketahui." De Moraes juga mengumumkan kematian salah seorang polisi, Helio Vieira, pada halaman Facebook resminya.

"Saya ingin mengungkapkan simpati saya untuk keluarga Helio Viera, yang mengalami serangan oleh pengecut, dan sayangnya meninggal hari ini akibat cedera. Viera adalah pahlawan sejati dari negara kita," kata Moraes, seperti yang dilansir Evening Standard.

Viera, 37 tahun, bersama dua rekannya sedang berpatroli ketika mereka mengambil jalan yang salah dan berakhir dengan hantaman peluru yang menghancurkan kaca jendela mobil mereka.

Ketiganya mengikuti perangkat GPS menyusuri jalan-jalan yang asing dekat bandara internasional Rio pada Rabu sore. Sejumlah polisi lainnya hanya mengalami luka ringan.

Pasukan Polisi Nasional Brasil, dikabarkan membalas serangan tersebut ke tempat kejadian untuk menangkap pembunuhnya, namun malah menyebabkan kematian seorang warga Vila do Joao berusia 19 tahun yang tidak bersalah.

Tidak ada tersangka yang berhasil ditangkap dalam operasi tersebut dan pihak berwenang menawarkan hadiah bagi siapa saja yang berhasil menangkap penyerang Vieira.

Pasukan elit polisi itu adalah bagian dari 5.000 aparat yang diperbantukan untuk mengamankan Olimpiade pertama kali digelar di Amerika Selatan mulai Sabtu lalu itu.

Otoritas Brasil telah mengerahkan sebanyak 85.000 tentara dan polisi untuk menjaga keamanan perhelatan olahraga empat tahunan terbesar di dunia tersebut.
Tentara Brasil Lakukan Pencarian Pelaku Penembakan Polisi
Masuk Kawasan Geng Narkoba, Tentara Brasil Tewas Ditembak

Pasukan keamanan nasional Brasil, melakukan penjagaan saat mencari pelaku aksi penembakan kepada tebtara penjaga keamanan Olimpiade 2016 di komplek kumuh di Vila do Joao, Brasil, 11 Agustus 2016. [AP Photo]
Masuk Kawasan Geng Narkoba, Tentara Brasil Tewas Ditembak

Pasukan keamanan nasional Brasil berjaga di kawasan kumuh usai tewasnya tentara keamanan Olimpiade 2016 di Vila do Joao, Brasil, 11 Agustus 2016. Tentara elite Brasil, Helio Viera tewas usai tertembak di bagian kepala. [AP Photo]
Masuk Kawasan Geng Narkoba, Tentara Brasil Tewas Ditembak

Sebuah helikopter tentara nasional Brasil berkeliling di atas kawasan kumuh yang menjadi tempat dimana pasukan tentara elite brasil tewas tertambak oleh geng narkoba di Rio de Janeiro, Brasil, 11 Agustus 2016. [AP Photo]
  Tempo  

[Dunia] Jepang Serahkan Dua Kapal Patroli untuk Filipina

Tokyo Menjanjikan 10 Kapal Patroli Ilustrasi kapal patroli Jepang [google]

Pemerintah Jepang, Jumat (12/8/2016), mengumumkan segera memberikan dua kapal baru untuk AL Filipina demi meningkatkan kemampuan patroli laut negara itu.

Jepang, sumber bantuan utama Filipina, mengatakan, sedang mendiskusikan proses kredit pembelian pesawat pengintai untuk meningkatkan kapasitas pasukan penjaga pantai Filipina.

Kedua kapal baru dan pesawat terbang ini merupakan bagian dari 10 kapal penjaga pantai yang dijanjikan Tokyo kepada presiden terdahulu Filipina, Benigno Aquino.

"Kami sedang membicarakan tentang kapal-kapal berukuran besar dengan panjang 90 meter. Kami juga membicarakan kemungkinan kredit pemberian pesawat pengintai," kata Masato Ohtaka, wakil sekretaris pers Kemenlu Jepang kepada wartawan di Manila.

Ohtaka melanjutkan, kapal-kapal baru itu merupakan satu dari berbagai topik yang dibicarakan Menlu Jepang Fumio Kishida dan Presiden Rodrigo Duterte pada Kamis (11/8/2016) di kota Davao.

Dalam pertemuan itu, kepada Kishida, Duterte mengatakan, soal pendekatan "lembut" yang digunakannya untuk menghadapi China pasca-keputusan mahkamah arbitrasi di Belanda.

"(Saya tak ingin) memulai kekerasan saat ini dan Jepang juga memiliki keinginan yang sama. Jepang juga menginginkan dialog dan tak ingin serangan baru," ujar Duterte.

Sementara itu, Menlu Filipina Perfecto Yasay mengatakan negaranya dan Jepang sama-sama memiliki pengalaman bagaimana menghadapi intimidasi China di lautan.

Sehingga, Yasay dan Kishida mendesak Beijing untuk mematuhi aturan yang berlaku meski China telah bersumpah tak akan mengakui keputusan mahkamah arbitrasi internasional.

Filipina dan Jepang sama-sama memiliki sengketa wilayah lautan dengan China.

Filipina dan China saling berebut sejumlah pulau karang di Laut China Selatan, maka China dan Jepang memimliki masalah yang sama di Laut China Timur.

  Kompas  

N219 Akan Uji Terbang Akhir 2016

N219 PT DI [detik]

Simulator pesawat karya anak bangsa N219 diujicobakan dalam peringatan hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) ke-21 di Stadion Manahan, Solo. Ditargetkan, akhir tahun 2016 pesawat tersebut akan diujicobakan.

Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir mengapresiasi karya Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) dan PT Dirgantara Indonesia. Ia berharap pesawat ini bisa segera diproduksi massal.

"Diharapkan pesawat ini tahun 2017 bisa diproduksi massal. Di akhir 2016 baru diuji coba terbang," katanya di sela-sela puncak peringatan Hakteknas di Stadion Manahan, Solo, Rabu (10/8).

Pesawat N219 diperuntukan sebagai segmen penerbangan perintis. Keunggulan lain selain diproduksi anak bangsa, pesawat ini mudah dioperasikan dan harganya lebih terjangkau.

Kepala Lapan Thomas Djamaluddin mengatakan, dalam peringatan Hakteknas 2016, simulator pesawat N219 disimulasikan penerbangan sesuai karakteristik N219.

"N219 Saat ini dalam proses sertifikasi. Ditargetkan 2016 terbang perdana, sertifikasi selesai 2017, produksi mulai 2017, dan penyerahan pesawat kepada pemesan mulai 2018," ucapnya.

Thomas berharap proses pengembangan N219 sesuai jadwal sampai layak untuk diproduksi. Saat ini, N219 masih dalam proses sertifikasi landing gear dan sayap (wings).

Pesawat N219 adalah pesawat diperuntukkan untuk 19 penumpang, multifungsi bermesin dua dan untuk dioperasikan di daerah-daerah terpencil. Pesawat ini terbuat dari logam dan dirancang untuk mengangkut penumpang maupun kargo.

N219 merupakan pengembangan dari NC212 yang sudah diproduksi oleh PT DI di bawah lisensi CASA. Pesawat ini dirancang memiliki kecepatan jelajah maksimum 395 km/ jam dan kecepatan jelajah ekonomis 352 km/jam dengan muatan maksimum 2500 kilogram. N219 dapat lepas landas dalam jarak pendek 500-600 meter.
 

  Berita Satu  

Jumat, 12 Agustus 2016

Sekilas TYPE 90 AA System Gun Marinir

Alutsista Baru Korps MarinirUjicoba TYPE 90 AA System Gun Marinir [Marinir]

Alutsista baru terus berdatangan untuk memperkuat Korp Marinir TNI AL. Setelah sebelumnya mengakuisisi sejumlah kendaraan peluncur roket MLRS Vampir, kendaraan antiranjau Tatrapan dan Aligator, kali ini giliran meriam antipesawat yang diuji oleh Korp Marinir TNI AL.

Harus diakui, Korp Marinir TNI AL memang cukup kedodoran soal sistem senjata yang mampu menangkis ancaman dari udara. Fungsi penangkis ancaman dari udara dibebankan pada pundak ranpur BVP-2, yang walaupun kanon 30mm dapat didongakkan ke atas, tentu bukan alutsista yang tepat untuk digelar menghadapi ancaman pesawat dan helikopter pada saat operasi pendaratan amfibi. Marinir juga memiliki sejumlah rudal Manpads Igla, tetapi jaraknya relatif pendek dan mengandalkan mata manusia untuk menjejak sasaran.

Nah, untuk mengatasi kekurangan dan memenuhi MEF tersebut, Korp Marinir akhirnya menjatuhkan pilihan pada sistem kanon antipesawat 35mm Type 90 buatan Norinco, Tiongkok. Sistem ini sebenarnya merupakan tiruan dari sistem senjata Oerlikon GDF005 buatan Swiss yang mahsyur karena akurat, dan telah dikembangkan menjadi sistem Rheinmetall Skyshield yang digunakan oleh Paskhas TNI AU. Di Tiongkok, Type 90 menggantikan meriam Type 65 dan Type 74 37mm untuk melindungki pasukan darat.

http://angkasa.co.id/wp-content/uploads/2016/08/3.-AF902_Fire_control_search_tracking_radar_China_Chinese_army_defense_industry_military_technology_640_001.jpgRadar penjejak target

Tiongkok mengimpor sejumlah kecil sistem GDF005 dan radar Skyguard dari Swiss pada 1980-an, lalu seperti biasa di-reverse engineering pada akhir 1980an. Sistem Type 90 dikopi dari GDF-2, dan pertama kali dipamerkan pada Parade Nasional di Beijing tahun 1999. Sistem Type 90 terdiri dari kanon ganda 35mm PG99 yang terpasang pada rangkaian penarik yang dilengkapi empat roda yang dapat dilipat pada saat penggelaran, dan diturunkan untuk ditarik truk pada saat dibawa berpindah tempat.

Satu unit PG99 dikendalikan oleh tiga awak (komandan, juru tembak, pengisi). Kecepatan tembaknya mampu mencapai 550 peluru/ menit (cyclic) dengan kecepatan lesat 1.175m/ detik. Tiap unit dilengkapi dengan magasin berkapasitas 280 butir peluru untuk setiap larasnya, dan dapat diganti hanya dalam waktu 7,5 detik.

Sistem kanon PG99 dapat dioperasikan secara mandiri, atau dikendalikan oleh sistem radar dan elektro optik Type 902 yang merupakan kopian dari sistem Skyguard. Type 902 terpasang pada trailer yang dilengkapi sistem catu daya mandiri, dan digerakkan dengan ditarik truk.

http://angkasa.co.id/wp-content/uploads/2016/08/AKM_7772-Copy.jpgType 902 terdiri dari radar pencari yang mampu mendeteksi sasaran berukuran kecil seperti rudal atau PTTA (Pesawat Terbang Tanpa Awak) dari jarak 8.000 meter dan sistem elektro optik pasif cadangan yang dilengkapi dengan laser rangefinder untuk menentukan jarak yang tepat ke sasaran. Sistem elektro optik ini terdiri dari kamera siang dan kamera IR untuk kondisi minim cahaya, tentu dalam kondisi cuaca cerah.

Dalam kondisi medan yang dipengaruhi oleh jammer atau ancaman tinggi, pelacakan dengan sistem elektro optik memungkinkan Type 90 beraksi tanpa dikunci oleh radar lawan. Satu baterai lengkap Type 90 terdiri dari satu radar Type 902 dan dua atau tiga unit PG99. Apabila diinginkan, tersedia opsi untuk unit peluncur rudal pencari panas PL9C dengan empat rudal pada tiap situs, yang bisa diarahkan pula oleh Type 902.

Korp Marinir mengadakan uji fungsi sistem Type 90 yang ditempatkan di Resimen Artileri-2 di bawah pimpinan Kolonel (Mar) Aris Setiawan. Rencananya, Type 90 akan ditempatkan di Batalion Artileri Pertahanan Udara-2 Marinir (Yonarhanud-2 Marinir). Pengujian dilakukan di pantai Batu Bintang, Desa Cipatuguran, kecamatan Pelabuhan Ratu, Sukabumi pada Jumat, 12 Agustus 2016.

Sebanyak empat pucuk meriam PG99, 4 unit PSU (Power Supply Unit), sistem radar Type 902 dan kendaraan penarik dioperasikan secara terkoordinasi untuk menyasar PTTA (Pesawat Terbang Tanpa Awak) sebagai sasaran tembak. Hasil pengujian dinyatakan sukses dengan empat unit PG99 menyalak bersamaan sehingga PTTA yang berukuran kecil bisa tertembak jatuh.
 

  Angkasa  

Kapal Perang Singapura Merapat ke Surabaya

RSS Persistance - 209 [Dispen Armatim]

Kapal Perang Singapura berlabuh di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya. Kapal perang RSS Persistance - 209 ini sandar di Dermaga Jamrud Utara.

Dalam keterangan yang disampaikan Dispen Lantamal V Surabaya, Jumat (12/8/2016), Kedatangan kapal perang jenis Landing Ships Tank (LST) yang dikomandani oleh LTC Gary Oe ini terkait ESOI Commander Maritime Training And Doctrine Command (MTDC) dan pelaksanaan Junior Officers Exchange Programme (JOEP) ke Lembaga Pendidikan TNI AL (Kobangdikal dan AAL) serta Courtessy Call (CC) Komandan RSS Persistance, ke beberapa kotama TNI AL yang berada di wilayah Surabaya.

Sementara Pangkalan Utama TNI AL V (Lantamal V) sebagai penyedia fasilitas labuh, telah menyiapkan penyambutan (Merplug) yang dihadiri sejumlah pejabat teras Lantamal V, antara lain Kadissyahal Lantamal V Letkol Laut (P) Hardjo Sasmito, Kadispotmar Letkol Laut (P) Didik Dhuwijantoko, Kasatkom Letkol Laut (P) Yani, Danyonmarhanlan V Mayor Marinir Dwi Arianto dan Kadispen Mayor Laut (KH) Rohman Arif.

Kegiatan Merplug juga melibatkan satu ton Korsik, satu ton pama/pamen, dan tiga ton gabungan pasukan dari Lantamal V, Koarmatim dan Kobangdikal.

Menurut rencana keberadaan kapal perang "Negeri Singa" dengan nomor lambung 209 tersebut di Kota Pahlawan sampai dengan 19 Agustus 2016 mendatang. Selama itu beragam kegiatan baik yang dilaksanakan di kapal maupun di darat akan dihelat, diantaranya Cocktail Party sebagai ucapan selamat datang di RSS Persistance, kunjungan kehormatan kebeberapa kotama TNI AL di Surabaya, antara lain Koarmatim, Kobangdikal, AAL, dan juga Lantamal V.

Beberapa destinasi wisata di Surabaya seperti Monumen Jalesveva Jayamahe, Monumen Kapal Selam, Tugu Pahlawan dan tempat menarik lainnya direncanakan akan dikunjungi kru kapal perang, Taruna RSN dan delegasi JOEP selama mereka berada di Surabaya.

RSS Persistance adalah kapal perang milik angkatan laut Singapura kelas Landing Ships Tank. Kapal perang ini memiliki panjang 141 meter, dan lebar 21 meter. RSS Persistance 209 dengan berat 6000 ton ini diawaki oleh 81 orang kru, dengan daya jelajah sekitar 5000 nautical miles dan dengan kecepatan sekitar 15 knots.

Kapal perang yang pernah terlibat dalam proses pencarian korban pesawat Air Asia QZ8501ini, juga dilengkapi dengan senjata 76 mm OtoMelara SRGM, Mistral Surface-to- Air Missile. (dra/dra)
 

  detik  

[Foto] Korps Marinir Uji Fungsi Meriam Artileri Pertahanan Udara

Meriam Twin 35mm Towed AA Gun produk Norinco, China


Korps Marinir mengadakan uji fungsi meriam Artileri Pertahanan Udara type Twin 35mm Towed AA Gun yang dipimpin langsung oleh Komandan Resimen Artileri-2 Marinir Kolonel Marinir Aris Setiawan di pantai Batu Bintang, Desa Cipatuguran, Kecamatan Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Jum’at (12/08/2016).

Meriam Twin 35mm Towed AA Gun merupakan meriam produk PT. Norinco China generasi baru yang dirancang sesuai dengan kemajuan teknologi dan perkembangan kemampuan serangan udara dan mampu menembak rudal, peluru balistik serta pesawat tanpa awak (Drone).

Adapun spesifikasi yang dimiliki oleh meriam modern tersebut yaitu berkaliber 35mm, memiliki 2 laras, kecepatan menembak 1100 butir permenit, jarak tembak efektif 4000 m, ketinggian efektif penembakan 3000 m dengan kecepatan reaksi rata-rata 6,5 detik dan dikendalikan secara otomatis dari ruang radar AFF 902 FCS dengan menembak secara bersamaan atau juga bisa dikendalikan secara manual oleh 3 awak perpucuknya jika sistem otomatis tersebut mengalami kendala.

Dalam uji coba ini, sebanyak 4 pucuk Meriam Twin 35mm Towed AA Gun, 4 unit Power Suply Unit (PSU), 1 unit radar AF 902 FCS dan Ranrik Radar berkolaborasi menembak jatuh pesawat tanpa awak (Drone) yang sengaja diterbangkan sebagai sasaran tembak. Uji coba ini dilaksanakan guna melihat kemampuan menembak meriam yang rencananya akan memperkuat persentajaan Korps Marinir menjadi lebih modern khususnya Batalyon Artileri Pertahanan Udara-2 Marinir (Yonarhanud-2 Mar).

Usai melaksanakan uji fungsi, tim peninjau Kepala Staf Korps Marinir Brigjen TNI (Mar) Kasirun Situmorang, Komandan Pasmar-2 Brigjen TNI (Mar) Hasanudin, Irkormar Kolonel Marinir Bambang Priambodo beserta rombongan dari Kementerian Pertahanan, Mabes TNI, Mabesal dan pejabat teras di jajaran Korps Marinir menyaksikan langsung sistem kerja meriam modern tersebut.
  Marinir  

[Teror] 8 Ledakan Bom Guncang Thailand dalam 24 Jam

4 Orang TewasLokasi ledakan bom di Hua Hin (REUTERS/REUTERS TV)

Ledakan bom yang mengguncang Thailand tidak hanya terjadi di satu lokasi. Tercatat ada delapan ledakan mengguncang empat lokasi berbeda dalam 24 jam terakhir dan menewaskan sedikitnya empat orang.

"Ledakan kembar di Menara Jam menewaskan satu orang dan melukai tiga orang lainnya," terang Kepala Distrik Huan Hin, Sutthipong Klai-udom, merujuk pada dua ledakan terbaru di wilayah Hua Kin, seperti dilansir AFP, Jumat (12/8/2016).

Dua ledakan terbaru di Menara Jam itu terjadi pada Jumat (12/8) setelah dua ledakan bom di wilayah lainnya di Hua Hin yang mengguncang Kamis (11/8) malam waktu setempat. Dengan demikian total ada empat ledakan yang mengguncang Hua Hin, yang merupakan lokasi istana musim panas keluarga Kerajaan Thailand.

Dituturkan otoritas Thailand kepada AFP, dua ledakan lainnya mengguncang kawasan Pantai Patong yang ada di pulau wisata Phuket pada Jumat (12/8) waktu setempat, yang menyebabkan 1 orang terluka. Sedangkan satu ledakan mengguncang kota Surat Thani dan satu ledakan lainnya mengguncang wilayah Trang pada Kamis (11/8).

Menara Jam di Hua Hin yang menjadi salah satu lokasi ledakan bom (REUTERS/REUTERS TV)

Empat korban tewas terdiri atas dua korban tewas di Hua Hin, kemudian satu korban tewas di Surat Thani dan satu korban tewas lainnya di Trang. Sejumlah orang lainnya mengalami luka-luka dalam serangkaian ledakan itu.

Dua bom yang meledak di Hua Hin pada Kamis (11/8) malam, disembunyikan di dalam pot bunga yang ada di kawasan bar setempat. Kedua bom meledak saling berurutan dengan selang waktu 30 menit. Kepala Distrik Huan Hin, Sutthipong Klai-udom dalam pernyataannya, menyebut dua bom itu diledakkan dari jauh dengan menggunakan telepon genggam.

Hua Hin merupakan kota wisata yang berjarak 200 kilometer sebelah selatan Bangkok. Wilayah ini populer bagi turis domestik maupun mancanegara. (nvc/ita)
 

  detik  

SOP Pengamanan Laut Perlu Ratifikasi DPR

Ilustrasi Pesawat & KRI TNI AL

Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo belum bisa memastikan kapan pembicaraan prosedur operasional standar (SOP) pengamanan perairan Sulu bisa dilanjutkan.

Rangkaian trilateral pembahasan SOP tersebut sudah dimulai sejak awal Mei 2016 lalu, menyusul peningkatan kasus kriminal, seperti perompakan dan penyanderaan di perairan tersebut.

Trilateral pertama berlangsung pada 5 Mei 2016 di Yogyakarta, yang dihadiri menteri luar negeri dan panglima angkatan bersenjata tiga negara. Masih terkait penyusunan prosedur tersebut, para menteri pertahanan pun sempat bertemu pada Mei 2016 di Laos, pada Juni di Filipina, dan pada pekan lalu di Bali.

Rangkaian pembahasan tersebut sudah menghasilkan sejumlah kesepakatan, namun masih akan dirincikan dalam pertemuan trilateral angkatan bersenjata.

Angkatan perang satu dan angkatan perang lain harus ada kesepakatan. Jangan sampai kita masuk ke sana, tapi tak tahu (prosedur). Harus diatur komunikasinya,” ujar Gatot pada Tempo di kantornya, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis, 11 Agustus 2016.

Menurutnya, penyusunan kesepakatan akan membantu pergerakan pasukan militer, untuk mengantisipasi tindakan kriminal di wilayah laut. “Yang kita kehendaki agar bagaimana saat ada kejadian di mana pun, kita bisa masuk ke sana.

Gatot pun menyampaikan bahwa proses penyusunan SOP pengamanan laut harus melalui sejumlah tahapan, dan tak bisa disetujui hanya oleh satu lembaga dan kementerian.

Kan itu tak bisa diputuskan oleh Kemhan saja, harus ada dari DPR juga. Setiap perjanjian menhan yang berkaitan dengan kedaulatan, harus ada ratifikasi DPR,” ujarnya menjelaskan.

Pembahasan terakhir mengenai SOP pengamanan laut ini berlangsung di Nusa Dua, Bali, awal bulan ini. Kesempatan tersebut digunakan Menhan Ryamizard Ryacudu untuk saling tukar pandangan soal isu keamanan maritim dengan Menhan Malaysia Dato' Seri Hishammuddin Tun Hussein, dan Menhan Filipina Delfin Lorenzana.

Ada pula pengembangan Framework of Arrangement (FoA) alias kerangka kerja sama, yang sempat ditandatangani di Jakarta pada 14 Juli dalam forum Joint Working Group (JWG) Ke-3.

Keamanan laut Sulu menjadi keprihatinan bersama negara-negara di Asia Tenggara menyusul makin maraknya aksi penculikan oleh kelompok teroris Abu Sayyaf. Dalam kurun waktu lima bulan, sejak Maret hingga Juli 2016, sudah ada empat kasus penculikan terhadap warga negara Indonesia.

Sebanyak 14 WNI dari dua kasus pertama sudah berhasil dibebaskan. Kini pemerintah tengah mengupayakan pembebasan 10 WNI dari dua kasus yang lebih baru.
 

  Tempo  

★ Kapal Selam Nirawak Bikinan Indonesia

Siap Lindungi LautYellow Juku di Ritech Expo Hakteknas 2016. [Liputan6.com/Agustin Setyo Wardani]

Perayaan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional ke-21 digelar di Stadion Manahan Surakarta, Rabu (10/8/2016).

Acara yang dibuka oleh Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, Muhammad Nasir serta Wakil Gubernur Jawa Tengah, Heru Sudjatmoko ini menampilkan hasil riset serta inovasi karya peneliti Indonesia dari berbagai instansi.

Salah satu yang menjadi unggulan adalah kapal selam nirawak yang siap melindungi perairan laut Indonesia. Kapal selam ini merupakan hasil kerja sama antara PT Hidrolab Naval Indonesia dan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi.

Ada tiga jenis kapal selam nirawak yang dihasilkan dari kerja sama tersebut, namun yang dipamerkan adalah sebuah kapal nirawak bernama Yellow Juku.

Petugas Sistem Kontrol Juku PT Hidrolab Naval Indonesia Priyo Sasoko mengatakan, penamaan 'Juku' diambil dari bahasa Makassar yang berarti ikan. Dinamakan seperti itu sebab alat ini memang dirancang untuk memperoleh data-data yang ada di dalam laut.

"Sea glider ini dirancang untuk memperoleh data-data apa pun yang ada di dalam laut, bisa data tentang populasi ikan di suatu perairan untuk mengetahui jika ada illegal fishing, dan lain-lain," kata Priyo kepada Tekno Liputan6.com di Surakarta.

[​IMG]Ia mengatakan, kapal selam ini bisa menyelam hingga kedalaman maksimal satu kilometer di bawah laut.

"Prinsipnya, Yellow Juku ini mengambil air, sehingga bisa menyelam. Kemudian Yellow Juku mengeluarkan kembali air tersebut, sehingga bisa kembali ke permukaan. Selama berjalan, (Yellow Juku, red.) selalu memasukkan dan mengeluarkan air, sehingga pergerakannya seperti glider (peluncur) yang turun naik ke permukaan laut," ujar Priyo menambahkan.

Ia memaparkan, Yellow Juku dilengkapi dengan baterai yang mampu membuatnya bertahan hingga satu tahun di bawah permukaan laut. Kapal ini dilengkapi dengan artificial inteligent atau kecerdasan buatan yang membuat Yellow Juku mampu bermanuver ke laut lepas untuk melakukan pengawasan di permukaan laut.

Selain itu, kapal selam ini juga dilengkapi dengan berbagai sensor yang disesuaikan dengan kebutuhan. Juku memiliki berbagai sensor untuk mengenali bagaimana kondisi laut.

Jika penggunanya adalah Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), sensor yang dihadirkan adalah untuk membaca kandungan plankton. "Kalau banyak plankton, artinya laut tersebut banyak ikannya," ujar Priyo.

Selain itu Yellow Juku juga dibekali sensor kecerdasan buatan untuk mengenali suhu, kadar garam, dan parameter lainnya yang ada di dalam lautan, yang selama ini belum bisa dijangkau.

"Jika Juku memiliki informasi atau data tentang kondisi laut di suatu lokasi, Juku bisa mengirimkannya ke satelit dan mengirim data tersebut kepada pengontrol," kata Priyo. Tetapi, proses pengiriman data ke satelit hanya bisa dilakukan, jika Juku sedang muncul ke permukaan, bukan saat di bawah permukaan laut.

Sayangnya, hingga kini belum ada pihak swasta maupun institusi negara yang menggunakan Juku untuk mempermudah pekerjaannya. Padahal, institusi seperti KKP bisa memanfaatkan Juku untuk mengetahui potensi perikanan di suatu wilayah laut.

Dengan mengetahui data potensi perikanan, nelayan pun dapat terbantu dalam mengumpulkan ikan. Selain itu, KKP juga akan mempunyai data demografis nelayan, sehingga, Juku akan memberikan manfaat bagi berbagai pihak.

Untuk Kementerian Pertahanan, Juku mampu mendeteksi kondisi bawah laut Indonesia.

Juku rencananya bakal diluncurkan pada akhir tahun 2016. Bahkan, perusahaan rencananya akan mengujicobakan 10 unit Juku di perairan Indonesia. Hebat, bukan? (Tin/Why)
 

  Liputan 6  
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...