✈️ Kunjungi Austria pada 20 Oktober 2020✈️ EF-2000 Typhoon Austria [Philip Lueger]
Menteri Pertahanan Indonesia Prabowo Subianto direncanakan bakal melakukan kunjungan ke Vienna, Austria pada 20 Oktober 2020.
Rencana kunjungan tersebut disampaikan dalam Surat Menteri Pertahanan tertanggal 8 Oktober 2020.
Surat itu merupakan surat balasan Menteri Pertahanan Indonesia Prabowo Subianto kepada Menteri Pertahanan Austria Klaudia Tanner mengenai wacana pembelian pesawat Eurofighter Typhoon bekas.
Prabowo dalam surat itu menjelaskan mengenai negaranya yang tengah melakukan pengadaan alat utama sistem persenjataan (Alutsista) untuk menjaga wilayah dan rakyat Indonesia sehingga Kementerian Pertahanan mengajukan penawaran untuk membeli pesawat Militer Austria itu.
Prabowo dalam surat itu juga mengajukan permintaan untuk bertemu dengan Klaudia Tanner pada 20 Oktober 2020 untuk membahas wacana pembelian pesawat itu.
"Saya yakin kerja sama pertahanan kita akan terus tumbuh dan berkembang," tutup surat itu.
Juru Bicara Menteri Pertahanan Dahnil Anzar Simanjuntak hingga kini tidak merespons saat ditanya mengenai rencana kunjungan Prabowo ke Austria.
Sebelumnya, Indonesia menyatakan ketertarikannya dengan pesawat tempur Eurofighter Typhoon bekas sebanyak 15 unit dari pemerintah Austria.
Rencana pembelian ini muncul dari beredarnya surat Menteri Pertahanan Prabowo Subianto kepada Menteri Pertahanan Austria Klaudia Tanner tertanggal 10 Juli 2020 lalu.
Dalam surat tersebut, Prabowo mengatakan 15 unit pesawat Eurofighter Typhoon yang dibeli Austria pada 2002 lalu untuk memenuhi kebutuhan militer Indonesia dalam melakukan modernisasi alat utama sistem persenjataan (alutsista).
Dia pun menjelaskan bahwa dirinya sangat terkesan dengan teknologi alutsista yang dimiliki oleh negara-negara Eropa.
Prabowo berharap dengan usulan rencana pembelian tersebut akan menguntungkan kedua negara.
Menanggapi surat tersebut, Menteri Pertahanan Austria menyambut baik ketertarikan Indonesia melalui surat balasan pada awal September.
Klaudia Tanner pun mengaku akan mengurus permasalahan legal terkait pembelian pesawat tersebut.
Namun Tanner mengingatkan Prabowo bahwa penjualan 15 Eurofighter Typhoon tidak mudah lantaran akan melibatkan sejumlah pihak.
Seperti dikutip pada laman Airbus, Eurofighter merupakan pesawat jet multifungsi paling modern.
Pesawat ini dilengkapi dengan dua mesin Eurojet EJ200 sehingga bisa menghasilkan daya dorong dan kemampuan manuver yang baik.
Airbus menyebut pesawat ini memiliki mode senyap dan juga dilengkapi radar AESA.
Austria sempat mengalami permasalahan terkaut pengadaan 15 unit pesawat tempur Eurofighter Typhoon 2003 lalu lantaran diwarnai masalah dugaan skandal suap.
Menteri Pertahanan Indonesia Prabowo Subianto direncanakan bakal melakukan kunjungan ke Vienna, Austria pada 20 Oktober 2020.
Rencana kunjungan tersebut disampaikan dalam Surat Menteri Pertahanan tertanggal 8 Oktober 2020.
Surat itu merupakan surat balasan Menteri Pertahanan Indonesia Prabowo Subianto kepada Menteri Pertahanan Austria Klaudia Tanner mengenai wacana pembelian pesawat Eurofighter Typhoon bekas.
Prabowo dalam surat itu menjelaskan mengenai negaranya yang tengah melakukan pengadaan alat utama sistem persenjataan (Alutsista) untuk menjaga wilayah dan rakyat Indonesia sehingga Kementerian Pertahanan mengajukan penawaran untuk membeli pesawat Militer Austria itu.
Prabowo dalam surat itu juga mengajukan permintaan untuk bertemu dengan Klaudia Tanner pada 20 Oktober 2020 untuk membahas wacana pembelian pesawat itu.
"Saya yakin kerja sama pertahanan kita akan terus tumbuh dan berkembang," tutup surat itu.
Juru Bicara Menteri Pertahanan Dahnil Anzar Simanjuntak hingga kini tidak merespons saat ditanya mengenai rencana kunjungan Prabowo ke Austria.
Sebelumnya, Indonesia menyatakan ketertarikannya dengan pesawat tempur Eurofighter Typhoon bekas sebanyak 15 unit dari pemerintah Austria.
Rencana pembelian ini muncul dari beredarnya surat Menteri Pertahanan Prabowo Subianto kepada Menteri Pertahanan Austria Klaudia Tanner tertanggal 10 Juli 2020 lalu.
Dalam surat tersebut, Prabowo mengatakan 15 unit pesawat Eurofighter Typhoon yang dibeli Austria pada 2002 lalu untuk memenuhi kebutuhan militer Indonesia dalam melakukan modernisasi alat utama sistem persenjataan (alutsista).
Dia pun menjelaskan bahwa dirinya sangat terkesan dengan teknologi alutsista yang dimiliki oleh negara-negara Eropa.
Prabowo berharap dengan usulan rencana pembelian tersebut akan menguntungkan kedua negara.
Menanggapi surat tersebut, Menteri Pertahanan Austria menyambut baik ketertarikan Indonesia melalui surat balasan pada awal September.
Klaudia Tanner pun mengaku akan mengurus permasalahan legal terkait pembelian pesawat tersebut.
Namun Tanner mengingatkan Prabowo bahwa penjualan 15 Eurofighter Typhoon tidak mudah lantaran akan melibatkan sejumlah pihak.
Seperti dikutip pada laman Airbus, Eurofighter merupakan pesawat jet multifungsi paling modern.
Pesawat ini dilengkapi dengan dua mesin Eurojet EJ200 sehingga bisa menghasilkan daya dorong dan kemampuan manuver yang baik.
Airbus menyebut pesawat ini memiliki mode senyap dan juga dilengkapi radar AESA.
Austria sempat mengalami permasalahan terkaut pengadaan 15 unit pesawat tempur Eurofighter Typhoon 2003 lalu lantaran diwarnai masalah dugaan skandal suap.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.