⚓️ Apakah Akan Alih Teknologi Kapal Selam Scorpene ? Kunjungan Duta Besar Prancis untuk RI beserta rombongan ke PT PAL Indonesia (Dokumentasi Twitter Olivier Chambard)
Duta Besar Perancis untuk Indonesia dan Timor Leste Olivier Chambard melakukan kunjungan kerja ke PT PAL Indonesia (Persero), Rabu (24/3/2021). Olivier diterima secara langsung Senior Executive Vice President PT PAL Indonesia (Persero) Laksda Weko Pamuji M.
Seperti dikutip dari laman Instagram PT PAL Indonesia, kunjungan itu diharapkan dapat mempererat dan meningkatkan kerja sama antara kedua negara.
"French Trade Commission Business dalam kesempatan tersebut memperkenalkan diri sebagai badan dalam organisasi Kedutaan Besar Prancis di Indonesia yang mempunyai misi untuk mendampingi perusahaan-perusahaan berbasis di Prancis," tulis PT PAL Indonesia.
"Selama ini Prancis merupakan salah satu negara pemasok komponen peralatan kapal dan proyek elektrifikasi energi. Kunjungan tersebut juga bertujuan untuk mengidentifikasi potensi bisnis dan pemahaman lebih lanjut tentang visi PT PAL Indonesia (Persero) di sektor maritim dan pembuatan kapal. Sehingga, PT PAL Indonesia (Persero) dapat menjadi partner bisnis strategis dengan Prancis."
Beberapa waktu lalu, Kementerian Pertahanan (Kemenhan) di bawah kendali Menteri Pertahanan Letnan Jendral TNI (Purn) Prabowo Subianto dikabarkan melakukan diskusi serius dengan konsorsium perusahaan galangan kapal asal Prancis Naval Group.
Seperti dilaporkan Janes, Desember 2020, Indonesia kini menjajaki pemesanan kapal selam kelas Riachuelo, yang merupakan modifikasi dari kelas Scorpene.
Kapal selam Scorpene
Scorpene SBR yang dibuat untuk AL Brazil [Naval Group, Marinha do Brasil]
Kapal selam kelas Scorpene memang sudah dimiliki oleh negeri jiran Malaysia sebanyak dua unit. Namun, Naval Group selaku galangan kapal pembuat kapal selam ini, memastikan kapal selam Riachuelo, sudah mengalami berbagai perubahan dari Scorpene yang sudah pernah ada. Kapal selam Riachuelo, merupakan kerja sama antara Prancis dengan Brasil dalam proses transfer teknologi, saat Negeri Samba itu memesan 4 kapal selam dari Perancis.
Kapal selam Riachuelo telah memulai uji coba laut pada tahun 2019 untuk pengiriman pada tahun 2020. Pengiriman kapal selam 2, 3 dan 4 akan dilanjutkan setiap 12 hingga 18 bulan setelahnya.
Scorpene adalah kapal selam konvensional yang dirancang oleh Naval Group untuk pasar ekspor. Naval Group memang memberikan promosi dengan iming-iming transfer teknologi dalam pembelian kapal selamnya.
Sedikitnya ada 14 kapal selam Scorpene sudah dioperasikan dan dibangun di luar Prancis antara lain Angkatan Laut Chili sebanyak 2 unit, Angkatan Laut Malaysia sudah beroperasi 2 unit, Angkatan Laut India sebanyak 6 unit dan Angkatan Laut Brasil 4 unit.
Desain Scorpene yang dibuat Brasil bersama Prancis sudah mengalami modifikasi sesuai dengan kebutuhan spesifik. Scorpene Brasil atau Riachuelo sedikit lebih panjang untuk membawa awak yang lebih besar, juga hampir dua kali lipat dalam jarak patroli, dan mampu menempuh jarak yang lebih jauh. Scorpene dirancang multiguna sebagai kapal selam samudra juga cocok untuk operasi perairan dangkal. Sehingga mampu diandalkan untuk berbagai misi seperti perang anti-permukaan dan anti-kapal selam, operasi khusus, kegiatan intelijen.
Scorpene adalah kapal selam konvensional yang dirancang oleh Naval Group untuk pasar ekspor. Naval Group memang memberikan promosi dengan iming-iming transfer teknologi dalam pembelian kapal selamnya.
Dikutip dari akun Twitter resminya, Chambard mengaku senang bisa berkunjung ke PT PAL Indonesia. Ia bahkan menyebut PT PAL sebagai perusahaan pembuat kapal dan teknologi kelas dunia.
"Kerja sama di masa depan dengan akan menghadirkan solusi dan teknologi kapal hijau," tulis Chambard. (miq/hoi)
Duta Besar Perancis untuk Indonesia dan Timor Leste Olivier Chambard melakukan kunjungan kerja ke PT PAL Indonesia (Persero), Rabu (24/3/2021). Olivier diterima secara langsung Senior Executive Vice President PT PAL Indonesia (Persero) Laksda Weko Pamuji M.
Seperti dikutip dari laman Instagram PT PAL Indonesia, kunjungan itu diharapkan dapat mempererat dan meningkatkan kerja sama antara kedua negara.
"French Trade Commission Business dalam kesempatan tersebut memperkenalkan diri sebagai badan dalam organisasi Kedutaan Besar Prancis di Indonesia yang mempunyai misi untuk mendampingi perusahaan-perusahaan berbasis di Prancis," tulis PT PAL Indonesia.
"Selama ini Prancis merupakan salah satu negara pemasok komponen peralatan kapal dan proyek elektrifikasi energi. Kunjungan tersebut juga bertujuan untuk mengidentifikasi potensi bisnis dan pemahaman lebih lanjut tentang visi PT PAL Indonesia (Persero) di sektor maritim dan pembuatan kapal. Sehingga, PT PAL Indonesia (Persero) dapat menjadi partner bisnis strategis dengan Prancis."
Beberapa waktu lalu, Kementerian Pertahanan (Kemenhan) di bawah kendali Menteri Pertahanan Letnan Jendral TNI (Purn) Prabowo Subianto dikabarkan melakukan diskusi serius dengan konsorsium perusahaan galangan kapal asal Prancis Naval Group.
Seperti dilaporkan Janes, Desember 2020, Indonesia kini menjajaki pemesanan kapal selam kelas Riachuelo, yang merupakan modifikasi dari kelas Scorpene.
Kapal selam Scorpene
Scorpene SBR yang dibuat untuk AL Brazil [Naval Group, Marinha do Brasil]
Kapal selam kelas Scorpene memang sudah dimiliki oleh negeri jiran Malaysia sebanyak dua unit. Namun, Naval Group selaku galangan kapal pembuat kapal selam ini, memastikan kapal selam Riachuelo, sudah mengalami berbagai perubahan dari Scorpene yang sudah pernah ada. Kapal selam Riachuelo, merupakan kerja sama antara Prancis dengan Brasil dalam proses transfer teknologi, saat Negeri Samba itu memesan 4 kapal selam dari Perancis.
Kapal selam Riachuelo telah memulai uji coba laut pada tahun 2019 untuk pengiriman pada tahun 2020. Pengiriman kapal selam 2, 3 dan 4 akan dilanjutkan setiap 12 hingga 18 bulan setelahnya.
Scorpene adalah kapal selam konvensional yang dirancang oleh Naval Group untuk pasar ekspor. Naval Group memang memberikan promosi dengan iming-iming transfer teknologi dalam pembelian kapal selamnya.
Sedikitnya ada 14 kapal selam Scorpene sudah dioperasikan dan dibangun di luar Prancis antara lain Angkatan Laut Chili sebanyak 2 unit, Angkatan Laut Malaysia sudah beroperasi 2 unit, Angkatan Laut India sebanyak 6 unit dan Angkatan Laut Brasil 4 unit.
Desain Scorpene yang dibuat Brasil bersama Prancis sudah mengalami modifikasi sesuai dengan kebutuhan spesifik. Scorpene Brasil atau Riachuelo sedikit lebih panjang untuk membawa awak yang lebih besar, juga hampir dua kali lipat dalam jarak patroli, dan mampu menempuh jarak yang lebih jauh. Scorpene dirancang multiguna sebagai kapal selam samudra juga cocok untuk operasi perairan dangkal. Sehingga mampu diandalkan untuk berbagai misi seperti perang anti-permukaan dan anti-kapal selam, operasi khusus, kegiatan intelijen.
Scorpene adalah kapal selam konvensional yang dirancang oleh Naval Group untuk pasar ekspor. Naval Group memang memberikan promosi dengan iming-iming transfer teknologi dalam pembelian kapal selamnya.
Dikutip dari akun Twitter resminya, Chambard mengaku senang bisa berkunjung ke PT PAL Indonesia. Ia bahkan menyebut PT PAL sebagai perusahaan pembuat kapal dan teknologi kelas dunia.
"Kerja sama di masa depan dengan akan menghadirkan solusi dan teknologi kapal hijau," tulis Chambard. (miq/hoi)
⚓️ CNBC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.