Tim Satuan Tugas Komando Armada RI Wilayah Barat (Koarmabar) TNI AL berhasil mengamankan empat pelaku kejahatan di atas kapal asing yang selama ini sering beraksi di Selat Singapura dan Selat Philip. Pelaku kini diamankan di Pangkalan TNI AL Batam.
"Kami menerima laporan mereka mencoba melakukan pencurian pada tiga kapal asing yang tengah melintas di Selat Malaka. Laporan kami tindaklanjuti dengan mengumpulkan informasi serta pengejaran," kata Panglima Koarmabar, Laksamana Muda Widodo di Lanal Batam, Sabtu (27/12) malam.
Ia mengatakan, selama ini keberadaan para pelaku kejahatan tersebut sudah sangat meresahkan sehingga TNI AL membentuk tim reaksi cepat untuk mengatasi hal tersebut.
"Awalnya informasi masuk pada 24 Desember. Setelah diketahui pasti berdasarkan laporan intelijen, selanjutnya 25 Desember kami lakukan pengejaran di Pulau Terong Batam. Pada pelaku kami juga temukan narkoba," kata dia.
Narkoba yang diamankan di antaranya lebih dari 100 bungkus ganja siap edar, dan setengah kilo yang belum dijadikan paket-paket kecil, serta satu bungkus shabu.
"Salah satu dari mereka ternyata positif pemakai dan sebagai bandar. Kami menduga karena mereka membutuhkan uang untuk mencukupi kebutuhan narkoba, akhirnya melakukan pencurian di atas kapal," kata Widodo.
Pengejaran, kata dia, melibatkan tim Satgas Koarmabar yang terdiri dari Den Intel Arba, Intel Gabungan Lant IV, Marinir dari Batalyon Infanteri 10/Marinir Pulau Setoko, dan Polisi Militer Lanal Batam.
"Untuk mengelabuhi petugas, mereka berbaur dengan masyarakat Pulau Terong. Namun setelah ditunggu beberapa lama akhirnya berhasil diamankan," kata Widodo.
Ia mengatakan, walaupun mereka melakukan aksi di atas kapal, namun sangat jauh jika disebut sebagai perompak.
"Mereka tidak melumpuhkan untuk menguasai. Namun hanya mengambil sebagian kecil untuk kebutuhan mereka," kata dia.
Widodo mengatakan, hal seperti itulah yang selama ini dibesar-besarkan sehingga seolah-olah perairan Indonesia utamanya sekitar Selat Malaka menjadi jalur berbahaya.
"Namun apa pun bentuk kejahatannya, kami akan siap melakukan respons cepat agar segera bisa diatasi. Tentu kami tidak ingin terkesan membiarkan kejahatan di perairan Indonesia," kata dia.
Untuk pemeriksaan lebih lanjut keempat tersangka selanjutnya diamankan di markas Lanal Batam di Tanjungsengkuang.
"Kami menerima laporan mereka mencoba melakukan pencurian pada tiga kapal asing yang tengah melintas di Selat Malaka. Laporan kami tindaklanjuti dengan mengumpulkan informasi serta pengejaran," kata Panglima Koarmabar, Laksamana Muda Widodo di Lanal Batam, Sabtu (27/12) malam.
Ia mengatakan, selama ini keberadaan para pelaku kejahatan tersebut sudah sangat meresahkan sehingga TNI AL membentuk tim reaksi cepat untuk mengatasi hal tersebut.
"Awalnya informasi masuk pada 24 Desember. Setelah diketahui pasti berdasarkan laporan intelijen, selanjutnya 25 Desember kami lakukan pengejaran di Pulau Terong Batam. Pada pelaku kami juga temukan narkoba," kata dia.
Narkoba yang diamankan di antaranya lebih dari 100 bungkus ganja siap edar, dan setengah kilo yang belum dijadikan paket-paket kecil, serta satu bungkus shabu.
"Salah satu dari mereka ternyata positif pemakai dan sebagai bandar. Kami menduga karena mereka membutuhkan uang untuk mencukupi kebutuhan narkoba, akhirnya melakukan pencurian di atas kapal," kata Widodo.
Pengejaran, kata dia, melibatkan tim Satgas Koarmabar yang terdiri dari Den Intel Arba, Intel Gabungan Lant IV, Marinir dari Batalyon Infanteri 10/Marinir Pulau Setoko, dan Polisi Militer Lanal Batam.
"Untuk mengelabuhi petugas, mereka berbaur dengan masyarakat Pulau Terong. Namun setelah ditunggu beberapa lama akhirnya berhasil diamankan," kata Widodo.
Ia mengatakan, walaupun mereka melakukan aksi di atas kapal, namun sangat jauh jika disebut sebagai perompak.
"Mereka tidak melumpuhkan untuk menguasai. Namun hanya mengambil sebagian kecil untuk kebutuhan mereka," kata dia.
Widodo mengatakan, hal seperti itulah yang selama ini dibesar-besarkan sehingga seolah-olah perairan Indonesia utamanya sekitar Selat Malaka menjadi jalur berbahaya.
"Namun apa pun bentuk kejahatannya, kami akan siap melakukan respons cepat agar segera bisa diatasi. Tentu kami tidak ingin terkesan membiarkan kejahatan di perairan Indonesia," kata dia.
Untuk pemeriksaan lebih lanjut keempat tersangka selanjutnya diamankan di markas Lanal Batam di Tanjungsengkuang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.