Jakarta | TNI Angkatan Laut membangun replika Kapal
Perang RI (KRI) Matjan Tutul-602 senilai Rp 3 miliar guna mendorong
semangat prajurit dan menyebarkan semangat kemaritiman bagi masyarakat
luas.
“Ini juga sebagai penghargaan dan penghormatan TNI terhadap jasa pahlawan,” urai Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Kasal) Laksamana Madya TNI Marsetio di Museum Satria Mandala, Pusat Sejarah TNI, Jakarta.
Kasal mengatakan, KRI Matjan Tutul-602 pernah digunakan dalam pertempuran di Laut Aru 15 Januari 1962. Kapal tersebut dikomandoi Komodor Jos Soedarso. “Peristiwa itu sarat dengan nilai-nilai heroisme,” kenang Marsetio.
Dalam pertempuran melawan kapal perang Belanda itu, KRI Matjan Tutul-602 tenggelam dan Komodor Jos Soedarso gugur bersama sejumlah prajurit TNI AL lainnya.
Kasal menegaskan kisah kepahlawanan bisa mendorong semangat prajurit TNI AL sekaligus sebagai media belajar masyarakat umum. “Dapat mengilhami masyarakat luas untuk memahami pentingnya laut bagi bangsa ini, pentingnya visi kemaritiman dan turut membangkitkan semangat mewujudkan kejayaan bangsa Indonesia sebagai bangsa maritim yang besar,” tegas Kasal. (aby)
TNI Angkatan Laut (AL) berencana memekarkan armadanya menjadi tiga garda laut untuk menjaga wilayah perairan Indonesia yang sangat luas.
“Saat ini TNI AL hanya memiliki dua garda laut, yakni Armada Barat (Armabar) dan Armada Timur (Armatim). Dalam waktu dekat akan dibentuk armada baru di tengah yang berbasis di Makassar,” papar Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana Madya TNI Marsetio usai meresmikan replika KRI matjan Tutul di Jakarta, Selasa (15/1).
Menurut Kasal, ketiga garda laut itu akan berada di bawah Komando Pertahanan Laut (Kohanla). Rencana tersebut tinggal menunggu persetujuan final dari Presiden.
Pemekaran Komando Armada itu, tambah Marsetio, merupakan bagian validasi organisasi dari program pembangunan TNI AL untuk menjadi lebih profesional, handal dan disegani.
Kadispenal Laksamana Pertama Untung Suropati menambahkan, pengembangan postur ini otomatis akan diikuti oleh strata kepangkatan. Untuk Kohanla akan dipimpin oleh perwira tinggi dengan pangkat bintang tiga atau laksamana madya (laksdya). Dan untuk tiap armada dipimpin oleh perwira tinggi bintang dua atau laksamana muda (laksda).
Selain pemekaran armada, tambah Kadispenal, TNI AL juga membangun satu pasukan Marinir (pasmar) baru, yaitu Pasmar III yang berlokasi di Sorong, Papua Barat.
Selain di Sorong, atas perintah Presiden, Marinir juga dimekarkan di Batam. Ditargetkan tahun ini sudah selesai pembangunan dan bisa difungsikan satu batalion infanteri-10 di Pulau Setoko, Batam. Rencana ini mendapat sambutan positif dari kalangan pemerhati militer di tanah air. (aby/d)
● Poskota
“Ini juga sebagai penghargaan dan penghormatan TNI terhadap jasa pahlawan,” urai Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Kasal) Laksamana Madya TNI Marsetio di Museum Satria Mandala, Pusat Sejarah TNI, Jakarta.
Kasal mengatakan, KRI Matjan Tutul-602 pernah digunakan dalam pertempuran di Laut Aru 15 Januari 1962. Kapal tersebut dikomandoi Komodor Jos Soedarso. “Peristiwa itu sarat dengan nilai-nilai heroisme,” kenang Marsetio.
Dalam pertempuran melawan kapal perang Belanda itu, KRI Matjan Tutul-602 tenggelam dan Komodor Jos Soedarso gugur bersama sejumlah prajurit TNI AL lainnya.
Kasal menegaskan kisah kepahlawanan bisa mendorong semangat prajurit TNI AL sekaligus sebagai media belajar masyarakat umum. “Dapat mengilhami masyarakat luas untuk memahami pentingnya laut bagi bangsa ini, pentingnya visi kemaritiman dan turut membangkitkan semangat mewujudkan kejayaan bangsa Indonesia sebagai bangsa maritim yang besar,” tegas Kasal. (aby)
Teks : Kasal Laksamana Madya TNI Marsetio menyerahkan replika KRI Matjan Tutul di Museum Satria Mandala, Jakarta. (aby)
Armada AL Dimekarkan Jadi Tiga Garda Laut
TNI Angkatan Laut (AL) berencana memekarkan armadanya menjadi tiga garda laut untuk menjaga wilayah perairan Indonesia yang sangat luas.
“Saat ini TNI AL hanya memiliki dua garda laut, yakni Armada Barat (Armabar) dan Armada Timur (Armatim). Dalam waktu dekat akan dibentuk armada baru di tengah yang berbasis di Makassar,” papar Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana Madya TNI Marsetio usai meresmikan replika KRI matjan Tutul di Jakarta, Selasa (15/1).
Menurut Kasal, ketiga garda laut itu akan berada di bawah Komando Pertahanan Laut (Kohanla). Rencana tersebut tinggal menunggu persetujuan final dari Presiden.
Pemekaran Komando Armada itu, tambah Marsetio, merupakan bagian validasi organisasi dari program pembangunan TNI AL untuk menjadi lebih profesional, handal dan disegani.
Kadispenal Laksamana Pertama Untung Suropati menambahkan, pengembangan postur ini otomatis akan diikuti oleh strata kepangkatan. Untuk Kohanla akan dipimpin oleh perwira tinggi dengan pangkat bintang tiga atau laksamana madya (laksdya). Dan untuk tiap armada dipimpin oleh perwira tinggi bintang dua atau laksamana muda (laksda).
Selain pemekaran armada, tambah Kadispenal, TNI AL juga membangun satu pasukan Marinir (pasmar) baru, yaitu Pasmar III yang berlokasi di Sorong, Papua Barat.
Selain di Sorong, atas perintah Presiden, Marinir juga dimekarkan di Batam. Ditargetkan tahun ini sudah selesai pembangunan dan bisa difungsikan satu batalion infanteri-10 di Pulau Setoko, Batam. Rencana ini mendapat sambutan positif dari kalangan pemerhati militer di tanah air. (aby/d)
● Poskota
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.