➶ Buatan India & RusiaInfografis rudal jelajah BrahMos (BrahMos) ★
Filipina dan India telah menandatangani perjanjian potensi pengadaan rudal jelajah BrahMos.
BrahMos merupakan rudal yang dikembangkan oleh India dan Rusia sebagaimana dilansir dari The Straits Times, Rabu (3/3/2021).
Filipina berharap rudal BrahMos tersebut mampu memperkuat pertahanan pesisirnya.
Dua pejabat yang menandatangi perjanjian tersebut adalah Wakil Menteri Pertahanan Filipina Raymund Elefante dan Duta Besar India Shambu Kumaran.
Kedua pejabat itu menandatangani perjanjian pelaksanaan pada Selasa (2/3/2021) di Camp Aguinaldo, markas besar Angkatan Bersenjata Filipina, menurut Kementerian Pertahanan Nasional Filipina di Facebook.
Perjanjian tersebut juga melibatkan pengadaan material dan peralatan pertahanan oleh Filipina dari India.
"Kami membeli rudal BrahMos," kata Menteri Pertahanan Filipina Delfin Lorenzana, yang menyaksikan upacara penandatanganan.
Kendati demikian, dia belum merinci rencana pengadaan tersebut atau berapa banyak rudal BrahMos yang dibeli.
BrahMos adalah rudal supersonik jarak menengah yang dapat diluncurkan dari kapal selam, kapal, pesawat, atau dari darat.
Selain itu, rudal tersebut juga dapat digunakan untuk pertahanan pesisir dan serangan darat. Rudal ini dianggap sebagai rudal supersonik tercepat di dunia.
Lorenzana mengatakan, perjanjian itu berfungsi sebagai panduan untuk Filipina dan India tentang kebijakan dan prosedur dalam pengadaan alat utama sistem pertahanan.
Dia menambahkan, perjanjian itu juga berfungsi sebagai kerangka hukum untuk pengadaan di bawah modalitas pemerintah-ke-pemerintah.
Filipina mengatakan, pengadaan BrahMos akan meningkatkan daya tempur militer Filipina dalam menghadapi ancaman di wilayah maritimnya, terutama dari China di Laut Cina Selatan.
Rencana pengadaan rudal tersebut terhenti tahun lalu karena kendala anggaran akibat pandemi virus corona.
Hindustan Times melaporkan pada 2020 bahwa India telah menawarkan jalur kredit senilai 100 juta dollar AS (Rp 1,4 triliun) kepada Filipina untuk pembelian sistem senjata.
Namun, seorang sumber dari pemerintahan yang mengetahui rahasia kesepakatan itu mengatakan, nilainya bisa lebih.
Dalam kesempatan terpisah pada Januasi, Kumaran dan Kepala Eksekutif BrahMos Sudhir Mishra mengunjungi Angkatan Darat Filipina dan Marinir Filipina, calon pengguna rudal BrahMos.
Filipina dan India telah menandatangani perjanjian potensi pengadaan rudal jelajah BrahMos.
BrahMos merupakan rudal yang dikembangkan oleh India dan Rusia sebagaimana dilansir dari The Straits Times, Rabu (3/3/2021).
Filipina berharap rudal BrahMos tersebut mampu memperkuat pertahanan pesisirnya.
Dua pejabat yang menandatangi perjanjian tersebut adalah Wakil Menteri Pertahanan Filipina Raymund Elefante dan Duta Besar India Shambu Kumaran.
Kedua pejabat itu menandatangani perjanjian pelaksanaan pada Selasa (2/3/2021) di Camp Aguinaldo, markas besar Angkatan Bersenjata Filipina, menurut Kementerian Pertahanan Nasional Filipina di Facebook.
Perjanjian tersebut juga melibatkan pengadaan material dan peralatan pertahanan oleh Filipina dari India.
"Kami membeli rudal BrahMos," kata Menteri Pertahanan Filipina Delfin Lorenzana, yang menyaksikan upacara penandatanganan.
Kendati demikian, dia belum merinci rencana pengadaan tersebut atau berapa banyak rudal BrahMos yang dibeli.
BrahMos adalah rudal supersonik jarak menengah yang dapat diluncurkan dari kapal selam, kapal, pesawat, atau dari darat.
Selain itu, rudal tersebut juga dapat digunakan untuk pertahanan pesisir dan serangan darat. Rudal ini dianggap sebagai rudal supersonik tercepat di dunia.
Lorenzana mengatakan, perjanjian itu berfungsi sebagai panduan untuk Filipina dan India tentang kebijakan dan prosedur dalam pengadaan alat utama sistem pertahanan.
Dia menambahkan, perjanjian itu juga berfungsi sebagai kerangka hukum untuk pengadaan di bawah modalitas pemerintah-ke-pemerintah.
Filipina mengatakan, pengadaan BrahMos akan meningkatkan daya tempur militer Filipina dalam menghadapi ancaman di wilayah maritimnya, terutama dari China di Laut Cina Selatan.
Rencana pengadaan rudal tersebut terhenti tahun lalu karena kendala anggaran akibat pandemi virus corona.
Hindustan Times melaporkan pada 2020 bahwa India telah menawarkan jalur kredit senilai 100 juta dollar AS (Rp 1,4 triliun) kepada Filipina untuk pembelian sistem senjata.
Namun, seorang sumber dari pemerintahan yang mengetahui rahasia kesepakatan itu mengatakan, nilainya bisa lebih.
Dalam kesempatan terpisah pada Januasi, Kumaran dan Kepala Eksekutif BrahMos Sudhir Mishra mengunjungi Angkatan Darat Filipina dan Marinir Filipina, calon pengguna rudal BrahMos.
➶ Kompas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.