🚀 Diperkenalkan Ke Unit Infanteri Raider Platform LML-NG dipasangkan dengan dua jenis rudal secara bersamaan, tabung biru adalah Starstreak dan tabung hijau (bawah) adalah Martlet. (Instagram Pussenarhanud TNI AD)
Meski belum pernah disebut secara eksplisit bahwa TNI AD telah mengoperasikan rudal MANPADS Lightweight Multirole Missile (LMM) Martlet, namun postingan dari akun Instagram pussenarhanud – Akun Resmi Arhanud TNI AD, telah memperlihatkan foto sosok rudal yang identik dengan peluncur Martlet.
Sebelumnya, foto-foto kehadian LMM Martlet telah terpublikasi di media sosial, yaitu saat rudal tersebut dioperasikan oleh Yonarhanud-14 dalam Latihan Penembakan Senjata Berat atau Latbakjatrat Terintegrasi tahun 2022 yang diadakan di area kompleks latihan Air Weapon Range TNI Angkatan Udara Pandanwangi (AWR Pandanwangi) yang berada di kota Lumajang, Jawa Timur.
Nama rudal Martlet tak pelak menjadi trending beberapa hari lalu, terkhusus saat Martlet diketahui telah digunakan pasukan Ukraina dalam menghancurkan target drone milik Rusia. Bedanya, bila Martlet ditangan pasukan Ukraina dioperasikan secara man portable (dengan dipanggul) oleh seorang prajurit, maka Martlet di TNI AD diluncurkan menggunakan platform Lightweight Multiple Launcher-Next Generation (LML-NG) dan RAPID Ranger mobile weapon systems.
(Instagram Yonarhanud-14 TNI AD)
Sebagai informasi, LML-NG adalah platform peluncur yang umumnya ditempatkan pada rantis 4×4. Satu LML-NG dibekali satu tiang model MANPADS dengan dua peluncur yang siap ditembakkan. Peluncur dalam pola LML dilakukan secara manual oleh seorang juru tembak.
Kemudian RAPID Ranger mobile weapon systems, diusung dalam platform rantis VAMTAC ST5 4×4. Konfigurasi antara VAMTAC dan sistem Starstreak telah dirancang agar sesuai oleh pihak Thales Air Defence.
Pola RAPID Ranger sedikit banyak mirip dengan rudal MANPADS Mistral yang dipasang dengan RCWS pada rantis Renault Sherpa Light. Pun jumlah rudal yang siap ditembakkan dalam satu kubah serupa, yakni ada empat peluncur. Selain bisa ditembakkan oleh gunner di dalam kabin rantis, sistem RCWS Mistral dan Starstreak RAPIDRanger dapat dikendalikan secara terintegrasi oleh unit command and control.
(Instagram Pussenarhanud TNI AD)
Dalam foto yang dirilis akun Instagram Pussenarhanud, nampak platform LML-NG dipasangkan dengan dua jenis rudal secara bersamaan, yaitu tabung biru yang menandakan rudal Starstreak dan tabung hijau adalah rudal Martlet. Sejatinya antara sistem Martlet dan Starstreak punya beberapa kemiripan, peluncur kedua rudal sama, namun ada sedikit perbedaan pada tabung, dimana bagian belakang tabung Martlet terlihat lebih sempit.
Peran Martlet sebagai rudal hanud memang tak populer, lantaran kecepatan lesatnya tak sefantastis rudal MANPADS Starstreak. Kecepatan luncur Martlet ‘hanya’ Mach 1.5. sebagain perbandingan, kecepatan luncur Starstreak mampu melesat hingga Mach 4. Meski ada perbedaan kecepatan luncur, namun Martlet dan Starstreak dibuat oleh manufaktur yang sama, yaitu Thales Air Defence.
Masih dari sumber yang sama, disebutkan bahwa unsur infantri TNI AD mulai dikenalkan dengan jenis rudal MANPADS Starstreak, yaitu OJT (On The Job Training) dari Batalyon Infanteri 300 Raider di Yonarhanud 14/PW. Melihat dinamika pertempuran modern, maka idealnya rudal MANPADS tak hanya menjadi pegangan pasukan arhanud, unit infanteri dalam skenario pertempuran dapat mengambil peran besar dalam operasi hanud terbatas. Dan hal tersebut telah diperlihatlan dalam laga Perang di Ukraina.
Meski belum pernah disebut secara eksplisit bahwa TNI AD telah mengoperasikan rudal MANPADS Lightweight Multirole Missile (LMM) Martlet, namun postingan dari akun Instagram pussenarhanud – Akun Resmi Arhanud TNI AD, telah memperlihatkan foto sosok rudal yang identik dengan peluncur Martlet.
Sebelumnya, foto-foto kehadian LMM Martlet telah terpublikasi di media sosial, yaitu saat rudal tersebut dioperasikan oleh Yonarhanud-14 dalam Latihan Penembakan Senjata Berat atau Latbakjatrat Terintegrasi tahun 2022 yang diadakan di area kompleks latihan Air Weapon Range TNI Angkatan Udara Pandanwangi (AWR Pandanwangi) yang berada di kota Lumajang, Jawa Timur.
Nama rudal Martlet tak pelak menjadi trending beberapa hari lalu, terkhusus saat Martlet diketahui telah digunakan pasukan Ukraina dalam menghancurkan target drone milik Rusia. Bedanya, bila Martlet ditangan pasukan Ukraina dioperasikan secara man portable (dengan dipanggul) oleh seorang prajurit, maka Martlet di TNI AD diluncurkan menggunakan platform Lightweight Multiple Launcher-Next Generation (LML-NG) dan RAPID Ranger mobile weapon systems.
(Instagram Yonarhanud-14 TNI AD)
Sebagai informasi, LML-NG adalah platform peluncur yang umumnya ditempatkan pada rantis 4×4. Satu LML-NG dibekali satu tiang model MANPADS dengan dua peluncur yang siap ditembakkan. Peluncur dalam pola LML dilakukan secara manual oleh seorang juru tembak.
Kemudian RAPID Ranger mobile weapon systems, diusung dalam platform rantis VAMTAC ST5 4×4. Konfigurasi antara VAMTAC dan sistem Starstreak telah dirancang agar sesuai oleh pihak Thales Air Defence.
Pola RAPID Ranger sedikit banyak mirip dengan rudal MANPADS Mistral yang dipasang dengan RCWS pada rantis Renault Sherpa Light. Pun jumlah rudal yang siap ditembakkan dalam satu kubah serupa, yakni ada empat peluncur. Selain bisa ditembakkan oleh gunner di dalam kabin rantis, sistem RCWS Mistral dan Starstreak RAPIDRanger dapat dikendalikan secara terintegrasi oleh unit command and control.
(Instagram Pussenarhanud TNI AD)
Dalam foto yang dirilis akun Instagram Pussenarhanud, nampak platform LML-NG dipasangkan dengan dua jenis rudal secara bersamaan, yaitu tabung biru yang menandakan rudal Starstreak dan tabung hijau adalah rudal Martlet. Sejatinya antara sistem Martlet dan Starstreak punya beberapa kemiripan, peluncur kedua rudal sama, namun ada sedikit perbedaan pada tabung, dimana bagian belakang tabung Martlet terlihat lebih sempit.
Peran Martlet sebagai rudal hanud memang tak populer, lantaran kecepatan lesatnya tak sefantastis rudal MANPADS Starstreak. Kecepatan luncur Martlet ‘hanya’ Mach 1.5. sebagain perbandingan, kecepatan luncur Starstreak mampu melesat hingga Mach 4. Meski ada perbedaan kecepatan luncur, namun Martlet dan Starstreak dibuat oleh manufaktur yang sama, yaitu Thales Air Defence.
Masih dari sumber yang sama, disebutkan bahwa unsur infantri TNI AD mulai dikenalkan dengan jenis rudal MANPADS Starstreak, yaitu OJT (On The Job Training) dari Batalyon Infanteri 300 Raider di Yonarhanud 14/PW. Melihat dinamika pertempuran modern, maka idealnya rudal MANPADS tak hanya menjadi pegangan pasukan arhanud, unit infanteri dalam skenario pertempuran dapat mengambil peran besar dalam operasi hanud terbatas. Dan hal tersebut telah diperlihatlan dalam laga Perang di Ukraina.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.