💂 BUMN pertahanan PT Len Industri (Persero) bekerjasama dengan perusahaan teknologi Thales untuk mengembangkan solusi bidang pertahanan, terutama bagi militer Indonesia.
Tantangan mempertahankan wilayah kepulauan Indonesia yang luas di tengah ancaman global membutuhkan lebih banyak sumber daya dalam memperkuat kemampuan pertahanannya secara keseluruhan.
“Kami sangat senang dapat memperluas kemitraan kami dengan Thales dan mengeksplorasi kolaborasi dalam topik-topik baru yang akan membawa teknologi canggih dan nilai yang lebih besar bagi Tentara Nasional Indonesia,” kata Presiden Direktur Len Industri Bobby Rasyidin, dalam pernyataan pers resmi Theles, dikutip Kamis.
Perjanjian strategis ini, menurut Bobby, akan membuka jalan bagi pertumbuhan kemampuan industri Indonesia ketika keduanya bersama-sama mengembangkan solusi untuk memenuhi kebutuhan dan harapan pengguna akhir lokal.
Perjanjian kerja sama Len Industri dan Thales ditandatangani belum lama ini di Surabaya dalam acara yang dihadiri oleh Presiden Joko Widodo dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. Perjanjian ditandatangani oleh Bobby Rasyidin dan Wakil Presiden Senior, Asia, Eurasia dan Amerika Latin untuk Thales Guy Bonassi.
Dalam kerangka perjanjian ini, PT Len dan Thales akan mengeksplorasi bersama dan mengembangkan lebih lanjut solusi terkait topik-topik seperti radar, sistem komando dan kendali, satelit militer, C5ISR (command, control, computers, communications, cyber-defense (C5), intelligence, surveillance, and reconnaissance), peperangan elektronik, UAV dan Sistem Manajemen Pertempuran.
Untuk radar, kolaborasi tersebut akan mencakup rencana alih teknologi untuk radar militer dan sipil, termasuk kegiatan MRO lokal, dan pengembangan bersama radar Komando & Kendali (C2) nasional.
Thales telah menjadi mitra utama Angkatan Laut Indonesia selama empat puluh tahun terakhir, memasok sistem tempur untuk semua kapal perang yang beroperasi.
Perjanjian strategis tersebut akan mengeksplorasi pengembangan bersama Sistem Manajemen Pertempuran (CMS) nasional berbasis TACTICOS CMS Thales, yang saat ini digunakan di Multi-Role Light Frigate (MRLF) KRI Usman-Harun.
“Kami telah menjalin hubungan kerja sama yang erat dengan PT Len selama beberapa dekade terakhir dan keahlian kami, bersama dengan peran utama PT Len dalam mendorong industri pertahanan Indonesia, menjadikannya sebuah kemitraan yang terbaik dengan visi bersama untuk meningkatkan ambisi militer Indonesia,” kata Guy Bonassi.
Tantangan mempertahankan wilayah kepulauan Indonesia yang luas di tengah ancaman global membutuhkan lebih banyak sumber daya dalam memperkuat kemampuan pertahanannya secara keseluruhan.
“Kami sangat senang dapat memperluas kemitraan kami dengan Thales dan mengeksplorasi kolaborasi dalam topik-topik baru yang akan membawa teknologi canggih dan nilai yang lebih besar bagi Tentara Nasional Indonesia,” kata Presiden Direktur Len Industri Bobby Rasyidin, dalam pernyataan pers resmi Theles, dikutip Kamis.
Perjanjian strategis ini, menurut Bobby, akan membuka jalan bagi pertumbuhan kemampuan industri Indonesia ketika keduanya bersama-sama mengembangkan solusi untuk memenuhi kebutuhan dan harapan pengguna akhir lokal.
Perjanjian kerja sama Len Industri dan Thales ditandatangani belum lama ini di Surabaya dalam acara yang dihadiri oleh Presiden Joko Widodo dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. Perjanjian ditandatangani oleh Bobby Rasyidin dan Wakil Presiden Senior, Asia, Eurasia dan Amerika Latin untuk Thales Guy Bonassi.
Dalam kerangka perjanjian ini, PT Len dan Thales akan mengeksplorasi bersama dan mengembangkan lebih lanjut solusi terkait topik-topik seperti radar, sistem komando dan kendali, satelit militer, C5ISR (command, control, computers, communications, cyber-defense (C5), intelligence, surveillance, and reconnaissance), peperangan elektronik, UAV dan Sistem Manajemen Pertempuran.
Untuk radar, kolaborasi tersebut akan mencakup rencana alih teknologi untuk radar militer dan sipil, termasuk kegiatan MRO lokal, dan pengembangan bersama radar Komando & Kendali (C2) nasional.
Thales telah menjadi mitra utama Angkatan Laut Indonesia selama empat puluh tahun terakhir, memasok sistem tempur untuk semua kapal perang yang beroperasi.
Perjanjian strategis tersebut akan mengeksplorasi pengembangan bersama Sistem Manajemen Pertempuran (CMS) nasional berbasis TACTICOS CMS Thales, yang saat ini digunakan di Multi-Role Light Frigate (MRLF) KRI Usman-Harun.
“Kami telah menjalin hubungan kerja sama yang erat dengan PT Len selama beberapa dekade terakhir dan keahlian kami, bersama dengan peran utama PT Len dalam mendorong industri pertahanan Indonesia, menjadikannya sebuah kemitraan yang terbaik dengan visi bersama untuk meningkatkan ambisi militer Indonesia,” kata Guy Bonassi.
♔ antara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.