⚓️ Sebut Kapal Selam sebagai Pengganda Kekuatan Tempur Naval Group telah menawarkan untuk membangun dua varian kapal selam berkemampuan AIP untuk Indonesia di Surabaya [Naval Group]
Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Muhammad Ali mengatakan bahwa TNI AL harus memiliki postur kekuatan ideal yang mampu dihadapkan berbagai ancaman dan tantangan pada masa depan.
Hal itu diungkapkan KSAL dalam sarasehan nasional dalam rangka pembangunan kekuatan kapal selam dalam postur TNI Angkatan Laut tahun 2025-2044 yang diadakan Komando Operasi Kapal Selam (Koopskasel) Koarmada RI di Gedung Submarine Facility Damage Control Training (SFDCT) Ujung Surabaya, Senin (12/6/2023).
“TNI AL sebagai komponen utama pertahanan negara di laut, bertugas mempertahankan kedaulatan negara dan keutuhan wilayah perairan Indonesia. Untuk melaksanakan tugas tersebut, TNI AL harus memiliki postur kekuatan ideal, yang mampu dihadapkan pada berbagai ancaman dan tantangan di masa depan,” kata KSAL Ali, dikutip dari siaran pers Dinas Penerangan TNI AL (Dispenal), Selasa (13/6/2023).
Dalam kesempatan tersebut, Ali juga menyampaikan bahwa kapal selam adalah alat utama sistem persenjataan (alutsista) strategis dalam Armada Angkatan Laut suatu negara.
“Keunggulannya yang terletak pada aspek kerahasiaan dan daya hancur yang tinggi, menjadikan kapal selam sebagai pengganda kekuatan tempur yang signifikan, sehingga memiliki strategic deterrence yang sangat tinggi,” ucap Komandan KRI Nanggala-402 pada 2004-2005 tersebut.
Dengan mempertimbangkan kondisi kekuatan kapal selam TNI AL saat ini, kata Ali, diperlukan upaya nyata serta langkah-langkah yang tepat untuk mengembangkan kemampuan dan kekuatan kapal selam yang efektif.
Pembangunan kapal selam kelas Scorpene (Brazilian Navy)
Berdasarkan catatan Kompas.com, Kementerian Pertahanan RI sedang bekerja sama dengan Perancis untuk mengembangkan kapal selam Scorpene.
Indonesia melalui PT PAL bekerja sama dengan Naval Group, perusahaan asal Perancis, membangun kapal selam tersebut.
“Ya ini berjalan terus, mudah-mudahan ya,” kata Menteri Pertahanan Prabowo Subianto ditemui di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, 11 Mei 2023.
Prabowo menyebutkan, perjanjian kerja sama antara Indonesia dan Perancis tidak berubah, yakni membangun dua kapal selam Scorpene yang rencananya digunakan TNI Angkatan Laut (AL).
“Iya, iya (masih dua kapal selam), kita lihat,” ujar Prabowo.
Indonesia juga bekerja sama Italia membangun kapal selam kelas midget berteknologi air independent propulsion (AIP). KSAL Ali mengatakan, Indonesia dan Italia saat ini dalam tahap penandatangan memorandum of understanding (MoU) atau nota kesepahaman serta riset dan pengembangan.
“Masih dalam proses MoU Litbang atau R&D kapal selam mini. Nanti setelah menjadi (produk) first article dan prototipe, baru dilanjutkan ke mass product (produksi massal), jika hasilnya laik laut,” kata KSAL kepada Kompas.com, 30 Mei 2023.
Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Muhammad Ali mengatakan bahwa TNI AL harus memiliki postur kekuatan ideal yang mampu dihadapkan berbagai ancaman dan tantangan pada masa depan.
Hal itu diungkapkan KSAL dalam sarasehan nasional dalam rangka pembangunan kekuatan kapal selam dalam postur TNI Angkatan Laut tahun 2025-2044 yang diadakan Komando Operasi Kapal Selam (Koopskasel) Koarmada RI di Gedung Submarine Facility Damage Control Training (SFDCT) Ujung Surabaya, Senin (12/6/2023).
“TNI AL sebagai komponen utama pertahanan negara di laut, bertugas mempertahankan kedaulatan negara dan keutuhan wilayah perairan Indonesia. Untuk melaksanakan tugas tersebut, TNI AL harus memiliki postur kekuatan ideal, yang mampu dihadapkan pada berbagai ancaman dan tantangan di masa depan,” kata KSAL Ali, dikutip dari siaran pers Dinas Penerangan TNI AL (Dispenal), Selasa (13/6/2023).
Dalam kesempatan tersebut, Ali juga menyampaikan bahwa kapal selam adalah alat utama sistem persenjataan (alutsista) strategis dalam Armada Angkatan Laut suatu negara.
“Keunggulannya yang terletak pada aspek kerahasiaan dan daya hancur yang tinggi, menjadikan kapal selam sebagai pengganda kekuatan tempur yang signifikan, sehingga memiliki strategic deterrence yang sangat tinggi,” ucap Komandan KRI Nanggala-402 pada 2004-2005 tersebut.
Dengan mempertimbangkan kondisi kekuatan kapal selam TNI AL saat ini, kata Ali, diperlukan upaya nyata serta langkah-langkah yang tepat untuk mengembangkan kemampuan dan kekuatan kapal selam yang efektif.
Pembangunan kapal selam kelas Scorpene (Brazilian Navy)
Berdasarkan catatan Kompas.com, Kementerian Pertahanan RI sedang bekerja sama dengan Perancis untuk mengembangkan kapal selam Scorpene.
Indonesia melalui PT PAL bekerja sama dengan Naval Group, perusahaan asal Perancis, membangun kapal selam tersebut.
“Ya ini berjalan terus, mudah-mudahan ya,” kata Menteri Pertahanan Prabowo Subianto ditemui di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, 11 Mei 2023.
Prabowo menyebutkan, perjanjian kerja sama antara Indonesia dan Perancis tidak berubah, yakni membangun dua kapal selam Scorpene yang rencananya digunakan TNI Angkatan Laut (AL).
“Iya, iya (masih dua kapal selam), kita lihat,” ujar Prabowo.
Indonesia juga bekerja sama Italia membangun kapal selam kelas midget berteknologi air independent propulsion (AIP). KSAL Ali mengatakan, Indonesia dan Italia saat ini dalam tahap penandatangan memorandum of understanding (MoU) atau nota kesepahaman serta riset dan pengembangan.
“Masih dalam proses MoU Litbang atau R&D kapal selam mini. Nanti setelah menjadi (produk) first article dan prototipe, baru dilanjutkan ke mass product (produksi massal), jika hasilnya laik laut,” kata KSAL kepada Kompas.com, 30 Mei 2023.
⚓️ Kompas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.