Menteri Pertahanan Prancis, Sebastian Lecornu (kanan), memberikan hormat saat meninggalkan Kantor Kementerian Pertahanan bersama Menteri Pertahanan RI Sjafrie Sjamsoeddin, di Jakarta, Jumat (31/1/2025). Mereka menaiki mobil Maung MV3 Komando VVIP benomor registrasi 1-00 menuju kediaman pribadi Presiden Prabowo Subianto di Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. (ANTARA/HO-Kementerian Pertahanan/aa)
Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin menerima kunjungan kehormatan rekannya Menteri Pertahanan Perancis, Sebastien Lecornu, di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, Jumat, dalam suasana yang sangat akrab dan saling mendukung dimana keduanya membahas berbagai hal terkait pertahanan bilateral.
Prancis merupakan salah satu negara Eropa dari mana beberapa persenjataan pokok TNI berasal, di antaranya rudal permukaan ke permukaan Exocet Block I-Block III buatan MBDA, meriam artileri berat 155 mm Caesar buatan Nexter dan yang akan datang adalah pesawat tempur Rafale A dan Rafale B buatan Dassault Aviation serta kapal selam Scorpene dari Naval Group walau kontrak efektif belum terjadi.
Pada masa lalu, tulang punggung kavaleri TNI AD, tank AMX-13 dan helikopter NAS-330 Puma dan NAS-332 Super Puma diperoleh dari Prancis melalui Aerospatiale bersama IPTN. Saat ini, Super Puma sudah dikembangkan menjadi EC725/H225M Caracal oleh Airbus yang berpusat di Toulouse, Prancis.
Pada masa Kementerian Pertahanan dipimpin Prabowo Subianto, adalah Florence Parly sebagai Menhan Prancis yang dua kali berkunjung ke Kantor Kementerian Pertahanan, dan salah satu hasil pentingnya adalah kontrak efektif pembelian 42 unit Rafale A dan Rafale B serta persenjataan, paket pelatihan pilot dan awak darat serta pemeliharaan-perawatannya.
Dalam kunjungannya kali ini, Lecornu menginspeksi pasukan kehormatan trimatra TNI didampingi Sjafrie Sjamsoeddin, memberi penghormatan kepada bendera Sang Merah Putih dan Troix Coleur, dan saling memperkenalkan para pejabat. Setelah itu dilanjutkan dengan pembicaraan resmi di Aula Bhinneka Tunggal Ika yang didahului dengan saling tukar cindera mata.
Terkait dengan kunjungan itu, Kepala Biro Informasi Pertahanan Kementerian Pertahanan, Brigadir Jenderal TNI Frega Ingkiriwang Wenas, kepada pers menyatakan, berbagai hal yang dibicarakan kedua menteri pertahanan itu.
“Membicarakan hubungan bilateral yang sudah terjadi dengan Prancis, termasuk juga ruang kerja sama di bidang personel, terjadi peningkatan bukan cuma untuk mengikuti pendidikan namun juga pelatihan. Karena kita tahu, dalam dua-tiga tahun terakhir ini kerja sama pertahanan kedua negara menunjukkan peningkatan,” katanya.
Kedua menteri pertahanan, katanya, juga sepakat dan melihat bahwa kedua negara bisa berkolaborasi dalam menjaga stabilitas dan keamanan di kawasan. Kemudian, keduanya juga membahas kerja sama dalam konteks peralatan militer terutama teknologi militer dalam hal produksi peralatan militer yang bisa menciptakan lapangan kerja.
Kedua menteri pertahanan, katanya, juga berkomitmen mendukung modernisasi militer dengan berbagai cara, di antaranya adalah teknologi pertahanan di mana dibahas juga tentang teknologi drone.
“Tadi dibahas juga soal peralatan perang, yang sudah final adalah Rafale yang memiliki karakteristik yang tidak kalah dengan pesawat tempur lain. Tentang kapal selam Scorpene juga ada komitmen dari pihak Prancis,” katanya.
Hal ini penting karena kondisi geografis Indonesia yang berada di antara Samudera Hindia dan Samudera Pasifik sehingga keberadaan kapal selam itu merupakan suatu keperluan.
Walau tidak spesifik membahas kelangsungan latihan maritim La Perouse 2025 yang digagas Prancis di Samudera Hindia dekat dengan ZEE Indonesia, ALKI II dan ALKI III Indonesia pada 16-24 Januari 2025, namun kedua menteri pertahanan sepakat untuk menunjukkan komitmennya menjaga stabilitas dan keamanan di kawasan. Satu kapal induk nuklir Prancis, FS Charles de Gaulle R91 tengah merapat di Pelabuhan Lembar, Pulau Lombok, NTB, setelah memimpin latihan La Perouse 2025 itu.
Kedua menteri pertahanan dijadwalkan akan mengunjungi kapal induk itu pada Sabtu besok.
“Kedua negara memiliki karakteristik yang serupa, Indonesia bebas aktif dan Prancis tidak menginginkan hegemoni, dan kita mengharapkan stabilitas di kawasan karena saat ada stabilitas di kawasan kita bisa mengelola ekonomi,” katanya.
2 MPCS (Multipurpose Combat Ship/PPA) KSAL Ppstikan kesiapan 2 kapal perang multiguna (MPCS) (Fincantieri)
TNI Angkatan Laut pada Rabu (29/1) menerima dua unit kapal baru buatan perusahaan kapal dari Italia, Fincantieri, yang akan digunakan untuk memperkuat pertahanan wilayah laut Indonesia.
Dalam siaran pers resmi TNI AL yang disiarkan di Jakarta, Kamis, dijelaskan dua kapal jenis Offshore Patrol Vessels/Pattugliatore Polivalente d’Altura (PPA) ini dinamai oleh TNI AL masing-masing KRI Brawijaya-320 dan KRI Prabu Siliwangi-321.
"Nama-nama yang dipilih tersebut merupakan simbol harapan, doa, dan tekad untuk menegakkan kedaulatan dan kehormatan bangsa di seluruh lautan dunia," kata Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali saat memberikan kata sambutan di galangan kapal Fincantieri Muggiano, Italia.
Dua kapal pabrikan Italia ini memiliki spesifikasi panjang 143 meter, lebar 16,5 meter, draf 5,2 meter, kecepatan maksimum 32 knot dengan pendorongan combine diesel, electric dan gas turbin.
Selain itu, senjata yang dimiliki, yaitu SAM 16 VL Sistem, SSM 8 Teseo Mk-2E, meriam 127 mm, meriam 76 mm, dan torpedo.
Ali menjelaskan kehadiran dua kapal dari Italia itu nantinya tidak hanya menjadi bagian dari armada TNI AL, tetapi juga tonggak penting dalam modernisasi alutsista untuk menjaga kedaulatan dan keamanan negara.
Tidak hanya itu, kehadiran dua kapal ini juga menandakan eksistensi TNI AL dalam bekerja sama dengan mitra internasional dalam menghasilkan alutsista yang modern dan berdaya saing tinggi.
Dengan hadirnya dua kapal baru ini, Laksamana Ali yakin pertahanan yang dimiliki TNI AL akan semakin kuat dalam menjaga kedaulatan laut Indonesia.
💂 ⭕ 💥Marinir mulai mengunakan drone untuk menjaga perbatasan (Dok. Dispen Kormar)
Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto mengatakan pihaknya akan mengubah doktrin peperangan di tubuh TNI ke arah lebih moderen.
Hal tersebut harus dilakukan agar taktik peperangan dan seluruh perangkat SDM serta teknologi yang dimiliki TNI dapat mengikuti perkembangan zaman.
Dalam jumpa pers usai menggelar rapat pimpinan (Rapim) di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat, Agus memberikan beberapa contoh doktrin perang moderen yang akan diterapkan TNI.
"Misalnya, kalau dulu kan perang itu masih tradisional, sekarang kan menggunakan drone (pesawat nirawak, red) yang kami Kamikaze pakai AI, membunuh orang itu tinggal pakai saja drone untuk mengejar seseorang," ujar Panglima.
Doktrin perang lebih moderen itu juga akan diterapkan di matra Angkatan Laut (AL) dan Angkatan Udara (AU) dengan cara meningkatkan teknologi alat utama sistem senjata.
Selain itu, Agus melanjutkan reformasi doktrin juga dilakukan dengan cara merekrut masyarakat sipil yang ahli di bidang siber untuk masuk dalam satuan siber TNI.
Penguatan satuan siber ini perlu dilakukan guna memperkuat pertahanan negara dari serangan siber negara asing.
Dengan doktrin perang yang lebih maju itu, Agus yakin pertahanan TNI akan semakin kuat dalam mengantisipasi ancaman serangan yang lebih moderen.
Ubah taktik tempur hadapi OPM
Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto mengatakan jajarannya telah mengevaluasi beberapa taktik tempur di lapangan yang terbukti efektif, terutama saat menanghadapi serangan Organisasi Papua Merdeka (OPM).
"OPM kalau mau nyerang kita itu mikir-mikir. Kita diserang, pasti dia yang hancur," kata Agus saat memberikan pengarahan dalam rapat pimpinan TNI di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat.
Agus menjelaskan perubahan taktik pertempuran itu dilakukan demi mengubah doktrin perang TNI yang dinilai sudah terlalu lama.
Doktrin perang tersebut harus diubah agar kemampuan taktis prajurit dan seluruh perangkatnya dapat menyesuaikan dengan perkembangan zaman.
"Kemarin, saya ke Australia, taktik infanteri 100 persen diubah dan mereka berubah doktrin selama 3 atau 5 tahunan," jelas Agus.
Karenanya, dia meminta seluruh jajarannya untuk aktif menawarkan perubahan untuk memperbaharui doktrin perang TNI. Dia juga meminta para perwira senior untuk tidak anti dengan ide-ide perubahan yang ditawarkan perwira muda TNI.
"Jadi kita semuanya harus menjadi agen perubahan, keluarkan ide-ide yang bagus sesuai dengan penugasan kita di lapangan," jelas Agus.
Walau demikian, Agus dalam paparannya tidak menjelaskan dengan rinci apa saja doktrin perang TNI yang dianggap sudah usang.
Dia juga tidak menjelaskan dengan rinci perubahan apa saja yang harus dilakukan terkait doktrin perang tersebut.
Selama latihan perang bertajuk Nabi Besar ke-19 yang diselenggarakan baru-baru ini di perairan Teluk Persia, Angkatan Laut Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) memamerkan kemampuan operasional korvet kelas Shahid Soleimani miliknya.
Puncak dari latihan tersebut adalah keberhasilan peluncuran rudal canggih dari kapal, yang menunjukkan akurasi tepat dalam menyerang target musuh yang disimulasikan.
Korvet tersebut menunjukkan kemampuannya meluncurkan rudal dengan jangkauan yang bervariasi, mulai dari 200 km, 300 km, hingga 750 km.
Dilaporkan, rudal-rudal tersebut dilengkapi dengan teknologi kecerdasan buatan (AI), mencerminkan kemajuan signifikan dalam kemampuan serangan dan presisi Angkatan Laut IRGC.
Korvet dengan bobot sekitar 600 ton ini mengadopsi fitur siluman gun mengurangi penampang radarnya. Kapal berdimensi panjang 65 m dan lebar 14,5 m.
Korvet Shahid Soleimani dapat berlayar dengan kecepatan maksimum hingga 32 knot. Jangkauan operasionalnya mencapai 5.000 mil laut, memungkinkan misi jarak jauh dan operasi berkelanjutan di perairan regional.
Korvet kelas Shahid Soleimani adalah kapal perang permukaan Iran pertama yang dilengkapi sistem peluncur vertikal (VLS) dengan enam sel untuk meluncurkan jelajah permukaan ke permukaan dan 16 sel yang berukuran lebih kecil untuk meluncurkan rudal permukaan ke udara.
Kapal dapat meluncurkan rudal jelajah Ghadr-474 yang baru, memiliki jangkauan 2.000 km untuk serangan jarak jauh.
Selain itu, kapal ini juga membawa rudal antikapal canggih seperti Noor, Ghadir, dan Nasir, yang mampu menyerang target pada jarak yang bervariasi.
Untuk sistem pertahanan jarak dekat, kapal diperkuat dengan satu kanon otomatis 30 mm dan empat senapan Gatling Asef kaliber 23 mm.
Korvet Shahid Soleimani dilengkapi pula dengan helipad yang mampu menampung helikopter seberat 5 ton untuk digunakan misi dukungan udara dan operasi pengintaian. (RBS)
The renaming ceremony of the two MPCS (Multipurpose Combat Ship/PPA) vessels sold to the Indonesian Navy was held today at Fincantieri’s shipyard in Muggiano (La Spezia).
These ships are part of the contract signed by the Group in 2024, valued at approximately 1.18 billion euros.
The ceremony was attended by, among others, Biagio Mazzotta, Chairman of Fincantieri; Dario Deste, General Manager of Fincantieri’s Naval Vessels Division; Admiral Muhammad Ali, Chief of The Indonesian Navy, and Admiral Giuseppe Berutti Bergotto, Deputy Chief of Staff of the Italian Navy. Their presence underscored the strong defense collaboration between the two nations.
Originally built as the fifth and sixth units for the Italian Navy, the two ships, formerly named “Marcantonio Colonna” and “Ruggiero di Lauria,” have now been renamed KRI BRAWIJAYA-320 and KRI PRABU SILIWANGI-321.
This supply contract stems from the interest generated during the campaigns of the MPCS/PPA vessels “Francesco Morosini” and “Raimondo Montecuccoli” in Indonesia in 2023 and 2024, respectively.
It marks a significant milestone in the strategic partnership between Fincantieri and the Indonesian Ministry of Defense. Built at Fincantieri’s integrated Riva Trigoso-Muggiano shipyard, these vessels will be the largest combat ships in the Indonesian Navy, strengthening stability in the Indo-Pacific region and safeguarding Indonesia’s national interests.
The MPCS/PPA is a highly versatile class of ship designed to perform a wide range of missions, including frontline combat operations, maritime patrol, rescue, and civil protection activities.
The two ships are scheduled for delivery to the Indonesian Navy in 2025.
👷🚀The basic design of the indigenous aircraft carrier was done by the Indian Navy's Directorate of Naval Design, which was developed into detailed design by the design team of CSL. (Ministry of Defence)
While India and Indonesia have agreed to hold talks for BrahMos supersonic missile systems, senior officials from Jakarta have also shown interest in India's aircraft carrier-building capabilities.
India is one of the few countries in the world with the capability to build aircraft carriers indigenously.
The interest in cooperation on aircraft carrier construction was expressed by senior officials from Jakarta during recent meetings with the Indian side, defence sources told ANI.
Indian officials are also working on enhancing cooperation with Jakarta in the field of shipbuilding, they added.
India and Indonesia have agreed to begin negotiations on the BrahMos supersonic missile deal, with Indonesian teams expected to visit India soon for the talks. One important requirement for the missile deal with Indonesia will be approval from Russia, sources said.
India has successfully sold the BrahMos missile to the Philippines, which placed an order worth over USD 335 million a few years ago. The missile deliveries have already taken place, and more deliveries are expected soon.
Many countries, including Vietnam, Malaysia, Indonesia, and several nations in the Middle East, have shown interest in the India-Russia joint venture missile system, which incorporates many components from Russia.
Notably, at the invitation of Prime Minister Modi, the President of Indonesia, Prabowo Subianto, paid a State Visit to India from January 23-26. He also attended the celebrations for the 76th Republic Day of India as the Chief Guest. He was accompanied by a high-level delegation, including several Ministers, senior Indonesian government officials, and a business delegation. (ANI)
TNI Angkatan Laut (AL) mengirim satu korvetnya KRI Bung Tomo-357 dari Komando Armada I untuk mengikuti latihan perang multilateral Aman Exercise 2025 di Karachi, Pakistan, pada 7–11 Februari 2025.
Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) Koarmada I Kolonel Laut (P) Yoni Nova Kusumawan, saat dihubungi di Jakarta, Selasa, menjelaskan KRI Bung Tomo (TOM) berlayar menuju Karachi dari Belawan, Sumatera Utara, Senin (27/1), dengan transit di Colombo, Sri Lanka.
“Pelayaran dipimpin langsung oleh Komandan KRI TOM-357 Kolonel Laut (P) Dedi Gunawan Widyatmoko selaku komandan satuan tugas, juga melibatkan prajurit Koarmada I dari berbagai satuan, termasuk anggota Satuan Komando Pasukan Katak (Satkopaska), Dinas Kesehatan (Diskes), dan Dinas Penyelamatan Bawah Air (Dislambair) Koarmada I,” kata Kadispen Koarmada I.
Kolonel Yoni menyebut KRI Bung Tomo dijadwalkan tiba di perairan Karachi, Pakistan pada 31 Januari 2025.
Angkatan Laut Pakistan menggelar AMAN Exercise Ke-9 di Karachi pada 7–11 November 2025, yang bakal diikuti angkatan laut dari 60 negara, termasuk TNI Angkatan Laut.
Pejabat Direktorat Hubungan Masyarakat Angkatan Laut Pakistan, Letnan Kolonel (Letkol) Ali Irfan, saat dihubungi di Jakarta, Selasa, menjelaskan latihan multilateral Aman Exercise 2025 terdiri atas fase pangkalan (harbour phase) dan fase laut (sea phase).
Beberapa materi latihan yang bakal digelar selama fase pangkalan mencakup seminar, diskusi membahas rencana operasi, demonstrasi aksi kontra-terorisme, dan perencanaan pra-pelayaran.
Sementara itu, latihan fase laut mencakup manuver taktis, latihan-latihan terkait keamanan maritim seperti operasi antibajak laut, operasi pencarian dan penyelamatan (SAR), penembakan senjata, dan latihan anti-peperangan udara.
Dalam kesempatan terpisah, Kolonel Yoni menambahkan kapal perang RI dan kapal-kapal perang dari berbagai negara juga akan bersama-sama mengikuti latihan khusus tim penyelam. Latihan tim penyelam itu di antaranya praktik demolisi di darat, pemusnahan alat peledak rakitan (IED), penghancuran ranjau (UXO), dan latihan gabungan dengan tim PUs.
“Latihan yang bakal menjadi sorotan saat fase laut ialah International Fleet Review, yang akan disaksikan oleh pejabat-pejabat Angkatan Laut Pakistan dan delegasi angkatan laut asing,” kata Letkol Ali saat dihubungi di Jakarta, Selasa.
Kemudian, Ali menambahkan seiring dengan rangkaian Aman Exercise juga akan digelar Aman Dialogue di Karachi.
“Kepala staf angkatan laut dari berbagai negara, kepala Coast Guard dari berbagai negara, dan pejabat-pejabat senior dari berbagai negara akan bertemu dan berdiskusi membahas keamanan maritim di kawasan, serta bersama-sama menyusun strategi untuk menghadapi ancaman di laut yang terus berkembang,” ujar dia.
⚓️Dengan Passing Exercise di Laut BaliKapal Perang Prancis Horizon Class, FS Forbin D-620 (Puspen TNI)
Kapal Perang Prancis FS Forbin D-620 (Horizon Class) yang melaksanakan lintas damai melewati perairan Indonesia telah tiba di Laut Bali.
Kedatangan Kapal Perang Prancis ini disambut KRI Raden Eddy Martadinata-331 (KRI REM-331) dengan melaksanakan latihan bersama Passing Exercise (Passex). Sabtu (25/1).
Dengan prajurit tangguhnya, KRI REM-331 yang dikomandani oleh Kolonel Laut (P) Arief Kurniawan Hertanto memimpin pelaksanaan beberapa latihan yang digelar. Latihan tersebut mencakup Basic Tactical Maneuvering Exercise (TACMAN), Replenishment at Sea (RAS) Approach Exercise, hingga Photo Exercise (PHOTOEX).
Pada kesempatan tersebut, Komandan KRI REM-331 mengatakan bahwa latihan ini bukan sekadar unjuk kemampuan dan profesionalisme kedua angkatan laut, tetapi juga merupakan bentuk diplomasi maritim dalam rangka memperkuat hubungan antara Indonesia dan Prancis.
Momen latihan ini ditutup dengan farewell speech dari masing-masing komandan kapal sebagai bentuk penghormatan dan apresiasi atas terselenggaranya latihan dengan baik. Latihan tersebut merupakan tradisi TNI AL dalam menyambut Kapal Perang Asing yang memasuki perairan Indonesia.
Kegiatan ini selaras dengan penekanan Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal), Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali untuk berkomitmen tinggi terhadap perdamaian dan stabilitas maritim global serta terus menjaga interoperabilitas dan kerjasama antar negara, serta mendukung program Asta Cita yang dicanangkan Presiden RI Prabowo Subianto. TNI AL tidak hanya tampil sebagai penjaga kedaulatan, namun juga sebagai duta perdamaian yang mempererat hubungan Internasional.
An Indonesian delegation visited BrahMos Aerospace HQ(X lembaga KERIS) 🪨
A top-level Indonesian delegation visited the BrahMos Aerospace headquarters and was briefed on the capabilities of the supersonic cruise missile, the company said on Sunday. The delegation was led by Indonesian navy chief Admiral Muhammad Ali.
The development came at a time when Indonesia is engaged in negotiations with India on acquiring the missile system, and the two sides have reached a broad understanding on the pricing of the deal, expected to be worth around $ 450 million.
“A high-level delegation headed by Chief of Staff, Adm. Muhammad Ali of the Indonesian Navy, visited #BrahMos Aerospace & interacted with Dr. Jaiteerth R. Joshi & other senior officials from the JV enterprise. The delegation was apprised of supersonic #BRAHMOS weapon system & its formidable capabilities,” BrahMos Aerospace posted on X on Sunday.
The BrahMos missile in an Indo-Russian joint venture.
During the interaction, the two sides exchanged ideas and insights on further strengthening bilateral cooperation in the fields of defence and strategy, BrahMos Aerospace added.
If the deal goes ahead, Indonesia will become the second foreign buyer of the missile after the Philippines. In January 2022, India signed a deal worth almost $ 375 million to equip the Philippine Marines with three batteries of the missiles.
Indonesian President Prabowo Subianto was the chief guest during the 76th Republic Day celebrations on Sunday. The weapons showcased during the ceremonial parade included the BrahMos missile.
The parade included a 160-member Indonesian military marching contingent and a 190-member band contingent from that country.
India and Indonesia on Saturday decided to diversify their trade basket, work on defence supply chains and cooperate closely on maritime security, with Prime Minister Narendra Modi holding up the Southeast Asian nation as an “important partner” for maintaining security and a rules-based order in the Indo-Pacific.
Market access, collaboration on infrastructure and connectivity, and cooperation in health care also figured in talks between Modi and Subianto, who was the chief guest for the Republic Day parade on Sunday, 75 years after President Sukarno was accorded the same honour at India’s first national day celebration.
Prabowo, a retired general, said he would send a high-level delegation to India to take forward defence collaboration following the ratification of a bilateral defence cooperation agreement. Modi added, “To increase cooperation in the defence sector, we have decided to work together in defence manufacturing and supply chains.”
In April 2024, India delivered the first batch of BrahMos missiles and launchers to the Philippines.
BrahMos is the fastest cruise missile in the world with a speed of Mach 2.8, nearly three times the speed of sound. BrahMos variants can be launched from land, air and sea, and all three variants are in service with the Indian armed forces. The ones being exported to the Philippines can strike targets at 290km, though India has also developed another variant with a range of almost 500km.
In February 2024, the Cabinet Committee on Security approved the acquisition of more than 200 BrahMos missiles and associated systems that will be fitted on Indian warships, with the significant capability enhancement for the navy expected to cost around ₹ 19,000 crore.
Produksi PT Sentra Surya Ekajaya Dua perusahaan swasta yakni PT SSE (Sentra Surya Ekajaya) asal Indonesia dan Texelis asal Prancis meluncurkan kendaraan lapis baja P2 Tiger APC 4x4 yang telah dikembangkan secara khusus untuk memenuhi permintaan TNI Angkatan Darat.
P2 Tiger adalah kendaraan angkut personel asli Indonesia, berbobot 18 ton, dirancang dan diproduksi oleh PT SSE di pabrik perusahaan di Tangerang.
Perusahaan swasta lokal tersebut melakukan perakitan penuh seluruh komponen, dengan dukungan dari Texelis—perusahaan Prancis yang mengerjakan APC Serval 4x4 Angkatan Darat Prancis—untuk integrasi platform mobilitas.
Dibandingkan dengan pengembangan perusahaan sebelumnya, P2 Tiger baru memiliki tenaga mesin yang lebih besar, kemampuan membawa dan ruang yang lebih besar, kemampuan manuver yang lebih baik berkat suspensi independen barunya.
P2 Tiger baru memiliki perlindungan STANAG 4569 level 2 hingga 4, tergantung konfigurasinya. GVW maksimumnya adalah 18 ton dengan berat dasar 14 ton. (antara) Berikut video dari CNN :