Berbahan Daur Ulang Sampah Plastik Drone Aruna 45 (Kompas) 💥
Drone Aruna 45 sukses terbang di atas perairan Teluk Jakarta, meski dalam kondisi cuaca yang tidak bersahabat.
Mengutip keterangan resmi, Jumat (17/1/2025), pesawat terbang tanpa awak (drone) berbahan daur ulang sampah plastik ini diterbangkan dari atas Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) milik TNI Angkatan Laut (TNI AL) KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat (992).
Pelaksanaan uji terbang drone yang ke depan digadang-gadang akan memperkuat alutsista TNI AL ini dipimpin oleh Komandan Gugus Tempur Laut (Danguspurla) Komando Armada I Laksamana Pertama TNI Muhammad Taufik, M.M.D.S, mewakili Pangkoarmada I Laksamana Muda TNI Dr. YooS Suryono H., M.Tr (Han)., M.Tr. Opsla dan sejumlah pejabat lainnya.
"Menggunakan teknologi VTOL, Aruna 45 melakukan take off dan landing secara baik," kata Laksamana TNI PURN Yudo Margono, selaku Pembina dalam keterangan resmi.
Walau dalam kondisi angin mencapai 24 knot serta rintik hujan, dengan kemampuan otonom, Aruna 45 memberikan efektivitas dalam melakukan misi-misi yang menunjang operasi khususnya di laut.
"Uji coba ini akan ditindaklanjuti dengan melibatkannya dalam latihan-latihan berskala besar yang akan dilaksanakan di Laut Natuna dalam waktu dekat," ujar dia.
Dia menambahkan bahwa drone ini juga akan menjadi sistem pendukung dalam operasi menjaga kedaulatan wilayah laut Indonesia secara lebih efektif.
Dia mengatakan, Aruna 45 adalah buah ide dan pemikiran keberlanjutan dari Mantan Panglima TNI Laksamana TNI PURN Yudo Margono.
Dia dikenal sangat konsen terhadap pelestarian lingkungan, setelah sebelumnya memproduksi dan membagikan seragam sekolah berbahan daur ulang sampah plastik kepada anak-anak sekolah yang membutuhkan.
"Inovasi ini kemudian dikembangkan lagi dengan menciptakan Drone Aruna 45," ujar dia.
Dia menegaskan bahwa Laksamana TNI (Purn) Yudo Margono selaku pembina sangat konsen terhadap inovasi dan karya-karya anak-anak muda bangsa Indonesia agar bisa berkontribusi lebih baik, lebih kreatif, dan berdampak kepada masyarakat secara luas.
Atase Pertahanan Republik Indonesia di Bangkok Kolonel Cke Faisal R. Hutagalung beserta delegasi melaksanakan kunjungan resmi ke pabrik Chaiseri Metal and Rubber Co., Ltd.
Kunjungan ini bertujuan untuk mempererat kerja sama strategis di bidang pertahanan antara Indonesia dan Thailand. Senin (13/1/2025).
Dalam kunjungan ini, pihak Chaiseri memaparkan company profile dan memperkenalkan inovasi unggulan mereka, termasuk kendaraan lapis baja First Win AFV yang telah diakui secara internasional, dan akan ditampilkan pada Ajang Indonesia Defence 2025.
Pihak Chaiseri menyambut baik kunjungan delegasi Indonesia dan menyampaikan kesiapan mereka untuk menghadiri Indo Defence 2025 di Jakarta.
Lebih dari itu, Chaiseri juga menunjukkan komitmennya untuk berkolaborasi dengan industri pertahanan Indonesia, khususnya PT Pindad, dalam hal transfer teknologi dan pengembangan kendaraan militer, termasuk menempatkan tenaga ahli untuk pelatihan teknis.
Mr. Krit Koolhiran perwakilan manajemen Chaiseri menyampaikan bahwa selain memproduksi Armoured Vehicle, pihaknya juga memproduksi sukucadang berbagai jenis kendaraan militer dengan kualitas yang telah mendapat pengakuan dari pabrikan asal, termasuk Run Flat System Wheels dan Track Pad untuk berbagai jenis Tank.
Chaiseri juga memiliki kerjasama dengan militer berbagai negara dalam hal perbaikan dan overhaul Tank.
Selama Kunjungan, Delegasi diterima oleh Mr. Karn Koolhiran selaku CEO Chaiseri Metal and Rubber ltd, hal ini menjadi langkah awal yang strategis untuk mempererat hubungan bilateral antara kedua negara di sektor industri pertahanan, sekaligus membuka peluang bagi Indonesia untuk peningkatan kapasitas teknologi militer melalui kolaborasi internasional. ♘Puspen TNI
PT Dirgantara Indonesia (PTDI) dan Thales Belgia bersiap kembali melakukan kerjasama produksi roket. Kedua pihak sudah melihat-lihat kawasan produksi III PTDI di Tasikmalaya, Rabu, 15 Januari 2024.
PTDI dan Thales Belgia berniat mengaktifkan kembali kolaborasi yang pernah terjalin, termasuk produksi roket. Yang dimaksud, adalah roket keperluan senjata militer.
Delegasi Thales Belgium dipimpin oleh Domain Director Thales Belgium, Thomas Colinet, diterima oleh Direktur Niaga, Teknologi & Pengembangan PTDI, Moh Arif Faisal beserta jajaran Manajemen PTDI.
Direktur Niaga, Teknologi & Pengembangan PTDI, Moh Arif Faisal, menyebutkan, kunjungan ini merupakan tindak lanjut pertemuan PTDI dan Thales di Bali International Airshow 2024.
“Kedua pihak mendorong mempererat kembali kerja sama yang pernah terjalin sejak tahun 1980-an. Tidak hanya itu, keberlanjutan kerja sama ini juga menunjukkan kesiapan kami dalam memenuhi kebutuhan roket di Indonesia,” ujar Moh Arif Faisal.
Sejarah kerjasama
PTDI memiliki sejarah panjang dalam pengembangan roket. Pada tahun 1985-1996, IPTN (sekarang PTDI) memperoleh lisensi resmi dari Forges de Zeebrugge S.A. (FZ) Belgium (sekarang Thales Belgium) untuk memproduksi motor rocket berkaliber 2,75 inch (70 mm).
Kerja sama ini akan dibangkitkan kembali melalui rencana penandatanganan framework agreement yang mencakup joint marketing, sales dan produksi roket kaliber 2,75 inch (70 mm) dimulai dari pasar domestik dan terbuka peluang di pasar regional.
PTDI menggunakan kode RD dan WD untuk produk yang dipasarkan di Indonesia. PTDI telah berhasil mengintegrasikan roket 2,75 inch (70 mm) ke berbagai platform udara milik TNI AD, TNI AU dan TNI AL, baik rotary wing maupun fixed wing.
Beberapa platform yang telah teruji kompatibel dengan roket ini meliputi helikopter AS555 Fennec, BO105, Bell 212, NBell 412, NAS332 Superpuma, serta pesawat F-16 dan Embraer Supertucano. Selain itu, roket ini juga dapat diaplikasikan pada helikopter Apache, Mi-35P dan S70 Blackhawk.
Sejak tahun 1985, PTDI memproduksi dan mengirimkan lebih dari 43.000 unit roket FFAR dan WAFAR 2,75 inch (70 mm) dengan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) mencapai sekitar 20% hingga 40%.
Kapasitas produksi
Untuk kapasitas produksinya sendiri mampu mencapai 10.000 unit/tahun. Sedangkan untuk warhead-nya, PTDI telah berhasil memproduksi lebih dari 40.000 unit dengan TKDN 60% hingga 85%, yang kapasitas produksinya mampu mencapai 5.000 unit/tahun.
Dalam hal sertifikasi, pada tahun 2019 PTDI memperoleh Military Air Weapon Type Certificate (TC) dari Indonesian Military Airworthiness Authority (IMAA) untuk beberapa komponen strategis, seperti Smoke Warhead WD-703 dan Rocket Motor RD-7010, dimana pada tahun 2021 kembali memperoleh sertifikasi yang sama untuk Rocket Motor RD-702 Mod.4, dan Rocket Motor RD-701.
Thales Belgium berencana untuk menginisiasi kerja sama dimulai dari perakitan produk roket 2,75 inch (70 mm) di fasilitas PTDI, yang kemudian dilanjutkan bertahap menuju transfer produksi dari Thales Belgium ke PTDI yang diharapkan dapat mendongkrak nilai TKDN roket PTDI menjadi di atas 40%.
Dalam pertemuan hari ini, PTDI dan Thales Belgium juga berdiskusi terkait arah kerja sama untuk pengembangan unguided rocket dan guided rocket. ***
💥 Bertahap menjadi 1,5 % dari PDBOPV Thaon di Revel class, KRI PSL 321 akan tiba tahun ini (istimewa) 💥
Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin beserta jajaran memproyeksikan peningkatan anggaran belanja pertahanan dari semula 0,8 persen menjadi 1,5 persen dari pajak domestik bruto (PDB) secara bertahap, dalam Rapat Pimpinan (Rapim) Kementerian Pertahanan, di Jakarta, Kamis.
"Peningkatan proyeksi anggaran pertahanan nasional, yang sebelumnya 0,8 persen, ini diproyeksikan bisa di atas 1 persen, bahkan sampai 1,5 persen tentunya secara bertahap dan komprehensif," kata Kepala Biro Informasi Pertahanan (Infohan) Sekretariat Jenderal Kementerian Pertahanan RI Brigjen TNI Frega F. Wenas Inkiriwang saat jumpa pers dengan wartawan setelah rapat terbatas di Kantor Kemhan, Jakarta, Kamis.
Menurut Frega, peningkatan belanja pertahanan di angka 1,5 persen sudah ideal untuk kebutuhan pertahanan seperti membeli alat utama sistem senjata, pembangunan infrastruktur pertahanan, peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) dan pembiayaan strategis lainnya.
Namun demikian, Frega mengakui untuk mewujudkan hal tersebut tidak mudah. Sebab penetapan belanja pertahanan sebesar 1,5 persen harus didukung oleh kondisi perekonomian yang stabil.
PDB di setiap daerah juga menentukan kekuatan pemerintah dalam menggelontorkan dana untuk belanja negara.
Karenanya, pihaknya dan seluruh kementerian lembaga terkait harus mendukung program pemerintah dalam memperkuat perekonomian serta ketahanan pangan.
Frega melanjutkan kini beberapa program perekonomian pemerintah seperti hilirisasi ekonomi, penguatan investasi hingga ketahanan pangan telah berlangsung.
Program-program tersebut pun diyakini Frega akan memberikan dampak baik bagi ketahanan ekonomi Indonesia. Oleh karena itu Frega memastikan Kemhan akan tetap mendukung program-program tersebut demi kuatnya kedaulatan negara.
"Karena ketika kedaulatan kita bisa dijaga, kita bisa lebih tegak, pertahanan kita juga maju," jelas dia..
Direktur Utama PT PAL Indonesia, Kaharuddin Djenod menegaskan bahwa dengan semangat membawa perusahaan terus berkarya di kancah global. PT PAL berupaya tidak hanya menciptakan nilai ekonomi, tetapi juga memperhatikan keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan sosial, sejalan dengan komitmen ESG pemerintah.
Hal tersebut disampaikan Djenod dalam acara “Refleksi Akhir Tahun 2024 dan Pengarahan Kinerja Tahun 2025” yang berlangsung di Hanggar Fasilitas Kapal Selam (Faskasel) belum lama ini. Selain Djenod, hadir juga dalam acara tersebut antara lain Komisaris Independen Cut Meutia Adrina, jajaran Direksi, SEVP, serta seluruh karyawan PT PAL Indonesia.
Acara Refleksi Akhir Tahun 2024 dan Pengarahan Kinerja Tahun 2025 ini menjadi momentum bagi seluruh insan PT PAL untuk memperkuat komitmen bersama. Dengan sinergi dan tekad yang solid, PT PAL siap menghadapi tantangan di tahun 2025 dan melangkah menuju visi besar sebagai kebanggaan bangsa Indonesia.
Djenod mengatakan bahwa untuk tahun 2025, PT PAL menargetkan pendapatan sebesar Rp 5,8 triliun, meningkat signifikan dibandingkan RKAP 2024.
“Fokus utama perusahaan adalah transformasi budaya kerja, efisiensi operasional, serta pengembangan sumber daya manusia melalui program pelatihan dan sertifikasi yang memenuhi standar Good Corporate Governance (GCG) dan Environmental, Social, and Governance (ESG),” ujarnya.
Di sisi lain, Djenod juga memberikan refleksi pencapaian strategis tahun 2024, termasuk proyek-proyek unggulan seperti proyek pembangunan Kapal Frigate Merah-Putih, Kapal Landing Platform Dock UAE, Kapal Landing Dock Philippines, BMPP Nusantara II, serta rencana proyek strategis Kapal Selam Scorpene.
Dirut PT PAL juga menekankan keberlanjutan transformasi Industri Maritim 4.0 (IM4) sebagai prioritas utama. Hal ini seiring upaya PT PAL mempersiapkan kolaborasi strategis dengan galangan kapal dalam negeri guna memperkuat kemandirian maritim nasional dan mendukung program pemerintah di sektor pangan, energi, dan pertahanan.
“Tahun 2025 akan menjadi tahun akselerasi inovasi bagi PT PAL. Kami fokus pada pengembangan teknologi canggih, termasuk eksplorasi teknologi nuklir untuk mendukung kebutuhan energi dan pertahanan nasional. Ini selaras dengan program pemerintah dalam kemandirian pangan, energi, serta territorial,” ujarnya.
Djenod menggarisbawahi pentingnya solidaritas, inovasi, dan efisiensi sebagai pondasi utama perusahaan dalam melangkah menuju target ambisius tahun 2025.
“Setiap insan PT PAL harus bekerja dengan hati, AKHLAK dan tekad untuk membangun kejayaan bangsa melalui sektor maritim. Kita tidak hanya bicara tentang capaian finansial, tetapi juga kontribusi nyata dalam membangun kemandirian nasional,” tandasnya.
Sementara itu, Komisaris Independen Cut Meutia Adrina mewakili jajaran Komisaris menyampaikan apresiasi atas kinerja seluruh insan PT PAL yang telah berkontribusi dalam mencapai target RKAP 2024, di tengah dinamika tantangan yang harus dihadapi.
“Kami bangga dengan pencapaian yang diraih hingga akhir tahun 2024. Meski masih ada target yang harus dicapai, semangat dan kolaborasi seluruh insan PT PAL menjadi modal utama untuk menghadapi tantangan di tahun mendatang,” ujarnya.
Ia juga menegaskan pentingnya soliditas kerja dan keselarasan visi antara jajaran pimpinan dan karyawan dalam mengawal program strategis tahun 2025.
Dukung Transformasi Industri Pertahanan Indonesia Pada Selasa, 14 Januari 2025, Menteri Pertahanan Republik Indonesia, Sjafrie Sjamsoeddin, mengunjungi fasilitas produksi munisi PT Pindad di Kecamatan Turen, Kabupaten Malang. Kunjungan ini merupakan bagian dari upaya Kementerian Pertahanan untuk mendukung transformasi industri pertahanan Indonesia dan meningkatkan kapasitas produksi dalam negeri.
Kunjungan Menhan RI ke fasilitas produksi munisi tersebut merupakan kegiatan lanjutan setelah sebelumnya mengunjungi PT Pindad, Bandung pada Kamis 9 Januari 2025. Menhan Sjafrie disambut oleh Direktur Utama PT Pindad, Sigit Santosa, beserta jajaran direksi, komisaris, dan GM Divisi Munisi. Dalam kunjungannya, Menhan Sjafrie meninjau berbagai area produksi, termasuk produksi munisi kaliber kecil, munisi khusus (pyrotechnics), detonator, munisi kaliber besar, dan roket.
Pada kunjungan kali ini, Menhan RI turut didampingi oleh Kepala Staf TNI AD Jenderal TNI Maruli Simanjuntak; Sekjen Kemhan Letjen TNI Tri Budi Utomo; Irjen Kemhan Letjen TNI Rui FGP Duarte; Kabaranahan Kemhan Marsdya TNI Yusuf Jauhari; Wakapolri Komjen Pol Ahmad Dofiri; Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Rudy Saladin; Kapoksahli Pangdam V/Brw Brigjen TNI Singgih Pambudi Arinto beserta jajaran.
Menhan Sjafrie menyampaikan bahwa PT Pindad harus menjadi tulang punggung industri pertahanan untuk menopang kedaulatan nasional. Kementerian Pertahanan berkomitmen untuk mendukung dan mendorong PT Pindad menjadi industri pertahanan yang unggul dan berdaya saing.
“Tentunya kami turut menyampaikan rasa bangga atas kehadiran Menhan RI di fasilitas produksi munisi PT Pindad yang berlokasi di Turen, Malang ini,” tutur Sigit. Sementara itu, dalam pernyataannya, Sigit menuturkan, PT Pindad menempati lahan seluas 164 hektar. Di mana, fasilitas produksi munisi PT Pindad terdiri dari Area Produksi Munisi Kaliber Kecil, Area Produksi Munisi Khusus (Pyrotechnics), Area Produksi Detonator, Area Produksi Munisi Kaliber Besar dan Roket hingga Lapangan Balistik 200 m dan 1.000 m.
Berbagai jenis dan kategori produk munisi PT Pindad tersebut, dijabarkan Sigit, terdiri mulai dari munisi kaliber kecil yaitu kaliber 5,56 mm; kaliber 7,62 mm; kaliber 9 mm; kaliber 12,7 mm; kaliber .38 inch hingga munisi rantai (link) kaliber 5,56 mm, kaliber 7,62 mm dan kaliber 12,7 mm.
Selain itu, lanjut Sigit, Divisi Munisi PT Pindad juga telah memproduksi berbagai varian granat tangan. Termasuk granat asap dan granat flash bang hingga granat mortir kaliber 60 mm dan kaliber 81 mm. “Hal ini juga menjadi tantangan yang luar biasa, bahwa PT Pindad harus bisa menghasilkan produk pertahanan berteknologi mutakhir yang bisa menjaga kedaulatan NKRI,” pungkas Sigit.
Menhan Sjafrie beserta rombongan juga sempat melakukan peninjauan ke SMA Taruna Nusantara Malang, Kecamatan Pagak, Kabupaten Malang. Pada serangkaian kunjungannya, Menhan Sjafrie turut meninjau kesiapan infrastruktur yang diproyeksikan bakal rampung pada pertengahan tahun 2025.
Dengan kunjungan ini, diharapkan PT Pindad dapat terus berinovasi dan meningkatkan kapasitas produksinya, sehingga mampu menghadapi berbagai tantangan di masa mendatang dan memperkuat daya saing bangsa di kancah internasional. (abi)
⚓ Latihan di Selat Malaka KRI Torani-860 (Koarmada 1)
Beberapa kapal perang TNI Angkatan Laut dari dua komando armada berbeda latihan di Selat Malaka dan Samudera Pasifik untuk memperkuat naluri tempur dan meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi berbagai ancaman di laut.
Dari jajaran Komando Armada (Koarmada) I, KRI Torani-860 latihan bersama pesawat patroli maritim NC 212-200 MPA P-8203 di Selat Malaka, yang merupakan perairan perbatasan Indonesia dan Malaysia.
Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) Koarmada I Kolonel Laut (P) Yoni Nova Kusumawan saat dihubungi di Jakarta, Senin, menjelaskan KRI Torani-860 dan pesawat P-8203 latihan bersama pada sela-sela menjalankan tugas operasi berpatroli di Selat Malaka, Rabu (8/1).
“Latihan berlangsung sehari dan usai latihan, dua unsur melanjutkan patroli di sektor masing-masing, disertai pertukaran informasi kontak permukaan untuk mengoptimalkan efektivitas dan efisiensi operasi,” kata Kolonel Yoni.
Dia mengatakan latihan itu juga menjadi upaya memperkuat koordinasi antara kapal perang dan pesawat patroli, serta untuk meningkatkan pengamanan di Selat Malaka yang merupakan salah satu jalur pelayaran sibuk internasional.
KRI Torani, yang merupakan kapal patroli cepat (PC) 40 meter TNI AL dan pesawat patroli maritim P-8203, saat ini berada di bawah komando dan kendali taktis Gugus Keamanan Laut Komando Armada I TNI AL.
Di Selat Malaka, beberapa materi yang diikuti KRI Torani dan pesawat patroli maritim P-8203, mencakup latihan prosedur operasi gabungan udara (air joining procedure), dan latihan pertahanan udara (air defense exercise).
Latihan di Samudera PasifikKRI Bawal-875 (Koarmada 3))
Di tempat terpisah, dua kapal perang TNI AL yang saat ini berada di bawah kendali Gugus Keamanan Laut Koarmada III, yaitu KRI Panah-626 dan KRI Bawal-875, juga berlatih bersama di Samudera Pasifik, Minggu (12/1).
Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) Komando Armada III TNI AL Letkol Laut (S) Ajik Sismianto saat dihubungi di Jakarta, Senin, menjelaskan latihan itu bertujuan untuk memperkuat koordinasi antarkapal perang, dan memperkuat naluri tempur prajurit.
“Latihan berlangsung sehari, dan materinya mencakup manuver taktis, flaghoist (komunikasi antarkapal menggunakan isyarat bendera), dan replenishment at sea approach (RASAP),” kata Letkol Ajik.
RASAP merupakan prosedur pembekalan di tengah laut, dilakukan oleh dua kapal yang berlayar saling mendekat untuk mengirimkan bahan bakar, amunisi, ataupun logistik lainnya.
Dalam siaran resmi Komando Armada III, Panglima Koarmada III Laksamana Muda TNI Hersan menyatakan latihan tersebut tidak hanya bertujuan untuk mengasah kemampuan prajurit, tetapi juga menjadi kesempatan antarkapal bertukar informasi-informasi strategis.
“Latihan itu sangat penting untuk mengoptimalkan efektivitas dan efisiensi operasi, khususnya dalam pengamanan wilayah utara Papua di perairan Samudera Pasifik,” kata Pangkoarmada III.
Dia menjelaskan latihan-latihan semacam itu, yang rutin dilaksanakan oleh kapal-kapal perang dari Koarmada III diharapkan dapat meningkatkan kesiapsiagaan dan profesionalisme para pengawak kapal perang saat menjalankan tugas operasi menjaga kedaulatan dan keamanan perairan di wilayah timur Indonesia.
Indonesia telah memulai pembelian rudal jelajah BrahMos dari India, menurut media India.
Kedutaan Besar India di Jakarta telah menerima surat dari Kementerian Pertahanan Indonesia mengenai potensi pembelian senilai $ 450 juta, The New Indian Express mengungkapkan, mengutip sumber.
Untuk memfasilitasi pembelian, pengaturan pinjaman sedang dikerjakan dengan bank-bank India, outlet India menambahkan.
Transaksi dapat dilakukan dalam mata uang masing-masing negara, karena keduanya merupakan bagian dari organisasi antarpemerintah BRICS.
Masalah Kecil
Pengumuman kemungkinan akan dilakukan selama kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke New Delhi akhir bulan ini, outlet India menambahkan.
Subianto telah diundang sebagai tamu utama di acara Hari Republik India, yang diadakan setiap tahun pada tanggal 26 Januari di New Delhi.
Namun, rencana kunjungannya berikutnya ke Pakistan ditolak oleh pemerintah India, karena New Delhi tidak ingin dikaitkan secara diplomatik dengan tetangganya di Asia Selatan itu, meskipun hanya sedikit.
Menurut The New Indian Express, kunjungan ke Pakistan dapat memengaruhi kesepakatan BrahMos.
Namun, menurut laporan media terbaru, kunjungan Subianto ke Pakistan telah dibatalkan, sehingga membuka jalan bagi pengumuman BrahMos yang dilaporkan.
Kesepakatan BrahMos
Jakarta telah mempertimbangkan sistem rudal India-Rusia selama bertahun-tahun. Menteri Pertahanan Indonesia Sjafrie Sjamsoeddin baru-baru ini berbicara tentang penjajakan kerja sama dengan India pada teknologi BrahMos.
Jika kesepakatan itu berhasil, Indonesia akan menjadi negara kedua yang memperoleh sistem itu setelah Filipina.
Rudal itu dapat diluncurkan dari darat, udara, atau laut dan memiliki kecepatan sekitar Mach 3, yang dianggap sebagai yang tercepat di dunia dalam kategorinya.
Varian ekspornya memiliki jangkauan terbatas 290 kilometer (180 mil), sedangkan model domestiknya dapat menyerang target sejauh 500 kilometer (311 mil). Versi BrahMos dengan jangkauan lebih jauh juga sedang dikembangkan.
MT Harimau Pindad, hasil kerjasama dengan FNSS (Pindad)
Sebanyak 13 kendaraan tempur (ranpur) tank Harimau buatan PT PIndad telah berada di Batalyon Kavaleri (Yonkav) 13/Satya Lembuswana, satuan bantuan tempur (satbanpur) Kodam VI/Mulawarman, Kalimantan Timur.
Ranpur yang sudah tiba di Balikpapan sejak Mei 2024 tersebut disiapkan untuk menjaga pertahanan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Komandan Pusat Persenjataan Kavaleri TNI Angkatan Darat (AD) Mayjen TNI Eko Susetyo mengatakan, ranpur ini memang disiapkan untuk satuan yang berdekatan dengan IKN.
"Sejumlah 9 ranpur di antaranya berada di Kutai Kartanegara," ujar Eko, Kamis (9/1/2024).
Menurutnya, ranpur ini masih terus diproduksi PT Pindad. Sebagian diproduksi untuk Yonkav 5/Dwipangga Ceta di Palembang, dan sebagian lagi disiapkan untuk pelatihan di Pusat Pendidikan Kavaleri (Pusdikkav) Padalarang, Jawa Barat.
Eko menjelaskan, dalam mendukung sistem pertahanan IKN, proses pelatihan, penggunaan, dan perawatan alutsista sudah dilaksanakan, tetapi belum maksimal.
Termasuk latihan menembak di Baturaja, Sumatera Selatan, yang masih ditemukan kendala pada sistem mechanical.
"Selain itu, kendala pada operasional juga masih ada, bahwa ada yang kurang terampil. Namun, karena pelatihannya memang belum selesai. Sehingga kami akan tetap melaksanakan pelatihan itu secara formal maupun informal," tutur Eko.
Pelatihan demi pelatihan akan terus dilakukan di Pusdikkav Padalarang agar tidak ditemukan lagi kendala, baik pada sistem mechanical, maupun operasional.
Eko menambahkan, Yonkav 13/Lembuswana ini akan dijadikan sebagai role model perawatan ranpur.
Hal ini karena, selain tank Harimau yang merupakan ranpur baru, Yonkav 13/Lembuswana juga memiliki ranpur lainnya seperti tank Leopard yang merupakan main battle tank TNI AD.
"Kita akan menyusun longbook, menyarankan kepada pimpinan TNI AD tentang bagaimana seharusnya ranpur ini dipelihara sehingga bisa siap operasional setiap saat dan tahan lama," tuntas Eko.
Kepala Badan Keamanan Laut (Bakamla) RI Laksamana Madya TNI Irvansyah menjelaskan bahwa institusinya akan memiliki 13 kapal patroli atau lebih banyak ketimbang saat ini yang berjumlah 10 kapal.
Irvansyah menjelaskan bahwa tiga kapal patroli tambahan tersebut terdiri atas satu kapal hibah hasil kerja sama dengan pemerintah Jepang, dan dua kapal yang dibuat menggunakan pinjaman dalam negeri.
"Ini kemarin kami sudah tanda tangan kontrak dari Bakamla dengan Mitsubishi Shipbuilding," kata Laksdya TNI Irvansyah saat memberikan keterangan pers usai menghadiri peringatan HUT Ke-19 Bakamla RI di Taman Proklamasi, Jakarta, Selasa.
"Setelah itu," kata dia, "mereka mulai merancang, menggambar, nanti mulai peletakan kayak kalau bangunan itu batu pertama, ini keel laying atau apa, steel cutting, macam-macam istilahnya."
Laksdya TNI Irvansyah berharap kapal patroli hibah dari Jepang tersebut dapat segera cepat selesai pada saat tahap pembuatan telah dimulai. Namun, dia memperkirakan kapal tersebut baru selesai pada tahun 2026.
Dikatakan bahwa dua kapal yang dibiayai pinjaman dalam negeri berasal dari bank-bank pemerintah, sedangkan PT PAL Indonesia akan menjadi pabrik pemroduksiannya.
"Haram bagi saya beli kapal luar negeri, ... haram. Itu rasanya jadi pengkhianat. Banyak sekali galangan kapal Indonesia sehingga kami pesan dari Indonesia sendiri, kecuali yang hibah, kami tidak bisa menolak. Dia yang kasih hibah, dia yang bangun, kami terima jadi saja," jelasnya.
Ia menjelaskan bahwa panjang kapal yang menggunakan pinjaman dalam negeri berukuran 60 meter dan 80 meter.
Selain tiga kapal tersebut, lanjut dia, Amerika Serikat juga telah berjanji untuk memberikan kapal kepada Indonesia, tetapi ukurannya akan lebih kecil jika dibandingkan dengan hibah dari Jepang.
“Ukuran lebih kecil. Kalau di Jepang ukuran panjangnya itu 85 meter, Amerika mungkin sekitar 38-40 meter untuk di pesisir,” ujarnya.
Lebih lanjut, dia menargetkan bahwa kapal-kapal milik Bakamla ke depannya, termasuk tiga kapal tambahan nanti, akan dilengkapi dengan laboratorium di tengah laut.
Dengan adanya laboratorium tersebut, dia berharap Bakamla RI bisa memeriksa narkoba maupun mineral di tengah laut sehingga tidak menghabiskan banyak waktu karena harus membawa barang tersebut ke pangkalan.
"Harapannya 1—2 jam di laut selesai periksa, bisa berlayar lagi sehingga ongkos pekerjaan mereka operasionalnya tidak terlalu tinggi dan tidak menyita waktu terlalu banyak," jelasnya.
Sebelumnya, pemberian kapal patroli hibah dari Jepang tersebut turut dibahas dalam pertemuan antara Presiden RI Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba.
Susun draf RUU Keamanan Laut
Kepala Badan Keamanan Laut (Bakamla) RI Laksamana Madya TNI Irvansyah mengatakan bahwa pihaknya telah menyusun draf Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Keamanan Laut, dan akan menyerahkannya ke DPR RI.
Irvansyah menjelaskan bahwa RUU Keamanan Laut saat ini diperlukan karena akan mengatur secara khusus Bakamla RI.
“Bakamla ini Undang-Undangnya masih menempel di Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2014 tentang Kelautan, dan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran yang sekarang sudah revisi jadi Undang-Undang Nomor 66 Tahun 2024,” kata Irvansyah menjelaskan, saat memberikan keterangan pers usai menghadiri peringatan HUT Ke-19 Bakamla RI di Taman Proklamasi, Jakarta, Selasa.
Selain itu, dia menjelaskan bahwa RUU tersebut perlu seiring dengan pentingnya keberadaan coast guard atau penjaga laut dan pantai di Indonesia.
“Untuk apa coast guard? Banyak negara punya coast guard, hampir seluruh negara punya coast guard, setidaknya mempunyai badan yang melaksanakan fungsi coast guard secara universal,” ujarnya.
Sebelumnya, Irvansyah dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi I DPR RI di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (11/11), mengatakan draf RUU Keamanan Laut menjadi salah satu program yang akan dijalankan instansinya pada masa 100 hari pertama Kabinet Merah Putih.
Dalam rapat tersebut, dia mengatakan urgensi pembuatan RUU Keamanan Laut dikarenakan masih terjadinya pemeriksaan berulang di laut karena banyaknya instansi di laut yang berwenang melakukan hal tersebut.
Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba mengatakan pada hari Sabtu bahwa negaranya telah setuju untuk memberikan kapal patroli berkecepatan tinggi kepada Indonesia setelah melakukan pembicaraan dengan Presiden Prabowo Subianto karena kedua negara maritim tersebut berupaya untuk memperluas kerja sama keamanan di tengah meningkatnya pengaruh Tiongkok.
Kedua negara tersebut mengonfirmasi kerja sama bilateral mengenai keamanan energi, pengembangan sumber daya manusia, dan pencegahan bencana. Ishiba dan Prabowo juga sepakat untuk mengadakan putaran ketiga pembicaraan "dua-plus-dua" antara menteri luar negeri dan menteri pertahanan mereka akhir tahun ini.
Sebagai "mitra strategis komprehensif" yang berbagi nilai-nilai dasar, Jepang bermaksud untuk bekerja sama "sebanyak mungkin" dalam membantu Indonesia meningkatkan kemampuan pertahanannya, kata Ishiba selama pertemuannya dengan Prabowo di Bogor, selatan Jakarta.
Jepang diharapkan untuk memasok dua kapal patroli sebagai bagian dari program bantuan pertahanannya yang bertujuan untuk memperkuat hubungan keamanan dengan negara-negara yang memiliki pandangan yang sama.
Jepang dan Indonesia telah memiliki perjanjian bilateral mengenai transfer peralatan dan teknologi pertahanan. Hal itu dicapai dalam putaran pembicaraan dua-plus-dua sebelumnya pada tahun 2021.
"Kami menegaskan kembali pentingnya menjaga dan memperkuat tatanan internasional yang bebas dan terbuka, berdasarkan aturan," kata Ishiba dalam jumpa pers bersama dengan presiden Indonesia setelah pertemuan hari Sabtu.
Ishiba mengundang Prabowo untuk mengunjungi Jepang akhir tahun ini, sebuah tawaran yang membuat presiden Indonesia berterima kasih kepadanya dan mengatakan bahwa ia menantikannya, menurut Kementerian Luar Negeri Jepang.
Jepang menganggap hubungannya dengan anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara sebagai hal yang penting secara strategis karena kedekatannya dengan Laut Cina Selatan, salah satu rute pelayaran tersibuk di dunia.
Jepang juga menghargai hubungan dengan negara-negara ekonomi baru dan berkembang di apa yang disebut Global South, di mana Indonesia berupaya untuk memainkan peran utama.
Presiden Prabowo memuji kunjungan pemimpin Jepang tersebut, yang menurutnya mencerminkan "komitmen kuat" oleh kedua belah pihak untuk memperkuat hubungan bilateral.
Ia mengatakan mereka membahas kerja sama di berbagai bidang, termasuk pembangunan infrastruktur, energi, dan kesehatan, sambil juga bertukar pandangan tentang situasi geopolitik global.
Indonesia yang kaya sumber daya alam terletak di sepanjang Selat Malaka, jalur pelayaran utama untuk energi dan barang-barang lainnya.
🛰 Amankan Jalur ALKI 2 hingga IKN📡 Peletakan batu pertama dilakukan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU), Marsekal TNI Mohamad Tonny Harjono. (AdpimKalsel/RRI)
Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU), Marsekal TNI Mohamad Tonny Harjono didampingi Plh. Gubernur Kalsel, Roy Rizali Anwar serta forkopimda meletakan batu pertama Ground Breaking Satuan Radar Banjarbaru di Site Radar Banjarbaru. Acara digelar pada, Jum’at (10/1/2025).
Diketahui pada Kawasan itu nantinya akan dibangun sejumlah gedung di antaranya yaitu tower satrad, gapura satrad, rumah panel, mess paskhas, mushola dan sebagainya. Acara selanjutnya dengan melakukan pemberian tali asih kepada 6 orang perwakilan masyarakat.
“Keberadaan radar ini adalah salah satu realisasi alusista Angkatan Udara, kami sangat berterima kasih kepada Presiden dan juga Pemerintah Kota setempat yang memberikan perhatian begitu besar kepada Angkatan Udara, khususnya dalam pertahanan,” ucap Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU), Marsekal Madya TNI Mohamad Tonny Harjono.
Tonny menyebut, salah satu upaya modernisasi alutsista adalah pengadaan 25 radar baru. Tercatat ada 13 radar baru yang akan dibangun di lokasi baru, sementara 12 radar lainnya akan menggantikan Satrad yang lama. “Pembangunan 13 radar baru dilaksanakan oleh PT LEN. Radar sendiri buatan Thales dari Perancis,” ujar Tonny.
Di Kota Banjarbaru, Tonny menjelaskan ada 3 tempat yang akan dibangun. Ada ring 1 dan ring 2 yaitu satuan radarnya sendiri. “Di mana tempat radarnya beserta pos jaga, perkantoran dan fasilitas lainnya. Sedangkan ring 3 di dekat Lanud Sjamsudin Noor dibangun perumahan-perumahan,” katanya.
Diketahui bahwa Satradar Banjarbaru diklaim memiliki jangkauan radar hingga 515 kilometer. Nantinya, Satradar akan mengamankan jalur Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) 2 dengan perairan selatan Kalimantan. Hadir Kapolda Kalsel Irjen Pol Rosyanto Yudha Hermawan,Komandan Lanud Sjamsudin Noor Banjarmasin Kolonel Pnb Sri Raharjo.
Kemudian ada Kadispen TNI AU, Marsma Indan Gilang, Kepala BIN Kalsel, Brigjen Pol Nurullah, Direktur Utama PT Len Industri, Bobby Rasyidin, Wakil Walikota Banjarbaru, Wartono dan jajaran perwakilan Forkopimda lainnya.