KRI 403 [TNI AL] ☆
PT PAL Indonesia optimitis mampu menyelesaikan pengerjaan kapal selam yang kini dalam proses penyelesaian akhir, dan diharapkan bisa diluncurkan pada Juli 2018, kata Direktur Pembangunan Kapal PT PAL Indonesia, Turitan Indaryo.
"Peluncuran kami harapkan bisa dilakukan Juli 2018, dan penyerahan kepada Kementerian Pertahanan akan dilakukan setelah adanya percobaan keseluruhan, atau sekitar September 2019," kata Turitan di Surabaya, Jawa Timur, Kamis (25/1).
Turitan, yang ditemui usai mendampingi kunjungan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Bambang Brodjonegoro, ke Galangan PT PAL Indonesia, mengatakan, proses pembangunan kapal selam saat ini sudah memasuki 80%.
"Badan kapal selam secara umum sudah jadi sehingga saat ini hanya melakukan beberapa penyelesaian akhir," katanya.
Dalam proses pengerjaan kapal selam, PAL Indonesia sebelumnya bekerja sama dengan Korea Selatan untuk membuat tiga kapal selam, satu di antaranya dirakit secara mandiri oleh anak bangsa.
Sementara Bambang Brodjonegoro dalam kunjungan ke PT PAL Indonesia optimistis perusahaan BUMN Perkapalan itu akan menjadi tulang punggung industri pertahanan di Tanah Air.
"PT PAL Indonesia akan semakin berkembang dan mampu menjadi 'backbone' industri pertahanan nasional. Saya punya optimisme terkait hal itu," kata Bambang.
Ia optimistis setelah melihat langsung perkembangan yang dialami oleh BUMN yang bergerak di bidang perkapalan tersebut, salah satunya adalah proses pembangunan kapal selam.
"Proses pembangunan kapal selam yang saat ini dilakukan PT PAL Indonesia bisa menjadi pembuktian bahwa keberadaan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp1,5 triliun bisa menghasilkan satu unit kapal selam," kata dia.
Dengan adanya pembuktian itu, kata Bambang, diharapkan adanya sebuah kesimpulan bahwa PT PAL Indonesia mampu memanfaatkan keberadaan dana PMN, dan bisa ada tambahan kembali dana tersebut.
"Pembangunan kapal selam sangat baik sehingga nantinya Indonesia bisa meningkatkan kapasitas pembangunan kapal selam dan tidak hanya tergantung dengan membeli secara utuh dari luar negeri," katanya. (OL-2)
PT PAL Indonesia optimitis mampu menyelesaikan pengerjaan kapal selam yang kini dalam proses penyelesaian akhir, dan diharapkan bisa diluncurkan pada Juli 2018, kata Direktur Pembangunan Kapal PT PAL Indonesia, Turitan Indaryo.
"Peluncuran kami harapkan bisa dilakukan Juli 2018, dan penyerahan kepada Kementerian Pertahanan akan dilakukan setelah adanya percobaan keseluruhan, atau sekitar September 2019," kata Turitan di Surabaya, Jawa Timur, Kamis (25/1).
Turitan, yang ditemui usai mendampingi kunjungan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Bambang Brodjonegoro, ke Galangan PT PAL Indonesia, mengatakan, proses pembangunan kapal selam saat ini sudah memasuki 80%.
"Badan kapal selam secara umum sudah jadi sehingga saat ini hanya melakukan beberapa penyelesaian akhir," katanya.
Dalam proses pengerjaan kapal selam, PAL Indonesia sebelumnya bekerja sama dengan Korea Selatan untuk membuat tiga kapal selam, satu di antaranya dirakit secara mandiri oleh anak bangsa.
Sementara Bambang Brodjonegoro dalam kunjungan ke PT PAL Indonesia optimistis perusahaan BUMN Perkapalan itu akan menjadi tulang punggung industri pertahanan di Tanah Air.
"PT PAL Indonesia akan semakin berkembang dan mampu menjadi 'backbone' industri pertahanan nasional. Saya punya optimisme terkait hal itu," kata Bambang.
Ia optimistis setelah melihat langsung perkembangan yang dialami oleh BUMN yang bergerak di bidang perkapalan tersebut, salah satunya adalah proses pembangunan kapal selam.
"Proses pembangunan kapal selam yang saat ini dilakukan PT PAL Indonesia bisa menjadi pembuktian bahwa keberadaan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp1,5 triliun bisa menghasilkan satu unit kapal selam," kata dia.
Dengan adanya pembuktian itu, kata Bambang, diharapkan adanya sebuah kesimpulan bahwa PT PAL Indonesia mampu memanfaatkan keberadaan dana PMN, dan bisa ada tambahan kembali dana tersebut.
"Pembangunan kapal selam sangat baik sehingga nantinya Indonesia bisa meningkatkan kapasitas pembangunan kapal selam dan tidak hanya tergantung dengan membeli secara utuh dari luar negeri," katanya. (OL-2)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.