✈️ Ilustrasi Pesawat F16 block 40 & 50 USAF [f16.net]
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengatakan ada kemungkinan Indonesia akan menambah sejumlah alat utama sistem persenjataan (alutsista) dari Amerika Serikat.
Ryamizard menuturkan Indonesia juga telah membeli sejumlah pesawat tempur F-16 dari Amerika Serikat.
"Kemudian ke depan pasti ada [penambahan] karena makin tahun kan ada yang harus diganti, kan pesawat terbang sudah tua," kata Ryamizard usai bertemu dengan Menhan AS James Mattis di Kantor Kemhan, Selasa (23/1).
"Kalau mobil, 100 tahun masih jalan. Kalau pesawat 50 tahun kan ngeri juga," imbuhnya.
Namun, Ryamizard menyebut Indonesia tidak akan membeli alutsista dalam jumlah besar dari AS dalam tiga sampai empat tahun ke depan.
Sebab, Ryamizard menuturkan Indonesia tidak memiliki kebutuhan mendesak terhadap alutsista sebagai kebutuhan untuk berperang.
“Indonesia kan enggak perang, perang kita kan sama teroris, teroris kan enggak pakai gituan [senjata militer],” ucapnya.
Saat ini, kata Ryamizard, AS juga tengah mengurangi jumlah alutsista yang dimilikinya, sehingga Indonesia akan lebih mudah jika ingin membeli dari AS.
Namun Ryamizard mengungkapkan tak akan begitu saja membeli alutsista dari AS karena harus melihat anggaran yang dimiliki oleh Kemhan.
"Ya [beli] kalau ada duitnya," kata Ryamizard. (end)
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengatakan ada kemungkinan Indonesia akan menambah sejumlah alat utama sistem persenjataan (alutsista) dari Amerika Serikat.
Ryamizard menuturkan Indonesia juga telah membeli sejumlah pesawat tempur F-16 dari Amerika Serikat.
"Kemudian ke depan pasti ada [penambahan] karena makin tahun kan ada yang harus diganti, kan pesawat terbang sudah tua," kata Ryamizard usai bertemu dengan Menhan AS James Mattis di Kantor Kemhan, Selasa (23/1).
"Kalau mobil, 100 tahun masih jalan. Kalau pesawat 50 tahun kan ngeri juga," imbuhnya.
Namun, Ryamizard menyebut Indonesia tidak akan membeli alutsista dalam jumlah besar dari AS dalam tiga sampai empat tahun ke depan.
Sebab, Ryamizard menuturkan Indonesia tidak memiliki kebutuhan mendesak terhadap alutsista sebagai kebutuhan untuk berperang.
“Indonesia kan enggak perang, perang kita kan sama teroris, teroris kan enggak pakai gituan [senjata militer],” ucapnya.
Saat ini, kata Ryamizard, AS juga tengah mengurangi jumlah alutsista yang dimilikinya, sehingga Indonesia akan lebih mudah jika ingin membeli dari AS.
Namun Ryamizard mengungkapkan tak akan begitu saja membeli alutsista dari AS karena harus melihat anggaran yang dimiliki oleh Kemhan.
"Ya [beli] kalau ada duitnya," kata Ryamizard. (end)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.