Dengan Kecepatan Dan Alutsista Yang Mumpuni Patrol Boats - Roussen Class P69 Ypoploiarchos Krystallidis [globalsecurity] ☆
Angkatan Laut Yunani baru saja menerima Kapal Perang pembawa rudal yang memiliki kecepatan tinggi generasi keenam P-78 Ipopliarhos Caratanasis dari kelas Ipopliarchos Roussen buatan Inggris.
Kapal perang berkekuatan tinggi ini disebut juga sebagai kapal kelas Super Vita yang memiliki kemampuan canggih dalam menghadang musuh-musuhnya baik yang terlihat di atas permukaan laut maupun yang tidak terlihat di bawah permukaan atau sub-marine.
Kehadiran kapal cepat penghancur jenis Roussen buatan perusahaan Inggris Vosper Thornycroft (sekarang BAE Systems Maritime) yang telah dipesan sejak tahun 2008 itu menjadi kekuatan tambahan bagi Angkatan Laut Yunani ditengah ketegangannya dengan Turki yang belakangan ini meningkat di Laut Mediterania.
Kedatangan Ipopliarchos Roussen itu langsung disambut baik oleh Menteri Pertahanan Yunani, Nikos Panayotopoulos dengan prosesi upacara kedatangan kapal perang baru di Pangkalan Angkatan Laut Scaramanga pada 28 Juli silam.
Dikutip VIVA Militer dari Bulgarian Military, persenjataan utama dari kapal ini adalah delapan rudal anti-kapal Exocet MM40 Block II / III dengan jangkauan masing-masing hingga 70/180 km. Selain itu, kapal perang Roussen ini juga dilengkapi dengan meriam 76 mm Otobreda di haluan dan dua meriam 30 mm yang lebih kecil sebagai senjata sekunder yang terletak di superstruktur kapal.
Kapal ini juga dilengkapi dengan senjata anti-udara dan anti-rudal utama kapal adalah sistem rudal RIM-116 RAM yang terdiri atas peluncur Mk-31 dengan 21 proyektil, serta sistem tindakan dukungan elektronik DR3000 dan AR900 serta peluncur umpan Mk36 SRBOC.
Rangkaian sensor yang bertanggung jawab untuk identifikasi dan pelacak target permukaan dan udara tepat waktu termasuk radar pengintai MW08 3D G-band, pelacak target elektro-optik Mirador, dan radar intersep kemungkinan rendah Scout MkII yang dikendalikan oleh manajemen tempur TACTICOS sistem.
Roussen class [istimewa] ☆
Dengan kecanggihan dan kemampuan kapal perang baru Yunani itu, dapat dipastikan Yunani akan lebih siap menghadapi pertempuran laut dengan Turki di Laut Mediterania.
Sebagaimana diketahui, Menteri Pertahanan Yunani Nikolaos Panayotopoulos belum lama ini mengatakan, pihaknya akan mempersiapkan kemungkinan terburuk dalam menghadapi kekuatan militer Turki di Laut Mediterania.
Pemerintah Yunani menilai, aktivitas Turki dalam mengembangkan hidrokarbon di dekat pulau-pulau Yunani telah mengganggu kedaulatan negara Yunani. Karena Yunani menganggap Turki dengan melakukan aktivitas di dalam perairan Yunani dan yang termasuk Zona ekonomi ekslisif Yunani.
Kemarahan Yunani makin memuncak setelah Turki menandatangani nota kesepakatan dengan salah satu pihak yang berperang di Libya yaitu pemimpin pemerintahan Libya hasil kesepakatan nasional (GNA) Perdana Menteri Fayez al-Sarraj tentang pembagian zona laut.
Merujuk pada dokumen itu, bahwa pulau-pulau tersebut tidak memiliki landasan kontinen, Turki menyatakan haknya atas sebagian besar sumber daya Laut Mediterania dekat Kreta, Karpathos dan Rhodes. Sehingga Turki memulai melakukan eksplorasi sumber daya alam besar-besaran di Laut Mediterania sebagai kompensasi dukungan pemerintahan Turki kepada pemerintahan Libya hasil kesepakatan nasional (GNA).
“Kami akan melakukan apa yang diperlukan untuk melindungi hak kedaulatan kami sepenuhnya. Yunani hanya punya satu jawaban, di satu sisi menguras semua sarana diplomatik, dan di sisi lain, menjaga penguatan potensi jera angkatan bersenjata. Kami bersiap untuk semua peluang. Di antara semua kemungkinan ini, tentu saja, ada bentrokan militer," kata Panayotopoulus.
Angkatan Laut Yunani baru saja menerima Kapal Perang pembawa rudal yang memiliki kecepatan tinggi generasi keenam P-78 Ipopliarhos Caratanasis dari kelas Ipopliarchos Roussen buatan Inggris.
Kapal perang berkekuatan tinggi ini disebut juga sebagai kapal kelas Super Vita yang memiliki kemampuan canggih dalam menghadang musuh-musuhnya baik yang terlihat di atas permukaan laut maupun yang tidak terlihat di bawah permukaan atau sub-marine.
Kehadiran kapal cepat penghancur jenis Roussen buatan perusahaan Inggris Vosper Thornycroft (sekarang BAE Systems Maritime) yang telah dipesan sejak tahun 2008 itu menjadi kekuatan tambahan bagi Angkatan Laut Yunani ditengah ketegangannya dengan Turki yang belakangan ini meningkat di Laut Mediterania.
Kedatangan Ipopliarchos Roussen itu langsung disambut baik oleh Menteri Pertahanan Yunani, Nikos Panayotopoulos dengan prosesi upacara kedatangan kapal perang baru di Pangkalan Angkatan Laut Scaramanga pada 28 Juli silam.
Dikutip VIVA Militer dari Bulgarian Military, persenjataan utama dari kapal ini adalah delapan rudal anti-kapal Exocet MM40 Block II / III dengan jangkauan masing-masing hingga 70/180 km. Selain itu, kapal perang Roussen ini juga dilengkapi dengan meriam 76 mm Otobreda di haluan dan dua meriam 30 mm yang lebih kecil sebagai senjata sekunder yang terletak di superstruktur kapal.
Kapal ini juga dilengkapi dengan senjata anti-udara dan anti-rudal utama kapal adalah sistem rudal RIM-116 RAM yang terdiri atas peluncur Mk-31 dengan 21 proyektil, serta sistem tindakan dukungan elektronik DR3000 dan AR900 serta peluncur umpan Mk36 SRBOC.
Rangkaian sensor yang bertanggung jawab untuk identifikasi dan pelacak target permukaan dan udara tepat waktu termasuk radar pengintai MW08 3D G-band, pelacak target elektro-optik Mirador, dan radar intersep kemungkinan rendah Scout MkII yang dikendalikan oleh manajemen tempur TACTICOS sistem.
Roussen class [istimewa] ☆
Dengan kecanggihan dan kemampuan kapal perang baru Yunani itu, dapat dipastikan Yunani akan lebih siap menghadapi pertempuran laut dengan Turki di Laut Mediterania.
Sebagaimana diketahui, Menteri Pertahanan Yunani Nikolaos Panayotopoulos belum lama ini mengatakan, pihaknya akan mempersiapkan kemungkinan terburuk dalam menghadapi kekuatan militer Turki di Laut Mediterania.
Pemerintah Yunani menilai, aktivitas Turki dalam mengembangkan hidrokarbon di dekat pulau-pulau Yunani telah mengganggu kedaulatan negara Yunani. Karena Yunani menganggap Turki dengan melakukan aktivitas di dalam perairan Yunani dan yang termasuk Zona ekonomi ekslisif Yunani.
Kemarahan Yunani makin memuncak setelah Turki menandatangani nota kesepakatan dengan salah satu pihak yang berperang di Libya yaitu pemimpin pemerintahan Libya hasil kesepakatan nasional (GNA) Perdana Menteri Fayez al-Sarraj tentang pembagian zona laut.
Merujuk pada dokumen itu, bahwa pulau-pulau tersebut tidak memiliki landasan kontinen, Turki menyatakan haknya atas sebagian besar sumber daya Laut Mediterania dekat Kreta, Karpathos dan Rhodes. Sehingga Turki memulai melakukan eksplorasi sumber daya alam besar-besaran di Laut Mediterania sebagai kompensasi dukungan pemerintahan Turki kepada pemerintahan Libya hasil kesepakatan nasional (GNA).
“Kami akan melakukan apa yang diperlukan untuk melindungi hak kedaulatan kami sepenuhnya. Yunani hanya punya satu jawaban, di satu sisi menguras semua sarana diplomatik, dan di sisi lain, menjaga penguatan potensi jera angkatan bersenjata. Kami bersiap untuk semua peluang. Di antara semua kemungkinan ini, tentu saja, ada bentrokan militer," kata Panayotopoulus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.