Indonesia sudah kirim 40 nakes ke Gaza (Dokumentasi Kemhan) 🛡
Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin pada Jumat kemarin memberikan pembekalan bagi 25 personel tenaga kesehatan TNI yang akan dikirimkan ke Gaza, Palestina. Ini merupakan gelombang kedua pengiriman nakes setelah sebelumnya Kemhan sudah mengirimkan 40 nakes TNI serupa.
Dikutip dari keterangan tertulis Kemhan, 25 nakes itu bakal berangkat pada Senin (16/12/2024). Mereka akan berangkat menuju ke Abu Dhabi dari Denpasar, Bali.
Menhan Sjafrie mengingatkan kepada para nakes agar menganggap penugasan ini sebagai tugas negara.
"Ini adalah tugas negara. Bukan hanya tugas perorangan atau satuan, tetapi tugas negara. Tuntutan kalian sebagai prajurit TNI cukup besar,” ujar Sjafrie.
Purnawirawan jenderal TNI itu mengarahkan agar para nakes memiliki tekad yang kuat dan hati yang tulus dalam menjalankan tugas. Selain itu, menujukkan sikap disiplin, memberikan pelayanan yang terbaik, dan mengutamakan keselamatan. Misi ini sangat penting dan dalam konteks yang besar, karena mengirimkan pasukan pedamaian sesuai bidang dan tugas masing-masing personel.
“Jadi, kalian adalah duta-duta perdamaian di samping duta kemanusiaan. Kehadiran kalian menjadi coretan emas nama bangsa dan negara kita," tutur dia.
1. Menhan doakan nakes TNI kembali dengan selamat
Di acara pengarahan itu, Sjafrie juga mendoakan agar seluruh personel nakes TNI gelombang kedua ini dapat kembali ke Indonesia dalam keadaan selamat dan aman.
"Selamat bertugas," kata Sjafrie.
Di momen itu, Sjafrie turut mengecek kesiapan dan alat-alat yang dibawa oleh nakes TNI ke wilayah El Arish, Mesir.
2. Gelombang pertama bertugas selama 4 bulan
Menurut keterangan dari Kemhan, puluhan nakes TNI yang dikirim dalam gelombang pertama itu ditugaskan di rumah sakit terapung milik UEA yang sedang berlabuh di wilayah El Arish, Mesir.
"Pelaksanaan penugasan nakes TNI akan berlangsung selama empat bulan. Sambil menyesuaikan perkembangan yang ada," ujar Kemhan di dalam keterangan tertulis pada Agustus 2024 lalu.
Kemhan menyebut 25 personel dari 40 anggota yang diberangkatkan ke Mesir terdiri dari dokter, perawat, bidan dan tenaga medis lainnya. Mereka akan membantu merawat warga Gaza yang jadi korban peperangan.
3. 40 nakes TNI bekerja di rumah sakit terapung
Sebelumnya, 40 nakes TNI yang dikirim oleh Prabowo pada Agustus 2024 lalu bakal bertugas di rumah sakit terapung milik Uni Emirat Arab (UEA). Rumah sakit terapung itu sudah beroperasi di Mesir sejak Februari 2024 lalu.
Menurut kantor berita resmi Uni Emirat Arab, WAM, rumah sakit terapung yang didirikan sebagai bagian dari dukungan negara itu terhadap warga Gaza, mulai memberikan layanan medis dan mulai merawat para korban yang datang dari Jalur Gaza.
Rumah sakit dengan 100 tempat tidur ini dilengkapi dengan beragam fasilitas medis, termasuk ruang operasi dan bagian perawatan intensif, unit radiologi, laboratorium, dan apotek.
Rumah sakit ini dikelola tim yang terdiri dari 100 personel medis dan berbagai bidang spesialisasi seperti anestesi, bedah umum, ortopedi, dan pengobatan darurat yang siap menangani kebutuhan medis mendesak bagi mereka yang terkena dampak konflik.
Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin pada Jumat kemarin memberikan pembekalan bagi 25 personel tenaga kesehatan TNI yang akan dikirimkan ke Gaza, Palestina. Ini merupakan gelombang kedua pengiriman nakes setelah sebelumnya Kemhan sudah mengirimkan 40 nakes TNI serupa.
Dikutip dari keterangan tertulis Kemhan, 25 nakes itu bakal berangkat pada Senin (16/12/2024). Mereka akan berangkat menuju ke Abu Dhabi dari Denpasar, Bali.
Menhan Sjafrie mengingatkan kepada para nakes agar menganggap penugasan ini sebagai tugas negara.
"Ini adalah tugas negara. Bukan hanya tugas perorangan atau satuan, tetapi tugas negara. Tuntutan kalian sebagai prajurit TNI cukup besar,” ujar Sjafrie.
Purnawirawan jenderal TNI itu mengarahkan agar para nakes memiliki tekad yang kuat dan hati yang tulus dalam menjalankan tugas. Selain itu, menujukkan sikap disiplin, memberikan pelayanan yang terbaik, dan mengutamakan keselamatan. Misi ini sangat penting dan dalam konteks yang besar, karena mengirimkan pasukan pedamaian sesuai bidang dan tugas masing-masing personel.
“Jadi, kalian adalah duta-duta perdamaian di samping duta kemanusiaan. Kehadiran kalian menjadi coretan emas nama bangsa dan negara kita," tutur dia.
1. Menhan doakan nakes TNI kembali dengan selamat
Di acara pengarahan itu, Sjafrie juga mendoakan agar seluruh personel nakes TNI gelombang kedua ini dapat kembali ke Indonesia dalam keadaan selamat dan aman.
"Selamat bertugas," kata Sjafrie.
Di momen itu, Sjafrie turut mengecek kesiapan dan alat-alat yang dibawa oleh nakes TNI ke wilayah El Arish, Mesir.
2. Gelombang pertama bertugas selama 4 bulan
Menurut keterangan dari Kemhan, puluhan nakes TNI yang dikirim dalam gelombang pertama itu ditugaskan di rumah sakit terapung milik UEA yang sedang berlabuh di wilayah El Arish, Mesir.
"Pelaksanaan penugasan nakes TNI akan berlangsung selama empat bulan. Sambil menyesuaikan perkembangan yang ada," ujar Kemhan di dalam keterangan tertulis pada Agustus 2024 lalu.
Kemhan menyebut 25 personel dari 40 anggota yang diberangkatkan ke Mesir terdiri dari dokter, perawat, bidan dan tenaga medis lainnya. Mereka akan membantu merawat warga Gaza yang jadi korban peperangan.
3. 40 nakes TNI bekerja di rumah sakit terapung
Sebelumnya, 40 nakes TNI yang dikirim oleh Prabowo pada Agustus 2024 lalu bakal bertugas di rumah sakit terapung milik Uni Emirat Arab (UEA). Rumah sakit terapung itu sudah beroperasi di Mesir sejak Februari 2024 lalu.
Menurut kantor berita resmi Uni Emirat Arab, WAM, rumah sakit terapung yang didirikan sebagai bagian dari dukungan negara itu terhadap warga Gaza, mulai memberikan layanan medis dan mulai merawat para korban yang datang dari Jalur Gaza.
Rumah sakit dengan 100 tempat tidur ini dilengkapi dengan beragam fasilitas medis, termasuk ruang operasi dan bagian perawatan intensif, unit radiologi, laboratorium, dan apotek.
Rumah sakit ini dikelola tim yang terdiri dari 100 personel medis dan berbagai bidang spesialisasi seperti anestesi, bedah umum, ortopedi, dan pengobatan darurat yang siap menangani kebutuhan medis mendesak bagi mereka yang terkena dampak konflik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.